Anda di halaman 1dari 48

PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN

&
ASUMSI DALAM PROYEKSI
Proyeksi Laporan Keuangan
Proyeksi Laporan keuangan merupakan bentuk dari
perencanaan keuangan.
Proyeksi akan memudahkan perusahaan melihat apa
yang terjadi beberapa tahun yang akan datang.
Jenis dimensi proyeksi:
Waktu
Jangka pendek satu tahun atau kurang
Jangka panjang  dua tahun atau lebih
Satuan proyeksi
Proyeksi untuk tiap unit atau bagian organisasi
Proyeksi untuk setiap spesifik poyek
Proyeksi total perusahaan atau total proyek
Proyeksi Laporan Keuangan
Proyeksi laporan keuangan biasanya dibuat
dalam beberapa skenario
Skenario sering juga disebut juga analisis
sensitivitas.
Skenario yang biasanya digunakan dalam
penyusunan proyeksi :
Kondisi buruk / worst case
Kondisi normal/ Normal case
Kondisi terbaik / best case
Untuk masing-masing kondisi tersebut dibuat
kriteria keadaan yang dapat diamati dan terukur.
Proyeksi
Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan
terjadi di masa yang akan datang yang
dilakukan pada saat sekarang
Harus mengetahui data masa lalu dan kondisi
yang terjadi di masa lalu
Dalam melakukan proyeksi berdasarkan data
masa lalu harus diingat, bahwa di masa datang
kondisi yang akan terjadi belum tentu sama
dengan kondisi yang ada di masa lalu
Bagaimana Proses Penyusunan
Proyeksi
Interaksi
Proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan antara proposal
investasi dan pilihan pendanaan yang digunakan
Pilihan alternatif / Options
Proyeksi dibuat dengan memberikan kesempatan perusahaan untuk
menentukan beberapa alternatif pilihan berdasarkan skenario yang
telah ditentukan.
Kelayakan / Feasibility
Proyeksi harus dibuat dengan pertimbangan akal sehat dan sesuai
dengan kondisi dan kemampuan perusahaan
Hindarkan kejutan / Avoiding Surprises
Nobody plans to fail, but many fail to plan.
Sumber Data
Laporan keuangan
Neraca
Laporan laba rugi
Arus kas
Catatan atas laporan keuangan
Kondisi konsumen dan pasar secara umum, kondisi
budaya/tradisi - asumsi
Kondisi makroekonomi - asumsi
Regulasi
Target jangka pendek dan jangka panjang
perusahaan secara spesifik
Proyeksi Laporan Keuangan
1. Proyeksi penjualan
2. Pro forma laporan keuangan
3. Kebutuhan asset
4. Kebutuhan pendanaan
5. Asumsi Penyusunan Proyeksi
Proyeksi Penjualan
Semua perencanaan keuangan membutuhkan
proyeksi penjualan karena penjualan merupakan
titik awal aktivitas perusahaan.
Tidak ada pengetahuan yang sempurna untuk
memastikan jumlah penjualan di masa
mendatang karena dipengaruhi oleh:
ketidakpastian ekonomi
Pola konsumsi masyarakat yang terkadang berubah
Perkembangan teknologi
Perubahan regulasi
Setiap perusahaan memiliki sensifitas berbeda
terhadap perubahan lingkungan yang terjadi
Laporan Proforma
Berisikan tentang proyeksi atas :
Neraca
Laporan laba rugi
Proyeksi penambahan asset yang diperlukan
Proyeksi penambahan dana untuk memenuhi
target penjualan dan penambahan asset.
Kebutuhan Aset
Proyeksi keuangan menjelaskan tentang
kebutuhan atas tambahan aset untuk
mendukung proyeksi yang telah dibuat.

Peningkatan penjualan juga harus


didukung peningkatan modal kerja.
Kebutuhan Pendanaan
Proyeksi keuangan akan memasukkan jumlah
kebutuhan dana yang digunakan untuk
mencapai pertumbuhan penjualan dan target
laba yang telah ditetapkan
Kebijakan dividen dan struktur pendanaan
perusahaan akan mempengaruhi jumlah dana
yang dibutuhkan.
Jika tidak ada dana baru yang diharapkan dapat
diperoleh melalui utang, maka perusahaan
harus mempertimbangkan untuk menerbitkan
tambahan saham atau jenis pendanaan lainnya.
Kelemahan
Kesesuaian target beberapa proyeksi membutuhkan
penyesuaian variabel lain. Fungsi variabel lain sebagai
prasyarat, sehingga untuk memastikan bahwa proyeksi
akan tercapai maka variabel tersebut harus dipenuhi.
Misal, Penjualan, biaya dan laba diproyeksikan akan
naik sebesar a%. Perusahaan menginginkan
pertumbuhan aset dan utang sebesar b%. Kondisi
tersebut hanya dapat dimungkinkan jika perusahaan
menetapkan variabel lain. Misal kondisi tersebut hanya
dapat dicapai jika perusahaan jika modal bertambah c%.
Asumsi dalam Proyeksi
Proyeksi tidak dapat dibuat jika tidak
ditentukan asumsi:
Kondisi lingkungan  ekonomi
Kondisi yang diharapkan berdasarkan
evaluasi
Hubungan antar variabel berdasarkan data-
data historis

Langkah dalam menyusun


Pro Forma Balance Sheet:
1. Tentukan korelasi item-item dalam neraca
terhadap penjualan  hitung dalam
prosentase.
2. Kalikan prosentase tersebut dengan proyeksi
penjualan untuk mendapatkan nilai item-item
dalam neraca pada tahun proyeksi.
3. Jika tidak terdapat korelasi antara item dalam
neraca dengan penjualan maka nilai dalam
neraca tahun sebelumnya dianggap sama
dengan tahun proyeksi.
Langkah dalam menyusun
Pro Forma Balance Sheet:
4. Hitung proyeksi retained earnings dengan rumus
Present retained earnings
+ Projected net income
Cash dividends
Projected retained earnings
5. Tambahan asset untuk mendukung proyeksi penjualan
yang ditetapkan. Utang dan modal ditentukan dengan
melihat perbedaan antara total asset dan pendanaan
yang telah tersedia. Jika perubahan modal telah
ditetapkan maka perusahaan dapat menghitung
tambahan dana dari kreditur.
6. Hitung EFN (External Fund Needed)
CONTOH
PT. Rosana berencana untuk membeli mesin
baru/ Mesin tersebut dapat meningkatkan
penjualan dari 20 milyar menjadi 22 milyar
(10%).
Perusahaan menetapkan asumsi bahwa aset
dan utang akan berubah sejalan dengan
pertumbuhan penjualan. Profit margin
sebesar 10% dan dividend-payout ratio 50%.
Bagaimana proyeksi Neraca Perusahaan?
Contoh
Current Balance Sheet Pro forma Balance Sheet
(millions) (millions) Explanation
Current assets $6 $6.6 30% of sales

Fixed assets $24 $26.4 120% of sales

Total assets $30 $33 150% of sales

Short-term debt $10 $11 50% of sales

Long-term debt $6 $6.6 30% of sales

Common stock $4 $4 Constant

Retained Earnings $10 $11.1 Net Income

Total financing $30 $32.7


$300,000 Funds needed
Menentukan EFN dengan
Metode Prosentase Penjualan

Jumlah EFN untuk proyeksi 10% pertumbuhan penjualan

Assets Debt
Sales Sales ( p Projected Sales) (1 d )
Sales Sales
Assets $30 Debt $16
Sales = = 1.5 = = 0.8
Sales $20 Sales $20

p = Net profit margin = 0.10


d = Dividend payout ratio = 0.5
Sales = Projected change in sales = $2 million
Penentu Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan bagian yang penting dalam
membuat proyeksi
Untuk mendukung pertumbuhan diperlukan tambahan aset.
Tambahan aset akan dievaluasi dengan model capital
budgeting (NPV, payback period, IRR)
Untuk merekonsiliasikan hal tersebut maka pertumbuhan
harus dianggap sebagai tujuan antara untuk mencapai nilai
perusahaan yang tinggi.
Jika perusahaan menerima project dengan NPV negatif,
tingkat pertumbuhan dapat tercapai tetapi pemegang saham
justru akan mengalami penurunan nilai kekayaan.
Penentu Pertumbuhan
Terdapat hubungan antara kemampuan perusahaan untuk
berkembang dan kebijakan pendanaan, jika perusahaan tidak
menambah saham atau pendanaan jangka panjangnya.
Sustainable Growth Rate dalam penjualan dapat dihitung
dengan rumus :
D T = ratio of total assets to sales
p (1 d ) (1 + )
S E
p = net profit margin on sales
= d = dividend payout ratio
S 0 T ( p (1 d ) (1 + D )
E
A good use of the sustainable growth rate is to compare a
firms sustainable growth rate with their actual growth rate to
determine if there is a balance between growth and profitability.
Penggunaan Sustainable Growth Rate

Kreditur dapat membandingkan tingkat


pertumbuhan aktual dengan sustainable
growth rate.
Jika actual growth rate lebih tinggi
dibandingkan dengan sustainable growth
rate, perusahaan memiliki risiko tidak
memiliki dana, sehingga kreditur akan
menetapkan uang muka, perjanjian kredit
yang lebih ketat.
Meningkatkan
Sustainability Growth Rate
Mengeluarkan saham baru
Meningkatkan utang
Mengurangi dividen payout ratio
Meningkatkan profit margin
Mengurangi rasio kebutuhan asset 
meningkatkan efisiensi penggunaan asset.
Kelemahan dalam
Model Proyeksi Keuangan
Model Proyeksi Keuangan tidak mengindikasikan
kebijakan keuangan mana yang paling baik, namun
hanya menggambarkan beberapa alternatif kondisi

Banyak simplifikasi dari keadaan sebenarnya sedangkan


keadaan sebenarnya dapat berubah menjadi hal yang
tidak diduga sebelumnya

Tanpa perencanaan jangka pendek perusahaan seperti


dalam laut yang berombak tanpa kemudi untuk
pegangan. Perencanaan keuangan harus diterjemahkan
dalam detail anggaran keuangan dan operasi.
Model Proyeksi

Proyeksi keuangan berdasarkan proyeksi penjualan


merupakan contoh proyeksi sederhana.
Perusahaan dapat membuat proyeksi dengan lebih
detail dengan memperhatikan:
Target rasio-rasio keuangan untuk menentukan item-item dalam
laporan keuangan
Memperhatikan kapasitas sumber daya yang dimiliki seperti
tenaga kerja, mesin, ruang kantor, peralatan.
Tidak semua item dalam laporan keuangan memiliki hubungan
linear dengan penjualan
Target pertumbuhan dan efisiensi yang diinginkan oleh
manajemen
Asumsi yang dibuat harus cukup realistis
Summary & Conclusions
Perencanaan keuangan mengharuskan
perusahaan berpikir tentang masa depan dan
menyusun proyeksi
Penyusunan proyeksi meliputi
Mengembangan model keuangan perusahaan
Menjelaskan skenario yang berbeda di masa
mendatang dari kondisi terburuk sampai dengan
kondisi terbaik.
Menggunakan model untuk mengkonstruksi proforma
laporan keuangan
Menjalankan model dengan beberapa skenario yang
berbeda (analisis sensitivitas)
Mengevaluasi implikasi dari perencanaan strategis.
Latihan

Suppose this years sales will total


$32 million.
Next year, we forecast sales of $40
million.
Net income should be 5% of sales.
Dividends should be 50% of earnings.
This year % of $32m
Assets
Current Assets $8m 25%
Fixed Assets $16m 50%
Total Assets $24m
Liab. and Equity
Accounts Payable $4m 12.5%
Accrued Expenses $4m 12.5%
Notes Payable $1m n/a
Long Term Debt $6m n/a
Total Liabilities $15m
Common Stock $7m n/a
Retained Earnings $2m
Equity $9m
Total Liab. & Equity $24m
ext year % of $40m
Assets
Current Assets 10 25%
Fixed Assets 20 50%
Total Assets 30
Liab. and Equity
Accounts Payable 5 12.5%
Accrued Expenses 5 12.5%
Notes Payable 1 n/a
Long Term Debt 6 n/a
Total Liabilities 17
Common Stock 7 n/a
Retained Earnings 3 (40*5%*50%=1)+2
Equity 10
Total Liab. & Equity 27

EFN = 3
Latihan A
Sansar Company forecasts that
sales next year will be $5,600. Income statement
Assume long-term debt remains Sales 5.600 $5,000
constant. What is the proforma
Cost of sales 3.920 3,500
Income Statement and Balance
Sheet ? Depreciation 800 800
What is the value for external Interest 200 200
funds needed (EFN)? Tax (35%) 238 175
% COGS constant Net income 442 $325
Interest konstant Dividends 17 130

% div konstant
Balance sheet
Current assets $850 Current liabilities $320
Net fixed assets 3,275 Long term debt 1,33
Equity 2,475
Total $4,13 $4,13
Latihan A
Sansar Company forecasts that
sales next year will be $5,600. Income statement
Assume long-term debt remains Sales 5.600 $5,000
constant. What is the proforma
Cost of sales 3.920 3,500
Income Statement and Balance
Sheet ? Depreciation 800 800
What is the value for external Interest 200 200
funds needed (EFN)? Tax (35%) 238 175
% COGS constant Net income 442 $325
Interest konstant Dividends 177 130

% div konstant
Balance sheet
2,475+265=2.740
Current assets $952 Current liabilities $358
Net fixed assets 2.475 Long term debt 1,330
+/+ CA 1.101 Equity 2.740
Total $3.427 $4.428
Latihan A1
Assume that Sansar has sufficient
excess capacity to support a sales
level of $5,300 with no new fixed
assets. What is the EFN for Income statement
projected sales of $5,600? Sales $5,00
Sansar believes that an industry Cost of sales 3,5
slowdown is possible over the next
year. In this case, sales growth will Depreciation 800
be 4%. What is the EFN? Assume Interest 200
no new fixed assets.
Assuming that Sansar is operating at Tax (35%) 175
full capacity, what is the maximum Net income $325
sales increase, growth rate, possible
before external financing is Dividends 130
required?
Balance sheet
assume that no new equity
will be sold, the dividend Current assets $850 Current liabilities $320
payout is fixed, and the
Net fixed assets 3,275 Long term debt 1,33
debt/equity ratio is fixed;
what is Sansar's maximum Equity 2,475
sustainable growth rate? In
answering, assume that Total $4,13 $4,13
the debt/equity ratio is
based on total debt.
Latihan B
Experience has shown that the Quahog Companys sales are sensitive to the state of
the economy. The companys financial officer believes that sales will increase by 6%
plus 1.5 times the expected change in GDP. Furthermore, the companys financial
planning staff have determined that current assets (CA), fixed assets (FA), current
liabilities (CL), and net profit (NP) are related to sales by the following relationships.
CA = $25,000 + .15 Sales
FA = $50,000 + .40 Sales
CL = $5,000 + .05 Sales
NP = .05 Sales
Last year's balance sheet is shown below. Sales were $500,000. The firm's dividend
payout ratio is 20%. Economic predictions suggest that next year GDP will increase by
4%. Calculate a pro forma balance sheet for Quahog. What is EFN, if the company
assume no additional common stock issued?

Quahog balance sheet


Net working capital $100,00 Current liabilities $30,00
Fixed assets 150 Long term debt 70
Common stock 100
Retained earnings 50
Total $250,00 $250,00
Perencanaan
Perencanaan dilakukan dengan
memperhatikan :
Data-data historis dan kondisi pada saat data
historis tersebut terjadi
Kondisi saat ini yang dihadapi perusahaan :
kapasitas produksi, kemampuan karyawan
Asumsi-asumsi mengenai kondisi yang akan
terjadi
Kondisi pasar, perekonomian, keamanan,
politik dan sosial budaya
ASUMSI PROYEKSI
Asumsi
Asumsi diperlukan dalam penyusunan
proyeksi laporan keuangan karena asumsi
tersebut merupakan kondisi prasyarat
suatu proyeksi dapat dibuat.
Tanpa sebuah asumsi maka suatu
proyeksi sulit untuk dibuat, karena terlalu
banyak kemungkinan yang dapat muncul.
Asumsi : Menetapkan suatu kondisi
Kegunaan Asumsi
Memudahkan penyusunan proyeksi atau
anggaran
Dapat dijadikan alasan mengapa suatu
proyeksi atau anggaran tidak dapat
tercapai.
Sinyal diperlukannya perubahan atas
anggaran yang telah dibuat.
Analisis sensitivitas  dengan melakukan
perubahan dari asumsi
Bagaimana Menetapkan Asumsi
Analisis Data historis
Sumber informasi yang terpercaya: misal
informasi dari pemerintah, informasi
market analyst.
Mendasarkan pada perekonomian global.
Meminta seorang ahli untuk menetapkan
asumsi
Jenis Asumsi
Asumsi yang bersumber pada kondisi eksternal:
Lingkungan ekonomi
Persaingan dalam industri
Konsumsi masyarakat, pertumbuhan penduduk
Kebijakan pemerintah
Perubahan teknologi
Asumsi hubungan antar variabel keuangan yang dihitung
berdasarkan data-data historis
Rasio-rasio keuangan
Analisa vertikal dan horisontal
Asumsi yang didasarkan pada target yang hendak
dicapai
Target pertumbuhan
Target efisiensi
Asumsi Ekonomi
Proyeksi secara eksplisit harus menyatakan lingkungan ekonomi
yang diharapkan akan terjadi pada tahun proyeksi tersebut:
Tingkat suku bunga
Tingkat harga minyak bumi
Tingkat pertumbuhan ekonomi
Kondisi ekonomi dipengaruhi oleh kondisi politik seperti:
Pemilihan umum  potensi perubahan regulasi
Pergantian kepala negara / daerah  potensi perubahan
kebijakan pemerintah yang mempengaruhi perusahaan
Tingkat sensitivitas perubahan ekonomi, politik terhadap
perusahaan berbeda tergantung jenis perusahaannya.
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan perekonomian
Mempengaruhi pertumbuhan pendapatan dan
konsumsi masyarakat.
Setiap industri dan perusahaan memiliki koefisien
korelasi yang berbeda-beda dengan pertumbuhan
perekonomian
Kebijakan pemerintah dalam pertumbuhan akan
menentukan pertumbuhan pada sektor industri
tertentu
Perusahaan harus mengantisipasi perubahan
kebijakan perekonomian pemerintah terutama jika
terjadi pergantian DPR, kepala pemerintah karena
akan merubah orientasi kebijakan.
Asumsi Ekonomi
Tingkat suku bunga SBI
Mempengaruhi tingkat suku bunga deposito sehingga
akan meningkat ekspektasi return untuk pemegang
saham / cost of equity
Suku bunga pinjaman  hanya proyek dengan
margin tinggi yang dapat didanai
Mempengaruhi pertumbuhan ekonomi terutama jika
SBI tinggi, ada kecenderungan tidak mau melakukan.
Sensitivitas perusahaan terhadap tingkat suku bunga
SBI dipengaruhi oleh struktur pendanaan
perusahaan.
Contoh Asumsi
Harga bahan bakar
Dampak pengaruhnya luas
Mempengaruhi harga barang-barang lain
seperti listrik, biaya transport.
Industri dan perusahaan dengan komponen
biaya bahan bakar sangat tinggi
perngaruhnya terhadap perubahan harga ini.
Faktor Demografi
Setiap industri memiliki hubungan dengan
jumlah pemakai  jumlah penduduk.
Pola konsumsi penduduk dapat berubah,
sehigga perusahaan harus mengantisipasinya
dalam menentukan asumsi.
Program pemerintah dalam demografi dan tata
kota harus diperhatikan karena dapat
mempengaruhi asumsi
Asumsi hubungan antar variabel
Didasarkan pada analisis data historis.
Data historis yang digunakan adalah data yang
memiliki persitensi yang tinggi sehingga
pertumbuhan yang bersifat irreguler harus
disesuaikan.
Target rasio dapat menjadi asumsi, namun hal
ini harus memperhatikan kemampuan sumber
daya perusahaan.
Faktor lingkungan harus dipertimbangkan dalam
menentukan asumsi target rasio dan
pertumbuhan
Penyusunan Asumsi
Asumsi dalam menyusun proyeksi
didasarkan pada asumsi yang paling
umum sampai pada asumsi detail
1. Asumsi kondisi lingkungan (sebagai dasar
menyusun asumsi detail)
2. Asumsi hubungan antar variabel dan rasio
yang telah mempertimbangkan asumsi
kondisi lingkungan, data historis dan target
manajemen
PT ABC
Asumsi makro ekonomi 2008
Pertumbuhan ekonomo 6,3%
Inflasi 6%
Kurs rata-rata 9.200
Suku bunga SBI 8%
Pertumbuhan industri makanan 12%
Asumsi internal
Pertumbuhan penjualan 20%
Biaya operasional meningkat 5% dan marketing 10%
Biaya gaji meningkat 120% dari inflasi
Kapasitas produksi pabrik masih mencukupi untuk
peningkatan produksi.
Asumsi yang Bagus
Cukup rasional dan dikembangkan
berdasarkan data dan informasi yang
akurat.
Mempertimbangkan faktor-faktor
eksternal dan internal perusahaan.
Mencerminkan kondisi yang ada

Anda mungkin juga menyukai