Termodinamika mempunyai beberapa penegertian. Oleh karenanya, berikut ini akan dibahas tentang pengertian termodinamika. Termodinamika dalam arti sempit termodinamika adalah salah satu cabang Ilmu Alam (Fisika) yang mempelajari materi yang berada dalam kesetimbangan suhu, tekanan, dan komposisi kimia. Termodinamika didasarkan pada dua pengertian empiris yang disebut hukum pertama dan kedua termodinamika. Termodinamika juga meruapakan ilmu pengetahuan yang membahas hubungan atau pertukaran antara panas dengan kerja. Hubungan atau pertukaran ini didasarkan pada hukum pertama dan kedua termodinamika. Prinsip-prinsip dan metode termodinamika digunakan untuk: 1. Menjelaskan kerja beberapa sistem. 2. Menjelaskan mengapa suatu sistem tertentu tidak bekerja seperti yang diinginkan. 3. Menjelaskan mengapa suatu sistem sama sekali tidak mungkin bekerja. 4. Dasar teoritik insiyur perencana dalam merencanakan sistem atau mesin-mesin aseperti: motor bakar, pompa termal, motor roket, pusat pembangkit tenaga listrik, turbin gas, alat pendingin udara, laser daya tinggi, sistem pemanas surya dan sebagainya. Termodinamika memusatkan perhatiannya pada paham tentang : 1. Energi yang kekal 2. Proses yang menghasilkan entropi mungkin dapat terjadi tetapi proses yang menghapuskan entropi mustahil terjadi.
1.2 Sistem Termodinamika dan Lingkungan
Pembahasan mengenai termodinamika selalu berkaitan dua komponen yaitu sistem dan lingkungan, berikut ini akan dibahas pengertian sistem termodinamika dan lingkungan. Sistem termodinamika adalah suatu batasan yang dipakai untuk menunjukkan benda kerja (sesuatu yang menjadi pusat perhatian) dalam suatu permukaan tertutup, yang berupa khayalan (imaginary) maupun yang berupa sebenarnya. Untuk menelaah pengertian ini sebaiknya diberikan contoh-contoh sebagai berikut : 1. Udara yang ditekan (dikompresi) di dalam suatu silinder. Dalam kasus ini, udara yang sedang ditekan dalam silinder merupakan sistem, permukaan tertutup adalah permukaan yang dibatasi siinder. Maka permukaan tertutup dalam hal ini adalah keadaan sebenarnya. 2. Besi dan Air masing-masing suhu 900 C dan 270 C dicampur dalam suatu bejana yang akan mengakibatkan terjadinya keseimbangan suhu kedua benda. Dalam kasus ini, air dan besi merupakan sistem, sedangkan permukaan yang dibatasi bejana merupakan permukaan tertutup, dalam hal ini adalah keadaan sebenarnya. 3. Sebongkah es terapung di atas permukaan air. Dalam kasus ini, es merupakan sistem, permukaan tertutup adalah air, maka permukaan tertutup dalam hal ini adalah keadaan sebenarnya Contoh-contoh lainnya dapat dicari sendiri. Lingkungan (Surroundings) adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem dan berpengaruh terhadap sistem. 1.3 Keadaan Sistem (State of System) Keadaan sistem termodinamika dapat dinyatakan dengan beberapa besaran, diantaranya tekanan (P), temperatur (T), volume (V), dan kerapatan. Dalam termodinamika besaran dibedakan menjadi dua yaitu, besaran extensif dan besaran intensif. Besaran extensif adalah suatu besaran yang dipengaruhi oleh massa atau jumlah mol sistem. Contohnya adalah volume, kapasitas panas (C). Besaran intesif adalah suatu besaran yang tidak dipengaruhi oleh massa atau jumlah mol sistem. Contohnya adalah tekanan dan temperatur. Keadaan sistem sangat bergantung pada koordinat sistem. Dalam hal ini koordinat sistem atau variabel keadaan sistem adalah suatu kwantitas yang dapat menggambarkan keadaan sistem. Keadaan sistem akan berubah jika koordinatnya berubah. Contoh Gas dalam silinder, keadaan sistem dinyatakan dengan tekanan, volume, temperatur. yang dalam hal ini p, V, dan T merupakan koordinat termodinamika/ variabel keadan sistem. Keadaan sistem akan berubah jika tekanan, volume, dan temperatur berubah. Keadaan sistem baru bisa dinyatakan dengan koordinat sistem jika sistem berada dalam kesetimbangan termodinamika. Kapan suatu sistem dikatakan dalam keadaan setimbang ? jawabannya akan disajikan dalam Gas (P, V dan T) penjelasan berikut. Sistem dalam keadaan kesetimbangan termodinamika jika sistem berada dalam keadaan kesetimbangan mekanis, kimiawi, dan kesetimbangan termal. Sistem berada dalam kesetimbangan mekanis, jika resultan gaya yang bekerja di bagian dalam sistem atau antara sistem dengan ingkungan sama dengan nol (Tekana diseluruh bagian sistem sama). Sistem berada dalam keseimbangan kimiawi, jika sistem tidak mengalami perubahan spontan dari struktur internalnya. Dimana tidak terjadi reaksi-reaksi kimiawi yang dapat mengubah jumlah partikel semulanya, didalamnya tidak terjadi perpindahan zat dari bagian yang satu ke bagian yang lain(difusi) dan tidak terjadi pelarutan atau kondensasi. Sistem berada dalam kesetimbangan termal, jika temperatur sistem sama dengan temperatur lingkungannya, dan temperatur semua bagian sistem sama. 1.4 Pengertian tentang Proses Jika koordinat termodinamika berubah (koordinat yang mana saja), mungkin tekanannya, mungkin volumenya, dan mungkin temperaturnya, maka sistem dikatakan mengalami proses. Sistem mengalami proses karena adanya interaksi dengan lingkungan. Jenis interaksi dibedakan menjadi tiga yaitu: 1. Interaksi melalui usaha luar 2. Interaksi melalui pertukaran kalor 3. Interaksi melalui usaha luar + pertukaran kalor. Proses ini akan dibicarakan tersendiri. Bagaimana apabila perubahan system ini dengan temperature yang konstan atau volume atau dengan keadaan yang lain? Setiap keadaan ini tentu mempunyai ciri- ciri yang tersendiri, mempunyai perhitungan-perhitungan tersendiri. Oleh karena itu perlu diketahui dasar-dasar dan pengertiannya. Proses reversible adalah suatu proses yang mana keadaan awal sistem dapat dikembalikan tanpa mengubah keadaan sekelilingnya. Proses ini juga dapat diartikan suatu proses yang berlangsung sangat lambat sehingga setiap saat sistem selalu dalam keadaan setimbang. Proses irreversible adalah suatu proses yang mana keadaan mula-mula dari sistem tidak dapat dikembalikan tanpa merubah keadaan sekelilingnya. Proses adiabatik adalah suatu proses yang tidak disertai dengan pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungan. Dalam hal ini sistem tidak bersentuhan secara termal dengan lingkungan. Antara sistem dengan lingkungan hanya terjadi interkasi melalui usaha luar. Di dalam proses ini berlaku dq = 0. Proses isotermis adalah proses dalam suatu sistem yang suhunya dijaga konstan (dT = 0) dan dalam proses ini berlaku hukum Boyle, pV= C. Proses isokoris adalah proses dalam suatu sistem yang volumenya dijaga p konstan (dV = 0) dan dalam proses ini berlaku rumus: C T Proses isobaris adalah proses dalam suatu sistem yang tekanannya dijaga V konstan (dp = 0) dan dalam proses ini berlaku rumus: C T