Anda di halaman 1dari 4

SISTEM DAN LINGKUNGAN

1.1 Pengertian Umum Termodinamika


Termodinamika mempunyai beberapa penegertian. Oleh karenanya,
berikut ini akan dibahas tentang pengertian termodinamika.
Termodinamika dalam arti sempit termodinamika adalah salah satu cabang
Ilmu Alam (Fisika) yang mempelajari materi yang berada dalam kesetimbangan
suhu, tekanan, dan komposisi kimia. Termodinamika didasarkan pada dua
pengertian empiris yang disebut hukum pertama dan kedua termodinamika.
Termodinamika juga meruapakan ilmu pengetahuan yang membahas
hubungan atau pertukaran antara panas dengan kerja. Hubungan atau pertukaran
ini didasarkan pada hukum pertama dan kedua termodinamika.
Prinsip-prinsip dan metode termodinamika digunakan untuk:
1. Menjelaskan kerja beberapa sistem.
2. Menjelaskan mengapa suatu sistem tertentu tidak bekerja seperti yang
diinginkan.
3. Menjelaskan mengapa suatu sistem sama sekali tidak mungkin bekerja.
4. Dasar teoritik insiyur perencana dalam merencanakan sistem atau
mesin-mesin aseperti: motor bakar, pompa termal, motor roket, pusat
pembangkit tenaga listrik, turbin gas, alat pendingin udara, laser daya
tinggi, sistem pemanas surya dan sebagainya.
Termodinamika memusatkan perhatiannya pada paham tentang :
1. Energi yang kekal
2. Proses yang menghasilkan entropi mungkin dapat terjadi tetapi
proses yang menghapuskan entropi mustahil terjadi.

1.2 Sistem Termodinamika dan Lingkungan


Pembahasan mengenai termodinamika selalu berkaitan dua komponen yaitu
sistem dan lingkungan, berikut ini akan dibahas pengertian sistem termodinamika
dan lingkungan. Sistem termodinamika adalah suatu batasan yang dipakai untuk
menunjukkan benda kerja (sesuatu yang menjadi pusat perhatian) dalam suatu
permukaan tertutup, yang berupa khayalan (imaginary) maupun yang berupa
sebenarnya. Untuk menelaah pengertian ini sebaiknya diberikan contoh-contoh
sebagai berikut :
1. Udara yang ditekan (dikompresi) di dalam suatu silinder.
Dalam kasus ini, udara yang sedang ditekan dalam silinder
merupakan sistem, permukaan tertutup adalah permukaan yang
dibatasi siinder. Maka permukaan tertutup dalam hal ini adalah
keadaan sebenarnya.
2. Besi dan Air masing-masing suhu 900 C dan 270 C dicampur dalam
suatu bejana yang akan mengakibatkan terjadinya keseimbangan suhu
kedua benda.
Dalam kasus ini, air dan besi merupakan sistem, sedangkan
permukaan yang dibatasi bejana merupakan permukaan tertutup,
dalam hal ini adalah keadaan sebenarnya.
3. Sebongkah es terapung di atas permukaan air.
Dalam kasus ini, es merupakan sistem, permukaan tertutup adalah air,
maka permukaan tertutup dalam hal ini adalah keadaan sebenarnya
Contoh-contoh lainnya dapat dicari sendiri.
Lingkungan (Surroundings) adalah segala sesuatu yang berada diluar
sistem dan berpengaruh terhadap sistem.
1.3 Keadaan Sistem (State of System)
Keadaan sistem termodinamika dapat dinyatakan dengan beberapa
besaran, diantaranya tekanan (P), temperatur (T), volume (V), dan kerapatan.
Dalam termodinamika besaran dibedakan menjadi dua yaitu, besaran extensif dan
besaran intensif. Besaran extensif adalah suatu besaran yang dipengaruhi oleh
massa atau jumlah mol sistem. Contohnya adalah volume, kapasitas panas (C).
Besaran intesif adalah suatu besaran yang tidak dipengaruhi oleh massa atau
jumlah mol sistem. Contohnya adalah tekanan dan temperatur. Keadaan sistem
sangat bergantung pada koordinat sistem. Dalam hal ini koordinat sistem atau
variabel keadaan sistem adalah suatu kwantitas yang dapat menggambarkan
keadaan sistem. Keadaan sistem akan berubah jika koordinatnya berubah.
Contoh
Gas dalam silinder, keadaan sistem dinyatakan dengan tekanan, volume,
temperatur. yang dalam hal ini p, V, dan T merupakan koordinat termodinamika/
variabel keadan sistem. Keadaan sistem akan berubah jika tekanan, volume, dan
temperatur berubah.
Keadaan sistem baru bisa dinyatakan dengan
koordinat sistem jika sistem berada dalam kesetimbangan
termodinamika. Kapan suatu sistem dikatakan dalam
keadaan setimbang ? jawabannya akan disajikan dalam Gas (P, V dan T)
penjelasan berikut.
Sistem dalam keadaan kesetimbangan termodinamika jika sistem berada
dalam keadaan kesetimbangan mekanis, kimiawi, dan kesetimbangan termal.
Sistem berada dalam kesetimbangan mekanis, jika resultan gaya yang
bekerja di bagian dalam sistem atau antara sistem dengan ingkungan
sama dengan nol (Tekana diseluruh bagian sistem sama).
Sistem berada dalam keseimbangan kimiawi, jika sistem tidak
mengalami perubahan spontan dari struktur internalnya. Dimana tidak
terjadi reaksi-reaksi kimiawi yang dapat mengubah jumlah partikel
semulanya, didalamnya tidak terjadi perpindahan zat dari bagian yang
satu ke bagian yang lain(difusi) dan tidak terjadi pelarutan atau
kondensasi.
Sistem berada dalam kesetimbangan termal, jika temperatur sistem
sama dengan temperatur lingkungannya, dan temperatur semua bagian
sistem sama.
1.4 Pengertian tentang Proses
Jika koordinat termodinamika berubah (koordinat yang mana saja), mungkin
tekanannya, mungkin volumenya, dan mungkin temperaturnya, maka sistem
dikatakan mengalami proses. Sistem mengalami proses karena adanya interaksi
dengan lingkungan.
Jenis interaksi dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Interaksi melalui usaha luar
2. Interaksi melalui pertukaran kalor
3. Interaksi melalui usaha luar + pertukaran kalor.
Proses ini akan dibicarakan tersendiri.
Bagaimana apabila perubahan system ini dengan temperature yang konstan atau
volume atau dengan keadaan yang lain? Setiap keadaan ini tentu mempunyai ciri-
ciri yang tersendiri, mempunyai perhitungan-perhitungan tersendiri. Oleh karena
itu perlu diketahui dasar-dasar dan pengertiannya.
Proses reversible adalah suatu proses yang mana keadaan awal sistem dapat
dikembalikan tanpa mengubah keadaan sekelilingnya. Proses ini juga dapat
diartikan suatu proses yang berlangsung sangat lambat sehingga setiap saat
sistem selalu dalam keadaan setimbang.
Proses irreversible adalah suatu proses yang mana keadaan mula-mula dari
sistem tidak dapat dikembalikan tanpa merubah keadaan sekelilingnya.
Proses adiabatik adalah suatu proses yang tidak disertai dengan pertukaran
kalor antara sistem dengan lingkungan. Dalam hal ini sistem tidak
bersentuhan secara termal dengan lingkungan. Antara sistem dengan
lingkungan hanya terjadi interkasi melalui usaha luar. Di dalam proses ini
berlaku dq = 0.
Proses isotermis adalah proses dalam suatu sistem yang suhunya dijaga
konstan (dT = 0) dan dalam proses ini berlaku hukum Boyle, pV= C.
Proses isokoris adalah proses dalam suatu sistem yang volumenya dijaga
p
konstan (dV = 0) dan dalam proses ini berlaku rumus: C
T
Proses isobaris adalah proses dalam suatu sistem yang tekanannya dijaga
V
konstan (dp = 0) dan dalam proses ini berlaku rumus: C
T

Anda mungkin juga menyukai