Anda di halaman 1dari 17

Secara sederhana media komunikasi dapat di jelaskan dari dua kata yakni media dan komunikasi yang

mana masing masing kata memiliki arti tertentu yang dapat di jelaskan secara luas,
Media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk tekhnologi
perangkat kerasnya
Komunikasi adalah proses yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Tanpa
komunikasi manusia jadi terpisah dari lingkungan. Namun tanpa lingkungan komunikasi menjadi kegiatan
yang tidak relevan. Dengan kata lain manusia berkomunikasi karena perlu mengadakan hubungan dengan
lingkungannya. Dalam berkomunikasi,manusia tentunya memerlukan media komunikasi.

Pengertian Media Komunikasi


Media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi,
mendistribusikan atau menyebarkan dan menyampaikan informasi. Media komunikasi sangat berperan
dalam kehidupan masyarakat. Proses pengiriman informasi di zaman modern ini sangat canggih.
Teknologi telekomunikasi paling dicari untuk menyampaikan atau mengirimkan informasi ataupun berita
karena teknologi telekomunikasi semakin berkembang, semakin cepat, tepat, akurat, mudah, murah,
efektif dan efisien. Berbagi informasi antar Benua dan Negara di belahan dunia manapun semakin
mudah.

Fungsi Media Komunikasi

a. Efektifitas: dengan media komunikasi mempermudah kelancaran penyampaian informasi.


b. Efisiensi: dengan menggunakan media komunikasi mempercepat penyampaian informasi.
c. Konkrit: dengan menggunakan media komunikasi membantu mempercepat isi pesan yang
bersifat abstrak.
d. Motivatif: dengan menggunakan media komunikasi lebih semangat melakukan komunikasi.

Jenis-jenis media komunikasi


Berdasarkan fungsinya :
a.Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah media komunikasi yang berguna untuk menghasilkan informasi
contohnya: Komputer pengolah kata (Word Processor).

b.Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi adalah media komunikasi yang kegunaaanya untuk memproduksi ulang dan
menggandakan informasi
contohnya: Audio tapes recorder dan Video tapes.

c.Fungsi Penyampaian Informasi


Fungsi Penyampaian informasi adalah media komunikasi yang digunakan untuk komunikasi yang
dipergunakan untuk menyebarluaskan dan menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi
sasaran contohnya: Telephone,Faximile dll.

Berdasarkan Bentuknya :

a.Media Cetak
Media cetak adalah segala barang cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan

contohnya: surat kabar,brosur,bulletin dll.

b.Media Visual atau media pandang


Media visual adalah penerimaan pesan yang tersampaikan menggunakan indra penglihatan
contohnya: Televisi,foto dll.

c.Media Audio
Media Audio adalah penerimaan pesan yang tersampaikan dengan menggunakan indra pendengaran
contohnya: Radio, Tape recorder dll.

d.Media Audio Visual


Media audio visual adalah media komunikasi yang dapat dilihat sekaligus didengar jadi untuk mengakses
informasi yang disampaikan, digunakan indra penglihatan dan pendengaran sekaligus
contohnya : Televisi dan Film.

Berdasarkan jangkauan penyebaran informasi

a. Media Komunikasi Eksternal


Ialah media komunikasi yang dipergunakan untuk menjalin hubungan dan menyampaikan informasi
dengan pihak-pihak luar.
Media komunikasi eksternal yang sering digunakan antara lain:

Media cetak
ialah media komunikasi tercetak atau tertulis dimaksudkan untuk menjangkau public eksternal seperti
pemegang saham, konsumen, pelanggan, mitra kerja, dan sebagainya. Contohnya adalah makalah
perusahaan, bulletin, brosur. Media eksternal cetak ini berfungsi sebagai :
- Media Penghubung;
- Sarana menyampaikan keterangan-keterangan kepada kalayak
- Media Pendidikan
- Sarana membentuk opini public
- Sarana membangun citra
Radio

Radio adalah alat elektronik yang digunakan sebagai media komunikasi dan informasi yang termasuk
media audio yang hanya dapat memberikan rangsangan audio (pendengaran) saja. Melalui alat ini orang
dapat mendengar siaran tentang berbagai peristiwa, kejadian penting dan baru, masalah-masalah dalam
kehidupan serta acara hiburan yang menyenangkan.Bentuk radio sangat beragam tapi secara sederhana
bisa dibagi kedalam dua bagian besar. Pertama radio sebagai alat penerima informasi yang kedua radio
sebagai pemberi informasi.

Pengertian Radio menurut ensiklopedi Indonesia yaitu penyampaian informasi dengan pemanfaatan
gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frequensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih
besar dari 1 mm).
Streaming adalah Istilah yang dipergunakan untuk mendengarkan siaran secara live melalui Internet.
Berbeda dengan cara lain, yakni men-download file dan menjalankannya di komputer kita bila download-
nya sudah selesai, dengan streaming kita dapat mendengarnya langsung tanpa perlu mendownload file-
nya sekaligus. Ada bermacam-macam audio streaming, misalnya Winamp (mp3), RealAudio (ram) dan
liquid radio.
Dengan kata lain radio streaming adalah radio yang bisa didengarkan lewat internet.
Secara umum Radio mempunyai kegunaan:1. memperjelas pesan yang diterima.2. mengatasi
keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.3. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung
antara murid dengan sumber belajar.4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan auditori & kinestetiknya.5. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman
dan menimbulkan persepsi yang sama.
TV

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision;
yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat
melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini
mampu mengubah peradaban dunia.
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik
perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke
tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal
dari era komunikasi elektronik.
Untuk menyampaikan pesan kepada public melalui televisi dapat ditempuh dengan memasang iklan,
mengundang wartawan atau reporter televisi agar memuat berita tentang kegiatan atau dapat pula
mengajukan permohonan untuk mengisi acara.

Telepon

Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama
pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi
sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk berkomunikasi
dengan pengguna lainnya.

Prinsip dasar telepon


Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi dua jalur di
mana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang menunjukkan angka nol sedangkan pada
bagian negatif akan berfungsi sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang
nantinya akan memproses pesan dari sender untuk sampai ke receiver. Agar dapat menghasilkan suara
pada telepon, sinyal elektrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal
yang dapat didengar oleh telepon receiver. Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang
dikirimkan dari central office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomer
telepon merupakan penggabungan antara nada-nada dan frekuensi tertentu yang kemudian dinamakan
Dual-tone multi-frequency DTMF dan memiliki satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit
akan menjadi on hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon penerima
menandakan telepon telah siap digunakan.
Sejarah telepon
Perkembangan awal

1871, Antonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound Telegraph. Penemuannya ini
memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk suara antara dua orang dengan menggunakan
perantara kabel.
1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas penemuan Meucci yang disebut
transmitters and Receivers for Electric Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran multiple baja untuk
memberikan jeda pada sirkuit.
1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem ini memberikan metode untuk
mentransmisikan suara secara telegraf.
1877, The Charles Williams Shop merupakan tempat dimana telepon pertama kali dibuat dengan
pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi departemen riset dan pengembangan dari perusahaan
telekomunikasi tersebut. Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas perusahaan tersebut
sehingga pada akhir tahun sebanyak tiga ratus telepon dapat digunakan. Perusahaan Bell juga telah
mematenkan telepon electro-magnetic yang menggunakan magnet permanen, diafragma besi, dan
dering panggilan.
1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga memungkinkan banyak telepon terhubung
melalui sebuah saluran pertukaran. dibawah kepemimpinan Theodore N. Vail, perusahaan Bell
mempunyai 10.000 telepon yang dapat digunakan.
1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan perbaharuan dari sirkuit one-wire menjadi
two-wire. Perbaharuan ini membantu mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan dengan
penggunaan jalur one-wire.
1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan. Telepon akan bekerja secara otomatis
menghubungkan penelepon ke operator dengan cara menekan nomor dial berdasarkan instruksi.
1915, telepon dengan sistem wireless pertama kali digunakan. Sistem ini memudahkan pengguna
telepon untuk saling berhubungan lintas negara.Handphone (Telephone Seluler)
Menurut paman wiki indonesia Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper,
seorang pekerja di pabrikan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun sering disebut-sebut
penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper
bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat
komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke
dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Akhirnya sebuah handphone pertama
berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk membuatnya, Pabrikan Motorola
membutuhkan biaya kurang lebih US$1 juta. Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga
US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi
infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem
jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV yang tersalur ke
seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir
di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia
mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah
studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories,
tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang
switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke
wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari
satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan
ponsel menjadi nyaman.
Handphone merupakan salah satu dari perkembangan teknologi dengan kecanggihan teknologi saat ini
fungsi handphone tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa tetapi juga dapat mengakses internet, sms,
mms dan juga dapat saling mengirim data. Dengan semakin majunya teknologi handphone, maka
semakin membantu masyarakat dalam melakukan segala aktivitas, karena handphone dapat dikatakan
sebagai identitas seseorang.
Handphone sekarang sudah banyak dilengkapi oleh kecanggihan teknologi seperti :
MMS: seperti pesan teks biasa, tetapi untuk MMS dapat melakukan pengiriman pesan
beserta gambar.
3G: Telepone dengan lawan bicara, tetapi bias dilakukan dengan cara tatap muka.
GPRS: untuk internet, membuka email

b. Media Komunikasi Internal


Media komunikasi internal adalah semua sarana penyampaian dan penerimaan informasi dikalangan
public internal dan biasanya bersifat non komersial. Penerima maupun pengirim informasi adalah orang-
orang public internal. Media yang digunakan secara internal antara lain seperti :
1. Telephone
2. Surat
3. Papan pengumuman
4. House jurnal (Majalah Bulanan)
5. Printed Material ( Media komunikasi dan Publikasi berupa barang cetakan)
6. Media Pertemuan dan pembicaraan

http://yuska7x.blogspot.co.id/
Pengertian
Media yaitu orang, bahan, peralatan yang menciptakan kondisi dimana seseorang dapat
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan perbuhan sikap.
Media komunikasi adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah dalam menyampaikan
informasi dari seseorang kepada orang lain dengan maksud tertentu.

Fungsi
1. Mempermudah penyampaian pesan,
2. Mengefektifkan penyampaian pesan,
3. Memperjelas maksud dan tujuan penyampaian pesan,
4. Sebagai alat untuk membangkitkan motivasi dalam mendengarkan suatu informasi.
Jenis Media
Menurut sifatnya media dapat di bagi:
1. Media komunikasi audio, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, seperti radio, telepon, dll.
2. Media komunikasi visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, seperti koran, majalah, dll.
3. Media komunikasi audio visual, yaitu media yang dapat dilihat serta didengarkan dalam
penyampaian informasinya, seperti televisi, handphone 3G.
Menurut Sasarannya terdiri dari
1. Media komunikasi nirmassa, yaitu media yang dalam penyampaian informasinya hanya ditujukan
kepada sasaran tunggal, contoh telepon,
2. Media komunikasi massa, yaitu media yang dalam penyampaian informasinya ditujukan kepada
banyak orang/massa, seperti majalah.
Tujuan Media Komunikasi:
1. Membantu promosi dalam meningkatkan pemasaran produk,
2. Meningkatkan kepercayaan pada public/masyarakat,
3. Meningkatkan citra baik perusahaan.
Kelebihan dan kelemahan media komunikasi
Media Komunikasi Audio
Kelebihan :
1. Murah dan Mudah Pengadaannya
2. Mempunyai jangkauan luas
3. Bentuk sederhana
4. Mudah digunakan
5. Dapat menyampaikan pesan secara langsung
6. Dapat mengembangkan daya imajinasi
7. Alat perekam kaset mudah digunakan
Kelemahan :
1. Sering timbul gangguan
2. Biaya pemasangan relative mahal
3. Tidak menggambarkan suatu unsure
4. Penyajian terikat pada jadwal
5. Kecepatan penyampaian informasi sudah tidak dapat dirubah
Media Komunikasi Visual
Kelebihan:
1. Biaya Murah
2. Dapat memperjelas suatu masalah
3. Dapat menimbulkan inspirasi dan imajinasi
4. Dapat menimbulkan suatu ide
5. Alat dan pemeliharaannya sederhana
Kelemahan:
1. Menimbulkan rasa bosan
2. Hanya untuk indra penglihatan
3. Tidak bergerak
4. Memiliki rasa keterbatasan audien
5. Keterikatan pada suatu ukuran
Media Komunikasi Audio Visual
Kelebihan:
1. Informasi dapat diterima sesuai dengan kenyataan
2. Dapat dimengerti hasil yang sebenarnya
3. Tidak membosankan
4. Dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda
5. Pesan yang disampaikan bisa secara langsung
Kelemahan:
1. Biaya relative mahal
2. Kadang-kadang kejelasan suara kurang dipahami
3. Kadang-kadang terjadi gangguan
4. Penyajian informasi terikat pada jadwal
5.
https://riswantohidayat.wordpress.com/2009/12/14/media-komunikasi/

Media Komunikasi
Media Komunikasi berasal dari dua kata yakni media dan komunikasi, yang masing-masing
mempunyai arti tertentu. Media adalah peralatan atau kegiatan yang menciptakan suatu kondisi sehingga
memungkinkan seseorang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Wujud media bisa tertulis
maupun lisan, manual, elektrik atau elektronik, dan sebagainya. Media komunikasi sangat
mempengaruhi efektivitas suatu komunikasi.

Media komunikasi adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mempermudah penyampaian
informasi dari seseorang kepada orang lain, untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Menurut jenisnya, media komunikasi dapat dikelompokan dalam tiga macam, yaitu :

1.) Media Komunikasi berupa Audio ( Media Komunikasi Audio ), yaitu suatu alat komunikasi yang
dapat ditangkap melalui alat pendengaran. Contohnya : Radio, Telepon, Tape recorder, dan sebagainya.
a.

b.

c.

2.) Media Komunikasi berupa Visual ( Media Komunikasi Visual ), yaitu alat komunikasi yang ditangkap
melalui alat penglihatan. Contohnya : Surat, transparansi, chart atau grafik, dan lain-lain.

a.
b.

3.) Media Komunikasi yang berupa Audio Visual ( Media Komunikasi Audio Visual ), yaitu alat
komunikasi yang dapat dilihat dan dapat didengar. Contohnya : televisi, VCD, layar lebar, Internet,
wawancara ( face to face ), kunjungan, dan sebagainya.

a.

b.

Media Komunikasi mempuyai fungsi, secara umum terbagi menjadi 4, yakni :


~ Alat untuk menyampaikan informasi.
~ Alat untuk menerjemahkan lambang komunikasi.
~ Alat untuk mempercepat dan mempersingkat penyampaian informasi.
~ Alat untuk menghibur ( to entertaint ) dan mendidik ( to educat ).

Dari ketiga jenis media komunikasi diatas, bisa kita simpulkan. Di era komunikasi yang serba
modern ini, setiap orang dituntut untuk dapat menggunakan berbagai jenis media komunikasi. Oleh
karena itu, sejak dini kita perlu mempelajari dan menguasai berbagai media komunikasi.

http://ghinarahmatina96.blogspot.co.id/

PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication),secara etimologis atau menurut asal
katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada
kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu
suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh
seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:

Human communication is the process through which individuals in relationships, group,


organizations and societiesrespond to and create messages to adapt to the environment and one
another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu
hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk
beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif
dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang
dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in
Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan
menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban
dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:

1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)


2. Pesan (mengatakan apa?)
3. Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
4. Komunikan (kepada siapa?)
5. Efek (dengan dampak/efek apa?).

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak
komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada
pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
A. PROSES KOMUNIKASI

Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses


komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

1. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media
primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture,
isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan
pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam
pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses membuat pesan
yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator
menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti
komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang
diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan
(decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan
atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian
(coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut
(terdapat kesamaan makna).

Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat
kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan
(frame of reference) , yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and
meanings) yang diperoleh oleh komunikan. Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of
experience) merupakan faktor penting juga dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator
sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila
bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul
kesukaran untuk mengerti satu sama lain. Sebagai contoh seperti yang diungkapkan oleh
Sendjaja(1994:33)yakni : Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan
valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah
dan lancar apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama
mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal tersebut dengan si C, sorang pemuda desa
tamatan SD tentunya proses komunikaasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang
diharapkan si A. Karena antara si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat
pengetahuan, pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya.

Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan berjalan baik atau
mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya apabila kita ingin
berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan
dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan
latar belakang budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual,
sosial dan budaya dari komunikan.

2. Proses komunikasi sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena


komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat,
telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering
digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat
diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon,
surat, megapon, dsb.).

B. KONSEPTUAL KOMUNIKASI

Deddy Mulyana (2005:61-69) mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi dalam tiga


konseptual yaitu:

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah.

Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga)
kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui
media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi
sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatapmuka, namun
tidak terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya
jawab. Pemahaman komunikasi dalam konsep ini, sebagai definisi berorientasi-sumber. Definisi
seperti ini mengisyaratkan komunikasi semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk
menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi
dianggap suatu tindakan yang disengajauntuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan
komunikator, seperti menjelaskan sesuatu sesuatu kepada orang lain atau membujuk untuk
melakukan sesuatu.

Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah:

a. Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada
suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku.

b. Gerald R. Miller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada
penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
c. Carld R. Miller: komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku
orang lain (komunkate).

d. Theodore M. Newcomb: Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi


informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.

2. Komunikasi sebagai interaksi.

Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang
arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang
penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal, kemudian orang pertama
bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.

Contoh definisi komunikasi dalam konsep ini, Shanon dan Weaver (dalam Wiryanto,
2004), komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain,
sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk pada bentuk komunikasi verbal,
tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni , dan teknologi.

3. Komunikasi sebagai transaksi.

Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara
sinambungan mengubah phak-pihak yang berkomunikasi. Berdasrkan pandangan ini, maka orang-
orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirimkan dan
menafsirkan pesan. Setiap saat mereka bertukar pesan verbal dan atau pesan nonverbal.

Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep transaksi:

a. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss: Komunikasi adalah proses pembentukan makna di antara
dua orang atau lebih.

b. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: Komunikasi adalah proses memahami danberbagi
makna.

c. William I. Gordon : Komunikasi adalah suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan
perasaan.

d. Donald Byker dan Loren J. Anderson: Komunikasi adalah berbagi informasi antara dua orang
atau lebih.

C. FUNGSI KOMUNIKASI

William I. Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi
empat, yaitu:
1. Sebagai komunikasi sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting
untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh
kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat
menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan
anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, ..., negara secara
keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.

a. Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai diri kita, dan itu hanya
bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Melalui komunikasi
dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita
merasakan siapa kita. Anda mencintai diri anda bila anda telah dicintai; anda berpikir anda
cerdas bila orang-orang sekitar anda menganggap anda cerdas; anda merasa tampan atau cantik
bila orang-orang sekitar anda juga mengatakan demikian. George Herbert Mead (dalam
Jalaluddin Rakhmat, 1994) mengistilahkan significant others (orang lain yang sangat penting)
untuk orang-orang disekitar kita yang mempunyai peranan penting dalam membentuk konsep diri
kita. Ketika kita masih kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara kita, dan orang yang
tinggal satu rumah dengan kita. Richard Dewey dan W.J. Humber (1966) menamai affective
others, untuk orang lain yang dengan mereka kita mempunyai ikatan emosional. Dari merekalah,
secara perlahan-lahan kita membentuk konsep diri kita. Selain itu, terdapat apa yang disebut
dengan reference group (kelompok rujukan) yaitu kelompok yang secara emosional mengikat
kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan melihat ini, orang
mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya. Kalau anda
memilih kelompok rujukan anda Ikatan Dokter Indonesia, anda menjadikan norma-norma dalam
Ikatan ini sebagai ukuran perilaku anda. Anda juga meras diri sebagai bagian dari kelompok ini,
lengkap dengan sifat-sifat doketer menurut persepsi anda.
b. Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang
disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri. Fungsi komunikasi sebagai
eksistensi diri terlihat jelas misalnya pada penanya dalam sebuah seminar. Meskipun mereka
sudah diperingatkan moderator untuk berbicara singkat dan langsung ke pokok masalah, penanya
atau komentator itu sering berbicara panjang lebarm mengkuliahi hadirin, dengan argumen-
argumen yang terkadang tidak relevan.
c. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan. Sejak lahir, kita
tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi
dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan
memnuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan. Para psikolog berpendapat,
kebutuhan utama kita sebagai manusia, dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah,
adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina
hubungan yang baik dengan orang lain. Abraham Moslow menyebutkan bahwa manusia punya
lima kebutuhan dasar: kebutuhan fisiologis, keamanan, kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan
aktualisasi diri. Kebutuhan yang lebih dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebuthan
yang lebih tinggi diupayakan. Kita mungkin sudah mampu kebuthan fisiologis dan keamanan untuk
bertahan hidup. Kini kita ingin memenuhi kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi
diri. Kebutuhan ketiga dan keempat khususnya meliputi keinginan untuk memperoleh rasa lewat
rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima, memberi dan menerima persahabatan.
Komunikasi akan sangat dibutuhkan untuk memperoleh dan memberi informasi yang dibutuhkan,
untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain, mempertimbangkan solusi alternatif atas
masalah kemudian mengambil keputusan, dan tujuan-tujuan sosial serta hiburan.

2. Sebagai komunikasi ekspresif

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut


terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati,
gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa
disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya
dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat,
mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa negara atau
penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.

3. Sebagai komunikasi ritual

Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup,
yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang
tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-
kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat,
sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu
kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual.
Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen
mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau agama mereka.

4. Sebagai komunikasi instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan, mengajar,


mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.

Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan,
namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi komunika membuat kita peka terhadap
berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang
lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan
pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek
misalnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati,
keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat diraih dengan pengelolaan
kesan (impression management), yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan,
mengobral janji, mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan
kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.
Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya keahlian
berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan itu (jangka pendek dan
panjang) tentu saja saling berkaitan dalam arti bahwa pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat
digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam karier, misalnya untuk
memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial, dan kekayaan.

Berkenaan dengan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat dari para ilmuwan yang bila
dicermati saling melengkapi.[1] Misal pendapat Onong Effendy (1994), ia berpendapat fungsi
komunikasi adalah menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Sedangkan
Harold D Lasswell (dalam Nurudin, 2004 dan Effendy, 1994:27) memaparkan fungsi komunikasi sebagai
berikut:

1. Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information) yakni penyingkapan ancaman


dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat.

2. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk menanggapi lingkungannya .

3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya.

D. RAGAM TINGKATAN KOMUNIKASI ATAU KONTEKS-KONTEKS KOMUNIKASI

Secara umum ragam tingkatan komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri
seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf
manusia.
2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan komunikasi yang
dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan
sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang
pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya bisa lebih
dari dua orang selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi.
3. Komunikasi kelompok (group communication) yaitu komunikasi yang berlangsung di antara
anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam Sendjaja,(1994)
memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu
guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan
diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi
anggota lainnya dengan akurat.
4. Komunikasi organisasi (organization communication) yaitu pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto,
2005:52).
5. Komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu
jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim
melalui media massa cetak atau elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara
serentak dan sesaat. Kemudian Mulyana (2005:74) juga menambahkan konteks komunikasi publik.
Pengertian komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah
besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga
disebut pidato, ceramah atau kuliah (umum). Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah
komunikasi kelompok besar (large group communication) untuk komunikasi ini.

E. KEGUNAAN BELAJAR ILMU KOMUNIKASI

Mengapa kita mempelajari ilmu komunikasi ?Ruben&Steward, (2005:1-8) menyatakan bahwa

1. Komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita.

Dalam kehidupan kita sehari-hari komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Kita tidak
bisa tidak berkomunikasi.tidak ada aktifitas yang dilakukan tanpa komunikasi, dikarenakan kita
dapat membuat beberapa perbedaan yang esensial manakala kita berkomunikasi dengan orang
lain.Demikian pula sebaliknya, orang lain akan berkomunikasi dengan kita ,baik dalam jangka
pendek ataupun jangka panjang. Cara kita berhubungan satu dengan lainnya, bagimana suatu
hubungan kita bentuk, bagaimana cara kita memberikan kontribusi sebagai anggota keluarga,
kelompok, komunitas, organisasi dan masyarakat secara luas membutuhkan suatu
komunikasi.Sehingga menjadikan komunikasi tersebut menjadi hal yang sangat fundamental
dalam kehidupan kita.

2. Komunikasi adalah merupakan suatu aktifitas komplek.

Komunikasi adalah suatu aktifitas yang komplek dan menantang. Dalam hal ini ternyata aktifitas
komunikasi bukanlah suatu aktifitas yang mudah. Untuk mencapai kompetensi komunikasi
memerlukan understanding dan suatu ketrampilan sehingga komunikasi yang kita lakukan
menjadi efektif. Ellen langer dalam Ruben&Stewat( 2005:3) menyebut konsep mindfulness akan
terjadi ketika kita memberikan perhatian pada situasi dan konteks, kita terbuka dengan informasi
baru dan kita menyadari bahwa ada banyak perspektif tidak hanya satu persepektif di kehidupan
manusia.

3. Komunikasi adalah vital untuk suatu kedudukan/posisi yang efektif.

Karir dalam bisnis, pemerintah, atau pendidikan memerlukan kemampuan dalam memahami
situasi komunikasi, mengembangkan strategi komunikasi efektif, memerlukan kerjasama antara
satu dengan yang lain, dan dapat menerima atas kehadiran ide-ide yang efektif melalui saluran
saluran komunikasi. Untuk mencapai kesuksesan dari suatu kedudukan/ posisi tertentu dalam
mencapai kompetensi komunikasi antara lain melalui kemampuan secara personal dan sikap,
kemampuan interpersonal, kemampuan dalam melakukan komunikasi oral dan tulisan dan lain
sebagainya.

4. Suatu pendidikan yang tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik.
Kadang-kadang kita menganggap bahwa komunikasi itu hanyalah suatu yang bersifat common
sense dan setiap orang pasti mengetahui bagaimana berkomunikasi. Padahal sesungguhnya
banyak yang tidak memilki ketrampilan berkomunikasi yang baik karena ternyata banyak pesan-
pesan dalam komunikasi manusia itu yang disampaikan tidak hanya dalam bentuk verbal tetapi
juga nonverbal, ada ketrampilan komunikasi dalam bentuk tulisan dan oral, ada ketrampilan
berkomunikasi secara interpersonal, ataupun secara kelompok sehingga kita dapat berkolaborasi
sebagai anggota dengan baik, dan lain-lain. Kadang-kadang kita juga mengalami kegagalan dalam
berkomunikasi. Banyak yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memilki ketrampilan
berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga mengakibatkan kegagalan dalam berinteraksi
dengan manusia lainnya. Sehingga komunikasi itu perlu kita pelajari.

5. Komunikasi adalah populer.

Komunikasi adalah suatu bidang yang dikatakan sebagai popular. Banyak bidang-bidang
komunikasi modern sekarang ini yang memfokuskan pada studi tentang pesan, ada juga tentang
hubungan antara komunikasi dengan bidang profesiponal lainnya termasuk hukum, bisnis,
informasi, pendidikan, ilmu computer, dan lain-lain. Sehingga sekarang ini komunikasi sebagai
ilmu social/perileku dan suatu seni yang diaplikasikan. Disiplin ini bersifat multidisiplin, yang
berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi, sosiologi, antroplogi, politik, dan lain
sebagainya

SUMBER:

1. Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Pengantar Ilmu
Komunikasi, Jakarta:Grasindo.Rosdakarya
2. Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
3. Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA: Wadsworth Publishing.
4. Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.
5. Ruben, Brent D,Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human Behaviour,USA:Alyn and Bacon
6. Sendjaja,Sasa Djuarsa,1994,Pengantar Komunikasi,Jakarta:Universitas Terbuka.
7. Wiryanto, 2005,

http://adiprakosa.blogspot.co.id/2008/09/pengertian-komunikasi.html \

Anda mungkin juga menyukai