Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat
elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah
sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopant.
SIMBOL-SIMBOL SEMIKONDUKTOR
IC : arus kolektor
IB : arus base
IE : arus emitor
VC : tegangan kolektor
VB : tegangan base
VE : tegangan emitor
VCC : tegangan pada kolektor
VCE : tegangan jepit kolektor-emitor
VEE : tegangan pada emitor
VBE : tegangan jepit base-emitor
ICBO : arus base-kolektor
VCB : tegangan jepit kolektor-base
PERSIAPAN BAHAN SEMIKONDUKTOR
Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki 4
elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron,
sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan
ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0 oK), struktur atom
silikon divisualisasikan seperti pada gambar berikut.
Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu
mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih
banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat menghantarkan listrik.
Kenyataannya demikian, mereka memang iseng sekali dan jenius.
TIPE-N
Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang
pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan
doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki
kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n.
Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.
Kalau silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat
semikonduktor tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah
bahan trivalent yaitu unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi.
Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen yang
bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima
elektron. Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini
menjadi tipe-p.
Pada sel surya semikonduktor tipe-p dibuat lebih tipis dibanding semikonduktor
tipe-n. Pada pengoperasian sel surya, bagian yang dikenakan sinar matahari adalah
semikonduktor tipe-p.
Pada waktu sel surya terkena sinar matahari maka elektron-elektron pada
semikonduktor tipe-p mendapatkan tambahan energi termal. Elektron-elektron tersebut
dapat melewati sambungan p-n (p-n junction) dan memasuki semikonduktor tipe-n.
Apabila daya gerak elektron-elektron tersebut cukup besar maka mereka akan melewati
kawat penghantar (menuju ke semikonduktor tipe-p kembali) sehingga arus listrik yang
energinya dapat langsung dimanfaatkan atau disimpan dalam baterai. Jadi fungsi dari
sel suria adalah merubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Silikon yang digunakan pada sel surya selain sebagai kristal tunggal (single
crystal), silikon dapat diperoleh dalam bentuk amorf. Silikon amor dapat diperoleh
melalui deposisi uap silikon. Kemampuan silikon amorf dalam menyerap sinar matahri
40 kali lebih efisien dibanding kristal silikon. Oleh karena itu sel suria banyak digunakan
semikonduktor dengan bahan dasar silikon amorf.
Sel surya dengan bahan dasar amorf adalah lebih tahan lama dibanding sel suria
dengan bahan dasar kristal tunggal. Disamping itu, silion amorf dapat dibuat pada
temperatur rendah dan dapat di depositkan pada substrat yang harganya relatif murah.
Sel suria dengan bahan dasar amor banyak digunakan sebagai sumber energi pada
kalkulator.
Penyearah hanya membolehkan arus listrik dari sumber luar mengalir melaluinya
pada satu arah. Sehingga dapat digunakan untuk mengubah arus bolak balik
(alternating current = AC) menjadi arus searah (direc current = DC).
LED
LED (Light Emitting Diode atau Light Emitting Device) merupakan salah satu diode
semikonduktor yang dirancang untuk menghasilkan sejumlah besar cahaya
monokromatis yang tidak koheren dengan rentang panjang gelombang yang sempit
ketika diberi tegangan maju. LED dan bagian-bagiannya disajikan pada Gambar.
Arus maju yaitu arus dimana potensial positif (kutub positif (anoda) sumber arus)
disambungkan pada bagian positif dari LED dan potensial negatif (kutub negatif sumber
arus) dishubungkan pada bagian negatif (katoda) dari LED (lihat gambar 1). Sedangkan
cahaya monokromatis tidak koheren yaitu cahaya dengan rentang panjang gelombang
artinya walaupun sebagai cahaya monokromatis tetapi masih memiliki rentang panjang
gelombang (lihat tabel). Untuk membedakan anoda dan katoda dapat dilihat dari kaki
atau tangkai LED, yang bertangkai panjang merupakan anoda (kutub negatif)
sedangkan yang lebih pendek merupakan katoda (kutup positif).
Pada awal penemuan LED hanya terdiri dari warna merah, kuning dan hijau.
Sekarang LED yang tersedia berfariasi mulai dari yang bekerja pada rentang panjang
gelombang sinar tampak, ultraviolet hingga inframerah. LED yang berfariasi ini dapat
diperoleh dengan cara mengganti bahan semikonduktor pada chip LED atau dengan
menggabungkan bahan semikonduktor dari warna merah, kuning dan hijau yang telah
diperoleh sebelumnya. Karena warna yang dihasilkan sangat banyak, aplikasi LED kini
sangat beragam misalnya menambah keindahan desain interion dan eksterion. Bahkan
kini LED dengan cahaya merah dan LED dengan cahaya biru dimanfaatkan untuk
membantu melangsungkan proses fotosintesis pada tanaman-tanaman yang ada dalam
sebuah ruangan.
Bila dibanding lampu pijar LED memiliki keunggulan bila dibanding lampu pijar
diantaranya:
Dengan arus yang rendah cahaya yang dihasilkan lebih banyak dibanding dibanding
lampu pijar.
Tidak mudah rusak sebab dirancang dalam bentuk padat, sedangkan lampu neon
atau lampu pijar rapuh dan mudah rusak.
Waktu pemakaian lebih lama karena tidak ada filamen yang terbakar. Dimana
penambahan gas seperti CO2atau pengaturan tekanan tidak diperlukan.
Cahaya yang dihasilkan lebih terfokus ke satu arah sehingga dalam hal-hal tertentu
hal ini sangat menguntungkan.
LED selain sebagai sistem pencayaan dimanfaatkan pula sebagai sensor dan
digunakan pula pada peralatan elektronik seperti remote control.
Chip LED yang dibungkus menggunakan bohlam plastik pada umumnya mempunyai
tegangan rusak yang relatif rendah. Bila diberikan tegangan beberapa volt ke arah
terbalik akan menyebabkan sifat isolator searah LED jebol sehingga arus dapat
mengalir ke arah sebaliknya.
Ungu Berbagai jenis LED dua warna (biru dan merah, biru
dengan fosfor merah, atau putih
dengan plastik ungu)
* Semi konduktor adl bahan dengn konduktivitas listrik brada di antara konduktor dan
isolator.
* Memiliki sifat saat temperatur rendah sebagai isolator, dan saat temperature tinggi
sebagai konduktor.