Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL SKRIPSI MANAJEMEN KEUANGAN

ANALISIS CAMEL DALAM PRAKTIK MANAJEMEN LIKUIDITAS


BANK UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada kondisi perekonomian saat ini yang selalu tidak menentu, menjadikan
manajer dalam menetapkan perkiraan atau peramalan terhadap keadaan yang mungkin
dihadapi akan menjadi semakin sulit. Terkadang isu-isu negatif datang menyerang
kestabilan bank. Di dalam kondisi yang seperti ini akan sangat memicu kekhawatiran
para nasabah untuk menarik dananya kembali. Kesiapan dalam menghadapi setiap
tuntutan dari nasabah akan mempengaruhi tingkat kepercayaan nasabah sekaligus
menguji tingkat profitabilitas bank tersebut. Pada intinya, kesiapan bank dalam
menghadapi tuntutan merupakan hasil kegiatan manajemen likuiditas yang
dijalankannya.
Para manajer harus memperhatikan baik tentang praktik manajemen likuiditas,
bank membutuhkan pengelolaan yang serius agar bank dapat memberikan keamanan
bagi para nasabahnya. Mengidentifikasikan berapa kebutuhan likuiditas dan
membandingkannya dengan jumlah aktiva perupakan perencaan yang dapat dilakukan
oleh seorang manajer. Suatu bank normalnya memiliki likuiditas yang seimbang. Tidak
diharapkan suatu bank kekurangan likuiditas ataupun kelebihan likuiditas. Kekurangan
likuiditas yang dihadapi bank akan membuat bank berhadapan dengan berbagai risiko
kebangkrutan yang mungkin muncul. Kelebihan likuiditas menunjukkan telah terjadi
disintermediasi bank serta menunjukkan terjadinya under-investment.
Kemampuan bank dalam memenuhi likuiditasnya, tentunya berhubungan pula
dengan bagaimana kemampuan suatu bank dalam menghasilkan laba usaha dengan
modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut
yang disebut dengan profitabilitas. Profitabilitas sangat berarti penting bagi bank, tingkat
profitabilitas yang rendah dapat dimungkinkan akan membuat kelangsungan kegiatan
bank akan berhenti. Dikarenakan bank tidak dapat memenuhi biaya-biaya yang harus
dikeluarkan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain seperti memberikan
pembiayaan dan memenuhi penagihan oleh nasabah. Tingkat profitabilitas bank yang
buruk juga akan mempersulit bank dalam mengembangkan usahanya. Sehingga tingkat
profitabilitas yang baik tentunya menjadi target bagi bank.
Untuk mengetahui seperti apa kondisi likuiditas maupun profitabilitas suatu bank
dibutuhkan ukuran untuk melakukan penilaian kesehatan bank yang telah ditentukan oleh
Bank Indonesia dengan dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007
beserta Surat Edaran No.9/24/DPbS tanggal 30 Oktober 2007 yang mengatur tentang tata
cara penilaian tingkat kesehatan bank umum dikenal dengan metode CAMEL.

B. RUMUSAN MASALAH
1) CAMEL adalah aspek yang berpengaruh terhadap kondisi keungan bank dan tingkat
kesehatan bank. CAMEL terdiri dari modal, aktiva, manajemen, pendapatan dan
likuiditas. Peringkat CAMEL dibawah 81 memperlihatkan kondisi keuangan yang
lemah,sedangkan peringkat CAMEL diatas 81 menunjukkan bank dengan
pendapatan yang kuat. Dari hasil analisis CAMEL yang dilakukan pada beberapa
sampel bank, apakah terdapat praktik manajemen likuiditas?
2) Tingkat ketersediaan bank dalam memenuhi kebutuhannya merupakan hal penting
yang akan memberikan manfaat besar bagi bank untuk dapat memperoleh
kepercayaan nasabah. Pada situasi kompetisi antar bank yang semakin ramai,
nasabah merupakan kotak harta penting yang akan memberikan himpunan dana bagi
bank. Pada intinya, ketika suatu bank dianggap likuid oleh nasabah dan masyarakat,
mereka akan menaruh kepercayaan kepada bank tersebut untuk menyalurkan
dananya ke bank. Dengan kata lain, likuiditas suatu bank juga dapat meningkatkan
profitabilitas bank tersebut. Namun, terdapat pernyataan lain yang menyatakan
bahwa untuk mendapatkan profitabilitas bank harus mengorbankan likuiditas,
sebaliknya, apabila bank menginginkan likuiditas maka kesempatan profitabilitas
akan hilang. Argumen tersebut didasarkan bahwa investasi pada pendanaan jangka
pendek memberi efek yang berlawanan terhadap likuiditas dan profitabilitas.
Investasi pada aset lancar (liquid assets) walaupun akan meningkatkan likuiditas,
namun tidak dapat menghasilkan keuntungan (profit) sebanyak investasi pada aset
tetap. Pendanaan yang berasal dari kewajiban lancar walaupun lebih murah dan lebih
menjanjikan dari segi laba, namun lebih berisiko. Lalu sebenarnya seperti apa
pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas suatu bank?
C. TUJUAN

1) Membuktikan bahwa terdapat praktik manajemen likuiditas bank yang dijalankan.


2) Membuktikan pengaruh likuiditas bank terhadap profitabilitas.

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

Manajemen Likuiditas Bank diartikan sebagai suatu progam penendalian dari alat-alat
likuid yang mudah ditunaikan guna memenuhi semua kewajiban bank yang segera harus
dibayar. Likuiditas bank biasanya disebut alat likuid atau reserve requitment atau
simpanan uang di Bank Indonesia dalam bentuk Giro dalam jumlah yang ditentukan,
disebut Giro Wajib Minimum (GWM).

Tujuan manajemen likuiditas:

Menjaga posisi likuiditas bank agar selalu berada pada posisi yang ditentukan bank
sentral.
Mengelola alat-alat likuid agar selalu dapat memenuhi semua kebutuhan cash flow.
Sedapat mungkin memperkecil adanya idle funds.

Teori-teori manajemen likuiditas:


Commercial loan theory
Teori ini beranggapan bahwa bank-bank hanya boleh memberikan pinjaman dengan surat
dagang jangka pendek yang dapat dicairkan dengan sendirinya (self liquidating)
Shiftability theory
Teori ini beranggapan bahwa likuiditas sebuah bank tergantung pada kemampuan bank
untuk memindahkan aktivanya ke orang lain dengan harga yang dapat diramalkan
Anticipated income theory
Disebut juga teori pendapatan yang diharapkan. Teori ini berkesimpulan bahwa sama
sekali benar bagi sebuah bank untuk memberikan pinjaman-pinjaman jangka panjang dan
pinjaman-pinjaman bukan untuk dagang.
Liabilty management theory
Teori ini melihat struktur aktiva bank mempunyai peran mencolok yang harus dimainkan
dalam menyediakan likuiditas untuk bank. Teori ini juga terus melampaui cara
pendekatan dengan satu dimensi dan menyatakan bahwa bank juga dapat menggunakan
aktivanya untuk tujuan-tujuan likuiditas.

Konsep likuiditas, suatu bank dianggap likuid apabila:

Memiliki sejumlah likuiditas/memegang sejumlah alat-alat likuid, cash assets(uang


kas, rekening pada bank sentral atau bank lainnya sama dengan jumlah likuiditas
yang diperkirakan)
Memiliki likuiditas kurang dari kebutuhan, tetapi bank memiliki surat-surat berharga
yang segera dapat dialihkan menjadi kas tanpa mengalami kerugian baik sebelum
maupun sesudah jatuh tempo.
Mempunyai kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara menciptakan
uang, misalnya pengunaan fasilitas diskonto, call money, penjualan surat berharga
dengan repurchase agreement (repo).

Salah satu alat ukur yang utama yang bisa digunakan untuk menentukan kondisi suatu
bank dikenal dengan nama analisis CAMEL. Analisis ini terdiri dari aspek-aspek:
Pertama, Capital, yakni penilaian terhadap kewajiban penyediaan modal minimum yang
dimiliki bank. Kedua, Kualitas Aset, yakni menilai jenis-jenis asset yang dimiliki suatu
bank. Ketiga, Kualitas Manajemen, yakni penilaian terhadap kualitas manusianya dalam
mengelola bank, bisa dilihat dari segi pendidikan, pengalaman para karyawannya, dan
lain-lain. Keempat, Earning, yakni penilaian terhadap kemampuan bank dalam
meningkatkan keuntungan. Kelima, Likuiditas, yakni penilaian atas kemampuan bank
untuk membayar semua utangnya, terutama utang jangka pendek.

Rasio CAMEL :

ekuitas
Capital diukur dengan CAR =
total aktiva

laba sebelum pajak


Asset quality diukur dengan RORA = , dimana aktiva produktif
aktiva produktif

adalah semua aktiva baik dalam rupiah maupun valuta asing yang dimiliki bank dengan
maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya.
laba bersih
Management diukur dengan ROA (Return on Asset) =
total aktiva

laba operasi
Earnings diukur dengan NPM =
pendapatan

jumlah kredit yang diberikan


Liquidity diukur dengan LDR = , dimana dana pihak
jumlah dana pihak ke tiga

ketiga adalah dana yang diterima oleh bank dari nasabah maupun dari pinjaman.

Profitabilitas yaitu kemampuan suatu bank dalam menghasilkan laba usaha dengan
modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut
(Riyanto, 1998:36).

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi


kewajiban jangka pendeknya, rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan
sumber daya jangka pendek (atau lancar) yang tersedia untuk memenuhi kewajiban
tersebut. Dari rasio ini banyak pandangan ke dalam yang bisa didapatkan mengenai
kompetensi keuangan saat ini perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk tetap
kompeten jika terjadi masalah. (Van Horne,2001)

Rasio Lancar yaitu rasio yang mengukur tingkat aktiva lancar terhadap jangka
pendeknya.
Rasio Cepat yaitu rasio yang mengukur tingkat aktiva lancar yang dikurangi
persediaan terhadap kewajiban jangka pendek.

Malayu S.P.Hasibuan, Manajemen Perkreditan (1996:109), profitabilitas adalah suatu


kesanggupan atau kemampuan bank dalam memperoleh laba. Masalah profitabilitas atau
pendanaan bagi bank merupakan masalah penting karena pendapatan bank menjadi
sasaran utama yang harus dicapai sebab bank didirikan untuk mendapatkan profit. Laba
ini menjadi kunci utama pendukung kontinuitas dan perkembangan bank bersangkutan
laba yangdiperoleh dari kegiatan perkreditan itu berupa selisih antara biaya dana dengan
pendapatan bunga yang diterima dari para debitur. Laba merupakan tujuan utama
darisuatu bank sehingga harus benar-benar diperhatikan secara serius.
Rasio Profitabilitas merupakan alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi
usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Analisis rasio
profitabilitas suatu bank antara lain :

a. Return On Asset ( ROA )

b. Return On Equity ( ROE )

c. Rasio Biaya Operasional ( OCR )

d. Net Profit Margin ( NPM )

B. PENELITIAN TERDAHULU

C. HIPOTESIS

H1 = Terdapat praktik manajemen likuiditas yang dilakukan bank dengan menaikkan


rasio CAMEL
H2 = Likuiditas bank berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank.

Anda mungkin juga menyukai