Anda di halaman 1dari 66

TOT 01 I PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN

PELATIHAN KEINSTRUKTURAN
BIDANG JASA KONSTRUKSI ~
(TRAINING OF; TRAINERS)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA
MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPENTENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
URAIAN MODUL

URAIAN MODUL
SASARAN (OBJECTIVE) Setelah menyelesaikan modul ini, peserta mampu untuk:

mendefinisikan "Pendidikan" dan "Latihan" dan


menunjukkan perbedaan antara keduanya,
mendefinisikan "belajar" dan "mengajar",
mendaftar dan membahas "Tujuh Prinsip dari
.. ~
Belajar Orang Dewasa",

menjelaskan bagaimana tujuh prinsip dapat


diterapkan bila rnengajar orang dewasa.

KELOMPOK SASARAN
Instruktur Widyaiswara - tingkat 1,2,3,4 dan instruktur
paruh waktu (parttime)

LAMA
2 2,5 jam

PENERAPAN PELATIHAN
Tiap kursus Pelatihan Instruktur harus mulai dengan
prinsip-prinsip dasar belajar orang dewasa diajarkan
- dalam modul ini.

UKURAN KELOMPOK
6 - 12
JUMLAH INSTRUKTUR

PROFIL INSTRUKTUR 1

PERALATAN PELATIHAN
Pelatih para pelatih (Trainer of Trainers).

BAHAN PELATIHAN
Flipchart, white board, overhead projector, 3 utas tali
satu meter.

Bahan instruksional : Halaman l - 15

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
URAIAN MODUL

Transparan : OHP 1 - 12 (dan copy untuk para instruktur)

Lembar latihan : 1 -2

Lembar penilaian
(assessment sheets) : 1

Lembar Penilaian : 1A, 1B, 1C, 2

PENILAIAN Quiz multiple choice

.'
PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
JADWAL KEGIATAN PELATlHAN

JADWAL KEGIATAN PELATIHAN


JADWAL KEGIATAN PELATlHAN

1 Introduksi - "Sasaran" 5 Menit


Perkenalkan session introduksi dengan OHP 01 dengan garis
besar "SASARAN" dari unit.

2 Ceramah mini "Pendidikan, Pelatihan, Belajar dan Mengajar". 15 menit

Tulis dua kata di atas papan tulis : Pendidikan dan Pelatihan".


Minta para peserta untuk mendefinisikan dan tunjukkan
perbedaan antara keduanya. Tinjau ulang dengan OHP 2.

Tulis dua kata lagi di atas 'papan tulis: "Belajar dan Mengajar".
Definisikan dan jelaskan. dengan menggunakan OHP 3.

Tinjau ulang dengan merninta dua atau tiga peserta untuk


mendifinisikan semua empat artian (terms).

3 Pembahasan Kelompok Kecil " Perbedaan antara mengajar - 2 meni. t


orang Dewasa dan Anak - anak ". 0.

Bagikan Lembaran Latihan 1. Minta para peserta


untuk menulis perorangan pikiran mereka antara mengajar
orang dewasa dan anak-anak. Kernudian kumpulkan para
peserta bersama dalam kelompok kecil (tiga pesert.a tiap
kelompok) rninta tiap kelompck tukar - rnenukar
pandangan dan tunjuk seoarang juru bicara yang akan
m e l a p o r k a n kesimpulan mereka kepada kelas,
adakan dua laporan kelornpok, min ta komentar dari
sisa kelas dan ringkaskan hasilnya.
4 Ceramah Mini Tujuh Prinsip dari Belajar Orang Dewasa. 25 menit

Jelaskan Tujuh Prinsip dari belajar Orang Dewasa dengan


menggunakan OHP OHP 11.

Disini ada pilihan pertanyaan untuk digunakan setelah selesai


penyajian OHP :

PRINSIP-PRJNSIP PELATIHAN
JADWAL KEGIATAN PELATIHAN
OHP5 Dapatkah anda memberikan saran beberapa cara
seorang instruktur dapat memotivasi para
peserta'?

OHP6 Dapatkah anda memberikan saran beberapa


tambahan metode pelatihan yang memerlukan
keterlibatan aktip dari para peserta ? Metode-
metode apa yang kurang aktif '?

OHP7 Apakah anda dapat menyarankan beberapa


metode-metode pelatihan tambahan yang
memerlukan keterlibatan aktip dari para peserta?
Metode mana yang kurang aktip.

OHP8 "Kurva Perhatian" memberi saran apa tentang


cerarnah sebagai metode mengajar '?

OHP 10 Apa yang dimaksud dengan pengalaman


kenyataan hidup ("real life" experiences)?

Apakah anda dapat memberikan contoh-contoh?

OHP 11 Apakah anda pernah menerima "umpan balik"


negatip '?
Apakah anda dapat memberikan satu contoh
atau dua, Bagaimana reaksi anda terhadap
"umpan balik" seperti tipe ini ?

5 Permainan "Penerapan Prinsip - prinsip Pelatihan/mengikat


simpul Bowline (Bowline Knot)" 20 menit

Tujuan dari perrnainan .ini untuk memperagakan beberapa


prinsip belajar orang dewasa yang baru kita bahas, Khususnya
pelajaran fasilitas "mengerjakan" dan keterampilan mengingat
ingat.

a. Bagi kelas dalam 3 kelompok kecil dan empat peserta


perkelompok. Jelaskan kepada kelompok bahwa mereka
akan belajar bagaimana mengikat simpul "Bowline" Ini
adalah suatu simpul penyelamat yang digunakan dalam
kecelakaan-kecelakaan kebakaran, memanjat gunung dan
berenang. Jelaskan bahwa tiga metode instruksi yang
berbeda akan digunakan.

PRINSIPPRINSIP PELATIHAN
2
JADWAL KEGIATAN PELATIHAN

Kelompok # 1 akan hanya menerima instruksi tertulis


berindikasikan bagaimana mengikat simpul (Lembar
permainan lA).

Kelompok # 2 akan menerima instruksi tertulis dan secara


visual dapat dilihat bagaimana simpul dapat diikat. (Lembar
Permainan lB)

Kclompok # 3 akan menerima instruksi tertulis, visual dan


seutas tali untuk berpraktek mengikat simpul secara nyata
(Lembar Permainan 1 C).

b. Pckerjaan Kelompok

Kelompok - kelompok menggunakan Lembar Latihan dan


berikhtiar mencoba belajar bagaimana mengikat simpul
bowline. Ingatkan kelas bahwa para peserta dari tiap
kelompok akan diminta untuk memperagakan bagaimana
mengikat simpul ini didepan kelas.

c. Session Paripurna

Pilih seorang atau dua anggota dari tiap kelompok untuk


maju kedepan kelas untuk memperagakan mengikat simpul
"BOWLINE" berikan kepada masing-masing seutas tali
untuk digunakan peragaan dan dimulai dengan kelompok #
1, diikuti kelompok # 2 dan seterusnya,

Diharapkan wakil kelompok # 1 akan menghadapi kesulitan


tsb . Kelompok # 2 mungkin lebih berhasil dan kelompok
# 3 harus mampu lebih mudah memperagakan prosedur.

Setelah selesai peragaan minta kepada kelas kesimpulan apa


yang dapat ditarik dari permainan dengan memperhatikan :
penggunaan bahan tulisan, bahan tulisan hubungannya
dengan visual, belajar dengan mengerjakan, _ dan
mengingat-ingat.

(Pada akhir modul, disarankan kemudian anda minta satu


anggota dari kelompok # 3 untuk mengulang kembali
mengikat simpul " Bowline". Diharapkan dengan ini dapat
diperagakan ketrampilan yang diingat).

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
JADWAL KEGIATAN PELATIHAN

6 Pekerjaan kelompok kecil .Bagaimana mengajar orang dewasa" 25 menit


-
Bagi kelas dalam kelompok - kelompok kecil lagi, Pertama-
tama minta satu atau dua peserta untuk meninjau ulang Tujuh (
7 ) prinsip - prinsip dari Belajar Orang Dewasa. Kemudian
minta kepada tiap kelompok untuk memberikan paling tidak
lima (5) saran yang berasal dari tujuh prinsip tersebut diatas
kepada instruktur ( Lembar Latihan 2 ). Tujuannya ialah agar
para peserta memutuskan sekarang bagaimana menerapkan
prinsip-prinsip tersebut secara praktis diruangan kelas,

Tiap kelompok menunjuk seorang juru bicara untuk


melaporkan saran- saran kepada kelas dalam Session Paripurna.

Selama laporan juru bicara tsb harus mencatat saran saran tsb
di atas kertas flipchart. Tempelkan kertas-kertas yang berisikan
daftar temuan tiap kelompok di atas papan tulis atau di dinding
kelas. Perbandingan dan bahan session tinjauan ulang dengan
OHP 12 dan bahas.
JADWAL KEGIATAN PELATIHAN

7 Evaluasi Session

Minta pada peserta untuk menyelesaikan perorangan Lembar


Penilaian (Assessment) 1. Adakan dua atau tiga peserta untuk
menyatakan apa yang mereka tulis,

8 Tutup session dengan membagi-bagikan bahan instruksi.

PRJNSIP-PRINSIP PELATIHAN

4
BAHAN PELAJARAN

I Pendidikan, Pelatihan, Belajar dan


Pengaj aran

Apakah pendidikan itu?

Kamus bergambar Oxford merumuskan kata "pendidikan" (education)


sebagai pengajaran atau pendidikan (sekolah) yang sistematis dalarn
persiapan untuk kehidupan".
umum Kita biasanya rnembicarakan dua jenis pendidikan: pendidikan formal
dan pendidikan non-formal. Pendidikan formal diberikan dalam sistem
sekolah yang mantap, sementara pendidikan non-formal diterima
melalui membaca buku-buku dan koran-koran, melalui melihat televisi,
sambil mendiskusikan pengalaman sehari-hari dengan rekan sekerja dan
ternan-teman, dsb. Tujuan dari pendidikan adalah memberikan
pengetahuan dan keahlian umum kepada orang.

Apakah pelatihan itu?

berkaitan Sementara pendidikan berkenaan dengan pemberian pengetahuan dan


dengan keahlian umum, pelatihan (training) berorientasi kepada pekerjaan.
pekerjaan Pelatihan bertujuan untuk memperbaiki pengetahuan dan keahlian
tertentu yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan tertentu, sehingga
peserta akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan cara yang lebih
efektif dan efisien.

Apakah belajar itu?

Sulit untuk memberikan suatu definisi yang memadai dari kata "bela-
perubahan jar" (learning). Marilah kita menelaah konsep belajar dengan
perilaku. menanyakan kepada kita sendiri: apa yang terjadi bila seseorang sedang
belajar? Jawabannya adalah akan terdapat perubahan dalam
perilakunya. Akan tetapi, apa yang dimaksud dengan perilaku
seseorang?

PEDOMAN MENGAJAR ORANG DEWASA


BAHAN. PELAJARAN

Perilaku manusia adalah tindakan-tindakan, ucapan-ucapan .dan


reaksi-reaksi yang dapat diamati dalam situasi yang berbeda-beda,
Perilaku dapat mempunyai cakupan dari membajak sawah hingga
berlaku sopan terhadap wanita atau marah di suatu rapat, dsb. Dalam _
pelatihan, kita paling sering berhadapan dengan perilaku yang akan
bertemu dengan tuntutan tetap yang tertentu dan itu sebabnya kita
sering menggunakan kinerja kata. Kinerja (prestasi kerja) dapat diamati
dan pada umumnya dapat pula .diukur. Kita sekarang dapat
merumuskan belajar sebagai berikut:

Belajar adalah suatu proses yang aktif;


Belajar telah ada, apabila orang yang diberi pelatihan telah
berubah perilaku mereka menuju tujuan dari pelatihan sedemikian
rupa, sehingga kita dapat mengamati perubahan-perubahan dalam
kinerja mereka.

Gambar 1 : Belajar telah berlangsung, bila kita dapat melihat suatu


perubahan dalam kinerja

PEDOMAN MENGAJAR ORANG DEWASA


BAHAN PELAJARAN.

Apakah pengajaran itu?


BAHAN PELAJARAN.

memudahkan Pengajaran adalah tugas dari seorang instruktur, Namun demikian, kata
perubahan dalam pengajarari terlalu sering diartikan sama dengan memberikan informa-
perilaku si. Akan tetapi pengajaran melibatkan lebih banyak dari sekedar
menyampaikan. Pengajaran juga berarti memanfaatkan pengetahuan
yang telah ada di antara orang yang dilatih dan menerapkan
metode-metode pelatihan yang paling sesuai untuk membuat proses
belajar dari orang yang dilatih semudah mungkin.

Pengajaran dapat dirumuskan sebagai kiat (seni) membuat proses


belajar peserta semudah mungkin.

PEDOMAN MENGAJAR ORANG DEWASA


BAHAN PELAJARAN.
BAHAN PELAIARAN

2 Pedoman Belajar Orang Dewasa


BAHAN PELAIARAN

Kebanyakan digunakan kerangka mereka sendiri rnengenai


apa yang terhadap pengetahuan, nilai, kebiasaan kerja dan cara
kita ketahui anak-anak. mengerjakan sesuatu.
tentang Namun
belajar demikian, Orang dewasa seringkali merupakan orang
adalah melalui yang akan belajar sendiri dengan sukarela.
An berasal dari pengalaman Mereka menghadiri kursus, karena mereka
da telaahan dan riset, ingin meningkatkan cara mengerjakan
m belajar pada diketahuilah pekerjaan mereka, atau belajar ketrampilan
e anak-anak bahwa baru, karena mereka ingin merintis karir
m dan hewan. metode- atau meningkatkan ruang lingkup kesempatan
pe metode yang kerja mereka.
rl Dengan
ak pengertian digunakan
uk yang untuk
an semacam, pengajaran
m kebanyakan anak-anak
er dari apa tidak sesuai
ek lagi untuk
a yang kita
be ketahui orang
rb tentang dewasa. Ini
ed pengajaran dapat
a, adalah dimengerti
an berasal dari dengan
da pengalaman mudah, bila
m anda
en mengajar
ga anak yang mempertimba
ja menghadiri ngkan dua
r sekolah perbedaan
m wajib . penting
er antara anak-
ek anak dan
a Bila
ju pendidikan orang
ga dan dewasa:
be pelatihan PEDOMAN
rb terhadap Orang MENGAJAR ORANG
ed orang dewasa DEW ASA
a mempuny
dewasa
mendapatka ai
n momentum pengalam
beberapa an hidup
dekade dan
yang lalu, pekerjaa
metodologi n yang
yang lama.
digunakan Tidak
dalam seperti
pelatihan anak-
mereka anak,
sama orang
dengan dewasa
metodologi telah
yang mengemb
angkan
BAHAN PELAJARAN

Gambar 2 : Anda mengajar orang dewasa dan anak-anak dengan


cara yang berbeda

Di bawah . ini, diberikan suatu ikhtisar ringkas mengenai


temuan-temuan yang paling penting dalam riset yang berkenaan dengan
cara-cara orang dewasa belajar.

1. Motivasi untuk belajar merupakan hal yang pokok


BAHAN PELAJARAN

M Sebagai memantap kan tenaga dalam mencoba menguasai


en mana kan ketrampilan baru, meskipun dia dapat mengelola
g dikataka mereka dengan "cara yang lama" dalam
a n di sendiri
p atas: dalam satu
a orang cara atau
dewasa cara yang
sa
telah lain.
ya
bertahu Belajar
h
n-tahun dalam arti
ar perubahan
mengin
us perilaku,
vestasik
be harus
an
la ditebus
dalam
ja belajar dengan PEDOMAN MENGAJAR ORANG DEWASA
r agar usaha.
Seorang I-
berperil
aku dewasa
seperti hanya
yang akan
mereka menjalani
lakukan. usaha
Mereka demikian,
telah bila dia
bersekol merasa itu
ah, bermanfaat
mereka bagi dia
telah dan
mendap bahwa
atkan dia
pekerjaa bagaimana
n, dan pun juga
mereka akan
telah mendapat
mengem kan
bangkan manfaat
cara- dari usaha
cara tersebut.
mereka Bagi
sendiri orang
untuk dewasa,
mengerj belajar
akan berarti:
semuan harus
ya. tidak
Tidak mempelaj
seperti ari
anak- kebiasaan
anak, yang
orang lama,
dewasa harus
telah mengerah
BAHAN PELAJARAN

mengerjakan sesuatu. Lalu, mengapa harus mengerahkan tenaga


sedemikian besar? Orang dewasa hanya akan belajar, bila mereka
merasa bahwa mereka akan beruntung dari belajar tersebut.

Bagi seorang instruktur, ini berarti bahwa dia harus mencoba yang
terbaik untuk membuat peserta mau memulai belajar. Dia harus
membuat belajar itu menarik, menantang dan menyenangkan. Di atas
.semuanya, dia harus membantu peserta mengenal kaitannya dengan
pekerjaan sehari-hari mereka mengenai apa yang dikatakan selama
sessi pelatihan.

Gambar 3 : Buatlah peserta berkeinginan untuk belajar

2. Belajar rnerupakan proses yang berputar (daur), terus


menerus

Menurut A. Kolb, belajarnya orang dewasa merupakan proses yang


berputar (daur) terus menerus yang terdiri dari empat tahap:

PEDOMAN MENGAJAR ORANG DEWASA


BAHAN PELAJARAN

Gambar 4 : Daur be/ajar

Pengalaman yang nyata dalam kehidupan adalah masukan bagi refleksi


pada pengalaman ini; teori membantu dalam memahami apa yang
telah terjadi dan memberikan petunjuk untuk percobaan
(mengerjakan sesuatu dengan cara lain), dan ini juga memberikan
suatu pengalaman nyata, dsb.
m Misalnya, anda baca MENGAJAR ORANG
sebuah artikel DEWASA
em telah terjadi
iki pada anda tentang 7
rk berkali-kali delegasi dan
an bahwa anda
su meskipun berbicara
at anda pada seorang
u berusaha, rekan yang
kej anda tidak berpengalama
ad menyelesaikan n (teori). Dan
ia laporan anda mulai
n, kemajuan mendelegasika
m bagian anda n, yang
dengan tepat mernberikan
en
waktu pengalaman
ca
(pengalaman baru anda
ri
nyata). Ini untuk dapat
pe berpikir
tu membuat
anda ingin tentang:
nj apakah
uk tahu sebab-
sebabnya: pekerjaan
da yang anda
n mengapa?, di
mana delegasikan
me telah
nc terjadinya
kesalahan?, dikerjakan?
ob Apakah telah
a dan anda
barangkali dikerjakan
ul dengan baik?
an berkesirnpulan
bahwa terlalu Apakah
g laporan
banyak waktu
anda kemajuan
dihabiskan anda selesai
untuk pada
mengerjakan waktunya
yang sekarang?
sebenarnya
harus
dikerjakan
oleh bawahan
anda
(refleksi).
Berikutnya,
anda mulai
berpikir
tentang:
tugas yang
mana yang P
dapat saya E
delegasikan? D
O
Karena anda M
benar-benar A
tidak tahu, N
BAHAN PELAJARAN

Gambar 5 : Empat langkah dalam belajar

Untuk mengubah perilaku, keempat langkah dalam daur sama


pcntingnya: tanpa pengalaman nyata dan refleksi pada pengalaman itu
akan sulitlah untuk mengerti apa yang telah dipelajari dan mengapa itu
dipelajari. Tanpa teori dan petunjuk, anda tidak akan mengetahui
bagaimana mendekati suatu tugas dengan cara yang berbeda. Dan tanpa
uji coba, segala sesuatu akan tetap seperti sediakala.

Oleh karena pelatihan ditujukan untuk mengubah perilaku, bagi


seorang instruktur, ini berarti bahwa untuk setiap ketrampilan yang
berbeda yang dipelajari, dia harus memungkinkan peserta mengalami
keempat langkah tersebut.

PEDOMAN MENGAJAR ORANG DEWASA

8
BAHAN PELAJARAN

3. Belajar perlu mengerjakan sesuatu

Untuk mengalami daur belajar sebagaimana digambarkan di atas,


kegiatan diperlukan pada sebagian peserta, Tanpa kegiatan, belajar
tidak. akan berlangsung. "Mengerjakan" merujuk kepada semua
kegiatan pelatihan yang memerlukan keterlibatan aktif pada sebagian
peserta; memraktekkan ketrampilan, menjawab pertanyaan,
menganalisis masalah, rnengarnati dan mengkaji kinerja, dsb.
Suatu peribahasa pelatihan yang terkenal berbunyi:

APA YANG KITA DENGAR, KITA LUPAKAN


APA YANG KITA LIHAT, KITA INGAT
APA YANG KITA KERJAKAN, KITA KETAHUI

Dengan dernikian, teknik pengajaran lebih dari sekedar ceramah.


Pengajaran memerlukan, khususnya, kesediaan untuk melakukan
kegiatan.

.._ ~ .... -

Gamber 6 : Bclajar dengan mengerjakan

PEDOMAN MEt'GAJAR ORANG DEWASA


I
9
BAHAN PELAJARAN

4. Orang tidak dapat memusatkan konsentrasi untuk


mendengar dalam waktu yang lama

Cobalah untuk mengingat suatu masa ketika anda menjadi mahasiswa,


dan bagaimana sulitnya memperhatikan dengan baik kepada seorang
guru yang berbicara lama sekali. Riset menunjukkan kurva perhatian
berikut ini:
Gambar 7 : Kurva perhatian

setelah 15 menit, Kita dapat melihat bahwa perhatian meningkat pada mulanya dan
perhatian menurun mencapai puncaknya setelah 15 menit. Setelah 15 menit, perhatian
mulai menurun dan periode dengan adanya yang berkurang konsentrasi
mulai terjadi. Kurang konsentrasi berarti bahwa untuk sementara
waktu, orang yang mengikuti pelatihan membiarkan pikirannya
mengembara dari instruktur ke hal-hal lainnya yang menarik
misalnya pertandingan sepakbola yang akan datang di radio, gadis
cantik yang duduk di depannya, surat yang diterima dari bank
kemarin, dsb. Ini
seluruhnya dimengerti, bila kita menyadari bahwa terdapat perbedaan
yang besar antara jumlah kata-kata pembicara dan pendengar dapat
berlangsung: Rata rata tingkat kecepatan berbicara adalah 150 kata
per menit, sementara tingkat kecepatan berpikir antara 500 hingga
1000 kata per menit. Dengan demikian, bila mendengarkan
seseorang

PEDOMAN MENGAJAR ORANG DEWASA


BAHAN PELAJ.ARAN

berbicara, pendengar mempunyai sisa waktu jeda, dan ini


m em er lu k an usaha untuk menggunakan sisa waktu ini dengan cara
yang efektif.

Gambar 8 : Setelah 15 menit, pikiran mulai kemana-mana

5. Orang mengingat lebih banyak dari kombinasi mendengar dan


melihat daripada hanya dari mendengarkan saja

Banyak ceramah terdiri kata-kata, visual, atau kata-kata dan visual.


Riset rnenunjukkan bahwa kombinasi dari kata-kata dan visuai setelah
tiga hari berselang adalah enam kali lebih efektif daripada hanya
kata-kata saja.
BAHAN PELAJ.ARAN

Mengingat setelah Mengingat setelah


3 jam 3 hari

Hanya kata-kata 70% 10%


Hanya visual 72% 20%
Kata-kata dan visual 85% 65%

PEDOMAN MENGAJAR ORANG DEWASA


BAHAN PELAJARAN

6. Orang belajar lebih banyak dari situasi kehidupan nyata

Riset yang dilakukan oleh Dewan Pelatihan Kejuruan (The Vocational


Training Council) di United Kingdom menunjukkan bahwa
metode-metode pelatihan yang bermacam-macam dapat dijenjangkan
menurut keefektifannya dalam ketrampilan pelatihan sebagai berikut:
BAHAN PELAJARAN

Paling kurang efektif Ceramah


Kata-kata tertulis (membaca)
Garnbar
Televisi atau film
Video (dengan teks penunjang)
Peragaan
Latihan
Telaah kasus
Pengalaman hidup nyata
Paling efektif

Gambar 9 : Orang paling banyak belajar dari situasi kehidupan


nyata

PEDOMAN MENG.AJAR ORANG DEWASA


BAHAN PELAJAR.AN

7. Orang cenderung mengulang perilaku bila dipuji yang


dihadiahi (dihargai)
BAHAN PELAJAR.AN

umpan balik Orang memerlukan penghargaan atas usaha mereka, mereka perlu
yang positip didorong untuk melanjutkan suatu perilaku tertentu. Bila tidak terdapat
untuk memperkuat reaksi terhadap apa yang mereka kerjakan; atau bila reaksinya negatif,
belajar mereka akan berhenti mencoba mengerjakan yang terbaik. Ini
khususnya terjadi, bila mereka sedang mengerjakan sesuatu yang baru,
bila mereka harus . mempraktekkan suatu ketrampilan yang mereka
sendiri tidak senang dengan ketrampilan tersebut.

Gambar JO: Orang mengulang perilaku yang dihadiahi (dihargai)

PEDOMAN MENGAJAR ORANG DEWASA


BAHAN PELAJARAN

3 Bagaimana Mengajar Orang Dewasa?

.
Prinsip-prinsip untuk mengajar orang dewasa belajar sebagaimana
digambarkan dalam bab sebelumnya, mempunyai
konsekuensi-konsekuensi bagaimana seorang instruktur harus
merencanakan dan menyampaikan pelajarannya. Pelatihan orang
dewasa untuk mengerjakan pekerjaan mereka secara lebih efisien
banyak berbeda dengan mendidik anak-anak sekolah. Inilah
aturan-aturan terpenting bagi instruktur untuk mengajar orang dewasa:

1. Jangan perlakukan orang dewasa seperti anak sekolah.

2. Manfaatkan pengetahuan dan pengalaman peserta. Bertanyalah


lebih banyak daripada berbicara. Berbicaralah hanya mengenai
apa yang mereka tidak tahu saja.

3. Jangan berbicara lebih lama dari 15 menit.

4. Manfaatkan alat bantu visual. Semakin rendah tingkat pendidikan


peserta, semakin kurangi kata-kata dan lebih banyak alat bantu
visual yang harus anda gunakan.

5. Siapkan kegiatan: katakan, perlihatkan, biarkan mereka


mengerjakannya,

6. Setiap pelajaran harus mengandung: berbicara, kegiatan dan


refleksi terhadap kcgiatan.

7. Bantulah peserta untuk mengerti mengapa belajar mungkin


bermanfaat bagi mereka, yaitu dengan rnenunujukkan: bagaimana
kegiatan pelatihan berkaitan dengan pekerjaan mereka.

8. Pilihlah kegiatan yang sedekat mungkin dengan kehidupan nyata.

9. Buatlah belajar itu menarik dan menyenangkan. Berikan variasi


dalam metode-metode pelatihan, alat bantu visual, pekerjaan
kelompok dan perorangan.

PEDOMAN MENGAJAR ORANG DEWASA


BAHAN PELAJARAN .

10. Doronglah peserta untuk belajar satu sama lain. Anda bukanlah
satu-satunya sumber informasi.

11. Mantapkan dengan suasana hangat dan dorongan semangat


belajar.

PEDOMAN MENGAIAR ORANG DEWASA


OHP 1

SASARAN MODUL
Setelah anda menyelesaikan modul ini anda
mampu untuk :

Mendefinisikan "Pendidikan" dan


"Pelatihan" dan menunjukkan perbedaan
antara keduanya.
Mendefinisikan ''Belajar" dan ''Mengajar''

Mendaftar dan membahas tujuh prinsip


dari belajar orang dewasa
Menjelaskan bagaimana tujuh prinsip ini
dapat diterapkan bila mengajar orang dewasa

PRINSIPPRINSIP PELATIMAN
OHP 2 .

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PENDIDIKAN

Pendidikan bersangkut paut dengan pemberian


pengetahuan umum dan keterampilan

PELATIHAN

Pelatihan ditujukan untuk menyempurnakan


. pengetahuan dan kerampilan khusus yang
diperlukan untuk pekerjaan tertentu, sehingga
para peserta dapat melaksanakan
pekerjaannya lebih ef ektif dan efisien

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
OHP 3

BELAJAR DAN MENGAJAR


BELAJAR

- Adalah suatu proses aktip

- Ada di mana kita dapat melihat perubahan


perilaku

MENGAJAR.

Adalah membuat mampu belajar dengan:

- Memberikan informasi

- Menggunakan pengetahuan dan


pengalaman dari para peserta

- Merencanakan kegiatan pelatihan yang


.
sesuai

PRINSIP-PRINSIP PELA TIHAN


OHP 4

TUJUH PRINSIP DARI BELAJAR ORANG


DEWASA

1 . Memotivasi adalah penting untuk belajar

2. Belajar adalah proses dasar dan berlanjut

3. Belajar memerlukan mengerjakan

4. Orang tidak dapat memusatkan


(konsentrasi) pendengaran dalam waktu
lama

5. Orang mengingat lebih lama mendengar


dan melihat dari pada hanya mendengar

6. Orang belajar lebih banyak dari situasi


kenyataan hidup

7. Orang cenderung untuk mengulang


perilaku bila dipuji
P
R

1
Orang Dewasa mau belajar hanya bila
. mereka mau belajar
s-

Orang dewasa akan meninggalkan


kebiasaan lama, dan menerima
ketrampilan baru

Mereka mau belajar hanya bilamereka


rasakan ada keuntungannya dari
pelajaran tersebut

lnstruktur harus membuat jelas


bagaimana belajar dapat bermanfaat
bagi peserta

PRJNSIP-PRJNSIP PELATIHAN
OHP47
OHP 6

2. DAUR BELAJAR

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
OHP 48

PRJNSIP-PRJNSIP PELATIHAN
OHP 749
OHP

3. B E L A J A R M E M E R L U K A N
MENGERJAKAN

"Mengerjakan" mengacu kepada


semua pelatihan yang memerlukan
keterlibatan aktip dari bagian peserta:

"Praktek ketrampilan"
"Menjawab pertanyaan-pertanyaan"
"Mengamati dan menilai I mengkaji.
(assessing) kinerja

Ing at

Apa yang kita dengar, kita lupa

Apa
.
yang kita lihat. kita
.
ingat

. Apa yang kita kerjakan, kita mengerti

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
OHP 50
OHP 8

4. Orang tidak dapat memusatkan perhatian


untuk waktu mendengar dalam waktu
yang lama

,
KURVA PERHATIAN

Setelah 15 menit perhatian mulai menurun

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
OHP 51
OHP 9

5. Orang mengingat lebih banyak dari


kombinasi mendengar dan melihat dari
pada hanya mendengar saja.

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
OHP 10
OHP 10

6. Orang belajar lebih dari situasi kehidupan


nyata

Metode-metode pelatihan dapat di-


golongkan sesuai dengan keefektifannya
dalam mengajarkan ketrampilan
OHP 10

Ku rang efektif
Ceramah
Kata-kata tertulis
Televisi atau Film
Video (dengan bantuan teks)
Peragaan
Latihan
Studi Kasus

Lebih Efektif : Pengalaman Kehidupan


Nyata

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
OHP 11

7. Orang akan mengulang kembali perilaku


yang dipuji

Um pan balik "positip" harus digunakan


untuk memperkuat belajar

Bila tidak ada reaksi terhadap apa yang


dibuat orang atau bila reaksi itu negatip,
mereka akan menghentikan usaha untuk
melakukan sebaik-baiknya

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
OHP 12

-
BAGAIMANA MENGAJAR ORANG DEWASA

1. Jangan perlakukan orang dewasa seperti


anak kecil -

2. Gunakan pengetahuan dan pengalaman


para peserta. Tanyakan lebih dari pada
anda katakan, hanya katakan apa yang
mereka tidak tahu

3. Jangan bicara lebih dari 15 menit

4. Gunakan visual

5. Berikan untuk kegiatan : katakan,


perlihatkan, biarkan mereka mengerjakan

6. Tiap peiajaran harus berisikan : blcara.


kegiatan dan refleksi terhadap kegiatan
7. Tunjukkan kepada para peserta
bagaimana kegiatan ada kaitannya
dengan pekerjaan mereka

8. Pilih kegiatan sedikit mungkin _ dengan


kehidupan nyata

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
.
OHP 12

9. Belajar harus menarik dan menyenangkan.


Berikan keanekaragaman (variasi) dalam
metode mengajar. visual, kerja kelompok
dan perorangan

10 Beri dorongan agar para peserta belajar


dari satu sama lain

11 Adakan suasana hangat dan meningkat


semangat belajar

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
LEMBAR PERMAIAN IA

PENERAPAN- PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN MENGIKAT SIMPUL


BOWLINE".

Instruksi :

Pakai instruksi-instruksi tertulis berikut untuk mempelajari bagaimana mengikat simpul


Bowline. Seorang anggota dari kelompok anda nanti akan diminta untuk
memperagakan bagaimana mengikat simpul ini di depan kelas.

SIMPUL BOWLINE

Bowline membentuk ikal (lingkar) yang tidak rnengkerut (lingkarannya tidak


menjadi kecil). Hal ini penting dan merupakan simpul penyelamat untuk
digunakan dalam kecelakaan kebakaran, pendaki gunung dan di air.

Bagaimana membuat simpul :

Buat suatu ikal (lingkar) dari seutas tali. Masukkan ujung tali (yang paling
bawah) ke dalam ikal (lingkaran/lubang) tersebut dan kemudian ujung tali
tersebut membuat gerakan memutar tali dan masukkan kembali ke dalam ikal
(Iingkaran). Untuk mengikat keras simpul bowline ini ialah dengan
memegang ikal (lingkar) yang baru saja di bentuk dan tarik keras ujung tali
tersebut.

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
LEMBAR PERMAINAN 1B
LEMBAll PERMAINAN IB

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN MENGIKAT SIMPUL


BOWLINE
.

Instruksi :

Gunakan lembar terlampir (instruksi tertulis dan visual) untuk belajar bagaimana
mengikat simpul Bowline. Seorang anggota dari kelompok anda nanti akan diminta
untuk memperagakan bagaimana mengikat simpul ini di depan kelas.

PRINSIPPRINSIP PELATIHAN
LEMBAR PERMAINAN lB

SIMPUL BOWLINE
.

Bowline membentuk ikal (lingkar) yang tidak mengkerut (lingkarannya tidak menjadi kecil),
Hal ini penting dan merupakan simpul penyelamat untuk digunakan dalam kecelakaan
kebakaran, pendaki gunung dan di air.

Buat suatu ikal (lingkar) dari seutas tali. Masukkan ujung tali (yang paling bawah) ke
dalam ikal (lingkaran/lubang) tersebut dan kemudian ujung tali tersebut membuat gerakan
memutar tali dan masukkan kembali ke dalam ikal (lingkaran). Untuk mengikat keras simpul
bowline ini ialah dengan memegang ikal .(lingkar) yang baru saja di bentuk dan tarik keras
ujung tali tersebut.

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
LEMBAR PERMAINAN IC

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PELATillAN "MENGIKAT SIMPUL


BOWLINE''

Instruksi :

Gunakan lembar terlampir (instruksi tertulis dan visual) dan seutas tali untuk belajar
bagaimana mengikat simpul Bowline (15 menit). Tiap-tiap anggota dari kelompok anda harus
praktek mengikat simpul ini dengan seutas tali ini sarnpai mereka menguasainya. Anda
mempunyai waktu 15 menit dengan kelompok anda.

Salah seorang anggota dari kelompok anda nan ti akan dipilih untuk memperagakan bagaimana
mengikat simpul ini di depan kelas.

PRlNSIP-PRJNSIP PELAT(HAN
LEMBAR
LEMBARPERMAINAN 1C ic
PERMAINAN

SIMPUL BOWLINE

Bowline membentuk ikal (lingkar) yang tidak mengkerut (lingkarannya tidak menjadi kecil),
Hal ini penting dan merupakan simpul penyelamat untuk digunakan dalam kecelakaan
kebakaran, pendaki gunung dan di air:

Buat suatu ikal (lingkar) dari seutas tali. Masukkan ujung tali (yang paling bawah) ke dalam
ikal (lingkaran/lubang) tersebut dan kemudian ujung tali tersebut membuat gerakan memutar
tali dan masukkan kembali ke dalam ikal (lingkaran). Untuk mengikat keras simpul bowline
ini ialah dengan memegang ikal (lingkar) yang baru saja di bentuk dan tarik keras ujung
tali tersebut,

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
LEMBAR PENILAIAN I

TINJAU ULANG SESSION


Biarkan pikiran anda melayangke session-session yang lalu. Apa yang paling
penting bagi anda dari apa yang telah dipelajari ? .

Bagaimana anda dapat menerapkan dari apa yang telah dipelajari ? .


Apakah dalam waktu dekat ada situasi yang sesuai untuk mempraktekkan
apa yang diperajari anda ? .

Tulis temuan-temuan anda dibawah :

APAKAH YANG PALING PENTING YANG PERNAH SAYA PELAJARI ADALAH.

SAYA DAPAT MENERAPKAN APA YANG TELAH SAYA PELAJARI .

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
LEMBAR PERMAINAN 2

SlMPUL BOWLINE

Bowline membentuk ikal (lingkar) yang tidak mengkerut (lingkarannya tidak menjadi kecil).
Hal ini penting dart merupakan simpul penyelamat untuk digunakan dalam kecelakaan
kebakaran, pendaki gunung dan di air.

Buat suatu ikal (lingkar) dari seutas tali. Masukkan ujung tali (yang paling bawah) ke dalam
ikal (lingkaran/lubang) tersebut dan kemudian ujung tali tersebut membuat gerakan memutar
tali dan masukkan kembali ke dalam ikal (lingkaran). Untuk mengikat keras simpul-bowline
ini ialah dengan memegang ikal (lingkar) yang baru saja di bentuk dan tarik keras ujung tali
tersebut.

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN

Anda mungkin juga menyukai