Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diare sering kali dianggap penyakit yang biasa dan sering dianggap sepele
penanganannya. Pada kenyataannya diare dapat menyebabkan gangguan system
ataupun komplikasi yang sangat membahayakan bagi penderita. Beberapa
diantaranya adalah gangguan keseimbangan cairan dan elekrolit, shock hipovolemia,
gangguan berbagai organ tubuh, dan bila tidak tertangani dengan baik dapat
menyebabkan kematian. Dengan demikian menjadi penting bagi perawat untuk
mengetahui lebih lanjut tentang diare, dampak negative yang ditimbulkan, serta
upaya penanganan dan pencegahan komplikasinya.
Pada kasus pemenuhan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,
sebenarnya masih ada diagnose keperawatan yang mungkin muncul. Tetapi pada
kasus ini difokuskan pada kasus diare, sehingga tindakan keperawatan lebih banyak
diarahkan pada dehidrasi pasien, dan ternyata banyak sekali yang harus
dipertimbangkan dan diperhatikan.

1.2. Rumusan Masalah

Berikut ini rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Apa Pengertian dari Penyakit Diare ?
2. Apa Penyebab Penyakit Diare ?
3. Apa Patofisiologi Penyakit Diare ?
4. Apa Saja Peranan Perawat ?
5. Apa Saja Penangan pada Penyakit Diare ?

1
1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang akan di capai dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Penyakit Diare.
2. Untuk Mengetahui Penyebab Penyakit Diare.
3. Untuk Mengetahui Patofisiologi Penyakit Diare.
4. Untuk Mengetahui Peranan Perawat.
5. Untuk Mengetahui Penangan pada Penyakit Diare.

1.4. Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan makalah ini diantaranya yaitu :
1. Memberikan pengetahuan tentang pengertian Penyakit Diare.
2. Memberikan pengetahuan tentang Penyebab Penyakit Diare.
3. Memberikan pengetahuan tentang Patofisiologi Diare.
4. Memberikan pengetahuan tentang Peranan Perawat.
5. Memberikan pengetahuan tentang Penangan pada Penyakit Diare.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Penyakit Diare

Pengertian diare menurut WHO (1999) secara klinis didefinisikan sebagai


bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali
sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa
darah.
Sedangkan menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan
tanda-tanda adanya perubahan bentuk konsistensi dari tinja yang melembek sampai
cair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam
sehari.

2.2. Penyebab Diare

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit diare.


Diantaranya :
1. Infeksi yang disebabkan :
Bakteri, missal : Shigella, Salmonela, E. Coli, golongan vibrio, bacillus cereus,
Clostridium perfringes, Ctaphyicoccus ureus, campylobacter dann eromonas.
Virus, missal : Rotavirus, Norwalk dan Norwalk like agen dan adenovirus.
Parasit, misal : Cacing perut, Ascaris Trichiuris, Strongyloides, Bastsistis
huminis, protozoa, Entamoeba histoliticia, Gardia labila, Belantudium coli dan
Crypto.
2. Faktor parentral yang disebabkan oleh infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering
terjadi pada anak-anak).
3. Faktor malabsorbsi disebabkan oleh karbohidrat, lemak, dan protein.

3
4. Faktor makanan disebabkan oleh mengonsumsi makanan basi, beracun, terlampau
banyak lemak, sayuran dimasak kurang matang.
5. Faktor psikologis disebabkan oleh rasa takut dan cemas.

2.3. Patofisiologi Diare

Faktor infeksi menyebabkan bakteri masuk dan berkembang didalam usus


menyebabkan hipersekresi air dan elektrolit yang memperbesar isi rongga usus.
Faktor malabsorbsi karbohidrat, protein, dan lemak menyebabkan tekanan osmotic
meningkat sehingga air dan elektrolit bergeser ke rongga usus. Faktor makanan
seperti mengonsumsi makanan basi, beracun, banyak mengandung lemak, dan
sayuran yang dimasak kurang matang dapat menyebabkan toksin (racun) tidak
terserap baik oleh tubuh sehingga gerak peristaltik dalam usus tidak mampu
menyerap makanan. Faktor psikologis yang disebabkan oleh adanya rasa cemas dan
takut juga menyebabkan toksin tidak dapat diserap oleh tubuh sehingga gerak
peristaltic mengurangi kesempatan usus menyerap makanan.

4
Pathway Diare

Faktor infeksi faktor malabsorbsi Faktor Faktor


karbohidrat, protein, lemak makanan psikologi

Cemas
Masuk dan Tekanan osmotic Toksin tidak
berkembang mengisi rongga usus dapat diserap
dalam usus.

Pergeseran air dan


Hipersekresi elektrolit ke rongga Hiperperistaltik
air dan usus. mengurangi
elektrolit (isi kesempatan usus
rongga usus) meyerap makanan.

Kesempatan usus
menyerap makanan

Diare

5
Jenis Penyakit Diare
Berdasarkan dari jenisnya, diare dibagi menjadi :
1. Diare akut, yaitu diare yang menyerang anda dan biasanya berlangsung
kurang dari 14 hari. Akibat yang akan muncul dari diare akut ini adalah
dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi
penderita diare.
2. Diare kronis, diare yang biasanya akan berlangsung selama lebih dari 14 hari
dan terjadi secara terus-menerus. Akibat dari diare ini penderita akan
mengalami penurunan berat badan dan gangguan metabolisme tubuhnya.
3. Diare desentri, yaitu diare yang disertai darah yang bercampur dalam tinja
yang dikeluarkannya. Akibat dari disentri ini adalah penderita akan
mengalami anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, kemungkinan
terjadi komplikasi pada mukosa.

Ciri-ciri penyakit diare


Tanda-tanda yang mudah untuk kita kenali pada penderita diare adalah:
1. Buang air besar (encer), biasanya berupa cairan yang menyembur yang disertai
adanya angin (gas) yang keluar tanpa bisa ditahan.
2. Sifat tinja encer berupa air, bisa disertai darah atau lender, tergantung kuman
penyebabnya.
3. Kadang tinja berwarna kehijauan karena tercampur empedu, beberapa kasus
yang cukup berat.
4. Kadang disertai melilit (sakit perut), dari tingkatan ringan hingga berat
tergantung penyebabnya.
5. Kadang disertai perut yang kembung dan bila kita ketuk berbunyi nyaring
seperti gendang.
6. Kadang disertai suhu badan meningkat (demam) terutama sering terjadi pada
bayi dan anak-anak.

6
Khusus pada bayi dan anak-anak, sering dijumpai demam, cengeng. Gelisah,
tidak mau makan dan minum, kadang disertai muntah, badan lemas/lunglai, mata
cekung, ubun-ubun cekung, kulit tidak elastic (tanda-tanda mulai kekurangan cairan
tubuh), berat badan turun drastic, bahkan pada kasus diare berat bisa menyebabkan
kesadaran menurun, pingsan, hingga kematian.

2.4. Penularan Penyakit Diare

Penularan diare ini dibagi menjadi dua bagian yaitu :


1. Penularan secara langsung
Penyakit diare dapat ditularkan dari orang ke orang lain dengan cara langsung
melalui fecal-oral. Cara ini dapat berlangsung dengan media penularan utama
yang digunakan adalah makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi
dengan penyebab penyakit diare tersebut menyerang keluarga kita. Penderita
diare berat akan mengeluarkan kuman melalui tinja, jika pembuangan tinja tidak
dilakukan pada jamban tertutup, maka akan berpontensi sebagai sumber
penularan diare ke orang lainnya akan membuang tinjanya.
2. Penularan secara tidak langsung
Penyakit diare juga dapat ditulakan dengan cara tidak langsung melalui air.
Air yang tercemar kuman, bila digunakan oleh orang untuk keperluan sehari-hari
tanpa direbus atau dimasak terlebih dahulu, maka kuman akan masuk ketubuh
orang yang memakainya, sehingga orang tersebut dapat terkena penyakit diare.

2.5. Cara Mencegah Penyakit Diare

Cuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebaran virus diare.


Cuci tangan setelah menyiapkan makanan,dari toilet, mengganti popok, bersin, batuk
dan membuang ingus. Memakai sabun setidaknya selama 20 detik, setelah
meletakkan sabun ditangan anda, gosok tangan.

7
Gunakan pembersih tangan jika memungkinkan. Gunakan pembersih tangan
berbahan dasar alcohol. Pastikan untuk benar menutupi bagian depan dan punggung
kedua tangan. Gunakan produk yang mengandung setidaknya 60% alcohol.
Mencegah diare dari makanan yang terkontaminasi. Untuk mencegah diare yang
disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pengertian diare menurut WHO (1999) secara klinis didefinisikan sebagai


bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali
sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa
darah.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit diare.
Diantaranya :
a. Infeksi yang disebabkan :
Bakteri, missal : Shigella, Salmonela, E. Coli, golongan vibrio, bacillus
cereus, Clostridium perfringes, Ctaphyicoccus ureus, campylobacter dann
eromonas.
Virus, missal : Rotavirus, Norwalk dan Norwalk like agen dan adenovirus.
Parasit, misal : Cacing perut, Ascaris Trichiuris, Strongyloides, Bastsistis
huminis, protozoa, Entamoeba histoliticia, Gardia labila, Belantudium coli
dan Crypto.
b. Faktor parentral yang disebabkan oleh infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering
terjadi pada anak-anak).
c. Faktor malabsorbsi disebabkan oleh karbohidrat, lemak, dan protein.Faktor
makanan disebabkan oleh mengonsumsi makanan basi, beracun, terlampau banyak
lemak, sayuran dimasak kurang matang.
d. Faktor psikologis disebabkan oleh rasa takut dan cemas.

9
3.2. Saran

Biasakanlah untuk selalu hidup sehat agar tidak terkena diare. Tingkatkan
kesehatan baik individu maupun lingkungan, agar tidak terserang penyakit. Masaklah
air minum sampai mendidih. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) di kakus.

10
11

Anda mungkin juga menyukai