Anda di halaman 1dari 7

G.

DOIPASTA (DOKO PEDULI IUD PASCA-PLACENTA)


1. Pengertian
DOIPASTA (DOKO PEDULI IUD PASCA-PLACENTA) adalah kegiatan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dalam upaya
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan cara
menurunkan angka ibu hamil risiko tinggi melalui pemasangan KB
pasca-salin IUD pasca-placenta.
2. Definisi Operasional
Suatu kegiatan berupa pemasangan IUD pasca-plasenta yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Doko dengan beberapa
langkah kegiatan yakni sosialisai DOIPASTA pada posyandu balita
dan lansia, kelompok PKK, dan ibu hamil serta sertifikasi CTU dan
pelatihan pemasangan IUD pasca-placenta untuk menurunkan ibu
hamil risiko tinggi sehingga dapat menekan angka kematian ibu (AKI
dan angka kematian bayi (AKB).
3. Perhitungan / Rumus
a. Rumus

JUMLAH IBU BERSALIN


TERPASANG IUD PASCA
DOIPASTA PLACENTA x 100 %
=
JUMLAH SELURUH PERSALINAN
YANG DILAKUKAN DI
PUSKESMAS DOKO

b. Pembilang
Jumlah ibu bersalin terpasang IUD pasca-plasenta
c. Penyebut
Jumlah seluruh persalinan yang dilakukan di Puskesmas Doko
d. Konstanta
Persentase (%)

4. Sumber Data
Rekapitulasi persalinan dan rekapitulasi IUD terpasang.
5. Target

TAHUN 2018 2019 2020 2021 2022

TARGET 69,57% 70,57% 71,57% 72,57% 73,57%

6. Langkah Kegiatan
1. Persiapan Masyarakat
- Sosialisasi DOIPASTA di pasyandu balita dan lansia
- Sosialisasi DOIPASTA di kelompok wanita dan PKK
- Sosialisasi DOIPASTA pada ibu hamil
2. Persiapan Petugas
-Mengikuti sertifikasi CTU dan pelatihan pemasangan IUD.
-Melakukan konseling, screening, dan pemasangan IUD.
3. Pelaksanaan
- Setiap ibu hamil yang akan bersalin di puskesmas, dilakukan
konseling pada ibu dan keluarga.
- Setelah dilakukan konseling, dilakukan screening pada ibu
sebelum melahirkan untuk mengetahui kontraindikasi
- Setelah pasien dilakukan screening dan tidak kontraindikasi,
pasien dimintai persetujuan untuk dilakukan pemasangan IUD.
- Apabila pasien memiliki kontra indikasi, maka pasien diberi
konseling untuk pemasangan alat kontrasepsi yang lain.
- Akseptor dianjurkan melakukan kontrol 40 hari setelah
melahirkan

7. SDM
a. Tim kesehatan Puskesmas Doko, antara lain:
- Kepala Puskesmas
- Bidan
b. Lintas sektor dan staf puskesmas lainnya
H. DOISIBAS (DOKO SIAGA BEBAS PASUNG)
1. Pengertian
DOISIBAS (DOKO SIAGA BEBAS PASUNG) adalah kegiatan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas kader, keluarga dan
masyarakat untuk lebih peduli terhadap pasien penderita penyakit
jiwa yang dipasung dalam upaya mencapai program kecamatan
Doko bebas pasung.
2. Definisi Operasional
Suatu kegiatan pembebasan pasien jiwa yang dipasung dalam upaya
mencapai target program Kecamatan Doko bebas pasung dengan
langkah-langkah kegiatan yakni penyuluhan, pelatihan, pendataan
sasaran dan lokasi serta pelaksanaan pembebasan pasung.
3. Perhitungan / Rumus
e. Rumus

JUMLAH PASIEN JIWA YANG


DIPASUNG DALAM KURUN
WAKTU SATU TAHUN
DOISIBAS x 100 %
= JUMLAH SELURUH ODGJ BERAT
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
DOKO DALAM KURUN WAKTU
SATU TAHUN YANG SAMA

f. Pembilang
Jumlah pasien jiwa yang dipasung dalam kurun waktu satu tahun
g. Penyebut
Jumlah seluruh ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas Doko
dalam kurun waktu satu tahun yang sama
h. Konstanta
Persentase (%)

4. Sumber Data
- Laporan ODGJ Bulanan
- Laporan data pasung bulanan
- Laporan Kegiatan Luar Gedung
5. Target

TAHUN 2018 2019 2020 2021 2022

TARGET 0% 0% 0% 0% 0%

6. Langkah Kegiatan
1) Persiapan Masyarakat
Penyuluhan kepada keluarga beserta masyarakat sekitar
bahwa pemasungan pasien jiwa sudah tidak boleh dilakukan.
Pelatihan kader masyarakat
Pendataan sasaran dan lokasi kegiatan
2) Pelaksanaan
- Apabila sudah dilakukan persiapan maka kader masyarakat,
programmer jiwa puskesmas, dan pihak lintas sektor
melakukan kunjungan ke lokasi kegiatan untuk dlakukan
pembebasan pasung.
- Melaksanakan percobaan pelepasan pasien pasung selama 1-
2 jam untuk melihat apakah pasien tersebut dapat
berperilaku kooperatif atau tidak.
- Bila pasien dapat berperilaku kooperatif namun masih belum
bisa dibebas-pasung sepenuhnya, maka pasien dipasung
kembali dan menunggu pelaksanaan kegiatan pembebasan
pasung secara seremonial.
- Apabila pasien tidak berperilaku kooperatif, maka pasien
dipasung kembali.
- Melakukan kunjungan rutin minimal 1-2 kali seminggu
untuk melihat kesiapan pasien pasung dalam upaya
percobaan pembebasan pasung berikutnya.

7. SDM
- Tim kesehatan Puskesmas Doko
- Kader jiwa
- Keluarga
- Masyarakat dan Lintas Sektor
I. PEMBARU ( PEMULIHAN BALITA GIZI BURUK)
1. Pengertian
PEMBARU ( PEMULIHAN BALITA GIZI BURUK) adalah kegiatan
yang dilakukan dalam rangka penanggulangan masalah gizi buruk
dan gizi kurang dengan membentuk posgiat (pos gizi masyarakat)
yang melibatkan seluruh elemen masyarakat guna memantau dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan PEMBARU sehingga balita dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat secara menyeluruh di wilayah kerja
puskesmas Doko.

2. Definisi Operasional
PEMBARU ( PEMULIHAN BALITA GIZI BURUK) adalah kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penanggulangan masalah gizi buruk dan
gizi kurang dengan membentuk posgiat (pos gizi masyarakat) yang
melibatkan seluruh elemen masyarakat guna memantau dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan PEMBARU berupa langkah-
langkah kegiatan yakni pemeriksaan DDTK, pemeriksaan
kesehatan, praktek pembuatan F100, dan refreshing kader sehingga
balita dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh di
wilayah kerja puskesmas Doko.

3. Perhitungan / Rumus
b. Rumus
JUMLAH BALITA DENGAN Z-
SCORE < -3 STANDAR DEVIASI
PADA WILAYAH KERJA
PUSKESMAS DOKO PADA
PEMBARU WAKTU SATU TAHUN x 100 %
= JUMLAH BALITA YANG
DITIMBANG PADA WILAYAH
KERJA PUSKESMAS DOKO
PADA WAKTU SATU TAHUN
YANG SAMA
b. Pembilang
Jumlah balita dengan z-score < -3 standar deviasi pada wilayah
kerja puskesmas doko pada waktu satu tahun
c. Penyebut
Jumlah balita yang ditimbang pada wilayah kerja puskesmas doko
pada waktu satu tahun yang sama
d. Konstanta
Persentase (%)

1. Sumber Data
- Laporan Bulanan (LB3-GIZI)

2. Target

TAHUN 2018 2019 2020 2021 2022

TARGET 0% 0% 0% 0% 0%

3. Langkah Kegiatan
1) Persiapan Masyarakat
2) Persiapan Petugas

3) Pelaksanaan
- .
- .

4. SDM
- Kader Posyandu
- Tokoh Masyarakat
- Tokoh Agama
- Bidan
- Dokter Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai