I. Latar Belakang
Pusat perkotaan Polewali dengan karakteristiknya sebagai kawasan inti kota akan
mendorong berbagai aktivitas kehidupan baik sebagai kawasan perdagangan, permukiman
olahraga dan rekreasi akan tumbuh dan berkembang pesat disekitar kawasan ini mengingat
posisinya yang cukup strategis. Pola perkembangan dan pembentukan bentuk dan wajah
perkotaan Polewali akan berawal dan sangat bergantung pada penataan kawasan
perkantoran dan pusat olahraga ini. Oleh karena itu, dalam rangka mengantisipasi
kebutuhan pemanfaatan dan pengendalian ruang bagi berbagai aktivitas perkotaan di
wilayah perkantoran dan pusat olahraga di Kabupaten Polewali Mandar, maka akan
dikembangkan rencana tata ruang yang lebih terinci yang bersifat teknik dan operasional
pada sepanjang kawasan tersebut sebagai penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2012 2032 serta Rencana Detail Tata Rung Wilayah
(RDTR) 2016-2036. Adapun tingkatan rencana tata ruang yang akan dikembangkan pada
kawasan perkantoran dan pusat olahraga ini adalah Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL)
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) merupakan panduan rancang
bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan
ruang, penataan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok
ketentuan program banguna dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan,
rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian
pelaksanaan pengembangan lingkungan. Menimbang penyelenggaraan pembangunan
fisik di wilayah perkantoran dan pusat olahraga sebagai bagian dari kawasan inti kota sub
bagian wilayah perkotaan (BWP) A dari Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Polewali yang diprioritaskan penanganannya sebagai perangkat pengendali
pertumbuhan serta memberi panduan terhadap wujud bangunan dan lingkungan di
wilayah tersebut dalam rangka perwujudan kualitas bangunan gedung dan lingkungannya.
Dengan demikian RTBL akan memberikan arahan terhadap wujud pemanfaatan lahan,
ragam, arsitektural dari bangunan-bangunan sebagai hasil rencana teknis/rancang
bangunan (building design) di wilayah perkotaan Polewali. Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) Kawasan ini pada dasarnya adalah berupa rencana geometrik
pemanfaatan ruang yang disusun untuk perwujudan ruang pada kawasan-kawasan yang
memiliki nilai strategis di kawasan perkotaan. Selain hal tersebut RTBL mempunyai
manfaat untuk mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini, mewujudkan
pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat dan konkret sesuai
dengan rencana tata ruang wilayah, melengkapi aturan tentang bangunan gedung,
mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan
lingkungan, mengendalikan pertumbuhan fisik suatu kawasan, menjamin implementasi
pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam
pengembangan kawasan secara berkelanjutan dan menjamin terpeliharanya hasil
pembangunan pasca pelaksanaan.
Adapun Ruang Lingkup dari penyusunan RTBL Kawasan Perkotaan dan Pusat
Olahraga ini adalah:
a. Identifikasi karakteristik Kawasan Perkantoran dan Pusat Olahraga, yang meliputi:
1) Mengetahui tata guna lahan di Kawasan Perkantoran dan Pusat Olahraga
berdasarkan fungsi guna lahan dan perpetakan bangunan.
2) Mengetahui intensitas pembangunan dengan mengetahui:
a) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dengan cara menghitung luas lahan dan luas
bangunan
b) Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dengan cara menghitung jumlah lantai, luas
lantai keseluruhan, luas kapling
c) Garis Sempadan Bangunan (GSB) dengan cara menghitung jarak muka
bangunan dengan as jalan
d) Garis Muka Bangunan (GMB) dengan cara menghitung jarak muka bangunan
dengan pagar
e) Garis Sempadan Samping Bangunan (GSsB) dengan cara menghitung jarak
bangunan dengan kapling
f) Garis Sempadan Belakang Bangunan (GSbB) dengan cara menghitung jarak
bangunan belakang dengan kapling
g) Fisik bangunan dengan cara mengetahui tampilan bangunan yaitu dilihat dari
fasade bangunan, mengetahui kesan bangunan dan lingkungan, sifat dan
kondisi bangunan, bentuk estetika dan struktur bangunan
3) Mengetahui sirkulasi Kawasan Perkotaan dan Pusat Olahraga baik sirkulasi
kendaraan maupun sirkulasi pejalan kaki. Untuk sirkulasi kendaraan dengan cara
mengetahui laju harian rata-rata (LHR) kendaraan, volume kendaraan, arah lalu
lintas, dan moda yang melalui Kawasan jalan. Sedangkan untuk sirkulasi pejalan
kaki dengan cara mengetahui laju harian rata-rata (LHR) pejalan kaki, volume
pejalan kaki, arah pejalan kaki, penyediaan pedestrian yang berupa trotoar, ukuran
dan kapasitas trotoar.
4) Mengetahui tempat parkir dengan cara mengetahui peletakan parkir, kapasitas
parkir, elemen- elemen parkir, bangkitan dan tarikan.
5) Mengetahui tempat penyeberangan yang ada di sepanjang kawasan perencanaan
seperti zebra cross.
6) Mengetahui karakter kawasan dengan cara mengetahui geometrik jalan (Rumaja,
Rumija, Ruwisja), panjang jalan, hirarki jalan, jalur dan lajur, median jalan, marka
jalan, dan persimpangan.
7) Mengetahui unsur-unsur penunjang bangunan dan lingkungan yang ada di dalam
Kawasan meliputi signage, penghijauan dan street furniture (halte, penerangan
jalan, bis surat, boks telepon, PKL, tempat sampah, rambu-rambu lalu lintas, traffict
light).
8) Mengetahui Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kawasan baik itu di dalam tapak
maupun di luar tapak.
9) Mengetahui jaringan utilitas yang masih ada di dalam Kawasan. Utilitas yang perlu
diketahui adalah:
a) Jaringan Listrik; yang terdiri dari seluruh jaringan kabel listrik, lokasi gardu
induk, lokasi tiang listrik, jarak antar tiang, jumlah tiang.
b) Jaringan air bersih; yang terdiri dari Jaringan pipa, lokasi menara
penampungan, lokasi hydran umum, lokasi hydran kebakaran, lokasi kran
umum.
c) Jaringan telepon; yang terdiri dari seluruh jaringan kabel telpon, lokasi tiang,
jarak antar tiang
d) Jaringan drainase; lokasi saluran, hirarki saluran, bentuk saluran
b. Konsep Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang digunakan sepanjang
Kawasan perencanaan terdiri dari:
1) Konsep Rencana Penggunaan Lahan
2) Konsep Rencana Perpetakan Lahan
3) Konsep Rencana Intensitas Pembangunan
4) Konsep Rencana bangunan dan lingkungan
5) Konsep Rencana Sirkulasi dan Linkage Sistem
6) Konsep Rencana Street Furniture
7) Konsep Rencana Ruang Terbuka Hijau
8) Konsep Rencana Penataan Jaringan Utilitas
9) Konsep Pengembangan Wilayah
c. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang digunakan dalam Kawasan terdiri
dari:
1) Rencana Penggunaan Lahan
2) Rencana Perpetakan Lahan
3) Rencana Intensitas Pembangunan
4) Rencana bangunan dan lingkungan
5) Rencana Sirkulasi dan Linkage Sistem
6) Rencana Street Furniture
7) Rencana Ruang Terbuka Hijau
8) Rencana Penataan Jaringan Utilitas
9) Rencana Program- Program Pembangunan
VIII. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
IX. Personil
Personil yang disarankan untuk digunakan oleh pelaksana dalam penyusunan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Perkantoran dan Pusat Olahraga
terdiri atas:
1. Peneliti
a. Team Leader/Peneliti Utama adalah ahli perencana tata ruang dengan pengalaman
penelitian dan perencanaan minimal 5 tahun berpendidikan S3 dengan usia ijazah
minimal 5 tahun.
b. Ahli Urban Design/Arsitektur (S1 pengalaman minimal 5 tahun).
c. Ahli Sarana dan Prasana (S1 pengalaman minimal 5 tahun).
d. Ahli Lingkungan (S1 pengalaman minimal 5 tahun)
e. Ahli Sosial Ekonomi (S1 pengalaman minimal 5 tahun).
f. Ahli Pemetaan/GIS (S1 pengalaman minimal 5)
Setiap peneliti masing-masing dibantu oleh satu asisten peneliti yang memiliki bidang
keilmuan sesuai dengan bidang keilmuan peneliti.
2. Tenaga Pendukung
a. Surveyor minimal mahasiswa semester 5 pengalaman survey 1 tahun
b. Operator Komputer, pengalaman minimal 2 tahun.
c. Tenaga administrasi, pengalaman minimal 1 tahun.
X. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan
lebih lanjut sepanjang keluaran akhir dapat dihasilkan secara optimal dan sesuai dengan
yang diharapkan.
Ir.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Pangkat/Gol : Pembina Utama Madya/IV.d
NIP : xxxxxxx xxxxxx x xxx