Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

KOMITE KOORDINASI PENDIDIKAN ( KOMKORDIK )

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS DIPONEGORO
RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO
Jalan Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka memenuhi standar rumah sakit pendidikan manajemen
dan administrasi merupakan bagian dari operasionalisasi rumah sakit
mencakup efektifitas dan efisiensi pelaksanaan proses pendidikan meliputi
koordinasi, kebijakan, penyelenggaraan, administrasi, pembiayaan, evaluasi
dan penjaminan mutu pendidikan profesi kedokteran
Untuk kelancaran proses manajemen dan administrasi pendidikan harus
mempunyai Komite Koordinasi Pendidikan (KOMKORDIK), yang terdiri atas
unsur Rumah Sakit Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran yang
memiliki uraian tugas dan fungsi yang jelas

B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam rangka koordinasi dan penyelenggaraan pendidikan
kedokteran di Rumah Sakit Nasional Diponegoro.

C. TUJUAN KHUSUS
a. Memudahkan bagi tenaga gizi untuk membantu terciptanya
kelancaran pelayanan makanan kepada pasien dan pegawai.
b. Setiap tenaga gizi dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan
Tujuan Instalasi Gizi

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Rumah Sakit Nasional Diponegoro


Rumah Sakit Nasional Diponegoro disingkat RSND atau National
Diponegoro Hospital disingkat NDH adalah Rumah Sakit Pendidikan di
lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia, di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
yang dipakai sebagai lahan pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro, kadang disebut sebagai laboratorium lapangan = field
laboratory), melalui praktek pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit
Umum yang lain.
Rumah Sakit Nasional Diponegoro berkedudukan di dalam
Kampus Universitas Diponegoro wilayah Tembalang, bersebelahan dan
bersatu dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, kota
Semarang, Jawa Tengah. Secara organisasi kedudukan Direktur Utama
Rumah Sakit Nasional Diponegoro saat ini berada langsung di bawah
Rektor Universitas Diponegoro, sejajar dengan Dekan. Dalam
menjalankan proses pendidikan, penelitian dan pelayanan serta
pengabdian masyarakat mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
Rumah Sakit Nasional Diponegoro berkoordinasi dengan Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.
Rumah Sakit Nasional Diponegoro mulai beroperasi (soft opening)
pada 15 September 2014 diawali dengan Instalasi Rawat Jalan.
Kemudian pada 9 April 2015 resmi membuka Instalasi Rawat Inap.
Sedangkan Grand Opening Rumah Sakit Nasional Diponegoro
dilaksanakan pada 28 Januari 2016. Selain melayani pasien umum,
Rumah Sakit Nasional Diponegoro juga melayani pasien BPJS. Pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro meliputi Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi
Laboratorium, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rawat Intesif dan
Reanimasi Unit, Instalasi Perinatologi, Instalasi Farmasi, Instalasi
Hemodialisa, Instalasi Radiologi, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi
Gizi, Instalasi Pemulasaran Jenazah, Instalasi Kamar Bersalin, Instalasi
Rekam Medik.

B. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Nasional Diponegoro

3
RSND bertugas memberikan layanan dan pengembangan rumah sakit
dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat
dan layanan kesehatan.
RSND dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi, tetapi tidak
terbatas pada:
a. pelaksanaan layanan medik dan keperawatan;
b. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan;
c. pelaksanaan layanan umum dan operasional;
d. pelaksanaan pengelolaan keuangan; dan
e. pelaksanaan sarana dan prasarana rumah sakit

4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO

A. VISI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO


Menjadi Rumah Sakit Pendidikan yang terkemuka di kawasan Asia
Pasifik pada tahun 2026.

B. MISI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO


1. Menyelenggarakan pendidikan dokter serta tenaga kesehatan lain
bersama Fakultas terkait.
2. Melaksanakan penelitian sebagai sumbangan pengembangan ilmu.
3. Memberikan layanan kesehatan perseorangan, paripurna dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
4. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat untuk pengembangan
teknologi tepat guna sesuai kebutuhan masyarakat.
5. Melakukan kegiatan evaluasi dan perbaikan secara rutin dan
terstruktur.

C. NILAI-NILAI DI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO


Rumah Sakit Nasional Diponegoro mempunyai value atau nilai utama
yang selalu dijunjung tinggi yaitu :
1. Pasien dan masyarakat adalah pelanggan yang utama
2. Menghargai kehidupan dengan mengutamakan keselamatan
pasien (patient safety)
3. Good corporate culture
4. Good education admosphere

Rumah Sakit Nasional Diponegoro mempunyai nilai budaya yang


menjunjung tinggi:
1. Profesionalisme
2. Homy admosphere
3. Integritas
4. Kepedulian kepada pasien (empathy)
5. Kerjasama tim (team work)
6. Penyempurnaan yang berkesinambungan
7. Pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian
sepanjang hayat

5
D. MOTTO
Rumah Sakit Nasional Diponegoro mempunyai motto seperti
singkatannya yaitu R S N D, yang kepanjangannya adalah:
a. R = Ramah kepada seluruh pengunjung dan pasien;
b. S = Sopan dalam melayani pseien dan seluruh keluarganya;
c. N = Nalar di dalam upaya penanganan pasien (bersifat Rasional dan
berupaya untuk melaksanakan evidence Base Medicine)
d. D = Dipercaya, Dicinta, dalam menjalankan tujuan dan Misi RS
Nasional Diponegoro

6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO
BAB V
DEFINISI, VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN
INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO

A. DEFINISI (sesuaikan)
Instalasi Gizi adalah suatu unit yang mempunyai kegiatan pelayanan
yang meliputi : pengadaan makanan, pelayanan gizi rawat inap,
penyuluhan konsultasi gizi, dan penelitian dan pengembangan.

B. VISI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO


(sesuaikan)
Pelayanan Gizi Vegetarian yang bermutu sehingga membantu proses
penyembuhan penyakit dan pencegahan penyakit.

C. MISI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO


(sesuaikan)
Meningkatkan kwalitas kehidupan lahir batin manusia secara seimbang,
beserta lingkungan hidupnya sejalan dengan waktu, yang
keseluruhannya bernafaskan pada cinta kasih ( Ketuhanan), melalui
makanan vegetarian dengan gizi yang seimbang.

D. MOTTO INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO


(sesuaikan)
Melayani dengan penuh cinta kasih, melalui pelayanan makanan
vegetarian

E.TUJUAN INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO


(sesuaikan)
Melayani dengan cinta kasih dan memberikan pelayanan makanan yang
terbaik serta sesuai dengan standart diit yang telah ditetapkan.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO
(sesuaikan)

KA. Instalasi Gizi

Ahli Gizi Pramusaji Tata Boga

9
BAB VII
URAIAN TUGAS (sesuaikan, dijabarkan masing-masing jabatan)

1. Ka. Instalasi Gizi


a. Nama Unit Kerja : Instalasi Gizi
b. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Gizi
c. Pengertian
Seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
mengatur dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan di Instalasi
Gizi Rumah Sakit Nasional Diponegoro
d. Hasil Kerja
Target yang harus dicapai di Instalasi Gizi
Usulan program pendidikan dan pelatihan.
Mensupervisi pegawai gizi.
Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas
permintaan atasannya.
e. Hubungan Jabatan
1. Bertanggung jawab kepada: Manager Umum
2. Sub Ordinasi : Ahli Gizi, Pramusaji, Juru Masak
3. Hubungan Koordinasi : Ahli Gizi, Pramusaji, Juru Masak
f. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan Formal : S1 Gizi atau setingkat
2. Umur : Minimal 23 tahun
Maksimal 55 tahun dan dapat diperpanjang
3. Pengalaman Kerja : Minimal dengan pengalaman 2 tahun
4. Ketrampilan :
a. Memiliki kemampuan memimpin, memotivasi dan manajemen.
b. Memiliki pengetahuan dasar tentang manajemen :
Produksi makanan dan pengetahuan kesehatan serta nutrisi
makanan.
Personalia dan peraturannya.
Hubungan masyarakat.
Pembelian.
Rumah Sakit. (Pelayanan, Pemeliharaan pengamanan
peralatan dan perlengkapan dapur makanan dan minuman,
Administrasi Umum)

10
g. Uraian Tugas
Memimpin dan mengelola pelayanan gizi agar tujuan unit kerjanya
terwujud dengan jalan menerapkan 25 prinsip kepemimpinan dan
prinsip manajemen, yaitu :
1. Menetapkan target yang harus dicapai oleh bagiannya berdasarkan
Rencana Kerja Global yang telah ditetapkan oleh Direktur
Manajemen.
2. Menetapkan rencana unit kerjanya secara terpadu dengan rencana
unit kerja lain yang terkait.
3. Menetapkan kebenaran dan keadilan bagi pegawainya.
4. Menetapkan jumlah pembelian dan persetujuan permintaan
barang habis pakai berdasarkan target yang telah ditetapkan.
5. Membuat usulan tentang jadwal dinas bulanan dan cuti pegawai
selama setahun.
6. Membuat usulan tentang anggaran dan pengadaan sumber daya
tahunan.
7. Membuat usulan tentang penyesuaian sistem manajemen.
8. Membuat usulan tentang penyesuaian program pendidikan dan
pelatihan dari unit kerjanya.
9. Membuat usulan tentang pemberian surat mutasi, demosi, promosi
termasuk pemberian sanksi sampai pemberhentian pegawai.
10. Membuat usulan tentang peningkatan citarasa makanan dan
pergantian menu makanan setiap 3 bulan sekali.
11. Mengorganisir, menmgkoordinir dan mensupervisi seluruh SDM
sesuai dengan rencana kerjanya dalam mewujudkan tujuan unit
kerjanya.
12. Memotivasi dan membina pegawainya agar berhasil mewujudkan
tujuan unit kerjanya.
13. Membina kerjasama dengan semua pihak.
14. Mengadakan stok opname mingguan.
15. Mengalokasikan sumber daya unit kerjanya secara tepat waktu,
tepat guna dan efisien.
16. Turut mensukseskan program pendidikan dan pelatihan serta
bersedia menjadi tenaga pengajar.
17. Meningkatkan produktifitas kerja, efisiensi dan loyalitas pegawai.

11
18. Menciptakan keharmonisan suasana kerja, kewajaran
pemeliharaan sumber dayanya, kenyamanan dan pemulihan
kesehatan pasien RS.
19. Menindak tegas pegawainya yang melanggar peraturan dan
memberi penghargaan yang berprestasi.
20. Bersama kasie SDM menandatangani surat peringatan kepada
pegawainya yang melanggar peraturan.
21. Melakukan PPK kepada ahli gizi, pramusaji, dan juru masak serta
berhak menentukan NPK pegawainya.
22. Mengawasi dan memonitor serta mengevaluasi hasil kerja,
pelaksanaan kegiatan kerja pegawai, kecocokan jumlah stok
barang yang ada, kewajaran pemakaian telephone, listrik, air, gas
dan mengevaluasi tingkat kepuasan pasien atas kelezatan dan
kecukupan gizinya.
23. Membuat laporan bulanan hasil kegiatan.
24. Mengikuti rapat pimpinan mingguan, rapat bulanan manajemen,
rapat lainnya sesuai kebutuhan serta rapat mingguan unit
kerjanya.
25. Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas
permintaan atasan.

h. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab untuk merealisasikan tujuan unit kerjanya dengan
jalan memimpin dan mengelola bagiannya sesuai dengan tugasnya
dan peraturan yang berlaku.
2. Bertanggung jawab untuk menghadapi dan menyelesaikan segala
permasalahan secara tuntas.

i. Wewenang
1. Menerima atau menolak pemberian ijin meninggalkan pekerjaan
termasuk cuti seluruh pegawai.
2. Menerima atau menolak usulan kerja lembur.
3. Memiliki 1 hak suara sebagai anggota rapat pimpinan manajemen
operasional.
4. Membuat atau menyetujui usulan pemberian surat peringatan kepada
pegawainya.
5. Mewakili manajemen untuk mengikuti rapat dengan pihak manapun.

12
6. Mengusulkan kepada rapat pimpinan untuk mengevaluasi : pemberian
penghargaan khusus kepada pegawainya, penambahan atau
pengurangan SDM, serta usul-usul lain yang bermanfaat.
7. Lain-lain sebagaimana yang tertuang pada uraian tugas dan tanggung
jawab.

13
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI GIZI
(sesuaikan dengan instalasi masing-masing, apakah hubungannya searah
atau timbal balik?)

INSTALASI GIZI

INTERNAL EKSTERN

LOGISTIK UMUM REKANAN

PEMBELIAN

KEUANGAN

IBS

TEKHNISI

UMUM

PERAWAT IRNA

DOKTER

IGD

14
Hubungan kerja di Instalasi Gizi bersifat garis komunikasi, koordinasi dan
informasi dalam pelaksanaan kegiatannya dan dilakukan melalui pertemuan
atau surat dinas. Hubungan kerja di Instalasi Gizi terbagi menjadi 2
hubungan kerja yaitu: Hubungan Internal dan Hubungan Eksternal.

1. Hubungan Internal
a. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Instalasi
Gizi, diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan yang
sesuai.
b. Pembelian
Kebutuhan bahan makanan dengan spesifikasi yang telah ditetapkan di
Instalasi Gizi, diperoleh dari bagian pembelian dengan prosedur
permintaan yang sesuai.
c. Keuangan
Kebutuhan keuangan untuk dana belanja harian dan pembayaran
supplier di Instalasi Gizi, diperoleh dari bagian keuangan dengan cara
mencairkan bon sesuai prosedur permintaan.
d. Instalasi Bedah Sentral
Melayani permintaan makan dokter yang melakukan tindakan operasi
dengan cara memesan terlebih dahulu sesuai dengan permintaan
dokter tersebut dan prosedur permintaan yang sesuai.
e. Tehnisi
Kerusakan peralatan dapur maupun fasilitas yang ada di Instalasi Gizi
akan dilaporkan dan diajukan perbaikan ke bagian tehnisi dengan
prosedur permintaan perbaikan yang sesuai.
f. Perawat Instalasi Rawat Inap
Melakukan kerjasama dalam memberikan pelayanan gizi kepada
pasien.
Membantu pasien pada waktu makan dan menerima keluhan pasien
yang berhubungan dengan makanannya.
Bersama-sama memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan
gizi pasien.
Melakukan pemantauan dan melaporkan asupan makanan dan
respon terhadap diet/makanan yang diberikan.
Perawat melaporkan mengenai pasien baru ke instalasi gizi dengan
prosedur yang sesuai.

15
Perawat melaporkan mengenai pasien pulang ke instalasi gizi dengan
prosedur yang sesuai.
Perawat melaporkan permintaan makan pasien ke instalasi gizi
dengan prosedur yang sesuai.
Perawat melaporkan perubahan diet pasien ke instalasi gizi dengan
prosedur yang sesuai.
Perawat melaporkan permintaan konsultasi gizi pasien rawat inap ke
ahli gizi RS. dengan prosedur yang sesuai.
Bagian gizi melakukan serah terima makanan sonde pasien ke
perawat RS dengan prosedur yang sesuai.
g. Dokter
Bekerjasama dalam memantau masalah-masalah yang berkaitan
dengan gizi pasien, asupan makanan serta respon pasien terhadap
diet/makanan yang diberikan.
Menentukan rencana diet sementara bilamana belum ada penentuan
diet dari dokter yang bertanggungjawab.
Merujuk pasien untuk konsultasi gizi dengan ahli gizi.
h. Perawat Instalasi Rawat Jalan
Bagian gizi melayani permintaan ekstra snack dan teh dokter yang
bertugas dari Instalasi Rawat Jalan dengan prosedur permintaan
yang sesuai.
Bagian Gizi melayani permintaan konsultasi gizi pasien rawat jalan
dari Instalasi Rawat Jalan dengan prosedur permintaan yang sesuai.
i. Instalasi Gawat Darurat
Bagian gizi melayani permintaan makan dokter jaga malam IGD
dengan prosedur ketentuan yang sesuai.
1. Hubungan Eksternal
a. Rekanan/Suplier
Kebutuhan bahan makanan dipesan melaui telephone dan setelah
barang datang dicek jumlahnya apakah sudah sesuai dengan pesanan
dan juga kualitas barang yang diperoleh dari pihak rekanan dengan
prosedur yang sesuai.

16
BAB VIII
POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI
(sesuaikan dengan instalasi masing-masing)

Dalam upaya mempersiapkan tenaga gizi yang handal, perlu


kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya
manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan
ke luar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber
tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat
disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi
pengembangan kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia
di Instalasi Gizi Rumah Sakit Nasional Diponegoro adalah sebagai berikut:
(mohon disesuaikan)

Kualifikasi dan Tenaga yang Tenaga


No Nama Jabatan Pendidikan
Pengalaman dibutuhkan yang ada
1. Ka. Ins Gizi
2. Ahli Gizi
3. Pramusaji
4. Tata boga

Dasar Perhitungan Tenaga Gizi (disesuaikan dan dirinci)


Untuk dokter dan staf keperawatan menggunakan dasar Kemenkes atau
rumus lain yang sesuai
Tenaga kesehatan lain menggunakan Analisis Beban Kerja dari Permendagri
No. 12 tahun 2008

17
Contoh (untuk Instalasi Farmasi menggunakan menggunakan Analisis
Beban Kerja)

Waktu Waktu
Volume
yang yang
Jenis Pekerjaan
No Uraian Tugas diperlukan diperlukan
Pekerjaan Perhari
perkasus Perhari
( kasus )
( menit ) ( menit )
Penerimaan
resep dari I. Pasien Poli :
1 pasien
1. Menerima resep Pasien
40 3 120
(wawancara dgn pasien)
2. Mengisi data identitas
40 3 120
pasien di blanko resep.
3. Input data resep beserta
40 5 200
total harga
5. Menyerahkan total harga
ke pasien untuk 40 4 160
administrasi
6. Pengambilan obat ke
40 5 200
lemari obat
7. Pembuatan resep
5 20 100
puyer/racikan
8. Pemberian etiket 40 5 200
9. Penyerahan obat ke
40 4 160
pasien/KIE

II. Pasien rawat inap :


1. Menerima resep Pasien
10 3 30
(wawancara dgn pasien)
2. Mengisi data identitas
10 3 30
pasien di blanko resep.
3. Input data resep beserta
10 5 50
total harga
5. Menyerahkan total harga
ke pasien untuk 10 4 40
administrasi
6. Pengambilan obat ke
10 5 50
lemari obat
7. Pembuatan resep
5 20 100
puyer/racikan
8. Pemberian etiket 10 5 50
18
9. Penyerahan obat ke
10 4 40
pasien/KIE

III. Merapikan blanko


50 10 500
resep
1. Menerima Telephon dari
luar Rumah Sakit Nasional 2 3 6
2 Layanan Diponegoro
2. Survei harga dan stok
2 3 6
Telephon ada atau tidaknya obat
3. Telephon ke apotik atau
rumah sakit untuk ekspedisi 3 10 30
obat dan harga
Penerimaan
1. Melakukan cek barang 5 5 25
3 barang
2. Melakukan penempatan 5 15 75
barang pada etalase obat

Input data
1. Menganalisa faktur 5 3 15
5 pembelian
2. Input ke komputer 5 20 100

Pelayanan
1. Melayani permintaan copy
6 administrasi 3 25 75
resep
copy resep

7 Kebersihan Membersihkan ruang RM 5 15 75


ruang obat Mencuci mortar dan stamper 5 10 50
450 2607

Jumlah kegiatan ruang


450 0
obat perhari

Rumus Perhitungan Perencanaan tenaga adalah :


Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total / 60 menit /
7 hari

Hasil perhitungan dari rumus sbb :


Kebutuhan tenaga di ruang obat = 2607 : 60 : 7 = 6.20
Jadi kebutuhan tenaga di ruang obat adalah 6 orang

19
BAB IX
PENILAIAN KINERJA SDM
INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO

A. PENILAIAN KINERJA SDM (sesuaikan dengan Instalasi masing-


masing)
Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas kerja
menjadi tuntutan dunia bisnis dan industri yang tidak bisa ditunda lagi bila
ingin memiliki daya saing yang memadai untuk mengetahui persaingan
pasar baik di tingkat nasional, regional, maupun global. Gabungan dari hasil
kinerja setiap pegawai akan mengahasilkan kinerja perusahaan secara
menyeluruh.
Untuk menilai kinerja pegawai dibutuhkan instrument penilaian kerja
yang selanjutnya disebut Pedoman Penilaian Kinerja Pegawai yang
terdapat Standart Penilaian Prestasi Kerja yang harus dicapai oleh setiap
pegawai.
Penilai membuat penilaian atas dasar skala dengan peringkat
Memuaskan angka 90-100 sampai dengan peringkat Kurang angka kurang
dari 60.
Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang
penting untuk menilai setiap pegawai sebagai dasar untuk melakukan
promosi, mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi,
pengakuan dan penghargaan bagi pegawai.

B. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan pedoman penilaian kinerja kerja pegawai adalah :
a. Sebagai pedoman dalam melakukan penilaian kinerja pegawai.
b. Untuk mengetahui prestasi/hasil pelaksanaan pekerjaan pegawai selama
periode waktu tertentu, dibandingkan dengan standar.
c. Untuk membantu mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri
pegawai dan menentukan program pelatihan yang tepat.
d. Untuk mengetahui kebutuhan pengembangan dan program pelatihan
yang diperlukan tiap bagian.
e. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil penilaian kinerja tiap
bagian.
f. Dilaksanakannya penilaian kinerja pegawai sesuai ketentuan yang
berlaku.

Sasaran :

20
Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja pegawai serta efisiensi
perusahaan.

C. PROSEDUR DAN KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA


Pada dasarnya penilaian prestasi kerja di Instalasi Gizi untuk seluruh
pegawai dibagi atas 3 bagian besar sebagai berikut :
1. Penilaian staff Pelaksana
2. Penilaian Kepala urusan dan wakilnya
3. Penilaian Kepala Seksi

Kriteria Penilaian Prestasi kerja


Kriteria Penilaian Prestasi kerja terdiri dari 4 penilaian yaitu dari segi aspek
sbb :
KETRAMPILAN
1. Kecepatan penyelesaian pekerjaan dibandingkan standart waktu
penyelesaian rata-rata orang dalam industrinya.
2. Menyelesaikan pekerjaan tanpa kesalahan yang berarti.
3. Kualitas Kerja.

INISIATIF
1. Usaha memuaskan pemakai atau pelanggan.
2. Usaha mencapai sasaran agar tercipta efisiensi biaya dan waktu.
3. Usaha memecahkan permasalahan dengan menguntungkan
semua pihak terkait

KERAJINAN
1. Bersedia kerja lebih panjang dari standart waktu perusahaan
baik atas kehendak sendiri atau bukan.
2. Bersedia membantu pekerjaan orang lain (ringan tangan) tanpa
mengabaikan pekerjaannya sendiri.
3. Menyelesaikan jumlah pekerjaan lebih banyak dibanding rata-
rata orang dalam unit kerjanya

KERJASAMA
1. Kesamaan Tujuan
Mengerti dan menyadari visi, misi Royal Progress dan sasaran unit
kerjanya.
2. Komunikasi

21
Kemampuan menjadi pendengar dan pembicara yang baik.
3. Kepercayaan
Tingkat kepercayaan terhadap mereka yang bekerjasama dengannya.
4. Kebanggaan
Menghasilkan pekerjaan yang pantas dibanggakan oleh mereka yang
bekerjasama dengannya.
5. Keadilan
Mudah mengukur kesalahannya (bila ada) dan mudah mengakui hasil
kerja mereka yang bekerjasama dengannya.
6. Keterbukaan
Menerima kritrikan dengan lapang dada dan memberikan penjelasan
segala hal menurut apa adanya.

Skala Penilaian Prestasi Kerja

Peringkat Nilai
Memuaskan 90-100
Baik 80-90
Cukup Baik 70-80
Cukup 60-70

Kurang < 60

Kebijakan Penilaian

1 Produktifitas kerja pegawai dinilai setiap 3 bulan sekali yaitu


Bulan Maret, Juni, September, Desember setiap tahunnya.
2 Jumlah penilai minimal 2 orang atasan pegawai yang dinilai,
secara bersamaan. Hal ini untuk mencapai keseimbangan
objektifitas dan subjektifitas.

22
BAB X
PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI
INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO

A. PROSES PENERIMAAN PEGAWAI


B. PROGRAM ORIENTASI KARYAWAN BARU (sesuaikan dengan
Instalasi)
Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke unit gizi.

Waktu
Cara Pelaksanaa
No Kegiatan Pelaksanaa Penanggung n
n Jawab (Minggu)
1 2 3 4
1 Pelayanan makan :
1. Memperkenalkan Ceramah Kepala V
struktur organisasi Instalasi Gizi
Instalasi Gizi, visi, misi,
motto dan tujuan
pelayanan gizi Observasi
2. Memperkenalkan
lingkungan kerja
Instalasi Gizi Ceramah
3. Memperkenalkan
administrasi pelayanan
gizi Ceramah
4. Memperkenalkan
sasaran mutu instalasi Ceramah
gizi
5. Memperkenalkan Inos,
K3 dan patient safety
2 Evaluasi hasil orientasi Evaluasi Kepala V
pelayanan makan dengan Instalasi Gizi

23
menggunak
an form
yang sudah
ditentukan
3 Asuhan Nutrisi : Berkunjung Kepala V
1. Memperkenalkan CM ke pasien Instalasi Gizi
pasien secara
2. Melakukan Assesment langsung
gizi
3. Melakukan perhitungan
kebutuhan gizi
4. Melakukan administrasi
asuhan gizi dalam CM
gizi
4. Evaluasi hasil orientasi Evaluasi Kepala V
Asuhan Nutrisi dengan Instalasi Gizi
menggunak
an form
yang sudah
ditentukan
5 Penyuluhan dan konsultasi Berkunjung Kepala V
gizi ke pasien Instalasi Gizi
secara
langsung
6 Evaluasi Menggunak Kepala V
an form Instalasi Gizi
yang sudah
disediakan
untuk uji
kompetensi

Penilaian karyawan menjadi karyawan di Instalasi Gizi Rumah Sakit


Nasional Diponegoro dilakukan dengan cara : calon karyawan
tersebut diharuskan menjalani masa percobaan terlebih dahulu
selama 3 bulan apakah mampu atau tidaknya menjadi karyawan.
C. PENINGKATAN KOMPETENSI SDM GIZI (sesuaikan)
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Gizi, maka diperlukan
pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga gizi.
Pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga gizi dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah
24
untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas
sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja.
A. Pendidikan
Jenjang pendidikan secara formal untuk instalasi gizi sesuai dengan
tenaga yang dibutuhkan.
B. Pelatihan (sesuaikan instalasi masing-masing)
Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga gizi yang
dilaksanakan melalui :
1. Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan
oleh Instalasi Gizi setiap 3 bulan sekali setiap hari kamis minggu
ke 2 yang meliputi :
Pelatihan Customer Service.
Pelatihan mengenai diit berbagai penyakit.
2. Eksternal Training yaitu program pelatihan diluar rumah sakit
yang diikuti sesuai dengan kebutuhan, dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanaan Rumah sakit khususnya instalasi gizi.

25
BAB XI
RAPAT INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO

A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. TUJUAN (sesuaikan)
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan makanan yang optimal di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Nasional Diponegoro.
C. KEGIATAN RAPAT
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Gizi yang dipimpin oleh kepala
instalasi (Ka. Ins) dan diikuti oleh seluruh pegawainya. Rapat berkala yang
diadakan ada 2 macam yaitu :
1 Rapat Rutin/Terjadwal
Rapat rutin atau rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh
Ka.Ins Gizi di Instalasi Gizi setiap 1 bulan sekali dengan perencanaan
yang telah dibuat selama 1 tahun dengan jadwal agenda rapat yang
telah ditentukan oleh Supervisor Gizi (Spv)
Rapat secara rutin diselenggarakan di Instalasi Gizi, yaitu pada :
Waktu : Setiap minggu ke dua hari setiap senin
Jam : 12.00 s/d selesai.
Peserta : Ka. Ins dan seluruh pegawai Instalasi Gizi
Tempat : Ruang rapat instalasi Gizi
Materi :
kinerja unit gizi.
kinerja SDM unit gizi.
kinerja terhadap pelaksanaan pelayanan gizi.
Perencanaan dan pelayanan kinerja SDM dan unit
gizi.
Rekomendasi dan usulan serta tindak lanjut.
Kelengkapan rapat :
daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada
atasan.
2 Rapat Insidentil/Tidak Terjadwal
Rapat Tidak Terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh Kepala Instalasi Gizi untuk membahas atau

26
menyelesaikan permasalahan di instalasi gizi dikarenakan adanya
permasalahan yang perlu segera dibahas.

27
BAB XII
PELAPORAN INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO

A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan di Instalasi Gizi yang terkait dengan
pemberian pelayanan makanan kepada pasien.

B. JENIS PELAPORAN (sesuaikan)


Laporan dibuat oleh Kepala Ruang Instalasi Gizi yang terdiri dari :
Laporan harian
Laporan harian dibuat oleh penanggungjawab shift dalam bentuk
tertulis setiap hari. Adapun hal-hal yang dilaporkan yaitu adalah :
1. Jumlah pasien yang makan
2. Masalah yang terjadi dalam satu hari.
3. Laporan mengenai ketenagaan.
Laporan bulanan
Laporan bulanan dibuat oleh Kepala Instalasi Gizi dalam bentuk
tertulis untuk dilaporkan ke Manajer, yang meliputi:
1. .....
2.....
3.....
Dst....
Laporan tahunan
Laporan bulanan dibuat oleh Kepala Instalasi Gizi dalam bentuk
tertulis untuk dilaporkan ke Manajer, yang meliputi:
1....
2....
3....
dst....

28

Anda mungkin juga menyukai