Anda di halaman 1dari 37

Pengertian Biologi ~ Uhhh pokoknya seneng banget dah kalau tiba waktunya belajar biologi.

Belajar
mengenai alam dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, entah mengapa membuat saya tidak pernah merasa
bosan untuk mencari tahu lebih banyak. Bagaimana dengan sobat?

Biologi mengkaji semua makhluk hidup, tidak hanya tumbuhan dan hewan yang hidup dimuka bumi ini, akan
tetapi tumbuhan dan hewan yang hidup di masa lampau bahkan di tempat-tempat lain jika mungkin ada
kehidupan. Yup cakupan bilogi sungguh sangat luas. Oleh karena itu biologi terbagi ke dalam beberapa sub
pembahasan.

Nah bagi sobat yang baru belajar biologi dan ingin tahun mengenai apa sih biologi itu, Zona Siswa pada
kesempatan kali ini akan mencoba menghadirkan Pengertian Biologi Lengkap beserta pengertian cabang-
cabang biologi. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Pengertian dan Cabang-cabang Ilmu Biologi | http://www.zonasiswa.com

A. Pengertian Biologi

Kata Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu 'bios' yang berarti hidup atau kehidupan dan 'logos' yang berati
ilmu pengetahuan. Dari asal usul kata tersebut biologi bisa kita artikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang kehidupanan.
Penggunaan istilah biologi pertama kali tercatat pada tahun 1736 yaitu digunakan oleh Linnaeus dalam
karyanya yang berjudul Bibliotheca Botanica. Namun pengkajian ilmu yang berkaitan tentang alam sudah
terlebih dahulu ada sejak masa lampau. Ilmy yang mempelajari alam sudah ditemui di peradaban-peradaban
besar seperti Mesir, China, dan India. Tetapi pendekatan ilmu yang mengkaji alam dan biologi modern berasal
dari masa Yunani Kuno yang dipelopori oleh Aristoteles dan Hippocratus.

B. Pengertian Cabang-cabang Biologi

Ruang lingkup biologi yang makin meluas, menuntut para ahli biologi untuk membuat pengkhususan kajian
sesuai pada objeknya yang lebih mendalam sehingga memberikan manfaat yang semakin besar bagi kehidupan
pada umumnya. Pengkhususan kajian yang mendalam ini menghasilkan berbagai cabang ilmu biologi yang
semakin hari semakin banyak. Ibarat pohon, biologi merupakan pohon ilmu yang sangat besar memiliki
cabang-cabang ilmu dan tiap cabang menghasilkan anak cabang ilmu baru yang berkembang semakin pesat.
Beberapa cabang biologi diantaranya sebagai berikut:
1. Botani: mempelajari semua kehidupan tumbuh-tumbuhan.
2. Zoology: mempelajari semua kehidupan hewan
3. Morfologi: mempelajari bentuk dan struktur suatu mahluk hidup.
4. Fisiologi: amempelajari sifat faal dan cara kerja dari tubuh suatu organisme.
5. Embriologi: mempelajari perkembangan suatu organisme dari mulai zigot sampai menjadi dewasa.
6. Ekologi: mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
7. Mikrobiologi: mempelajari segala aspek kehidupan mikroorganisme yang berukuran mikroskopis.
8. Taksonomi: mempelajari klasifikasi atau pengelompokkan makhluk hidup.
9. Genetika: mempelajari tentang cara menurunnya sifat pada makhluk hidup.
10. Evolusi: mempelajari suksesi dan perubahan-perubahan dari jenis makhluk hidup sepanjang waktu.
11. Sitologi: mempelajari susunan dan fungsi sel.
12. Patologi: mempelajari tenatang seluk beluk penyakit.

BACA JUGA:
1. Ruang Lingkup Ilmu Biologi

Semoga artikel tersebut di atas tentang Pengertian Biologi Lengkap bisa bermanfaat bagi sobat sekalian. Apa
bila ada dari sobat sekalian yang menemukan kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan, mohon
kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa share (bagikan) ke teman-
teman lainnya juga ya. Terima kasih...

Ayo kirimkan karya sobat berupa puisi, cerpen, cerbung, dan lainnya di Mading Zona Siswa. Dan jadikan karya
sobat dibaca oleh ribuan orang setiap harinya. Buruan, kirim yang banyak!!

engertian

Biologi merupakan salah satu cabang ilmu dari Ilmu Pengetahuan Alam atau yang biasa kita singkatdengan
IPA. Biologi berasal dari dua kata, yaitu bios yang berarti hidup dan logos yang berarti ilmu. Biologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Tak hanya mempelajari tentang makhluk hidup saja,
tetapi biologi juga mempelajari segala aspek yang menyertainya.

Dalam pengembangan penerapan biologi yang dikenal sebagai biologi terapan, biologi dapat dihubungkan
dengan berbagai ilmu, contohnya kimia, fisika, matematika serta teknologi informatika. Selain itu, biologi
juga berkaitan erat dengan ilmu sosial dan membentuk ilmu-ilmu baru yang salah satu contohnya adalah
psikologi dan biogeografi. Ilmu terapan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat
manusia di belahan bumi ini. Bidang yang tergolong biologi terapan misalnya kedokteran, pertanian,
perikanan, kesehatan, farmasi, dan bioteknologi.

Keterkaitan Ilmu Biologi Dengan Ilmu-ilmu Lain

Dalam perkembangan lebih lanjut, Biologi tidak berdiri sendiri. Sebagai suatu contoh Biologi berkembang
pesat dengan ditemukannya berbagai alat yang bekerja berdasarkan prinsip Fisika, seperti mikroskop. Ini
menunjukkan bahwa Biologi berhubungan erat dengan Fisika. Demikian juga dengan peristiwa pencernaan
yang menggunakan berbagai enzim, pertumbuhan yang dipengaruhi oleh produksi dan fungsi hormon. Ini
juga membuktikan bahwa Biologi berkaitan erat dengan Kimia.
Persoalan Biologi dapat timbul dari berbagai tingkatan organisasi kehidupan mulai dari tingkat molekuler,
seluler, jaringan, organ, system organ, individu, populasi, ekositem, bioma hingga biosfer. Persoalan
tersebut dapat dikaji dari berbagai disiplin ilmu cabang Biologi, bahkan ilmu lain. Oleh karena itu, Biologi
memiliki peranan penting dalam kehidupan dan kelangsungan hidup suatu makhluk hidup.

Berbagai peranan Biologi bagi kehidupan diantaranya seseorang yang memahami Biologi akan bersikap
dan bertindak berbeda dalam mengahadapi suatu permasalahan kehidupan dibandingkan orang yang tidak
memiliki pemahaman Biologi. Banyak ditemukannya organisme penyebab penyakit seperti diare, TBC,
tifus, demam berdarah,hingga AIDS oleh para ahli Biologi. Penemuan-penemuan penyakit ini akan
memudahkan dalam penanggulangan, pengobatan, dan pencegahannya.

Penggunaan lahan tepi pantai untuk pertanian jenis tanaman padi yang tahan air garam merupakan salah
satu hasil pemanfaatan penelitian Biologi. Penemuan varietas baru melalui kawin silang, teknik radiasi,
serta kultur jaringan sebagai bukti adanya pemanfaatan Biologi di bidang pertanian. Biologi juga
mempelajari tentang penjagaan dan pelestarian flora dan fauna. Di antaranya dengan pendataan berbagai
spesies yang ada di dunia. Penggunaan ini berguna untuk mengetahui jumlah spesies sehingga dapat
ditentukan tingkat keberadaanya. Selain itu, juga mempelajari perilaku hewan dan tumbuhan mengenai
makanan, tempat hidup, dan perilaku kawinnya ini bertujuan untuk menjaga kelestaian dan keberadaannya
di muka bumi.

Berikut Ini Merupakan Contoh Keterkaitan Ilmu Biologi Dengan Ilmu ilmu Lain

1. Keterkaitan Ilmu Biologi dengan Ilmu Arkeologi

Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang belulang maka biologi akan memiliki keterkaitan
dan pengaruh yang sangat kuat dengan bidang ini karena ada bidang / cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang struktur dan susunan tulang.

2. Keterkaitan Ilmu Biologi dengan Ilmu Geografi

Saat kita belajar biologi tentu kita akan belajar mengenai respirasi atau pernapasan , maka saat kita belajar
geografi ada keterkaitan saat mempelajari tentang tinggi rendah suatu daerah dan akan berlanjut dengan
pengaruh tinggi rendah daerah tinggal ke cara seseorang bernapas / respirasi.
3. Keterkaitan Ilmu Biologi dengan Ilmu Sosiologi

Perkembangan ilmu biologi di bidang cloning telah memiliki keterkaitan dengan ilmu sosiologi , karena saat
tubuh seorang menusia di klon maka akan tercipta orang yang dna dan selnya sama / identik namun
memiliki sikap yang sangat berbeda , dan kita tau sifat sifat manusia dipelajari dalam pelajaran sosiologi.

4. Keterkaitan Ilmu Biologi dengan Ilmu Fisika

Fisika dan biologi merupakan dua dari sekian banyak ilmu pengetahuan alam yang ada. Penyatuan dua
cabang ilmu ini menghasilkan cabang ilmu biofisika, dan fisika medis. Biofisika mempelajari tentang
bagaimana mengaplikasikan hasil temuan bidang fisika terhadap dunia biologis (ilmu penyakit dan
penanggulangannya). Sebagai contoh, penggunaan radiasi gamma dan emisi positron sebagai
penghambat sel kanker dan pelacak bagian tubuh yang digerogoti kanker. Selain itu, ilmu instrumentasi
digunakan bagi membentuk gambar bagian tubuh yang berpenyakit, baik secara 1-D, 2-D atau 3-D.

Fisika merupakan ilmu yang memahami tentang interaksi alam dan penyebab interaksi tersebut. Biologi
mempelajari tentang benda hidup serta sifat-sifat dari benda hidup. Penyatuan antara keduanya
memberikan sebuah cabang ilmu baru yang memperkaya khazanah ilmu pengetahuan alam.

5. keterkaitan Ilmu Biologi dengan Ilmu kimia

Biologi dan kimia jelas memiliki keterkaitan yang erat. Buktinya ada ilmu yang bernama biokimia, salah
satu contoh hubungan kimia dengan biologi adalah, Biologi mempelajari tentang fotosintesis, sedangkan
fotosintesis dapat terjadi jika ada zat-zat kimia yg diperlukan. Misalnya, klorofil, karbon dioksida, dan air.
Hasil dari fotosintesis pun menghasilkan zat kimia yaitu karbohidrat sederhana (glukosa) dan oksigen.
Asal usul kehidupan mc menurut ilmu biologi

A. PENGERTIAN BIOLOGI

Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Bios yang berarti kehidupan dan
Logos yang berarti ilmu. Jadi, Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
kehidupan.

Semua makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia adalah ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa. Di antara ciptaan-Nya, manusia merupakan makhluk hidup yang
paling sempurna karena diberi akal budi. Dengan akal budi, manusia senantiasa
memiliki sifat ingin tahu sehingga terciptalah berbagai macam ilmu pengetahuan.
Dengan ilmu pengetahuan, manusia mampu mengubah kehidupan dari zaman
prasejarah primitif yang dikenal dengan zaman batu sampai sekarang ini menjadi
zaman modern. Di era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang
sangat cepat yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Contohnya, jika terjadi
suatu peristiwa di suatu wilayah, misalnya peristiwa perang antara Irak Amerika
Serikat; terjadinya bencana gelombang pasang tsunami di Daerah Istimewa Aceh,
maka hanya dalam hitungan menit, bahkan detik peristiwa tersebut dapat segera
diketahui pihak di wilayah lain, walaupun dari jarak yang cukup jauh. Begitu juga
dengan ilmu biologi yang telah mencapai perkembangan luar biasa karena telah
mencapai pengetahuan substansi kehidupan sampai pada tingkat molekuler. Contoh
manfaat ilmu biologi pada tingkat molekuler, yaitu peristiwa terjadinya bom Bali. Pada
peristiwa itu pelaku peledakan ikut hancur bersama bomnya, maka

satu-satunya cara untuk mengetahui identitas pelaku peledakan yaitu hanya dengan
menggunakan tes DNA yang terdapat pada tingkat molekuler.

B. METODE ILMIAH

Dalam memecahkan masalah, manusia ingin memperoleh jawaban dari permasalahan


tersebut dengan jawaban yang benar. Kebenaran dapat diperoleh melalui pendekatan
non-ilmiah dan pendekatan ilmiah. Untuk memperoleh kebenaran melalui pendekatan
ilmiah diperlukan cara-cara tertentu yang dikenal dengan metode ilmiah. Ada 3 langkah
utama dalam metode ilmiah yaitu Observasi, Hipotesis dan pengujian hipotesis melalui
eksperimen atau observasi lebih lanjut. Kebenaran ilmiah yang diperoleh melalui
pendekatan ilmiah initidak bersifat mutlak artinya apabila diwaktu mendatang ada
penelitian yang menyatakan hal berlawanan dengan hipotesis tersebut harus diperbaiki
atau ditolak sama sekali.

II. TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Dua pendapat yang mempunyai perbedaan prinsip mengenai asal mula terjadinya
kehidupan dibumi ini adalah teori penciptaan secara khusus dan teori evolusi. Banyak
bukti-bukti telah ditemukan didalam usaha mendukung adanya peristiwa evolusi, dan
hamper seluruh ahli-ahli biologi moden yakin adanya peristiwa evolusi. Namun, sampai
sekarang masih terus dicari bukti-bukti untuk menjelaskan meknisme evolusi tersebut.
Teori pertama tentang adanya evolusi diajukan oleh Lamarck. Lamarck mengemukakan
teori mengenai penurunan sifat yang diturunkan oleh individu yaitu modifikasi yang
diperoleh suatu organism didalam adaptasi terhadap lingkungannya selama organism
itu hidup secara otomatis akan diwariskan kepada keturunannya dan menjadi bagian
dari hereditas.

Teori Lamarck dapat disimpulkan dalam beberapa kategori utama sebagai berikut:

1. Organisme hidup dan komponen yang ada di dalamnya cenderung untuk selalu
bertambah ukurannya.

2. Pergerakan dan kebutuhan akan sesuatu baru akan menghasilkan organ tubuh
yang baru. Organ-organ tersebut akan dipertahankannya.

3. Jika organ tersebut digunakan secara konstan, maka cenderung akan semakin
berkembang, dan yang tidak dipakai akan mengalami regenerasi.

4. Modifikasi yang dihasilkan melalui prinsip diatas selama dia hidup, akan diturunkan
kepada anak-anaknya. Hasil perubahan tersebut akan terakumulasi melalui periode
waktu tertentu.

Teori lain tentang adanya evolusi ini dikemukakan oleh C. R. Darwin yang dikenal
dengan teori seleksi alamnya. Teori seleksi alam ini didasarkan atas 5 pokok pikiran
sebagai berikut.

1. Variasi selalu terjadi pada setiap organisme

2. Setiap individu mempunyai kemampuan untuk bertambah banyak secara


maksimal

3. Adanya perjuangan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya

4. Seleksi alam

5. Organisme yang dapat bertahan dapat melangsungkan kehidupannya

Teori Darwin ini belum dapat diterima secara keseluruhan oleh Neo-Darwinism. Untuk
menunjukan proses terjadinya evolusi Neo-darwinisme menitik beratkan pada peranan
sel kelamin didalam penurunan sifat suatu organisme. Akhirnya Neo-darwinisme ini
lebih disempurnakan kedalam sintesi modern yang lebih menghubungkan penurunan
sifat dengan pengertian genetik.

Berdasarkan teori sintesis modern yang dikemukakan oleh G. L. Stepbbins, evolusi


dapat terjadi melalui 5 tipe dasar proses yaitu:

1. Mutasi gen

2. Perubahan dalam jumlah dan struktur kromosom


3. Rekombinasi genetic

4. Seleksi alam

5. Isolasi reproduksi

Akhirnya, dari teori evolusi ini ditarik kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari
nenek moyang yang sama. Hanya keturunanya yang menyebar mencari jalan sendiri-
sendiri. Hanya spesies-spesies yang mampu bertahan yang dapat hidup terus,
berkembang biak menjadi spesies-spesies yang sekarang ada dibumi.

HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU

Di antara makhluk hidup, manusia memiliki derajat lebih tinggi. Ia memiliki sifat ingin
tahu yang berasal dari akal budinya. Kemampuan itu tidak dimiliki makhluk hidup lain
(seperti hewan dan tumbuhan). Sifat keingintahuan manusia adalah ingin tahu lebih
banyak akan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Sifat ini mendorong
manusia untuk melakukan penelitian. Dengan penelitian tersebut, manusia dapat
menjawab ketidaktahuan serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

Seiring dengan perkembangan zaman, sifat keingintahuan manusia semakin


berkembang. Hal itu dilakukan dengan cara mempelajari, mengadakan pengamatan
dan penyelidikan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya tentang makhluk
hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta alam sekitarnya. Ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang makhluk hidup disebut biologi atau ilmu hayat.

Mengapa kita perlu mempelajari ilmu biologi? Apa saja manfaat atau kegunaan kita
mempelajari ilmu tersebut? Pelajarilah materi berikut ini dengan baik!

1. ILMU BIOLOGI

Semua makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia adalah ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa. Di antara ciptaan-Nya, manusia merupakan makhluk hidup yang
paling sempurna karena diberi akal budi. Dengan akal budi, manusia senantiasa
memiliki sifat ingin tahu sehingga terciptalah berbagai macam ilmu pengetahuan.
Dengan ilmu pengetahuan, manusia mampu mengubah kehidupan dari zaman
prasejarah primitif yang dikenal dengan zaman batu sampai sekarang ini menjadi
zaman modern.

Di era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat
yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Contohnya, jika terjadi suatu peristiwa di
suatu wilayah, misalnya peristiwa perang antara Irak Amerika Serikat; terjadinya
bencana gelombang pasang tsunami di Daerah Istimewa Aceh, maka hanya dalam
hitungan menit, bahkan detik peristiwa tersebut dapat segera diketahui pihak di wilayah
lain, walaupun dari jarak yang cukup jauh. Begitu juga dengan ilmu biologi yang telah
mencapai perkembangan luar biasa karena telah mencapai pengetahuan substansi
kehidupan sampai pada tingkat molekuler. Contoh manfaat ilmu biologi pada tingkat
molekuler, yaitu peristiwa terjadinya bom Bali. Pada peristiwa itu pelaku peledakan ikut
hancur bersama bomnya, maka satu-satunya cara untuk mengetahui identitas pelaku
peledakan yaitu hanya dengan menggunakan tes DNA yang terdapat pada tingkat
molekuler.

1. Pengertian Ilmu

Jika manusia merasa lapar, upaya apakah yang akan dilakukan? Dorongan rasa lapar
menyebabkan manusia berupaya mencari makanan, yaitu dengan mencoba-coba
memakan tumbuhan atau hewan yang ada di sekitarnya. Usaha tersebut terkadang
salah dan terkadang benar. Namun, akhirnya dari pengalaman tersebut manusia sudah
mampu membedakan antara tumbuhan dan hewan yang bisa dimakan maupun yang
tidak bisa dimakan.

Sumber bahan makanan manusia antara lain berasal dari hewan, misalnya daging sapi,
ayam, dan lain-lain. Semula manusia memakannya dengan olahan yang sederhana.
Selanjutnya, sejalan dengan perkembangan pemikiran, manusia mulai mencari cara
menjadikan makanannya lebih berkualitas, misalnya daging untuk bahan makanan
diolah agar menjadi lebih baik kualitasnya, seperti agar lebih lunak, higienis, serta
bebas dari kuman penyakit. Bagaimana syarat-syarat itu bisa terpenuhi? Akhirnya
manusia menemukan gagasan, yaitu dengan cara menggoreng, merebus, membakar,
atau dengan proses yang lain. Peristiwa tersebut merupakan contoh dari awal mula
ditemukan ilmu, yaitu dengan cara berpikir sederhana dan dilakukan dengan cara
mencoba-coba, sampai selanjutnya mendapatkan pengalaman yang menjadi dasar
sebuah pengetahuan.

Seiring dengan perkembangan zaman, pola pikir manusia semakin berkembang pula.
Manusia mulai memikirkan tentang alam sekitar berdasarkan rasa keingintahuannya,
dengan mengadakan pengamatan dan penyelidikan sehingga ilmu pengetahuan
semakin berkembang dengan pesat. Hal ini saling terkait dengan kehidupan
masyarakat yang sejalan dengan perkembangan teknologi. Contohnya, penemuan
varietas bibit unggul, kawin suntik pada sapi, kelapa hibrida, padi hasil mutasi buatan
dari Batan, yaitu padi jenis Atomita yang berguna untuk meningkatkan produksi pangan
bagi manusia. Akan tetapi, di sisi lain dengan adanya dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti timbulnya pencemaran
lingkungan.

Anda tentu sudah mengetahui bahwa ilmu pengetahuan merupakan kumpulan konsep,
prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui serangkaian kegiatan ilmiah.
Bagaimana sifat atau ciri suatu ilmu pengetahuan? Suatu pengetahuan dapat disebut
sebagai ilmu apabila memenuhi syarat atau ciri-ciri sebagai berikut.

1. Memiliki Objek Kajian

Suatu ilmu harus memiliki objek kajian, contoh ilmu matematika memiliki objek kajian
berupa angka-angka, ilmu kimia memiliki objek kajian berupa zat-zat beserta sifatnya.
Bagaimana dengan objek kajian biologi?

1. Memiliki Metode
Pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, tetapi
menggunakan cara atau metode tertentu. Metode yang digunakan itu bersifat baku dan
dapat dilakukan oleh siapapun. Metode apakah yang digunakan untuk menemukan
kebenaran secara ilmiah? Coba ingatlah kembali pelajaran tentang metode ilmiah yang
Anda pelajari di SMP/MTs!

1. Bersifat Sistematis

Dalam biologi, jika kita akan mempelajari tentang sel, maka materi yang akan kita
pelajari perlu mendapat dukungan materi lain, misalnya tentang jaringan, organ, sistem
organ, dan individu. Demikian pula sebaliknya, sehingga pengetahuan-pengetahuan itu
tidak bertolak belakang. Ilmu pengetahuan bersifat sistematis adalah bahwa sebuah
pengetahuan harus memiliki hubungan ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada
unsur-unsur yang saling bertolak belakang.

1. Bersifat universal

Apakah yang dimaksud dengan universal? Coba Anda ingat kembali tentang materi
reproduksi yang terjadi pada makhluk hidup! Reproduksi seksual selalu dimulai dengan
adanya pertemuan antara sperma dan sel telur. Anda pikirkan, apakah hal itu berlaku
untuk semua jenis makhluk hidup? Jika benar, berarti ilmu itu berlaku secara umum
atau bersifat universal. Jadi, kebenaran yang disampaikan oleh ilmu harus berlaku
secara umum.

1. Bersifat Obyektif

Bagaimana jika ilmu bersifat tidak objektif? Dapatkah ilmu itu dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia? Sebuah ilmu harus menggambarkan keadaan secara apa
adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan yang sebenarnya (bersifat jujur),
bebas dari prasangka, kepentingan, atau kesukaan pribadi.

Saat ini, ilmu biologi sudah mengalami perkembangan yang luar biasa. Telah
disebutkan di awal materi bahwa pada saat terjadi peristiwa bom Bali, untuk
mengungkap identitas pelaku peledakan bom tidak bisa dilakukan dengan
menggunakan sidik jari karena tubuh pelaku peledakan bom juga ikut hancur. Untuk
mengetahui identitas pelaku hanya dapat digunakan satu cara, yaitu dengan
menggunakan tes DNA yang berasal dari serpihan tubuh pelaku peledakan yang
kemudian dicocokkan dengan DNA orang tuanya.

1. Bersifat Analitis

Ingatlah kembali pelajaran IPA saat Anda belajar di SMP/MTs! Jika ingin mempelajari
struktur dan fungsi tumbuhan, maka Anda akan mempelajari bagian-bagian yang lebih
rinci, yaitu akar, batang, daun, dan sebagainya. Itulah sebabnya kajian suatu ilmu dapat
terbagi-bagi menjadi bagian yang lebih rinci guna memahami berbagai hubungan, sifat,
serta peranan dari bagian-bagian tersebut.

1. Bersifat verifikatif
Suatu ilmu mengarah pada tercapainya suatu kebenaran. Misalnya, teori tentang
Generatio Spontanea, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang
sudah diyakini kebenarannya, tetapi akhirnya teori itu digugurkan dengan teori
Biogenesis, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.
Akhirnya teori ini diyakini kebenarannya sampai sekarang.

Coba Anda pikirkan, apakah suatu konsep yang diperoleh hanya dengan mengira-ngira
atau menerka saja dan hasilnya berupa pendapat atau perkiraan dapat juga disebut
sebagai ilmu?

1. Objek Kajian Biologi

Sekarang Anda sudah memahami tentang ilmu pengetahuan beserta sifat-sifatnya.


Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan. Ilmu biologi sering pula
disebut ilmu hayat, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup.
Ketika mempelajari biologi di SMP/MTs, tentu saja Anda sudah pernah melakukan
pengamatan dan melaksanakan eksperimen. Semakin banyak objek yang Anda amati,
semakin banyak pula yang dapat Anda eksperimenkan.

Objek kajian biologi meliputi manusia, hewan, tumbuhan, serta mikroorganisme yang
dapat dilihat dengan mata telanjang maupun dengan menggunakan bantuan alat,
misalnya mikroskop. Jika Anda mengamati dengan mata telanjang, kesan apa yang
Anda peroleh dari suatu objek? Anda hanya dapat mengamati tentang warna, bentuk,
wujud, serta ukuran objek. Apakah pengamatan tersebut sudah cukup untuk dalam
suatu kegiatan ilmu pengetahuan? Tentu saja masih banyak yang harus kita ketahui
tentang berbagai hal dari suatu objek,

seperti berat benda, rasa, bau, suhu, kasar halus, bunyi atau suara dan sifat lainnya,
sehingga alat indra manusia memiliki keterbatasan untuk mengamatinya.

Jika Anda mengamati jasad renik atau melihat benda yang jaraknya sangat jauh,
apakah Anda mampu mengamati dengan mata telanjang? Tentu saja tidak, Anda
memerlukan alat bantu, seperti mikroskop atau teleskop

Seiring dengan berkembangnya bermacam-macam ilmu pengetahuan, biologi sebagai


ilmu pengetahuan alam juga berkembang, sehingga objek kajian ilmu biologi semakin
banyak. Para ilmuwan tidak sanggup lagi mempelajari secara mendalam seluruh kajian
biologi sebagai satu objek studi yang akan dipelajari. Berdasarkan hal itu, maka ilmu
biologi memiliki cabang ilmu spesifik dan objek kajian yang semakin khusus untuk
memudahkan cara pembelajarannya, mengingat pada umumnya seseorang hanya
mampu mendalami salah satu cabang ilmu. Ibarat pohon, ilmu biologi memiliki cabang-
cabang seperti berikut.

Anatomi : Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk
hidup

Agronomi : Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya Andrologi : Ilmu yang
mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria Algologi : Ilmu yang
mempelajari tentang alga/ganggang Botani : Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri Biologi molekuler : Ilmu yang
mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul Bioteknologi : Ilmu yang
mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang
meliputi proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan
peningkatan kesejahteraan manusia Ekologi : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan Embriologi : Ilmu yang
mempelajari tentang perkembangan embrio Entomologi : Ilmu yang mempelajari
tentang serangga Evolusi : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuh
makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama Epidemiologi : Ilmu yang
mempelajari tentang penularan penyakit Eugenetika : Ilmu yang mempelajari tentang
hukum pewarisan sifat Endokrinologi : Ilmu yang mempelajari tentang hormon
Enzimologi : Ilmu yang mempelajari tentang enzim Fisiologi : Ilmu yang mempelajari
tentang faal (fungsi kerja) organ tubuh Fisioterapi : Ilmu yang mempelajari tentang
pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
Farmakologi : Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan Genetika : Ilmu yang
mempelajari tentang pewarisan sifat Histologi : Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
Higiene : Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup
Imunologi : Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh Ichtiologi :
Ilmu yang mempelajari tentang ikan Karsinologi : Ilmu yang mempelajari tentang
crustacea Klimatologi : Ilmu yang mempelajari tentang iklim Limnologi : Ilmu yang
mempelajari tentang perairan mengalir Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari tentang
mikroorganisme Malakologi : Ilmu yang mempelajari tentang moluska Morfologi : Ilmu
yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme Mikologi : Ilmu yang
mempelajari tentang jamur Organologi : Ilmu yang mempelajari tentang organ
Onthogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot
menjadi dewasa Ornitologi : Ilmu yang mempelajari tentang burung Phylogeni : Ilmu
yang mempelajari tentang perkembangan makhluk

hidup Patologi : Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruh- nya bagi
manusia Palaentologi : Ilmu yang mempelajari tentang fosil Parasitologi : Ilmu yang
mempelajari tentang makhluk parasit Protozoologi : Ilmu yang mempelajari tentang
Protozoa Sanitasi : Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan Sitologi : Ilmu
yang mempelajari tentang sel Taksonomi : Ilmu yang mempelajari tentang
penggolongan makhluk hidup Teratologi : Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin
dalam kandungan Virologi : Ilmu yang mempelajari tentang virus Zoologi : Ilmu yang
mempelajari tentang hewan.

3. Metode Dalam Ilmu Biologi

Pernahkah Anda berpikir, mengapa para ilmuwan bisa menemukan teori atau hukum
dalam ilmu pengetahuan? Sebenarnya, mereka bukan orang-orang yang super, tetapi
mereka memiliki kelebihan dalam hal ketekunan, kerajinan, serta tidak mudah merasa
putus asa. Keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan saja, tetapi harus
didukung dengan kerja keras dan ketekunan sehingga dapat diperoleh suatu
keberhasilan.
Para ilmuwan tersebut bekerja secara sistematis, tekun, teliti, dan disiplin. Metode
apakah yang digunakan para ilmuwan tersebut? Coba ingat kembali langkah-langkah
metode ilmiah yang telah Anda pelajari di SMP/MTs! Langkah-langkah metode ilmiah
yang digunakan ilmuwan sehingga berhasil menemukan suatu ilmu adalah sebagai
berikut.

a. Menemukan dan merumuskan masalah. b. Merumuskan hipotesis (menyusun


dugaan sementara). c. Merancang eksperimen untuk merancang hipotesis. d.
Melakukan percobaan. e. Mengadakan observasi atau pengumpulan data. f. Menarik
kesimpulan. g. Menguji kesimpulan dengan eksperimen lain. h. Merumuskan hukum,
konsep, atau prinsip.

Bagaimana cara mempelajari ilmu biologi? Apakah Anda harus belajar harus dengan
pendekatan fakta, yaitu dengan cara menghafalkan nama, definisi, dan gambar?
Apakah dengan cara hafalan, data-data tersebut mudah untuk diingat? Daya ingat
setiap orang terbatas, sehingga hafalan tersebut mudah untuk dilupakan. Bagaimana
jika belajar dengan pendekatan konsep? Pendekatan secara konsep merupakan
pendekatan dua fakta atau lebih yang membentuk satu pengertian. Cara belajar seperti
ini masih kurang baik, karena masih banyak fakta dan Anda masih lebih banyak
bertindak pasif dan belum berupaya sendiri.

Kegiatan untuk mempelajari biologi sebaiknya dengan melakukan pendekatan proses


karena Anda akan mendapatkan fakta atau konsep sendiri. Belajar seperti ini akan
dapat bertahan dalam waktu yang lama dan dapat membentuk sikap serta keterampilan
ilmiah, seperti yang dilakukan ilmuwan terdahulu. Contohnya, Mendel dalam
menemukan ilmu pengetahuan. Apabila Anda belajar dengan melakukan keterampilan
proses, yaitu meliputi kegiatan observasi, menggolongkan, menafsirkan,
memperkirakan, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi variabel, maka Anda
akan menemukan ilmu itu sendiri. Berikut ini langkah-langkah belajar dengan
pendekatan proses.

1. Mengobservasi

Observasi merupakan hasil dari pengamatan melalui indra, maka Anda akan belajar
dengan mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian. Hasil apa saja yang
kita peroleh dari suatu pengamatan? Coba Anda sebutkan fungsi alat indra kita.
Dengan mata, kita bisa melihat bentuk, warna, serta gerak suatu objek. Dengan alat
pendengaran, kita bisa mendengar bunyi atau suara. Dengan lidah, kita bisa
merasakan berbagai rasa, dengan perabaan bisa mengetahui permukaan objek,
adapun dengan penciuman kita bisa merasakan macam-macam bau.

Dalam mempelajari biologi, kegiatan observasi ini bisa dibantu dengan alat bantu,
antara lain mikroskop, kertas lakmus, lup, termometer, penggaris, dan sebagainya.
Hasil observasi dapat berupa gambar, bagan, tabel, atau grafik.

1. Menggolongkan
Untuk memudahkan cara mempelajari suatu objek, maka kita lakukan penggolongan
suatu objek itu. Jika kita melakukan kegiatan untuk menggolongkan makhluk hidup,
maka hasilnya dapat berupa bagan. Contoh: Jika Anda diminta membuat penggolongan
tanaman kembang merak, kembang sepatu, rumput, palem maka contoh hasilnya
bagan sebagai berikut.

1. Menafsirkan

Menafsirkan artinya memberikan arti terhadap suatu kejadian berdasarkan kejadian


lainnya. Ketika menafsirkan suatu data, hendaknya kita menggunakan acuan atau
patokan.

Contoh: Suatu hari Anda menanam 10 tanaman cabai di halaman rumah. Tanaman
cabai itu tumbuh dengan subur. Karena beberapa hari kurang perawatan, akhirnya 5
tanaman cabai mati. Contoh penafsirannya, ada penurunan jumlah populasi tanaman
cabai sebesar 5 10

Biji berkeping satu Biji berkeping dua 100% = 50%. Penurunan populasi ini mungkin
disebabkan oleh pengaruh cuaca, kekurangan air, suhu, atau kelembapan udara.

1. Memperkirakan

Kegiatan memperkirakan bukan berarti meramalkan, tetapi membuat perkiraan


berdasarkan pada kejadian sebelumnya atau hukum-hukum yang berlaku. Contoh:
Anda mengamati pertumbuhan tanaman cabai. Pada hari ke-5 tingginya 4 cm, pada
hari ke-10 tingginya 6 cm, hari ke-15 tingginya 8 cm, dan pada hari ke-20 tingginya 10
cm. Jika dibuat menjadi sebuah grafik,

1. Mengajukan Pertanyaan

Seringkah Anda memiliki naluri ingin tahu untuk mengetahui suatu permasalahan?
Untuk menemukan suatu permasalahan, Anda harus dapat mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa, bagaimana, di mana, kapan, mengapa, dan
siapa terhadap suatu objek. Contohnya, suatu saat Anda mengamati tanaman cabai di
sekitar rumah. Tanaman cabai tersebut sepertinya terlihat akan mati karena banyak
daun yang mulai layu dan menguning, serta banyak bunga yang berguguran.
Selanjutnya, tentu akan timbul pertanyaan untuk mengetahui permasalahan tersebut.
Bagaimana ciri tanaman cabai yang subur dan tanaman cabai yang tidak subur?
Adakah ciri-ciri ketidaksuburan pada tanaman cabai yang Anda amati? Pada bagian
mana tanaman itu terganggu? Mengapa tanaman cabai menjadi tidak subur?

Semua pertanyaan itu perlu dicari jawabannya. Di antara pertanyaan itu, ada yang bisa
dijawab dan ada yang belum bisa dijawab. Pertanyaan yang belum terjawab merupakan
permasalahan yang harus dicari jawabannya, misalnya dengan cara membaca laporan-
laporan dari penemuan sebelumnya atau bisa juga dengan cara lain.

1. Mengidentifikasi Variabel
Tentu Anda mengetahui bahwa pertumbuhan tanaman cabai membutuhkan tanah
sebagai tempat tumbuhnya yang ditunjang dengan pupuk, air, pH, cahaya, suhu, serta
udara. Faktor-faktor pendukung itulah yang dimaksud dengan variabel. Jadi, variabel
merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai (ukuran tertentu) serta
dapat berubah atau diubah.

Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Pada
contoh tersebut, tanah sebagai variabel bebas karena akan diteliti pengaruhnya
terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Variabel bebas adalah faktor yang dapat dibuat
bervariasi. Adapun faktor seperti cahaya, suhu, pH, air, udara, dan pupuk merupakan
variabel kontrol, yaitu faktor lain yang ikut berpengaruh dan dibuat sama serta
terkendali, sedangkan pertumbuhan tanaman cabai sebagai variabel terikat, yaitu faktor
yang muncul akibat variabel bebas.

1. Cara Permecahan Masalah Dalam Biologi

Jika Anda sudah mempelajari biologi dengan cara melakukan pendekatan proses,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan eksperimen. Eksperimen merupakan
kegiatan melalui tata cara tertentu yang biasa dilakukan oleh ilmuwan, dengan tujuan
untuk memecahkan masalah atau menemukan jawaban terhadap suatu masalah.
Samakah cara yang dilakukan para ilmuwan untuk memecahkan suatu masalah? Ada
beberapa indikator/petunjuk untuk menyelesaikan suatu masalah dalam pembelajaran
biologi. Apa saja indikator tersebut?

Beberapa indikator yang dipakai untuk memecahan masalah adalah sebagai berikut.

1. Merumuskan Masalah

Dari hasil suatu pengamatan akan timbul suatu permasalahan. Selanjutnya masalah itu
dirumuskan, kemudian akan diperoleh fakta yang berkaitan dengan masalah yang akan
dihadapi.

Contoh: Anda ingin mencoba memberikan pupuk kompos terhadap tanaman cabai.
Perubahan kondisi yang akan diteliti adalah pertumbuhan tanaman cabai, yaitu tentang
perubahan tinggi tanaman serta besar daunnya dibandingkan dengan tanaman cabai
yang tidak diberi pupuk. Selanjutnya, Anda dapat merumuskan suatu masalah,
misalnya adakah pengaruh pupuk kompos terhadap pertumbuhan tanaman cabai? Dari
permasalahan ini kemudian disusun hipotesis/dugaan sementara.

1. Menguji Hipotesis

Setelah menyusun jawaban sementara, misalnya bahwa pupuk kompos berpengaruh


terhadap pertumbuhan tanaman cabai, selanjutnya hipotesis itu diuji dengan melakukan
eksperimen melalui tahap-tahap berikut.

1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan ini dilakukan sebelum melakukan eksperimen, yaitu dengan
merencanakan dan mempersiapkan alat serta bahan terlebih dahulu. Semua peralatan
yang dibutuhkan hendaknya didaftar, jangan sampai ada yang terlupakan atau tidak
tersedia saat diperlukan. Misalnya untuk contoh di atas, maka alat dan bahan yang
diperlukan adalah biji tanaman cabai, pot, tanah, pupuk kompos, air,
penggaris/meteran, pensil, kertas, sekam, cetok, timbangan, dan sendok.

1. Pelaksanan Eksperimen

Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan adalah menyiapkan semua kondisi yang
sama terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada pelaksanaan
eksperimen hendaknya memperhatikan hal-hal berikut.

1. Taraf Perlakuan

Kegiatan pada taraf perlakuan adalah menentukan dan mengontrol variabel. Pada
kelompok eksperimen diberikan perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak.

Misalnya, sesuatu yang akan dicobakan, yaitu pupuk disebut sebagai variabel bebas,
kemudian diberikan taraf perlakuannya, yaitu dengan memberikan pupuk dengan dosis
yang berbeda-beda. Antara dosis pertama dengan dosis berikutnya sebaiknya
meningkat secara tetap. Misalnya, perlakuan pertama dosisnya 1, perlakuan kedua
dosisnya 2, perlakuan ketiga dosisnya 3, dan seterusnya. Setiap tingkatan dosisnya
naik 1 kali.

1. Pengendalian Faktor Lain

Jika dalam suatu eksperimen akan dibuktikan pengaruh pupuk, maka pengaruh faktor
lain harus dikendalikan, yaitu dengan cara memberikan faktor (variabel) pada semua
kelompok perlakuan yang sama. Misalnya, pemberian air, besarnya pot, banyak tanah,
jenis cabai, cahaya matahari, frekuensi pemupukan semuanya harus diperlakukan
sama. Variabel ini dinamakan variabel tak bebas atau variabel terkendali.

1. Pengulangan

Sebaiknya dalam melaksanakan perlakuan eksperimen tidak hanya terhadap satu


individu atau satu kelompok saja sebab sangat riskan karena data yang diperoleh bisa
mengalami kesalahan yang tidak disengaja. Selain itu, satu individu/satu kelompok saja
tidak bisa mewakili seluruh populasi.

Misalnya, jumlah setiap perlakuan ada 3 individu, berarti dalam eksperimen tersebut
ada 6 perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali sehingga untuk semua perlakuan
terdapat 18 individu. Jadi, besarnya sampel (jumlah individu/ kelompok yang diberi
perlakuan) seluruhnya adalah 18 individu. Semakin banyak ulangannya, berarti sampel
juga semakin besar, sehingga hasilnya semakin sahih/mendekati kebenaran. Seperti
terlihat pada contoh pemberian pupuk pada tanaman cabai. Pada percobaan 3
tanaman cabai diberikan pupuk kompos dengan dosis yang berbeda-beda
1. Pengukuran

Agar diperoleh data yang kuantitatif dan akurat, sebaiknya dilakukan pengukuran.
Misalnya, untuk mengukur tinggi tanaman cabai, panjang batang, dan lebar daunnya
dengan menggunakan meteran/mistar.

1. Observasi Dalam Ekserimen

Maksud observasi dalam eksperimen adalah mengamati dengan teliti perubahan atau
gejala yang terjadi ketika melakukan percobaan dengan maksud mengumpulkan data
yang lebih banyak.

Contoh: Percobaan yang dilakukan pada contoh pengulangan tersebut di atas diketahui
ternyata tanaman cabai mempunyai ketinggian yang berbedabeda walaupun diberikan
pupuk yang sama

1. Menjawab Masalah

Dari masalah yang akan dijawab, melalui kegiatan eksperimen dicari dan
ditemukan jawabannya berdasarkan analisis data yang diperoleh dalam eksperimen,
kemudian didiskusikan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mencari rata-rata dari semua
data yang diperoleh atau diubah ke dalam persen kemudian dibuat grafik. Hasil rata-
rata itu kemudian ditafsirkan dan dijadikan pijakan untuk membuat kesimpulan.

1. Menguji Jawaban

Tahap ini dilakukan untuk meyakinkan kebenaran suatu jawaban. Pengujian sekali lagi
perlu dilakukan melalui percobaan seperti contoh di depan. Pengujian ini dilakukan
dengan kondisi dan perlakuan yang sama seperti semula. Contoh dilakukan percobaan
pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan tinggi tanaman cabai dengan
perlakuan pada sejumlah individu yang sama. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin
banyak pemberian pupuk, semakin banyak memberikan hasil yang paling baik dari
sampel yang dicobakan.

1. Menarik Kesimpulan

Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil dari eksperimen. Kemungkinan kesimpulan


pertama, hipotesis ditolak jika dugaan sementara tidak sesuai dengan hasil eksperimen.
Apabila hipotesis diterima, berarti dugaan sementara sesuai dengan hasil eksperimen.
Manakah hasil eksperimen yang baik, jika hipotesis ditolak atau diterima? Semua hasil
eksperimen dikatakan baik jika dilakukan dengan prosedur secara ilmiah, contoh dari
hasil percobaan terhadap pemberian pupuk diketahui pemberian pupuk berpengaruh
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman cabai.

About these ads

Sampai sekarang belum ada seorangpun yang berhasil memecahkan masalah


bagaimana asal kehidupan di bumi ini. Banyak teori atau faham yang diajukan, tapi
sampai sekarang belum memberikan jawaban yang memuaskan. Usaha manusia untuk
mengetahui bagaimana dan darimana asal kehidupan sudah dimulai sejak jaman
Yunani kuno, tetapi kebanyakan hanya berupa mitos.

Beberapa teori yang pernah diajukan untuk menjawab permasalahan tersebut


diantaranya adalah:

1. Teori Kreasi Khas (Special Creation) : menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh
suatu zat supranatural

2. Teori Mantap : menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap)

3. Teori Kosmozoan : menyatakan bahwa kehidupan berasal dari spora kehidupan yang
datangnya dari luar angkasa

4. Teori Generatio Spontanea : menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta secara


mendadak (spontan).

5. Teori Abiogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup.
(Teori ini sering rancu dengan Generatio Spontanea, sehingga sering dikatakan bahwa
menurut teori Abiogenesis makhluk hidup berasal dari benda tak hidup yang terjadi
secara spontan. Sebenarnya ini dua teori yang berbeda)

6. Teori Biogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya

7. Teori Naturalistik/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik : menyatakan bahwa


kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada
konsep biologi modern.

Asal-usul kehidupan

image thumb Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)

Teori Abiogenesis

Teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari
benda tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea). Misalnya
cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut oleh banyak orang
selama beberapa abad.

Aristoteles (384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani
Kuno. Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi
ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil
perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada
ikan yang berasal dari Lumpur.
Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja
secara spontan. Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga generation spontanea.
Bila pengertian abiogenesis dan generation spontanea digabung, maka konsepnya
menjadi: makhluk hidup yang pertama kali di bumi berasal dari benda mati / tak hidup
yang terjadinya secara spontan (sebenarnya ini adalah dua teori yang berbeda, tetapi
orang sudah kadung salah kaprah).

image thumb1 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1) image thumb2
Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)

Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan
tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van
Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk
mengamati makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air
rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie
Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis.
Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul
Living in a drop of water. Tokoh lain pendukung teori ini adalah John Needham.

Teori Biogenesis

Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal
pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.

1. Francesco Redi

image thumb3 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1) image thumb4
Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)

Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen untuk membantah teori
abiogenesis. Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar
yang ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.

* Labu I : diisi daging segar dan dibiarkan terbuka

* Labu II : diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa

* Labu III : diisi daging segar dan ditutup rapat

Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari. Hasilnya adalah
sebagai berikut:

* Labu I : dagingnya busuk, banyak terdapat belatung

* Labu II : dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung

* Labu III : dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung


Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III
tidak terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk.
Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul belatung.
Ini disebabkan karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada disain
percobaannya.

2. Lazzaro Spallanzani

image thumb5 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1) image thumb6
Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)

Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi


menggunakan bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:

* Labu I : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka

* Labu II : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, kemudian
dipanaskan

Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama. Beberapa hari kemudian
hasilnya sebagai berikut.

* Labu I : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba (bakteri)

* Labu II : tetap jernih, tidak mengandung mikroba

Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal
dari mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan
disain Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup menyebabkan
gaya hidup (elan vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga tidak memungkinkan
munculnya makhluk hidup (mikroba).

3. Louise Pasteur

image thumb7 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)

image thumb8 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)

image thumb9 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)image thumb10
Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)

Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu


dalam labu yang disumbat dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut ditembus
dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin
dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak
ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup
dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur,
mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk
karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan
sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa,
ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu.

Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori biogenesislah yang benar.
Muncullah ungkapan :

omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo

yang artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup,
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.

Bilogi sel

Pengertian sel adalah unit terkecil dari suatu bentuk kehidupan. Semua organisme
tersusun atas sel-sel mulai dari sayap kupu-kupu hingga mahkota bunga yang berwarna
warni. untuk itu ukuran sel sangatlah kecil. sel tergolong sangat luar biasa. sel seperti
sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar proses kehidupan terus berlangsung. sel
memiliki bagian-bagian untuk menunjang fungsi tersebut. ada bagian sel yang berfungsi
menghasilkan energi ada yang bertanggung jawab terhadap perbanyakan sel dan ada
bagian yang menyeleksi lalu lintas zat masuk dan keluar sel. Dengan mengetahui
komponen sel kita dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan.
A. Komponen kimia sel
Seluruh kegiatan kehidupan sel merupakan akibat dari reaksi-reaksi kimia yang
berlangsung di dalam sel senyawa kimia penyusun sel disebut protoplasma yang
merupakan substansi yang kompleks protoplasma terdiri dari unsur-unsur kimia. unsur-
unsur tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Meskipun sebagian besar protoplasma terdiri dari air tetapi bahannya memberi ciri pada
struktur nya ialah protein unsur-unsur kimia penyusun protoplasma terdapat dalam
bentuk senyawa kimia baik senyawa organik maupun senyawa anorganik senyawa
organik dalam protoplasma berupa karbohidrat lemak protein dan asam nukleat.
1. Karbohidrat
Karbohidrat sangat vital untuk proses proses fisiologi di dalam sel makhluk hidup
berdasarkan fungsinya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi tiga:
Karbohidrat sederhana sebagai sumber energi didalam sel.
Karbohidrat rantai panjang sebagai cadangan energi.
Karbohidrat rantai panjang sebagai komponen struktural organel dan bagian sel
lainnya.
karbohidrat terdiri dari unsur karbon oksigen dan hidrogen pada tumbuhan karbohidrat
dibentuk oleh sel sel berhijau daun (kloroplas yang mengandung klorofil) melalui proses
fotosintesis karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida disakarida dan polisakarida

a. Monosakarida adalah karbohidrat sederhana yang namanya ditemukan oleh jumlah


atom C pada molekulnya. contoh monosakarida adalah triosa, pentosa, dan heksosa.
b. Disakarida adalah karbohidrat yang jika dihidrolisis akan menghasilkan 2 molekul
monosakarida yang sama atau berbeda. contohnya adalah sukrosa yang terdapat pada
sel batang tebu dan laktosa yang terdapat pada kelenjar susu.
c. Polisakarida . Ada dua macam polisakarida yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida. homopolisakarida dibentuk oleh monosakarida yang sama.
sedangkan heteropolisakarida dibangun oleh bermacam-macam monosakarida,
nitrogen, amino, dan sulfur.

Pelajari Juga ini ... !


Pengertian Sel Lengkap dengan Komponen, Struktur, dan Fungsinya
Pengertian Jaringan Tumbuhan Lengkap dengan Struktur dan Fungsinya
Pengertian Tulang Manusia Lengkap dengan Jenis, dan Bentuknya
Hubungan Antar Tulang Lengkap dengan Jenis dan Macam- Macam Sendi
Pengertian Sifat Totipotensi Lengkap dengan Kultur sel dan Kultur Jaringan

Contoh homopolisakarida adalah amylum yang merupakan hasil fotosintesis glikogen


yang terdapat di dalam sel-sel hati dan sel-sel otot. sedangkan contoh heteropolisakarida
yaitu kitin yang terdapat pada kulit antropoda misalnya jangkrik, kumbang dan belalang.
2. Lemak (lipid)
Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak lemak mempunyai sifat tidak larut dalam
air tetapi dapat larut dalam pelarut organik seperti eter kloroform dan alkohol . Fungsi
lemak yang ada pada makhluk hidup antara lain sebagai komponen membran plasma,
hormon, dan vitamin. Pada sel makhluk hidup lemak terdapat dalam bentuk lemak
sederhana lemak gabungan dan turunan lemak

a. Lemak sederhana
Lemak sederhana dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak (trigliserida). Asam
lemak penyusun lemak dapat berupa asam lemak jenuh atau asam lemak tak jenuh.
Asam lemak jenuh merupakan hidrokarbon yang mempunyai atom H maksimal.
Contohnya adalah asam stearat dan asam palmitat. Pada asam lemak tak jenuh jumlah
atom H pada rantai hidrokarbon belum maksimal. Contohnya adalah asam oleat dan
linoleat.
b. Lemak gabungan
Lemak gabungan adalah Ester asam lemak yang jika dihidrolisis menghasilkan asam
lemak, alkohol, dan zat-zat lain. Lemak gabungan merupakan komponen struktural yang
penting pada membran sel. Contoh lemak gabungan adalah fosfolipid, glikolipid,
lipoprotein, dan karotenoid.
c. Turunan lemak
Steroid merupakan senyawa turunan lemak yang rantai hidrokarbon berbentuk cincin
(siklik). Steroid terdapat pada protoplasma Sel hewan yaitu Hormon kelamin (progesteron
testosteron), vitamin D, kolesterol, dan estradiol.
3. Protein
Protein adalah senyawa kimia yang sangat kompleks pada sel hidup protein mempunyai
dua fungsi utama yaitu fungsi katalitik dan mekanik. Fungsi Catalytic ditunjukkan oleh
enzim sedangkan fungsi mekanik ditunjukkan oleh protein otot protein merupakan
polimer dari asam amino. Berdasarkan komposisi kimianya protein digolongkan menjadi
dua yaitu protein sederhana dan protein gabungan.

a. Protein sederhana
Cita protein sederhana dihidrolisis hanya akan menghasilkan asam amino. contohnya
adalah protein albumin dan globulin.
b. Protein gabungan
Jika protein gabungan dihidrolisis akan menghasilkan asam amino dan senyawa-
senyawa yang lainnya. contohnya adalah glikoprotein.
c. Asam nukleat
Asam nukleat adalah materi inti sel ada dua macam asam nukleat yaitu asam ribonukleat
(RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol
aktivitas sel dan membawa informasi genetik Adapun asam nukleat merupakan polimer
nukleotida hidrolisis nukleotida akan menghasilkan :
Fosfat (P)
Glukosa, yaitu ribosa atau dioksinribosa
Basa nitrogen

Basa nitrogen terdiri dari golongan Purin dan golongan pirimidin basa purin terdiri dari
adenin (A), dan guanin (G). Sedangkan basa pirimidin terdiri dari timin (T), sitosin (S) dan
urasil (U).

Perbandingan molekul DNA dan RNA

Struktur dan fungsi sel


Terdapat 2 kelompok utama sel yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Pada sel prokariotik
materi genetik tersebar di dalam satu badan serupa inti yang tidak dikelilingi oleh
membran. sel eukariotik memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan selubung inti yang
terdiri dari dua membran.
Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik.
Mikroorganisme yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan semua jamur. Ada juga
mikroorganisme yang prokariotik misalnya bakteri dan alga hijau, dan biru.

Sel bakteri dan alga hijau dan biru pada hakekatnya sama dengan sel tumbuhan kecuali
tidak adanya kloroplas, nukleus, dan mitokondria. klorofil tersebar di dalam protoplasma.
Nukleus tidak terlihat sebab bahan nukleus tersebar di dalam protoplasma dan belum
diselubungi membran.

Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

Struktur sel tumbuhan dan sel hewan


Matthias Schleidhen, seorang ahli anatomi tumbuhan dan Theodor Schwann, ahli
anatomi hewan berpendapat bahwa setiap makhluk hidup tersusun oleh sel. Pendapat
mereka dirumuskan dalam teori yang berbunyi " Sel merupakan kesatuan struktural
kehidupan". Untuk membedakan struktur sel tumbuhan dan sel hewan kita dapat
menggunakan sediaan daun elodea, hydrilla, atau vallisneria dan sediaan sel epitel pipi
manusia. Sediaan tersebut kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya.

Bagian sel dan organel sel


Sel memiliki bagian utama yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma. Berbeda dengan
sel hewan, sel tumbuhan memiliki dinding sel di sebelah luar membran sel. hal tersebut
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Bagian utama sel dan organel sel diuraikan sebagai berikut :
a. Membran sel
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang paling luar yang
membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan yang terdiri dari
fosfolipid dan protein (lipoprotein). Membran sel bersifat semipermeabel atau selektif
permeabel. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa membran sel berfungsi sebagai
pengatur masuk dan keluarnya zat dari sel.
b. Nukleus (inti sel)
Inti sel eukariotik memiliki membran inti. susunan molekul membran inti sama dengan
susunan molekul membran sel yaitu berupa lipoprotein. pada membran inti
memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma. di dalam inti terdapat :

@. Nukleolus (anak inti). Fungsi dari nukleolus yaitu menyintesis berbagai macam
molekul arena yang digunakan dalam perakitan ribosom. ribosom penting bagi sintesis
protein dalam sel.
@. Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
@. Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma tampak jelas pada saat sel tidak
membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti
benang yang disebut dengan kromosom. Kromosom mengandung DNA yang berfungsi
menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.
c. Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. pada sel muda dinding sel tersusun dari
zat pektin. pada sel dewasa dinding sel terbentuk dari bahan selulosa yang bersifat kaku
sehingga bentuk sel tumbuhan cenderung tetap.

Pada dinding sel terdapat bagian yang tidak menebal yaitu bagian yang disebut dengan
noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan Plasma sel satu dengan sel yang lain yang
dimaksud dengan plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma yang
berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.Sebagian besar isi dari sel berupa
air. tekanan air atau isi sel terhadap dinding sel disebut dengan tekanan turgor. dinding
sel dan vakuola berperan dalam turgiditas sel. Apabila sel tumbuhan dimasukkan dalam
larutan yang hipotonis atau hipertonis, apa yang akan terjadi pada sel tersebut? dengan
memahami difusi osmosis kita dapat menduga gejala apa yang terjadi.
d. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat di dalam sel kecuali di dalam inti dan
organel sel. Sitoplasma bersifat koloid yaitu tidak padat dan tidak cair. sitoplasma terdiri
atas air yang didalamnya terlarut banyak molekul kecil, ion, dan protein. Koloid
sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase Sol ke gel atau sebaliknya. Fase sol
ketika konsentrasi air tinggi dan fase gel jika konsentrasi air rendah. sitoplasma
mengandung organel-organel sel sebagai berikut:

#1. Retikulum endoplasma (RE)


Retikulum endoplasma adalah perluasan membran yang saling berhubungan yang
membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma. Dalam
pengamatan mikroskop retikulum endoplasma tampak seperti saluran berkelok-kelok dan
jala yang berongga rongga. Saluran-saluran tersebut berfungsi membantu gerakan
substansi substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya. Dalam sel terdapat dua
tipe retikulum endoplasma yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma
halus.
Retikulum endoplasma kasar (REK)
Disebut retikulum endoplasma kasar karena permukaanya diselubungi oleh ribosom
sehingga tampak seperti helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah tempat sintesis
protein. Protein yang disintesis pada ribosom yang melekat pad RE biasanya ditujukan
untuk luar sel. Fungsi retikulum endoplasma kasar adalah mendukung sintesis protein
dan menyalurkan bahan genetik antara inti dengan sitoplasma.

Retikulum endoplasma halus (REH)


Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom sehingga permukaan nya halus.
retikulum endoplasma halus memiliki enzim-enzim pada permukaan nya yang berfungsi
untuk sintesis lipid, glikogen, dan persenyawaan steroid, seperti kolesterol, gliserida, dan
hormon.

#2. Badan golgi


Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi oleh membran.
Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik. setiap sel hewan memiliki 10 sampai
20 badan golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki beberapa ratus badan golgi. Badan
golgi pada sel tumbuhan biasa disebut dengan diktiosom. fungsi badan golgi antara lain
:
Membentuk kantong-kantong terutama pada sel-sel kelenjar enzim dan bahan-bahan lain
Membentuk membran plasma kantong-kantong yang dilepaskan dapat menjadi bagian
dari membran plasma.
@. Membentuk dinding sel tumbuhan
@. Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding
sel @. telur dan pembentukan lisosom

#3. Ribosom
Ribosom berupa organel kecil bergaris tengah 17 sampai 20 mikron yang tersusun oleh
RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup. ribosom terdapat
bebas di sitoplasma atau melekat pada REK. Fungsi ribosom adalah untuk sintesis
protein. pada waktu sintesis protein ribosom mengelompok membentuk poliribosom.

#4. Lisosom
Lisosom adalah kantong yang dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk
mencerna makromolekul. Lisosom dihasilkan oleh badan golgi yang penuh dengan
protein. Lisosom terutama ditemukan pada sel hewan.

#5. Peroksisom dan glioksisom


Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. peroksisom berisi berbagai
macam enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. katalase mengkatalisis
perombakan hidrogen peroksida. hidrogen peroksida merupakan produk metabolisme sel
yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan dan sel
hewan.

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan misalnya pada lapisan aleuron biji padi-
padian. Aleuron adalah bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam vakuola.
Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpanan lemak dari biji yang berkecambah.
Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan
tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi perkecambahan.

#6. Mitokondria
Mitokondria adalah organel penghasil energi sel mitokondria mempunyai dua Lapisan
membran luar dan dalam luar memiliki permukaan halus sedangkan membran dalam
berlekuk-lekuk. Membran dalam membagi mitokondria menjadi dua ruang yaitu ruang
intermembran dan matriks mitokondria.
Ruang intermembran adalah ruang diantara membran luar dan membran dalam.
Membran luar dapat dilalui semua molekul kecil tetapi tidak dapat dilalui oleh protein dan
molekul besar.

Matriks Mitokondria adalah ruang yang diselubungi oleh membran dalam. Beberapa
tahapan metabolisme terjadi dalam matriks. Matriks mengandung enzim untuk siklus
Krebs dan oksidasi asam lemak. Matriks juga banyak mengandung protein dan DNA,
ribosom dan beberapa jenis RNA. Mitokondria dapat menyintesis protein sendiri karena
memiliki DNA, RNA, dan ribosom. DNA Mitokondria merupakan sandi untuk protein dan
enzim yang bekerja pada membran dalam sedangkan DNA nukleus merupakan sandi
untuk protein matriks dan membran dalam.

#7. Plastida
Plastida adalah organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan ada tiga macam plastida
yaitu kromoplas, leukoplas dan kloroplas. Kloroplas dan plastida lainnya memiliki
membran rangkap membran dalam melingkupi matriks yang dinamakan stroma.
membran dalam ini terlibat berpasangan yang disebut Lamela.

#8. Vakuola (rongga sel)


Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang dibatasi oleh suatu membran
atau selaput yang disebut dengan tonoplas. vakuola terbentuk oleh pelipatan ke dalam
dari membran sel. Sel tumbuhan muda berisi banyak vakuola kecil. akan tetapi dengan
semakin matangnya usia sel akan terbentuk vakuola yang semakin besar. Fungsi vakuola
adalah mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaan.

#9. Sentriol
Sel hewan mikroorganisme dan tumbuhan tingkat rendah memiliki dua sentriol pada
sitoplasma. sentriol merupakan hasil perkembangan sentrosom yaitu pusat sel, daerah
dari sitoplasma yang dekat dengan nukleus. sentriol berupa kumpulan mikrotubulus yang
berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis. dari sentriol
memancar benang-benang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan terjerat
pada benang-benang tersebut. Melalui penangkal Endang inilah nantinya tiap-tiap
kromosom berjalan menuju kutub masing-masing.

#10. Sitoskeleton
Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang yang berbeda yaitu
mikrofilamen, mikrotubul dan filamen antara. Fungsi sitoskeleton adalah memberikan
kekuatan mekanik pada sel, menjadi kerangka sel, dan membantu gerakan substansi dari
satu bagian sel ke bagian lain.

Demikian ulasan artikel kami terkait dengan Pengertian Sel Lengkap dengan Komponen,
Struktur, dan Fungsinya yang kami rangkum dari satu sumber. Semoga bermanfaat dan
terima kasih telah berkunjung.

BIOLOGI SEL (STRUKTUR DAN FUNGSI SEL)


Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan
structural dan fungsional makhluk hidup
Teori-teori tentang sel

- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya
ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga
berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga
sel tersebut yang penyusunnya disebut Sarcode
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan
adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan
konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel
merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang
pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk
hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex
celulla)

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti

a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel
yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran
terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri
dan alga biru

Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel
prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :

Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya

a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid


b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

Bagian-bagian Sel
- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur
sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola

mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu

a Dinding sel

Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang
dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada
dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.

Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat
dan silikat dari Ca dan Mg.

b. Membran Plasma

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus
organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk
dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis
lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui
membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada
tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan
molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran
tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel
sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat
bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain
adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul
yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar
yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran
besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke
dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran.
Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul
yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang
membutuhkan mekanisme khusus.

Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif
ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi
terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan
campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk.
Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan
oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih
dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.

Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air
dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan
bantuan protein transpor.

Transpor aktif

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan
dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa
protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein,
serta ionophore.

Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam
transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter
ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer
kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+
ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi
cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

c. Mitokondria

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi
merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi
berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel.

Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan
banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa
berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 m dan panjang 0,5
1,0 m. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam,
ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].

Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein
porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang
berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri
gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid
dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani -oksidasi
menghasilkan Asetil KoA.

Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80%
protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat
sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish,
2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan
kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam
reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta
protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.

Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino,
dan reaksi -oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang
dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti
magnesium, kalsium dan kalium

d. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna
untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950
oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40
jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase,
ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis,
fagositosis, dan autofagi.

- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis,
yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut
endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke
sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu
pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5)
pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang
tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan
membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan
berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi
berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti
bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan
membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan
berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

e. Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan
dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang
melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi,
sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya
disebut diktiosom.

Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama
Camillo Golgi.

beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil
tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung
yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah
dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

f. Retikulum Endoplasma

RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.

Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut
cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma
(RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti
separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti di dalam
sitoplasma dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti jaringan).

Ada tiga jenis retikulum endoplasma:


RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan
dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus
Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus
berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan
konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran
sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan
pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan
proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion
kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.

g. Nukleus

Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung
sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk
kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom
inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen
tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi
untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan
protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta
mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri

h. Plastida

Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida,
yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis),
xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

i. Sentriol (sentrosom)

Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika
pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang
membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi
kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.

Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang
sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol
anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan
tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana
sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas
benang-benang spindel.

j. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah
air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun
tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.

fungsi vakuola adalah :


1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan

1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas

2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas

Anda mungkin juga menyukai