Anda di halaman 1dari 13

1

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI


PASIEN HIPERTENSI UNTUK MELAKUKAN KUNJUNGAN
PERAWATAN DI INSTALASI RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

DWI NURSANTI SETYA JATI


J 210 101 025

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
2
3
4

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI


PASIEN HIPERTENSI UNTUK MELAKUKAN KUNJUNGAN
PERAWATAN DI INSTALASI RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

Dwi Nursanti Setya Jati*


Agus Sudaryanto, S.Kep., Ns., M.Kes**
Endang Zulaicha, S.Kep**

ABSTRAK

Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum di negara


berkembang. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga
terhadap motivasi pasien hipertensi untuk melakukan kunjungan perawatan di
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Surakarta. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian deskriptif korelatif dengan
menggunakan jenis penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien
hipertensi yang berobat di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Surakarta
sebanyak 460 pasien. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode
sequensial sampling, diperoleh 82 responden. Instrument penelitian berupa
kuesioner dukungan keluarga, motivasi pasien hipertensi dalam melakukan
kunjungan perawatan. Analisis data menggnakan Chi Square hasil penelitian
menunjukkan 19 responden (23,2%) mendapat dukungan keluarga yang tinggi,
42 responden (51,2%) mendapat dukungan yang sedang, dan 21 responden
(25,6%) mendapat dukungan keluarga yang rendah. Motivasi responden diketahui
22 responden (26,8%) mempunyai motivasi yang baik, 37 responden (45,1%)
mempuyai motivasi sedang dan 23 responden (28%) mempunyai motivasi yang
kurang. Hasil uji hipotesis diperoleh nilai 2 = 39,512 p = 0,001 (p<0,05)
kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan
motivasi pasien hipertensi yang melakukan perawatan di poliklinik rawat jalan di
Rumah Sakit Islam Yarsis Surakarta.

Kata kunci : Dukungan Keluarga, Motivasi, Hipertensi, Kunjungan Perawatan


5

CORRELATION, BETWEEN FAMILY SUPPORT AND


HYPERTENSION PATIENTS MOTIVATION TO VISIT MEDICIAN
IN OUT PATIENT CLINIC OF ISLAMIC HOSPITAL OF SURAKARTA

ABSTRACT

Hypertension is a common public health problem in developing


countries. The aim of the research is to determine the relationship of family
support to the hypertensive patient's motivation to perform maintenance visits at
the outpatient installation in Surakarta Islamic Hospital. This research is
quantitative with descriptive research design using correlative with the type of
research is a cross sectional study population of hypertensive patients who seek
treatment at the Hospital Outpatient Installation in Islam Hospital of Surakarta as
many as 460 patients. Sampling studies uses sequential sampling, obtained 82
respondents research. Instrument is a form of a questionnaire study of family
support, motivation in the hypertensive patient care visits. Data analysis uses chi
square and the results showed 19 respondents (23.2%) had a high family support,
42 respondents (51.2%) were moderate, and 21 respondents (25.6%) had low
family support. Motivation of respondents note 22 respondents (26.8%) had a
good motivation, 37 respondents (45.1%) were moderate and 23 respondents
(28%) had less motivation. The results of the study hypothesis test obtained
value 2 = 39.512 p = 0.001 (p <0.05) the conclusion is there is a relationship
between family support and motivation of patients with hypertension who do care
in the outpatient clinic at Yarsis Islamic Hospital of Surakarta

Key word: Family Support, Motivation, Hypertension, Visit Medician

PENDAHULUAN kasus di tahun 2000, di perkirakan


menjadi 1,15 milyar kasus di tahun
Latar Belakang Masalah 2025. Prediksi ini didasarkan pada
Penyakit hipertensi merupakan angka penderita hipertensi saat ini dan
peningkatan tekanan darah yang pertambahan penduduk saat ini
memberi gejala yang berlanjut untuk (Kartari, 2000).
suatu target organ, seperti stroke untuk Di Indonesia sendiri kesadaran
otak, penyakit jantung koroner untuk dan pengetahuan tentang penyakit
pembuluh darah jantung dan untuk hipertensi masih sangat rendah,
otot jantung. Penyakit ini telah sehingga dukungan keluarga terhadap
menjadi masalah utama dalam anggota keluarga penderita hipertensi
kesehatan masyarakat yang ada di juga rendah, hal ini terbukti
Indonesia maupun di beberapa negara masyarakat lebih memilih makanan
yang ada di dunia. Diperkirakan siap saji yang umumnya rendah serat,
sekitar 80 % kenaikan kasus hipertensi tinggi lemak, tinggi gula, dan
terutama di negara berkembang pada mengandung banyak garam. Pola
tahun 2025 dari sejumlah 639 juta makan yang kurang sehat ini
6

merupakan pemicu penyakit hipertensi tidak banyak membawa perubahan


(Austriani, 2008). Status sehat sakit pada penyakit yang diderita. Meskipun
para anggota keluarga dan keluarga anggota keluarga bersedia mengantar
saling mempengaruhi satu sama lain. untuk berobat namun pasien sendiri
Suatu penyakit dalam keluarga terkadang malas untuk berobat.
mempengaruhi jalannya suatu penyakit Tujuan Penelitian adalah hubungan
dan status kesehatan anggota keluarga dukungan keluarga terhadap motivasi
(Tirtayasa, 2008). pasien hipertensi untuk melakukan
Seorang penderita hipertensi, kunjungan perawatan di instalasi
dukungan keluarga berperan sangat rawat jalan Rumah Sakit Islam
penting untuk menjaga dan Surakarta.
mengontrol agar tekanan darah tidak
meningkat dan diharapkan bisa LANDASAN TEORI
kembali normal. Selain itu pengukuran
tekanan darah juga dapat dilakukan Dukungan Keluarga
oleh pihak keluarga yang telah belajar Dukungan sosial adalah suatu
dari tenaga kesehatan (Harrison, keadaan yang bermanfaat bagi
2000). Sumber dukungan yang paling individu yang diperoleh dari orang lain
sering dan umum adalah diperoleh dari yang dapat dipercaya, sehingga
pasangan hidup, anggota keluarga, seseorang akan tahu bahwa ada orang
teman dekat, dan sanak saudara yang lain yang memperhatikan, menghargai
akrab dan memiliki hubungan yang dan mencintainya (Cohen & Syme,
harmonis (Selain dari dukungan 1996 dalam Setiadi 2008). Dukungan
keluarga agar pasien hipertensi tidak sosial keluarga adalah sebagai suatu
mengalami kekambuhan, maka proses hubungan antara keluarga
diperlukan motivasi dari pasien yang dengan lingkungan sosial (Friedman,
bersangkutan untuk mau bertindak 1998).
agar penyakit hipertensinya tidak
kambuh kembali. Motivasi
Hasil wawancara peneliti Motivasi adalah karakeristik
terhadap 5 pasien hipertensi yang psikologi manusia yang ,member
melakukan pemeriksaan di rumah sakit kontribusi pada tingkat komitmen
menunjukkan 3 pasien menyatakan seseorang. Hal ini termasuk faktor-
anggota keluarganya semuanya sibuk faktor yang menyebabkan,
bekerja, sehingga waktu untuk menyalurkan, dan mempertahankan
mengantar sulit dilakukan sedangkan tingkah laku manusia dalam arah tekad
pasien sudah merasakan sakit akibat tertentu. (Menurut Stoner dan freeman,
penyakit hipertensinya, sementara 1995 dalam Nursalam 2011).
pasien sendiri memiliki keinginan Dari berbagai macam definisi
untuk sembuh dan berobat sehingga motivasi, menurut Nursalam 2011 ada
dalam berobat ke rumah sakit sering tiga hal penting dalam pengertian
tidak sesuai jadwal yang ditentukan. motivasi, yaitu hubungan antara
Terdapat 2 pasien yang menyatakan kebutuhan, dorongan, dan tujuan.
bahwa sudah tidak terlalu berharap Kebutuhan muncul karena seseorang
banyak dari pengobatan di rumah merasakan sesuatu yang kurang, baik
sakit, dimana pengobatan selama ini fisiologis maupun psikologis.
7

Dorongan merupakan arahan untuk a) Pasien yang tercatat sebagai


memenuhi kebutuhan, sedangkan penderita hipertensi yang
tujuan adalah akhir dari satu siklus melakukan perawatan di
motivasi. poliklinik rawat jalan di Rumah
sakit Islam Surakarta.
Hipertensi b) Bisa membaca, menulis, dan
Hipertensi adalah Tekanan mengisi kuisioner atau pasien
sistolik lebih tinggi dari 140mmHg yang tidak bisa membaca
menetap atau tekanan diastolik lebih menulis tetapi dapat mendengar
tinggi dari 140mm Hg (Ganong, dengan baik.
2003). Menurut WHO (2003), batas c) Bersedia menjadi responden
tekanan darah yang masih dianggap dalam penelitian dengan
normal adalah lebih rendah dari menandatangani lembar
140/90 mmHg, dan dinyatakan persetujuan.
sebagaai hipertensi apabila tekanan2) Kriteria Eksklusi, pasien pada
darah sama atau diatas 163/95 mmHg. saat penelitian mengalami nyeri
kepala.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif, dengan desain Instrumen Penelitian
penelitian deskriptif korelatif dengan 1. Dukungan keluarga
menggunakan jenis penelitian cross Instrumen yang digunakan
sectional yaitu suatu penelitian dimana untuk mengetahui dukungan
variabelnya berupa kategori kategori keluarga yang mempunyai pasien
yang disusun menurut kuantitas atau hipertensi menggunakan kuesioner
besarnya atau nilainya dapat yang dibuat oleh peneliti dengan
dinyatakan dengan angka dan peneliti mengacu dari Friedman (1998).
tidak melakukan percobaan atau Penilaian dukunga
perlakuan terhadap variable keluargaTinggi: 61-80 (76-100%),
independentnya, dan tidak mengukur Sedang : 50-60 (56-75%),
akibat percobaan tersebut pada Rendah : 20-49 (55%)
variabel dependent (Notoatmodjo,
2002). 2. Motivasi pasien hipertensi
Populasi penelitian ini adalah Alat ukur motivasi pasien
pasien hipertensi yang berobat di hipertensi menggunakan kuesioner.
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Penilaian motivasi : Tinggi: (76-
Islam Surakarta sebanyak 460 pasien 100%) atau skor 46-60, Sedang :
selama tahun 2010. Pengambilan (56-75%) atau skor 35-45, Rendah:
sampel menggunakan metode (55%) atau skor 15-34 (Nursalam,
sequensial sampling, yaitu suatu teknik 2003)
non-probability sampling sebanyak 82 Pengolahan data dengan uji Chi
responden. Square ()

Kriteria sampel HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
1) Kriteria Inklusi
8

Karakteristik Responden Dukungan keluarga


Tabel 1. Distribusi Responden Tabel 2. Distribusi Responden
Menurut kelompok Umur, Jenis menurut Skor Dukungan Keluarga
Kelamin, pendidikan, Pekerjaan
Variabel f (%) Dukungan
Kelompok umur keluarga f (%)
40-50 11 13.41 Tinggi 19 23.2
51-60 25 30.49 Sedang 42 51.2
61-70 28 34.15 Rendah 21 25.6
71-80 18 21.95 Total 82 100.0
Jenis kelamin
Tabel 2 menunjukkan banyak
Laki-laki 33 40.2
responden mendapat dukungan
Perempuan 49 59.8 keluarga yang sedang sebesar 51,2%.
Pendidikan
SD 12 14.6 Motivasi Untuk Melakukan
SMP 27 32.9 Kunjungan Perawatan
Tabel 3. Distribusi Responden
SMA 31 37.8 berdasarkan Motivasi Untuk
S-1 12 14.6 Melakukan Kunjungan Perawatan
Pekerjaan
IRT 34 41.5 Motivasi untuk
PNS 5 6.1 melakukan
kunjungan
Wiraswasta 15 18.3 perawatan f (%)
Swasta 17 20.7 Baik 22 26.8
Tidak bekerja 11 13.4
Sedang 37 45.1
Kurang 23 28.0
Tabel 1 diketahui banyak
responden yang berumur 60-70 tahun Total 82 100.0
(34,15%). Jenis kelamin responden
banyak perempuan. Responden banyak Tabel 3. menunjukkan banyak
berpendidikan SMA sebesar 37,8%. responden yang mempunyai motivasi
Status pekerjaan responden banyak untuk melakukan kunjungan
sebagai ibu rumah tangga sebanyak perawatan di poliklinik rawat jalan
41,5%. dalam kategori sedang sebesar 45,1%.

Analisis Univariat
Analisis Bivariat

Tabel 4 Tabulasi Silang antara Dukungan Keluarga dengan Motivasi Pasien


Hipertensi Yang Melakukan Perawatan Di Poliklinik Rawat Jalan di Rumah Sakit
Islam Yarsis Surakarta
9

Motivasi pasien hipertensi


yang melakukan perawatan Jumlah
Dukungan di poliklinik rawat jalan 2 p
keluarga
Baik Cukup Kurang
N % N % N % N %
Tinggi 10 12,2 3 3,7 6 7,3 19 23,2
Sedang 6 7,3 32 39 4 4,9 42 51,2
39,512 0,001
Rendah 6 7,3 2 9,5 13 15,9 21 25,6
Jumlah 22 26,8 37 45,1 23 28 82 100
hubungan antara dukungan keluarga
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari dengan motivasi pasien hipertensi yang
19 responden yang mendapatkan melakukan perawatan di poliklinik
dukungan tinggi, terdapat 6 responden rawat jalan di Rumah Sakit Islam
(7,3%) yang kurang memiliki motiviasi Yarsis Surakarta.
untuk melakukan kunjungan perawatan
di poliklinik rawat jalan. Sebanyak 42 Pembahasan
responden yang mendapatkan Hasil penelitian ini menunjukkan
dukungan keluarga dalam kategori ada hubungan antara dukungan
sedang, ada 32 responden yang keluarga dengan motivasi pasien
memiliki motivasi berkunjung hipertensi yang melakukan perawatan
perawatan di poliklinik rawat jalan di poliklinik rawat jalan di Rumah
dalam kategori cukup, dan 4 responden Sakit Islam Yarsis Surakarta. Hasil
dengan motivasi berkunjung untuk penelitian ini sejalan dengan hasil
melakukan perawatan di poliklinik penelitian Masmuri (2006) bahwa
rawat jalan kurang. Dua puluh satu Keluarga memberikan dukungan
responden yang mendapat dukungan instrumental seperti memberikan
keluarga yang rendah, terdapat 6 pasien pengobatan untuk membantu penderita
yang memiliki motivasi melakukan dalam menghadapi penyakitnya,
perawatan di poliklinik rawat jalan sedangkan dukungan penghargaan pada
yang baik, serta 2 responden memiliki umumnya diberikan keluarga dalam
motivasi melakukan perawatan di bentuk sikap.
poliklinik rawat jalan dalam kategori Berdasarkan hasil deskripsi
cukup. karakteristik responden diketahui
Responden yang mendapat bahwa data umur banyak berjenis
dukungan keluarga yang tinggi kelamin perempuan. Hal ini terjadi
cenderung memiliki motivasi disebabkan banyak ditemukan
berkunjung yang baik, sedangkan responden masuk dalam umur lansia
responden yang memperoleh dukungan memiki risiko terkena hipertensi dari
pada responden yang berumur lebih
keluarga yang kurang cenderung muda. Kuntjoro (2003) yang
memiliki motivasi yang kurang. Hasil menyatakan bahwa proses menua
uji hipotesis penelitian menunjukkan adalah proses alami yang disertai
nilai 2 = 39,512 dengan p = 0,001 adanya penurunan kondisi fisik seperti
(p<0,05) Hasil ini menunjukkan ada pasien mengalami sakit hipertensi..
10

Darmojo (2003) mengatakan dalam mempengaruhi tingkat kesehatan


penelitiaannya menemukan penderita pasien. Distribusi responden yang
hipertensi pada wanita sebesar 16% memiliki motivasi kurang sejalan
lebih besar dibandingkan dengan laki- dengan hasil penelitian Gbenga
laki yang menderita hipertensi sebesar (2008) yang meneliti Barriers to
13,6%. Optimal Hypertension Control
Sebgaian besar responden menyimpulkan hambatan dalam
berpendidikan SMA. Hal ini dapat pelaksanaan control pada penderita
dipengaruhi oleh kemampuan hipertensi adalah factor adanya depresi
responden dalam menyelesaikan pada pasien, kurangnya motivasi untuk
pendidikan. Faktor lain yang dapat melakuakan control.
mempengaruhi adalah factor social Bantuan dari keluarga bagi
ekonomi keluarga responden.banyak pasien yang sebenarnya baik tidak
responden sebagai ibu rumah tangga. selalu diterima oleh responden dengan
Status pekerjaan dikethui banyak baik. Persepsi anggota keluarga yang
responden sebagai ibu rumah tangga telah memberikan bantuan berbeda
adalah bahwa kejadian hipertensi dengan persepsi responden yang
ditinjau dari jenis kelamin adalah seharusnya telah mendapatkan bantuan,
perempuan. Oleh sebab itu responden sehingga sering kali bantuan dari
perempuan berkaitan dengan aktivitas keluarga di salah artikan oleh
sehari-hari sebagai ibu rumah tangga. responden. Sebagai contoh anggota
Berdasarkan tabel 6 keluarga telah mengingatkan bahwa
memperlihatkan data terdapat 10 responden untuk tidak tidur larut
responden yang mendapat dukungan malam, ataupun responden tidak
dari Anggota keluarga yang baik dan mengkonsumsi makanan yang asin
memiliki motivasi dalam melakukan seperti makan telur asin. namun
perawatan yang baik. Keluarga dapat responden beranggapan bahwa tidak
memberikan bantuan dan berusaha mudah untuk memulai tidur malam,
memenuhi kebutuhan responden. responden lebih banyak banyak
Responden menyadari sepenuhnya mengalami gangguan tidur, sehingga
akan bantuan yang diberikan oleh pada waktu bangun pagi hari kondisi
keluarga karena responden semata- badan tidak sehat seperti mengalami
mata untuk keperluan kesehatan sakit kepala. Demikian juga keinginan
responden. Keluarga selalu mempunyai responden untuk mengkonsumsi telur
waktu saat dibutuhkan oleh responden asin meskipun tidak setiap hari
dan memberikan motivasi kepada dikonsumsi. Perilaku yang tidak sehat
responden untuk mau dan terus ini dapat menjadikan responden
melakukan perawatan hipertensi di mengalami tekanan darah tidak normal,
poliklinik secara rutin, sehingga namun apabila anggota keluarga
dengan adanya perawatan yang baik menyarankan untuk melakukan
diharapkan kondisi tekanan darah perawatan ke poliklinik responden
responden dalam keadaan stabil. tidak memiliki motivasi yang baik.
Terdapat 6 pasien yang Baik tidaknya dalam dukungan
mendapatkan dukungan keluarga yang keluarga kepada pasien hipertensi
baik namun memiliki motivasi yang merupakan salah satu dari gaya hidup
kurang yang pada akhirnya dapat yang selama ini dilakukan. Penelitian
11

Milder (2008) yang meneliti bahwa melakukan perawatan hipertensi ke


Lifestyle Counseling In Hypertension poliklinik. Adanya pengalaman
Related Visit Analysis Of Video Taped tersebut dapat menjadikan responden
General Practice Visits, bahwa gaya berpilkir untuk mendapatkan kesehatan
hidup pasien hipertensi yang dengan melakukan perawatan.
melakukan kunjungan ditinjau dari segi Hasil penelitian menunjukkan
waktu menunjukkan bahwa kunjungan bahwa sebagaian besar responden
memiliki rata-rata hanya 9,8 menit dengan motivasi cukup. Hasil
dengan rentang waktu kunjungan 2,5 penelitina Jing (2008) yaitu Factors
sampai 30 menit. Affecting Therapeutic Compliance: A
Terdapat 6 responden dengan Review From The Patients
dukungan keluarga rendah, namun Perspective. Hasil penelitian
motivasi perawatan dalam kategori menunjukkan factor soSial ekonomi,
baik. Kondisi anggota keluarga yang factor sistem pelayanan kesehatan, dan
sibuk bekerja sehingga waktu yang factor penyakit yang diderita membawa
tersedia untuk meluangkan waktu dampak pada kunjungan pasien ke
memberikan bantuan seperti mengantar pusat pelayanan kesehatan. Biaya yang
ke polikinik menjadi berkurang mahal atas perawatan pada pada pasien
ataupun tidak ada. Namun bagi hipertensi, serta sakit hipertensi yang
responden ada tidanya bantuan dari dapat tidak kunjung membaik
anggota keluarga tidak menghalangi membawa dampak pada besar kecilnya
untuk melalukan perawatan ke dukungan keluarga yang diterima oleh
poliklinik. Responden dapat meminta responden, sedangkan pada tingkat
bantuan dari tetangga terdekat yang sakit hipertensi dengan tekanan darah
bersedia mengantarkan ke poliklinik. yang sering tidak normal menjadikan
Hasil penelitian Heather (2005) yang pengaruh pada motivasi untuk
meneliti mengenai Social Support And berkunjung dapat semakin menurun.
Coronary Heart Diseases (CHD):
Epidemiologic evidence and Simpulan
implications for treatment 1. Sebagian besar responden pasien
menunjukkan kurangnya dukungan hipertensi RSIS Surakarta
social berhubungan dengan mendapat dukungan yang sedang
meningkatnya risiko terserang penyakit sebesar 51,2%
jantung, namun belum diketahui dari 2. Sebagian besar responden pasien
jenis bantuan social support mana yang hipertensi RSIS Surakarta
paling berhubungan dengan CHD. mempunyai motivasi yang sedang
Tinggi rendahnya dukungan untuk melakukan kunjungan
keluarga dapat mengkibatkan motivasi perawatan sebesar 45,1%.
responden dalam melakukan perawatan 3. Terdapat hubungan antara
di poliklinik, meskipun motivasi dukungan keluarga dengan
responden yang terpenting adalah motivasi pasien hipertensi yang
motivasi yang berasal dari dalam diri melakukan perawatan di poliklinik
responden. Pengalaman pasien rawat jalan di Rumah Sakit Islam
menderita sakit hipertensi menjadikan Yarsis Surakarta
bahan pengetahuan bagaimana sikap
dan perilaku responden untuk mau
12

Saran Heather (2005) Social Support And


1. Bagi pasien hipertensi Coronary Heart Diseases (CHD):
Pasien hipertensi diharapkan Epidemiologic evidence and
tetap berusaha meningkatkan implications for treatment
semangat untuk sembuh selama
Jing Jin, Grant Edward, Vernon Min Sen
peawatan hipertensi dengan cara Oh, Shu Chuen Li, (2008) Factors
mendengarkan siaran radio atau affecting therapeutic compliance:
melihat tayangan televise yang A review from the patients
memhabahs masalah penyakit perspective. Therapeutics and
hipertensi Clinical Risk Management
2. Bagi anggota keluarga lansia 2008:4(1) 269286
Diharapkan anggota Joan, J. C. 2010. Sequential Sampling.
keluarga secara total memberikan http://www.experiment-resources.
dukungan kepada pasien hipertensi com/sequential-sampling.html
sehingga pasien hipertensi tetap diakses tanggal 10 Desember 2011
mau untuk melakukan kunjungan
Karnadi, J., 2007, Stres dalam Kehidupan
perawatan. Sehari-hari, Cermin Dunia
3. Institusi pelayanan kesehatan Kedokteran
Diharapkan pada petugas
kesehatan rumah sakit tetap dapat Kuntjoro, Z. 2002. Dukungan Sosial Pada
memberikan pendidikan kesehatan Lansia. http://www.e-
dan memotivasi terhadap pasien psikologi.co.id
untuk selalu rutin melakukan
perawatan hipertensi sesuai dengan Masmuri, 2006. Dukungan Keluarga Pada
jadwal yang telah diberikan. Penderita Hipertensi di Kelurahan
Sumur Boto Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang.
Skripsi. Tidak diterbitkan. Program
DAFTAR PUSTAKA Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas
Austriani, 2008. Risiko perilaku perawatan
Diponegoro Semarang
diri pasien hipertensi terhadap
kejadian Penyakit Jantung Koroner
Milder, Blokstra, A. Judith de Grott,
pada pasien hipertensi Airlangga
Sandra van Dulmen, Bemelmans,
University Library. Surabaya.
(2008) Lifestyle Counseling In
Library http://www unibraw.ac.id.
Hypertension Related Visit
Darmojo B. 2005. Beberapa Aspek
Analysis Of Video Taped General
Gerontologi dan Pengantar Geriatri
Practice Visits.Research Article.
: Buku Ajar Geriatri. Jakarta : FKUI.
BMC family practice
http:www//biomedcentral.com/147
Ganong W. F. 2003 Fisiologi kedokteran.
-2296-9-58
Edisi 20. Alih bahasa: M. Djauhari
W. Jakarta: EGC
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Gbenga (2008) Barriers to Optimal
Hypertension Control . jounal Keperawatan Pedoman Skripsi,
BMC.http://www.biomedcentral.c Tesis, dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba
om/1471-2296/10/23
Medika.
13

Surakarta
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses
Keperawatan Keluarga. Agus Sudaryanto, S.Kep., Ns., M.Kes**
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Tirtayasa, (2008) Hubungan Kebiasaan Muhammadiyah Surakarta
Hidup dan Dukungan Keluarga
Lansia Dengan Pemanfaatan Endang Zulaicha, S.Kep**
Pengobatan Nyeri Di Puskesmas Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Rendang Karang Asem Bali. Muhammadiyah Surakarta
Skripsi. Fakultas ilmu kesehatan
universitas Airlangga Surabaya

Dwi Nursanti Setya Jati*: Mahasiswa S-1


Keperawatan Transfer Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Anda mungkin juga menyukai