Kasus Fraud Satyam Computer Services
Kasus Fraud Satyam Computer Services
(PwC)
COMPANY PROFILE
Satyam adalah salah satu perusahaan IT terbesar di India yang telah mencatatkan
perkembangan di bidang keuangan yang cukup pesat pada periode 2008. Perusahaan ini
Pada Maret 2008, Satyam melaporkan kenaikan revenue sebesar 46,3 persen menjadi 2,1
milyar dolar AS. Di Oktober 2008, Satyam mengatakan bahwa revenue-nya akan meningkat
sebesar 19-21 persen menjadi 2,55-2,59 milyar dolar pada bulan Maret 2009.
KASUS
Setelah dilakukan selama beberapa tahun, selisih antara keuntungan yang sebenarnya dan
Pada 14 Januari 2009, auditor Satyam selama 8 tahun terakhir Price Waterhouse India
mengumumkan bahwa laporan auditnya berpotensi tidak akurat dan tidak reliable karena
dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari manajemen Satyam. Institusi akuntan di
India ICAI, meminta PwC memberikan jawaban resmi dalam 21 hari terkait skandal Satyam.
Ini bukan pertama kalinya PwC tersangkut masalah di India. Pada 2005, The Reserve Bank of
India melarang PwC untuk mengaudit bank selama 8 tahun karena melakukan audit yang
tidak memadai atas non-performing asset dari Global Trust Bank. PwC menghadapi
investigasi terkait kegagalannya mengidentifikasi fraud senilai 21 juta euro di divisi air
saham Satyam jatuh menjadi 11,5 rupees, atau hanya senilai 2% dari harga saham
tertingginya di tahun 2008 sebesar 544 rupees. Satyam adalah pemenang penghargaan the
coveted Golden Peacock Award for Corporate Governance under Risk Management and
Compliance Issues di tahun 2008. Gelar itu kemudian dicabut sehubungan dengan skandal
Dari kasus tersebut, kami menyimpulkan bahwa Auditor Satyam melanggar beberapa prinsip
Responsibility. Dalam hal ini, PwC India tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan
memadai sebagai seorang auditor. PwC India dianggap tidak melakukan audit yang memadai
atas laporan keuangan Satyam sehingga menyebabkan penyelewengan (fraud) yang dahsyat
bagi keuangan dan akuntansi, yang tidak terdekteksi selama bertahun-tahun. Sebagai auditor
yang profesional, seharusnya PwC India yang menangani klien Satyam dapat memberikan
jasa audit profesional sebaik mungkin sesuai dengan codes of ethics dan peraturan-peraturan
yang berlaku. Auditor profesional seharusnya dapat memberikan jasa pemeriksaan (audit)
yang memadai sehingga hasil pemeriksaan yang tertuang dalam opini yang diberikan dapat
Integrity. Prinsip ini menuntut seorang auditor profesional harus bisa menjunjung tinggi
integritasnya dengan bertindak tegas dan jujur dalam semua hubungan bisnis dan
profesionalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga kepercayaan dan keyakinan publik.
Pada kasus ini, PwC India tidak mampu mengaplikasikan prinsip ini dalam kinerjanya. PwC
dapat dikatakan tidak tegas dalam melakukan tanggung jawabnya sebagai auditor Satyam
karena tidak melakukan pemeriksaan secara penuh, mengungkap dan menindaklanjuti semua
kejanggalan yang terdapat pada laporan keuangan Satyam. Selain itu, PwC juga dapat
dikatakan tidak jujur karena laporan keuangan yang telah diaudit oleh PwC India teryata
tidak mencerminkan keadaan dan kondisi yang sesungguhnya terjadi dalam manajemen
Satyam.
memberikan jasa auditnya yang bebas dari konflik kepentingan baik itu berasal dari pihak
manajemen kliennya maupun dari pihak manapun. Hal inilah yang tidak ditunjukkan oleh
PwC India dalam mengaudit Satyam, karena terlihat adanya indikasi auditor membiarkan
kesalahan laporan keuangan berlarut-larut. Oleh karena itu, PwC India dalam kasus ini
Competence and due care. Seorang auditor dituntut untuk memiliki dan memelihara
diperlukan untuk menjamin kliennya mendapatkan jasa audit yang profesional. Namun
dalam kasus ini pihak PwC India tidak menunjukkan kompetensinya dalam mengaudit
keuangan Satyam dalam hasil auditnya. Kasus ini menjelaskan pula bahwa PwC India tidak
memberikan jasa audit dengan prinsip kehati-hatian. Kompetensi disini bukan hanya berarti
bahwa dalam memberikan jasa audit, auditor harus memiliki pengetahuan, wawasan dan
kompetensi yang memadai, akan tetapi juga bersikap rasional atas setiap tindakan yang akan
memiliki dampak kepada client dan pengguna (users) laporan keuangan yang telah diaudit.
Oleh karenanya, auditor juga harus mempertimbangkan setiap risiko yang dihadapi dan yang
akan terjadi ketika auditor mengeluarkan suatu opini mengenai kondisi kewajaran kliennya.
Dalam kasus ini, seharusnya PwC India, berdasarkan prinsip kehati-hatian, telah
mempertimbangkan segala risiko yang dapat terjadi dari tindakan memberikan opini yang
Tanggung Jawab Profesi Auditor Satyam tidak melaksanakan tanggung jawab profesinya
dan bersekongkol dengan Satyam Computers. Hal ini bisa terlihat jelas dari hal bahwa tidak
diperiksa secara benar manipulasi atas invoice yang ada dalam Satyam. Dari laporan
keuangan kuartal 1 tahun 2004 hingga kuartal 2 tahun 2009, terdapat 6603 invoice palsu