A. Definisi Bank
Bank merupakan istilah yang diberikan oleh masyarakat untuk menamai realitas
yang mereka ciptakan. Karena itu antara satu masyarakat dengan masyarakat lain menyebut
realitas tersebut dengan nama yang berbeda meskipun substansinya sama.
Masyarakat eropa menyebut bank dengan Bank yang berarti meja atau konter. Bagi
masyarakat Itali, bank disebut dengan banco yang dapat berarti peti atau lemari atau
bangku. Arti dasar ini menjelaskan fungsi peti atau lemari sebagai tempat penyimpanan
benda-bedan berharga seperti emas, uang dan lain sebagainya.
Berbeda dari kedua nama yang diberikan oleh kedua kelompok masyarakat di atas, bank
dalam masyarakat Prancis disebut banque yang juga berarti peti atau lemari yang
berfungsi untuk menyimpan uang. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia,
pengertian bank adalah badan yang mengurus uang, menerima simpanan dan memberi
pinjaman dengan memungut bunga.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Artinya, aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara
mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana ini merupakan kegiatan utama
perbankan.
Berikut ini adalah definisi/pengertian bank menurut para ahli dan berbagai sumber:
1. Dahlan Siamat
Menurut Dahlan Siamat, bank didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang kegiatan
utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan atau pihak lainnya kemudia
mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasa-jasa
1
dalam lalu lintas pembayaran.
2. F.E. Perry
Menurut F.E. Perry, bank adalah suatu badan usaha yang traksaksinya berkaitan dengan
uang, menerima simpanan (deposito) dari nasabah, menyediakan dana atas setiap
penarikan, melakukan penagihan cek-cek atas perintah nasabah, memberikan kredit dan
atau menanamkan kelebihan simpanan tersebut sampai dibuthkan untuk pembayaran
kembali.
3. Kuncoro
Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2000: 68),
definisi dari bank adalaha lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun
dana dan menyalurkan kembali dana tersebtu ke masyarakat dalam bentuk kredit serta
memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
4. Pierson
Menurut Pierson, seorang ahli ekonomi dari Belanda, bank adalah badan atau lembaga yang
menerima kredit. Bank menerima simpanan dari masyarkat dalam bentuk giro, deposito
1i, Muchammad. pramudi.. Sejarah dan Doktrin Bank Islam. Yogyakarta: KUTUB.2005
2
berjangka dan tabungan. Simpanan dari masyarakat tersebut kemudian dikelola dengan cara
menyalurkannya dalam bentuk investasi dan kredit kepada badan usaha swata atau
pemerintah. Dari kegiatan tersebut, bank memeperoleh keuntungan berupa dividen atau
pendapatan bunga yang dapat digunakan untuk membayar biaya operasional dan
mengambangkan usaha.
samara, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan pemerataan pendapatan.
Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan kembali pengertian umum
tentang bank, yaitu lembaga keuangan yang usahanya menyerap dana dari kelompok
masyarakat yang berkelebihan dana menyalurkannya kepada kelompok masyarakat yang
kekurangan dan membutuhkan dana serta memenuhi persyaratan terntentu untuk diberikan
bantuan dana tersebut.
B. Jenis dan Fungsi Bank
1. Jenis-jenis Bank
Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi bank, serta kepemilikan bank. Dari
segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang
dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya. Sedangkan kepemilikan
perusahaan dilihat dari segi pemilikan saham yang ada serta akte pendiriannya.
Perbedaan lainnya adalah dilihat dari segi siapa nasabah yang mereka layani apakah
masyarakat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu (kecamatan) jenis perbankan juga
dibagi ke dalam caranya menentukan harga jual dan harga beli.
Adapaun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain:
a. Dilihat dari segi Fungsinya
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 14 Tahun 1967 jenis perbankan menurut
2
fungsinya terdiri dari:
1) Bank Umum
2) Bank Pembangunan
3) Bank Tabungan
4) Bank Pasar
5) Bank Desa
6) Lambung Desa
7) Bank Pegawai
8) Dan Bank lainnya.
Namun setelah keluar UU Pokok perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi
dengan keluarnya Undang-Undang RI. Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri
dari:
1) Bank Umum
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Di mana Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsinya menjadi bank Umum
sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lambung Desa dan Bank Pegawai menjadi Bank
Perkreditan Rakyat (BPR).
Adapun pengertian Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut.
1) Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Selain itu, Bank Umum disebut juga sebagai Bank Devisa
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
2 Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers
4
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Selain itu, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga disebut
sebagai Bank non-devisa.
b. Dilihat dari Segi kepemilikannya
Ditinjau dari segi kepemilikannya maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut.
Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank
yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Bank Milik Pemerintah
Di mana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh
keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contah bank milik pemerintah antara lain
Bank Negara Indonesia 46 (BNI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Tabungan Negara (BTN)
2. Fungsi Bank
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 7 tahun 1992, Bab I pasal 3, dijelaskan bahwa
fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat.
Adapaun fungsi-fungsi perbankan secara umum antara lain sebagai berikut:
a. Fungsi perantaraan dalam transaksi
Bank bertindak sebagai penghubung antara nasabah yang satu dengan yang lainnya jika
keduanya melakukan transaksi. Dalam hal ini kedua orang tersebut tidak secara langsung
melakukan pembayaran, tetapi cukup memerintahkan pada bank untuk menyelesaikannya.
b. Fungsi tabungan dan perkreditan3
Pada dasarnya, bank merupakan tempat penitipan atas penyimpanan uang, pemberi atau
penyalur kredit. Sebagai tempat penyimpanan uang (tabungan), yang pada hakekatnya sama
dengan deposito berjangka. Dalam kaitan ini, Islam menerapkan istilah tabungan
3 Triandaru, Sigit dan budisantoso, Totok. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat
7
Mudharabah.
Sebagai lembaga pemberi atau penyalur kredit, bank dapat memanfaatkan uang yang
disimpan oleh nasabah pada bank tersebut dikarenakan tidak semua orang sekaligus datang
berbondong-bondong ke bank untuk mengambil uang. Pandangan Islam dalam ha ini adalag
al-musyarakah atau syirkah.
- Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah maupun valuta asing
- Penetapan tingkat diskonto
- Penetapan cadangan wajib minuman dan
- Pengaturan kredit dan pembiayaan
b. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
1) Melaksanakan dan memberikna persetujuan dan izin atas jasa sisa pembayaran
2) Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan
tentang kegiatannya
3) Menetapkan penggunaan alat pembayaran
c. Mengatur dan mengawasi bank
1) Melaksanakan pengawasan bank secara langung dan tidak langsung. Pelaksanaa
pengawasan dilakukan antara lain dengan:
a) Mewajibkan bank untuk mengampaikan laporan, keterangan, dan penjelasan sesuai
dengan tata cara yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
b) Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu
8
apabila diperlukan.
3. Manajemen
Penilaian yang dilakukan untuk aspek manajemen diantaranya adalah penilaian terhadap
kualitas manajemen umum, penerapan majemen resiko, komitmen Bank kepada Bank
Indonesia, dan kepatuhan bank terhadap peraturan atau ketentuan yang berlaku.
4. Rentabilitas
Penilaian untuk aspek rentabilitas mencakup penilaian terhadap pencapaian ROA (return on
assets), ROE (return on equity), NIM (net interest margin), dan tingkat efisiensi Bank. Aspek
lain yang perlu diperhatikan adalah diversifikasi pendapatan, perkembangan laba
operasional, prospek laba operasional, dan penerapan prinisip akuntansi untuk pengakuan
biaya dan pendapatan.
5. Likuiditas
Penilaian untuk aspek likuiditas mencakup penilaian terhadap rasio aktiva/pasiva likuid,
kondisi LDR (Loan to Deposit Ratio), proyeksi cash flow, konsentrasi pendanaan, potensi
maturity mismatch, pengelolaan likuiditas, kecukupan kebijakan, stabilitas pendanaan, dan
akses pada sumber pendanaan.
11
6. Sensitivitas
Penilaian terhadap aspek sensitivitas terhadap resiko pasar mencakup beberapa komponen
seperti kemampuan modal Bank untuk mengatasi kerugian karena adanya fluktuasi suku
bunga dan nilai tukar, dan kecukupan penerapan manajemen untuk resiko pasar. 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat
serta memberikan jasa-jasa bank lainnya
Jenis-jenis bank ditinjau dari beberapa segi antara lain:
1. Dilihat dari segi fungsinya
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
3. Dilihat dari segi status
4. Dilihat dari segi cara menentukan harga.
Bank memiliki fungsi di antaranya:
1. Sebagai pemantau dalam transaksi
2. Sebagai tabungan dan perkreditan
3. Stabilitas moneter melalui suku bunga
4. Transaksi uang sebagai komoditas.
Tugas-tugas bank yaitu:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank
Adapun tanggung jawab bank diantaranya:
1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah
2. Pemerintah wajib meminta pendapat bank Indonesia dan atau mengundang Bank
Indonesia dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan dan
keuangan yang berkaitan dengan tugas Bank Indonesia atau masalah lain yang temasuk
kewenangan Bank Indonesia
Hubungan nasabah dengan bank
1. Hubungan kepercayaan
2. Hubungan kerahasiaan
3. Hubungan menjamin simpanan nasabah penyimpan
4. Hubungan kepedulian terhadap resiko nasabah
13
DAFTAR PUSTAKA
Parmudi, Muchammad. 2005. Sejarah dan Doktrin Bank Islam. Yogyakarta: KUTUB
Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers
Triandaru, Sigit dan budisantoso, Totok. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:
Salemba Empat
Muhammad. 2007. Lembaga Ekonomi Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu