Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)


Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan setiap 1
bulan sekali dan dapat menjadi instrumen penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi
payudara (Varney, 2007).

Sedangkan menurut Smeltzer (2005) SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri


antara hari ke 5 dan ke 10 dari siklus menstruasi, dengan menghitung hari pertama
haid sebagai hari 1. Dan menurut Maulani (2009), Pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) adalah bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapat melindungi anda
dari resiko kanker payudara.

Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk mengenali kanker
payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum kanker tersebut mempunyai
kesempatan untuk menyebar (Dixon dan Leonard, 2006). Kanker payudara dapat
ditemukan secara dini dengan pemeriksaan SADARI, pemeriksaan klinik dan
pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%
(Saryono dan Pramitasari, 2009).

Strategi Mencegah Kanker Payudara


1.Pencegahan primer.
Pencegahan primer adalah pencegahan yang paling utama. Caranya adalah dengan upaya
menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor resiko dan melaksanakan pola
hidup sehat.
Cara ini dilakukan oleh para wanita yang belum sama sekali terdeteksi adanya kanker
payudara. Hal ini sangat bagus bila dilakukan, sebab dapat mencegah kanker payudara
secara dini.
Hal-hal yang dapat dilakukan dengan pencegahan primer adalah :
1. Membatasi konsumsi alkohol
2. Menjaga berat badan ideal
3. Berkonsultasi dengan dokter mengenai cara alternatif untuk menambah atau hormon
lainnya
4. Menggabungkan aktivitas fisik kedalam kehidupan sehari-hari
5. Mengonsumsi makanan kaya serat dan rendah lemak
6. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran

2.Pencegahan sekunder
Terkadang kita tidak tau bahwa kita dapat terkena resiko kanker payudara. Dari pola
makan yang salah atau dari riwayat keluarga yang pernah menderita kanker ini.
Pencegahan sekunder merupakan pecegahan yang dilakukan terhadap individu yang
memiliki resiko untuk terkena kanker payudara.
Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk
dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteki dini.
Beberapa metode deteksi ini terus mengalami perkembangan.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko datangnnya kanker payudara adalah
dengan cara :
1. Wanita usia 20 tahun dianjurkan melakukan SADARI selama 3 bulan sekali agar kanker
dapat terdeteksi secara dini. Jika ada benjolan atau hal-hal yang mencurigakan segeralah
menghubungi dokter.
2. Wanita usia 35-40 tahun melakukan mamografi
3. Wanita berusia diatas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli atau melakukan
cancer risk assessement survey
4. Wanita berusia lebih dari 50 tahun check-up rutin dan demografi setiap tahun.
5. Saat baik melakukan mamografi adalah seminggu setelah menstruasi. Caranya dengan
meletakkan payudara secara bergantian antara dua lembar alas, kemudian dibuat foto dari
atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan.
3.Pencegahan tersier
Pencegahan ini ditunjukan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara.
Penanganan yang tepat sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan
memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan ini untuk meningkatkan kualitas
hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan.
Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan :
1. Operasi walaupun tidak berpengaruh banyak tehadap ketahanan penderita
2. Tindakan kemoterapi dengan sitostatika
3. Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya berupa sistomatik
4. Dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif (Endang dan Bertani, 2009)

Cara lain untuk melakukan pencegahan kanker payudara sebagai berikut :


1. Jangan menggunakan bra yang terlalu ketat terlalu lama. Kalau bisa ketika tidur bra
dilepas
2. Hilangkan kebiasaan merokok dan minum alkohol
3. Periksa payudara sendiri secara rutin, misalnya satu bulan sekali
4. Hindari radiasi dari Sinar-X atau berbagai macam radiasi lainnya
5. Rajin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin sebagai
zat antioksidan.
6. Selain itu, banyak-banyaklah mengonsumsi kacang kedelai, tempe, tahu, dan sebagainya.
Kacang kedelai mulai mengandung fitoestrogen genistein yang dapat membantu
mengurangi resiko tumbuhnya kanker payudara.
7. Rajin berolahraga meski hanya sebatas olahraga ringan seperti joging
8. Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak, terutama lemak hewani
9. Hindari stress. (Nurcasanah, 2009)

Pemeriksaan Payudara Sendiri


Salah satu hal yang penting dalam menjaga kesehatan payudara adalah dengan
mewaspadai payudara dari segala kelaianan, terutama yang berkaitan dengan benjolan
pada payudara. Umumnya kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut akibat
kelalaian penderita dalam mendeteksi benjolan ataupun kelainan pada payudaranya.
Padahal, kemungkinan sembuh tentu akan semakin besar bila benjolan kanker pada
terdeteksi lebih awal.

Langkah pemeriksaan payudara :


1. Periksa kondisi payudaramu secara umum di depan cermin. Lihat apakah ada perubahan
warna dan struktur kulit, ukuran atau bentuk payudara
2. Lalu periksa payudara kananmu dan daerah ketiak di sekitarnya menggunakan tangan
kiri. Gerakan tangan kirimu menjelajahi payudara dengan arah melingkar serta tekanan
ringan. Arah melingkar ini bisa dimulai dari lingkaran tertular payudara, sampai
mencapai puting. Sesudah itu, periksa payudara dengan gerakan vertikal dari atas ke
bawah.
3. Tekan bagian puting secara perlahan untuk memeriksa apakah ada cairan yang keluar
4. Lakukanlah hal yang sama pada payudara kirimu. (Salika, 2010)

Pemeriksaan Payudara Mandiri


Pemeriksaan payudara mandiri dapat membantu anda untuk menjadi terbiasa dengan
tubuh anda, jadi anda dapat menemukan perubahan-perubahan yang terjadi, yakni dengan
melakukan :
1. Buka baju sampai ke pinggang dan berdiri di depan cermin (kiri). Dengan tangan santai
di sisi tubuh anda, lihatlah perubahan-perubahan apa saja yang terjadi pada bentuk,
ukuran atau kesimetrisan payudara dan puting susu anda
2. Angkat lengan di atas kepala dan periksa lagi apakah terdapat perubahan. Berputarlah ke
samping untuk melihat payudara anda secara keseluruhan (kanan)
3. Sekarang taruh tangan anda di pinggang dan tekan ke bawah sehingga otot dada
meregang.
4. Pemeriksaan payudaa mandiri berikutnya lebih baik dilakukan dengan tiduran, dengan
satu tangan di belakang kepala. Gunakan ujung jari untuk merasakan benjolan-benjolan
atau penebalan yang terjadi.
5. Putar tangan membentuk spiral menjangkau semua daerah pada payudara (kiri), ingat
juga untuk memeriksa ketiak anda. Penting sekali bagi dokter untuk mengikuti langkah-
langkah yang sama jika anda datang ke tempat praktek untuk pemeriksaan kesehatan.
Jika anda tidak suka dengan cara memeriksa anda (Buckman, 2009).

Pemeriksaan Klinik Payudara


Mencari benjolan atau kelainan lainnya karena organ payudara dipengaruhi oleh faktor
antara lain, yaitu : estrogen dan progesteron. Maka sebaiknya pemeriksaan dilakukan
disaat pengaruh hormonal seminimal mungkin. Penderita diperiksa pada bagian atas
terbuka. Penderita duduk dengan tangan jatuh bebas ke samping dan pemeriksa berdiri di
depan alat posisi yang lebih kurang sama tinggi.
Inspeksi
Simetri payudara kiri kanan
Kelainan kapila letak dan bentuk pada retaksi puting susu, kelainan kulit, tanda radang.
Inspeksi ini juga dilakukan dalam keadaan dua tangan diangkat keatas apakah ada
bayangan tumor dibawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bambang. 2010. Stadium Penyakit Kanker Payudara. http://www.info-kespro.com.


diakses tanggal 12 Maret 2010
2. Bambang. 2008. Kanker Payudara. http://www.info-kespro.com. diakses tanggal 12
Maret 2010
3. Buckman. 2009. Pemeriksaan SADARI. http://www.info-rollet.com. diakses tanggal 12
Maret 2010
4. Daniel, Gale.2007. Mari Galakkan SADARI. Bandung:Alfabeta
5. Deny.2009. Motivasi SADARI. http//.www.denias.ket.yaho.mail
6. Depkes.2008. Kanker Payudara di Indonesia. http://www.depkes.com. diakses tanggal 26
Maret 2010
7. Dixon, J.M. dan Leonard, R.C.F. 2006. Kelainan Payudara. Jakarta : Dian Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai