BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan
salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan
kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah
mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survei yang
masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus (Depkes,
2007).
jumlah kelahiran hidup tidak mencapai 100.000 kelahiran dan masih ada
1
2
terjadi di negara berkembang dibanding pada negara maju. Hal ini disebabkan
(Gafur, 2012).
bukan hanya satu faktor melainkan beberapa faktor dan besarnya kemungkinan
melalui antenatal secara teratur mulai trimester I sampai dengan trimester III
dan terapi. Upaya pencegahan kematian perinatal dapat diturunkan bila dapat
2005).
14 per 100.000 kelahiran hidup dan diketahui bahwa 285 orang kematian ibu
hanya sekitar 15% disebabkan oleh penyakit lain yang memburuk akibat
Angka Kematian Ibu pada tahun 2015 maka diperlukan kerja keras sehingga
bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih
dari 500.000 orang yaitu 25% disebabkan oleh perdarahan, infeksi 15% dan
persalinan terutama adalah perdarahan (28%). Sebab lain, yaitu eklamsi (24%),
infeksi (11%), partus lama (5%), dan abortus (5%). Sedangkan menurut
4
mencapai 38,24% (111,2 per 100 ribu kelahiran hidup), gestosis 26,47% (76,97
per 100 ribu kelahiran hidup), akibat penyakit bawaan 19,41 (56,44 per 100
ribu kelahiran hidup), dan infeksi 5,88% (17,09 per 100 ribu kelahiran hidup).
kematian ibu pada tahun 2012 di Aceh sebanyak 170 kasus. AKI tahun 2012 di
jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Aceh Barat yaitu sebanyak 6 orang
dari 2.829 kelahiran hidup. Di ruang kebidanan RSUD Cut Nyak Dhien Aceh
Barat dari Januari sampai dengan bulan Desember 2013 tercatat ada sebanyak
kurang dari 20 tahun, usia 20-35 sebanyak 8 kasus dan sebanyak 3 kasus
berusia lebih dari 35 tahun. Dari kasus ada yang mengalami obesitas yang
dapat dilihat dari berat badan dan tinggi badan dengan cara menghitung IMT
nya, dan ada juga yang memiliki riwayat preeklamsi pada kehamilan
Barat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Preeklamsi.
E. Keaslian Penelitian
Belum ada penelitian yang sama dengan penelitian ini yang berjudul:
RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Akan tetapi ada
penelitian yang hampir serupa dengan penelitian ini yang dilakukan oleh:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Preeklamsi
1. Pengertian Preeklamsi
bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias: hipertensi, proteinuri,
dan edema. Dimana tekanan darah meningkat selama masa kehamilan. Bila
tekanan darah meningkat, tubuh menahan air, dan protein bisa ditemukan
dalam urin. Hal seperti ini juga disebut sebagai toxemia atau pregnancy
bisa juga muncul pada trimester kedua (di atas 20 minggu). Setiap ibu hamil
terjadi pada wanita hamil, kelainan sering terjadi pada primigravida, terkait
sederhana, kelainan dapat terjadi berulang pada 17% kasus dan dapat terjadi
7
8
2. Pembagian Preeklamsia
a. Preeklamsia Ringan
(Saifuddin, 2005).
b. Preeklamsia Berat
160 mmHg dan tekanan darah diastolic 110 mmHg disertai proteinuria
3) Oliguria
6) Nyeri epigastrium
8) Hemolisis mikroangiopatik
9) Trombositopenia berat
3. Etiologi
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.
penyebabnya. Oleh karena itu disebut penyakit teori namun belum ada
Namun jika tidak ditangani secara tepat dan cepat, preeklamsia akan
segera berubah menjadi eklamsia yang berakibat fatal pada bayi dan ibu,
setiap bulan agar perkembangan berat badan serta tekanan darah ibu dapat
4. Patofisiologi
retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola
sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua
arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik
b. Terdapat pengeluaran protein dalam urine 0,3 g/liter atau kulitatif + 1-+2
c. Edema (bengkak kaki, tangan atau lainnya). Pada kondisi yang lebih
akibat pembuluh kapiler bocor, sehingga air yang merupakan bagian sel
tertentu.
c. Terdapat edema paru dan sianosis (kebiruan) dan terasa sesak nafas
6. Faktor Risiko
lain:
a. Sejarah preklamsia. Ibu hamil dengan sejarah keluarga ,seperti ibu atau
c. Usia. Ibu hamil pertama di bawah usia 20 tahun atau usia remaja dan ibu
preklamsia.
mengalami obesitas.
preeklamsia.
adalah:
a. Bedrest
darah turun dan meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi
Tekanan darah dan kadar protein urin akan dimonitor secara ketat. Jika
perkembangan janin.
b. Obat hipertensi.
dapat memperbaiki fungsi hati dan sel darah. Obat ini juga dapat
c. Melahirkan.
8. Pencegahan
Sampai saat ini, tidak ada cara pasti untuk mencegah preeklamsia.
cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat dan terapi yang tepat untuk
ibu dan janinnya. Dan dalam waktu itu harus dilakukan penanganan
tentang :
nutrisi.
1) berobat jalan
2) pantang garam
air seni)
1) Masuk rumah sakit dalam kamar isolasi, yang bebas dari sinar, suara
1. Umur
benda atau makhluk baik yang hidup maupun yang mati, misal, umur manusia
dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu
Bobak (2004), umur yang rentan terkena preeklamsia adalah umur < 18 atau
> 35 tahun. Seperti yang telah dijelaskan Manuaba (2009), pada umur < 18
tahun, keadaan alat reproduksi belum siap untuk menerima kehamilan. Hal
berbagai penyakit dalam bentuk hipertensi dan eklamsia. Hal ini disebabkan
lahir tidak lentur lagi. Selain itu, hal ini menurut Potter (2009), juga
bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi daripada kematian maternal yang
terjadi pada umur 20-29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah
2. Riwayat Kehamilan
preeklamsia pada kehamilannya. Ibu hamil dengan bayi kembar, ibu hamil
usia remaja dan ibu hamil dengan usia lanjut (diatas 40 tahun) juga
berpotensi untuk terkena preeklamsia pada masa kehamilan. Selain itu ibu
yang sebelumnya telah memiliki penyakit darah tinggi atau penyakit ginjal
2011).
masalah dengan ginjal, dan juga perempuan yang hamil pertama pada usia
3. Obesitas
badannya yang dinyatakan dalam indeks massa tubuh (IMT) lebih besar
dari 25. Rumus IMT adalah berat badan dalam kg dibagi dengan tinggi
badan kuadrat dalam meter (IMT= BB (kg)). Badan gemuk lebih banyak
kurang baik terhadap citra diri dan perkembangan fisik serta sosial, sehingga
dapat berakibat isolusi atau depresi, yang akhirnya memacu makan lebih
mengalaminya. Begitu pun pada ibu hamil yang mengalami obesitas baik
selama kehamilan dapat membahayakan untuk sang ibu dan bayi (Dinda,
2011).
menyebabkan efek negatif pada sang bayi saat ia dewasa nanti. Banyak dari
ataupun saat ia dewasa. Oleh karena itu disarankan para ibu hamil untuk
sampai 17,5 kilogram. Dan bagi Anda yang mengalami berat badan berlebih
dokter. Untuk menurunkan berat badan selama kehamilan ini Anda tidak
pemantauan dokter kandungan Anda dan olahraga ringan yang aman untuk
kelebihan makan. Banyak orang yang percaya bahwa ibu hamil makan
untuk dua orang menjadikan para ibu hamil makan untuk dua orang
menjadikan para ibu hamil makan dengan porsi berlebihan. Mitos tersebut
keliru, sebenarnya kebutuhan makan ibu hamil hanya naik rata-rata 10-15
Menurut Prawirohardjo,
2009
- Faktor Genetik
- Faktor Immunologis
- Faktor Gravida
Kejadian Preeklamsi
- Faktor Umur
- Faktor Usia Gestasi
- Faktor Indeks Massa
Tubuh/Obesitas
- Faktor Bayi
- Faktor Ras
Menurut Wiknjosastro,
2005
Faktor Lingkungan:
- Pekerjaan
- Pendidikan
antar Variabel (baik variabel yang diteliti maupun tidak di teliti). Kerangka
langsung diukur atau diamati. Konsep dapat diamati atau diukur melalui
konstruk atau lebih dikenal dengan nama variabel. Variabel adalah sesuatu
yang bisa menunjukkan nilai atau bilangan konsep. Variabel adalah suatu yang
bervariasi.
Umur
Obesitas
E. Hipotesa Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
desain cross sectional. Penelitian Cross Sectional adalah jenis penelitian yang
dependen hanya satu kali pada suatu saat (Nursalam, 2008). Dalam penelitian
ini akan dilihat apakah ada pengaruh antara umur, riwayat kehamilan dan
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester ke III
yang berkunjung ke Poli Kebidanan pada bulan Februari di RSUD Cut Nyak
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu hamil trimester III
penelitian ini adalah dengan cara Accidental Sampling yaitu sampel yang
21
22
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
D. Pengumpulan Data
administrasi yang berlaku yaitu mendapat izin dari Ketua Prodi D-IV
RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat dengan cara
2. Alat Penelitian
1. Pengolahan data
2. Definisi Operasional
3. Analisa Data
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
(derajat kepercayaan 95%). Bila ada p value 0,05 maka hasil uji
variabel dependen. Bila p value > 0,05 maka hasil uji statistik tidak
Correction Test.
3. Bila pada tabel Contingency yang lebih dari 2x2, misal 3x2, 3x3 dan
4. Bila pada table Contingency 3x2 ada sel dengan nilai frekuensi
BAB IV
Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh berlokasi di desa
sebagai Rumah Sakit Daerah type C dan menjadi Rumah Sakit rujukan Pantai
Sumber daya manusia kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Cut
Nyak Dhien Meulaboh secara keseluruhan berjumlah 556 orang yang terdiri
dari 171 laki-laki dan 385 perempuan dengan status PNS 352 orang, CPNS 23
orang, pegawai honor 33 orang, dengan sukarela 132 orang, tenaga harian lepas
16 orang.
dengan:
26
27
B. Hasil Penelitian
Februari 2014 yang dilakukan pada 32 ibu hamil trimester III yang berkunjung
tentang kejadian preeklamsi, umur, riwayat kehamilan, dan obesitas. Data dari
1. Analisa Univariat
a. Kejadian Preeklamsi
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kejadian Preeklamsi di RSUD Cut Nyak Dhien
Meulaboh Kabupaten Aceh Barat
Berdasarkan table 4.1 di atas maka dapat dilihat bahwa dari 32 ibu
hamil yang diteliti ditemukan sebagian besar ibu hamil tidak mengalami
b. Umur
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Umur di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh
Kabupaten Aceh Barat
Berdasarkan table 4.2 di atas maka dapat dilihat bahwa dari 32 ibu
hamil yang diteliti ditemukan sebagian besar ibu hamil memiliki umur
c. Riwayat Kehamilan
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Riwayat Kehamilan di RSUD Cut Nyak Dhien
Meulaboh Kabupaten Aceh Barat
Berdasarkan table 4.3 di atas maka dapat dilihat bahwa dari 32 ibu
hamil yang diteliti ditemukan sebagian besar ibu hamil tidak ada riwayat
d. Obesitas
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Obesitas di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh
Kabupaten Aceh Barat
Berdasarkan table 4.4 di atas maka dapat dilihat bahwa dari 32 ibu
hamil yang diteliti ditemukan sebagian besar ibu hamil tidak obesitas
2. Analisa Bivariat
Tabel 4.5
Pengaruh Umur terhadap Kejadian Preeklamsi di RSUD Cut Nyak
Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat
mengalami preeklamsi. Dan dari 18 ibu hamil yang memiliki umur tidak
dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,027 yang berarti
lebih kecil dari (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada
Tabel 4.6
Pengaruh Riwayat Kehamilan terhadap Kejadian Preeklamsi di
RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat
Berdasarkan table 4.6 di atas, diketahui dari 12 ibu hamil yang ada
preeklamsi. Dan dari 20 ibu hamil yang tidak ada riwayat kehamilan
berarti lebih besar dari (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
Tabel 4.7
Pengaruh Obesitas terhadap Kejadian Preeklamsi di RSUD Cut Nyak
Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat
Dan dari 24 ibu hamil yang tidak obesitas terdapat 20 ibu hamil (83,3%)
berarti lebih besar dari (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
C. Pembahasan
ini dapat dilihat dari table 4.5 di atas, dari 14 ibu hamil yang memiliki umur
beresiko terdapat 8 ibu hamil (57,1%) yang tidak mengalami preeklamsi dan
6 ibu hamil (42,9%) yang mengalami preeklamsi. Sementara itu dari 18 ibu
hamil yang memiliki umur tidak beresiko terdapat 17 ibu hamil (94,4%)
yang tidak mengalami preeklamsi dan hanya 1 ibu hamil (5,6%) yang
mengalami preeklamsi.
dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,027 yang berarti
lebih kecil dari (0,05). Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa ada
32
baik untuk hamil dan melahirkan adalah 20-35 tahun. Sedangkan wanita
usia remaja yang hamil untuk pertama kali dan wanita yang hamil pada usia
> 35 tahun akan mempunyai resiko yang sangat tinggi untuk mengalami
kejadian hipertensi.
Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2004 bahwa hasil uji statistic Chi
square menunjukkan bahwa ada nilai probabilitas lebih kecil dari nilai
umur dengan kejadian preeclampsia dengan nilai odds ratio sebesar 2,94
artinya ibu hamil yang memiliki umur kurang dari 20 tahun atau lebih dari
35 tahun memiliki resiko 2,94 kali dibandingkan ibu yang memiliki umur
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
Kardinah kota Tegal, yang ditunjukkan dengan nilai p<0,05 yaitu 0,002.
Resiko ibu hamil yang berumur > 35 tahun meningkat 3,4 kali lebih besar
ini dapat dilihat banyak ibu hamil yang hamil pada usia antara 20-34 tahun
ataupun hamil pada usia tidak beresiko banyak yang tidak mengalami
disebabkan karena pada usia 20-34 tahun kondisi alat reproduksi sudah siap
terjadi masalah. Apabila hamil pada usia dibawah 20 tahun alat reproduksi
belum siap dan pada saat kehamilan berlangsung akan terjadi keracunan
sangat rentan akan penyakit hipertensi dan preeklamsi, ini terjadi karena
lentur lagi.
preeklamsi. Hal ini dapat diketahui dair table 4.6 di atas, diketahui dari 12
ibu hamil yang ada riwayat kehamilan terdapat 7 ibu hamil (58,3%) yang
34
preeklamsi. Sedangkan dari 20 ibu hamil yang tidak ada riwayat kehamilan
terdapat 18 ibu hamil (90,0%) yang tidak mengalami preeklamsi dan hanya
dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,073 yang berarti
lebih besar dari (0,05). Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa tidak
riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri
sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi
kehamilan.
mengalami preeklamsi, hal ini disebabkan karena masih banyak faktor lain
yang dapat menyebabkan preeklamsi yang tidak diteliti dalam penelitian ini,
sebagainya.
dari table 4.7 di atas dapat dilihat, dari 8 ibu hamil yang obesitas terdapat 5
ibu hamil (62,5%) yang tidak mengalami preeklamsi dan 3 ibu hamil
(37,5%) yang mengalami preeklamsi. Dari 24 ibu hamil yang tidak obesitas
terdapat 20 ibu hamil (83,3%) yang tidak mengalami preeklamsi dan 4 ibu
dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,327 yang berarti
lebih besar dari (0,05). Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa tidak
Berat badan dilihat dari Quatelet atau body mass index(index masa
tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat badan di bawah normal sering
status gizi wanita hamil. Penambahan berat badan yang terjadi selama
yang muncul saat kehamilan, dan biasanya saat usia kehamilan mencapai 20
minggu). Kelebihan berat badan pada ibu hamil akan mengakibatkan bayi
dengan wanita yang berat badannya ideal atau kurus (Sukma, 2012).
37
berasumsi bahwa tidak ada pengaruh antara obesitas dengan preeklamsi, hal
ini dapat dilihat dari hasil penelitian dimana ada 5 responden (62,5%) yang
obesitas akan tetapi tidak mengalami preeklamsi hal ini bisa disebabkan
preeklamsi masih banyak faktor lain seperti sosio ekonomi ibu, serta
pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya antenatal care (ANC) dan juga
BAB V
PENUTUP
- Kesimpulan
1. Ada pengaruh antara umur dengan kejadian preeklamsi di RSUD Cut Nyak
Dhien Meulaboh Kebupaten Aceh Barat, ditandai dengan p-value (0,027) <
(0,05).
Cut Nyak Dhien Meulaboh Kebupaten Aceh Barat, ditandai dengan p-value
- Saran
1. Bagi Peneliti
38
39
dapat menurun.
40
DAFTAR PUSTAKA
Antho. (2012). Jurnal Penelitian Pengaruh Umur Dan Paritas Ibu Bersalin
Terhadap Preeklampsia Berdasarkan Gejala Klinik.
http://anthogoodwill.blogspot.com/2012/12/jurnal-penelitian-pengaruh-
umur-dan.html
Hanifa, W. (2005). Ilmu Kebidanan. Edisi ke-3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Potter dan Perry. (2009). Funamental or Nursing: Konsep Proses dan Praktis.
Jakarta: Salemba
Soekirman, dkk. (2006). Hidup Sehat, Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan
Manusia. Jakarta: PT Primamedia Pustaka
Lampiran 1
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
ini :
NIM : 121010210140
Aceh Barat
Responden
()
43
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
I. Identitas Responden
1. Kode Responden : ..(diisi oleh peneliti )
2. Pendidikan : .
3. Pekerjaan : .
4. Paritas/anak ke :......................
B. Umur
a. Umur : Tahun
b. Pada umur berapa kehamilan pertama anda?
20 Tahun
20-34 Tahun
35 Tahun
C. Riwayat Kehamilan
1. Apakah ini merupakan kehamilan anda yang pertama?
a. Ya b. Bukan
2. Jika bukan apakah pada kehamilan sebelumnya ibu ada mengalami
preeklamsi?
2) Ada b. Tidak Ada
3. Apakah dalam keluarga ibu ada kejadian preeklamsi pada saat
kehamilan?
a. Ada b. Tidak Ada
44
D. Obesitas
BB :. kg
TB : cm
IMT : Obesitas
Tidak Obesitas
45
Lampiran 3
Ko Riwayat Kehamilan
Kejadian Preeklamsi Umur Hasil Jlh Hasil Obesitas/ IMT Hasil
Res 1 2 3 4 5 6 7
1 Tidak Preeklamsi 20 Beresiko 0 0 1 0 1 0 0 2 Tidak Ada 18,5 Tidak Obesitas
2 Tidak Preeklamsi 25 Tidak Beresiko 1 0 0 0 0 0 0 1 Tidak Ada 23,0 Tidak Obesitas
3 Tidak Preeklamsi 27 Tidak Beresiko 1 0 0 0 1 1 0 3 Tidak Ada 25,5 Tidak Obesitas
4 Tidak Preeklamsi 25 Tidak Beresiko 0 0 0 0 0 0 1 1 Tidak Ada 18,0 Tidak Obesitas
5 Preeklamsi 34 Beresiko 0 1 1 0 1 1 1 5 Ada 17,0 Tidak Obesitas
6 Tidak Preeklamsi 39 Beresiko 1 0 1 0 1 0 1 4 Ada 23,0 Tidak Obesitas
7 Tidak Preeklamsi 28 Tidak Beresiko 1 0 0 0 0 0 0 1 Tidak Ada 23,0 Tidak Obesitas
8 Tidak Preeklamsi 36 Beresiko 0 0 0 1 1 0 0 2 Tidak Ada 24,0 Tidak Obesitas
9 Tidak Preeklamsi 20 Beresiko 1 0 0 0 0 0 0 1 Tidak Ada 18,5 Tidak Obesitas
10 Tidak Preeklamsi 29 Tidak Beresiko 1 0 1 0 1 0 1 4 Ada 19,0 Tidak Obesitas
11 Preeklamsi 32 Beresiko 0 1 1 0 1 0 1 4 Ada 17,5 Tidak Obesitas
12 Preeklamsi 34 Beresiko 0 1 1 0 1 1 1 5 Ada 28,5 Obesitas
13 Tidak Preeklamsi 24 Tidak Beresiko 1 0 0 0 1 0 0 2 Tidak Ada 20,0 Tidak Obesitas
14 Tidak Preeklamsi 27 Tidak Beresiko 1 0 1 0 1 1 0 4 Ada 27,5 Obesitas
15 Preeklamsi 29 Tidak Beresiko 1 0 0 0 0 0 1 2 Tidak Ada 27,0 Obesitas
16 Tidak Preeklamsi 19 Beresiko 0 0 1 0 1 1 1 4 Ada 29,0 Obesitas
17 Tidak Preeklamsi 21 Tidak Beresiko 1 0 0 0 1 0 0 2 Tidak Ada 22,5 Tidak Obesitas
18 Tidak Preeklamsi 28 Tidak Beresiko 0 1 0 0 0 0 0 1 Tidak Ada 28,0 Obesitas
19 Tidak Preeklamsi 25 Tidak Beresiko 1 0 0 0 0 0 0 1 Tidak Ada 21,0 Tidak Obesitas
20 Preeklamsi 34 Beresiko 0 1 1 0 1 1 0 4 Ada 18,0 Tidak Obesitas
21 Tidak Preeklamsi 25 Tidak Beresiko 1 0 0 0 1 1 1 4 Ada 27,5 Obesitas
22 Tidak Preeklamsi 25 Tidak Beresiko 1 0 0 0 0 0 1 2 Tidak Ada 17,0 Tidak Obesitas
23 Tidak Preeklamsi 33 Beresiko 0 0 1 0 1 1 1 4 Ada 21,0 Tidak Obesitas
46
Lampiran 4
Frequency Table
Kejadian Preeklamsi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Preeklamsi 7 21.9 21.9 21.9
Tidak Preeklamsi 25 78.1 78.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Beresiko 14 43.8 43.8 43.8
Tidak Beresiko 18 56.3 56.3 100.0
Total 32 100.0 100.0
Riwayat Kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ada 12 37.5 37.5 37.5
Tidak Ada 20 62.5 62.5 100.0
Total 32 100.0 100.0
Obesitas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Obesitas 8 25.0 25.0 25.0
Tidak Obesitas 24 75.0 75.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
48
Crosstabs
Crosstab
Kejadian Preeklamsi
Preeklamsi Tidak Preeklamsi Total
Umur Beresiko Count 6 8 14
Expected Count 3.1 10.9 14.0
% within Umur 42.9% 57.1% 100.0%
Tidak Beresiko Count 1 17 18
Expected Count 3.9 14.1 18.0
% within Umur 5.6% 94.4% 100.0%
Total Count 7 25 32
Expected Count 7.0 25.0 32.0
% within Umur 21.9% 78.1% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value Df (2-sided) sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 6.412 1 .011
b
Continuity Correction 4.415 1 .036
Likelihood Ratio 6.775 1 .009
Fisher's Exact Test .027 .017
Linear-by-Linear Association 6.211 1 .013
N of Valid Cases 32
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.06.
b. Computed only for a 2x2 table
49
Crosstab
Kejadian Preeklamsi
Preeklamsi Tidak Preeklamsi Total
Riwayat Ada Count 5 7 12
Kehamilan Expected Count 2.6 9.4 12.0
% within Riwayat 41.7% 58.3% 100.0%
Kehamilan
Tidak Ada Count 2 18 20
Expected Count 4.4 15.6 20.0
% within Riwayat 10.0% 90.0% 100.0%
Kehamilan
Total Count 7 25 32
Expected Count 7.0 25.0 32.0
% within Riwayat 21.9% 78.1% 100.0%
Kehamilan
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 4.401 1 .036
b
Continuity Correction 2.743 1 .098
Likelihood Ratio 4.317 1 .038
Fisher's Exact Test .073 .050
Linear-by-Linear Association 4.263 1 .039
N of Valid Cases 32
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.63.
b. Computed only for a 2x2 table
50
Crosstab
Kejadian Preeklamsi
Preeklamsi Tidak Preeklamsi Total
Obesitas Obesitas Count 3 5 8
Expected Count 1.8 6.3 8.0
% within Obesitas 37.5% 62.5% 100.0%
Tidak Obesitas Count 4 20 24
Expected Count 5.3 18.8 24.0
% within Obesitas 16.7% 83.3% 100.0%
Total Count 7 25 32
Expected Count 7.0 25.0 32.0
% within Obesitas 21.9% 78.1% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1.524 1 .217
b
Continuity Correction .549 1 .459
Likelihood Ratio 1.409 1 .235
Fisher's Exact Test .327 .224
Linear-by-Linear Association 1.476 1 .224
N of Valid Cases 32
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.75.
b. Computed only for a 2x2 table
51