Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Partikel nano menemukan lebih banyak aplikasi di industri. Untuk sebagian besar aplikasi
Partikel nano dibutuhkan untuk memiliki distribusi ukuran yang sempit. Ini terbukti menjadi sebuah
tantangan untuk tumbuh pada tingkat yang berbeda dan mudah menggumpal. Sebuah teknik baru adalah
dikembangkan untuk menghasilkan partikel-partikel ini menggunakan ladang plasma mikro. Tekniknya
mengarah pada sintesis partikel nano dengan distribusi ukuran yang sempit. Setiap partikel adalah
diberi muatan yang sama yang menghasilkan partikel saling tolak. Tolakan ini
menyebabkan pertumbuhan terkontrol partikel dan aglomerasi digagalkan. Untuk
Kembangkan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku ladang plasma ini, sebuah usaha dilakukan
untuk mensimulasikan partikel partikel plasma secara numerik.

Simulasi numerik pertama dilakukan pada tahun 1953 saat komputer elektronik menjadi
tersedia untuk pertama kalinya. Dimana Metropolis dkk melakukan simulasi yang padat
cairan, sehingga memperkenalkan metode Monte Carlo (MC). Beberapa tahun kemudian di tahun 1956
simulasi Molecular Dynamic (MD) pertama dilaporkan. Sejak itu komputer punya
menjadi tersedia dan banyak teori MD telah dikembangkan tapi dasar
Algoritma metode ini belum berubah.

Simulasi numerik membentuk jembatan antara eksperimen laboratorium dan teori. Untuk
Uji validitas simulasi numerik teori dilakukan, jika teori dan teori
Simulasi tidak setuju dapat dikatakan bahwa teori tersebut cacat. Jadi dengan melakukan ini
simulasi eksperimen laboratorium yang mahal dapat dibatasi pada saat teori tersebut berada
persetujuan. Dengan peningkatan kapasitas komputasi yang lebih besar dan lebih akurat
simulasi dapat dilakukan, sehingga meningkatkan hadiah mereka di dunia ilmiah.

Simulasi menghasilkan informasi pada tingkat mikroskopik, yang dapat digunakan untuk Tentukan
sifat makroskopik, misalnya koefisien transportasi seperti difusi konstanta. Penelitian sebelumnya
menggunakan MC dan MD untuk menentukan difusi sistem gas dengan densitas rendah Banyak
penelitian ini keluar tanggal karena peningkatan komputer kemampuan.

Menggunakan partikel Argon netral MD dimana disimulasikan. Argon dipilih untuk itu yang paling
gas yang disukai digunakan dalam studi lapangan plasma. Dari hasil ini konstanta difusi dapat terjadi
ditentukan yang kemudian dapat dibandingkan dengan konstanta difusi dari teori. Pada
kondisi simulasi Chapman Enskog persamaan untuk difusi tampaknya menjadi
metode yang memadai untuk menentukan konstanta difusi. Kondisi sistem dimana
Kemudian bervariasi untuk melihat apakah hasilnya akan tetap akurat. Parameter sebagai suhu
dan kerapatan dimana bervariasi beserta beberapa parameter simulasi seperti jumlah
partikel. Model tabrakan yang berbeda dimana diterapkan untuk melihat efek pada hasilnya.

Begitu keterbatasan simulasi diketahui aspek selanjutnya bisa disertakan dalam


simulasi seperti menambahkan partikel bermuatan positif atau mengenalkan elektron. Itu
Hasil penelitian ini harus memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku lapangan plasma.

Tujuan
Tujuannya adalah untuk melihat efeknya dari beberapa parameter
pada konstanta difusi. Seperti yang disebutkan sebelumnya fraksi volume, suhu, angka
partikel dan model tabrakan yang berbeda dimana diselidiki. Untuk berbagai nilai
Parameter ini adalah konstanta difusi dibandingkan dengan difusi Chapman Enskog
konstan.

Anda mungkin juga menyukai