Anda di halaman 1dari 11

Makalah Agama Islam

Iman Kepada Rasul Allah SWT

Nama Kelompok:

Cindy Karunia

Ken Andarini

Nannete Janeitra

Nitto Bintang Adithiya


Yudha Bayu satria
KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah kami selaku penyusun makalah ini


mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan judul Beriman Kepada Rasul Allah SWT..

Ucapan terima kasih dan puji syukur kami sampaikan kepada Allah dan semua
pihak yang telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide
untuk menyusun makalah ini.

Kami selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan


makalah ini, namun tidak mustahil apabila terdapat kekurangan maupun
kesalahan. Oleh karena itu kami memohon saran serta komentar yang dapat
kami jadikan motivasi untuk menyempurnakan pedoman dimasa yang akan
datang.
Daftar Isi

Bab 1 pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

Bab 2 Pembahasan

A. Pengertian Iman Kepada Rasulnya

B. Sifat Sifat rasul

C. Tugas Tugas Rasul

D. Hikmah beriman Kepada Rasul-Rasul Allah

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran
Bab 1 Pendahuluan

Latar Belakang
Sebagai mana yang telah kita ketahui bersama bahwa kita tidak akan lepas
dengan apa yang namanya aturan-aturan yang terkait dengan hidup dan
kehidupan kita sebagai umat Islam, kita berkewajiban untuk mentaati dan
mematuhi segala ajarannya.

Sebagai umat islam kita harus berpegang teguh kepada tali agama Allah swt
yaitu al-Quran Latar Belakang

dan al-Hadits. Dan telah kita ketahui pula banyak sekali ayat-ayat Al-Quran
yang kita jadikan pedoman menjalani kehidupan agar mencapai ridha Allah
swt.

Untuk menjadi umat islam yang sempurna maka kita harus beriman kepada
Allah swt dan rasulnya dan kitab-kitab yang telah Allah turunkan kepada Rasul-
Nya. Di kesempatan ini kami akan membahas tentang penafsiran ayat-ayat
yang berkaitan dengan kewajiban mematuhi Allah dan rasul-Nya.

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan iman kepada Allah SWT?
2. Tujuan iman kepada Rasul Allah SWT?
3. Apa saja sifat sifat Rasul?
4. Sebutkan tugas ugas Rasul!
5. Apa hikmah beriman kepada Rasul ?
B. Tujuan
1. Bertambah iman kepada Allah SWT dengan mengetahui bahwa rasul benar-benar
manusia pilihan Allah
2. Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul
3. Mempercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya
4. Lebih mencintai dan menghormati rasul atas perjuangannya
5. Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup
6. Mendapat rahmat Allah
7. Mengerti tatacara bertauhid, beriman / beraqidah dan beribadah yang benar
8. Tuntunan menuju jalan yang benar untuk keselamatdunia akhirat
9. Sebagai perantara mengenal Allah dengan segala sifat sempurna-Nya
10. Dapat membedakan antara yang benar (baik) dan yang salah (buruk)

Bab 2 Pembahasan

A. Pengertian Iman Kepada Rasul- Rasul Allah


Pengertian Rasul berasal dari bahasa arab yang berarti utusan, bahwa Allah memilih
utusan-utusa-Nya dari jenis malaikat dan kita manusia kita wajib meyakini bahwa
mereka benar-benar utusan Allah.
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari keenam rukun
yang wajib diimani oleh setiap umat Islam, yang dimaksud dengan iman kepada rasul
ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah di
pilih Allah SWT untukmenerima wahyu dari-Nya untuk di sampaikan kepada seluruh
umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiayaan di
dunia dan akhirat
B. Sifat Rasul-Rasul Allah Swt
Rasul sebagai utusan Allah Swt.memiliki sifat-sifat yang melekat pada
dirinya.Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. Sifat-sifat.tersebut
adalah sifat wajib, sifat mustahil,dan sifat jaiz.
1. Sifat Wajib
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang rasul
jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu seperti berikut
a. Siddiq
Siddiq artinya benar. Segala perbuatan dan perkataan Nabi dan Rasul adalah benar, Seorang
Nabi dan Rasul mustahil seorang pembohong. Karena setiap perkataan dan perbuatan
mereka senantiasa dijaga oleh Allah SWT. Nabi dan Rasul bersifat benar baik dalam ucapan
maupun tingakah laku perbuatannya. Seperti dalam QS Maryam ayat 41 yang berbunyi :




Artinya: Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (al-Quran),
sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi. (Q.S. Maryam
ayat 41)

Surah tersebut merupakan bukti kebenaran dalam peristiwa ketika Nabi Ibrahim as berkata
kepada ayahandanya merupakan perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh ayah
beliau (Nabi Ibrahim) merupakan sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tentunya
mudarat, jauhilah.

2. Al-Amanah
Al-amanah berarti dapat dipercaya. Nabi dan Rasul merupakan umat yang utusan Allah SWt
yang diberikan amanah untuk menerima dan menyampaikan wahyu Allah. Hal tersebut
terdapat dalam surah Q.S. asy-Syuara ayat 106-107 berikut ini:

Artinya: Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, Mengapa kamu tidak
bertakwa? Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu. (Q.S.
asy-Syuara ayat 106- 107)

Surah tersebut merupakan salah satu bukti ketika terdapat peristiwa pada saat kaum Nabi
Nuh as mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. Dan Allat SWT, mengaskan bahwa
Nabi Nuh as, merupakan orang yang terpercaya (amanah).
3. At-Tabligh
At-Tabligh berarti menyampaikan wahyu kepada umatnya. Rasul selalu menyampaikan
wahtu kepada umat-NYA, tidak satupun ayat yang disembunyikan oelh Rasul kepada umat-
NYA. Disebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya tentang apa ada wahyu
yang tidak ada atau terdapat dalam al-Quran, beliau pun menegaskan bahwa
Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali
pemahaman seseorang terhadap al-Quran. Penjelasan ini terkait dengan Q.S. al-Maidah
ayat 67 berikut ini.

Artinya:Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak
engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-
Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang kafir. (Q.S. al-Maidah ayat 67)

4. Al-Fatanah
Alfatanah berarti Cerdas. Sebagai bukti kecerdasan para nabi dan rasul terlihat pada
peristiwa ketika terjadi suatu perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah, setiap
kelompok memaksakan kehendaknya masing-masing untuk meletakkan al-Hajar al-Aswad
(batu Hitam) diatas Kabah, dan Rasulullah SAW, menengahi dengan cara semua kelompok
yang berseteru supaya memegang ujung dari kain yang kemudian Nabi meletakkan batu itu
ditengahnya, dan mereka semua mengangkat kain tersebut hingga sampai diatas Kabah.
Itulah bukti betapa cerdasnya Rasul kita Rasulullah SAW.

2. Sifat mustahil
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul .Sifat mustahil ini
lawan dari sifat wajib , yaitu seperti berikut.

1. Al-kidzib

Al-kidzib berarti berbohong. Mustahil jika nabi dan Rasul dalam berkata berbohong atau pun
berdusta. Seluruh perkataan nabi dan Rasul selalu benar dan tidak pernah berbohong atau
berdusta. Sperti dalam Surah Q.S an-Najm ayat 2-4,
berikut ini Artinya: Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang
diucapkan itu (al-Quran) menurut keinginannya tidak lain (al-Quran) adalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya). (Q.S an-Najm ayat 2-4)

2. Al-Khianah
Al-Khianah berati tidak dapat dipercaya atau berkhianat. Nabi dan Rasul mustahil memiliki
sifat khianat, setiap perkataannya selalu dapat dipercaya. Seperti dalam surah Q.S al-Anam
ayat 106. Berikut ini.

Artinya: Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan
selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. (Q.S al-Anam ayat 106)

3. Al-kitman
Al-kitman berarti menyembunyikan wahyu. Sifat mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat
al-tabligh. Dalam surah Q.S. al-Anam ayat 50 dijelaskans ebagai berikut:

Artinya: Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa


perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak
(pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di
wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang
melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya). (Q.S. al-Anam ayat 50)
4. Al-Baladah
Al-Baladah berarti Bodoh. Sangat mustahil jika rasul memiliki sifat baladah. Para nabi dan
Rasul merupakan merupakan manusia pintar yang dipilih oleh Allah SWT untuk
mendapatkan dan menyampikan wahyu untuk umat manusia. Hal tersebut dibuktikan
dalam surah Q.S al- Araf ayat 199 sebagai berikut:

Artinya: Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta janganlah
pedulikan orang-orang yang bodoh. (Q.S al- Araf ayat 199)

3.Sifat Jaiz
Rasul Allah juga memiliki satu sifat yang disebut dengan sifat jaiz. Sifat jaiz seorang Nabi dan
Rasul jumlahnya ada satu (1) yaitu Aradhul Basyariyah yang artinya adalah memiliki sifat-
sifat yang sama sebagaimana manusia semestinya, Sifat ini seperti makan, minum, beristeri,
dan lain sebagainya. Namun sifat ini tidak mengurangi atau menurunkan derajat seorang
Nabi dan Rasul.
Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu seperti
berikut.

1. Ishmaturrasul adalah orang yang mashum, terlindung dari dosa dan salah dalam
kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah Swt. sehingga
selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.
2. Iltizamurrasul adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang mereka
ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah Swt.
meskipun untuk menjalankan perintah Allah Swt. itu harus berhadapan dengan tantangan-
tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya. Rasul
tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt
C. Tugas Rasul Rasul Allah SWT
1. menyampaikan risalah dari Allah SWT
2. mengajak kepada tauhid , yaitu mengajak umatnya untuk meng esa-kan Allah dan
menjauhi perilaku musyrik
3. memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan member peringatan kepada orang
kafir
4. menunjukan jalan yang lurus
5. membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab
dan hikmah
6. sebagai hujjah bagi manusia
D. Hikmah Beriman kepada Rasul Rasul Allah SWT
1. Makin Sempurna Imanya
2. terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya
3. terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik
4. memiliki teladan dalam hidpnya
5. mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajaranya
6. mengetahui hakikatnya dirinya bahwa ia diciptakan Allah SWT. Untuk mengabdi kepada Nya
.firman Allah SWT

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan:
Rasul itu adalah kekasih Allah SWT yang memiliki sifat-sifat yang baik,mulia,dan selalu
menaati perintah Allah.Dengan makalah ini kita bisa mengetahui apa saja sifat-sifat rasul
yang baik.Dan orang yang beriman harus mengamalkan dan menyakini sifat-sifat rasul.Dan
hendaklah kita sebagai manusia menjalani hidup untuk mencari ridho Allah SWT agar
selamat dunia dan akhirat.

B. Saran
Saran dari makalah ini adalah:

Ketika hidup jalanilah hidup ini sesuai norma,amalan yang ada di Al-Quran.
Senantiasa menerapkan sifat-sifat rasul yang baik untuk kehidupan.
Dengan kita percaya terhadap iman-iman kepada rasul-rasul Allah kita tingkatkan
dan ketakwaan kita untuk lebih dekat dengan Allah.

Daftar Pustaka
Buku cetak agama kelas 11 kurikulum 2013

Anda mungkin juga menyukai