BAB I
SYARAT SYARAT UMUM DAN TEKNIS
PASAL 1
UMUM
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
2.1.1. Pembangunan Gedung Asrama Balai Diklat Sidera dengan bentuk dan ukuran
seperti yang ditunjukan pada gambar dan dokumen lainnya.
2.1.2. Selain pekerjaan utama yang disebut diatas, maka Kontraktor wajib
melaksanakan pekerjaan lain yang merupakan pekerjaan yang harus
dilaksanakan untuk mendukung terlaksananya pekerjaan tersebut atas biaya
kontraktor, misalnya :
a. Membuat papan nama pekerjaan.
b. Pagar Pengaman Proyek
c. Mobilisasi Material
d. Quality Control
e. Gambar Shop Drawing
f. Gambar As Built Drawing g. Foto Dokumentasi
h. Keselamat kerja dalam hal ini Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
2.2.3. Kontraktor wajib meneliti situasi Tapak-Job Site dan hal lain yang dapat
mempengaruhi penawaran, itu sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor
wajib melakukan survey ulang guna (MC-0) memperoleh akurasi data
yang up to date. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini
tidak dapat diajukan sebagai alasan untuk mengajukan claim. Pekerjaan
harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Spesifikasi Teknis, Gambar Rencana, Berita Acara
Penjelasan, Berita Acara Rapat Lapangan, serta petunjuk dari Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas dan Tim Teknis Pengelola Proyek.
2.2.4. Dalam melaksanakan pekerjaan Kontraktor wajib melakukan pendekatan
dengan Masyarakat dan Pegawai dilingkungan setempat untuk memperoleh
dukungan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
2.2.5. Selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kontraktor diharuskan
mengatur dan memanejeri kegiatan konstruksi agar aktifitas perkantoran
dilingkungan Balai Diklat Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan
Daerah Sulawesi Tengah tidak terganggu, atau dapat didiskusikan dengan
pengguna jasa dalam hal ini Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,
Perikanan Dan Kehutanan Daerah Sulawesi Tengah.
Pasal 3
Persyaratan Khusus
Pasal 4
4.1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor lebih dulu membuat pagar untuk
pengaman, atas biaya kontraktor.
4.2. Papan Nama Proyek dipasang sesuai dengan petunjuk direksi dan menjadi
beban Kontraktor dan telah diperhitungkan dalam penawaran kontraktor, dimana
dalam papan proyek setidaknya memuat Nama Pekerjaan, Nama Pelaksana
Pekerjaan (Kontraktor), Nama Konsultan Perencana, Nama Konsultan
Pengawas/Supervisi, Nilai Pekerjaan Dalam Bentuk Rupiah, Jangka Waktu
Pelaksanaan Pekerjaan, Sumber Dana yang Digunakana Apakah APBN atau APBD,
atau Lainnya, Lokasi Pekerjaan, DLL.
Pasal 5
Pekerjaan Persiapan
Pasal 6
BAB II
SYARAT SYARAT PEKERJAAN TANAH
Pasal 1
UMUM
Pasal 2
PEKERJAAN TANAH
2.2. Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan Patok Ukur
terpasang lengkap dengan penandaan sumbu, ketinggian dan bentuk
telah diperiksa seta disetujui Konsultan Pengawas.
2.3. Galian untuk konstruksi harus sesuai dengan Gambar Kerja dan bersih
dari tanah urug bekas serta sisa bahan bangunan.
2.5. Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang tidak
padat atau longgar, maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya,
kemudian lubang yang tejadi harus ditutup urugan pasir yang dipadatkan
dan disirami air setiap ketebalan 5 cm. lapis demi lapis sampai penuh
sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan. Biaya pekerjaan ini
menjadi tanggungan Kontraktor / Pemborong dan tidak dapat di-klaim
sebagai pekerjaan tambah.
2.8. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar / rata sesuai dengan
Gambar Kerja dan harus dibersihkan dari segala macam kotoran.
2.9. Galian pondasi harus dilakukan sesuai dengan lebar lantai kerja pondasi
atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja, dengan penampang lereng
galian kiri dan kanan dimiringkan 10o kearah luar pondasi dari As,
ketinggian serta bentuk selesai sesuai Gambar Kerja, diperiksa serta
disetujui Konsultan Pengawas.
2.10. Kelebihan tanah galian harus dibuang keluar dari dalam tapak / site
konstruksi.Area antara papan Patok Ukur dengan galian harus bebas dari
timbunan tanah.
2.12. Apabila dan atau karena permukaan air tanah tinggi, Kontraktor /
Pemborong harus menyediakan pompa air secukupnya untuk menyedot air
yang menggenangi galian. Disyaratkan bahwa seluruh permukaan galian
terutama lantai galian, harus kering untuk pekerjaan-pekerjaan
selanjutnya, khususnya untuk pekerjaan :
Pondasi beton setempat dan Sloof beton
Pondasi Batu Kali.
Pengurugan dan pemadatan.
2.13. Biaya untuk lingkup yang terurai pada butir 2.11. dan 2.12. di atas
ditanggung oleh Kontraktor / Pemborong, serta tidak dapat di-klaim
sebagai pekerjaan tambah.
Pasal 3
GALIAN STRUKTUR
3.1.2. Galian struktur disini tidak dibatasi hanya pada galian / pengeboran
struktur pondasi, tapi termasuk pekerjaan galian untuk poer, sloof
dan batu kali.
3.2.2. Pengawasan.
Selama pelaksanaan pekerjaan tanah ini, Kontraktor / Pemborong
harus diwakili oleh seorang pengawas ahli yang sudah
berpengalaman dalam bidang pekerjaan penggalian / pengurugan,
yang mengetahui semua aspek pekerjaan yang harus dilaksanakan
sesuai kontrak.
g. Pembuangan humus.
Sebelum mulai pekerjaan penggalian, lapisan humus dan rumput
harus dibersihkan, harus bebas dari sisa-sisa tanah bawah (sub
soil), bekas- bekas pohon, akar-akar, batu-batuan, semak-semak
atau bahan lainnya. Humus yang didapat dari pengupasan
tersebut harus dibuang ke tempat yang sudah ditentukan oleh
Direksi / Konsultan Pengawas.
3.3. PENGGALIAN.
3.3.1. Sebelum memulai pekerjaan galian, Kontraktor / Pemborong harus :
RKS & SPEK TEKNIS- 13
RKS & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN / REHAB ASRAMA UPT DIKLAT
3.3.10. Bila tanah dasar pondasi lembek, berlumpur atau tidak memenuhi
syarat, maka bila diperintahkan oleh Konsultan Pengawas,
Kontraktor / Pemborong harus menggantinya dengan material
berbutir atau kerikil sebagaimana disyaratkan pada RKS ini.
Material penggganti tersebut harus diurugkan dan dipadatkan
lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis 15 cm, sampai mencapai
elevasi dasar pondasi dengan kepadatan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.
3.3.11. Kepadatan tanah dasar harus mencapai CBR 3%. Bila menurut
Konsultan Pengawas tanah dasar pondasi tidak memenuhi syarat
semata-mata karena kesalahan Kontraktor / Pemborong dalam
mengerjakan kewajibannya, maka Kontraktor / Pemborong harus
membuang dan mengganti tanah dasar pondasi atas tanggungan
biaya sendiri, atau menangguhkan pekerjaan galian itu sampai
kondisi tanah dasar pondasi tersebut memenuhi syarat.
3.4.2. Bila galian terjadi pada tanah yang mengandung air permukaan,
maka air ini tidak dianggap sebagai air tanah dan merupakan
kewajiban Kontraktor / Pemborong untuk menanggulanginya sesuai
spesifikasi ini, sehingga tidak akan ada tambahan pembayaran.
Penilaian apakah air itu merupakan air permukaan atau air tanah
adalah mutlak wewenang Konsultan Pengawas. Jika air dapat
dihalangi memasuki galian dengan menggunakan cofferdam
terbuka, maka air ini tidak dinilai sebagai air tanah.
3.4.3. Bila tinggi muka air di atas elevasi dasar galian, maka harus
digunakan cofferdam yang kedap air. Bila diminta, Kontraktor /
Pemborong harus menunjukkan gambar mengenai metoda
pembuatan cofferdam yang dipakainya kepada Konsultan Pengawas
untuk disetujui. Cofferdam atau palung untuk pembuatan pondasi,
secara umum harus dibuat di bawah dasar alas pondasi dan dibuat
sedapat mungkin kedap air. Umumnya dimensi cofferdam itu
harus sedemikian rupa sehingga memberikan cukup kebebasan /
keleluasaan untuk pembuatan acuan (form) dan pemeriksaannya serta
memudahkan proses pemompaan air keluar.
Bila menurut Konsultan Pengawas keadaannya tidak memungkinkan
untuk mengeringkan galian sebelum membuat alas pondasi, maka
Konsultan Pengawas dapat memerintahkan pembuatan lapisan
beton penutup dengan ukuran tertentu, dan lapisan tersebut harus
diletakkan sebagaimana tampak pada gambar atau mengikuti
petunjuk Konsultan Pengawas. Lalu galian harus dikeringkan dan
alas pondasi diletakkan.
Bila digunakan palung berbeban, dan beban tersebut dipakai untuk
menanggulangi tekanan hidrostatik yang bekerja terhadap dasar
lapisan pondasi penutup, maka harus digunakan penyemat (jangkar)
khusus untuk mentransfer seluruh berat palung terhadap lapisan
pondasi.
Bila lapisan pondasi penutup dibuat di bawah air, maka cofferdam
harus dibuat pada muka air yang rendah. Cofferdam dibuat untuk
melindungi beton dari kerusakan karena naiknya muka air dan erosi.
Di dalam cofferdam tidak boleh ditinggalkan kayu-kayuan dan
lain-lain tanpa ijin Konsultan Pengawas. Bila pekerjaan memompa air
diijinkan dilakukan dari bagian galian pondasi, maka harus dicegah
agar jangan ada bahan beton yang ikut terbawa keluar.
Setiap pekerjaan memompa yang dibutuhkan selama perletakan beton,
atau selama waktu sekurang-kurangnya 24 jam sesudahnya harus
menggunakan pompa yang sesuai dan air diletakkan di luar acuan
beton.
Pemompaan air untuk mengeringkan ini tidak boleh dikerjakan
sebelum lapisan cukup keras dan kuat untuk melawan tekanan
hidrostatik.
Kecuali bila ditentukan lain, cofferdam atau palung dengan segala
kelengkapannya, harus dibongkar oleh Kontraktor / Pemborong
segera setelah selesai pekerjaan sub-struktur. Pemindahannya
harus sedemikian rupa sehingga tidak merusak pekerjaan yang telah
diselesaikan.
Pasal 4
URUGAN DAN PEMADATAN
4.3. PENGURUGAN.
4.3.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area pembangunan harus
sudah bersih dari humus, akar tanaman, benda-benda organis, sisa-
sisa bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi kualitas
pekerjaan ini.
4.3.2. Urugan harus bebas dari segala macam bahan yang dapat
membusuk, sisa bongkaran, dan atau yang dapat mempengaruhi
kepadatan urugan. Tanah urugan dapat diambil dari bekas galian
atau tanah yang didatangkan dari luar yang tidak mengandung
bahan-bahan seperti tersebut di atas dan atau telah disetujui
Konsultan Pengawas.
4.3.4. Pengurugan untuk halaman yang tidak dibangun, jalan dan perkerasan,
tidak perlu dipadatkan dengan mesin pemadat, cukup ditimbris
dengan tangan.
4.4. PEMADATAN.
4.4.1. Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pembangunan harus
dikeringkan terlebih dahulu.
4.4.2. Kontraktor / Pemborong harus bertanggung jawab atas
ketepatan penempatan dan pemadatan bahan-bahan urugan dan juga
memperbaiki kekurangan-kekurangan akibat pemadatan yang tidak
cukup.
RKS & SPEK TEKNIS- 18
RKS & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN / REHAB ASRAMA UPT DIKLAT
BAB III
SYARAT SYARAT PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1
PEKERJAAN STRUKTUR BETON
c. Pemeriksaan
Konsultan Pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan
dalam gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan.
Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan yang
dibutuhkan oleh Konsultan Pengawas untuk pengambilan contoh-
contoh tersebut.
Semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan
Pengawas, harus tidak dipergunakan atau diafkir. Jika semen
yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan
untuk beton, maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan
untuk membongkar beton tersebut dan diganti dengan memakai
semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan semua semen-semen dan beton yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya Kontraktor.
d. Tempat Penyimpanan
Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai
untuk semen, dan setiap saat harus terlindung dengan cermat
terhadap kelembaban udara. Tempat penyimpanan tersebut
juga harus sedemikian rupa agar memudahkan waktu
pengambilan.
Gudang penyimpanan harus berlantai kuat dibuat dengan
jarak minimal 30 cm. dari tanah, harus cukup besar untuk
dapat memuat semen dalam jumlah cukup besar sehingga
kelambatan atau kemacetan dalam pekerjaan dapat dicegah dan
harus mempunyai ruang lantai yang cukup untuk menyimpan
tiap muatan truk semen secara terpisah- pisah dan menyediakan
jalan yang mudah untuk mengambil contoh, menghitung zak-
zak dan memindahkannya.
Semen dalam zak tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2 meter.
Untuk mencegah semen didalam zak disimpan terlalu lama
sesudah penerimaan, Kontraktor hendaknya mempergunakan
semen menurut urutan kronologis yang diterima di tempat
pekerjaan. Tiap kiriman semen harus disimpan sedemikian
rupa sehingga mudah dibedakan dari kiriman lainnya. Semua
zak kosong harus disimpan dengan rapih dan diberi tanda yang
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
RKS & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN / REHAB ASRAMA UPT DIKLAT
c. Pasir
Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah
pasir alam yaitu pasir yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam
lain yang didapat dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak
dimaksudkan sebagai persetujuan dasar ( pokok ) untuk semua
bahan yang diambil dari sumber tersebut. Kontraktor harus
bertanggung jawab atas kualitas tiap jenis dari semua bahan
yang dipakai dalam pekerjaan. Kontraktor harus menyerahkan
pada Konsultan Pengawas sebagai bahan pemeriksaan
pendahuluan dan persetujuan, contoh yang cukup, seberat 15 kg.
dari pasir alam yang diusulkan untuk dipakai, sedikitnya
RKS & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN / REHAB ASRAMA UPT DIKLAT
4 0 - 15
8 6 - 15
16 10 - 25
30 10 - 30
50 15 - 35
100 12 - 20
PAN 3 - 7
Jika persentase satuan tertinggal dalam saringan no. 16
adalah 15% atau kurang, maka batas maksimum untuk
persentase satuan dalam saringan no. 8 dapat naik sampai
20%.
1.2.3. A i r
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi / mortar dan spesi
injeksi harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik
basah, garam dan kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat
merusak. Air tersebut harus diuji di Laboratorium pengujian yang
ditetapkan oleh Konsultan Pengawas untuk menetap-kan sesuai
tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam PBI-1971
untuk bahan campuran beton.
1.2.7. Admixture
a. Admixture / hardener dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk
mempercepat pengerasan beton. Bahan Admixture yang dipakai
adalah SIKAMENT 520 merk SIKA atau setara dengan takaran
0,8% dari berat semen. Takaran yang lain dapat digunakan
untuk mendapatkan kekuatan maksimal dengan persetujuan dari
Konsultan Pengawas / Perencana.
c. Umur benda uji pada saat pengujian harus dilaksanakan pada umur
7, 14, atau 28 hari sesuai dengan kesepakatan dengan Konsultan
Pengawas yang tertuang dalam risalah rapat.
c. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan
RKS & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN / REHAB ASRAMA UPT DIKLAT
a. Pondasi Pelat, untuk sisi bawah 2,5 cm, untuk sisi lainnya 3 cm.
b. Balok sloof = 2,5 cm.
c. Kolom = 3,0 cm.
d. Balok = 3,0 cm.
e. Pelat beton = 2,5 cm.
1.3.9. S u h u
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32oC dan tidak
kurang dari 4,5oC. Bila suhu dari beton yang dituang berada antara
27oC - 32oC, beton harus diaduk di tempat pekerjaan untuk kemudian
langsung dicor. Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa
sehingga suhu dari beton melebihi 32oC sebagai yang ditetapkan oleh
Konsultan Pengawas, maka Kontraktor harus mengambil langlah-
langkah yang efektif, umpamanya mendinginkan agregat, mencampur
dengan es dan mengecor pada waktu malam hari bila perlu, untuk
mempertahankan suhu beton waktu dicor pada suhu dibawah 32o C.
Pasal 2
PENYEKAT-PENYEKAT AIR
Pasal 3
PEKERJAAN SPARING
3.1. Bahan-bahan material sparing, letak-letak dan posisi sparing harus sesuai
dengan gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan struktur.
3.5. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu
pengecoran.
Pasal 4
PEKERJAAN WATERPROOFING
4.2.2. Bahan.
a. Untuk Kamar Mandi / WC
Menggunakan BRUSHBOND merk FOSROC atau setara ,
merupakan bahan pelapis kedap air pada beton dengan bahan dasar
semen dan acrylic (2 komponen). Pemakaiannya dengan cara
pelaburan ( coating ). Takarannya 2
adalah 2 kg/cm ( 2 kali
RKS & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN / REHAB ASRAMA UPT DIKLAT
4.3. PENGUJIAN.
4.3.1. Bila diperlukan, wajib mengadakan tes bahan tersebut pada laboratorium
yang independen, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan hasil yang
ditimbulkannya. Untuk ini Kontraktor / Supplier harus menunjuk
syarat rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum
memulai pekerjaan.
4.6.2. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada
uraian Rencana Kerja dan Syarat-syarat maupun yang tercantum
dalam gambar- gambar atau peraturan-peraturan yang berlaku.
4.7. CONTOH.
4.7.1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur
lengkap dan jaminan dari pabrik, kecuali bahan yan disediakan oleh
proyek.
4.7.3. Keputusan jenis bahan, warna, tekstur dan merk yang memenuhi
spesifikasi akan diambil oleh Konsultan Pengawas dan akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari
kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
Pasal 5
PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN
5.1. Umum
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan
pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti
karat. Rangka batang berbentuk segitiga, trapesium dan persegi panjang yang
terdiri dari :
2. Galvanised (Z220)
Pelapisan Galvanised
Jenis Hot-dip zinc
Kelas Z22
katebalan pelapisan 220 gr/m2
RKS & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN / REHAB ASRAMA UPT DIKLAT
3. Multigrip ( MG )
Galvabond Z275
Yield Strength 250 MPa
Design Tensile Strength 150 MPa
Lebar : 1000 mm
Berat : 5 kg/m
Perlembar 2x5 : 10 daun
1 meter persegi : 1,3 lembar
BAB IV
SYARAT SYARAT PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 1
Pasal 2
sehingga jenuh. Pada saat diletakkan, tidak boleh ada genangan air di atas
batu bata tersebut.
2.3.3. Aduk Perekat/Spesi.
1. Aduk perekat/spesi untuk pasangan batu bata kedap air adalah
campuran 1Pc : 3 Ps untuk :
a. Dinding pasangan bata daerah basah.
b. Dinding pasangan bata yang langsung berhubungan dengan luar.
c. Saluran.
2. Untuk semua pasangan batu bata terhitung dari P + 0.20 ke atas,
dipakai aduk perekat/spesi campuran 1 Pc : 5 Ps, terkecuali yang
disyaratkan kedap air seperti yang tercantum di dalam gambar kerja.
3. Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai dengan Pasal 1 dalam bab
ini.
2.3.4. Ketebalan Aduk Perekat/Spesi.
Pemasangan harus sedemikiin rupa sehingga ketebalan aduk perekat/spesi
harus sama setebal 1 cm. Semua pertemuan horizontal dan vertikal harus
terisi dengan baik dan penuh.
2.3.5. Pemasangan Dinding Pasangan Bata.
Pemasangan dinding pasangan bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom dan balok
praktis. Persyaratan pelaksanaan kolom dan balok praktis, mengacu pada
pelaksanaan pekerjaan beton di bab lain dalam buku ini.
2.3.6. Pelaksanaan Pemasangan Batu Bata.
Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapih, sama tebal, Iurus, tegak dan
pola ikatan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan. Pertemuan sudut
antara dua dinding harus rapih dan siku seperti tercantum dalam gambar
kerja.
2.3.7. Pekerjaan Pemasangan Batu Bata Vertikal dan Horizontal.
Pekerjaan pemasangan batu bata harus benar vertikal dan horizontal.
Pengukuran dilakukan dengan tiang lot dan harus diukur tepat. Untuk
permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan
bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 200 cm vertikal dan
horizontal. Jika melebihi, Kontraktor harus membongkar/memperbaiki dan
biaya untuk pekerjaan ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat diklaim
sebagai pekerjaan tambah.
`
Pasal 3
3.3.1 Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
cacat, disimpan ditempat yang telah ditentukan/disetujui oleh Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.
- Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan
ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
3.3.2 Bahan
1. Semen
- Semen harus didatangkan dalam kantong yang utuh, tidak pecah, tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada kantong.
- Kontraktor harus menyediakan penyimpanan semen yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
-
a. Terlindung dari segala cuaca
b. Lantai kayu setinggi 30 cm dari lantai dasar dan minimal 20 cm dari
dinding
c. Persediaan semen harus menunjang kelancaran kerja
d. Tinggi maksimal tumpukan semen 200 cm
e. Kedatangan semen yang berbeda hari harus dipisahkan
2. Pasir
- Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan menimbun
semua pasir dengan cara yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
- Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat
persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Kontraktor harus
menanggung segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan kerikil yang
kotor karena timbunan yang tidak sempurna. Pasir dan krikil tidak boleh
dipindah-pindahkan dari timbunan, kecuali bila diperlukan untuk meratakan
pengiriman bahan berikutnya.
3.3.4 Pekerjaan pondasi baru dapat dilaksanakan bila semua pekerjaan galian dan
ukurannya telah diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Tim Teknis /
Konsultan Supervisi dan telah diberi anti rayap seperti yang disyaratkan dalam
pekerjaan perlindungan.
3.3.5 Air/air hujan/air tanah harus dipompa dan dibersihkan dari galian sebelum
dimulai pekerjaan pondasi.
3.3.6 Dasar galian harus diurug dengan pasir urug setebal 10 cm, disiram dengan air
sampai jenuh kemudian diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.
3.3.7 Diatas lapisan pasir diberi pasangan batu kali kosong (aanstamping) yang
dipasang sesuai gambar kerja.
3.3.8 Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran
1PC : 4PSR, kecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam gambar
kerja.
3.3.9 Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air 1PC : 3PSR setinggi + 20
cm, dihitung dari permukaan atas pondasi kebawah. Pasir yang digunakan
adalah pasir pasang
3.3.10 Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada
bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian
tengah.
3.3.11 Setiap jarak 60 cm as-as harus ditanam stek-stek besi dengan diameter 10 mm
dan tertanam sedalam 30 cm untuk sloof dan dinding pasangan batu bata
seperti yang tercantum dalam gambar rencana.
- Pada peletakkan kolom beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan stek-
stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan
tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus
tertanam dengn baik pada pondasi sedalam minimum 40x diameter tulangan
atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.
`
- Demikian pula dengan bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat keatas
sepanjang minimum 40 kali diameter tulangan atau sesuai dengan ukuran
dalam gambar kerja.
Pasal 4
Pekerjaan Beton Non Struktural
Pasal 5
Pekerjaan Plesteran
Pasal 6
Pekerjaan Pasangan Keramik
6.1. Lingkup Pekerjaan.
Pasal 7
Pekerjaan Pengecatan
Pasal 8
Pekerjaan Kusen Aluminium
sekrup anti karat/stainless steel, tiap sambungan harus kedap air. Untuk
pemegang profil dan perlengkapan lain dari profil aluminium yang akan
kontak dengan permukaan metal (besi, tembaga dan lain-lain), maka
permukaan metal bersangkutan harus diteri lapisan chromium untuk
menghindari kontak korosi.
Toleransi pemasangan profil aluminium dengan dinding adalah 10-25 mm,
kemudian celah yang terjadi diberi beton ringan (grout). Agar kedap air dan
kedap suara sekeliling tepi profil diberi lapisan sealant, profil yang bersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plesteran diberi lapisan Anti
Corrosive Treatment dengan insulating varnish seperti Asphaltic Varnish.
Setelah pemasangan profil-kusen aluminium dan jendela, maka sekeliling kusen
yang berhubungan langsung dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan
Vynil tape untuk mencegah korosi selama masa pembangunan.
Profil aluminium harus terpasang dengan kuat pada setiap hubungan
bersudut 90 derajat Apabila tidak terpenuhi, Kontraktor harus membongkar,
biaya yang timbul adalah tanggungan Kontraktor. Semua sistem dan
mekanisme yang disyaratkan dalam gambar kerja harus berfungsi dengan
sempurna. Daun pintu dan jendela harus dapat dibuka dengan sempurna,
apabila terjadi kemacetan Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki,
biaya yang timbul adalah tanggungan Kontraktor. Pada daun pintu
ganda/double door, untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran
udara terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya dipasang Mohair,
jika perlu dapat digunakan Synthetic Rubber atau bahan dari Synthetic Resin.
Kaca harus diteliti dengan seksama pada saat terpasang, tidak boleh
menimbulkan getaran. Apabila masih terjadi getaran, maka Profil Rubber
Seal pemegang kaca harus diganti atas biaya Kontraktor. Pemasangan bahan
kedap air antara kaca dan profil aluminium disyaratkan tebal minimum 5
mm. Bahan sealant yang tampak harus merupakan garis Iurus, sejajar garis
profil, bahan yang mengenai kaca terpasang tidak melebihi 5 mm dari garis
profil.
Kotor akibat noda-noda pada permukaan profil, setelah pemasangan harus
dibersihkan dengan Volatile olie". Pintu-pintu dan jendela harus dilindungi
dengan Corrugated Card Board dengan hati-hati agar terlindung dari
bentutan alat-alat pada waktu pembangunan.
Bila profil ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan pelindung
`
harus digunakan. Kemudian bercak noda tersebut dicuci dengan air bersih,
sebelum kering sapu dengan kain yang halus kemudian diberi material
pelindung.
Pasal 9
Pekerjaan Kusen Kayu
Pasal 10
Pekerjaan Perlengkapan Pintu Dan Jendela Alluminium
(Alat Penggantung Dan Kunci)
dengan ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi ini. Apabila terjadi
perubahan atau penggantian, harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
secara tertulis dari Pemberi Tugas. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan
untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas dan Direksi/Konsultan
Pengawas. Dalam pengajuan tersebut harus dengan komponen yang lengkap (anak
kunci). Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan
pintu.
10.3. Perlengkapan Pintu Ayun.
1. Engsel (Hinge)
Mekanisme : Ayun satu arah (single swing).
Spesifikasi : Tipe kupu-kupu dengan ring nylon Memenuhi standard
SII 0407 - 80.
Pemakaian : Pintu kayu dan aluminium.
Ukuran : Standard produk (45 x 75 mm).
Jumlah : 3 (tiga) set per daun pintu.
Warna : Ditentukan kemudian.
2. Kotak Kunci (Lockcase).
Spesifikasi : Sistem anak kunci dua arah.
Pemakaian : Pintu kayu.
Mekanisme : Ayun satu arah (single swing).
Pemakaian : Pintu aluminium.
Spesifikasi : Lockcase yang mempunyai lidah siang (latch bolt)
Dan mempunyai lidah malam (tolling dead bolt)
Warna : Ditentukan kemudian.
4. Silinder (Cylinder).
Spesifikasi : Pegangan dalam/luar yang dapat diputar dengan tombol
penekan pada pegangan dalam Jika dalam keadaan darurat,
pintu dapat dibuka dan sisi luar dengan emergency pin
Pemakaian : Pintu kamar mandi.
5. Pegangan Pintu Alluminium Jenis PHD 718 / 50 cm dipasang pada pintu
panel
Spesiflkasi : Pegangan dalam yang dapat diputar dengan tombol penekan
pada pegangan dalam, indikator isi/kosong H pada sisi luar
Pemakaian : Pintu km/wc umum.
Spesifikasi : Pegangan dalam/luar dengan handle biasa
`
7. Grendel Tanam .
Pemakaian : Pintu kayu sesuai dengan gambar
Pasal 11
Pekerjaan Langit-Langit
BAB V
SYARAT SYARAT PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pasal 1
Sistem Elektrikal
1.1. Lingkup Pekerjaan.
1.1.1. Umum.
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan
baik dalam spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar,
dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan-perbedaan
antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi
yang dipersyaratkan pada pasal dibawah ini, maka merupakan kewajiban
Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehinggai
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan disetujui Direksi/Pengawas
Lapangan.
1.1.2. Uraian Lingkup Pekerjaan Tenaga & Penerangan.
Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan
instalasi listrik ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta
menyerahkan dalam keadaan baik dan siap dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai
betikut : Pengadaan dan Pemasangan :
1. Pengadaan dan pemasangan MCB BOX.
2. Instalasi pengkabelan.
3. Instalasi penerangan dan kotak kontak.
4. Armature lampu dan lampu-lampu lainnya seperti yang
ditunjukkan dalam gambar rencana.
5. Melakukan testing dan commissioning test.
1.2. Standard/Rujukan.
1.2.1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 1987)
1.2.2. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP)
1.2.3. International Electrotechnical Commission (IEC)
1.2.4. SPLN.
`
d. Sheat : PVC.
2. Pada prinsipnya kabel-kabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
1.3.3. Syarat Khusus (lampu, saklar, kotak kontak, cable ladder/tray, dll).
1. Lampu TLD
`
a. Pada RKB.
b. TebaI plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm.
c. Ballast (Transformator) untuk lampu TLD harus dari bahan Low Loss
Type.
d. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TLD harus dapat
memberikan koreksi factor (cos phi) total minimal 0,85.
e. Fitting lampu TLD (lamp Holder) type.
f. Finishing untuk lampu TLD harus di Cat Oven/Powder Coating.
2. Syarat Umum.
a. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat bakar bebas dan karat,
dengan ICI acrylic paint warna putih, contoh harus disetujui deh
Perencana/Direksi Pengawas.
b. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan
efisiensi penerangan yang maksimal, rapih kuat sera sedemikian rupa
hingga pekerjaan-pekerjaan seperti panggantian lampu, pembersihan,
pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat
dilaksanakan.
c. Pada semua lighting fixtures harus ditanahkan (grounding).
3. Kotak Kontak dan Saklar.
a. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok
bata adalah type pemasangan masuk/inbow (Rush-mounting).
b. Kotak-kontak rating 16 A dan mengikuti standard VDE.
c. Flush-box (inbouw doss) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding
dan push button harus dipakai dan jenis bahan bakely atau metal dari
produk yang sama.
d. Kotak-kontak dinding yang dipasang 50 cm dan permukaan lanlai.
Pada ruang-ruang yang basah/lembab harus dan jenis water dicht
(WD) sedang untuk saklar dan isolating switch dipasang maksimal
130 cm dan permukaan lantai.
e. Kodak kontak khusus/Industrial type, untuk area tertentu, akan
ditentukan kemudian.
Spesifikasi dan kotak kontak industrial type adalah sebagai barikut :
Type : Surface mounting socket Outlets c/w plug
Material : Polyester-polyamide cover slainless steel screw parts
Protection Index : IP 66
`
1.4.2. Kabel-kabel.
1. Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel
`
mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah
beban.
2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna
untuk mengidentifikasikan phasanya sasuai dengan WIL 1987 pasal
701. Sedangkan untuk kabel instalasi penerangan (NYM) yang
digunakan harus terdiri dari 4 macam warna sesuai dengan ketentuan
PUIL (R, S, T, Neutra1 dan grounding).
3. Kabel daya yang dipasang pada shaft/dinding bangunan
harus diletakkan diatas tangga kabel (cable leadder) atau cable tray
yang semuanya ditata dan diklem dengan rapi.
4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan,
kecuali pada kabel penerangan.
5. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus
dilengkap dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih
harus mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder
dengan timah pateri.
7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 80 cm
minimum, dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir
setebal 15 cm dan diatasnya diamankan dengan batu sebagai
pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm atau
disesuaikan dengan jumlah kabel.
8. Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench
harus mempergunakan kabel support, minimum setiap jarak 50 cm.
9. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda
arah jalannya kabel.
10. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi
lainnya harus ditanam lebih dalam dan 60 cm dan diberikan pelindung
pipa galvanized dengan diameter minimum 2 kali panampang kabel.
11. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan
pada Cable Ladder.
12. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beron harus
dibuatkan sleeve dan pipa galvanis dengan diameter minimum 2 kali
penampang kabel.
`
15. Penyusunan konduit diatas cable leadder harus rapi dan tidak saling
menyilang.
16. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak
harus didalam kotak penyambungan dan memakai alat penyambung
barupa las-dop merk Legrand atau 3 m dengan memberi isolasi terlebih
dahulu. Warna isolasi harus sama dengan warna kabelnya.
1.4.3. Lampu Penerangan.
1. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana
plafond dan arsitek dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond
yang terbuat dari bahan aluminium.
1.4.4. Kotak Kontak dan Saklar.
1. Kotak kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan
masuk dan dipasang pada ketinggian 50 cm dari level lantai, untuk kotak
kontak biasa 150 cm dari level lantai, dan untuk kotak kontak AC dipasang
dengan ketinggian 275 cm dari lantai.
2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus
type water dicht (bila ada).
1.4.5. KWH Meter.
1. Penempatan KWH meter baik dalam panel-panel utama maupun yang
terpasang dalam sub-sub panel harus diletakkan sedemikian rupa sehingga
mudah dilihat/dibaca dengan baik.
2. Koordinasi penempatan KWH meter ditentukan kemudian dilapangan
setelah disepakati barsama Arsitek.
1.5. Pengujian.
1.5.1. Umum.
Sebelum semua peralatan utama dan sistem dipasang, harus diadakan
pengujian secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah
`
1.7. Produk.
Bahan atau peralatan harus memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setara
dengan yang dispesifikasikan ke MK. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada
persetujuan resmi dan tertulis.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
Bahan/Peralatan Merk/Pembuat
1. Box MCB, MCB
2. Kabel
3. Conduit High Impact
4. Konduit PVC, AW
5. GIP Med. Class
6. Cable Mark
7. Lampu TL & PL :
a. Fluorescent
b. Starter
c. Lamp Holder
d. Ballast low loss
8. Kotak Kontak
9. Kotak Kontak Industry/Isolating Switch
10. Saklar
11. M e t a l Conduit
12. C a b l e Leadder/Tray
`
BAB VI
SYARAT SYARAT PEKERJAAN PLUMBING/SANITASI
Pasal 1
UMUM
Pasal 2
LINGKUP
PEKERJAAN
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi plumbing
(pembuangan air kotor, air bekas dan penyediaan air bersih) di dalam dan di luar
bangunan sampai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti
yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.
Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi dan
testing terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 (dua
belas) bulan.
Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi /
syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara
keseluruhan, juga termasuk ke dalam pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini
adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
peralatan dan perlengkapan sistem plumbing / sanitasi sesuai dengan peraturan
/ standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk
menunjang bekerjanya sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada
syarat-syarat teknis khusus atau gambar dokumen.
Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing dan sanitasi ini adalah sebagai
berikut :
2.1. Instalasi Air Bersih
Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam dan di
`
Pasal 3
TEKNIS UMUM
PELAKSANAAN
3.1. Pengecatan.
3.1.1. Kontraktor harus mengecat semua pipa, rangka penggantung,
rangka penyangga, semua unit yang dirakit di lapangan dan bahan-
bahan yang mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (prime coating).
Bahan cat yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan pengecatan
yang sesuai dengan bahan masing-masing.
`
3.2. Peralatan.
3.2.1. Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengumpul kotoran
pada tempat-tempat rendah tertutup.
3.2.2. Kontraktor harus menyediakan dan memasang tipe fitting untuk
penempatan alat ukur yang tidak dipasang tetap pada tempat-tempat
yang penting.
3.2.3. Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik
dan ketelitian tinggi serta simetris.
3.2.4. Kontraktor harus menyediakan dan memasang tanda panah pada
pipa di tempat-tempat tertentu untuk menunjukkan arah aliran dengan
cat.
3.2.5. Kontraktor harus menyediakan dan memasang automatic air release
valve serta penampungannya pada tempat yang memungkinkan
terjadinya pengumpulan udara.
Pasal 4
INSTALASI AIR
BERSIH
4.1. P i p a
Pipa dengan diameter 1 s/d. 3, baik pipa utama maupun pipa cabang,
termasuk yang menuju fixtures menggunakan pipa PVC tipe AW. Pipa ex
WAVIN.
4.2. Fitting
Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.
4.3. Valves
Valve dengan diameter lebih kecil dari 3 diperkenankan menggunakan
sambungan ulir (screwed) Valve pada fixture dari brass metal atau bahan yang
tidak berkarat, khusus dibuat untuk fixture tersebut, harus mengkilat tanpa
cacat.
Semua valve harus mempunyai diameter yang sama besar dengan pipanya. Semua
valve dari merk KITAZAWA atau yang setara. Setiap penawaran harus
dilengkapi dengan brosur / katalog dari pabrik pembuat. Kelas valve yang
digunakan adalah pn 150 ( 150 psi ).
b. Sambungan Lem.
Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan
lem yang sesuai dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat
dilakukan dengan alat press khusus. Pemotongan pipa harus tegak
lurus terhadap pipa.
c. Sleeves.
Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali
pipa tersebut menembus beton. Sleeves harus mempunyai ukuran
yang cukup untuk memberikan ruang longgar di luar pipa maupun
isolasi. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang atau baja.
`
pengujian terhadap sistem kerja (trial run) dari seluruh instalasi air
bersih yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas atau yang ditunjuk
untuk itu sampai sistem bisa bekerja dengan baik.
Pasal 5
INSTALASI AIR KOTOR / AIR
BUANGAN
5.1. Material
5.1.1. Pipa di Dalam Bangunan.
Pipa dengan ukuran 1 - 4 baik pipa utama maupun pipa
cabang menggunakan PVC kelas AW. Pipa PVC ex WAVIN.
5.1.2. Pipa di Luar Bangunan.
Dari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran drainase
menggunakan pipa PVC kelas AW. Pipa PVC ex WAVIN.
5.1.3. Accessories.
a. Fitting dari PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat
dengan cara injection moulding.
5.4. Pengujian.
5.4.1. Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran
sebelum disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah
Pasal 6
PERSYARATAN KONSTRUKSI UMUM MOTOR -
POMPA
6.1.2. Pompa dan motor khusus dirancang untuk mentransfer air minum.
6.1.4. Badan pompa menggunakan bsi cor (cast iron) kualitas ductile yang
khusus untuk air minum.
6.1.6. Poros menggunakan baja tahan karat (stainless-steel), shaft seal faces
terbuat dari tungsteen carbide.
6.1.11. Secara utuh, pompa dan motor tidak boleh menimbulkan getaran dan
suara di atas normal ( 50 dB A ).
6.1.13. Pompa dilengkapi dengan pipa priming yang diambil dari priming tank.
6.2.2. Motor sesuai untuk bekerja pada jaringan listrik 220 / 380 V, 3 fasa, 50
Hz.
`
BAB VII
PENUTUP
7.1. Semua sisa-sisa bahan bangunan dan sampah lainnya serta alat-alat bantu
harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan, segera setelah pekerjaan selesai atas biaya
Kontraktor. Untuk itu Kontraktor harus memperhitungkannya dalam
penawaran khusus mengenai mobilisasi/demobilisasi peralatan serta
pembersihan seluruh lokasi sebelum dan setelah pekerjaan selesai.
7.2. Kontraktor diharuskan membuat atau mengurus perizinan seperti Asuransi
Jaminan Tenaga Kerja.
7.3. Membuat atau mengurus seluruh perizinan yang dibutuhklan yang terkait
dengan pekerjaan ini.
7.4. Bila terdapat hal-hal yang belum tercakup dalam spesifikasi teknis ini
dan memerlukan penyelesaian di lapangan, maka akan diatur/dibicarakan
kemudian dalam rapat-rapat koordinasi lapangan oleh Konsultan Pengawas,
Kontraktor, Konsultan Perencana dan atas persetujuan Pemimpin Proyek.
Palu, April 2017
M e nge ta hui ,
K ua s a Pe ngguna A ngga r a n
Dinas Tanaman P angan dan Hor t ikult ur a Daer ah
P r ovins i Sulawes i Tengah