Anda di halaman 1dari 7

Nama : Retno Try Lestari

NIM : 051611133149
Kelas :C
Kelompok/Nomor :3/06

CARA PEMAKAIAN OBAT BERDASARKAN BENTUK SEDIAAN

A. Sediaan Obat Bentuk Padat


1. Serbuk
a. Untuk Pemakaian Internal
Serbuk dapat diberikan dalam kemasan tersendiri untuk satu kali pakai, atau
biasa disebut puyer (pulveres). Selain dalam bentuk puyer, serbuk dapat
diberikan sebagai bulk powder. Pada bentuk ini pasien perlu mengukur dosisi
menggunakan sendok, kemudian didispersikan dalam air.
b. Untuk Pemakaian Eksternal
Serbuk diberikan dalam bentuk bedak (pulvis), dipersyaratkan tidak
dipergunakan pada luka terbuka kecuali telah disterilkan.Beberapa serbuk
steril digunakan untuk pemberian injeksi, serbuk harus disuspensikan dengan
penambahan cairan steril.

2. Granul
Digunakan untuk pemakaian oral, baik untuk diletakkan dibawah lidah
(sublingual) maupun dilarutkan dalam air (granul effervescent).

3. Tablet
a. Tablet effervescent : dilarutkan dalam air terlebih dahulu sebelum diminum
b. Tablet kunyah : dikunyah terlebih dahulu untuk memberikan rasa enak serta
mudah ditelan
c. Tablet hisap : sebelum ditelan dihisap terlebih dahulu

4. Pessaries atau Ovula


Cara penggunaan sediaan ovula dengan menggunakan aplikator:
1. Cuci tangan dan aplikator dengan sabun dan air hangat, sebelum digunakan.
2. Baringkan pasien dengan kedua kaki direnggangkan.
3. Ambil obat vagina dengan menggunakan aplikator.
4. Masukkan obat kedalam vagina sejauh mungkin tanpa dipaksakan.
5. Biarkan selama beberapa waktu.
6. Cuci bersih aplikator dan tangan dengan sabun dan air hangat setelah
digunakan.
5. Suppositoria
Cara penggunaan supositoria :
1. Cuci tangan.
2. Buka bungkus aluminium foil dan basahi supositoria dengan sedikit air.
3. Pasien dibaringkan dalam posisi miring.
4. Dorong bagian ujung supositoria ke dalam anus dengan ujung jari.
5. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
Jika supositoria terlalu lembek, sehingga sulit untuk dimasukkan
kedalam anus, maka sebelum digunakan sediaan supositoria
ditempatkan di dalam lemari pendingin selama 30 menit
kemudian tempatkan pada air mengalir sebelum membuka
bungkus kemasan aluminium foil.

B. Sediaan Obat Bentuk Cair


1. Drops
a. Tetes mata pada dewasa
Cuci tangan terlebih dahulu
Jangan memegang mulut botol tempat tetesan obat
Tengadahkan kepala ke atas
Tarik pelupuk mata bawah ke arah bawah sehingga membentuk kantung
Pegang penetes sedekat mungkin dengan kantung tanpa menyentuh mata
atau kantung mata
Teteskan obat sebanyak satu tetes kedalam kantung mata
Pejamkan mata selama dua menit. Jangan terlalu rapat atau terlalu sering
berkedip
Hilangkan kelebihan cairan obat dengan tisu bersih
Jika menggunakan lebih dari satu tetes, setidaknya tunggu lima menit
setelah tetesan sebelumnya
Obat tetes dapat menimbulkan rasa terbakar selama beberapa menit. Jika
tetap berlanjut segera hubungi dokter.

b. Tetes mata pada anak-anak


Baringkan anak telentang dengan kepala tegak hadap ke atas
Suruh anak memejamkan mata
Teteskan obat pada ujung mata dekat hidung
Hilangkan kelebihan cairan dengan tisu bersih
Jika menggunakan lebih dari satu tetes, setidaknya tunggu lima menit
setelah tetesan sebelumnya
c. Tetes telinga
Hangatkan obat dengan cara menggenggam dalam telapak tangan selama
beberapa menit. Jangan menghangatkan obat dengan air panas karena
suhunya tidak dapat diperkirakan.
Miringkan kepala pada satu sisi atau berbaring miring dengan telinga yang
sakit menghadap ke atas
Tarik perlahan-lahan daun telinga sedemikian rupa sehingga liang telinga
terlihat jelas dan lurus. Untuk dewasa: tarik ke arah atas belakang, untuk
anak-anak: tarik ke arah bawah belakang
Teteskan obat sejumlah sesuai pada etiket
Tunggu selama 5 menit agar obat mencapai dasar
Jika produsen menyarankan, gunakan kapas untuk menutup lubang telinga
setelah meneteskan obat
Setelah digunakan, ujung penetes jangan dibilas tetapi dikeringkan dengan
kertas tisu kering dan tutup wadah dengan baik
d. Tetes hidunng
Bersihkan hidung yang sakit
Duduk dan tarik kepala ke arah belakang (tengadah) atau berbaring dengan
meletakkan bantal di bawah punggung, dan kepala dalam posisi tegak
Masukkan penetes 1 cm ke dalam lubang hidung
Teteskan obat sebanyak yang tertulis pada etiket
Segera tundukkan kepala sedalam-dalamnya dan letakkan kepala di
anatara dua lutut
Setelah beberapa detik, duduk tegak kembali, dan obat akan mengalir
turun dalam faring
Lakukan hal yang sama untuk lubang hidung yang lain bila perlu
Bilas penetes dengan air panas

e. Tetes hidung pada otitis


Otitis merupakan peradangan pada hidung. Penetesan dilakukan pada lubang
hidung tempat terjadinya peradangan.
Bersihkan hidung yang sakit
Duduk dan tarik kepala ke arah belakang (tengadah) atau berbaring
dengan meletakkan bantal di bawah punggung, dan kepala dalam posisi
tegak
Masukkan penetes 1 cm ke dalam lubang hidung
Teteskan obat ke lubang ipsilateral sebanyak yang tertulis pada etiket
Biarkan kepala dalam posisi miring ke arah ipsilateral hingga mencapai
tuba eustachia
Lakukan hal yang sama untuk lubang hidung yang lain bila perlu
Bilas penetes dengan air panas

2. Enema
Cara penggunaan enema
1. Cuci tangan terlebih dahulu
2. Berbaring miring pada sisi kiri, luruskan kaki kanan, tekuk kaki kiri hingga
lutut menyentuh dada, seperti penggunaan supositoria
3. Buka tutup, keluarkan isinya sedikit, oleskan pada ujung enema untuk
membasahinya
4. Masukkan ujung tube dalam rektum perlahan lahan sedalam 2-3 cm
5. Pencet kemasan hingga isinya dikeluarkan
6. Keluarkan tube dalam kemasan teta dipencet
7. Pertahankan posisi selama 5 menit
8. Cuci tangan kembali dengan sabun dan air

C. Sediaan Obat Bentuk Setengah Padat


1. Krim/salep rektal
Bersihkan dan keringkan daerah rektal, kemudian masukkan salep atau krim
secara perlahan ke dalam rektal.
Cara lain adalah dengan menggunakan aplikator. Caranya adalah aplikator
dihubungkan dengan wadah salep/krim yang sudah dibuka, kemudian
dimasukkan ke dalam rektum dan sediaan ditekan sehingga salep/krim keluar.
Buka aplikator dan cuci bersih dengan air hangat dan sabun.
Setelah penggunaan, tangan penderita dicuci bersih

2. Salep mata
Cuci tangan terlebih dahulu
Jangan memegang atau menyentuh ujung tube
Tengadahkan kepala ke atas
Tarik pelupuk mata bawah ke arah bawah sehingga membentuk kantung
Arahkan ujung tube sedekat mungkin dengan kantung tanpa menyentuh
mata atau kantung mata
Keluarkan salep kurang lebih 2 cm
Pejamkan mata selama dua menit. Jangan terlalu rapat atau terlalu sering
berkedip
Hilangkan kelebihan salep dengan tisu bersih
Setelah menggunakan salep mata pandangan akan kabur dalam beberapa
menit. Pasien dianjurkan tidak segera melakukan aktivitas setelah memakai
salep mata
D. Sediaan Obat Bentuk Khusus
1. Aerosol
Keluarkan dahak sebanyak mungkin
Kocok aerosol sebelum digunakan
Pegang aerosol terbalik
Masukkan ujung aerosol di antara kedua bibir, tutup rapat bibir disekelilingnya
Tengadahkan kepala sedikit
Hembuskan napas perlahan-lahan
Tarik napas dalam-dalam dan tekan katup aerosol selagi menarik napas sambil
menekan lidah ke bawah
Tahan napas melalui hidung
Berkumurlah dengan air hangat (jika aerosol berisi kortikosteroid)

2. Inhaler
Keluarkan dahak sebanyak mungkin
Letakkan kapsul pada inhaler sesuai petunjuk pada label
Masukkan ujung aerosol di antara kedua bibir, tutup rapat bibir disekelilingnya
Tengadahkan kepala sedikit
Tarik napas dalam-dalam melalui inhaler
Tahan napas selama 10-15 detik
Keluarkan napas melalui hidung
Berkumurlah dengan air hangat (jika inhaler berisi kortikosteroid)
3. Semprot hidung
Bersihkan hidung
Duduk dengan kepala sedikit menunduk
Kocoklah obat semprotnya
Tekan ujung botol penyemprot rapat-rapat ke salah satu lubang hidung.
Arahakn ujung penyemprot miring ke depan
Tutup lubang hidung yang lain dan tutup mulut
Tarik napas perlahan lahan dan semprotkan obat kuat-kuat dengan memencet
botol
Keluarkan ujung penyemprot dari hidunng, tundukkan kepala dalam dalamdan
letakkan di antara dua lutut
Duduk tegak kembali, biarkan obat mengalir turun ke dalam faring
Ulangi prosedur di atas untuk lubang hidung yang lain bila perlu
Bersihkan ujung penyemprot dengan air hangat

SUMBER

1. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas
Terbatas. 2007
2. Athijah, Umi dkk. Buku Ajar Preskripsi Obat dan Resep Jilid 1.2001.Airlangga
University Press. Surabaya
3. http://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-6-petunjuk-praktis-penggunaan-obat-yang-
benar diakses pada 30 Maret 2017 pukul 18.32 WIB

Anda mungkin juga menyukai