Anda di halaman 1dari 4

PASIEN YANG MEMBUTUHKAN PENGEKANGAN

(RESTRAIN)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari 3
UPT RS Pratama
Ditetapkan,
Kepala UPT RS Pratama
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL

(SPO)
dr. Fetty Fatiyah
NIP.19690402200112002
Pengekangan (restraint) adalah pembatasan pergerakan seseorang yang dilakukan
PENGERTIAN oleh orang lain baik menggunakan carafisik, mekanik (alat) atau dengan obat-
obatan.

Menjamin keselamatan pasien dan atau orang lain dari cedera yang dapat timbul
TUJUAN akibat kondisi psikologi atau gangguankesadaran pasien.

Pasien yang dilakukan prosedur restrain harus melalui prosedur


KEBIJAKAN
sebagaimana yang di tetapkan dalam Keputusan Direktur No............. Tentang
Panduan Pelayanan Pasien Dengan Restrain.
PASIEN YANG MEMBUTUHKAN PENGEKANGAN
(RESTRAIN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RS Pratama 2 dari 3
1. Perawat melakukan pengkajian awal untuk menilai pasien memerlukan
tindakan pengekangan (restraint).
2. Melaporkan kepada dokter tentang kondisi pasien dan doktermelakukan
pengkajian lebih lanjut untuk memutuskan. Tindakan
pengekangan (restraint).
3. Diskusikan tentang tindakan pengekangan (restraint) kepada
keluarga dan hasil diskusi di dokumentasikan di berkas rekam
medis pasien.
4. Pasien dengan pengekangan (restraint) harus dilakukan observasi awal
termasuk tanda-tanda vital pasien setiap 30 menit dalam 2 jam pertama
untuk menilai kondisi pasien setelah tindakan pengekangan
(restraint).
5. Dokumentasikan tanda-tanda vital, observasi lainnya dan respon lainnya dari
pasien yang dilakukan pengekangan(restraint) mekanis (alat) ataupun
obat-obatan (chemical)
PROSEDUR
6. Untuk pengekangan (restraint) secara mekanik (alat) :
a) Kondisi pasien harus dicek setiap 2 jam meliputi observasi dan
dokumentasi keadaan integritas kulit, sirkulasi dan tonus otot
b) Jika terjadi kelainan atau perlukaan (lecet), pengekangan (restraint)
harus dilepaskan dan dikaji ulang dengan perawat penanggung
jawab mengenai menekan manajemen resiko.
c) Laporkan semua kelainan pada dokter
d) Melibatkan bagian fisioterapi bila perlu
7. Untuk pengekangan (restraint) obat-obatan (chemical) :
a) Administrasi pengekangan (restraint) obat-obatan berdasarkan
instruksi dokter yang merawat dan mengikuti prinsip pemberian obat 5
benar
b) Observasi keadaan umum pasien setelah pemberian obat-obatan
sesuai intruksi dokter
PASIEN YANG MEMBUTUHKAN PENGEKANGAN
(RESTRAIN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RS Pratama 3 dari 3
PROSEDUR 8. Untuk pengekangan (restraint) fisik :
a) Aktifkan Code Black jika pasien menunjukkan sikap
kekerasan yang menimbulkan ancaman bahaya
b) Lanjutkan monitoring dan observasi pasien
c) Pastikan ada staf yang membantu untuk memegang masing-
masing ekstremitas atas dan bawah (biasanya diperlukan
minimal 5 staf) dan satu staf untuk memberikan pengekangan
(restraint) obat-obatan (chemical).
d) Usahakan untuk melakukan komunikasi verbal untuk
menenangkan situasi jika memungkinkan
e) Jika komunikasi verbal tidak berhasil, lanjutkan intervensi
diatas.
9. Perawat penanggung jawab dan atau petugas sekuriti harus menemani
pasien sampai keadaan pasien stabil
10. Observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum minimal tiap
30 menit harus terdokumentasi

Hal-hal yang harus diperhatikan:


1. Dokter :
membuat keputusan / instruksi terkait dengan fasilitas yang
dibutuhkan untuk perawatan pasien selanjutnya
mengkaji ulang pemeriksaan fisik pasien dan menindak lanjuti
temuan yang terdokumentasi di rekam medis pasien
mendiskusikan rencana pengobatan pasien dengan tim kesehatan lain
yang melibatkan keluarga pasien
membuat dokumentasi tentang pengkajian, jenis pengekangan
(restrain), spesifikasi tipe dan durasi pengekangan (restrain) dan
informasi kepada keluarga untuk perawatan pasien selanjutnya dan
pemeriksaan berkala
memastikan pemeriksaan medis pasien setiap 8 jam
memastikan terjadi komunikasi efektif dengan keluarga pasien
terkait dengan kemajuan pasien dan kebutuhan untuk merujuk pasien
ke fasilitas kesehatan lain bila diperlukan.
2. Perawat Penanggung Jawab :
apabila ada informasi untuk melakukan pengekangan(restrain) dari
staf perawatan, pastikan pengkajian fisik,informasi ke dokter
dan tindakan kegawat daruratan (bila dibutuhkan) telah dilakukan
memastikan dokumentasi pasien dilakukan denganlengkap dan benar
mengkaji ulang kebutuhan akan perawat khusus yangmendampingi
pasien yang dilakukan pengekangan(restrain)
memastikan terjadi diskusi dengan keluarga pasien yang
melibatkan dokter penanggung jawab pasien
memastikan ada keluarga yang mendampingi
3. Peralatan yang tersedia untuk pengekangan (restrain) :
Pagar bed :digunakan untuk mencegah pasien jatuh pada pasien
geriatric, lemah dan penurunan kesadaran. Tempat tidur harus selalu
dalam posisi rendah
Baju apollo : digunakan untuk pasien yang gelisah
Pelican belt
Kassa.

1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Intensif
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat darurat
4. Instalasi rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai