Disusun Oleh:
A31114326
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
AUDIT SIKLUS PENGELUARAN: Pengujian Substantif
1) Utang yang tidak disertai dengan surat berharga sebagai bukti tertulis dengan
kesanggupan untuk membayar kewajiban (account payable).
2) Utang yang disertai dengan surat berharga sebagai bukti tertulis tentang
kesanggupan untuk membayar kewajiban (utang wesel atau notes payable).
2. Utang jaminan masuk dari pelanggan.
3. Utang yang timbul dari berlalunya waktu(accrued payable).
4. Utang yang timbul kepada pihak ke tiga karena perusahaan yang ditunjuk sebagai
pemungut pajak atau iuran yang lain, seperti utang PPN, utang pajak penghasilan
karyawan (PPh Pasal 25), utang dana pension, utang asuransi karyawan.
5. Accrual yang timbul dari kegiatan usaha perusahaan meskipun:
Jumlah utang tersebut harus ditaksir seperti utang bonus
Krediturnya tidak diketahui seperti utang biaya separasi utuk produk perusahaan
yang dijual dengan garansi.
D. Prosedur Awal
Titik awal daris setiap pengujian audit adalah mendapatkan pemahaman tentang
bisnis dan industry klien. Pemahaman tentang signifikansi siklus pembelian dalam
perusahaan menyediakan konteks untuk pembelian risiko yang penting. Pamahaman
atas pemicu atau penggerak ekonomi perusahaan, termin perdagangan standar, dan
seberapa luas konsentrasi bisnis dengan pemasok tertentu menyediakan konteks untuk
mengevaluasi hasil prosedur analitis, pengujian pengendalian, dan pengujian substantif.
Prosedur awal lainnya untuk pengujian substantive atas utang usaha adalah
menelusuri saldo awal kertas kerja tahun sebelumnya, dan menggunakan software audit
tergeneralisasi dalam memeriksa akun buku besar untuk melihat setiap ayat jurnal yang
tidak biasa, serta untuk mengembangkan daftar jumlah yang terutang pada tanggal
neraca.
E. Prosedur Analitis
Tujuan auditor menerapakan prosedur ini adalah untuk mengembangkan ekspektasi atas
saldo akun utang dan hubungna antara utang usaha dengan akun akun kunci lainnya
seperti pembelian atau persediaan. Beberapa prosedur analitis yang dapat dilakukan
dengan mendapatkan bukti mengenai utang usaha. Suatu penurunan yang abnormal atas
rasio perputaran utang usaha atau kenaikan yang tidak diharapkan atas rasio lancar
dapat menjadi indicator bahwa kewajiban ditetapkan terlalu rendah. Prosedur analitis
akan dilakukan pada tahap akhir penugasan untuk memastikan bahwa bukti yang
dievaluasi dalam pengujian rincian telah konsisten dengan gambaran menyeluruh yang
dilaporkan dalam laporan keuangan.
Prosedur Lainnya
Dokumentasi pendukung utang yang telah dicatat, tetapi masih belum dibayar
sampai tangal terakhir pekerjaan lapangan, juga harus diperiksa atas dasar pengujian.
Hal ini juga akan dapat mengungkapkan kewajiban yang ada namun belum dicatat
pada tanggal neraca. Prosedur lainnya yang dapat mengungkapkan utang yang belum
dicatat meliputi:
1) Menginvestigasi pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur penjual yang
tidak sesuai pada akhir tahun,
2) Mengajukan pertanyaan pada personil akuntansi dan pembelian tentang utang
yang belum dicatat, serta
3) Mereview anggaran modal, perintah kerja, dan kontrak kosntruksi untuk mencari
bukti adanya utang yang belum dicatat.