Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
BAB IV
ANALISA PERFORMANCE
POMPA PLUNGER QUINTUPLEX GASO HP600XL
(a)
(b) (c)
Gambar 4.3 (a) Salah satu sisi pompa plunger. (b) Katup hisap membuka. (c)
Katup hisap menutup.
(a) (b)
Gambar 4.4 (a) Contoh gas engine jenis Dossan. (b) Pompa GASO
HP600XL di SPU-A. [1]
minyak dan air panas yaitu 1:10. Air yang dicampurkan bersuhu tinggi karena
minyak mentah tersebut harus menempuh jarak sekitar 18 km untuk mencapai
Balongan. Karena tidak terdapat boiler di tempat ini, maka proses transfer minyak
ke Balongan juga menyesuaikan cuaca. Pemompaan tidak dilakukan ketika cuaca
mendung karena akan menyebabkan minyak beku di jalan.
Terdapat tiga jenis tangki yang digunakan di SPU-A Field Jatibarang dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Tangki pertama disebut sebagai tangki stand by, yang berfungsi sebagai
tangki yang siap digunakan apabila produksi minyak melebihi kapasitas.
Ketinggian fluida di tangki ini minimal 140cm yang terdiri dari 37cm
minyak dan air 103cm.
b. Tangki kedua disebut sebagai tangki produksi, yang berfungsi untuk
menampung minyak dari SP-SP atau sumuran. Di dalam tangki ini
minyak yang masuk masih bercampur dengan berbagai jenis fluida.
c. Tangki ketiga disebut sebagai tangki siap pompa minyak, yang berfungsi
sebagai tempat penampungan minyak yang sudah siap untuk dikirim ke
Pertamina RU VI Balongan.
Ada suatu waktu pompa di SPU-A dan SPU-B bekerja bersamaan. Proses itu
dilaksanakan pada malam hari sekitar jam 02.00 WIB. Hal tersebut bertujuan untuk
mempercepat proses transfer minyak ke Balongan. Atau ketika produksi minyak
yang dihasilkan dari sumuran atau SP sangat banyak.
(a) (b)
Gambar 4.5 (a). Salah satu tangki produksi. (b). Perpipaan untuk mengirim
minyak ke Pertamina RU VI Balongan. [1]
4.5 Analisa Performance Pompa GASO HP600XL
a. Perhitungan Berdasarkan Data Teoritis Desain Pompa
Dari spesifikasi data pompa GASO HP600XL dapat diketahui sebagai
berikut:
Diameter plunger (D) = 5 inchi
Langkah plunger (s) = 7 1/8 inchi
Kecepatan pompa (N) = 150 rpm
Jumlah plunger (n) =5
Tekanan = 988 psi
Efisiensi volumetris (v) = 100%
Efisiensi mekanis (m) = 90%
Volume
Untuk mencari volume pada pompa torak kerja tunggal, maka menggunakan
persamaan (1) dengan hasil sebagai berikut:
V = x D2 x s
4
V = x (0.127)2 x 0.180975 m
4
V = 2.29 x 103 m3
Debit
Untuk mencari debit pada pompa torak kerja tunggal, maka menggunakan
persamaan (3) dengan hasil sebagai berikut:
Qt = A x s x N x n x 60
Qt = (0.127)2 x 0.180975 x 150 x 5 x 60
4
Qt = 0.0126677 x 0.180975 x 45000
m3
Qt = 103.2 jam = 454.2 gpm
Daya
Dengan spesifikasi yang telah disebut tadi, ketika kecepatan pompa 150 rpm
maka daya yang dibutuhkan dihitung menggunakan persamaan (21) dengan
hasil sebagai berikut :
(Q x P)
BHP =
1714 x m
(454.2 gpm x 988 psi)
BHP =
1714 x 0.9
BHP = 291 HP
Densitas campuran :
Misal :
Fraksi volume crude oil (Vfo) = 30%
Fraksi volume air (VFw) = 70%
Maka; m = VFw w + Vfo o
= (0.7)(996) + (0.3)(806)
= 939 kg/m3
Viskositas campuran :
Untuk nilai viskositas dinamik diperoleh dengan menggunakan hubungan
homogen seperti densitas campuran yaitu :
m = VFw w + VFo o
= (0,7)(0,82 10-3) + (0,3)(9,33 10-3)
= 3.373 10-3 Pa s
Pv = 19.92 kPa
Maka;
V2 V1
hv =
2g
0.548 0.214
hv = = 0.017
2g
V2 (0.214) 2
hlm (inlet) K (0,8) 0.0023 m
2g 2(9,81)
- Kerugian pada ujung keluar (outlet) pipa :
V2 (0.548) 2
hlm (outlet) K (1) 0.0153 m
2g 2(9,81)
- Kerugian pada elbow, tee dan socket :
Besar head kerugian pada elbow, tee dan socket diperoleh dengan persamaan :
V2
hlm (fitting) n K
2g
Dimana untuk nilai K dapat diperoleh dari Tabel 3.4. Adapun nilai K dan jumlah
kelengkapan pipa tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Hasil perhitungan koefisien kerugian pada elbow, tee dan socket.
Jenis Kelengkapan Pipa Jumlah (n) K n.K
Elbow 90o flanged 55 0.3 16.5
Elbow 90o threaded 20 1.5 30
Elbow 45o flanged 17 0.2 3.4
Sehingga;
V2 (0.548) 2
hlm (fitting) n K (58.7) 0,898 m
2g 2(9,81)
- Kerugian pada katup :
Pada instalasi perpipaan terdapat dua katup yaitu katup isap dan katup tekan.
Katup ini berjenis circular gate valve. Katup isap tetap terbuka penuh sehingga
nilai K adalah konstan. Sedangkan katup tekan berfungsi untuk mengatur besar
kecilnya kapasitas aliran fluida, sehingga nilai K dapat berubah tiap variasi
persentase bukaan katup. Menurut Thorley (1991), koefisien kerugian untuk
square gate valve diperoleh dengan persamaan :
5106.1473
Stroke < 30% : K
S 1.973566
Stroke > 30% : K = 30.82205 e-0,053809 (S)
dimana S adalah persentase bukaan katup . Adapun grafik koefisien kerugian
gate valve yang diberikan oleh Thorley ditunjukkan dalam Lampiran A.
Koefisien kerugian untuk bukaan penuh (100%) :
K = 30.82205 e-0,053809 (S) = 30.82205 e-0,053809 (100)
= 0,142
Karena kedua katup dalam kondisi bukaan penuh maka :
V2 (0.548) 2
hlm (valve) n K (2)(0,142) 0,00435 m
2g 2(9,81)
NPSHa :
NPSHa = Hs + Pa Pv Hf - Ha
= 2070.92 + 3,07 6.6732 - 0.5838 421.25
= 1645.48
Sementara itu, diketahui data dari control room Qaktual adalah 80 m3/jam =
352.27 gpm, sedangkan berdasarkan perhitungan data teoritis didapat Qt = 103.2
m3/jam = 454.2 gpm, maka efisiensi volumetrisnya adalah:
Qa
v =
Qt
80
v = = 0.77 = 77 %
103.2
Presentase Slip
Qteoritis Qaktual 103.2 80
= = = 0.22 = 22 %
Qteoritis 103.2
Plunger Load
Untuk mencari plunger load pada pompa torak kerja tunggal, maka
menggunakan persamaan (8) dengan hasil sebagai berikut:
PL = A x PSI
PL = (5)2 x 895.6
4
PL = 17,585.06 lbf
Kecepatan Fluida
Untuk mencari kecepatan fluida pada pompa torak kerja tunggal, maka
menggunakan persamaan (9) dan substitusi persamaan (10) dengan hasil
sebagai berikut:
(Qa x 0,321)
FV =
FA
(Qa x 0,321)
FV = 2
d x 0,7854
(352.27 x 0,321)
FV =
102 x 0,7854
FV = 1.44 ft/s
Head Statis
Untuk mencari volume pada pompa torak kerja tunggal, maka menggunakan
persamaan (11) dengan hasil sebagai berikut:
(2.31 x P)
Hs =
SG
(2.31 x 895.6 psi)
Hs =
0.8518
Hs = 2428.78 ft
Head Percepatan
Untuk mencari head percepatan pada pompa torak kerja tunggal, maka
menggunakan persamaan (12) dengan hasil sebagai berikut:
(L x V x N x C)
Ha =
Kxg
Dengan asumsi L = 100 m (3937.01 inch); sedangkan untuk nilai FV = 1.44
ft/s; N = 150 rpm, C = 0.040; K = 2.5; dan g = 32.3 ft/s maka:
(3937.01 x 1.44 x 150 x 0.040)
Ha =
2.5 x 32.3
Ha = 421.25 ft
Daya
c. Performance Pompa
Berikut ini adalah kurva performance pompa plunger quintuplex GASO HP600XL
Sementara gambar di bawah ini performance pompa plunger quintuplex GASO HP600XL ditunjukkan dengan Fishbone
Technique in Root-Cause Analysis
Gangguan yang paling sering terjadi pada katup adalah kebocoran fluida
melewati sebuah batang atau flens gasket. Flens gasket dibuat dari suatu bahan
campuran yang dimampatkan membentuk suatu perapat anti bocor. Vibrasi yang
berlebihan dapat mengakibatkan perapat ini bocor.
Spesifikasi gland packing yang digunakan adalah
Merk : Chesterton
Tipe : Approximate 1761 PTFE
Tahanan : Oil
Ukuran : 7/16 inch
Temperatur : Sampai 260 oC
Tekanan Maks. : 150 bar
Pressure discharge : 20 kg/cm2
Pressure Suction : 4 kg/cm2
Gambar 4.10 Posisi plunger yang rusak terletak pada silinder nomor 3. [1]
Gambar 4.11 Kavitasi yang terjadi dapat menyebabkan plunger rusak. [1]