metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique)
(Dadang Haryanto)
Dadang Haryanto
Prodi Sistem Informasi
STMIK DCI
Jl. Letjen Mashudi No. 6 Kota Tasikmalaya
Email: masterlumut@gmail.com
ABSTRAK
Penjadwalan merupakan rencana pengaturan urutan kerja serta pengalokasian
sumber baik waktu maupun fasilitas untuk setiap proses yang harus diselesaikan. Jalur
kritis adalah suatu jalur yang memiliki kegiatan dengan total waktu yang paling lama
tetapi menunjukan waktu penyelesaian proyek yang tercepat.
Critical Path Method (CPM) dan Metode Project Evaluation and Review Technique
(PERT) digunakan untuk menentukan jalur kritis sebuah proyek. Metode PERT-CPM
memecahkan masalah dengan perhitungan maju, perhitungan mundur dan perhitungan
kelonggaran waktu.
Diharapkan dengan adanya aplikasi analisis network planning pada proyek
konstruksi bangunan dengan metode CPM dan PERT ini dapat membantu para pimpinan
proyek dalam pengambilan keputusan mengenai perencanaan penjadwalan proyek yang
akan dilaksanakan.
11
Aplikasi Analisis Network Planning pada Proyek Konstruksi bangunan dengan
metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique)
(Dadang Haryanto)
12
Aplikasi Analisis Network Planning pada Proyek Konstruksi bangunan dengan
metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique)
(Dadang Haryanto)
13
Aplikasi Analisis Network Planning pada Proyek Konstruksi bangunan dengan
metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique)
(Dadang Haryanto)
jaringan. Jaringan menunjukan saling Informasi ini berupa status suatu kegiatan
hubungan antara satu kegiatan dengan apakah overrun atau underrun. Dengan
kegiatan lain. Walaupun prinsip informasi ini dapat ditetapkan suatu aksi
penyusunan jaringan pada kedua metode korektif terhadap kegiatan dalam rangka
adalah sama, namun terdapat perbedaan mempertahankan biaya proyek.
mendasar antara kedua metode ini. Rangka Pikiran PERT dan CPM
Perbedaan ini terletak pada konsep biaya PERT dan CPM keduanya mengikuti
yang dikandung CPM yang tidak ada di enam langkah dasar:
dalam metode PERT. 1. Mengidentifkasikan proyek dan
Asumsi yang digunakan dalam menyiapkan struktur pecahan kerja
metode PERT adalah bahwa lama waktu 2. Membangun hubungan antara
semua kegiatan tidak tergantung satu sama kegiatan, memutuskan kegiatan mana
lain. Penentuan lama waktu penyelesaian yang harus terlebih dahulu dan mana
suatu proyek dengan PERT dilakukan yang mengikuti yang lain
dengan menentukan waktu yang paling 3. Menggambarkan jaringan yang
pesimis (terlama) dan optimis (tercepat) menghubungkan keseluruhan kegiatan
untuk setiap kegiatan. Hal ini terjadi karena 4. Menetapkan perkiraan waktu dan/atau
adanya ketidakpastian penyelesaian suatu biaya untuk tiap kegiatan
kegiatan ini dinyatakan dalam suatu 5. Menghitung jalur waktu terpanjang
varians. Semakin kecil varians menunjukan melalui jaringan. Ini yang disebut jalur
semakin pasti suatu kegiatan dapat kritis
diselesaikan. Apabila jaringan sudah 6. Menggunakan jaringan untuk
sedemikian besar, penentuan lama membantu perencanaan, penjadwalan,
penyelesaian suatu proyek dapat dilakukan dan pengendalian proyek.
melalui proses foward pass dan backward
pass. Langkah ke-5, menetukan jalur kritis,
Ada dua macam estimasi, baik adalah bagian utama dalam pengendalian
untuk waktu maupun biaya, yang dilakukan proyek. Kegiatan pada jalur kritis mewakili
di dalam metode CPM, yaitu estimasi tugas yang akan menunda keseluruhan
normal dan estimasi crash. Perhitungan proyek, kecuali bila mereka dapat
kedua jenis estimasi dimaksudkan untuk diselesaikan tepat waktu. Manajer
menemukan kegiatan-kegiatan pada jalur mempunyai keleluasaan untuk menghitung
kritis dimana waktu dapat dipercepat tugas penting dengan mengidentifikasi
dengan pengeluaran paling minimum. kegiatan yang kurang penting dan
Dengan cara ini, efisiensi penyelesian melakukan perencanaan ulang,
proyek dapat dicapai dalam hal waktu penjadwalan ulang, dan pengalokasian
maupun biaya. ulang sumber daya manusia dan uang.
Metode PERT dapat diterapkan Meskipun PERT dan CPM berbeda
untuk mencapai tujuan pengendalian pada beberapa hal dalam terminologi dan
biaya. Adapun tujuan akhir dari PERT pada konstruksi jaringan, tujuan mereka
adalah untuk memberikan informasi yang sama. Analisis yang digunakan pada kedua
dapat digunakan untuk mempertahankan teknik ini sangat mirip. Perbedaan
biaya proyek dalam anggaran tertentu. utamanya adalah bahwa PERT
14
Aplikasi Analisis Network Planning pada Proyek Konstruksi bangunan dengan
metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique)
(Dadang Haryanto)
menggunakan tiga perkiraan waktu untuk Dimulai dari Start (initial event) menuju
tiap kegiatan. Perkiraan waktu ini Finish (terminal event) untuk
digunakan untuk menghitung nilai yang menghitung waktu penyelesaian
diharapkan dan penyimpangan standar tercepat suatu kegiatan (EF), waktu
untuk kegiatan tersebut. CPM membuat tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan
asumsi bahwa waktu kegiatan diketahui saat paling cepat dimulainya suatu
pasti, hingga hanya diperlukan satu faktor peristiwa. Pada perhitungan maju
waktu untuk tiap kegiatan. terdapat aturan-aturan pengerjaan
diantaranya:
III. PERANCANGAN SISTEM Aturan Pertama
Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan
3.1. Prosedur Metode Critical Path baru dapat dimulai bila kegiatan yang
Method mendahuluinya (predecessor) telah
Langkah-langkah yang digunakan selesai.
dalam menentukan jalur kritis menurut E(1) = 0
Critical Path Method adalah sebagai Aturan Kedua
berikut: Waktu selesai paling awal suatu kegiatan
1. Membuat uraian-uraian kegiatan, sama dengan waktu mulai paling awal,
menyusun logika urutan kejadian- ditambah dengan kurun waktu kegiatan
kejadian, menentukan syarat-syarat yang mendahuluinya.
pendahuluan, menguraikan interelasi EF(i-j) = ES(i-j) + t (i-j)
dan interdependensi antara kegiatan-
kegiatan. Aturan Ketiga
2. Memperkirakan waktu yang diperlukan Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih
untuk melaksanakan tiap kegiatan, kegiatan-kegiatan terdahulu yang
menentukan kapan suatu kegiatan menggabung, maka waktu mulai paling
dimulai dan kapan berakhir, awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama
menentukan kapan suatu proyek dengan waktu selesai paling awal (EF)
berakhir. yang terbesar dari kegiatan terdahulu.
3. Setelah menentukan uraian-uraian
kegiatan, memperkirakan waktu yang 2. Hitungan Mundur
diperlukan dan menentukan kapan Dimulai dari Finish menuju Start untuk
suatu kegiatan dapat dimulai dan kapan mengidentifikasi saat paling lambat
berakhir, maka langkah selanjutnya terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu
adalah menentukan critical path paling lambat terjadinya suatu kegiatan
dengan cara menghitung waktu-waktu (LS) dan saat paling lambat suatu
penyeleseian. peristiwa terjadi (L). Pada perhitungan
Adapun cara perhitungan dalam maju terdapat aturan-aturan
menentukan waktu penyelesaian terdiri pengerjaan diantaranya:
dari dua tahap, yaitu perhitungan maju
(forward computation) dan perhitungan Aturan Keempat
mundur (backward computation). Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan
1. Hitungan Maju sama dengan waktu selesai paling akhir
15
Aplikasi Analisis Network Planning pada Proyek Konstruksi bangunan dengan
metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique)
(Dadang Haryanto)
1. Daftar Form-form
Daftar Tabel Perancangan Form
No Nama Form Keterangan
1 Form1 (UnitUtama.dfm) Form untuk menu utama
Form untuk pengolahan data
2 Form2 (UnitCPM.dfm)
jadwal berdasarkan CPM
Form untuk pengolahan data
3 Forn3 (UnitPert.dfm)
jadwal berdasarkan PERT
Form untuk menampilkan
4 Form4 (Unit4.dfm)
visualisasi gambar pengerjaan
Form untuk menampilkan
5 Form5 (unit5.dfm)
laporan data CPM
Form untuk menampilkan
6 Form6 (unit6.dfm)
laporan data PERT
16
Aplikasi Analisis Network Planning pada Proyek Konstruksi bangunan dengan
metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique)
(Dadang Haryanto)
17
Aplikasi Analisis Network Planning pada Proyek Konstruksi bangunan dengan
metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique)
(Dadang Haryanto)
18
Aplikasi Analisis Network Planning pada Proyek Konstruksi bangunan dengan
metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique)
(Dadang Haryanto)
V. KESIMPULAN
Dari hasil analisa yang dilakukan oleh
penulis terhadap network planning proyek
konstruksi bangunan berdasarkan metode
critical path method dan Project Evaluation
and Review Technique dapat disimpulakn
antara lain:
1. Critical path method dan Project
Evaluation and Review Technique
merupakan salah satu metode yang
digunakan untuk menganalisis network
planning sehingga dapat diketahui jalur-
jalur pengerjaan yang dianggap kritis.
2. Penentuan jalur kritis pada network
planning merupakan hal yang perlu
dilakukan karena dengan mengetahui
jalur kritis kita dapat meminimalisir
kemungkinan keterlambatan
pengerjaan suatu proyek.
19
Aplikasi Analisis Network Planning pada Proyek Konstruksi bangunan dengan
metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique)
(Dadang Haryanto)
20