Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latat Belakang
Darah adalah salah satu bagian tubuh yang paling
mendapatkan perhatia dan penghargaan yang tinggi. Demikian tinggi
penghargaan tersebut. Sehingga dara sering sekali dihubungkan
dengan berbagai hal yang sebenarnya diluar fungsi darah itu sendiri
Waktu perdarahan (bleeding time, BT) adalah uji
laboratorium untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan
perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris.
Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi. Masa
perdarahan tergantung atas : ketepatgunaan cairan jaringan dalam
memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit.
Pemeriksaan ini terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan
kemampuan untuk adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk
agregasi. Bila trombosit Prinsip pemeriksaan ini adalah menghitung
lamanya perdarahan sejak terjadi luka kecil pada permukaan kulit dan
dilakukan dalam kondisi yang standard. Ada 2 teknik yang dapat
digunakan, yaitu teknik Ivy dan Duke. Kepekaan teknik Ivy lebih baik
dengan nilai normal 1-6 menit. Teknik Duke nilai normal 1-8 menit.
Bleeding time (waktu perdarahan) adalah uji laboratorium
untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat
trauma yang dibuat secara laboratoris.Pemeriksaan ini mengukur
hemostasis dan koagulasi.Nilai dari hasil pemeriksaan Bleeding Time
(waktu perdarahan) dipengaruhi oleh jumlah trombosit, dinding
pembuluh darah, hematokrit, kualitas kulit, dan juga teknik yang
digunakan. Pemeriksaan bleeding time (waktu perdarahan) terdapat
dua metode yaitu metode Ivy dan metode Duke. Kedua metode
tersebut bisa menunjukkan hasil yang berbeda karena perlakuan dan
tempat tusukannya pun berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk
Mengetahui gambaran hasil pemeriksaan waktu perdarahan dengan
metode Ivy dan Duke. Desain penelitian yang digunakan adalah
deskriptif. Sampel penelitian ini diambil dari sebagian mahasiswa D3
Analis Kesehatan STIKes Muhammadiyah Ciamis yaitu sebanyak 76
orang.Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling.
Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai pemeriksaan bleeding time
(waktu perdarahan) metode Ivy yang normal sebanyak 76 orang
(100%), tidak didapatkan hasil pemeriksaan abnormal. Nilai
pemeriksaan bleeding time (waktu perdarahan) metode Duke yang
normal sebanyak 76 orang (100%), tidak didapatkan hasil
pemeriksaan abnormal. Nilai normal untuk pemeriksaan bleeding time
(waktu perdarahan) metode Ivy yaitu 1 6 menit, sedangkan metode
Duke nilai normalnya yaitu 1 3 menit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pendarahan berkepanjangan setelah terjadi truam asusperfisial


yang telah teratasi. Merupakan petunjuk adanya definsiesi trombosit.
Masa pendrahan yang memanjang dapa terjadi pada setiap Keadaan
trombositopnia. Penyakit von willibran, sebagian besar kelainan fungsi
trombosit, atau setelah minum aspirin, penetapan masa pendarahan sult
dilakukan berulang kali untuk menilai keadaan yang berubah-ubah setiap
orang yang mengerjakan test tersebut, melakukannya dengan cara yang
berbeda, sifat tusukan yang dibuatpun, setiapkali berbeda maka
tusukannya juga kn berbeda-beda tergantug tempat ulit yang ditusuk dan
keadaan lainnya, pembuluh kailer yang tertusuk akan terus mengeluarkan
darah sampai luka itu tersumbat oleh trombosit yang menggumpal, pada
aat darah keluar dan menutupi luka, maka erjadi pembekuan, fibrin yang
terbentuk akan mencegah pendarahan lebih lanjut, pada percobaan ini,
darah yang keluar harus dihisap secara berlahan sedemikian rupa
sehingga tidak merusak sumber trombosit. Setiap dibuat tusukan drah di
usap setiap 30 detik,
Metode ivy paling dianggap baik karena dilakukan pada
bagian volar lengan bawah sehingga mudah diamati, perdarahan yang
terjadi cukup merata. Relatif rentang terhadap rasa sakit. Selain itu,
bagian lengan atas mudah di tekan hingga tekanan hidrostik di lengan
bawah dapat dinaikan , tusukan harus dilakukan pada daerah yang telah
di desinfektan, bebas pwnyakit kulit, dan letaknya jauh dari vena dibawah
kulit. Teknan hidrostik harus di perhatikan sebesar 40 mmHg selma
percobaan. Cara ivy dulakukan dengan cara menusuk sedalam 2-3 mm
menggunakan lanset. Setiap tusuka yangdi buat mempunyai kedalaman
yang tepat dan sama nilai normal masapendarahan adalah 3-6 menit.
Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) merupakan
pemeriksaan skrining (penyaring) untuk menilai gangguan fungsi trombosit
dan mendeteksi adanya kelainan von willebrand. Pemeriksaan ini secara
langsung dipengaruhi oleh jumlah trombosit terutama dibawah
50.000/mm3, kemampuan trombosit membentuk plug, vaskularisasi dan
kemampuan konstriksi pembuluh darah. Mekanisme koagulasi tidak
mempengaruhi waktu perdarahan secara signifikan kecuali terjadi
penurunan yang cukup parah.
Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) tidak boleh
dilakukan apabila penderita sedang mengkonsumsi antikoagulan atau anti
nyeri aspirin, karena dapat menyebabkan waktu perdarahan memanjang.
Pengobatan harus ditunda selama 3-7 hari atau jika memungkinkan
pasien diberitahu agar tidak mengkonsumsi aspirin atau obat penghilang
rasa nyeri tanpa resep selama 5 hari sebelum pemeriksaan
Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) terdapat
dua metode yaitu Ivy dan Duke. Metode duke dinilai kurang teliti dan
kurang akurat, sehingga dilakukan perbaikan berdasarkan metode
Ivy.Agar pemeriksaan terstandarisasi maka dilakukan penyamaan tekanan
pembuluh darah dengan menggunakan sfigmomanometer pada tekanan
40 mmHg. Tusukan dilakukan pada lengan bagian bawah menggunakan
lanset (Nugraha, Gilang, 2015). Metode Duke kurang memberatkan pada
mekanisme hemostasis karena tidak diadakan pembendungan. Namun
metode Duke sebaiknya hanya dipakai pada bayi dan anak kecil saja,
karena pembendungan menggunakan figmomanometer pada lengan atas
tidak mungkin atau susah dilakukan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat Dan Bahan
1. Tensimeter
2. Lanset
3. Kapas alkohol
4. Kertas saring
B. CARA KERJA
1. pasang tensimeterpada pasien dengan tek darah 40 mmHg
2. pilih lokasi penusukan (3 jari dibwah siku)
3. desinfeksi dengan alkohol 70% bagian lokasi yang dipilih.
4. Renangkan kulit dengan 8 turk dengan kedalaman 3 mm
5. Nyalakn stopwats ketika memulai menghitung darah
6. Setiap 30 detik sentuhkan kertas saring pada darah.
7. Matikan stopwats jika darah tidak mengeluarkan darah
8. Nilai normal. 1-7 menit.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Tabel
Nama Waktu Keterangan
Zumaira abbas 2 menit 1 detil Normal

2. Gambar
B. Pembahasan
Pada percobaan ini darah yang keluar harus diusap secara
berlahan sedemikian rupa sehingga tidak merusak plug/sumbat
trombosit. Setelah di buat tusukan darah yang keluar di usap setiap
30 detik dengan cara menempelkan kertas sating pada etesan
darah tanpa menyentuh luka, setelah trombosit menumpuk pada
luka, perdarahan akan berkurang dan tetesan darah semakin lama
akan semakin kecil.
Tes masa pendarahan dilkaukan jika pada kertas sarig tidak
ada lagi darah, variasi hasil tidak bisa di hindari sehingga hasil
pemeriksaan duplo yang dilakukan pada penderita dalam waktu 2-3
menit setidaknya harus selesai.
BAB V
KESIMPULAN

Darah adalah salah satu bagian tubuh yang paling


mendapatkan perhatia dan penghargaan yang tinggi. Demikian tinggi
penghargaan tersebut. Sehingga dara sering sekali dihubungkan
dengan berbagai hal yang sebenarnya diluar fungsi darah itu sendiri.
Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) tidak boleh
dilakukan apabila penderita sedang mengkonsumsi antikoagulan atau
anti nyeri aspirin, karena dapat menyebabkan waktu perdarahan
memanjang.
DAFTAR PUSTAKA

Rukman Kiswara, hematologi dan transfusi.

R. gadrasoebrata, 1967. Penuntun laboratorim klinik, Dan, rakyat. Jakarta.

EUIS MAYANGSARI. gambaran hasil pemeriksaan bleeding


tim(waktuperdarahan) dengan metode ivy dan duke1.

Anda mungkin juga menyukai