Anda di halaman 1dari 4

DIKSI

Standar Kompetensi bab ini adalah kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam

menentukan diksi.

1. Standar kompetensi
2. Persyaratan diksi
3. Karya ilmiah dalam bahasa Indonesia
4. Kata popular dalam bahasa Indonesia
5. Kata jargon dalam bahasa Indonesia
6. Kata slang dalam bahasa Indonesia
7. Menggunnakan pilihan kata secara tepat dalam berbahasa Indonesia.

Indikator pemilihan kompetensi dasar

1. Merumuskan pengertian diksi


2. Merumuskan persyaratan diksi
3. Mencontohkan kata ilmiah dalam bahasa Indonesia
4. Mencontohkan kata popular dalam bahasa Indonesia
5. Mencontohkan kata jargon dalam bahasa Indonesia
6. Mencontohkan kata slang dalam bahasa Indonesia
7. Mencontohkan pilihan kata secara tepat dalam berbahasa Indonesia

1. Pengertian Diksi

Nama lain pilihan kata/memilih kata adalah diksi. Disksi berarti pilihan kata yang tepat
danselaras(cocok penggunaannya) untuk menggunakan gagasan sehingga memperoleh
efektertentu(seperti yang diharapkan) (KBBI:1994)

Harimurti (1984) dalam kamus linguistic menyatakan bahwa diksi adalah pilihan kata dan kejelasan
lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara didalam umum atau didalam karang
mengarang. Jadi diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang mengarang, hal tulis
menulis, serta tutur sapa. Setiap penulis maupun pembicara apabila ingin menyampaikan buah
pikiran, pendapat dan pernyataan, sudah tentu memakai bahasa yang baik, tepat, dan benar.

2. Persyaratan Diksi

Dalam memilih kata kata ada dua persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu persyaratan ketetapan dan
kesesuaian. Untuk memenuhi persyaratan ketepatan dan kesesuaian dalam pemilihan kata,perlu
diperhatikan :

1. Kaidah kelompok/frase
2. Kaidah makna kata
3. Kaidah lingkungan social
4. Kaidah karang mengarang

Keempat kaidah ini saling berkaitan dan saling mendukung sehingga karangan atau tutur yang
disampaikan kepada pembaca/pendengr bernilai serta berbobot.

Karangan/titir yang bernilai dan bobot adalah yang mengungkapkan pikiran, pendapat serta
pernyataan dengan baik, tidak rumit dan tidak berbelit, serta memp[ergunakan piihan kata/diksi
yang baik dan tepat. Pilihan kata/diksi sangat menentukan untuk menyampaikan ide yang diinginkan
si penulis ataupun si pembicara.

a. Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok Kata/Frase

Pilihan kata/diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya pilihan kata/diksi yang
tepat, seksama, lazim, dan benar.

1. Tepat : Pengertian tepat adalah pemilihan kata dengan menempatkan pada


kelompoknya.
2. Seksama : pengertian seksama adalah makna kata harus benar dan sesuai dengan
apa yang hendk disampaikan.

Unsur kata seksama ini berhubungan dengan makna kata serta berpaut dengan pengertian sinonim,
hanonim, antonym, dan polisemi dan hipermini. Kata kata sinonim biasanya pula dikatakan dengan
kata kata yang sama artinya. Sinonim dapat terjadi disebabkan oleh hal hal berikut:

1. Pengaruh bahasa daerah


2. Perbedaan dialek regional
3. Pengaruh bahasa asing
4. Perbedaan dialek social
5. Perbedaan ragam bahasa
6. Perbedaan dialek temporal

Hanonim ialah kata yang bentuknya sama, tetapi artinua nernea atauntidak sama. Contohnya :
antara kata buku yang berarti kata kitab dan buku yang berarti ruas; antara kata bisa yang berarti
kata dapat dengan bisa yang berarti racun.

Hanonim ini dapat dibedakan lagi atas dua bentuk yaitu homofon dan homograf. Homofon adalah
kata yang bunyinya sama, tetapi tulisannya berbeda dan artinya juga berbeda. Contoh kata bank
serta bang. Kedua kata ini bunyinya persis sama, tetapi dituliskan dengan bentuk yang berbeda. Kata
bank mempunyai arti kata lembaga yang mengurus lalu lintas uang kemudian kata bang adalah
bentuk singkatan dari kata abang yang berarti kakak laki laki.

Homograf adalah kata yang tulisannya sama, tetepi bunyinya berbeda dan artinya juga berbeda.
Contoh, kata perang dan seri yang dilafalkan dengan e lemah/pepet dan e keras/taling akan berbeda
artinya. Kata perang/perang yang dilafalkan dengan e lemah berarti pertempuran , sedangkan kata
perang/perang yang dilafalkan dengan e keras agak kemerah merahan.

Kata Antonim berasal dari bahasa Yunani, yaitu aroma yang berarti nama dan anti yang berarti
melawan. Jadi, secara harfiah, antonym adalah dua patah kata yang maknanya agak berlawanan.
Dikatakan agak karena sifat berlawanan dari dua patah kata yang berantonim itu sangat relatif. Kata
kata yang berlawanan ini menurut ungkapan pikirannya dapat dibagi atas dua bagian, yaitu a)
kontradiksi, serta b) kontras/kontrer. Dikatakan kontradiksi apabila dua pernyataan tidak mungkin
sama sama benar dan tidak mungkin sama salah. Dengan kata lain salah satu dari pernyataan itu
benar dan pernyataan lainnya tidak benar. Jadi didalam kontradiksi hanya ada satu piihan yang
benar. Umumnya kata kontradiksi ini dinyatakan dengan kata bukan atau tidak.

Kemudian dikatakan kontras/kontrer apabila salah satu dari dua pernyataan mungkin benar atau
mungkin juga kedua pernyataan itu salah. Oleh sebab itu tidak mungkin kedua pernyataan itu benar,
tetapi salah satu mungkin benar atau dapat pula terjadi kedua pernyataan itu mugkin salah.

Polisemi berarti sepatah kata mempunyai banyak arti atau sepatah kata mempunyai arti lebih dari
satu. Pelisemi dengan pengertian sepatah kata yang lebih dari satu ini timbul karena sepatah kata
yang asal usulnya sama ini dipergunakan dalam bentuk yang berbeda. Dalam polisemi dapat terjadi
hal hal berikut ini:

a. Sepatah kata dapat berarti lebih dari Satu


b. Kata yang mempunyai arti petunjuk benda tertentu dipakai untuk member keterangan
benda lain.
c. Sepatah kata konkret dapat pula dipergunakan untuk suatu pengertian abstrak
d. Kata yang sama berubah artinya karena berbeda indra yang menerimanya. Gejala seperti ini
juga disebut dengan sinestesia

Hipermini ialah kata kata yang maknanya mencakup makna kata kata lainnya. Kata kata yang
berhipermini salau bersifat umum karena maknanya meliputi makna sejumlah kata lainnya. Untuk
itu didalam memilih kata, kita memerlukan kecermatan dan ketelitian agar kata kata yang kita pilih
itu maknanya tepat

Hiponim adalah kata kata yang maknanya termasuk didalam makna kata kata lainnya.

Lazim

Maksud lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Oleh karena itu didalam sebuah
karangan janganlah dipergunakan ungkapan, frase serta kata kata yang belum menjadi milik
Indonesia. Kata yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia dipergunakan juga dalam satu kalimat akan
membingungkan dan mengacaukan pengertian saja.

Benar

Yang dimaksud dengan benar adalah pilihan kata itu harus memounyai bentuk yang sesuai dengan
kaidah kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Kata kata yang kita pilih itu mematuhii aturan
tata bahasa Indonesia.

a. Pemilihan kata sesuai dengan kata makna kata

Pilihan kata/diksi pada bagian ini harus memperhatikan makna dasar kata yang bersangkutan.
Kesulitannnya adalah orang tidak dapat lagi membedakan makna kata dasar dan makna katayang
telah mengalami perjalanan sejarah, pengalaman pribadi, perbedaan pribadi, perbedaan perasaan,
perbedaan lingkungan, perbedaan tujuan, perbedaan nilai nilai makna, serta perbedaan profesi.
Pilihan kata/diksi yang sesuai dengan makna kata harus memperhatikan sudut makna kata itu
sendiri. Makana kata itu bermacam macam, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Makna denotatif
2. Makna asosiatif, yang terdiri atas
a. Makna konotatif
b. Makna stalistik
c. Makna afektif
d. Makna reflektif
e. Makna kolokatif
f. Makna interpretative

1. Makna denotatif

Makna denotatif adalah makna yang sesuai dengan apa adanya, makna yang sesuai dengan hasil
observasi, makna yang diberi batasan.

2. Makna asosiatif

Makna asosiatif berhubungan dengan masyarakat pemakai bahasa itu, nilai nilai yang ada pada
masyarakat pemakai bahasa itu, perasaan pemakai bahasa, perkembangan kata itu sesuai dengan
kehendak pemakai bahasa, pribadi pemakai bahasa, masa kata itu dipergunakan, dan perasaan
pemakai bahasa. Keenam makna berikut dibawah ini termasuk makna asosiatif:

1. Makna konotatif

Makna konotatif adalah makna yang timbul karena adanya konseptual/ denotatif mendapat
tambahan tambahan sikap social, sikap diri, sikap diri dalam suatu jaman, sikap pribadi, dan criteria
tambahan lainnya. Oleh karena itu makna konotatif berbeda dari zaman ke zama, dari suatu
kelompok masyarakat ke suatu masyarakat, dari pribadi ke pribadi, dari satu daerah ke satu daerah.
Makna konotatif ini tidak tetap dan selalu bergantung atas kebudayaan bangsa yang bersangkutan

2. Makna Stalistik

Makna stalistik berhubungan dengan gaya pemilihan kata dalam tuur ataupun karang mengarang
sesuai dengan lingkungan masyarakat pemakai bahasa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai