BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Inspection(MPI).
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
Destructive Testing (NDT) yang telah memberikan saran, bimbingan, dan bantuan
Saya berharap laporan ini dapat berguna bagi semua pihak. Saya sangat
berharap dalam laporan ini adanya kritik serta saran guna memperbaiki laporan
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mendeteksi cacat pada suatu benda kerja dengan menggunakan metode
Magnetic Particle Inspection (MPI).
Seperti kita ketahui bersama untuk mengetahui cacat tidaknya sebuah benda
kerja kita harus melakukan pengujian terhadap benda kerja tersebut. Banyak
metode yang bisa di gunakan dalam pengujian sebuah benda kerja, salah satunya
dengan metode Magnetic particle inspection.
Pada laporan ini akan dibahas mengenai metode Magnetic Particle Inspection
(MPI). Dimana pada metode MPI terdapat tiga metode pengujian, diantaranya :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang penulisan, waktu dan tempat
dilaksanakan Praktikum Magnetic Particle Inspection, tujuan praktikum, ruang
lingkup atau batasan permasalahan dalam penulisan laporan Praktikum, metodde
pengumpulan data dalam menyusun laporan praktikum dan sistematika penulisan
laporan praktikum.
Pada bab ini membahas tentang pengertian umum, prinsip kerja dari magnetic
particle inspection (MPI), jenis-jenis magnet, magnetisasi, dan demagnetisasi.
BAB III METODE PENGUJIAN
Pada bab ini membahas tentang instalasi pengujian, alat dan bahan yang
digunakan, prosedur pengujian MPI dry visible, prosedur pengujian MPI wet
visible, dan prosedur pengujian MPI wet fluorescent.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sketsa hasil pengujian dan hasil
analisa jenis cacat setelah praktikum berlangsung.
BAB V PENUTUP
Pada bagian ini adalah bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran
yang diangkat penulis selama melakukan Praktikum Magnetic Particle
Inspection(MPI) di Laboratorium Non Destructive Testing (NDT).
BAB II
LANDASAN TEORI
Magnet merupakan suatu logam yang dapat menarik besi, dan selalu
memiliiki dua kutub yaitu kutub selatan dan kutub utara. Dimana arah medan
magnet disetiap titik bersumber dari kutub utara menuju ke selatan dan mengarah
dari kutub selatan ke kutub utara didalam magnet.
Batu magnet yang ditemukan dalam bahan tambang adalah Feri Oksida
(FeO). Dari bahan ini, disiapkan magnet buatan. Magnet buatan ini disiapkan
dengan tiga macam metode.
A. Magnet permanen
1. Ceramic or Ferrite
Jenis magnet ini dapat ditemukan dimana saja khususnya dalam bentuk
aksesoris rumah tangga, seperti magnet aksesoris kulkas, mainan anak-anak, white
board, jam dinding,dan lain-lain. Magnet ini kekuatannya relatif kecil dan
kemampuan terapinya sangat lemah dan tidak dianjurkan untuk digunakan dalam
terapi magnet. Harganya murah dan warnanya hitam. magnet ini adalah magnet
paling rendah tingkatannya.
2. Alnico
Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat motor (kipas angin,
speaker, mesin motor), juga sering dijumpai dalam perkakas rumah tangga,
mainan anak-anak,dan lain-lain. Magnet ini juga sering dijumpai dalam lab
sekolahan bahkan juga dapat ditemukan pada sepatu kuda yang berfungsi untuk
meningkatkan daya lari kuda. Magnet ini kekuatannya relatif sedang dan
kemampuan terapinya sangat lemah dan tidak dianjurkan untuk digunakan dalam
terapi magnet. Harganya murah, magnet ini adalah magnet yang masih termasuk
kategori berenergi rendah.
B. Elektromagnet
MPI sering digunakan untuk mencari keretakan pada sambungan las dan di
daerah-daerah yang diidentifikasi sebagai rentan terhadap lingkungan retak
(misalnya korosi retak tegang atau hidrogen induced cracking), kelelahan retak
atau creep retak. Basah neon MPI menemukan digunakan secara luas dalam
mencari kerusakan lingkungan di bagian dalam kapal.
Magnetisasi
1. Magnetisasi Longitudinal
Dihasilkan dari arus listrik yang dialirkan dalam koil .
2. Magnetisasi Yoke
Magnetisasi dengan menggunakan yoke. Dengan cara ujung kaki yoke
ditempelkan pada material yang akan dimagnetisasi.
3. Magnetisasi sirkular
Magnetik sirkular terdiri dari :
a. Magnetik tak langsung, arus listrik di alirkan ke konduktor sentral.
Medan magnet mengenai bahan dan benda yang dilingkupinya.
b. Magnetisasi langsung, arus listrik di alirkan pada bahan yang akan
dimagnetisasi.
c. Prod, magnetisasi dengan cara material ferromagnetic dililiti dengan
logam tembaga kemudian dialiri arus listrik.
Demagnetisasi
Partikel magnetik juga disertakan dalam suspensi basah seperti air atau
minyak (Magnetik Particle Inspection Wet Visible). Metode pengujian partikel
magnetik basah umumnya lebih sensitif daripada kering karena suspensi
menyediakan partikel dengan mobilitas lebih banyak dan memungkinkan partikel
yang lebih kecil untuk digunakan karena debu dan kepatuhan ke permukaan
kontaminasi dikurangi atau dihilangkan. Metode basah juga membuatnya mudah
untuk menerapkan partikel merata ke daerah yang relatif besar.
Partikel digunakan dengan metode basah lebih kecil dalam ukuran daripada
yang digunakan dalam metode kering karena alasan yang disebutkan di atas.
Partikel biasanya 10 mm (0,0004 inci) dan lebih kecil dan oksida besi sintetis
memiliki diameter partikel sekitar 0,1 mm (0,000004 inci). Ukuran sangat kecil
merupakan hasil dari proses yang digunakan untuk membentuk partikel dan tidak
terlalu diinginkan, karena partikel hampir terlalu halus untuk menyelesaikan
keluar dari suspensi. Namun, karena magnetisme sisa sedikit, partikel oksida yang
hadir sebagian besar dalam kelompok yang menyelesaikan keluar dari suspensi
jauh lebih cepat dibandingkan dengan partikel individu. Hal ini memungkinkan
untuk melihat dan mengukur konsentrasi partikel untuk tujuan pengendalian
proses. partikel basah juga merupakan campuran ramping panjang dan partikel
bulat.
Solusi pembawa dapat air atau berbasis minyak. pembawa air berbasis
bentuk indikasi lebih cepat, umumnya lebih murah, hadiah kecil atau tidak ada
bahaya kebakaran, tidak mengeluarkan asap petrokimia, dan lebih mudah untuk
membersihkan dari bagian tersebut. solusi berbasis air biasanya dirumuskan
dengan inhibitor korosi untuk menawarkan beberapa perlindungan korosi. Namun,
solusi carrier berbasis minyak menawarkan perlindungan embrittlement unggul
korosi dan hidrogen untuk bahan-bahan yang rentan terhadap serangan oleh
mekanisme ini.
METODE PENGUJIAN
i. Alat Praktikum:
b. Majun berfungsi untuk mengelap benda uji yang telah diberi cleaner.
d. Black light berfungsi untuk melihat cacat hasil inspeksi yang telah
dilakukan menggunakan metode wet fluorescent.
a. Benda uji
2. Langkah Pengujian
3.2.1 Metode Wet Visible
1. Cleaning
Kondisi permukaan harus diperhatikan, permukaan harus kering
dan bersih dari segala macam kotoran yang kiranya dapat
mengganggu proses inspeksi seperti karat, oli/gemuk, debu dll.
2. Apply WCP-2
Setelah permukaan dipastikan bersih dan kering maka dilakukan
penyemprotan WCP 2 secara merata. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan mendeteksi adanya cacat. Karena warna dari WCP 2
lebih kontras dari pada serbuk feromagnetik.
3. Apply AC/DC yoke
Nyalakan AC/DC yoke, lalu benda kerja mulai dimagnetisasi.
Magnetisasi benda uji dimaksudkan agar benda uji dapat menarik
serbuk ferromagnetik yang nantinya serbuk ferromagnetik tersebut
akan mendeteksi adanya cacat pada benda uji tersebut.
4. Aplikasi Serbuk Magnet
Aplikasi serbuk magnet disesuaikan dengan keadaan permukaan
pada benda uji. Serbuk yang digunakan type basah.
5. Inspection
Dimaksudkan untuk meneliti bentuk cacat yang terdapat pada
benda uji. Selain itu juga dari hasil pengevaluasian kita akan dapat
menentukan apakah benda uji harus diperbaiki atau tidak.
6. Demagnetisasi
Demagnetisasi dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan
sisa sifat magnet yang terdapat pada benda uji agar benda uji
tersebut tidak akan dapat menarik serbuk-serbuk besi yang
nantinya akan menyulitkan proses pembersihan.
Demagnetisasi dapat dilakukan dengan menggunakan arus AC atau
DC. Jika menggunakan arus AC, benda uji dimasukkan ke dalam
koil yang dialiri arus AC kemudian diturunkan perlahan-lahan. Jika
menggunakan arus DC step down bolak-balik berulang.
7. Post Cleaning
Post cleaning dimaksudkan untuk membersihkan benda uji dari
sisa-sisa dari pemberian serbuk magnetik pada saat pengujian.
Cacat merupakan suatu keretakan yang nampak pada benda kerja. Cacat
tersebut dapat terlihat setelah dilakukan pengujian tanpa merusak benda tersebut
dengan tiga metode, yaitu dry visible, wet visible, dan wet flourecnt. Dari ketiga
metode tersebut, wet flourecnt adalah metode yang paling baik dari metode
lainnya karena cacat dapat terlihat jelas dengan bantuan sinar black light dan juga
dapat memperjelas bentuk retakan atau cacat yang ada pada benda yang diujikan.
Adapun panjang dari cacat yang telah dilakukan pada pratikum dari tiap-
tiap metode adalah sebagai berikut:
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari masing masing metode telah didapat tiga cacat atau retakan, hanya pada
metode wet fluoresent hanya didapat satu cacat atau retakan, karena insepeksi wet
fluorescent dilakukan pada siang hari. Mungkin karena faktor cahaya yang
mempengaruhi inspeksinya maka didapat hanya satu retakan.
5.2 Saran
Pada saat praktikum sebaiknya pergunaan yoke ke benda kerja lebih lama
agar benda kerja mendapatkan magnetisasi yang maksimal.
www.google.com/Dunia Mekanikal/magneticparticleinspection
www.google.com/my binder/magneticparticleinspection
www.google.com/wendisukma/magneticparticleinspection