Makalah Otomata
Makalah Otomata
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar dapat membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah makalah penjelasan otomata. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas matakuliah otomata.
Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukn hambatan dan
kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih pun tidak lupa kami ucapkan kepada pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang
Komputer mengikuti sejumlah prosedur sistematis, atau algoritme, yang dapat
diaplikasikan untuk serangkaian input (string) yang menyatakan integer dan
menghasilkan jawaban setelah sejumlah berhingga langkah.
Teori otomata adalah studi tentang peralatan atau mesin komputasi abstrak,
yang dapat didefinisikan secara matematis. Tahun 1930-an Alan Turing telah
mempelajari mesin abstrak yang memiliki kemampuan seperti komputer sekarang
(dalam hal apa yang dihitung). Mesin abstrak merupakan model teoritis dari perangkat
keras atau perangkat lunak yang digunakan dalam teori otomata.
Tipe paling sederhana dari mesin abstrak adalah finite automaton atau finite
state machine. Prinsip yang mendasari mesin ini adalah sistem pada setiap saat dalam
salah satu dari sejumlah state berhingga dan bergerak diantara state-state tersebut
dalam merespon sinyal input individual
2. Rumusan Masalah
Kita harus mengerti dan memahami tentang :
1. Sejarah Teori bahasa dan otomata
2. apa itu teori himpunan?
3. Apa itu induksi matematika?
BAB II
PEMBAHASAN
Bahasa adalah struktur yang dikendalikan sekumpulan aturan tertentu, semacam mesin
untuk memproduksi makna. Akan tetapi seperti setiap mesin hanya terdapat kemungkinan
terbatas bagi setiap orang dalam menggunakannya. Dalam bahasa disediakan
pembendaharaan kata atau tanda (vocabulary), serta perangkat aturan bahasa (grammar,
sintaks) yang harus dipatuhi jika hendak menghasilkan sebuah ekspresi yang bermakna.
Teori Bahasa
Teori Bahasa adalah konsep-konsep pada "string alpabet V" dalam penyambungan karakter-
karakter alpabet untuk membentuk suatu makna (bahasa).
- Alpabet
Adalah himpunan simbol (karakter) tak kosong yang berhingga. Alpabet digunakan untuk
membentuk kata-kata (string-string) di bahasa. Bahasa dimulai dengan alpabet. Pada beberapa
buku, alpabet dilambangkan dengan . Istilah huruf, karakter dan simbol adalah sinonim
menunjukkan elemen alpabet. Jika simbol berbaris bersebelahan, maka diperoleh "string
simbol". Istilah kalimat, kata dan string adalah sinonim
Contoh :
{a,b} -> Himpunan yang terdiri dari simbol "a" dan "b".
- Penyambungan (Concatenation - o)
Penyambungan dilakukan pada 2 karakter atau lebih membentuk 1 barisan karakter (string
simbol).
Contoh :
'a' o 'b' = 'ab'
'ab' o 'baab' = 'abbaab'
- String pada alpabet V
Karakter atau barisan karakter pada alpabet V dibentuk dari penyambungan karakter pada
alpabet V. String pada alpabet V adalah deretan (sekeun) simbol dari V dimana perulangan
simbol diijinkan.
Contoh :
V = {a,b,c,d}
String pada alpabet V antara lain -> 'a','abcd','bbba'
Pemangkatan
Penyambungan dapat dianggap sebagai perkalian karena biasanya penulisannya adalah bila
x dan y string, maka x o y adalah xy. sehingga pemangkatan dapat digunakan
Vk = VoVoVo...oV
adalah himpunan string dengan panjang k, masing-masing simbol adalah alpabet V
V* = {} U V+ (Kleene closure)
adalah string pada V, termasuk string kosong dimana string kosong (string tanpa simbol)
mempunyai sifat identitas, yaitu:
ox=x
xo=x
V0 = {}
adalah himpunan yang isinya hanya string kosong, dimana String kosong tidak sama dengan
himpunan kosong
Panjang String
Panjang string dilambangkan |w| dimana panjang string adalah jumlah simbol di dalam
string bukan pada alpabet dan pengulangan kemunculan simbol dihitung.
Contoh:
|| = 0
|a| = 1
|aa| = 2
|aaa| = 3
|aaab| = 4
Otomata
Otomata adalah mesin abstrak yang menggunakan model matematika, tetapi matematika
yang digunakan benar-benar berbeda dibanding matematika klasik dan kalkulus. Model yang
digunakan adalah model mesin state (state machine model) atau model trnasisi state (state
transition model).
Terdapat 3 model komputasi pada teori otomata.
- Finite automata
- Pushdown automata
- Turing Mavhine
Memori Otomata
Otomata dibedakan berdasarkan jenis memori sementara yang dimilikinya, yaitu:
Sekitar tahun 1950-an, Noam Chomsky menciptakan model matematika sebagai sarana
untuk mendeskripsikan bahasa serta menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Saat ini dimulai
pendalaman bidang bahasa komputer. Perbedaan antara bahasa komputer dan bahasa manusia
adalah sampai sekarang belum diketahuinya bagaimana cara manusia mengartikan bahasa,
sementara dengan pasti dapat mengartikan bahasa pada komputer.Noam Chomsky
mengemukakan perangkat format disebut grammar untuk memodelkan properti-properti
bahasa.
Grammar berisi sejumlah aturan serta menspesifikasikan bahasa tertentu. Bahasa berisi
semua string yang dapat dihasilkan menggunakan aturan-aturan grammar.
Meski pembahasan Chomsky terutama ditujukan untuk bahasa alami, grammar mempunyai
nilai/manfaat sangat besar di ilmu informatika/komputer karena pencapaian ini digunakan
untuk mendeskripsikan dan mendefinisikan sintaks bahasa pemrograman dan bahasa-bahasa
formal lainnya. Grammar diterapkan pada perancangan kompilator dan bidang-bidang di ilmu
komputer. McCulloch dan Pitts mengemukakan Mesin Abstrak sederhana yaitu finite automata
untuk memodelkan neuron nets.
Finite automata juga digunakan untuk merancang switching circuit. Studi mengenai teori
otomata terkait bidang-bidang lain di ilmu komputer. Kemudian ekivalensi antara finite
automata dan ekspresi reguler (reguler expression) dikemukakan Stephen Kleene. Sejak saat itu
teori bahasa dikaitkan secara erat dengan teori bahasa formal. ubungan teori otomata dan teori
pengkodean (coding theory) juga banyak diteliti. Turing machine seperti komputer modern saat
ini dapat mengolah (simbol-simbol di tape) dan mengahasilkan keluaran (simbol-simbol yang
berada di tapenya setelah berakhirnya sebarisan pergerakkan) merupakan karya teoritis dari
Alan Turing.
Karena banyak yang berperan pada pengembangannya, bidang teori ini diberi aneka ragam
nama yaitu:
- teori otomata (theory of automata)
- teori bahasa formal (theory of formal language)
- teori mesin turing (theory of Turing machine)
2.2 Teori Himpunan
Teori himpunan merupakan konsep dasar dalam pembahasan matematika diskrit
Definisi himpunan
Penyajian
A. Himpunan Enumerasi
B. Contoh
C. Keanggotaan
x A : x merupakan anggota himpunan A;
x A : x bukan merupakan anggota himpunan A.
misal, A = {1, 2, 3, 4}, R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }
maka, 1 A dan b A
D. Simbol-simbol Baku
Cara lain menyajikan himpunan adalah dengan notasi pembentuk himpunan (set
builder). Dengan cara penyajian ini, himpunan dinyatakan dengan menulis syarat yang
harus dipenuhi oleh anggotanya.
F. Diagram Venn
Diagram Venn menyajikan himpunan secara grafis. Cara penyajian himpunan ini
diperkenalkan oleh matematikawan Inggris yang bernama John Venn pada tahun 1881.
di dalam diagram Venn, himpunan semesta (U) digambarkan sebagai suatu segi empat
sedangkan himpunan lainnya digambarkan sebagai lingkaran di dalam segi empat
tersebut.
Notasi: n(A) atau |A| , notasi |A| untuk menyatakan kardinalitas himpunan.
B = {x|x merupakan HIMA di STTG}, Maka |B| = 4, dengan elemen-elemen B adalah
HIMATIF, HIMAKOM, HIMASIP, HIMATI.
A = {a, {a}, {{a}}, maka |A| = 3, dengan elemen-elemen A (yang berbeda) adalah a,
{a}, dan {{a}}.
Himpunan Kosong
Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan kardinal = 0
disebut himpunan kosong (null set).
Notasi: atau { }
Contoh: A = {x | x < x}, maka n(A) = 0
Perhatikan bahwa himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {}.
Notasi: A B
Contoh: A B jika elemen A ada di B
A={1,2,3}
B={1,2,3,4,5,7}
C={1,2,4,5}
Jadi : * A B
* A bukan himpunan bagian C
Himpunan Ekivalen
Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal
dari kedua himpunan tersebut sama.
Notasi: A ~ B |A|=|B|
Contoh: A={a,b,c} dan B={2,4,6} maka A ~ B sebab |A|= |B|
Himpunan Kuasa
Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan
himpunan A sendiri.
Notasi : P(A) atau 2A
Jika |A| = m, maka |P(A)| = 2m.
Contoh:
Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { , { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}
Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P() = {}, & himpunan kuasa dari
himpunan {} adalah P({}) = {, {}}.
1. Irisan ( )
Irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yg setiap elemennya
merupakan elemen dari himpunan A dan himpunan B.
Notasi: A B={x | x A dan x B}
Misalkan A={1,2,3,4,5} dan B={2,3,5,7,11} maka A B={2,3,5}
2. Gabungan ( )
Gabungan(union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya
merupakan anggota himpunan A atau himpunan B.
Notasi : A B = { x | x A atau x B }
Misalkan A={1,2,3,4,5} dan B={2,3,5,7,11} maka, A B={1,2,3,4,5,7,11}
3. Komplemen
Komplemen dari suatu himpunan A terhadap suatu himpunan semesta U adalah suatu
himpunan yang elemennya
merupakan elemen U yang bukan elemen A.
Notasi : = { x | x U, tapi x A }
Misalkan U={0, 11} dan A={1,3,5,7} maka, = {0,2,4,6,8,9,10,11}
4. Selisih
Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya
merupakan elemen A dan bukan elemen B. Selisih antara A dan B dapat juga dikatakan
sebagai komplemen himpunan B relatif terhadap himpunan A.
Notasi : A B = { x | x A dan x B } = A B
Misalkan A={1,2,3,4,5} dan B={2,3,5,7,11} maka A B = {1,4}
5. Beda Setangkup
Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah sesuatu himpunan yang elemennya ada
pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya.
Notasi: AB = (AB) (AB) = (A-B) (B-A)
Misalkan A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 } maka , AB = { 3, 4, 5, 6 }
6. Perkalian Kartesain
Perkalian kartesian (Cartesian products) dari himpunan A dan B adalah himpunan
yang elemennya semua pasangan
berurutan (ordered pairs) yang mungkin terbentuk dengan komponen kedua dari
himpunan A dan B.
Notasi: A x B ={(a,b)| a A dan b B}
Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka C D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b),
(3, a), (3, b)
Catatan:
1. jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka: |A x B| = |A| . |B|
2. Pasangan berurutan (a,b) berbeda dengan (b,a).
3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A x B B x A dengan syarat A dan B
tidak kosong.
4. Jika A = atau B = maka A x B = B x A =
Partisi
Partisi dari sebuah himpunan A adalah sekumpulan himpunan bagian tidak kosong
A1,A2 ..dari A sedemikian
sehingga :
(a) A1 A2 . = A, dan
(b) Himpunan bagian Ai saling lepas;yaitu Ai Aj = untuk i j.
Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}, maka { {1}, {2, 3, 4}, {7, 8}, {5, 6} } adalah
partisi A.
Multiset
Dari definisi himpunan, himpunan adalah kumpulan elemen yang berbeda.
Namun pada beberapa situasi, adakalanya elemen himpunan tidak seluruhnya berbeda,
misalnya himpunan nama-nama mahasiswa di sebuah kelas. Nama-nama mahasiswa di
dalam sebuah kelas mungkin ada yang sama, karena itu ada perulangan elemen yang
sama di dalam himpunan tersebut. Himpunan yang elemennya boleh berulang (tidak
harus berbeda) disebut himpunan-ganda atau multiset. Contoh: {1, 1, 1, 2, 2, 3}, {2, 2,
2}, {2, 3, 4}, {} adalah himpunan ganda.
Multiplisitas dari suatu elemen pada multiset adalah jumlah kemunculan elemen
tersebut pada multiset. Misalkan : Jika M = { 0, 1, 01, 1, 0, 001, 0001, 00001, 0, 0, 1},
maka multiplisitas elemen 0 adalah 4. Himpunan merupakan contoh khusus dari suatu
multiset, yang dalam hal ini multiplisitas dari setiap elemennya adalah 0 atau 1.
Kardinalitas dari suatu multiset didefinisikan sbg kardinalitas himpunan padanannya, dgn
mengasumsikan elemen2 di dalam multiset semua berbeda.
Operasi Antar Dua Buah Multiset
Misalkan P dan Q adalah multiset:
P Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas
maksimum elemen tersebut pada himpunan P dan Q.
Contoh:
P = { a, a, a, c, d, d } dan Q ={ a, a, b, c, c },
P Q = { a, a, a, b, c, c, d, d
Induksi Sederhana.
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat positif dan kita ingin
membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n. Untuk
membuktikan pernyataan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa:
p(1) benar, dan
Jika p(n) benar maka p(n + 1) juga benar, untuk semua bilangan bulat positif n 1,
Langkah 1 dinamakan basis induksi, sedangkan langkah 2 dinamakan langkah
induksi.
Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yang menyatakan bahwa p(n) benar.
Asumsi tersebut dinamakan hipotesis induksi.
Bila kita sudah menunjukkan kedua langkah tersebut benar maka kita sudah
membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Contoh 1. Gunakan induksi matematik untuk membuktikan bahwa jumlah n buah
bilangan ganjil positif pertama adalah n2.
Penyelesaian:
Basis induksi: Untuk n = 1, jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah 12
= 1. Ini benar karena jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah 1.
Langkah induksi: Andaikan p(n) benar, yaitu pernyataan
1 + 3 + 5 + + (2n 1) = n2
adalah benar (hipotesis induksi) [catatlah bahwa bilangan ganjil positif ke-n adalah
(2n 1)]. Kita harus memperlihatkan bahwa p(n +1) juga benar, yaitu
1 + 3 + 5 + + (2n 1) + (2n + 1) = (n + 1)2
juga benar. Hal ini dapat kita tunjukkan sebagai berikut:
1 + 3 + 5 + + (2n 1) + (2n + 1)
= [1 + 3 + 5 + + (2n 1)] + (2n +1)
= n2 + (2n + 1)
= n2 + 2n + 1
= (n + 1)2
Karena langkah basis dan langkah induksi keduanya telah diperlihatkan benar, maka
jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2.
Prinsip Induksi yang Dirampatkan
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat dan kita ingin membuktikan
bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat n n0. Untuk membuktikan ini, kita
hanya perlu menunjukkan bahwa:
1. p(n0) benar, dan
2. jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar,
untuk semua bilangan bulat n n0,
Contoh 2.
Untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, buktikan dengan induksi matematik
bahwa 20 + 21 + 22 + + 2n = 2n+1 - 1
Penyelesaian:
(i) Basis induksi. Untuk n = 0 (bilangan bulat tidak negatif pertama), kita peroleh:
20 = 20+1 1.
Ini jelas benar, sebab 20 = 1
= 20+1 1
= 21 1
=21
=1
(ii) Langkah induksi. Andaikan bahwa p(n) benar, yaitu
20 + 21 + 22 + + 2n = 2n+1 - 1
adalah benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(n +1) juga benar,
yaitu
20 + 21 + 22 + + 2n + 2n+1 = 2(n+1) + 1 - 1
juga benar. Ini kita tunjukkan sebagai berikut:
20 + 21 + 22 + + 2n + 2n+1 = (20 + 21 + 22 + + 2n) + 2n+1 = (2n+1 1) + 2n+1
(hipotesis induksi)
= (2n+1 + 2n+1) 1
= (2 . 2n+1) 1
= 2n+2 - 1
= 2(n+1) + 1 1
Karena langkah 1 dan 2 keduanya telah diperlihatkan benar, maka untuk semua
bilangan bulat tidak-negatif n, terbukti bahwa 20 + 21 + 22 + + 2n = 2n+1 1
DasarTeori Binomial
Untuk mengetahui binomial ada beberapa materi yang harus dikuasai terlebih
dahulu.Diantaranya :
Notasi Faktorial
Faktorial adalah hasil kali bilangan asli berurutan dari 1 sampai dengan n. Untuk
setiapbilangan asli n, didefinisikan:
n! = 1 x 2 x 3 x x (n-2) x (n-1) x n lambang atau notasi n! dibaca sebagai n faktorial
untuk n > 2 n! = 1 2 3 (n 2) (n 1) n atau n! = n (n 1) (n 2)
32
Contoh :
2! = 12 = 2, 3! = 123 = 6 4! = 1234 = 24
5! = 12345 = 120, n! = 123n, (r 1) ! = 123(r 1)
Kombinasi
Susunan dari semua atau sebagian elemen dari suatu himpunan yang tidak
mementingkan urutan elemen.
Kombinasi r elemendari n elemenditulis :
nKr
Segitiga Pascal
Membahas mengenai Teori Binomial tidak akan lepas dari segitiga pascal. Segitiga
Pascal adalah suatu aturan geometri pada pekali binomial dalam sebuah segitiga.Penemu
segitiga pascal adalah seorang ahli matematika yang bernama Blaise Pascal yang
berasaldaridunia barat.Barisan segitiga Pascal secara kebiasaannya dihitung bermula
dengan barisan kosong, adalah barisan genap.Pembinaan mudah pada segitiga dilakukan
dengan cara berikut. Di barisan sifar, hanya tuli snomor 1.Kemudian, untuk membina
unsur-unsur barisan berikutnya, tambahkan nomor di atas dan di kiri dengan nomor
secara terus di atas dan di kanan untuk mencari nilai baru.Jikalau nomor di kanan atau
kiri tidak wujud, gantikan suatu kosong pada tempatnya.Contohnya, nomor pertama di
barisan pertama adalah 0 + 1 = 1, di mananomor 1 dan 3 barisan keempat.
1
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
1 5 10 10 5 1
1 6 15 20 15 6 1
1 7 21 35 35 21 7 1
1 8 28 56 70 56 28 8 1
Teori Binomial
Ekspansi
Ekspansi merupakan salah satu penjabaran yang terdapat dalam Teori Binomial
Newton.Ekspansi atau yang sering kita sebu tpenjabaran adalah cara menguraikan soal-
soal teori binomial yang berbentuk perpangkatan dari hasil perkalian berulang.
Misalnyauntuk n = 1,n = 2, n = 3, n = 4, n = 5, dengan mengkalikansetiap factor
diperoleh hasi l2orekspansi sebagai berikut :
- Ciri-ciri ekspansi yang benar untuk bilangan bulat positif
1. Banyak suku di ruas kanan adalah satu suku lebih banyak daripada pangkatnya
atau eksponennya. Hal ini memberikan gambaran ekspansi suku.
2. Suku pertama dari adalah dan suku terakhir adalah
3. Perhatikan hasil ekspansi pada ruas kanan. Jika dibaca dari kiri ke kanan,
eksponen dari a berkurang 1 dan eksponen untuk b bertambah 1.
Koefisien Binomial
Koefisian adalah nilai atau ketetapan, koefisien binomial merupakan nilai yang
terdapatdi depan suku-suku binom yang sudah di ekspansikan. Untuk mengetahui
koefisiennya, harus diekspansikan terlebih dahulu.Dan untuk mengekspansikannya
tinggal mengkalikan sesuai dengan eksponennya atau mengikuti aturan dalam segitiga
pascal.Namun, bukan berarti untuk mengetahui koefisiennya hanyam engikuti nilai-nilai
yang terdapat dalam segitiga pascal.Karena hal tersebut dianggap kurang efisien, maka
untuk mengetahui koefisiennya ada formula yang lebih efisien sebagai berikut :
Xn-r . yr = . an-r . br
jadi
(k+1) + (k+2) + (k+3)
= (k+1) + (k+2) + k + 9k + 27k + 27
atur ulang urutannya
= k + (k+1) + (k+2) + 9k + 27k + 27
tetapi k + (k+1) + (k+2) habis dibagi 9
dan masing-masing suku dari 9k + 27k + 27
juga habis dibagi 9
Jadi terbukti bahwa (k+1) + (k+2) + (k+3)
habis dibagi 9.
Bukti selesai.
untuk n=2
2+4 = 2(2+1)
6=6
untuk n = k
2 + 4 + 6 + . . . .+ 2k = k (k + 1) . . . (1)
untuk n = k + 1
(2 + 4 + 6 + . . .+ 2k) + 2 (k + 1) = (k + 1) (k + 1 + 1)
nilai yang dalam kurung sama dg persamaan (1)
k (k + 1) + 2 (k + 1) = (k + 1) (k + 1 + 1)
(k + 1) (k + 2) = (k + 1) (k + 2)
terbukti.
4. Buktikan 2 + 5 + 8 + 11 + 14 + ...... + (3n - 1) untuk n bilangan asli
Jawab:
a. untuk n = 1
(3.1 - 1) = 2
b. untuk n = k
= 2 + 5 + 8 + 11 + 14 + .... + (3k - 1)
c. untuk n = k + 1
= 2 + 5 + 8 + 11 + 14 + .... + (3k - 1) + (3 (k + 1) - 1)
= 3 (k + 1) - 1
= 3k + 3 - 1
= 3k + 2 terbukti.
5. 1.2 + 2.3 + 3.4 + ... + n (n + 1) = (n (n + 1) (n + 2)) /3
Pembuktian :
untuk n=1
1*2 = 1(1+1)(1+2)/3
2=2
untuk n = 2
1*2 + 2*3 = 2(2+1)(2+2)/3
8=8
untuk n = k
1.2 + 2.3 + 3.4 + ... + k (k + 1) = (k (k + 1) (k + 2)) /3 .........(1)
untuk n = k + 1
{1.2 + 2.3 + 3.4 + ... + k(k+1) } + (k+1) (k+1 +1) = (k+1) (k+2) (k+3) /3
nilai dalam { } sama dg persamaan (1)
(k(k+1) (k+2)) /3 + (k+1) (k+1 +1) = (k+1) (k+2) (k+3)) /3