Anda di halaman 1dari 1

Nama: Denny V.

Anggara

NIM: 12215043

London 1848, merupakan salah satu kota yang kaya, megah, dan padat akan penduduknya.
Lebih banyak orang Katolik dibandingkan di Roma. Namun, konsekuensinya banyak pula
kotoran-kotoran manusia yang menyumbat saluran-saluran air yang menyebabkan polusi dan
penyebaran peyakit secara massif. Sehingga dengan London yang berada di tepi jurang akan
menenggelamkannya ke dalam kotorannya sendiri. Wabah penyakit kolera masuk ke kota
London dan menghantui seisi penduduknya. Kolera mewabah saat sanitasi buruk. Mereka yang
berusaha untuk mengatasi masalah ini adalah Komisi Saluran Air Metropolitan. Ada salah
seorang insinyur yang memiliki solusi atas permasalahan London yaitu Joseph Bazalgette.
Tugas pertamanya adalah untuk melihat keadaan saluran lama. Dari hasil temuannya, saluran
air hanya dibuat untuk menampung air dari permukaan. Kotoran dibuang ke tangka septik atau
diangkat dengan kereta malam. Namun, dengan bertambahnya jumlah penduduk sistem ini
tidak lagi berjalan dengan baik. Saat terjadi hujan deras kotoran-kotoran dari gorong-gorong
akan naik dan membanjiri permukaan dan menjadi petaka bagi manusia. Lalu Joseph
Bazalggete menyeleksi ide dari 137 pengirim melalui the Times untuk membahas solusi
bagaimana cara yang tepat membuang kotoran dari London.

Gejala awal dari kolera adalah diare akut. Lalu dilanjutkan dehidrasi parah yang memperlemah
hati. Kulit berubah warna biru keabu-abuan. Kematian akan dating pada 48 jam sejak serangan
awal. Saat itu tidak banyak yang diketahui mengenai kolera termasuk penyebabnya. Kemudian
ada seorang pelopor bidang anestesi dan epidemologi yaitu John Snow. Ia tinggal tidak jauh
dari Joseph Bazalgette, meskipun mereka belum pernah bertemu. Tahun 1853 John Snow
menemukan bahwa kolera disebabkan oleh persediaan air. Sehingga John Snow mengusulkan
agar pompa air di Broad Street diganti yang akhirnya menyebabkan berkurangnya wabah di
daerah tersebut. Meski demikian banyak yang menentang bahwa kolera disebabkan oleh air,
mereka tetap beranggapan kolera disebabkan oleh miasma.

Juga, Joseph Bazalgette mulai membuat rancangan saluran bawah tanah yang berfungsi
membuang kotoran ke laut. Meski sering ditentang parlemen akhirnya masalah tersebut
terselesaikan dan pembangunan tersebut dijalankan. Dengan berbagai kendala, kecelakaan
kerja akhirnya proyek saluran air tersebut selesai dikerjakan dan bau tidak sedap berhasil
diredam. Masalah kolera mulai menghilang. Dengan analisis dari Jhon Snow terbukti bahwa
kolera bukan disebabkan oleh bau atau miasma melainkan oleh saluran air yang tercemari
kotoran. Apa yang dikerjakan oleh Bazalgette secara tidak sengaja telah menyelamatkan
ribuan nyawa manusia di London. Selepas proyek saluran air itu, Bazalgette mulai membangun
jembatan, jalan raya, dan taman yang menjadika London semakin modern.

Kontribusi jurusan saya yaitu Perminyakan adalah mengolah kembali air yang terproduksi
bersama dengan minyak dan gas, bisa untuk sanitasi, atau untuk dibuang kembali setelah
aman kondisinya.

Anda mungkin juga menyukai