Anda di halaman 1dari 8

Balai Besar Tekstil

PEMBUATAN ROMPI ANTI PELURU


MENGGUNAKAN BAHAN DASAR SE RAT POLIESTER

Oleh:
Zubaidi, Moekarto M, Santoso S.
Balai Besar Tekstil
JI. A. Yani No. 390 Bandung Telp. 022.7206214-5 Fax. 022.7271288
E-mail: texirdti@bdg-centrin.net.id

INTISARI
Penelitian pembuatan rompi anti peluru dari serat poliester telah dilakukan dalam rangka memperbaiki penelitian
sebelurnnya yang menggunakan komposit serat rami. Pembuatan sample dilakukan dengan menenun kain dengan
konstruksi anyaman polos (plain) pada ketebalan 0,2 mm. Selanjutnya kain dibuat bundel masing-masing setebal 10
lapisan, dan dibuat panel dengan variasi ketebalannya. Kekuatan panel diuji menggunakan senapan revolver 38 dan pistol
p39 pada jarak tembak 5 meter. Hasil uji menunjukkan bahwa panel dari serat poliester dapat mencapai level IT pada
standar internasional NU -0101.04. Dibanding panel dari komposit serat rami, panel dari serat poliester mempunyai
kelebihan dalam hal kelenturan, kestabilan, dan lebih nyaman dalam pemakaiannya.

Kata Kunci : rompi anti peluru, serat poliester.

ABSTRACT
The bullet proof vest from polyester jib er have been studied in order to improve the bullet proof vest in previous
research using composite' of ramie. The samples was prepared by weaving polyester yarn with contruction plait of "plain ,.
with thickness of 0,2 mm. The cloth were made bundles as thick 10 layers and made panels with various thickness. The
panels were tested by revolver gun 38 and pistol P39 at shoot distance of 5 metres. Test result indicates that panel from
polyester fiber can reach the level 1/ of International Standard of NIJ - 010104. Compared to panelfrom composite ramie
fibre, the panel from polyesterfiber have advantages inflexibility, stability, comfortable in use.

Keywords: bullet proof vest, polyester fiber.

Tulisan diterima : 26 Juni 2009 Selesai diperiksa: 30 November 2009

PENDAHULUAN penelitian pembuatan panel anti peluru berbasis komposit


serat rami menggunakan berbagai macam resin maupun
Pakaian pelindung berupa rompi anti peluru dengan penambahan bahan penguat dari polipropilena
yang digunakan oleh militer, kepolisian, maupun sipil (PP), dan anyaman dari kawat yang tahan karat (stainless
(eksekutif) pada umumnya terbuat dari bahan serat steel). Dari penelitian tersebut diperoleh hasil kekuatan
aromatik polyamides atau aramid yang dikenal dengan pada level HA dengan bobot panel yang sangat ringan
nama dagang Kevlar, Twaron, dan sebagainya. Serat- (I ;124 Kg). Masih perlu beberapa perbaikan terutama
serat tersebut sampai saat ini diperoleh dengan cara kelenturan (fleksibilitas), kekuatan, disain, serta
impor dengan harga yang sangat mahal. Beberapa kenyamanan dan keamanan dalam pemakaian (2,3).
penelitian tentang pembuatan rompi anti peluru pernah
dilakukan menggunakan bahan lokal oleh berbagai Rompi anti peluru dikelompokkan berdasar
lembaga penelitian di Indonesia maupun swasta. Balai kekuatannya menahan peluru yang ditembakkan dari
Besar Keramik bekerjasama dengan Departemen berbagai jenis senapan. Di Amerika standar rompi anti
Hamkam telah melakukan penelitian pembuatan panel peluru ditentukan oleh National Institute of Justice (NU)
anti peluru dari bahan dasar keramik dalam rangka yang menekankan pada unjuk kerjanya. Standar terse but
mensubtitusi serat Kevlar (I). Pada tahun 2005 juga diikuti oleh beberapa negara lainnya seperti China,
Laboratorium Fisika Terapan LIPI telah melakukan korea dan kekuatannya dikelompokkan menjadi beberapa
penelitian yang sama menggunakan bahan dasar serat level. Pembagian kelompok dimulai dari level I yaitu level
rami, kulit ikan pari, dan kulit binatang lainnya. Pada yang paling rendah sampai pada level IV yang merupakan
tahun yang sama Balai Besar Tekstil telah melakukan level paling tinggi. Standar baju balistik yang paling

60 Arena Tekstil Volume 24 No. 2 - Desember 2009 : 60 - J J 2


Balai Besar Tekstil

Tabell. Karakteristik Rompi Anti Peluru berdasarkan NU stundur-OIOI.04 (4,5)

Berat peluru Kecepatan


Level Jenis peluru Tembakanl panel
(g) Impak (m/s)

.22 cal LR, LRN 2.6 329 6


I
.380 ACP, FMJ RN 6.2 322 6
9 mm, FMJRN 8.0 341 6
HA
.40 S&W FMJ 11.7 322 6
II 9 mm, FMJRN 8.0 367 6
0.357 Mag JSP 10.2 436 6
9mm,FMJRN 8.2 436 6
IlIA
.44 Mag SnIP 15.6 436 6
III 7.62 mm NATO FMJ 9.6 847 6
IV .30cal M2AP 10.8 878 1

KETERANGAN : RN= Round Nose


AP= Armor Piercing SJHP= Semi-Jacketed Hollow Point
FMJ= Full Metal Jacket SWC= Semi-Wadcutter
JSP= Jacketed Soft Point Jarak tembus peluru maksimum 44 mm.
LRHV- Long Rifle High Velocity

Serat poliester telah banyak diproduksi di


banyak digunakan adalah standar NIJ (Natio?~1 Indonesia yang diperuntukkan untuk memenuhi keperluan
Institute of Justice) Amerika. Berdasarkan standar uu,
sandang. Serat poliester adalah salah satu serat sintetik
baju baIistik dibagi menjadi beberapa tingkatan (level),
yang mempunyai titik leleh tinggi (kurang lebih
yaitu level I, II-A, 11, Ill-A, Ill, dan IV.
260C) dapat dimodifikasi secara struktur supermolekuler
Di Indonesia standar rompi anti peluru dibuat
(kristalinitas dan orientasi) melalui pemanasan dan
oleh Dinas Litbang ABRI yang dikenal dengan standar
penarikan menjadi serat berkekuatan tinggi. Serat
spesifikasi teknik (SST). Pada standard terse but
poliester yang mempunyai kekuatan tinggi dapat
penilaiannya berdasarkan bahan anti peluru yang
menyamai kekuatan serat Kevar kelas bawah atau setara
digunakan, misaJnya bila bahannya dari serat Kevlar~
dengan kekuatan serat Nilon HT yang berkekuatan rendah
nilai 100, dan apabila rompi anti peluru terbuat dari
(Lihat Tabel 3). Selain mempunyai kekuatan yang
serat nilon nilainya 60, demikian seterusnya. Standar
mendekati serat Kevlar pembuatan panel anti peluru dari
rompi tahan peluru untuk personil militer mempunyai
kain poliester memungkinkan lebih fleksibel dan lebih
persyaratan seperti tercantum pada Tabel 3.
nyaman dalam pemakaian sehingga dapat
menyempurnakan hasil penelitian sebelurnnya.
Tabel2. Persyaratan Romri Anti Peluru untuk
Militer ( ,6)
Tabel 3. Karakter serat poliester dan serat-serat tekstil
No Persyaratan Iainnva
.
1 Memberikan kekebalan bagi Tenacity
pemakai terhadap senjata tajam Specific Dry
standar
dan tembekan. No Serat Density elongation
(g/denier)
2 Rompi anti peluru harus ringan, (g/crrr') (%)
enak dipakai dan tidak
1 Nylon (reguler) 1,14 24 -40 4,5 -5,9
mengganggu gerakan.
3 Tahan terhadap segala cuaca dan 2 Nylon (HT) 1.45 1-3 5,9-9,2
tidak mudah sobek 3 PET (Kodel) 1,22 24 - 30 2,5 - 3,0
4 Rompi taktis dan rompi Dakhura 4 PET (Portel) 1,38 30 - 45 4,0 - 4,3
dapat memberikan efek kejut
kepada lawan (rnenurunkan moril 5 PET (Vicron) 1,36 35 5,6 - 6,3
lawan). 6 PET (Dacron) 1,38 14 -25 4,4 -7,8
5 Rompi Intel dan W ALIVIP dapat HT
menjarnin kerahasiaan. 7 Ramie 1.51 3 -7 5,5
6 Mudah dalam pemakaian dan
pelepasan. Keterangan: PET = Poliester (Polietilen terefialat)
Sumber : Introductory Textile Science

Pembuatan Rompi Anti Peluru Menggunakan Bahan Dasar Serat Poliester (Zubaidi, Moekarto M, Santoso s.) 61
Balai Besar Tekstil

Serat Kevlar dikembangkan sejak awal tahun Jawa barat, Jakarta, Tangerang, dan Jawa tengah. Seluruh
1960an dan dikembangkan oleh DuPont pada tahun industri serat poliester tersebut memproduksi serat
1965 yang selanjutnya dikomersilkan pada tahun 1970. poliester jenis regular. Pada tahun belakangan ini mulai
Serat jenis poliamin yang sangat kuat terse but masih banyak diperlukan serat non-sandang dan telah banyak
bertahan sampai sekarang meskipun telah banyak diciptakan serat untuk bahan tekstil teknik (technical
ditemukan serat-serat baru dan serat-serat mcdifikasi textile). Bahan serat poliester tersebut diantaranya
seperti carbon nanotube (eNT) , poliester HT dan poliester HT (hight tenacity), poliester low shringkage
sebagainya.TSerat yang serupa dengan nama dagang yarn, polyester reinforcement, polyester adhesive
Twaron juga dikembangkan pada tahun 1978 oleh Akzo activated yarn, dan lain-lain. Dari perkembangan tersebut
dan selanjutnya diproduksi oleh Teijin. menunjukkan bahwa poliester mampu dikembangkan
sebagai bahan teknik yang handal.
Serat Kevlar dibuat melalui proses
Serat poliester dibuat dari polimerisasi etilena
polimerisasi mono mer 1,4 phenylene-diamine (para-
glikol dan asam tereftalat mempunyai berat jenis kurang
phenylenediamine) dan terephthaloyl chloride dengan
lebih 1,37. Pada serat partially oriented yarn (POY)
reaksi kondensasi dan menghasilkan reaksi samping
mempunyai berat jenis sekitar 1,31, medium oriented yarn
hydrochloric acid. Dengan perlakuan pemanasan dan
(MOY) mempunyai berat jenis sekitar 1,37, dan fully
penarikan untuk mendapatkan kristalinitas dan
oriented yarn mempunyai berat jenis sekitar 1,39. Serat
orientasi yang tinggi maka diperoleh struktur
poliester adalah serat yang mempunyai modulus young
supermolekuler yang kompak dengan membentuk
290,000-360,000 yang berarti mendekati serat nilon
ikatan silang yang teratur.
290,000-580,000 Ibf/in2 (pSiP,8). Serat poliester dapat
dibuat serat berdiameter kecil sehingga dapat dibuat
desain tenun yang sangat tipis yang kuat, lebih lentur dan
o fleksibel sehingga dengan perangkapan beberapa lapis
r H
I
kain tersebut dapat digunakan sebagai bahan panel anti
peluru. Industri serat di dalam negeri pada umumnya
(YN memproduksi serat poliester tow, partially oriented yarn
2nHCI H))
N
b (POY), medium oriented yarn (MOY), dan fully oriented
yarn (FOY). Pengembangan industri serat poliester higth
L~ tenacity (HT) didalam riegeri akan berhasil baik apabila
para konsumen dapat mengembangkan pemanfaatannya
salah satunya adalah kain untuk anti peluru (9,10).

Poliester adalah serat sintetik (full synthetic)


dalam perdagangan sering disebut "Dacron ". Serat
poliester dibuat dari polimerisasi asam tereftalat dengan
etilena glokol menghasilkan polietilen tereftalat dengan
reaksi samping air (H20).

nHOOC COOH + nHO(CH2)zOH -7

Struktur molekul aramid (Nylon HT) HO [ OC COO(CH2hO ] nH + (20 - 1) H20

Serat Kevlar termasuk kelompok serat -..


Reaksi polimerisasi dan struktur molekul poliester
poliamida yang mempunyai berat jenis 1,44 dan
mempunyai kekuatan tarik (tensile strength) kurang lebih
3620 MPa. Polimer Kevlar mempunyai gugus amida
dan oksigen secara beraturan sehingga dapat Pembuatan alat pelindung tubuh untuk berperang
menciptakan ikatan-ikatan hidrogen yang teratur. telah lama dilakukan sejak zaman dahulu untuk
melindungi dan mengurangi luka tusukan pedang,
Dalam penelitian uu telah dicobakan tumbak, pukulan, atau luka bidikan panah. Teknologi
penelitian serat sintetik poliester yang dari segi teknis senjata terus berkembang sehingga munculah senjata yang
maupun non-teknis mampu dikembangkan kearah sangat praktis berupa pistol, senapan, revolver yang
bahan material yang kuat dan dapat diproduksi didalam menggunakan peluru yang dapat menembus dengan
negeri. Serat poliester telah banyak di produksi di kecepatan tinggi. Untuk melindungi an cam an tersebut
Indonesia yang pada awal tahun 1990an telah tercatat dibuatlah baju anti peluru (bullet proof vest) yang nyaman
16 industri serat poliester di Indonesia yang terse bar di bagi pemakai. Pada zaman modern baju pelindung bukan

62 Arena Tekstil Volume 24 No. 2 - Desember 2009 : 60 - 112


Balai Besar Tekstil

Pengujian dilakukan menggunakan revolver dan pistol


hanya digunakan untuk berperang saja tetapi
untuk pakaian sipil (eksekutif) sangat diperlukan. Oleh (P39).
karena itu rompi anti peluru yang kuat dan nyaman
sangat diperlukan.

Baju "anti peluru" dibedakan menjadi dua,


yaitu Soft Body Armor dan Hard Body Armor. Dalam
tugas keseharian atau dalam tugas penyamaran
(undercover) polisildetektif, maupun pakaian sipil
(eksekutif) lebih mengutamakan baju anti peluru yang
ringan, lentur, fleksibel, dan nyaman dipakai.

PERCOBAAN
Gambar 1. Alat Uji Senapan Revolver (kiri)dan Pistol P39
Bahan: (kanan)

Bahan poliester diperoleh dari pasaran yang


dibuat oleh industri se rat di Indonesia. Sebelum
dilakukan pertenunan serat diuji terhadap sifat fisikal
mekanikanya dengan berat jenis 1,37 dan titik leleh Skema Penelitian
256C. Serat poliester dari jenis regular tersebut dibuat
kain dengan konstruksi tenun anyaman polos (plain) SERA T POLlESTER
dan menghasilkan tetal lusi 156 helai/inci dan tetal (uji benang)
pakan 68 helailinci, berat kain = 120 g/rn'', Kain
tersebut selanjutnya digunakan sebagai bahan panel D
PROSESPERTENUNAN
anti peluru.
Benang jahit dari serat TIC (Tetoron Cotton) ( pemilihan konstruksi kain dan
untuk menyatukan lapisan kain poliester dalam bentuk optirnalisasi disain anyaman)
bundel melalui penjahitan.
D
EVALUASIPERTENUNAN
Prosedur Kerja : (uji dan evaluasi tetallusi, tetal pakan,
Serat poliester yang telah ditenun dengan ketebalan, dan berat)
anyaman polos dilakukan pengujian konstruksi kain
dan selanjutnya dibuat bundel yang terdiri dari 10
lembar dijahit dengan arah menyilang kearah diagonal
D
PEMBUAT AN BUNDEL KAIN
(konstruksi jahitan, kelenturan)
dengan jarak masing-masing
terdiri daribeberapa
10 cm. Setiap panel
bundel untuk mendapatkan
elastisitas yang baik dan lebih fleksibel. Untu
D .
keperluan uji tembak, panel dibuat 8 sampai 20 lapisan PEMBUATAN PANEL
untuk mengetahui kemarnpuan panel dalam (bobot, kelenturan, uji Tembak)
menghentikan laju peluru yang ditembakkan.
D
EVALUASI
Pengujian:
Pengujian kain dan bundel panel diuji -...
konstruksi kain, berat, ketebalannya, kekakuan, dan
kekuatan uji tembaknya. Pengujian konstruksi kain
berupa tetal pakan dan lusi dilakukan sesuai SNI 08- HASIL PERCOBAAN
0275-89. Pengujian tebal kain dilakukan sesuai SNI
08-0274-89. Pengujian kekakuan kain dilakukan sesuai Berat (Bobot) Panel
SNI08-0314-89. Pengujian kekuatan uju tembak panel Berat panel dipersyaratkan dengan kekuatan
dilakukan menggunakan senapan jenis revolver 38 dalam menahan peluru yaitu bergantung pada tipe dan
maupun pistol (P39). Uji tembah dilakukan di levelnya. Persyaratan bobot panel maksimal pada setiap
Lapangan tembak PT. PINDAD Bandung, dan di level dan setiap tipe standar internasional disajikan pada
Lapangan Tembak Lanud Udara Sulaiman, Bandung. Tabel4.

Pembuatan Rompi Anti Peluru Menggunakan Bahan Dasar Serat Poliester (Zubaidi, Moekarto M, Santoso s.) 63
Balai Besar Tekstil

Tabel4. Berat standar pada berbagai tipe dan berbagai hanya 1 kg, untuk Bullet Proof Vest Underwear dan
level (4,5) Fragmentation Proof Vest Model II (French Army), dan
Bobot Maksimal Panel (Kg) pada 1,4 kg untuk Bullet Proof Vest Surveilance.
Level
Tipe Baju anti peluru atau Rompi Tahan Peluru
III diklasifikasikan dalam 7 tingkatan (level) dalam menahan
I HA H 11+ III IV
A laju peluru yang ditembakkan dari senapan tipe tertentu.
ModelRTP 3,2 3,5 3,8 4,1 5,2 6,2 Makin tinggi Levelnya berarti makin kuat dalam dalam
- - - menahan laju peluru, dan sebaliknya makin kecil levelnya
Bullet proof - 2,2 2,4 -
makin lemah dalam menahan laju peluru. Persyaratan
Vest Prestige
internasional telah menetapkan berat (bobot) panel untuk
Bullet Proof 1,4 2,3 2,5 - - - - setiap level tidak boleh melebihi standar yang telah
Vest ditetapkan. Sebagai contoh panel yang mempunyai level
Surveilance IV atau yang mampu menahan tembakan se nap an model
Bullet Proof 1,0 1,7 1,9 - - - - RTP diperbolehkan mempunyai bobot maksimal 6,2 Kg.
Vest Pada level ini biasanya hanya dipenuhi oleh bahan yang
Underwear diperkuat dengan hard body armor dengan penambahan
Fragmentation 1,0 1,7 1,9 - - - - bahan keramik, logam tertentu, dan sejenisnya.
Proof Vest Dengan menambah hard body armor yang
Model II umumnya berupa lapisan terbuat dari keramik ( AI203 11
(French Army) Alumina"). Penambahan bahan terse but mempunyai
Persyaratan dalam standard terse but kecenderungan lebih tebal dan dan berat sehingga
ditetapkan berdasarkan kecepatan dan berat peluru menjadikannya tidak nyaman sehingga jarang dikenakan
yang ditembakkan dari tipe senapan. Tipe I digunakan dalam tugas keseharian. Hanya dalam tugas khusus yang
untuk menahan peluru kecepatan rendah 9 mm, Tipe beresiko tinggi, seperti operasi militer, anti teroris alat
IIA digunakan untuk menahan peluru kecepatan 40S & pelindung terse but digunakan.
W ammunisi, dan Tipe III dan IV digunakan untuk Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa semua panel
melindungi kekuatan senapan (rifle). Bobot panel pada mempunyai bobot kurang dari yang dipersyaratkan untuk
level I yang digunakan untuk menahan peluru senapanjenis Fragmentation Proof Vest Model 11(French
kecepatan rendah, maka bobot yang diperbolehkan Army) pada level IIA : 1,7 g dan level II : 1,9 g.

Tabel5. Hasil uji ketebalan kain, bundel rata-rata, bobot panel dan variasi panel.

Data Sample Jumlah Tebal sample ( mm) Tebal Bobot (Kg)


Lapisan kain kain Diatas Rata-rata
iahitan
Kain tenun llembar 0,2 0,2 0,2 mm 0,0091

Bundel 10lembar 2,49 2,54 2,515


10lembar 2,52 2,61 2,565
10lembar 2,60 2,55 2,575
10lembar 2,60 2,64 2,620
10lembar 2,57 2,60 2,585
Rata-rata 2,556 2,588 2,572 0,09125
Panel 1 8 Bundel 20,528 - 20,768 20,648 0,730
Panel 2 10 Bundel 25,660 25,980 25,820 0,912
Panel 3 12 Bundel 30,816 31,200 31,008 1,095
Panel 4 14 Bundel 35,980 36,428 36,204 1,277
Panel 5 16 Bundel 41,152 41,664 41,408 1,460
Panel 6 18 Bundel 46,332 46,908 46,620 1,642
Panel 7 20 Bundel 51,520 52,160 51,840 -

64 Arena Tekstil Volume 24 No. 2 - Desember 2009 : 60 - J J 2


Balai Besar Tekstil

Dari data tersebut menunjukkan panel dari


kain poliester mempunyai memenuhi persyaratan untuk
semua Tipe dan Level n.

Tebal Panel
Ketebalan panel merupakan salah satu foktor
yang dapat menentukan kenyamanan pemakaian.
Makin tipis panel yang dibuat makin baik dan hal ini
akan mempengaruhi berat dan fleksibilitas rompi anti
peluru.
Prinsip kerja rompi anti peluru adalah
mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik Gambar 2. Panel dari komposit rami (kiri) dan kain
poliester (kanan)
peluru, dengan cara menggunakan lapisan-Iapisan kain
poliester untuk menyerap energi laju tersebut dan
memecahnya kepenampang lapisan yang luas, sehingga
energi terse but tidak cukup lagi untuk membuat peluru
dapat menembus panel. Dalam menyerap laju energi Kekuatan Uji Tembak
peluru, panel yang terdiri dari lapisan kain poliester
mengalami deformasi yang menekan ke arah dalam Kekuatan adalah faktor paling utama untuk panel
(shock wave), tekanan kedalam ini akan diteruskan anti peluru. Pada pengujian ini masing-masing panel diuji
sehingga mengenai tubuh pengguna. Batas maksirnal tembak menggunakan 2 macam senapan menggunakan
penekanan kedalam tidak boleh lebih dari 4,4 cm (44 Revolver 38 yang menggunakan peluru tirnah dan pistol
mm). Jika batasan tersebut dilewati, maka pengguna (P39) yang menggunakan peluru tajam dari logam.
baju akan mengalami luka dalam (internal organs Penembakan dilakukan pada jarak 5 meter. Apabila panel
injuries), yang tentunya akan membahayakan tersebut dapat menahan laju peluru terse but berarti
keselamatan jiwa. mempunyai level HA dan Il. Uji tembak telah dilakukan
di dua tempat yaitu di Lapang tembak Lanud Sulaiman
dan di PT. Pindad, Bandung.
Kelenturan dan Fleksibilitas
Kelenturan dan fleksibilitas sangat erat
hubungannya dengan kenyamanan dalam pemakaian.
Pembuatan panel anti peluru dari kain poliester yang
dirancang menggunakan kain tenun tipis dengan
anyaman polos (plain) yang terdiri dari banyak lapisan
dapat menghasilkan panel yang lemas dan fleksibel.
Panel dari kain polyester dapat melengkung mengikuti
bentuk tubuh sehingga selalu melekat pada tubuh dan
menambah kerampingan rompi. Kelenturan panel dari
kain poliester terse but cukup membantu menstabilkan
posisi panel pada bagiab dada meskipun mengalami
banyak gerakan dan kearah kiri, kekanan, dan
memutar. Dalam posisi berdiri dan jongkok panel dari
kain poliester terasa lebih nyaman dibanding panel dari Gambar 3. Uji tembak di Lanud Sulaiman Bandung
komposit rami yang telah diteliti sebelurrmya,
meskipun telah dibentuk melengkung sesuai
lengkungan dada. Perbaikan panel sesuai bentuk tubuh Ada dua macam peluru yang digunakan dalam
dan ukuran panjang dan lebar berdasarkan ukuran pengujian yaitu peluru dari tirnah yang mudah berubah
(S,M,L,XL, dan XXL) harus diperhitungkan untuk bentuk apabila membentur panel sehingga penetrasi
memperoleh kenyamanan pemakai. Panel dari kain kedalam panel tidak dalam. Perubahan bentuk terse but
poliester jauh lebih lentur dibanding menggunakan akan menyebabkan laju peluru lebih mudah dihentikan.
komposit rami sehingga dapat diyakini kelebihan Jenis peluru yang kedua ialah jenis peluru lancip dan
penggunaan kain poliester dibanding menggunakan keras yang tidak mudah berubah bentuknya dan
komposit rami. Kelebihan menggunakan komposit mempunyai kemampuan penetrasi lebih dalam.
rami adalah bobotnya sedikit lebih ringan.

Pembuatan Rompi Anti Peluru Menggunakan Bahan Dasar Serat Poliester (Zubaidi, Moekarto M. Santoso 8) 65
Balai Besar Tekstil

karena peluru bersarang pada lapisan ke 130 dari 180 lapi


atau pada bundel ke 13 dari 18 bundel.

Gambar 4. Uji tembak di PT Pindad Bandung

Uji tembak yang dilakukan di PT pindad


Gambar 6. Bentuk Peluru sebelum dan sesudah
menggunakan senapan revolver menggunakan peluru ditembakkan
timah. Dengan uji tersebut kekuatan panel dapat
ditentukan melalui kedalaman penetrasi peluru masuk Bentuk peluru sesudah ditembakkan kearah panel
kedalam panel maupun perubahan bentuk peluru peluru mengalami perubahan dari lancip menjadi tumpul.
setelah ditembakkan. Apabila kekuatan lapisan (bundel) panel poliester cukup
tinggi maka perubahan bentuk peluru menjadi lebih
Ketika suatu peluru membentur pada panel,
melebar membentuk seperti cendawan. Sebaliknya
peluru tersebut ditangkap oleh anyaman serat yang
penetrasi peluru kedalam panel akan lebih dangkal dan
sangat kuat. Serat-serat tersebut menyerap dan
bahkan hanya berada dipermukaan saja. Hal tersebut
membubarkan tenaga penumbuk tehergi impact) yang
menandakan bahwa panel sangat kuat menahan impak
diteruskan keseluruh penjuru dan menyebar seperti
peluru yang ditembakan.
bentuk "cendawan." Selanjutnya tenaga diserap oleh
masing-masing lapisan secara berurutan sampai peluru
dapat dihentikan.
Dari percobaan penembakan panel poliester
menunjukkan bahwa bentuk peluru setelah ditembakkan
Pada penembakan peluru terhadap rompi
tidak banyak mengalami perubahan sehingga penetrasi
terjadi impak yang terjadi proses penyerapan energy
peluru kedalam panel cukup dalam, namun dapat
yang besar. Penyerapan energy ini akan diubah dihentikan pada lapisan bundel ke 13. Panel poliester yang
menjadi berbagai respon material seperti deformasi terdiri dari 18 lapis bundel masih cukup aman karena
plastis, efek hysteresis, dan inersia. Efek inersia adalah masih terlindungi 5 lapis bundel. Dari segi ketebalan,
kemampuan suatu material untuk mempertahankan panel terse but mungkin dapat dikategorikan panel anti
bentuknya ketika diberikan gaya. peluru yang tebal, namun hal terse but dapat dipertipis
dengan cara meningkatkan kekuatan serat poliester yang
digunakan misalnya menggunakan serat poliester HT.
Dengan demikian panel dari serat poliester dapat lebih
ramping.

--.. Desain Pakaian /Rompi


Desain rompi atau pakaian pelindung perlu
dibuat sedemikian rupa sehingga lebih melindungi bagian-
bagian tubuh yang penting seperti jantung, hati dan bagian
disekitarnya. Pembuatan desain rompi perIu dilakukan
Gambar 5. Mekanisme Penghentian Peluru dan
dengan memperhatikan kemudahan dalam pemakaian
Penyebaran Energi
maupun pelepasan misalnya penggunaan kancing yang
mudah dilepas, ukuran leher, dada, dan lengan perlu
Apabila energi pembebanan yang diberikan dibuat sedemikian rupa agar lebih nyaman selama
lebih tinggi dengan strain rate yang lebih tinggi dari pemakaian. Untuk pakaian pelindung anti huru hara
material tersebut, maka material tidak dapat dibuat dengan desain yang lebih tertutup dalam rangka
mempertahankan bentuknya dan akhirnya patah dan melindungi bagian-bagian lain yang penting seperti alat
fita I, lengan, dan leher belakang. Hal ini akan
tembus. Dari hasil uji tembak menunjukkan panel
meningkatkan keyakinan pengguna untuk melindungi
terse but mempunyai kekuatan yang baik dan aman,
tendangan, pukulan, maupun lemparan oleh benda tumpul.

66 Arena Tekstil Volume 24 No. 2 - Desember 2009 : 60 - 112


Balai Besar Tekstil

KESIMPULAN DAN SARAN


Penelitian pembuatan rompi anti peluru berbasis
serat poliester telah dilakukan dalam rangka memperbaiki
penelitian sebelumnya yang menggunakan bahan berbasis
komposit serat rami. Hasil pengujian dapat disimpulkan :

1. Hasiluji tembak memperlihatkan cukup baik dan aman


sehingga memenuhi syarat untuk Level II untuk
standard NU standar-0101.04 .
2. Bobot panel seberat 1,642 Kg masih cukup ringan dan
masih dalam ambang batas maksimum yaitu sebesar
Gambar 7. Rompi anti Peluru dari Kain Poliester 1,7 Kg yang berarti masih memenuhl persyaratan
untuk level II pada pistol tipe Bullet Proof Vest
Underwear.
DISKUSI DAN PEMBAHASAN 3. Panel dari serat poliester mempunyai fleksibilitas
cukup baik, tidak mengganggu gerakan sehingga lebih
Untuk pemilihan perlu dilakukan evaluasi nyaman dalam pemakaian, serta lebih mudah didesain
terhadap beberapa aspek yang terdiri dari kekuatan uji menjadi rompilpakaian pelindung yang ramping.
tembak, bobot panel, Ketebalan panel, fleksibilitas
panel dan desain rompi. Panel yang dibuat dari serat
poliester mempunyai beberapa kelebihan dibanding
panel yang dibuat dari komposit serat rami. Hasil
tersebut berdasarkan beberapa alasan sebagai berikut : DAFTARPUSTAKA
1. Kekuatan panel dari serat poliester cukup am an 1. Laporan teknik Pembuatan Keramik anti Peluru,
karena peluru dapat menembus panel sampai Proyek penelitian dan Pengembangan Balai Besar
lapisan ke 130 dari 180 lapis. Kekuatan panel Keramik, Jalan lend. A. Yani 392, Bandung 2003.
terse but dapat mencapai level II yang berarti sedikit 2. Laporan teknik Pembuatan Panel Anti Peluru dari
lebih baik dari kekuatan panel dari komposit serat Komposit Serat Rami, Proyek penelitian dan
rami yang kekuatannya pada level IIA. Pengembangan Balai Besar Tekstil , Bandung 2005.
3. laporan teknik, Uji Coba dan Penyempurnaan Rompi
2. Bobot panel dari serat poliester sebesar 1,642 Kg Anti Peluru dari Bahan Dasar Rami, Proyek
masih memenuhi syarat dari bobot maksimum yang penelitian dan Pengembangan Balai Besar Tekstil ,
dipersyaratkan oleh bobot standard NU standar- Bandung 2006.
0101.04 yaitu sebesar 1,7 Kg yang ditembak 4. US American standard NIJ -0101.04 "Ballistic
dengan pistol tipe Bullet Proof Vest Underwear. Resistance of Personal Body Armor", 2001
Pada penelitian sebelumnya yang menggunakan 5. Beijing Zhong - Tianfeng Security Protection
komposit serat rami mempunyai bobot sedikit lebih Technologies, Research Institute of Ministry of
ringan yaitu seberat 1,124 Kg. Bobot tersebut Public Security, Republic of China, 2003
sedikit lebih ringan tetapi sifatnya kaku dan tidak Standar Spesifikasi Teknik Rompi Tahan Peluru
6.
fleksibel.
Untuk Personil Militer, Dinas Penelitian dan
3. Panel dari serat poliester sangat fleksibel, dan Pengembangan, Mabes TNI Angkatan Udara,
dengan sifatnya yang fleksibel terse but sangat Nopember 2003.
mudah menyesuaikan bentuk tubuh pemakai 7. National Products(Group) Co. Ltd.
sehingga tidak mengganggu gerakan serta http://www.nationalproductsgroup.com
menciptakan kenyamanan pemakai. ~.. 8. http://en.wikipedia.org/wikilYoung Modulus
9. Hawley,Condensed Chemical Dictionary, Tenth
4. Fleksibilitas yang tinggi lebih mempermudah untuk Edition, Van Nostrand Reinhold Company Inc, 1981.
dibuat desain rompi yang memenuhi ergonomic and 10. Executive Bullet ProofVest,http://www. Alibaba. corn
comfortable sebagai pakaian pelindung, juga lebih 11. www.centermassinc.com.
ramping dan meningkatkan estetika. 12. http://en.wikipedia.org

Pembuatan Rompi Anti Peluru Menggunakan Bahan Dasar Serat Poliester (Zubaidi, Moekarto M, Santoso 8) 67

Anda mungkin juga menyukai