Oleh:
Zubaidi, Moekarto M, Santoso S.
Balai Besar Tekstil
JI. A. Yani No. 390 Bandung Telp. 022.7206214-5 Fax. 022.7271288
E-mail: texirdti@bdg-centrin.net.id
INTISARI
Penelitian pembuatan rompi anti peluru dari serat poliester telah dilakukan dalam rangka memperbaiki penelitian
sebelurnnya yang menggunakan komposit serat rami. Pembuatan sample dilakukan dengan menenun kain dengan
konstruksi anyaman polos (plain) pada ketebalan 0,2 mm. Selanjutnya kain dibuat bundel masing-masing setebal 10
lapisan, dan dibuat panel dengan variasi ketebalannya. Kekuatan panel diuji menggunakan senapan revolver 38 dan pistol
p39 pada jarak tembak 5 meter. Hasil uji menunjukkan bahwa panel dari serat poliester dapat mencapai level IT pada
standar internasional NU -0101.04. Dibanding panel dari komposit serat rami, panel dari serat poliester mempunyai
kelebihan dalam hal kelenturan, kestabilan, dan lebih nyaman dalam pemakaiannya.
ABSTRACT
The bullet proof vest from polyester jib er have been studied in order to improve the bullet proof vest in previous
research using composite' of ramie. The samples was prepared by weaving polyester yarn with contruction plait of "plain ,.
with thickness of 0,2 mm. The cloth were made bundles as thick 10 layers and made panels with various thickness. The
panels were tested by revolver gun 38 and pistol P39 at shoot distance of 5 metres. Test result indicates that panel from
polyester fiber can reach the level 1/ of International Standard of NIJ - 010104. Compared to panelfrom composite ramie
fibre, the panel from polyesterfiber have advantages inflexibility, stability, comfortable in use.
Pembuatan Rompi Anti Peluru Menggunakan Bahan Dasar Serat Poliester (Zubaidi, Moekarto M, Santoso s.) 61
Balai Besar Tekstil
Serat Kevlar dikembangkan sejak awal tahun Jawa barat, Jakarta, Tangerang, dan Jawa tengah. Seluruh
1960an dan dikembangkan oleh DuPont pada tahun industri serat poliester tersebut memproduksi serat
1965 yang selanjutnya dikomersilkan pada tahun 1970. poliester jenis regular. Pada tahun belakangan ini mulai
Serat jenis poliamin yang sangat kuat terse but masih banyak diperlukan serat non-sandang dan telah banyak
bertahan sampai sekarang meskipun telah banyak diciptakan serat untuk bahan tekstil teknik (technical
ditemukan serat-serat baru dan serat-serat mcdifikasi textile). Bahan serat poliester tersebut diantaranya
seperti carbon nanotube (eNT) , poliester HT dan poliester HT (hight tenacity), poliester low shringkage
sebagainya.TSerat yang serupa dengan nama dagang yarn, polyester reinforcement, polyester adhesive
Twaron juga dikembangkan pada tahun 1978 oleh Akzo activated yarn, dan lain-lain. Dari perkembangan tersebut
dan selanjutnya diproduksi oleh Teijin. menunjukkan bahwa poliester mampu dikembangkan
sebagai bahan teknik yang handal.
Serat Kevlar dibuat melalui proses
Serat poliester dibuat dari polimerisasi etilena
polimerisasi mono mer 1,4 phenylene-diamine (para-
glikol dan asam tereftalat mempunyai berat jenis kurang
phenylenediamine) dan terephthaloyl chloride dengan
lebih 1,37. Pada serat partially oriented yarn (POY)
reaksi kondensasi dan menghasilkan reaksi samping
mempunyai berat jenis sekitar 1,31, medium oriented yarn
hydrochloric acid. Dengan perlakuan pemanasan dan
(MOY) mempunyai berat jenis sekitar 1,37, dan fully
penarikan untuk mendapatkan kristalinitas dan
oriented yarn mempunyai berat jenis sekitar 1,39. Serat
orientasi yang tinggi maka diperoleh struktur
poliester adalah serat yang mempunyai modulus young
supermolekuler yang kompak dengan membentuk
290,000-360,000 yang berarti mendekati serat nilon
ikatan silang yang teratur.
290,000-580,000 Ibf/in2 (pSiP,8). Serat poliester dapat
dibuat serat berdiameter kecil sehingga dapat dibuat
desain tenun yang sangat tipis yang kuat, lebih lentur dan
o fleksibel sehingga dengan perangkapan beberapa lapis
r H
I
kain tersebut dapat digunakan sebagai bahan panel anti
peluru. Industri serat di dalam negeri pada umumnya
(YN memproduksi serat poliester tow, partially oriented yarn
2nHCI H))
N
b (POY), medium oriented yarn (MOY), dan fully oriented
yarn (FOY). Pengembangan industri serat poliester higth
L~ tenacity (HT) didalam riegeri akan berhasil baik apabila
para konsumen dapat mengembangkan pemanfaatannya
salah satunya adalah kain untuk anti peluru (9,10).
PERCOBAAN
Gambar 1. Alat Uji Senapan Revolver (kiri)dan Pistol P39
Bahan: (kanan)
Pembuatan Rompi Anti Peluru Menggunakan Bahan Dasar Serat Poliester (Zubaidi, Moekarto M, Santoso s.) 63
Balai Besar Tekstil
Tabel4. Berat standar pada berbagai tipe dan berbagai hanya 1 kg, untuk Bullet Proof Vest Underwear dan
level (4,5) Fragmentation Proof Vest Model II (French Army), dan
Bobot Maksimal Panel (Kg) pada 1,4 kg untuk Bullet Proof Vest Surveilance.
Level
Tipe Baju anti peluru atau Rompi Tahan Peluru
III diklasifikasikan dalam 7 tingkatan (level) dalam menahan
I HA H 11+ III IV
A laju peluru yang ditembakkan dari senapan tipe tertentu.
ModelRTP 3,2 3,5 3,8 4,1 5,2 6,2 Makin tinggi Levelnya berarti makin kuat dalam dalam
- - - menahan laju peluru, dan sebaliknya makin kecil levelnya
Bullet proof - 2,2 2,4 -
makin lemah dalam menahan laju peluru. Persyaratan
Vest Prestige
internasional telah menetapkan berat (bobot) panel untuk
Bullet Proof 1,4 2,3 2,5 - - - - setiap level tidak boleh melebihi standar yang telah
Vest ditetapkan. Sebagai contoh panel yang mempunyai level
Surveilance IV atau yang mampu menahan tembakan se nap an model
Bullet Proof 1,0 1,7 1,9 - - - - RTP diperbolehkan mempunyai bobot maksimal 6,2 Kg.
Vest Pada level ini biasanya hanya dipenuhi oleh bahan yang
Underwear diperkuat dengan hard body armor dengan penambahan
Fragmentation 1,0 1,7 1,9 - - - - bahan keramik, logam tertentu, dan sejenisnya.
Proof Vest Dengan menambah hard body armor yang
Model II umumnya berupa lapisan terbuat dari keramik ( AI203 11
(French Army) Alumina"). Penambahan bahan terse but mempunyai
Persyaratan dalam standard terse but kecenderungan lebih tebal dan dan berat sehingga
ditetapkan berdasarkan kecepatan dan berat peluru menjadikannya tidak nyaman sehingga jarang dikenakan
yang ditembakkan dari tipe senapan. Tipe I digunakan dalam tugas keseharian. Hanya dalam tugas khusus yang
untuk menahan peluru kecepatan rendah 9 mm, Tipe beresiko tinggi, seperti operasi militer, anti teroris alat
IIA digunakan untuk menahan peluru kecepatan 40S & pelindung terse but digunakan.
W ammunisi, dan Tipe III dan IV digunakan untuk Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa semua panel
melindungi kekuatan senapan (rifle). Bobot panel pada mempunyai bobot kurang dari yang dipersyaratkan untuk
level I yang digunakan untuk menahan peluru senapanjenis Fragmentation Proof Vest Model 11(French
kecepatan rendah, maka bobot yang diperbolehkan Army) pada level IIA : 1,7 g dan level II : 1,9 g.
Tabel5. Hasil uji ketebalan kain, bundel rata-rata, bobot panel dan variasi panel.
Tebal Panel
Ketebalan panel merupakan salah satu foktor
yang dapat menentukan kenyamanan pemakaian.
Makin tipis panel yang dibuat makin baik dan hal ini
akan mempengaruhi berat dan fleksibilitas rompi anti
peluru.
Prinsip kerja rompi anti peluru adalah
mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik Gambar 2. Panel dari komposit rami (kiri) dan kain
poliester (kanan)
peluru, dengan cara menggunakan lapisan-Iapisan kain
poliester untuk menyerap energi laju tersebut dan
memecahnya kepenampang lapisan yang luas, sehingga
energi terse but tidak cukup lagi untuk membuat peluru
dapat menembus panel. Dalam menyerap laju energi Kekuatan Uji Tembak
peluru, panel yang terdiri dari lapisan kain poliester
mengalami deformasi yang menekan ke arah dalam Kekuatan adalah faktor paling utama untuk panel
(shock wave), tekanan kedalam ini akan diteruskan anti peluru. Pada pengujian ini masing-masing panel diuji
sehingga mengenai tubuh pengguna. Batas maksirnal tembak menggunakan 2 macam senapan menggunakan
penekanan kedalam tidak boleh lebih dari 4,4 cm (44 Revolver 38 yang menggunakan peluru tirnah dan pistol
mm). Jika batasan tersebut dilewati, maka pengguna (P39) yang menggunakan peluru tajam dari logam.
baju akan mengalami luka dalam (internal organs Penembakan dilakukan pada jarak 5 meter. Apabila panel
injuries), yang tentunya akan membahayakan tersebut dapat menahan laju peluru terse but berarti
keselamatan jiwa. mempunyai level HA dan Il. Uji tembak telah dilakukan
di dua tempat yaitu di Lapang tembak Lanud Sulaiman
dan di PT. Pindad, Bandung.
Kelenturan dan Fleksibilitas
Kelenturan dan fleksibilitas sangat erat
hubungannya dengan kenyamanan dalam pemakaian.
Pembuatan panel anti peluru dari kain poliester yang
dirancang menggunakan kain tenun tipis dengan
anyaman polos (plain) yang terdiri dari banyak lapisan
dapat menghasilkan panel yang lemas dan fleksibel.
Panel dari kain polyester dapat melengkung mengikuti
bentuk tubuh sehingga selalu melekat pada tubuh dan
menambah kerampingan rompi. Kelenturan panel dari
kain poliester terse but cukup membantu menstabilkan
posisi panel pada bagiab dada meskipun mengalami
banyak gerakan dan kearah kiri, kekanan, dan
memutar. Dalam posisi berdiri dan jongkok panel dari
kain poliester terasa lebih nyaman dibanding panel dari Gambar 3. Uji tembak di Lanud Sulaiman Bandung
komposit rami yang telah diteliti sebelurrmya,
meskipun telah dibentuk melengkung sesuai
lengkungan dada. Perbaikan panel sesuai bentuk tubuh Ada dua macam peluru yang digunakan dalam
dan ukuran panjang dan lebar berdasarkan ukuran pengujian yaitu peluru dari tirnah yang mudah berubah
(S,M,L,XL, dan XXL) harus diperhitungkan untuk bentuk apabila membentur panel sehingga penetrasi
memperoleh kenyamanan pemakai. Panel dari kain kedalam panel tidak dalam. Perubahan bentuk terse but
poliester jauh lebih lentur dibanding menggunakan akan menyebabkan laju peluru lebih mudah dihentikan.
komposit rami sehingga dapat diyakini kelebihan Jenis peluru yang kedua ialah jenis peluru lancip dan
penggunaan kain poliester dibanding menggunakan keras yang tidak mudah berubah bentuknya dan
komposit rami. Kelebihan menggunakan komposit mempunyai kemampuan penetrasi lebih dalam.
rami adalah bobotnya sedikit lebih ringan.
Pembuatan Rompi Anti Peluru Menggunakan Bahan Dasar Serat Poliester (Zubaidi, Moekarto M. Santoso 8) 65
Balai Besar Tekstil
Pembuatan Rompi Anti Peluru Menggunakan Bahan Dasar Serat Poliester (Zubaidi, Moekarto M, Santoso 8) 67