TINJAUAN PUSTAKA
Ammonia adalah salah satu indicator pencemar udara pada bentuk kebauan. Gas
ammonia adalah gas yang tidak berwarna dengan bau menyengat. Biasanya,
ammoniak berasal dari aktifitas mikroba, industry ammonia, perngolahan limbah
dan pengolahan batu bara. Di atmosfer, NH3 bereaksi dengan nitrat dan sulfat
sehingga terbentuk garam ammonium yang sangat korosif (Yuwono, 2010).
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Amonia
Kualitas air pemeliharaan dapat menurun dengan cepat karena sisa
pakan, feses dan buangan metabolit. Hal ini tampak dari menurunnya kualitas
air akibat peningkatan pH air yang terlalu cepat dan tingginya kadar amonia
selama pemeliharaan. Kualitas air tersebut menyebabkan keracunan atau
kekurangan oksigen serta mempercepat berkembangnya bibit penyakit. Penyakit
yang sering menyerang ikan mas antara lain penyakit yang disebabkan oleh
parasit maupun nonparasit (Silaban, et al ., 2012).
Amonia (NH3) pada suatu perairan berasal dari urin dan feses yang dihasilkan
oleh ikan. Kandungan amonia ada dalam jumlah yang relatif kecil jika dalam
perairan kandungan oksigen terlarut tinggi. Sehingga kandungan amonia dalam
perairan bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman. Pada dasar perairan
kemungkinan terdapat amonia dalam jumlah yang lebih banyak dibanding
perairan di bagian atasnya karena oksigen terlarut pada bagian dasar relatif lebih
kecil (Setiawan, 2006).
Kadar amonia bebas yang melebihi 0,2 mg/L bersifat racun bagi beberapa jenis
ikan. Selain itu kadar amonia yang tinggi dapat dijadikan sebagai indikator.
Indikator yang diukur yaitu adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari
limbah domestik dan limpasan pupuk pertanian. Adapun sumber amonia di
perairan adalah hasil dari pemecahan nitrogen organik berupa tumbuhan dan biota
akuatik yang telah mati (Minggawati, dkk., 2012).
Dampak terbesar pada manusia adalah penghirupan uap amonia dapat berefek
pada iritasi kulit, mata dan saluran pernafasan. Pada tingkat yang sangat tinggi,
penghirupan uap amonia sangat bersifat fatal. Jika terlarut di perairan akan
meningkatkan konsentrasi amonia sehingga dapat menyebabkan keracunan bagi
hampir semua organisme perairan. Amoniak dalam air amat beracun bagi ikan,
udang dan binatang air lainnya(Valupadas, 1999).
Effendi, H. 2003.Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Minggawati, Infa dan Saptono. 2012. Parameter Kualitas Air untuk Budidaya Ikan Patin
(Pangasius pangasius) di Karamba Sungai Kahayan, Kota Palangka Raya. Jurnal
Ilmu Hewan Tropika. Vol. 1 (1).
Silaban, Tio Fanta., Limin Santoso dan Suparmono. 2012. Dalam Peningkatan Kinerja Filter
Air Untuk Menurunkan Konsentrasi Amonia Pada Pemeliharaan Ikan Mas (Cyprinus
carpio). E-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. Vol. 1 (1): 47-56