LEARNING OBJECT
7.1 Leptospirosis
7.2 Demam Berdarah
7.3 Malaria
7.4 Cikungunya
1. Definisi
Demam chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh
(Sumarno, 2008).
2. Etiologi
yang disebut juga Buggy Creek virus. Virus ini termasuk dalam genus
Forest, Ross River, dan Sindbis. Virus dapat menyerang manusia dan
hewan. Virus ini berpindah dari satu penderita ke penderita lain melalui
3. Patogenesis
berkurang pada hari ke-3 atau ke-4 demam, dan biasanya menghilang
pada hari ke-5. Silent infection dapat terjadi, akan tetapi bagaimana hal
itu bisa terjadi belum dapat dimengerti. Antibodi yang timbul dari
selanjutnya. Oleh karena itu perlu waktu panjang bagi penyakit ini untuk
(Sumarno, 2008).
4. Gambaran klinis
Viremia ini menetap selama 5 hari sejak onset klinis. Gambaran klinis
5. Pemeriksaan laboratorium
2006).
6. Diagnosa
Diagnosis demam chikungunya ditegakkan berdasarkan anamnesis,
ditemukan keluhan demam, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, rasa
7. Pengobatan
Demam Chikungunya termasuk self limiting disease atau
penyakit yang sembuh dengan sendirinya. Tak ada vaksin maupun obat
2008).
8. Prognosis
ini tidak menimbulkan kematian. Belum ada penelitian yang secara jelas
1. Definisi
Demam tifoid (tifus abdominalis, enteric fever) adalah penyakit
infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala
demam yang lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran pencernaan dengan
2. Etiologi
Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi (S. typhi), basil
H (flagel), dan antigen Vi. Dalam serum penderita demam tifoid akan
3. Patogenesis
Infeksi S.typhi terjadi pada saluran pencernaan. Basil diserap di
4. Gejala Klinis
Masa inkubasi demam tifoid 10-14 hari, rata rata 2 minggu.
Gejala timbul tiba tiba atau berangsur angsur. Penderita Demam tifoid
merasa cepat lelah, malaise, anoreksia, sakit kepala, rasa tak enak di perut
terutama pada sore hari dan malam hari (bersifat febris reminent). Pada
minggu kedua dan ketiga demam terus menerus tinggi (febris kontinua).
Kemudian turun secara lisis. Demam ini tidak hilang dengan pemberian
pecah, lidah kotor, berselaput putih dan pinggirnya hiperemis. Perut agak
kembung dan mungkin nyeri tekan. Limpa membesar dan lunak dan
5. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium meliputi pemeriksaan hematologi,
1. Hematologi
relatif.
2. Urinalis
terjadi penyulit.
3. Kimia Klinik
4. Imunologi (Widal)
relatif pada hari kesepuluh dari demam, maka arah demam tifoid menjadi
selalu khas seperti di atas. Bisa ditemukan gejala- gejala yang tidak khas.
mengalami demam sedikit kemudian sembuh tanpa diberi obat. Hal itu
bisa terjadi karena tidak semua penderita yang secara tidak sengaja
termasuk apakah sudah imun atau kebal. Bila jumlah kuman hanya
sedikit yang masuk ke saluran cerna, bisa saja langsung dimatikan oleh
2008)
7. Penatalaksanaan
Management atau penatalaksanaan secara umu yang baik serta
demam tifoid selain pemberian antibiotik. Sampai saat ini masih dianut
2. Managemen Nutrisi
memberikan
3. Managemen Medik :
8. Prognosis
7.6 Hepatitis
7.7 Penyakit Akibat Infeksi Malaria
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumarno S et all, 2008 : Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis hal 226-
223
2. Sam, MRCPath, S AbuBakar, PhD, 2006 : Chikungunya Virus Infection
dari Med J Malaysia Vol 61 No 2
3. Eppy, 2008. Demam chikungunya dari Jurnal Kedokteran Medicinus
edisi April-Juni, hal. 22., Jakarta
4. Aru W. 2006. Demam Tifoid. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi I. Jilid II.
Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: 1774.
5. Widodo D. Demam Tifoid. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jilid III.
Jakarta : Interna Publishing. 2009:2797-2800.
6. Hoffman SL. 2010. Typhoid Fever. Dalam : Strickland GT, Ed. Hunters
Textbook of Pediatrics, edisi 7. Philadelphia : WB Saunders :344-358.