Anda di halaman 1dari 15

Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI


TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA

THE INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE AND ORGANIZATION


CULTURE TOWARDS EMPLOYEES PERFORMANCE IN REGIONAL
CIVIL SERVICE AGENCY (BKD) OF SPECIAL REGION OF
YOGYAKARTA (DIY)
Oleh: Aan Nurzaini, FIS UNY, nurzainiaan@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh gaya kepemimpinan


terhadap kinerja pegawai di BKD DIY, (2) Pengaruh budaya organisasi terhadap
kinerja pegawai di BKD DIY dan, (3) Pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi terhadap kinerja pegawai di BKD DIY. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Ex Post Facto. Penelitian ini
melibatkan seluruh pegawai yang ada di BKD DIY. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui angket, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas instrumen
yang berupa angket dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment dikoreksi
dengan rumus Part Whole Correlation. Uji reabilitas instrumen menggunakan teknik
koefisien Alpha. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis regresi
sederhana dan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Gaya
Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai di BKD DIY
dengan sumbangan efektif sebesar 28,0%.(2) Budaya Organisasi berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Pegawai di BKD DIY dengan sumbangan efektif sebesar
18,0%. (3) Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Pegawai di BKD DIY dengan sumbangan efektif sebesar 46,0%,
sedangkan sisanya 54,0% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja Pegawai

ABSTRACT

The purposes of this research is to discover (1) The influence of leadership


style towards employees performance in Regional Civil Service Agency (BKD) of
Special Region of Yogyakarta (DIY), (2) The influence of organization culture
towards employees performance in Regional Civil Service Agency (BKD) of Special
Region of Yogyakarta (DIY), (3) The influence of leadership style and organization
culture towards employees performance in Regional Civil Service Agency (BKD) of
Special Region of Yogyakarta (DIY). The type of this research is quantitative
research with Ex Post Facto as its research design. Data collecting techniques are
done through questionnaire, interview, and documentation. Instrument validity is
done by using Product Moment correlation technique and corrected by formula of
Part Whole Correlation. Instrument reliability test uses Alpha Coefficient technique.
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)2

Data analysis technique uses simple regression analysis and multiple regression
analysis. The result of the research show: (1) Leadership Style has significant
influence on Employees Performance in Regional Civil Service Agency (BKD) of
Special Region of Yogyakarta (DIY) with effective contribution in the amount of
28,0% (2) Organization Culture has significant influence on Employees
Performance in Regional Civil Service Agency (BKD) of Special Region of
Yogyakarta (DIY) with effective contribution in the amount of 18,0% (3) Leadership
Style and Organization Culture have significant influence on Employees
Performance in Regional Civil Service Agency (BKD) of Special Region of
Yogyakarta (DIY) with effective contribution in the amount of 46,0%, meanwhile the
residue which is 54,0% is influenced by other variables which are not examined in
this research.

Keywords: Leadership Style, Organization Culture, Employees Performance


Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)3

PENDAHULUAN kelemahan pada sistem kpenilaian


Kinerja (performance) merupakan kinerja PNS menggunakan sistem DP3.
urat nadi atau bahkan sebagai nyawa Berdasarkan informasi yang dikutip
dalam sebuah organisasi, dimana dari situs http://bisnis.liputan6.com
kinerja dari setiap bagian atau (diunduh pada tanggal 21 November
komponen dalam organisasi merupakan 2014), menyatakan bahwa ada 45 PNS
sebuah unsur yang harus ada dalam yang dipecat pada bulan Oktober 2013
organisasi agar sebuah organisasi tetap oleh Badan Pertimbangan Kepegawaian
hidup, tumbuh, dan berkembang. (BAPEK) karena telah melanggar
Menurut Prawiro Suntoro (Pabundu berbagai aturan. Sementara itu menurut
Tika, 2010: 121-122) menyatakan informasi yang diunduh dari situs
bahwa kinerja ialah hasil kerja yang http://bkn.go.id (diunduh pada tanggal
dapat dicapai seseorang atau 21 November 2014 , pada pukul 07.58
sekelompok organisasi dalam suatu WIB), dimana DP3 terdapat banyak
organisasi dalam rangka mencapai sekali kelemahan, seperti penekanan
tujuan organisasi dalam periode waktu nilai yang telalu subyektif, terlalu
tertentu. Oleh karenanya, kinerja menakankan aspek perilaku, nilai yang
merupakan aspek penting bagi setiap terlalu bias dan kurangedukatif.
organisasi dalam rangka mencapai visi, Badan Kepegawaian Daerah,
misi, tujuan, dan sasaran organisasi. Daerah Istimewa Yogyakarta (BKD
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai DIY) sebagai instansi pemerintah yang
aparatur negara yang mempunyai tugas mengurusi bidang manajemen
dalam melayani dan mengayomi kepegawaian daerah, temasuk dalam
masyarakat secara langsung, tentu hal penempatan, pelatihan, dan mutasi
sangat diharapkan untuk selalu pegawai, tentu juga diharapkan oleh
memberikan kinerja yang optimal. banyak pihak agar para pegawai yang
Namun, saat ini ada sejumlah ada di instansi tersebut selalu
permasalahan yang berkaitan dengan menunjukkan kinerja yang maksimal.
kinerja PNS di Indonesia, yaitu masalah Namun demikian, menurut Bapak
profesionalisme pegawai dan adanya Nugroho sebagai Staf Subbag Umum
BKD DIY (berdasarkan hasil
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)4

wawancara pada 1 Desember 2014), Tempat dan Waktu Penelitian


menyatakan bahwa saat ini ada tiga Penelitian ini telah dilaksanakan di
permasalahan utama yang berkaitan BKD DIY pada bulan Desember dan
dengan kinerja pegawai, yaitu Januari 2015 untuk proses pengambilan
kurangnya jumlah pegawai yang data.
berkompeten, beban kerja pegawai Populasi dan Sampel Penelitian
dianggap terlalu besar, karena setiap Populasi dalam peneltian ini adalah
pegawai harus mengerjakan pekerjaan seluruh pegawai di BKD DIY yang
di luar tupoksi dan tanggung jawabnya tidak termasuk Kepala BKD DIY
dan masih adanya beberapa pegawai (objek penelitian), yaitu berjumlah 97
yang hanya sebagai pelengkap. pegawai. Penelitian ini adalah
Berdasarkan permasalahan yang penelitian populasi yang melibatkan
telah dipaparkan di atas, maka dapat seluruh pegawai yang adalah di BKD
diketahui bahwa gaya kepemimpinan DIY.
dan budaya organisasi merupakan Variabel Penelitian
variabel yang selalu ada di dalam setiap Variabel dalam penelitian ini
organisasi yang memiliki andil besar meliputi dua variabel bebas
dalam upaya peningkatan dan (independent variable) yaitu gaya
perbaikan kinerja para pegawai di BKD kepemimpinan di BKD DIY (X1) dan
DIY. Oleh karena itu peneliti tertarik budaya organisasi di BKD DIY (X2)
untuk melakukan penelitian yang serta satu variabel terikat (dependent
berjudul Pengaruh Gaya variable) yaitu kinerja pegawai di BKD
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi DIY (Y).
Terhadap Kinerja Pegawai Badan Teknik Pengumpulan Data
Kepegawaian Daerah, Daerah Istimewa 1. Kuesioner Atau Angket
Yogyakarta ( BKD DIY). Kuisioner dibagikan kepada 97
METODE PENELITIAN pegawai (populasi) dengan
Jenis Penelitian melebihi 15 (lima belas) kuesioner.
Jenis penelitian ini menggunakan Namun, dari jumlah total kuesioner
penelitian kuantitas dengan desain yang telah dibagikan tersebut
penelitian Ex Post Facto hanya 94 kuesioner yang kembali
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)5

dan memenuhi syarat untuk Uji coba instrumen penelitian ini telah
dianalisis. dilakukan pada 25 pegawai yang ada di
2. Wawancara BKD Kota Yogyakarta yang dipilih
Metode wawancara ini dilakukan secara acak. Hasil penelitian ditentukan
oleh peneliti untuk memperkuat oleh instrumen yang ditunjukkan
data primer (hasil angket), dengan tingkat kesahihan (valid) dan
melengkapi kekurangan dari tingkat keandalan (reliabilitas).
instrumen lain, serta memperkaya Uji Validitas Variabel Gaya
analisis yang digunakan dalam Kepemimpinan
penelitian ini. Wawancara dalam Berdasarkan hasil analisis
penitian ini telah dilakukan kepada menggunakan bantuan software SPSS
Bapak Nugraha sebagai staf 17.00 for windows, maka diperoleh
Subbag umum BKD DIY (15) butir pernyataan yang valid dan (1)
3. Dokumentasi butir pernyataan yang tidak valid.
Dalam penelitian ini metode Uji Validitas Variabel Budaya
dokumentasi digunakan sebagai Organisasi
pemenuhan data sekunder tentang Berdasarkan hasil analisis
daftar pegawai, susunan organisasi, menggunakan bantuan software SPSS
data inventaris, dan keadaan 17.00 for windows, maka diperoleh
pegawai, serta daftar penilaian (14) butir pernyataan yang valid dan (1)
pekerjaan pegawai di lokasi butir pernyataan yang tidak valid.
penelitian sebagai bukti penelitian,
yaitu BKD DIY. Uji Validitas Variabel Kinerja
Instrumen Penelitian Pegawai
Dalam penelitian ini, instrumen yang Berdasarkan hasil analisis
digunakan ialah dengan menggunakan menggunakan bantuan software SPSS
teknik angket (kuesioner) untuk 17.00 for windows, maka diperoleh (9)
mengetahui pengaruh gaya butir pernyataan valid
kepemimpinan dan budaya organisasi Reabilitas Instrumen
terhadap kinerja pegawai BKD DIY Uji reliabilitas dilakukan dengan
Validitas dan Reliabilitas Instrumen menggunakan teknik Alpha-Cronbach
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)6

yang dikutip oleh Suharmi Arikunto yakni variabel gaya kepemimpinan


(2002:100). Berdasarkan hasil analisis (1,224 < 1,75) dan variabel budaya
menggunakan bantuan software SPSS organisasi (0,804 < 1,84, sehingga
17.00 for windows, diketahui bahwa: kedua variabel tersebut dapat
1. Koefisien alpha gaya dikatakan linier.
kepemimpinan sebesar 0,845 (sangat Uji Multikolonieritas
tinggi). Uji multikolinieritas ini
2. Koefisien alpha budaya organisasi menggunakan rumus korelasi
sebesar 0,835 (sangat tinggi). product momen. Hasil perhitungan
3. Koefisien alpha kinerja pegawai diperoleh nilai r hitung sebesar
sebesar 0,724 (tinggi). 0,660, nilai tersebut menunjukkan
Teknik Analisis Data lebih kecil dari 0,8.
1. Analisis Deskripsi Uji Hipotesis
Analisis deskriptif diperlukan Regresi Linier Sederhana
karena untuk mendeskripsikan Teknik regresi linier sederhana akan
(menjelaskan) variabel-variabel digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian sehingga diketahui pertama dan kedua.
sebaran datanya. Analisis yang Uji t
dipakai adalah mean (M), median Uji t digunakan untuk menguji
(Me), modus (Mo), standar deviasi signifikansi konstanta dari setiap
(Sdi), tabel distribusi frekuensi variabel independen akan berpengaruh
histogram, dan tabel kecenderungan terhadap variabel dependen.
masing-masing variabel. Analisis Regresi Ganda
1. Pengujian Prasyarat Analisis Analsisis regresi ganda dilakukan
Uji Linieritas dengan analisis regresi dua variabel
Uji lineritas dilakukan dengan bebas, menentukan koefisien korelasi
menggunakan analisis variasi ganda dan koefisien determinasi, uji
terhadap garis regresi yang nantinya signifikansi pada F, mencari
diperoleh harga F hitung. Hasil uji sumbangan realtif dan sumbangan
linieritas pada tabel 15 di atas efektif.
diketahui bahwa F hitung < F tabel,
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)7

HASIL PENELITIAN DAN BKD DIY (X2) sebesar 0,406, (2)


PEMBAHASAN Koefisien korelasi menunjukkan nilai
Hasil Penelitian sebesar 0,580 Sedangkan koefisien
1. Uji Hipotesis 1 determinasi r2 sebesar 0,337, dan (3)
Hipoteisi pertama dalam penelitian ini Nilai t hitung sebesar 6,836 P= 0,00 < P=
adalah Gaya kepemimpinan 0,05), sehingga hipotesis kedua
berpengaruh signifikan terhadap kinerja diterima. Hal ini berarti bahwa
pegawai BKD DIY. Berdasarkan terdapat pengaruh yang signifikan
pengolahan data menggunakan bantuan antara budaya organisasi terhadap
software SPSS 17.00 for windows, kinerja pegawai di BKD DIY.
maka diperoleh: (1) Nilai koefisien 3. Uji Hipotesis 3
gaya kepemimpinan terhadap kinerja Hipoteisi ketiga dalam penelitian ini
pegawai di BKD DIY (X1) sebesar adalah Gaya kepemimpinan dan
0,361, (2) Koefisien korelasi budaya organisasi berpengaruh
menunjukkan nilai sebesar 0,646. signifikan terhadap kinerja pegawai
2
Sedangkan koefisien determinasi r BKD DIY. Berdasarkan pengolahan
sebesar 0,418, (3) Nilai t hitung sebesar data menggunakan bantuan software
8,127 (P= 0,00 < P= 0,05), sehingga SPSS 17.00 for windows, maka
hipotesis pertama diterima. Hal ini diperoleh: (1) Nilai koefisien gaya
berarti bahwa terdapat pengaruh kepemimpinan (X1) sebesar 0,261 dan
signifikan antara gaya kepemimpinan nilai koefisien budaya organisasi (X2)
terhadap kinerja pegawai di BKD DIY. sebesar 0,191, (2) Nilai koefisien
2. Uji Hipotesis 2 korelasi (R) sebesar 0,678 dan nilai R2
Hipoteisi kedua dalam penelitian ini sebesar 0,460, (3) Nilai F hitung
adalah Budaya organisasi berpengaruh sebesar 38,730. Jika dibandingkan
signifikan terhadap kinerja pegawai dengan F tabel sebesar 19,49 pada taraf
BKD DIY. Berdasarkan pengolahan signifikan 5% maka F hitung > dari F
data menggunakan bantuan software tabel. Dengan demikian hipotesis ketiga
SPSS 17.00 for windows, maka diterima. (4) Besarnya sumbangan
diperoleh: (1) Nilai koefisien budaya efektif variabel gaya kepemimpinan
organisasi terhadap kinerja pegawai di dan budaya organisasi terhadap kinerja
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)8

pegawai di BKD adalah sebesar 28% pegawai untuk lebih teliti dan berhati-
dan 18%. hati serta berusaha meningkatkan
Pembahasan kinerjanya sesuai dengan apa yang
Pengaruh Gaya Kepemimpinan diharapkan perusahaan, termasuk
Terhadap Kinerja Pegawai di BKD kinerja para pegawai di BKD DIY.
DI Selain itu, penelitian ini juga
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Irham Fahmi
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh (2010: 7) dimana ia menyatakan bahwa
yang signifikan antara gaya salah satu hasil kualitas kinerja juga
kepemimpinan terhadap kinerja disebabkan oleh kemampuan seorang
pegawai di BKD DIY yang dibuktikan manajer (pemimpin) dalam membangun
dengan hasil koefisien korelasi (r) dan mengendalikan suasana tempat
sebesar 0,641 dan besarnya koefisien kerja menjadi lebih baik. Oleh karena
determinasi (r2) sebesar 0,418. Selain itu penerapan gaya kepemimpinan yang
itu penelitian ini juga diperkuat dengan diterapkan oleh kepala BKD DIY
besarnya t hitung sebesar 8,127 yang beserta kewenangannya di dalam
lebih besar jika dibandingkan dengan t institusi BKD DIY tentu diharapkan
tabel sebesar 1,66140 pada taraf mampu memberikan kontribusi nyata
signifikan 5% (8,127 > 1,66140), yang dalam mengelola, mengarahkan, dan
artinya hipotesis pertama diterima. mengerahkan kemampuan terbaik para
Sedangkan besarnya sumbangan efektif pegawai, serta membangun dan
variabel gaya kepemimpinan terhadap mengendalikan suasana tempat kerja
kinerja pegawai di BKD DIY yaitu yang lebih kondusif dan mendukung
sebesar 28,0%. para pegawai yang pada akhirnya
Dengan demikian penelitian ini mampu meningkatkan kinerja pegawai
sesuai dengan penelitian yang maupun kinerja institusi BKD DIY itu
dilakukan oleh Nurjanah, S.E, dari sendiri. Dengan demikian, dapat
Universitas Diponegoro pada tahun dikatakan bahwa semakin baik dan
2008, dimana dengan diterapkannya semakin tepat gaya kepemimpinan,
gaya kepemimpinan di suatu lembaga, maka semakin baik dan meningkat pula
maka hal tersebut dapat membuat para kinerja para pegawai di BKD DIY.
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)9

Pengaruh budaya organisasi itu, dalam penelitian Ratna Kusumawati


terhadap kinerja pegawai di BKD tersebut juga terdapat implikasi bahwa
DIY agar terjadi peningkatan kepuasan dan
Hasil penelitian ini kinerja karyawan, maka perusahaan
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh harus menjaga budaya keterlibatan serta
signifikan antara budaya organisasi menerapkan gaya kepemimpinan
terhadap kinerja pegawai di BKD DIY. partisipatif dengan memberikan gaji
Hal ini dibuktikan dengan besarnya yang memuaskan bagi karyawan.
nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,580 Hasil penelitian ini juga sejalan
2
dan besarnya koefisien determinasi (r ) dengan apa yang dikemukakan oleh
sebesar 0,337, yang berarti bahwa Rivai (2012:374), dimana budaya
besarnya pengaruh variabel budaya organisasi diartikan sebuah kerangka
organisasi terhadap kinerja pegawai di kerja yang menjadi pedoman tingkah
BKD DIY sebesar 33,7%. Selain itu, laku sehari-hari dan membuat
penelitian ini juga dibuktikan dengan keputusan dan membuat keputusan
besarnya t hitung sebesar 6,836 yang untuk karyawan dan mengarahkan
lebih besar dari t tabel pada taraf tindakan mereka untuk mencapai
signifikansi 5%, yaitu1,66140 (6,836 > tujuan organisasi. Begitu pula dengan
1,66140) yang artinya hipotesis kedua BKD DIY, dimana budaya organisasi
diterima. Sedangkan besarnya yang ditekankan oleh instansi seperti
sumbangan efektif yang diberikan kejujuran, kedisiplinan, kesopanan dan
variabel budaya organisasi terhadap kerapian yang diterapkan di BKD DIY
kinerja pegawai di BKD DIY, yaitu juga mempunyai peran penting dalam
sebesar 18,0%. memandu dan mengarahkan para
Penelitian ini sesuai dengan pegawai untuk melakukan kinerja yang
penelitian yang dilakukan oleh Ratna optimal serta menjadi pedoman para
Kusumawati dari Universitas pegawai untuk berperilaku.
Diponegoro pada tahun 2008 yang Dengan kata lain jika semakin
menunjukkan bahwa budaya organisasi baik budaya organisasi, maka semakin
secara positif dan signifikan baik dan meningkat pula kinerja dari
berpengaruh terhadap kinerja. Selaian pegawai yang ada di BKD DIY.
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)10

Pengaruh gaya Kepemimpinan dan signifikan terhadap budaya organisasi,


Budaya Organisasi terhadap Kinerja gaya kepemimpinan berpengaruh
Pegawai di BKD DIY. positif dan signifikan terhadap kinerja
Hasil penelitian ini karyawan, serta budaya organisasi
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh berpengaruh positif dan signifikan
signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
dan budaya organisasi terhadap kinerja Sementara itu, penelian ini juga
pegawai di BKD DIY. Hal ini dapat sesuai dengan pendapat Yulk (1998:49)
dibuktikan dengan besarnya koefisien yang menyatakan bahwa peran manajer
korelasi ganda (R) sebesar 0,678 dan (pemimpin) efektif adalah memandu
koefisien determinasi (R2) 0,460 yang para bawahan dalam menetapkan
berarti bahwa besarnya pengaruh tujuan-tujuan kinerja (performance-
variabel gaya kepemimpinan dan goals) yang tinggi namun realistis.
budaya organisasi terhadap kinerja Sedangkan menurut Rivai (2012:375)
pegawai di BKD DIY sebesar 46,0%. juga menyatakan bahwa budaya
Sedangkan besarnya nilai F hitung mempunyai dampak yang kuat dan
sebesar 38,730 yang lebih besar jika semakin besar pada prestasi kerja
dibandingkan dengan F tabel pada taraf organisasi. filosofi atau strategi bisnis.
signifikansi 5%, yaitu 19,49 (F hitung > F Dengan kata lain dapat dikatakan
tabel), serta nilai signifikansi sebesar bahwa gaya kepemimpinan yang
0,000 yang berarti kurang dari 0,05 diterapkan pemimpin dan budaya
(0,000 < 0,05). Sedangkan besarnya organisasi yang ada di BKD, telah
sumbangan efektif variabel gaya memainkan peran yang sangat penting
kepemimpinan dan budaya organisasi dalam perbaikan dan peningkatan
terhadap kinerja pegawai di BKD DIY kinerja pegawai yang ada di BKD DIY.
adalah sebesar 28,0% dan 18,0%. Oleh karena itu semakin tepat gaya
Hasil penelitian ini sesuai kepemimpinan dan budaya organisasi,
dengan penelitian Nurjanah, S.E., dari maka semakin baik dan meningkat pula
Universitas Diponegoro pada tahun kinerja pegawai di BKD DIY.
2008 yang menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)11

KESIMPULAN DAN SARAN sumbangan efektif variabel budaya


Kesimpulan organisasi terhadap kinerja pegawai
1. Gaya kepemimpinan berpengaruh di BKD DIY adalah sebesar 18,0%.
signifikan terhadap kinerja pegawai Dengan demikian dapat
di BKD DIY, dengan nilai koefisien disimpulkan bahwa semakin baik
korelasi (r) sebesar 0,646 (t hitung >t gaya kepemimpinan dan budaya
tabel 5%), sehingga dapat organisasi, maka semakin baik dan
disimpulkan semakin baik gaya meningkat pula kinerja pegawai di
kepemimpinannya, maka semakin BKD DIY.
baik dan meningkat pula kinerja Implikasi
para pegawai di BKD DIY. 1. Gaya kepemimpinan berpengaruh
2. Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
signifikan terhadap kinerja pegawai Oleh karenanya, hal ini dapat
di BKD DIY, dengan nilai koefisien memberikan implikasi bahwa jika
korelasi (r) sebesar 0,580 (t hitung >t pemimpin menerapkan gaya
tabel 5%), sehingga dapat kepemimpinan yang tepat dan lebih
disimpulkan semakin baik gaya sesuai dengan situasi yang ada di
kepemimpinannya, maka semakin lingkungan organisasi, serta sesuai
baik dan meningkat pula kinerja apa yang diharapkan para bawahan,
para pegawai di BKD DIY. maka hal ini dapat menjadi motivasi
3. Gaya kepemimpinan dan budaya tersendiri bagi pada bawahan untuk
organisasi berpengaruh signifikan meningkatkan kinerja mereka.
terhadap kinerja pegawai di BKD 2. Budaya organisasi berpengaruh
DIY, dengan dengan nilai korelasi signifikan terhadap kinerja pegawai.
ganda (R) sebesar 0,678 atau Oleh karenanya, hal tersebut dapat
koefisien determinasi (R2) 0,460 (F memberikan implikasi bahwa dalam
hitung > F tabel 5%). Besarnya setiap kegiatan manajerial,
sumbangan efektif variabel gaya diperlukan sebuah budaya
kepemimpinan terhadap variabel organisasi yang dijadikan sebuah
kinerja pegawai di BKD DIY sistem tatanan sosial yang ditaati
adalah sebesar 28,0%. Besarnya dan dapat dijadikan sebuah
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)12

landasan dasar yang diterima dan rapat internal dan diskusi interaktif
diyakini dalam melakukan semua secara rutin dengan seluruh pegawai
tindakan seperti dalam melakukan BKD DIY. Selain itu, Kepala BKD
melakukan pekerjaan, memecahkan DIY sebaiknya mengadakan agenda
permasalahan, dan juga dalam rutin seperti wisata bersama untuk
merumuskan sebuah strategi menambah keakraban dan
maupun kebijakan dalam sebuah menciptakan keharmonisan antar
organisasi. pegawai BKD DIY. Dengan
3. Gaya kepemimpinan dan budaya terciptanya keakraban dan
organisasi berpengaruh signifikan keharmonisan antara pemimpin dan
terhadap kinerja pegawai. Hal ini bawahan di BKD DIY, tentunya
tentunya dapat memberikan rasa percaya diri, loyalitas dan etos
implikasi bahwa gaya kerja bawahan pun turut terbentuk,
kepemimpinan yang diterapkan sehingga dapat meningkatkan
dengan tepat dan sesuai dengan apa kinerja pegawai di BKD DIY.
yang diinginkan oleh para bawahan 2. Upaya peningkatan kinerja pegawai
serta budaya organisasi yang di BKD DIY sebaiknya juga
menjadi landasan dasar bagi setiap dilakukan dengan penerapan nilai-
anggota organisasi dalam nilai dan norma-norma dalam
melakukan segala tindakan yang budaya organisasi di BKD DIY.
berhubungan dengan organisasi Nilai dan norma tersebut sebaiknya
secara bersama-sama mampu lebih ditekankan pada nilai
menjadi meningkatkan kinerja kedisiplinan, tanggung jawab, serta
pegawai dalam sebuah organisasi. semangat kerja. Penerapan nilai-
Saran nilai tersebut dapat dilaksanakan
1. Dalam upaya peningkatan kinerja, dengan memberikan tenggat waktu
sebaiknya kepala BKD DIY lebih pada setiap pekerjaan pegawai,
banyak melibatkan para bawahan pemberian mandat pada pegawai
terutama dalam pemecahan masalah untuk proyek-proyek tertentu,
maupun dalam perumusan strategi pemberian motivasi melalui
organisasi, seperti mengadakan kegiatan workshop motivasi kerja
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)13

yang diadakan setiap tiga bulan Anwar Prabu Mangkunegara. (2012).


Evaluasi Kinerja SDM, Cetakan
sekali dengan mendatangkan
Keenam. Bandung: PT. Refika
motivator. Aditama.
3. Untuk mengatasi permasalahan Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur
kinerja pegawai yang berkaitan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Bumi Aksara.
dengan kurangnya jumlah pegawai
yang berkompeten, sebaiknya Djarwanto, (2003). Statistik Non
Parametrik. Yogyakarta: BPFE
pemimpin beserta manajemen Yogyakarta.
mengupayakan penambahan
Hadi, Sutrisno.(1995). Metodologi
beberapa pegawai baru yang Research, Jilid III, Cetakan ke
kompeten, baik melalui ikatan dinas sepuluh. Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi, UGM.
maupun honorer agar dapat
Irham Fahmi. (2010). Manajemen
mengurangi beratnya beban kerja
Kinerja: Teori dan Aplikasi.
yang dirasakan oleh sebagian besar Bandung: Alfabeta.
pegawai BKD DIY. Kartini Kartono. (2011). Pemimpin dan
4. Untuk Peneliti yang akan Kepemimpinan: Apakah
Kepemimpinan Abnormal Itu?.
melakukan penelitian yang Jakarta: Rajawali Pers.
berkaitan dengan variabel-variabel
Miftah Thoha. (2006). Kepemimpinan
dalam penelitian ini, disarankan dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja
untuk meneliti secara mendalam Grafindo Persada.

tentang variabel-variabel lain yang Pabundu Tika. (2010). Budaya


dapat mempengaruhi peningkatan Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.
kinerja pegawai seperti motivasi
Prawirosentono, Suryadi. (1999).
pegawai, etos kerja, serta yang
Manajemen Sumberdaya Manusia,
dikaitkan dengan faktor internal Kebijakan Kinerja Karyawan: Kiat
Membangun organisasi Kompetitif
maupun eksternal lain, sehingga
Menjelang Perdagangan Bebas, Edisi
dapat menyempurnakan penelitian Pertama. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
ini.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih.
(2007). Manajemen Pelayanan:
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Model Konseptual
Buku: Penerapan Citizens Charter dan
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)14

Standar Pelayanan. Yogyakarta: Organisasi terhadap Komitmen


Pustaka Pelajar. Organisasi dalam Meningkatkan
Kinerja Karyawan (Studi Kasus
Sugi Rahayu. (2008). Diktat Kuliah pada Biro Lingkup Departemen
Statistik Terapan ( Untuk Analisis Pertanian).Tesis, Universitas
Data Penelitian). Yogyakarta:--------- Diponegoro (UNDIP) Semarang.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Ratna Kusumawati. (2008). Analisis


Administrasi, Cetakan ke-20. Pengaruh Budaya organisasi dan
Bandung: Alfabeta. Gaya kepemimpinan Terhadap
Kepuasan Kerja untuk
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Meningkatkan Kinerja Karyawan
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Studi Kasus pada RS Roemani
Jakarta: Rineka Cipta. Semarang). Tesis, Universitas
Diponegoro (UNDIP) Semarang.
Veithzal Rivai & Deddy Mulyadi.
(2012). Kepemimpinan dan perilaku Situs:
organisasi. Edisi Ke-3. Jakarta:
Rajawali Pers. Nurmayati. (2014). 45 PNS Dipecat di
Oktober Ini, Apa Saja
Waridin dan Masrukhin. (2006). Penyebabnya?.
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan http://bisnis.liputan6.com/read/7293
Kerja, Budaya Organisasi, dan 89/45-pns-dipecat-di-oktober-ini-
Kepemimpinan Terhadap Kinerja apa-saja-penyebabnya. Diunduh
Pegawai. Ekobis: Vol.7, No.2. pada tanggal 21 November 2014.
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Rdl. (2014). Sasaran Kerja PNS (SKP)
Sumber Daya Manusia: Teori, Gantikan DP-3 PNS.
Aplikasi, dan Penelitian. Jakarta: http://bkn.go.id/kanreg01/berita/212
Salemba Empat. -sasaran-kerja-pns-skp-gantikan-dp-
3-pns.html. diunduh pada tanggal
Yukl, Gary. (1998). Kepemimpinan 21 November 2014.
dalam Organisasi (Leadership in
Organizations 3E), Edisi Bahasa Angger. (2014). BKD DIY Kembali
Indonesia: Yusuf Udaya, Jakarta: Meraih Sertifikat ISO Tahun 2014.
Penerbit PT. Prenhallindo. http://bkd.jogjaprov.go.id/detail/bkd
-diy-kembali-meraih-sertifikasi-iso-
Penelitian: di-tahun-2014/257. Diunduh ada
tanggal 22 November 2014.
Crimson, Sitanggang. (2005) Analisis
Pengaruh Prilaku Pemimpin Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pemerintah (LAKIP) per 31
Sekretariat Kotamadya Jak-Bar. Desember 2012.
Skripsi, Universitas Diponegoro http://www.google.com/url?sa=t&rc
(UNDIP) Semarang. t=j&q=&esrc=s&source=web&cd=
1&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFj
Nurjanah. (2008). Pengaruh Gaya
AA&url=http%3A%2F%2Fbkd.jogj
Kepemimpinan dan Budaya
aprov.go.id%2Ffiles%2Fdownload
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja (Aan Nurzaini)15

%2FLakip_2012.pdf&ei=TTUnVc
mhGom1uASwpoD4Bw&usg=AF
QjCNFCnCvQBRj37PDbxuEYQLv
igMwF6Q&sig2=b_bOWg_YyldbO
iqijbS3jQ&bvm=bv.90491159,d.c2
E. Diunduh pada tanggal 22
November 2014.

No Name. (2014). Penilaian Kinerja


PNS dengan Sasaran Kinerja
Pegawai.
http://bkn.go.id/kanreg03/compone
nt/content/article/188-penilaian-
kinerja-pns-dengan-sasaran-kinerja-
pegawai.html. Diunduh pada
tanggal 21 November 2014.

Ridlowi. (2014). Sosialisasi Penilaian


Kinerja Pegawai Berdasarkan UU
ASN. http://www.bkn-
yogya.net/bknone/berita-164-
sosialisasi-penilaian-kinerja-
pegawai-berdasarkan-uu-asn.html.
Diunduh pada tanggal 18 Oktober
2014

Anda mungkin juga menyukai