Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Terdapat jutaan organisme di bumi dengan bentuk dan struktur yang beranekaragam. Organisme yang dikira tidak memiliki
manfaat ternyata memiliki potensi yang cukup besar bagi manusia. Oleh sebab itu manusia dengan kecerdasan berpikirnya
mencoba untuk mengembangkan dan menggunakannya seluruh organisme di bumi demi kesejahteraan kehidupan umat
manusia. Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup atau organisme untuk menghasilkan
produk dan jasa guna kepentingan manusia disebut bioteknologi
Hampir semua orang pasti pernah melakukan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mereka kurang
mengerti apa itu bioteknologi dan istilah bioteknologi terdengar asing bagi mereka. Namun, apabila mereka diberitahu
bahwa pembuatan tempe, tape dan kecap merupakan beberapa contoh bioteknologi, barulah mereka mulai sedikit mengerti
apa yang dimaksud dengan bioteknologi. Pada mulanya bioteknologi memang didominasi untuk memproduksi makanan.
Seiring perkembangan zaman, para ahli terus meneliti beberapa organisme agar dapat memperoleh suatu produk yang
bermanfaat. Dan akhirnya pun mereka berhasil menemukan produk-produk bioteknologi baru dari pemanfaatan organisme.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah perkembangan bioteknologi mulai dari bioteknologi konvensional hingga menuju bioteknologi modern
?
2. Apakah perbedaan antara bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern ?
3. Bagaimanakah dampak positif maupun negatif dari bioteknologi yang terus berkembang ini ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui perkembangan bioteknologi mulai dari bioteknologi konvensional hingga bioteknologi modern.
2. Untuk mengetahui perbedaan antara bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern.
3. Untuk mengetahui dampak positif maupun negatif dari bioteknologi yang terus berkembang
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Beberapa ilmuwan mencoba memberikan definisi bioteknologi, diantaranya :
Sylvia A. Mender
Menurut Mender, bioteknologi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan penggunaan sistem biologi yang
bertujuan menghasilkan suatu produk yang sesuai denagn keinginan manusia. Sejak awal peradaban, terutama era Mendel,
manusia banyak melakukan persilangan, baik persilangan antar tumbuhan maupun persilangan antar hewan untuk
menghasilkan sifat unggul yang diinginkan.
b. Ricky Lewis
Ricky Lewis menyebut bioteknologi dengan istilah rekayasa genetika (genethic engineering). Penggunaan istilah
rekayasa genetika ini didasarkan atas manipulasi deoxyribbo-nucleic-acid (DNA) suatu makhluk hidup. Di dalam
bioteknologi dilakukan rekayasa organisme atau komponen organisme untuk menghasilkan barang dan jasa yang penting dan
menguntungkan bagi kehidupan manusia.
B. PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

Sekitar 8000 tahun yang lalu, bangsa Mesir kuno menggunakan sejenis mikroba Yeast saccharomyces atau ragi untuk
pembuatan roti. Dalam adonan roti, gelembung gas yang dihasilkan dalam proses fermentasi, membuat roti jadi empuk
sehingga enak dimakan. Ini adalah penggunaan mikroba atau mikroorganisme pada tingkat sel untuk tujuan pangan.
Sehingga ilmu tua bioteknologi (konvensional) adalah penggunaan jasad renik atau makhluk hidup secara umum pada
tingkat sel atau disebut seluler.
Bioteknologi modern lahir pada tahun 1970-an dengan munculnya teknologi DNA rekombinan. Ilmuwan dari Universitas
Kalifornia di San Fransisco (UCSF) bernama Herbert Boyer berhasil mengembangkan teknologi canggih untuk dapat
memotong rantai DNA lalu menyambungnya lagi. Tetapi karena materi DNA berukuran sangat kecil, hal ini tidak dapat
dibuktikan dengan melihat langsung karena jumlahnya juga sangat sedikit. Seorang ilmuwan lain dari Universitas Stanford
bernama Stanley Cohen menemukan cara bagaimana memasukkan materi DNA berbentuk lingkaran atau plasmid ke dalam
sel. Walau tinggal berjarak hanya 60 km saja, keduanya tidak pernah bisa bertemu sehingga dapat menyatukan teknologi
yang dimilikinya itu. Sampai akhirnya pada tahun 1972, keduanya bertemu di sebuah pertemuan ilmiah, ribuan kilometer
dari tempat mereka tinggal dan bekerja di Kalifornia, yaitu di Hawaii. DNA yang sudah disambung lagi dengan teknologi
Boyer dapat diperbanyak dengan memasukkan ke dalam sel bakteri dengan teknologi Cohen . Karena bakteri berkembang
biak sangat cepat, DNA yang telah dimasukkan pun jadi banyak dalam waktu singkat, sehingga dapat dicek keberadaannya
dengan mudah. Inilah inti dari teknologi DNA rekombinan. DNA adalah salah satu molekul biologi penyusun sel.
Penggunaan molekul biologi itu, bahkan sampai kepada kemampuan memanipulasi atau merekayasa adalah revolusi
teknologi yang menyebabkan lahirnya bioteknologi modern. Jadi, ada perubahaan dalam bioteknologi tua menjadi
bioteknologi modern yaitu perubahan penggunaan materi hayati dari tingkat sel atau seluler ke tingkat molekul atau
molekuler.
Hingga sampai saat ini, perkembangan bioteknologi terus mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga ditemukan
teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan bahkan teknologi kloning yang menjadi kontroversi hingga saat ini. Berbagai
bioteknologi ini masih dimungkinkan akan terus berkembang untuk memperoleh produk baru yang menguntungkan bagi
kehidupan manusia.

C. PERBEDAAN BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DENGAN BIOTEKNOLOGI MODERN

Bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua, yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Berikut ini akan
dijelaskan beberapa perbedaan antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
1. Bioteknologi Konvensional
Dalam bioteknologi konvensional, biasanya hanya memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur dalam
memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan lainnya seperti kecap, tahu, dan tempe.
Adapun ciri-ciri bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut :
a. Dilakukan tanpa dilandasi prinsip-prinsip ilmiah
b. Dilakukan hanya berdasarkan pada pengalaman yang diwariskan masyarakat secara turun-temurun
c. Pada umumnya, belum dapat diproduksi secara massal karena produknya hanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga saja.

Penerapan bioteknologi tradisional mencakup beberapa aspek kehidupan, salah satunya yaitu pada bidang pengolahan
pangan. Bahan pangan yang mengalami proses bioteknologi akan menjadi bahan pangan yang lebih berkualitas, lebih tahan
lama, lebih segar, dan meningkatkan nilai tambah bahan pangan, yang tentu saja berpeluang besar untuk meningkatkan nilai
jual bahan pangan tersebut.
Di bawah ini akan disebutkan beberapa contoh makanan yang merupakan hasil produksi dari bioteknologi tradisional /
konvensional.

2. Bioteknologi Modern
Kita sudah mengetahui bahwa bioteknologi terbagi menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Dan
pada saat ini, bioteknolog modern semakin berkembang dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah. Prinsip-prinsip itu
meliputi pemahaman tentang proses, peralatan yang digunakan, pemrosesan hasil dengan mesin, pengepakan, dan
pemasaran. Dalam meningkatkan nilai tambah suatu bahan, bioteknologi modern memanfaatkan mikroorganisme.
Mikroorganisme itu misalnya sebagai penghasil obat (penicillium), sebagai pupuk pada tanaman (rhizobium), sebagai bahan
makanan yaitu ganggang biru (spirulina) dan lainnya.
Bioteknologi modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan suatu produk. Penggunaan makhluk hidup ini karena :
1. Makhluk hidup dapat dikembangkan secara aseksual sehingga jika dipelihara secara terus- menerus memiliki sifat yang
tetap.
2. Mahkluk hidup dapat diperoleh dengan mudah.
3. Sifat makhluk hidup dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan misalnya melalui persilangan.
4. makhluk hidup senantiasa berkembang biak, sehingga merupakan sumber daya alam yang dapat dipulihkan.
b. Menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dalam menghasilkan suatu produk. Prinsip-prinsip itu sebagai berikut :
1. Pemahaman tentang proses.
2. Peralatan yang digunakan.
3. Pemrosesan hasil dengan mesin.
4. Pengepakan.
5. Pemasaran.
c. Merupakan hasil pengkajian dari berbagai ilmu.
d. Dapat diproduksi dalam jumlah banyak.

Pemanfaatan bioteknologi modern dilakukan dalam berbagai bidang misalnya dalam bidang perkebunan dan pertanian,
bidang kesehatan, bidang peternakan, dan lainnya.
D. MANFAAT BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi sangatlah menjanjikan dalam bidang kedokteran, pengelolaan lingkungan, produksi makanan, dan
pertanian.

1. Kesehatan Khususnya dalam Bidang Kedokteran


Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang ini yaitu adanya vitamain dan asam amino melalui bantuan mikroorganisme.
Pada umumnya manusia mendapat vitamin sari makanan yang dikonsumsi, kini mereka dapat memperolehnya dengan
bantuan mikroorganisme. Melalui teknik kultur dan pemeliharaan mikroorganisme tertentu, kemudian mengekstraknya,
maka diperoleh beberapa jenis vitamin dan asam amino.
Di dunia kedokteran banyak obat-obatan yang tercipta dari produk hasil bioteknologi. Kini obat-obatan tersebut tersedia
untuk mengobati penyakit. Misalnya insulin, sekarang sudah tersedia untuk mengobati diabetes dan hormon pertumbuhan
yang dipakai untuk mengobati gangguan pertumbuhan serta mempercepat penyembuhan luka.
Diantara kegunaan bioteknologi bidang farmasi adalah penggunaan teknologi DNA rekombinan untuk memodifikasi
bakteri Eschericia coli untuk menghasilkan insulin manusia yang dilakukan di Gennetech tahun 1978.

Bioteknologi memberikan metode baru untuk membuat vaksin bagi pencegahan penyakit seperti Hepatitis B dan untuk
membantu mendeteksi dan mendiagnosis penyakit karena virus serta kelainan bawaan.

2. Pengelolaan Lingkungan

Pada saat ini, bioteknologi membuka peluang baru dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Misalnya, bakteri
yang direkayasa secara genetik bisa digunakan untuk mengubah sampah organik menjadi produk yang berguna atau untuk
membersihkan tumpahan minyak.

3. Produksi Makanan

Bioteknologi juga berperan dalam produksi makanan. Di mana bioteknologi memainkan perang penting dengan
menyediakan bahan makanan, vitamin, dan enzim untuk mengolah makanan yang lebih banyak dan lebih berkualitas.

1. Penerapan bioteknologi tradisional mencakup beberapa aspek kehidupan, salah satunya yaitu pada bidang pengolahan
pangan. Tempe
Tempe merupakan salah satu jenis makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai, yang dalam proses
pembuatannya mendapatkan bantuan dari jamur Rhizopus. Seperti makanan produk kedelai lainnya, tempe mempunyai

kandungan gizi yang tinggi.


2. Kecap
Kecap merupakan bumbu makanan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Kecap yang mempunyai
warna cokelat kehitaman, berbau khas, dengan rasa asin atau pun manis, serta dapat menyedapkan makanan. Dalam
pembuatan kecap, mendapatkan bantuan dari jamur Aspergillus dan Rhizopus.
3. Tahu
Tahu merupakan salah satu makanan olahan yang juga berbahan baku kacang kedelai. Tahu dapat dikatakan sebagai
produk teknologi karena dalam proses pembuatannya juga melibatkan aktivitas organisme, seperti halnya dalam proses
pembuatan tempe dan kecap seperti di atas. Dalam proses pembuatannya, tahu mendapatkan bantuan dari bakteri penghasil
asam.
4. Pertanian

Sekarang di era globalisasi ini, para ilmuwan mampu meningkatkan kualitas buah dan sayuran, memperpanjang waktu
simpan makanan agar dapat disimpan lebih lama. Di masa mendatang, para ahli bioteknologi diharapkan mampu
menghasilkan tanaman yang tahan terhadap kondisi iklim yang buruk. Seperti kondisi iklim yang kering, panas ataupun
dingin, sehingga petani dapat memanfaatkan tanah tersebut. Pemanfaatan bioteknologi modern dalam bidang perkebunan
dan pertanian.
Pemanfaatan bioteknologi modern dalam bidang perkebunan dan pertanian bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
dalam masyarakat seperti meningkatkan produksi, memperbaiki kualitas dan lainnya. Salah satu pemanfaatan bioteknologi
modern dalam bidang ini yaitu kultur jaringan.
Kultur jaringan yaitu membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang memiliki sifat seperti
induknya. Jaringan tanaman yang diambil yaitu pada jaringan yang masih muda agar mudah tumbuh, seperti pada jaringan
meristem, misalnya pada daun muda, ujung akar, ujung batang, dan lainnya. Penggunaan kultur jaringan mempunyai
keuntungan yaitu bibit tanaman yang didapatkan memiliki sifat yang sama dengan induknya, bibit tanaman dapat diproduksi
dalam jumlah banyak dalam waktu singkat, lahan yang digunakan tidak terlalu luas, dan lainnya.

5. Peternakan

Pemanfaatan dalam bidang ini misalnya pemberian vaksin dan hormon pertumbuhan pada ternak. Penggunaan
hormon pertumbuhan pada hewan ternak dapat meningkatkan produksi daging, susu, ataupun telur. Hormon pertumbuhan itu
dapat dibuat dengan cara mengklon pengatur pertumbuhan, kemudian menyisipkannya ke dalam mikroorganisme, sehingga

mikroorganisme tersebut menghasilkan hormon tersebut.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Perkembangan bioteknologi dimulai dari bioteknologi konvensional menuju bioteknologi modern. Bioteknologi
konvensional bersifat sederhana dengan menggunakan organisme yang pada mulanya pemanfaatannya hanya bersifat coba-
coba dan belum berdasarkan prinsip ilmiah. Sedangkan bioteknologi modern saat ini sudah menggunakan prinsip ilmiah
dalam pemanfaatan organisme dalam menghasilkan suatu produk.
2. Perbedaan antara bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern adalah terletak pada penggunaan prinsip
ilmiah, dasar pembuatan produk bioteknologi dan jumlah hasil produksi yang dihasilkan.
3. Dampak positif dari bioteknologi adalah diperolehnya bibit unggul tanaman dengan rekayasa genetika, dapat
memperbanyak tanaman dengan cara kultur jaringan dll. Sedangkan dampak negatif dari bioteknologi adalah munculnya
organisme transgenik, kontroversi bayi tabung dll.

B. SARAN
Makalah ini merupakan makalah yang berisi informasi dan wawasan mengenai bioteknologi. Sesuai dengan tujuan
makalah ini, kami mengharapkan agar pembaca dapat lebih memahami tentang informasi yang terkandung dalam makalah
ini. Oleh sebab itu, makalah ini sebaiknya dibaca dengan cermat dan teliti agar pembaca dapat benar-benar memahami isinya
dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai