Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN VAKSIN

No. Kode :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

MELIANA UBRO
UPTD PUSKESMAS
NIP:19690508 199103 2
UN
009

1. Pengertian Petugas imunisasi dalam melakukan penyimpanan vaksin dan pelarut program
imunisasi

2. Tujuan Sebagai acuan/pedoman kerja petugas imunisasi dalam melakukan penyimpanan


vaksin dan pelarut program imunisasi.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor :....../KAPUS/VI/2017 tentang


Pelayanan klinis

4. Referensi PERMENKES NO. 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur 1. Pastikan lemari es dalam kondisi baik dengan ketentuan :

a. Lemari es dalam posisi datar

b. Terhindar dari sinar matahari langsung

c. Terdapat stabilistator pada setip lemari es

d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es

e. Jarak antara lemari es dan dinding 15-20 cm

f. Jarak antara lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm

g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator

2. Letakkan grafik catatan suhu pada Bagian atas lemari es

3. Letakkan cool pack pada bagian dasar lemari es

4. Pastikan bahwa semua vaksin berada dalam dus vaksin

5. Letakkan vaksin sesuai denagn sensifitasnya :

a. Sennsitif panas ( BCG, Campak,polio )dekat evaporator

b. Sensitif beku ( hep.B , TT, DT,TD ) jauh dari evaporator

6. Pelarut disimpan pada suhu ruangan terlindung dari sinar matahari


langsung
7. Vaksin dengan masa kadarluasa pendek atau VVM B diletakkan dinagian atas

8. Beri jarak antara dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara

9. Letakkan 1 buah termometer pada bagian tengan diatas vaksin

10. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang sensitif
beku

11. Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan BCG

12. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari, pagi dan sore ( termasuk hari libur )
kemudian catat pada grafik suhu.

Catatan :

Jangan ada barang lain selain vaksin dalam lemari es

Vaksin yang rusak atau kadarluarsa tidak boleh disimpan dalam lemari es.

6. Unit terkait Dinas kesehatan kota

Anda mungkin juga menyukai