DASAR TEORI
Secara singkatnya, cara kerja pengerollan adalah dengan dua buah tumpuan di
bagian ujung plat, diberikan satu gaya tekan dari atas ke bawah pada bagian tengah
plat. Dengan menggunakan dua buah matras (dudukan) sebagai dudukan plat, dan
satu matras penekan. Setelah plat diatas kedua matras putar, menekan plat ke arah
bawah dengan cara memutar ulir pengatur sehingga memperoleh plat berbentuk
silinder.
3.3 Macam-Macam Proses Bending Plat
1. ANGEL BENDING
3. DRAW BENDING
5. ROLL FORMING
6. SEAMING
8. FLANGING
Poses flanging sama dengan proses seaming hanya saja ditunjukan untuk
melipat dan membentuk suatu permukaan yang lebih besar. Contoh hasil pekerjaan
flanging yaitu cover cpu pada komputer,seng berpengait dll.
2. Matras roll
Bagian dudukan (landasan) untuk pipa yang akan melalui proses pengerjaan
dengan menggunakan mesin roll pipa ini. berjumlah 3 buah matras yang sama bentuk
dan ukurannya, hanya saja berbeda fungsinya. Matras atas (matras tekan) berjumlah
satu buah, berfungsi sebagai penekan pipa. Dan kedua matras yang lainnya berfungsi
sebagai dudukan pipa.
3. As dudukan matras putar
As ini berjumlah 2 buah. As yang dibuat dari baja yang memiliki kekuatan
tiinggi ini berfungsi sebagai dudukan matras, dan juga sebagai dudukan handle.
Dari desainnya mesin roll bending secara umum dibagi menjadi 3 jenis :
1. Springback
Springback terjadi karena semua benda benda memiliki modulus tertentu
dari elastisitas, perubahan logam diikuti dengan pemulihan lenting pada pulihan
beban. Dalam pembentukan, pemulihan ini dikenal sebagai springback., sudut
lengkung akhir setelah diberi kekuatan tekanan/pembentukan lebih kecil dan radius
lengkung akhir lebih besar dari yang sebelumnya.Sudut lengkung yang dihasilkan
menjadi lebih besar setelah pembentukan dilakukan. Kegagalan springback negatif
dapat berupa kembalinya bentuk benda menuju ke bentuk semula.
2. Sobek
Kegagalan ini disebabkan karena keelastisan benda yang kurang atau pada
saat pembentukan terjadi tumbukan yang terlalu besar sehingga benda yang dibentuk
menerima tekanan lebih yang menyebabkan sobek. Umumnya sobek terjadi pada
pengerjaan yang menggunakan benda plat atau piringan.
3. Patah Benda
Salah satu kegagalan dalam proses pembendingan yaitu patah. Penyebab
patah antara lain terlalu kerasnya benda yang dibentuk. Benda yang didorong atau
ditekan dalam cetakan tidak memiliki elastisitas yang cukup, sehingga tekanan yang
dilakukan bukan membentuk tapi mematahkan. Sebab lain yaitu berulang kalinya
penekukan yang dilakukan pada benda di titik tekukan yang sama.
2. Metode Bending
Prosedur atau metode yang tepat proses bending yang dilakukan sangat
berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan.
3. Ukuran Material
Material dengan ukuran besar apabila dilengkungkan dengan radius yang kecil
akan mudah mengalami distorsi dibandingkan material dengan ukuran kecil dan
radius bending yang besar.
4. Peralatan Pendukung
Peralatan yang digunakan meliputi cetakan, clamp dan mandrel.
5. Pelumasan
Pelumasan diperlukan untuk mengurangi efek gesekan dan meningkatkan
efisiensi proses pembentukan.