Pemba Has An
Pemba Has An
pada tahun 2009 samsung mendirikan rencana lingkungan jangka menengah yaitu Eco
Management 2013 (EM2013). Dengan fokus pada peningkatan lingkungan hijau melalui
penghijauan tidak hanya di produk dan teknologi melainkan juga pada tempat kerja dan
masyarakat. Perusahaan menegaskan kepedulian terhadap lingkungan melalui pendekatan
'Planet First'. Ini adalah komitmen dasar yang dipercayai oleh Samsung sebagai hal penting
bagi customer menemukan keseimbangan aspirasi/harapan mereka akan teknologi yg
melampaui batas/maju dan pioner kehidupan yanglebih hijau/alami. Samsung menunjukan
bukti dengan meningkatnya green investment 86% pada tahun 2011 dibanding 2010.
Sedangkan Eco design process sendiri sudah digunakan pada tahun 2004 untuk
mendapatkan efisiensi energi dan tenaga yang terjaga pada produknya. Perusahaan berhasil
meningkatkan penggunaan plastik daur ulang sebesar 2,26%. Samsung terus mengurangi
konsumsi energi dari produk untuk merespon tantangan yang diberikan oleh adanya
perubahan iklim. Selain itu samsung juga mengembangkan teknologi dengan panduan
kebijakan yang disusun dalam samsung green management policies yang didalamnya dibahas
tentang kegiatan-kegiatan pengembangan teknologi yang mementingkan lingkungan dan
efisiensi energi.
Sistem ini memastikan bahwa produk dan perangkat samsung seperti LCD dan
semikondutor telah memenuhi peraturan lingkungan global serta memenuhi permintaan
konsumen akan produk ramah lingkungan. Analis mengobservasi bahwa, industri semi
konduktor menghabiskan 7500-15000 ton air ultra murni dalam kesehariannya, dimana
ukuran itu cukup untuk 50.000 penduduk kota dalam sehari.42 Sebagai manufaktur semi-
konduktor terdepan, Samsung mengambil tanggung jawab sebagai kontributor pengelolaan
sumber air. Oleh karenanya, perusahaan ini menyatukan kebijakan pengelolaan air dalam
agendanya, menetapkan target pengurangan dan strategi pemeliharaan ketahanan sumber
daya air. Dengan tujuan memaksimalkan efisiensi air, Samsung Electronics menetapkan
pengurangan penggunaan air sebesar 3% per produksi unit sampai 2015. Setelah
mengumpulkan data penggunaan air, Samsung mengidentifikasi pabrik-pabrik mana saja
yang menggunakan air dalam jumlah tinggi, lalu membangun struktur pengawas,
merencanakan berbagai macam pengukuran pengurangan untuk mengatasinya, lalu
mengimplementasikan/melaksanakan ukuran paling efektif dan paling murah untuk
membatasi resiko bisnis yang berkenaan dengan penggunaan air dan dampak sekitarnya.
Samsung menggunakan teknologi untuk mnegurangi polutan air. Tahun 2011, perusahaan ini
mencapai target 30% penurunan polusi air dengan meningkatkan efisiensi pada fasilitas
pengelolaan air limbah.
Samsung meningkatkan sistem manajemen Eco-Design dengan mengadopsi sistem
penilaian lingkungan untuk semua produk yang dikembangkan. Ini memberikan setiap produk
yang baru dikembangkan dengan eco-rating (Eco-Product, Good Eco-Product, atau Premium
Eco-Product) berdasarkan kriteria evaluasi yang ketat untuk memfasilitasi manajemen energi
dalam usaha mendapatkan keuntungan finansial dengan menghemat energi (menilai manfaat
keuntungan dari pengurangan konsumsi energi).
Resource efficiency , mengurangi sumber daya untuk menghasilkan produk dan bahan
habis pakai. Memaksimalkan efisiensi sumber daya mulai dari tahap perakitan hingga tahap
pembuangan. Proses tersebut terdiri dari penggunaan ulang beberapa komponen (reuse),
mengurangi penggunaan plastik dengan memanfaatkan kemasan dan plastik daur ulang
(reduce), serta meningkatkan penggunaan komponen-komponen yang dapat di daur ulang
pada produk baru.
Selain itu juga mengurangi emisi gas rumah kaca baik dalam proses pembuatan
maupun tahap penggunaan produk. Pada tahap penggunaan produk, Samsung menargetkan
mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca hingga sebesar 250 juta ton secara kumulatif
pada tahun 2020. Sejauh ini langkah langkah inovatif yang diambil perusahaan telah berhasil
mengurangi sekitar 188 juta ton akumulasi emisi gas rumah kaca dari tahun 2009 sampai
2016.
Per EM 2013, samsung bertujuan untuk mencapai target RATA RATA 95% didalam hal
daur ulang limbah dan sistem managemen limbah yang berorientasi pada sistem daur ulang
untuk meminimlisir limbah yang berkelanjutan. Hasil sasaran ini yang nantinya digunakan
untuk target pengurangan sampah/limbah sebanyak 10% tiap tahunnya hingga tahun 2015.
Selain itu, samsung juga berusaha keras untuk mengontrol dalam menangani materi materi/
bahan bahan yang sangat berbahaya didalam proses pembuatan unit unitnya didalam
pemenuhan dengan peraturan pembatasan penggunaan bahan bahan yang membahayakan.
Pemeriksaan berkala yang dilakukan secara teratur dalam fasilitas- fasilitas penyimpanan
telah dilakukan dan juga pelatihan yang cukup telah dibuktikan kepada para pekerja untuk
menangani bahan bahan sebagai cara ampuh untuk mencegah terjadinya kebocoran yang
tidak disengaja pada bahan bahan yang sangat berbahaya. Samsung juga secara terus
menerus melakukan cara untuk meminimalisir penggunaan material / bahan yang bisa
menipiskan lapisan ozon yang digunakan sebagai bahan- bahan pendingin dan pemadam api
di dalam alat alat pendingin dan sistem pengontrol panas secara berturut turut.
Terlepas dari inisiatif inisiatif ini , samsung juga memiliki system komunikasi ramah
lingkungan yang informasinya dan ide idenya ditukar. Karyawan karyawannya didukung dan
didorong untuk hidup di dalam gaya hidup yang ramah lingkungan. Kelas kelas pendidikan
tentang lingkungan untuk anak anak dari karyawan karyawan itu sendiri diadakan dan
dikampanyekan, terdiri atas murid-murid, organisasi non pemerintah dan aktivis ramah
lingkungan yang tidak aktif. Samsung memformulasikan strategi manajemen lingkungan
dengan cara melakukan penilaian dampak terhadap lingkungan dan manajemen untuk
menanggulangi resiko resiko yang idhubungkan dengan imbasnya.