Anda di halaman 1dari 8

Pembahasan

Eco design management Samsung

Samsung sangat menaruh perhatiannya pada lingkungan. Menghadapi iklim dunia


yang semakin kacau, samsung sebagai produsen elektronik berkomitmen untuk
meminimalkan dampak dari produk inovatif pada lingkungan yang ditunjukkan dengan
melalui aktifitas pengembangan teknologi yang menggunakan prinsip eco design process.

pada tahun 2009 samsung mendirikan rencana lingkungan jangka menengah yaitu Eco
Management 2013 (EM2013). Dengan fokus pada peningkatan lingkungan hijau melalui
penghijauan tidak hanya di produk dan teknologi melainkan juga pada tempat kerja dan
masyarakat. Perusahaan menegaskan kepedulian terhadap lingkungan melalui pendekatan
'Planet First'. Ini adalah komitmen dasar yang dipercayai oleh Samsung sebagai hal penting
bagi customer menemukan keseimbangan aspirasi/harapan mereka akan teknologi yg
melampaui batas/maju dan pioner kehidupan yanglebih hijau/alami. Samsung menunjukan
bukti dengan meningkatnya green investment 86% pada tahun 2011 dibanding 2010.

Sesuai dengan rencana lingkungan jangka menengah, samsung menyiapkan sistem


manajemen emisi gas rumah kaca untuk memantau langsung serta sumber tidak langsung
emisi terkait dengan semua kegiatan usaha serta mitra global. Samsung mengadopsi sejumlah
langkah untuk mencapai sasaran jangka menengah pengurangan 50% emisi gas rumah kaca
pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2008. Sehubungan dengan membatasi
konsumsi listrik selama penggunaan produk. Samsung menginvestasikan dalam
mengembangkan produk hemat energi. Selain itu, perusahaan berpartisipasi dalam skema
pelabelan jejak karbon yang dibentuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup di Korea serta
salah satu yang didirikan oleh Carbon Trust di Inggris. Tujuan dari skema itu untuk meyakinkan
produsen untuk mengurangi emisi karbon dari produk mereka dengan mengungkapkan
informasi mengenai emisi gas rumah kaca meskipun pelabelan dan membujuk konsumen
untuk membeli produk berkarbon rendah. Pada tahun 2011, samsung memilih sekitar 2.630
model untuk pelabelan eco-product, Samsung juga mengambil langkah-langkah untuk
memantau emisi karbon yang berasal dari transportasi produk-produknya, serta kegiatan
pemasok dan perjalanan bisnis dengan karyawan.

Sedangkan Eco design process sendiri sudah digunakan pada tahun 2004 untuk
mendapatkan efisiensi energi dan tenaga yang terjaga pada produknya. Perusahaan berhasil
meningkatkan penggunaan plastik daur ulang sebesar 2,26%. Samsung terus mengurangi
konsumsi energi dari produk untuk merespon tantangan yang diberikan oleh adanya
perubahan iklim. Selain itu samsung juga mengembangkan teknologi dengan panduan
kebijakan yang disusun dalam samsung green management policies yang didalamnya dibahas
tentang kegiatan-kegiatan pengembangan teknologi yang mementingkan lingkungan dan
efisiensi energi.

Samsung berupaya mengembangkan produk ramah lingkungan yang meminimalkan


dampak terhadap lingkungan melalui keseluruhan proses, mulai dari mendapatkan bahan
baku, produksi, transportasi, penggunaan dan pembuangan akhir dengan menambahkan sisi
lingkungan pada fungsi, harga, kualitas, desain dalam pengembangan produk. Keseluruhan
proses akan dipertanggungjawabkan melalui proses evaluasi LCA (Life Cycle Assessment) dan
daur ulang.

Dampak lingkungan produk biasanya ditentukan dalam tahap desain dan


pengembangan. Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan lingkungan selama proses
pengembangan produk dan mengembangkan alat untuk menunjangnya secara sistematis.
Samsung Electronics telah menerapkan Life Cycle Assessment (LCA) dan DfX (Design for
Assembly / Disassembly / Recycle / Service) yang mendukung pengembangan produk dari
keseluruhan kategori produk sejak 1995.

Untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas lingkungan produk secara efisien,


samsung membangun sistem evaluasi Eco-Design. Untuk sistem ini, dampak
multienvironmental yang berpotensi disebabkan oleh produk elektronik diklasifikasikan. Dan
diidentifikasi dalam tiga kategori evaluasi lingkungan umum yaitu resources efficiency,
environmental hazard, dan energy efficiency.

Sistem ini memastikan bahwa produk dan perangkat samsung seperti LCD dan
semikondutor telah memenuhi peraturan lingkungan global serta memenuhi permintaan
konsumen akan produk ramah lingkungan. Analis mengobservasi bahwa, industri semi
konduktor menghabiskan 7500-15000 ton air ultra murni dalam kesehariannya, dimana
ukuran itu cukup untuk 50.000 penduduk kota dalam sehari.42 Sebagai manufaktur semi-
konduktor terdepan, Samsung mengambil tanggung jawab sebagai kontributor pengelolaan
sumber air. Oleh karenanya, perusahaan ini menyatukan kebijakan pengelolaan air dalam
agendanya, menetapkan target pengurangan dan strategi pemeliharaan ketahanan sumber
daya air. Dengan tujuan memaksimalkan efisiensi air, Samsung Electronics menetapkan
pengurangan penggunaan air sebesar 3% per produksi unit sampai 2015. Setelah
mengumpulkan data penggunaan air, Samsung mengidentifikasi pabrik-pabrik mana saja
yang menggunakan air dalam jumlah tinggi, lalu membangun struktur pengawas,
merencanakan berbagai macam pengukuran pengurangan untuk mengatasinya, lalu
mengimplementasikan/melaksanakan ukuran paling efektif dan paling murah untuk
membatasi resiko bisnis yang berkenaan dengan penggunaan air dan dampak sekitarnya.
Samsung menggunakan teknologi untuk mnegurangi polutan air. Tahun 2011, perusahaan ini
mencapai target 30% penurunan polusi air dengan meningkatkan efisiensi pada fasilitas
pengelolaan air limbah.
Samsung meningkatkan sistem manajemen Eco-Design dengan mengadopsi sistem
penilaian lingkungan untuk semua produk yang dikembangkan. Ini memberikan setiap produk
yang baru dikembangkan dengan eco-rating (Eco-Product, Good Eco-Product, atau Premium
Eco-Product) berdasarkan kriteria evaluasi yang ketat untuk memfasilitasi manajemen energi
dalam usaha mendapatkan keuntungan finansial dengan menghemat energi (menilai manfaat
keuntungan dari pengurangan konsumsi energi).

Samsung telah menetapkan tujuan untuk memastikan 100% produk melebihi


kriteria Good Eco-Product pada tahun 2013. Ini akan mencakup pengenalan evaluasi ramah
lingkungan untuk produk di tahap R&D, meningkatkan efisiensi energi, dan meningkatkan
penggunaan bahan daur ulang dan ramah lingkungan.

Langkah-langkah dalam eco design

Kunci pada eco-design samsung electronics ialah resources efficiency, environmental


hazard, dan energy efficiency.

Resource efficiency , mengurangi sumber daya untuk menghasilkan produk dan bahan
habis pakai. Memaksimalkan efisiensi sumber daya mulai dari tahap perakitan hingga tahap
pembuangan. Proses tersebut terdiri dari penggunaan ulang beberapa komponen (reuse),
mengurangi penggunaan plastik dengan memanfaatkan kemasan dan plastik daur ulang
(reduce), serta meningkatkan penggunaan komponen-komponen yang dapat di daur ulang
pada produk baru.

Environmental Hazard, Minimalkan untuk menggunakan potensi material yang


memberi pengaruh negatif pada manusia dan lingkungan, Samsung terus mengeksplorasi
cara untuk menghilangkan penggunaan zat berbahaya dalam proses manufaktur. Untuk
lingkungan kerja juga produk yang lebih aman, baik untuk manusia maupun bagi lingkungan.
Selama beberapa tahun terakhir, Samsung telah mengurangi penggunaan berbagai zat
berbahaya yang biasa digunakan dalam manufaktur elektronik. Produk produk seperti TV
dan smartphone Samsung yang terbaru telah bebas dari zat yang populer digunakan namun
berpotensi berbahaya seperti PVC, plastik sintetis, penghambat api seperti TBBP - A dan BFR,
serta phthalates.

Selain itu juga mengurangi emisi gas rumah kaca baik dalam proses pembuatan
maupun tahap penggunaan produk. Pada tahap penggunaan produk, Samsung menargetkan
mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca hingga sebesar 250 juta ton secara kumulatif
pada tahun 2020. Sejauh ini langkah langkah inovatif yang diambil perusahaan telah berhasil
mengurangi sekitar 188 juta ton akumulasi emisi gas rumah kaca dari tahun 2009 sampai
2016.

Di lokasi manufaktur, Samsung bertujuan untuk mengurangi tingkat intensitas gas


rumah kaca hingga 70 persen (dibandingkan tahun 2008) pada tahun 2020. Perusahaan telah
membuat kemajuan yang cukup besar dalam hal ini dengan mengoptimalkan lokasi produksi
global dan efisiensi energi fasilitas produksi, dan mengatur emisi yang dihasilkan selama
proses produksi, seperti gas rumah kaca terflourinasi.

energy efficiency, Samsung melaksanakan/implementasikan proses Desain Ramah


Lingkungan untuk ditujukan dalam efisiensi energi dan standby power dari produk tersebut.
Kegiatan eco-design terkait dengan aktivitas kualitas produk yang ada dalam proses
Litbang dan tidak ditutup dengan Deklarasi Produk Eco kepada para pemangku kepentingan.

Samsung Electronics percaya bahwa memperpanjang umur produk penting untuk


keberlanjutan. Oleh karena itu, Samsung telah menerapkan sebuah kebijakan untuk
memberikan garansi produk dan ketersediaan suku cadang produk yang masuk akal, yang
mempertimbangkan produk, wilayah penjualan dan persyaratan hukum.

Raih Green Stamp Approval


Pada tahun 2005, Samsung menetapkan sebuah proses in-house untuk memastikan
produk-produk yang diproduksinya ramah lingkungan mulai dari tahap pengembangan, dan
pada tahun 2014, Samsung menerapkan sistem penilaian untuk menilai manfaat ekologis dari
setiap produk dan memberikan eco-rating. Ada tiga peringkat dalam sistem ini Eco -
Product, Good Eco - Product dan Eco - Product Premium peringkat diberikan dengan
mempertimbangkan standar eco labeling masing - masing negara, serta evaluasi berbagai
kriteria seperti kepatuhan produk terhadap peraturan efisiensi energi, efisiensi sumber daya,
termasuk juga dampak yang ditimbulkan produk terhadap lingkungan. Di akhir 2016, sekitar
86 persen produk yang dikembangkan Samsung telah mencapai peringkat Good Eco -
Product atau lebih tinggi. Tahun ini, Samsung berencana merevisi formula evaluasi in
house - nya dan memasukkan kriteria eco labelingdari badan akreditasi eksternal.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pada tahun 2020, 90 persen produk yang
dikembangkan Samsung mencerminkan standar eco labeling tertinggi.

Samsung Green Management Police


a. Sistem GGM:
Membangun sistem GGM kelas atas, memastikan pemenuhan keamanan lingkungan dan
peraturan ttg kesehatan pada semua tempat pelaksanaan dan menlaksanakan standart
internal yang tinggi/tegas/keras.
b. Pertanggungjawaban siklus hidup produk dan servis:
Bertanggung jawab penuh untuk memastikan dampak lingkungan secara minimal dan
bertanggung jawab memastikan tingkat keselamatan yang tinggi pada semua bagian di
siklus hidup produk, termasuk pnjualan material, pengembangan, manufakturing,
transfer, pnggunaan produk, dan end-of-life. (EOL ini istilahnya kayak kesanggupan
suatu produk yang bisa digunakan sampai maksimal, awet lama sampai benar2 rusak dan
tdk dpt digunakan).
c. Green Manufacturing System:
Membangun proses-proses manufaktur yang memungkinkan dihasilkannya sedikit emisi
gas penyebab efek rumah kaca dan polutan dengan cara menggunakan teknologi
manufaktur yang paling bersih untuk menciptakan sumberdaya efisien dan manajemen
energi.
d. Zero-Accident Green Operation Sites:
Menciptakan fasilitas produksi daur ulang-sentris dan tempat kerja yang aman di mana
limbah didaur ulang dan langkah-langkah pencegahan kecelakaan ddilaksanakan untuk
memastikan kesehatan dan keselamatan semua karyawan.
e. Pelestarian lingkungan global
Mengambil tindakan untuk mengatasi perubahan iklim dan melindungi masyarakat lokal
serta lingkungan global. Menyikapkan kebijakan green management serta
pencapaianpencapaian kepada pemegang saham baik internal dan eksternal.

Per EM 2013, samsung bertujuan untuk mencapai target RATA RATA 95% didalam hal
daur ulang limbah dan sistem managemen limbah yang berorientasi pada sistem daur ulang
untuk meminimlisir limbah yang berkelanjutan. Hasil sasaran ini yang nantinya digunakan
untuk target pengurangan sampah/limbah sebanyak 10% tiap tahunnya hingga tahun 2015.
Selain itu, samsung juga berusaha keras untuk mengontrol dalam menangani materi materi/
bahan bahan yang sangat berbahaya didalam proses pembuatan unit unitnya didalam
pemenuhan dengan peraturan pembatasan penggunaan bahan bahan yang membahayakan.
Pemeriksaan berkala yang dilakukan secara teratur dalam fasilitas- fasilitas penyimpanan
telah dilakukan dan juga pelatihan yang cukup telah dibuktikan kepada para pekerja untuk
menangani bahan bahan sebagai cara ampuh untuk mencegah terjadinya kebocoran yang
tidak disengaja pada bahan bahan yang sangat berbahaya. Samsung juga secara terus
menerus melakukan cara untuk meminimalisir penggunaan material / bahan yang bisa
menipiskan lapisan ozon yang digunakan sebagai bahan- bahan pendingin dan pemadam api
di dalam alat alat pendingin dan sistem pengontrol panas secara berturut turut.

Terlepas dari inisiatif inisiatif ini , samsung juga memiliki system komunikasi ramah
lingkungan yang informasinya dan ide idenya ditukar. Karyawan karyawannya didukung dan
didorong untuk hidup di dalam gaya hidup yang ramah lingkungan. Kelas kelas pendidikan
tentang lingkungan untuk anak anak dari karyawan karyawan itu sendiri diadakan dan
dikampanyekan, terdiri atas murid-murid, organisasi non pemerintah dan aktivis ramah
lingkungan yang tidak aktif. Samsung memformulasikan strategi manajemen lingkungan
dengan cara melakukan penilaian dampak terhadap lingkungan dan manajemen untuk
menanggulangi resiko resiko yang idhubungkan dengan imbasnya.

Samsung melakukan pengukuran utuk mengurangi efek efek negatif pada


operasionalnya di dalam lingkungan dengan cara menganalisis potensi potensi yang ada dan
resiko-resiko yang telah dihungungkan dengan hal itu. Resiko resiko itu meliputi resiko secara
fisik, resiko-resiko yang berhubungan dengan tindakan tindakan pengaturan, resiko resiko
kultur sosial secara tidak langsung dan semuanya dianalisis didalam aktifitas aktifitas yang
berhubungan dengan manajemen ramah lingkungan. Identifikasi/ pengenalan dalam hal
resiko resiko yang dihubungkan dengan strategi manajemen ramah lingkungan membawa
mereka kepada pembentukan komite manajement ramah lingkungan yang objectivenya lebih
mengacu pada menerima kebijakan kebijakan manajement ramah lingkungan, mereview lagi
penampilan dan mengambil keputusan pada peningkatan cara pengukuran yang baru.
Samsung juga membuat panitia yang bertanggung jawab mereson jika terjadi perubahan iklim
untuk menilik kembali masalah masalah yang berhubungan denagan emisi GHG dan
manajemen energi, sebaik dengan ECO Coucil untuk menilik kembali perkembangan produk
eco dan operasi ramah lingkungan didalam produksi unit unitnya. Samsung juga
mengidentifikasi kesempatan kesempatan/ potensi potensi yang dihubungkan dengan
perubahan iklim dan riiko risiko yang berhubungan dengan efeknya.

Samsung mengadopsi pengukuran biaya efektif untuk meminimalisir resiko bisnis


yang berkaitan dengan penggunaan air dan dampak lingkungan. Sementara dalam
mengidentifikasi resiko, perusahaan mengubah suplai tambahan air ke dalam sebuah sistem
respon darurat untuk mencegah dampak negatif pada bisnis. Mereka memperluas usaha
pengawasan untuk menghimpun data dari unit produksi dan fasilitas lain untuk menguji
bahwa penggunaan air secara efisien dapat dipercaya dan diandalkan. Selain itu, Samsung
mengawasi proses limbah oleh perusahaan-perusahaan lain dengan cara mengunjungi
tempat dan mengecek metode proses limbah untuk menghentikan proses illegal dan
pengiriman limbah yang illegal. Sebagaimana yang telah diutarakan sebelumnya, mengakui
resiko resiko pemberhentian pembuangan air, dan efeknya terhadp lingkungan, samsung juga
meningkatkan projek penyimpanan ecosystem dan pemeliharaan air didaerah lokal
sebagaimana yang dilakukan didaerah daerah luar negeri. Selain itu, samsung
mengimplementasi EDAP melalui perkiraan efek didalam lngkungan itu sendiri. EDS
memungkinkan pelaksanaan EPRP untuk memperkirakan tiap perkembangan didalam suatu
projek .

Contoh-contoh eco friendly product


Samsung QLED TV dibuat sedemikian rupa sehingga bebas dari cadmium, zat yang
berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Sedangkan Samsung Galaxy S8 dan S8+ yang baru
saja dirilis mendapatkan sertifikasi ECOLOGO Gold dari UL Environment, sebuah divisi dari
Underwriters Laboratories, perusahaan ilmu keselamatan global, setelah mengevaluasi
efisiensi energi perangkat, sistem pengisian daya, penggunaan plastik daur ulang dan plastik
berbahan dasar bio, serta kemudahan pembongkaran perangkat. Hingga akhir tahun 2016,
2.054 model inovasi Samsung telah mendapatkan sertifikat eco - label dari pemerintah dan
badan akreditasi di seluruh dunia. Dan contoh-contoh lainnya pada gambar/tabel berikut.
Produk Deskripsi
Smartphone Layanan upgrade OS tipe FOTA (Firmware Over The Air)
NotePC Perpanjangan masa pakai baterai.
Solar Powered Menggunakan energi terbarukan. Netbook NC215 dilengkapi photovoltaic
Netbook cell pada covernya. Sehingga dengan pemaparan di siang hari selama 2jam
dapat memungkinkan penggunaan netbook selama 1 jam.
Washing Machine Mesin cuci samsung mengganti motor universal dengan motor BLDC (Brush
Inverter) tanpa sikat dengan rentang umur motor dapat diperpanjang
hingga 2x dari sebelumnya.
Digital Camera Semua kamera digital Samsung telah mengadopsi Universal Charging
Solution (UCS) yang dapat digunakan untuk peralatan mobile lainnya
seperti ponsel pintar, camcorder dll. Standar UCS yang diprakarsai oleh
GSMA ini dapat mengurangi konsumsi energi siaga dan menghilangkan
kebutuhan untuk membuang pengisi daya dan mempertahankan
beberapa pengisi daya untuk berbagai produk.

Anda mungkin juga menyukai