Anda di halaman 1dari 10

Nama : Darin Nisrina

NPM : 200110140026

Kelas : B / Industri Pakan Ternak

Alat Pemindah Bahan

Mesin pemindah bahan dibagi menjadi dua jenis macam alat pemindah

1. Peralatan Pengangkut (CONFEYOR)

1.1 Confeyor Belt

1.2 Confeyor Bucket

1.3 Confeyor Screw

1.4 Confeyor Pneumatik

2. Peralatan Pengangkat

2.1 Mesin Pengangkat

2.2 Crane

2.3 Elevator

2.4 Forklift

2.5 Handlift

Berikut adalah jenis-jenis alat pemindahan bahan:


1. Peralatan Pengangkut (CONFEYOR)

Conveyor adalah suatu peralatan yang memindahkan bahan-bahan baik

dengan arah horizontal maupun vertikal antara dua tempat tetap. Conveyor

memiliki beberapa karakteristik, diantaranya 1) memberikan route perpindahan

yang tetap; 2) memanfaatkan ruangan secara terus menerus.

1) Conveyor Belt

Conveyor Belt adalah mesin pemindah bahan yang menggunakan sabuk

karet dan tidak mempunyai ujung (menyambung). Conveyor Belt terdiri atas

beberapa lapisan yang diperkeras oleh serat baja (fiber steel) & kawat baja untuk

menghasilkan kekuatan pada belt, Conveyor Belt dapat digunakan untuk

memindahkan muatan satuan (unit load) atau muatan cura (bulk load).

Conveyor Belt menurut kegunaannya dapat dibedakan menjadi dua macam

yaitu: Stasionary Conveyor dan Portable Conveyor. Berdasarkan lintas gerak

Conveyor Belt dapat dibedakan menjadi: Horizontal, Inklinasi, Kombinasi antara

horizontal dan inklinasi. Berdasarkan sistem pulli penggerak dan metode

pengencang conveyor belt dibedakan menjadi 4 macam yaitu: Pengencang Atas,

Pengencang Bawah, Pengencang Samping dan Penggerak Tandem.


Penggunaan conveyor belt dari aspek ekonomis dapat menghemat biaya,

waktu dan tentunya tenaga. Contohnya dapat kita lihat pada perbandingan antara

conveyor belt dan dump truck, keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu

untuk memindahkan suatu muatan ke tempat lain disebuah industri maupun

pertambangan. Dari penggunaan cconveyor belt biaya yang dikeluarkan adalah

meliputi biaya pemasangan system; biaya pemeliharaan, perbaikan dan

penggantian spare part conveyor belt; biaya energi listrik (bahan bakar).

Sedangkan dari penggunaan dump truck biaya yg dikeluarkan meliputi biaya

pembangunan dan pemeliharaan jalan; biaya operasional dan kepemilikan; biaya

perbaikan dan pemeliharaan kendaraan; dan biaya bahan bakar dan tenaga kerja.

Kedua perbandingan di atas dapat dilihat bahwa penggunaan conveyor belt lebih

efisien, mudah, murah dan lebih cepat dibandingkan menggunakan dump truck.

Tetapi dalam penggunaan conveyor belt pemeliharaan conveyor harus sangat

diperhatikan karena alat ini bergerak terus menerus selama proses produksi,

berbeda dengan dump truck yang berhenti saat menaikan atau menurunkan

muatan.
Prinsip kerja conveyor belt adalah mentransport material yang ada di atas

belt, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan

setelah sampai di head material ditumpahkan akibat belt berbalik arah. Belt

digerakkan oleh drive/ head pulley dengan menggunakan motor penggerak. Head

pulley menarik belt dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan drum

dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut.

2) Conveyor Bucket

Conveyor Bucket adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan atau

menurunkan muatan curah (bulk loads) secara vertikal atau dengan kemiringan

lebih dari 7o dari bidang datar. Conveyor Bucket khusus digunakan untuk

mengangkut janis material yang terdiri dari serbuk, butiran-butiran kecil,

bongkahan dan lain-lain. Conveyor Bucket terdiri atas: puli (sproket penggerak),

take-up (pengencang), casing, transmisi penggerak, bucket (wadah untuk

menampung bahan).

Prinsip kerja conveyor bucket adalah material yang akan diangkut masuk

ke dalam corong pengisi pada bagian bawah conveyor, lalu material curah di
tangkap oleh bucket yang bergerak naik turun. Kemudian dari bucket dibawa ke

atas, setelah sampai di atas material dikeluarkan melalui discharge spout. Jenis-

jenis Conveyor Bucket yang sering digunakan di industri ataupun di

pertambangan diantaranya: deep bucket, shallow bucket dan v-type bucket.

Kegunaan dari masing-masing jenis sangat beragam, contohnya deep

bucket digunakan untuk mengangkut bahan yang kering, shallow bucket

digunakan untuk mengangkut muatan yang mengandung air atau muatan yang

sulit mengalir, v-bucket digunakan untuk mengangkut muatan yang berat dan

besar dan tidak mungkin dilakukan oleh deep bucket maupun shallow bucket.

3) Conveyor Screw

Conveyor Screw adalah alat pemindah bahan yang menggunakan tenaga

dorong dari sebuah alat berbentuk menyerupai mata bor serta bergerak memutar di

dalam rongga berbentuk U (U-shaped). Dalam Conveyor Screw terdapat beberapa

macam Screw yg dapat dipilih sesuai dengan apa yang diinginkan, diantaranya:

a. Trough screw atau continous screw untuk memindahkan butiran kering

atau material bubuk.


b. Ribbon screw atau yang dapat digunakan untuk mengangkut bahan

material yang lengket.

c. Paddle screw dan cut-flight conveyor dapat digunakan untuk mencampur

atau mengaduk dua jenis macam baha baik itu curah maupun padat.

Conveyor Screw terdiri dari poros yg terpasang screw yang berputar,

feeding hopeer (penampung), U-shaped (lintasan) dan feed hopper (cawan

pengisi).

4) Conveyor Pneumatik

Conveyor Pneumatik atau disebut Conveyor Udara berfungsi sebagai

pemindah muatan curah di dalam suatu aliran udara yang bergerak melalui pipa.

Prinsip operasi dari conveyor ini adalah mengacu pada pemindahan secara
pneumatik yang dijalankan oleh udara yang bergerak dengan sangat cepat.

Conveyor Pneumatik

biasanya digunakan di

industri makanan,

minuman dan obat-obatan,

conveyor ini biasanya

hanya dapat memindahkan

jenis material kering

seperti bubuk. Kelebihan

conveyor pneumatik yaitu:

a. Material yang dipindahkan berada di dalam pipa yang sangat rapat serta

dapat menjaga kualitas dan kebersihan bahan yang dipindahkan

b. Dapat memindahkan material debu

c. Lebih menghemat ruang

d. Hanya sedikit part yang bergerak

e. Kemudahan dalam pemindahan otomatis

Adapun kekurangannya yaitu:

a. Conveyor memerlukan daya listrik yang besar

b. Part sangat sensitif dan mudah sobek apabila memindahkan bahan abrasif

c. Tidak dapat memindahkan bahan yang mudah mengembun karena akan

menempel pada pipa tersebut.


2. Peralatan Pengangkat

a) Forklift

Forklift adalah alat yang biasanya digunakan oleh industri yang bobot

pengangkatannya sangat besar. Forklift digunakan untuk membawa,

mendorong, menarik, dan mengangkat beban yang berat. Mekanisme

sistem hidrolik digunakan pada pengoperasian forklift. Kekuatan angkut

forklift didapatkan dari energi mekanis yang dihasilkan dari motor

penggerak utama. Motor penggerak utama forklift menggunakan mesin

diesel yang memiliki putaran mesin sekitar 1500 rpm. Putaran dari mesin

ini digunakan untuk menggerakkan pompa oli (oil pump). Oli dari tangki

utama dipompakan sehingga mengalir menuju control valve. Terdapat dua

katup yang terhubung dengan control valve, yaitu lift valve dan tilt valve.

Lift valve berfungsi untuk mengontrol keluar masuknya batang torak pada

lift silinder sehingga dapat menaikkan dan menurunkan beban. Sedangkan

tilt lift berguna sebagai pengontrol keluar masuknya batang torak pada tilt

silinder sehingga dapat memiringkan tiang pengangkat (Hanjodo 1995).

b) Cranes (Derek)
Peralatan ini mampu memindahkan bahan-bahan secara vertikal dan lateral

dalam ruangan dengan luas terbatas, tetapi ruangan di atap tersedia. Berbagai jenis

perlatan ini dapat pindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain bila dinaikan ke atas

traktor truk, atau kendaraan lainnya. Cranes bisa digunakan pada pekerjaan-

pekerjaan konstruksi, pengangkutan barang-barang berat dari tempat kerja satu ke

departemen lainnya serta pembokaran cargo di dok-dok pelabuhan.

c) Elevator (lift)

Elevator adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk

mengangkut orang atau barang yang biasanya terdapat pada gedung bertingkat.

Berdasarkan prinsip kerjanya, Elevator terbagi menjadi dua, yaitu menggunakan

sistem hidrolik yang elevatornya diangkat seperti menggunakan dongkrak disebut

hidrolik dan menggunakan kabel baja yang disebut traction elevator (Warm
Group 2002).

d) Handlift

Handlift merupakan alat yang

digunakan untuk membawa dan


memindahkan beban seperti forklift. Prinsip kerja pada handlift ini sama dengan

prinsip kerja pada penggunaan dongkrak hidrolik yang sering digunakan untuk

mendongkrak mobil. Prinsip kerjanya dengan memanfaatkan Hukum Paskal:

tekanan yang diberikan pada suatu fluida (zat cair) dalam ruang tertutup akan

diteruskan ke segala arah dengan tekanan sama besar. Dongkrak hidrolik terdiri

dari dua tabung yang berhubungan dan memiliki diameter yang berbeda

ukurannya. Jika kita memberikan gaya yang kecil pada tabung berdiameter kecil

maka tekanan akan disebarkan merata ke segala arah termasuk ke tabung besar

(Hanjodo 1995).

Berbagai faktor perlu dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan

penanganan bahan yang akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan

diperlukan. Faktor-faktor pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut: Jalur

pengangkutan, sifat objek yang diangkut, karakteristik bangunan, keadaan ruang

yang tersedia, kapasitas peralatan penanganan yang diperlukan, dan biaya setiap

metode alternatif.

Manfaat yang diperoleh dari material handling diantaranya yaitu untuk

penghematan biaya produksi, penurunan biaya persediaan, penggunaan ruangan

lebih efisien, serta meningkatkan produktifitas perusahaan. Tata letak dan

pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada produktivitas dan keuntungan

dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan faktor lainnya. Dalam

pelaksanaannya, tata letak dan material handling memiliki hubungan yang tidak

dapat dipisahkan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai