Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRATIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

PENENTUAN BENTUK DAN UKURAN BAHAN

Dosen Pengampu : I Made Mahaputra Wijaya, ST., M.Eng., PhD.

NAMA ANGGOTA KELOMPOK B1

1. NI LUH PUTU RATNA GITA UTAMI 1610521038


2. LUH PUTU AYU EVITASARI CESARINI 1610521039
3. INTAN KRISDAYANTI SINAGA 1610521040
4. NI MADE SRI WAHYUNI 1610521042
5. I GEDE ANANDA WIGRAHA 1610521043
6. CHRISTIAN FEBRY PRASETYO 1610521045

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan-bahan hasil pertanian mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak
seragam serta memiliki sifat bulky/kamba, sehingga membutuhkan banyak ruang
penyimpanan karena ketidakseragaman bentuk bahan membuat ruang-ruang antar
bahan menjadi semakin besar. Maka dari itu, diperlukan ilmu untuk mengukur dan
menganalisis bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian untuk mengklarifikasinya
kedalam keseragaman bentuk.
Bentuk dan ukuran merupakan karakteristik yang dapat menjelaskan
karakteristik fisik bahan hasil pertanian. Beberapa kriteria yang digunakan untuk
menjelaskan bentuk dan ukuran adalah bentuk acuan (Charted Standart),
kebundaran (Roundness), kebulatan (Sphericity), pengukuran dimensi sumbu,
serta kemiripan terhadap benda-benda geometri. Dalam dunia industri
penanganan hasil pertanian merupakan salah satu komponen penting dalam proses
pascapanen. Dimana pengetahuan mengenai karakteristik bahan hasil pertanian
bermanfaat untuk merancang mesin pengolahan, menganalisis efisiensi mesin,
maupun merancang bentuk dan sistem penyimpanan produk.
Konsumen tertentu memiliki penerimaan tertentu mempertimbangkan
karakteristik fisik. Bentuk dan ukuran berat dan warna yang seragam menjadi
pilihan konsumen. Untuk mencegah kerusakan seminimal mungkin, diperlukan
pengetahuan tentang karakteristik watak sifat teknik bahan hasil pertanian yang
berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik dan termis. Oleh sebab itulah kami
melakukan praktikum mengenai karakteristik fisik bahan hasil pertanian untuk
klasifikasi standar bentuk dan ukuran produk hasil pertanian.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum penentuan bentuk dan ukuran bahan
yaitu sebagai berikut;
1. Menentukan bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian berdasarkan
kebundaran dan kebulatan.
2. Mempelajari cara penghitungan antara suatu bahan hasil pertanian dengan
volume dan luas permukaannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Bahan Hasil Pertanian


Bahan-bahan hasil pertanian seringkali mengalami kerusakan baik di lahan
maupun dalam proses penanganan pascapanen. Kerusakan-kerusakan tersebut
dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya fisiologis, mekanis, termis,
biologis, dan kimia (Rusendi dkk, 2014).
Untuk mencegah kerusakan bahan hasil pertanian seminimal mungkin,
diperlukan pengetahuan tentang karakteristik (watak/sifat) teknik bahan hasil
pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik, dan termal. Selain
itu pengetahuan tentang karakterisrik bahan hasil pertanian diperlukan sebagai
data dasar dalam :
a) Merancang mesin-mesin pengolahan, menentukan bahan atau
materinya, pengoperasian, dan pengendaliannya.
b) Menganalisis dan menentukan efisiensi dari suatu mesin, maupun
proses pengolahan.
c) Mengembangkan produk-produk baru dari suatu tumbuhan
maupun hewan.
d) Mengevaluasi serta mengawetkan mutu produk akhir.

2.2 Bentuk dan Ukuran


Bentuk-bentuk dari biji-bijian, buah-buahan dan tanaman pada umumnya
tidak beraturan (irregular), sedemikian sehingga jumlah data pengukuran
yang sangat besar diperlukan untuk mendiskripsikannya secara akurat. Meski
demikian, dari praktek pengukuran-pengukuran menunjukkan bahwa
keragaman bentuk secara umum dapat dijelaskan dengan baik oleh poros
orthogonal yang ditentukan sesuai tujuan: misalnya, benih biasanya
dikarakteristikkan oleh panjang, lebar, dan tebal. Pada beberapa kasus,
karakteristik suatu produk cukup dinyatakan dengan dua atau bahkan satu dimensi
saja.
Ukuran bahan-bahan pertanian tidak seragam, melainkan tersebar disekitar
nilai reratanya. Dengan demikian, sangatlah penting untuk menyatakan distribusi
dari suatu ukuran disamping reratanya. Kualitas prosesing suatu bahan (misal,
pencacahan dan penggilingan) ditentukan oleh rerata ukuran dan standar deviasi
dari produk hasil proses.
Secara umum, belum ditemukan suatu metode terapan untuk menyatakan
dengan tepat bentuk dari produk-produk pertanian. Bentuk suatu tanaman
dan produknya pada umumnya diperbandingkan dengan basis dimensi
longitudinal dan penampang melintang, untuk memetakan bentuk-bentuk
standarnya. Beberapa bentuk standar bahan pertanian telah ditetapkan misalnya
untuk apel, persik, kentang, dll.
Komparasi visual bentuk suatu produk terhadap bentuk standar adalah
sangat mudah tetapi tidak lepas dari kesalahan, tergantung dari subyektivitas
pengamat. Karenanya, dalam kasus dimana teknologi proses sangat dipengaruhi
oleh bentuk, penggunaan indek pengukuran yang obyektif sangat disarankan.
Bentuk suatu produk mempengaruhi koefisien pengepakan kedalam kontainer.
Koefisien pengepakan didefinisikan sebagai rasio volume bahan Vfr terhadap
volume total V0, atau . (Purwantana, 2010)
Bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian adalah dua karakteristik fisik
yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya diperlukan untuk pemerian karakteristik
fisik suatu bahan. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk
menjelaskan bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian, diantaranya
kebundaran dan kebulatan, yaitu:

2.3 Kebundaran (roundness)


Kebundaran adalah suatu ukuran ketajaman
sudut-sudut dari suatu benda padat. Nilai kebundaran
suatu bahan berkisar 0-1. Apabila nilainya mendekati 1
maka bentuk bahan tersebut mendekati bundar (Zein,
2005).

Keterangan :
Ap = luas permukaan lingkaran terkecil yang membatasi

Ac = luas permukaan yang meliputi seluruh proyeksi dalam posisi bebas

2.4 Kebulatan (sphericity)


Kebulatan adalah perbandingan antara diameter bola yang mempunyai
volume sama dengan objek dengan diameter bola terkecil yang dapat
mengelilingi objek. Seperti halnya nilai kebundaran, nilai kebulatan suatu
bahan juga berkisar antara 0-1. Apabila nilai kebulatan suatu bahan hasil
pertanian mendekati 1 maka bahan tersebut mendekati bentuk bola (bulat).
Sphericity dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
di = diameter dalam lingkaran terbesar di dalam
benda
dc = diameter dalam lingkaran terbesar yang
membatasi benda
BAB III

METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu diadakan pada :

Hari,tanggal : Kamis, 20 April 2017

Waktu : Pukul 10.00 s.d 12.00 WITA

Tempat : Laboratorium Analisis Pangan, FTP Unud, Sudirman

3.2 Alat

Penggaris
Jangka
Kertas millimeter
Pensil
penghapus

3.3 Bahan

Kentang
Apel

3.4 Cara Kerja

A. Penentuan Kebundaran (Roundness)


1. Bahan diletakkan di atas kertas millimeter dalam keadaan bebas, kemudian
diperoyeksikan permukaannya. Dihitung luas permukaan yang ada di
gambar (Ac).
2. Dibuat lingkaran kecil untuk membatasi proyeksi di atas, dihitung luasnya
(Ap).
3. Dihitung bundaran dengan rumus sebagai berikut : Roundness = Ap/Ac
Ac = luas permukaan yang meliputi seluruh proyeksi dalam posisi bebas.
Ap = luas permukaan lingkaran terkecil yang membatasi.
B. Penentuan Kebulatan (Sphericity)
1. Diletakkan bahan di atas kertas milimeter dalam posisi bebas, kemudian
diproyeksikan permukaannya.
2. Dibuat lingkaran terbesar di dalam benda, diukur diameternya (di).
3. Dibuat lingkaran terbesar yang membatasi benda, diukur diameternya
(dc).
4. Dihitung kebulatan dengan rumus : Sphericity = di/dc
di = diameter dalam lingkaran terbesar di dalam benda.
dc = diameter dalam lingkaran terbesar yang membatasi benda.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
1. Menentukan Kebundaran (Roundness)

Data penentuan kebundaran (Roundness) bahan:

No Bahan Luas Luas Lingkaran Kebundaran


Permukaan (Ac) Terkecil (Ap) Bahan (Ap/Ac)

1 Kentang 40,69 cm2 28,26 cm2 0,69 cm2

2 Apel 35,23 cm2 28,26 cm2 0,80 cm2

() 28,26
Kebundaran Kentang = = = 0,69 cm2
() 40,69

() 28,26
Kebundaran Apel = = = 0,80 cm2
() 35.23

2. Menentukan Kebulatan ( Sphericity)


Data penentuan kebulatan (Sphericity) bahan :
No Bahan Luas Luas Lingkaran Luas Kebulatan
Permukaan dalam Lingkaran di Bahan
(Ap) Benda/diameter luar Benda (di/dc)
(di) (dc)
1 Kentang 40,69 cm2 27,32 cm2 44,15 cm2 0,61 cm2

2 Apel 29,21 cm2 25,95 cm2 31.15 cm2 0,83 cm2


Luas lingkaran dalam benda(di) 27,32
Kebulatan kentang = = = 0,61
luas lingkaran () 44,15

Luas lingkaran dalam benda(di) 25,95


Kebulatan apel = = = 0,83
luas lingkaran () 31,15

4.2 Pembahasan
Sifat fisik bahan hasil pertanian merupakan faktor yang sangat penting
dalam menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan merancang suatu
alat khusus untuk suatu produk hasil pertanian atau analisa perilaku produk dan
cara penanganannya. Karakteristik sifat fisik pertanian yang kita amati di atas
berupa bentuk dan ukuran bahan yang ditentukan melalui kebundaran dan
kebulatan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan terhadap kentang di
dapatkan hasil bahwa diameter permukaan yang meliputi seluruh proyeksi dalam
posisi bebasnya sebesar 7,2 cm dan diameter permukaan lingkaran terkecil yang
membatasi sebesar 6 cm. Berdasarkan perhitungan luas, didapatkan hasil bahwa
luas permukaan (Ac) sebesar 40,09 cm2 dan luas lingkaran terkecil (Ap) sebesar
28,26 cm2. Untuk mencari kebundaran, digunakan rumus Ap/Ac, dan didapatkan
hasil 0,69 cm2. Karena skala yang digunakan untuk menentukan kebundaran
adalah 0 1 maka, kentang termasuk bahan yang memiliki bentuk agak bundar
karena hasil perhitungan menunjukkan angka yang melebihi setengah dari skala
yaitu lebih dari 0,5. Sedangkan pengamatan mengenai apel didapatkan hasil
bahwa diameter permukaan yang meliputi seluruh proyeksi dalam posisi bebasnya
sebesar 6,7 cm dan diameter permukaan lingkaran terkecil yang membatasi
sebesar 6 cm. Berdasarkan perhitungan luas, didapatkan hasil bahwa luas
permukaan (Ac) sebesar 35,23 cm2 dan luas lingkaran terkecil (Ap) sebesar 28,26
cm2. Untuk mencari kebundaran, digunakan rumus Ap/Ac, dan didapatkan hasil
0,80. Karena skala yang digunakan untuk menentukan kebundaran adalah 0 1
maka, apel termasuk bahan yang memiliki bentuk bundar hampir sempurna karena
hasil perhitungan menunjukkan angka yang mendekati 1.
Dengan mencari diameter dalam lingkaran terbesar di dalam benda dan
diameter dalam lingkaran terbesar yang membatasi benda, dapat dicari kebulatan
dari bahan yang diamati. Berdasarkan data dan perhitungan di atas didapatkan
bahwa kebulatan kentang sebesar 0,62 cm2 dan apel 0,83 cm2 , hal ini berarti
bahwa apel memiliki bentuk yang lebih bulat daripada kentang.
Yang membedakan antara kebundaran (roundness) dan kebulatan
(sphericity) adalah dimana roundness itu 2 dimensi atau bundarnya bahan
sedangkan sphericity itu 3 dimensi atau kemiripan bahan dengan bola (bulat).
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Karakteristik fisik bahan berupa penentuan bentuk dan ukuran berguna


untuk menentukan tempat penyimpanan bahan, perlakuan bahan, dan
pengolahan bahan.
2. Skala yang digunakan untuk menentukan kebundaran (roundness) dan
kebulatan (sphericity) yaitu 0 1, dan berdasarkan data hasil praktikum
antara kentang dan apel didapatkan bahwa apel memiliki kebundaran dan
kebulatan yang lebih tinggi atau mendekati sempurna daripada kentang.
3. Yang membedakan antara kebundaran (roundness) dan kebulatan
(sphericity) adalah dimana roundness itu 2 dimensi atau bundarnya bahan
sedangkan sphericity itu 3 dimensi atau kemiripan bahan dengan bola
(bulat).

5.2 Saran
Adapun saran dalam pelaksaan praktikum ini yaitu waktu dan alat yang
disediakan perlu lebih banyak lagi agar semua mahasiswa memiliki kesempatan
yang sama untuk menggunakan alat maupun bahan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Mohsein NN. 1980. Physical Properties of plant and Animal Materials. Gordon
and Breach, Science Publisher, Inc. New York.

Sandira . 2002. Fisiologi Lepas Panen Produk Holtikultura. Bogor: M- Brio


Press

Syarief, Rizal dan Anies Irawati. 1988. Pengetahuan Bahan untuk Industri
Pertanian. Jakarta : PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Wartini, Ni Made, dkk. 2014. Petunjuk Praktikum Mata Kuliah Pengetahuan


Bahan Agroindustri. Jimbaran : FTP Unud.

Zain, Sudaryanto., Ujang Suhadi, Sawitri dan Ulfi Ibrahim. 2005. Teknik

Penanganan Hasil Pertanian. Pustaka Giratuna, Bandung


LAMPIRAN

Tabel data diameter pengukuran bahan


Kentang Apel

Diameter Ac 7,2 cm 6,7 cm
Luas permukaan Ac 40,69 cm2 35,23 cm2
Diameter Ap 6 cm 6 cm
Luas permukaan Ap 28,26 cm2 28,26 cm2
Kebundaran 0,69 cm2 0,80 cm2
Diameter dalam bahan 5,9 cm 5,7 cm
Luas lingkaran dalam bahan (di) 27,32 cm2 25,95 cm2
Diameter luar bahan (dc) 7,5 cm 3,15 cm
Luas lingkaran luar bahan (dc) 44,15 cm2 31,15 cm2
Kebulatan 0,62 cm2 0,83 cm2

Anda mungkin juga menyukai