Anda di halaman 1dari 6

Nama : Bilqis Nur Fadhilah Dikumpulkan Tanggal : 3 November 2017

NPM : 1606871341 Paraf Asisten :


Prodi : Teknik Kimia
Kelompok :6

1. Outline
1.1 Kegunaan spektrum sidik jari dalam spektrum inframerah
1.2 Tahapan analisis spektroskopi inframerah

2. Pembahasan
2.1 Kegunaan Spektrum Sidik Jari dalam Spektrum Inframerah
Spektroskopi inframerah (IR) yaitu alat yang digunakan untuk menganalisa suatu
senyawa kimia, dengan memberikan gambaran dan struktur molekul senyawa tersebut
dengan menggunakan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 14.000 cm-1
sampai 10 cm-1. Spektroskopi IR dapat dihasilkan dengan mengukur absorbsi radiasi
refleksi/ emisi pada daerah IR. Daerah inframerah terbagi menjadi menjadi tiga daerah
yaitu daerah inframerah jauh dengan panjang gelombang 14.000 cm-1 4000 cm-1, daerah
inframerah menengah atau sedang dengan panjang gelombang 4000cm-1 400 cm-1, dan
daerah inframerah jauh 400 cm-1 10cm-1. Daerah inframerah menengah berkaitan dengan
transisi energi vibrasi dari molekul yang memberikan informasi mengenai gugus fungsi
dalam molekul tersebut. Sementara pada daerah inframerah jauh, dapat digunakan untuk
menganalisis molekul yang mengandung atom berat (senyawa anorganik).
Daerah pada gelombang inframerah memiliki beberapa zona atau daerahnya
sendiri. Salah satu daerahnya yaitu daerah sidik jari atau fingerprint region. Fingerprint
region berada pada gelombang 1500 cm-1 500 cm-1. Contoh gambar transmitansi dan
panjang gelombangnya yaitu:

Gambar 1. Grafik transmitansi dan gelombang pada inframerah


Sumber : http://www.chemguide.co.uk/analysis/ir/fingerprint.html#top
Grafik tersebut terbentuk karena adanya energi yang di absorbsi dengan gelombang
dengan inframerah tertentu sehingga menimbulkan peregangan (stretching) atau
pembengkokan (bending) pada gelombang. Fingerprint region biasanya memiliki
gelombang absorpsi yang sangat rumit seperti pada gambar tersebut. Karena pada saat
tersebut, terjadi banyak terjadi pembengkokkan getaran (bending vibrations) dengan
molekul. Kegunaan dari fingerprint region ini yaitu untuk menentukan kandungan apa
yang ada di dalam senyawa yang dipakai dalam percobaan. Misalnya kita membandingan
spektrum inframerah 1-propanol dan 2-propanol, dimana keduanya memiliki jumlah ikatan
yang sama.

Gambar 2. Perbanding grafik spektrum antara 1-propanol dan 2-propanol


Sumber : http://www.chemguide.co.uk/analysis/ir/fingerprint.html#top

Perbedaan daerah sidik dapat digunakan untuk menentukan kandungan yang ada.
Jadi, kita menentukan kandungan yang belum diketahui tersebut dengan spektrum
inframerah yang dilihat dari ikatan spesifik absorbsi. Dari grafik tersebut akan diketahui
bahwa senyawa tersebut mengandung -OH. Hal tersebut dapat dilihat dengan
membandingkan kedua keadaan tersebut untuk menentukan apa yang ada didalamnya.
2.2 Tahapan Analisis Spektroskopi Inframerah
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menganalisis kandungan senyawa
dengan menggunakan spektroskopi inframerah yaitu dengan alat FTIR 8400.
Dibandingkan sistem spektroskopi IR biasa, FTIR menggunakan Michaelson
Interferometer, bukan granting/ prisma. Karena Michaelson interferometer mengukur lebih
sensitif.
Sebelum melakukan percobaan kita melakukan penyiapan sampel. Penyiapan
sampel dibagi menjadi tiga yaitu sampel gas, cair, dan padat. Sampel gas dimasukkan ke
dalam sel inframerah tertentu untuk dianalisis. Sampel cair dimasukkan dengan dipipetkan,
disuntikan atau diteteskan ke dalam sel inframerah berjendela kristal NaCl atau KBr.
Sementara untuk sampel padat, untuk partikel kasar cenderung menghasilkan pemancaran
radiasi inframerah. Jadi, padatan dihaluskan secara hati-hati agar tidak merusak struktur
material tertentu, dan dilakukan sampai kurang dari 2 m.
Tahapan persiapan sampel padat dibagi menjadi tiga metode yaitu, metode mull,
pelet KBr, dan lapis tipis. Pada metode mull dilakukan dengan sampel disuspensikan ke
dalam minyak mineral nujol (hidrokarbon jenuh berantai panjang). Pada metode pelet KBr,
1-10 mg sampel dihaluskan dengan hati-hati menggunakan 100 mg KBr dan mencetaknya
menjadi cakram tipis atau pelet. Sementara pada metode lapis tipis, sampel disuspensikan
dengan cara sonifikasi. Kemudian suspensi dipipet ke dalam sel jendela Irtran-II (kristal
ZnS) atau kristal NaCl. Jadi 1-5 mg/cm2 dapat dipindahkan ke dalam sel tersebut. Sampel
akan mengering setelah didiamkan pada suhu kamar. Metode lapis tipis lebih memberikan
resolusi spektra inframerah yang lebih baik dibandingkan pada metode pelet KBr. Tetapi,
metode lapis tipis membutuhkan waktu penyiapan sampel yang lebih lama dibandingkan
pada metode pelet KBr.

Gambar 3. Interferometers FTIR 8400


Sumber : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-
AGUS_SETIABUDI/Bahan_Kuliah_Karakterisasi_Material/Bab_5_Infrared_Spektroscopy_untuk_padatan
.pdf
Setelah kita menggunakan alat FTIR 8400 tersebut, kemudian kita akan
mendapatkan grafik spektrum dari sampel yang digunakan. Kemudian dari spektrum
tersebut kita dapat menanalisis kandungan apa yang terkandung dari senyawa tersebut.
Contohnya spektrum yang terbentuk seperti:

Gambar 4. Contoh spektrum yang didapatkan dari percobaan FTIR-8400


Sumber : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-
AGUS_SETIABUDI/Bahan_Kuliah_Karakterisasi_Material/Bab_5_Infrared_Spektroscopy_untuk_padatan
.pdf

Dari spektrum tersebut, digolongkan menjadi beberapa bagian kandungan senyawa


di setiap gelombangnya dengan menyocokan data yang didapat dengan diagram dan table
yang ada dibawah ini.
Gambar 5. Pembagian kandungan senyawa pada hasil spektrum FTIR-8400
Sumber : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-
AGUS_SETIABUDI/Bahan_Kuliah_Karakterisasi_Material/Bab_5_Infrared_Spektroscopy_untuk_padatan.pdf

Pada grafik spektrum tersebut memiliki bending dan stretching yang berbeda-beda.
Bentuk bending dan stretching yang dimaksud dapat dilihat dari contoh spektrum
inframerah dari 1-propanol:

Gambar 6. Perbedaan bending dan stretching pada spektrum 1-propanol


Sumber: http://www.chemguide.co.uk/analysis/ir/background.html#top
3. Daftar Pustaka
Chemguide.co.uk. (2017). infra-red spectra - the fingerprint region. [online] Available at:
http://www.chemguide.co.uk/analysis/ir/fingerprint.html#top [Accessed 1 Nov. 2017].
Chemguide.co.uk. (2017). the background to infra-red spectroscopy. [online] Available at:
http://www.chemguide.co.uk/analysis/ir/background.html#top [Accessed 1 Nov. 2017].
File.upi.edu. (2017). Infrared Spectrosocpy. [online] Available at:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-
AGUS_SETIABUDI/Bahan_Kuliah_Karakterisasi_Material/Bab_5_Infrared_Spektroscop
y_untuk_padatan.pdf [Accessed 1 Nov. 2017].
Day, Jr, R.A & Underwood, A.L (2015). Analisis Kimia Kuantitatif, edisi 5, Penerbit
Erlangga, Jakarta
Skoog, D. (2014). Fundamentals of analytical chemistry. Belmont, Calif.: Thomson-
Brooks/Cole.
Mendham, J. (2009). Vogel's textbook of quantitative chemical analysis.. New Delhi:
Pearson.

Anda mungkin juga menyukai