Anda di halaman 1dari 152

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL

SURAH-SURAH PENDEK MELALUI STRATEGI


PEER LESSONS PADA SISWA KELAS II
MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

SRI SUNARSIH
NIM 11410061

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2012
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL
SURAH-SURAH PENDEK MELALUI STRATEGI
PEER LESSONS PADA SISWA KELAS II
MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

SRI SUNARSIH
NIM 11410061

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2012

i
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. 0298 323706, 323433 Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 2 (dua) Naskah


Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Saudara : Sri Sunarsih
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamualaikum w.w.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Sri Sunarsih
NIM : 11410061
Jurusan/Progdi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam
Judul : Peningkatan Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek
melalui Strategi Peer Lessons pada Siswa Kelas II MI Suruh
01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2012.
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi maklum.
Wassalamualaikum w.w.
Salatiga, Agustus 2012
Pembimbing

Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd


NIP. 19570520 198601 1001

ii
SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAH-


SURAH PENDEK MELALUI STRATEGI PEER LESSONS
PADA SISWA KELAS II MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

DISUSUN OLEH
SRI SUNARSIH
NIM: 11410061

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah


Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal:
7 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
sarjana S1 Kependidikan Islam

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Benny Ridwan, M.Hum. ______________________


Sekretaris Penguji : Dra. Siti Zumrotun, M.Ag. ______________________
Penguji I : Dr. M. Zulfa, M.Ag. ______________________
Penguji II : Drs. Nasafi, M.Pd.I ______________________
Penguji III : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd ______________________

Salatiga, 7 September 2012


Ketua STAIN Salatiga

Dr. Imam Sutomo, M.Ag


NIP. 19580827 198303 1 002

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SRI SUNARSIH

NIM : 11410061

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, Juni 2012

Yang menyatakan,

SRI SUNARSIH
NIM: 11410061

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram (Q.S. Ar-Rad [13]:28).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku susun dan aku persembahkan untuk:

- Kedua orang tuaku tercinta, ayah dan ibuku yang telah memberikan kasih

sayangnya tanpa batas

- Suami dan Anak-anakku tercinta

- Para dosen beserta staf di STAIN Salatiga yang telah menyampaikan ilmunya

kepadaku

- Seluruh rekan guru seperjuangan yang setia berjuang di dunia pendidikan.

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, tiada Tuhan yang wajib untuk disembah kecuali Dia. Shalawat salam
senantiasa penulis persembahkan ke haribaan beliau Nabi Muhammad saw.
Semoga penulis tergolong salah satu umat beliau yang memperoleh syafaat agung
beliau di hari kiamat.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Tarbiyah Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAH-SURAH PENDEK
MELALUI STRATEGI PEER LESSONS PADA SISWA KELAS II MI SURUH
01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012.
Skripsi ini dapat selesai disusun sebagai laporan atas pelaksanaan
penelitian tindakan kelas. Skripsi ini dapat disusun karena adanya bantuan,
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Karena itulan penulis
mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga, beserta Jajaran dan Staf tingkat Jurusan.
3. Bapak Drs. Joko Sutopo, selaku ketua Progdi Ekstensi PAI Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga beserta staf.
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan peneliti dengan penuh kesabaran.
5. Muh. Zaini, A.Ma selaku Kepala MI Suruh 01.
6. Seluruh Dosen Jurusan Tarbiyah yang telah mengantarkan ilmu dan
pengetahuan yang tak terhingga nilainya.

vi
7. Teman, rekan seperjuangan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu

persatu yang telah memberikan pertolongan kepada peneliti.

Kata sempurna hanyalah milik Allah semata. Demikian pula dengan

skripsi ini, pastilah sangat jauh dari kesempurnaan. Segala kesalahan dan

kekurangan tersebut berasal dari diri peneliti. Besar harapan peneliti agar para

pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi

ini.

Akhir kata, besar harapan penulis agar skripsi ini dapat berguna bagi para

pembaca. Amiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Salatiga, Juni 2012

Peneliti

SRI SUNARSIH
NIM: 11410061

vii
ABSTRAK

Sunarsih, Sri. 2012. Peningkatan Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Melalui


Strategi Peer Lessons pada Siswa Kelas II MI Suruh 01 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun 2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

Kata Kunci: Quran Hadis, menghafal surah-surah pendek, strategi Peer Lessons

Siswa kelas II diarahkan untuk mampu membaca al-Quran dan menghafal


surah-surah pilihan secara bertahap. Namun, kemampuan tersebut masih tergolong
rendah. Permasalahan yang ada adalah: 1. Apakah permasalahan pembelajaran pada mata
pelajaran al-Quran Hadis 2. Apakah kelebihan strategi peer lessons untuk permasalahan
pembelajaran mata pelajaran al-Quran Hadis 3. Apakah penggunaan strategi peer lessons
pada mata pelajaran al-Quran Hadis dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-
surah pendek siswa 4. Seberapa besar tingkat ketuntasan belajar siswa dalam
pembelajaran al-Quran Hadis.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah
seluruh siswa kelas II MI Suruh 01 yang berjumlah 20 siswa. Pengumpulan data
menggunakan dokumentasi, wawancara, observasi dan tes lisan. Analisis data
menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Penelitian dilaksanakan
dalam tiga siklus dengan langkah-langkah: a) menyusun rencana kegiatan, b) pelaksanaan
tindakan, c) observasi dan d) refleksi. Akhir refleksi pada siklus ketiga menunjukkan
bahwa tujuan penelitian telah tercapai sehingga penelitian dihentikan pada siklus ketiga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Permasalahan pembelajaran yang ada
adalah rendahnya kemampuan menghafal surah-surah pendek. Kelebihan strategi peer
lessons untuk permasalahan mata pelajaran al-quran hadis kelas II MI Suruh 01 terletak
pada kemampuannya meningkatkan aktivitas siswa di kelas. Penggunaan strategi peer
lessons pada mata pelajaran al-quran hadis dapat meningkatkan kemampuan menghafal
surah-surah pendek siswa kelas II MI Suruh 01. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada
siklus I adalah 11 orang, pada siklus II menjadi 15 orang, dan pada siklus III menjadi 17
orang. Tingkat ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran al-quran hadis tampak
pada ketuntasan individual, klasikal, dan ideal. Pada ketuntasan individual, jumlah siswa
yang tuntas pada siklus I, II dan III adalah 11, 15, dan 17 siswa. Pada ketuntasan belajar
klasikal, persentase siswa yang tuntas pada siklus I, II dan III adalah 55%, 75%, dan 85%.
Target ketuntasan klasikal yang ditetapkan adalah 85% sedangkan ketuntasan ideal
adalah 100%. Peneliti menyarankan agar ada perbaikan strategi peer lessons agar dapat
meningkatkan aktivitas menulis siswa yang masih tergolong cukup dan guru perlu
meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua agar orang tua mau
membimbing siswa belajar.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .............................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI....................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................... 8
E. Kegunaan Penelitian ............................................................... 9
F. Definisi Operasional ............................................................... 9
G. Metode Penelitian ................................................................... 11
H. Sistematika Penulisan ............................................................. 23
BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................... 24
A. Belajar .................................................................................... 24
B. Belajar Kelompok................................................................... 24
C. Aktivitas Belajar ..................................................................... 26
D. Ketuntasan Belajar.................................................................. 29
1. Ketuntasan Belajar Individual ........................................... 29
2. Ketuntasan Belajar Kelas .................................................. 30
3. Ketuntasan Belajar Ideal ................................................... 30
E. Menghafal al-Quran............................................................... 30

ix
F. Metode Pembelajaran.............................................................. 35
G. Peer Lessons .......................................................................... 36
H. Al-Quran dan Surah-surah Pendek......................................... 37
I. Peer Lessons dan Kemampuan Menghafal .............................. 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................. 41
A. Gambaran Umum Penelitian ................................................... 41
B. Deskripsi Pelaksanaan Prasiklus ............................................. 46
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I................................................ 46
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .............................................. 52
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ............................................. 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 60
A. Hasil Penelitian....................................................................... 60
B. Pembahasan Hasil Penelitian................................................... 74
BAB V PENUTUP.................................................................................... 91
A. Kesimpulan............................................................................. 91
B. Saran ...................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Model Hopkins ....................................... 12


Gambar 3.1. Struktur Organisasi MI Suruh 01 ............................................. 45

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Rekap Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek pada


Siswa Kelas II ......................................................................... 5
Tabel 2.1. Kriteria Aktivitas Siswa........................................................... 17
Tabel 3.1. Keadaan Siswa MI Suruh 01 ................................................... 43
Tabel 3.2. Keadaan Siswa MI Suruh 01 ................................................... 43
Tabel 3.3. Keadaan Guru MI Suruh 01 Tahun 2012 ................................. 44
Tabel 3.4. Format Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Siswa............... 50
Tabel 4.1. Hasil Wawancara Terhadap Siswa........................................... 60
Tabel 4.2. Hasil Ulangan Siswa Kelas II MI Suruh 01.............................. 61
Tabel 4.3. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa
Kelas II pada prasiklus ............................................................ 63
Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus ............................... 64
Tabel 4.5. Kemunculan Keaktifan Siswa Pra Siklus ................................. 65
Tabel 4.6. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa
Kelas II pada Siklus I .............................................................. 66
Tabel 4.7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................................. 67
Tabel 4.8. Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus I ..................................... 67
Tabel 4.9. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa
Kelas II pada Siklus II ............................................................. 69
Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................ 70
Tabel 4.11. Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus II.................................... 70
Tabel 4.12. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa
Kelas II pada Siklus III............................................................ 72
Tabel 4.13. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III............................... 73
Tabel 4.14. Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus III .................................. 73
Tabel 4.15. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa ........................................... 91

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Prasiklus


Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3
Lampiran 5 : Lembar Penilaian Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek
Siswa
Lampiran 6 : Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Lampiran 7 : Analisis Program Evaluasi Program Perbaikan Dan Pengayaan
Lampiran 8 : Pedoman Wawancara
Lampiran 9 : Hasil Wawancara Terhadap Siswa Kelas II MI Suruh 01
Lampiran 10 : Hasil Wawancara Terhadap Guru
Lampiran 11 : Rekap Prestasi Siswa dalam Mata Pelajaran
Lampiran 12 : Perhitungan Skala Penilaian Aktivitas Siswa
Lampiran 13 : Perhitungan Skala Kemunculan Indikator Aktivitas di Kelas
Lampiran 14 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus
Lampiran 15 : Hasil Penilaian Kemampuan Menghafal Siswa pada Prasiklus
Lampiran 16 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Lampiran 17 : Hasil Penilaian Kemampuan Menghafal Siswa pada Siklus I
Lampiran 18 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Lampiran 19 : Hasil Penilaian Kemampuan Menghafal Siswa pada Siklus II
Lampiran 20 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
Lampiran 21 : Hasil Penilaian Kemampuan Menghafal Siswa pada Siklus III
Lampiran 22 : Latar Belakang Siswa
Lampiran 23 : Standar Nilai Ketuntasan Belajar (KKM) MI Suruh 01
Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2011/2012
Lampiran 24 : Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 25 : Biodata Peneliti

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional

telah mengatur mengenai tujuan pendidikan di Indonesia. Tujuan pendidikan

nasional adalah ...bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

.... Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan

memasukkan mata pelajaran agama di dalam kurikulum pendidikan di

Indonesia. Pasal 37 UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa kurikulum

pendidikan dasar, menengah dan tinggi salah satunya wajib memuat

pendidikan agama.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual

dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia

mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan

Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman,

dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut

dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan

potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai

potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan

martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

1
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang

selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif

membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam

memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu

diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan

yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal,

nasional, regional maupun global.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek: Al-

Quran dan Hadits, Keimanan, Akhlak, dan Fiqih/Ibadah (Depdiknas,

2003:7). Aspek Al-Quran meliputi membaca, menulis, dan menghafal

beberapa surat pendek pilihan. Untuk meningkatkan kemampuan membaca

dan menulis al-quran siswa memperoleh pelajaran mengenai baca tulis al-

quran di tingkat pendidikan dasar khususnya madrasah ibtidaiyah. Adapun

kemampuan menghafal beberapa surat pendek pilihan dapat ditingkatkan

setelah siswa memiliki kemampuan membaca al-Quran.

Ali (2008:93) menjelaskan bahwa al-Quran adalah sumber agama

Islam pertama dan utama. Oleh sebab itu, kemampuan membaca al-Quran

merupakan keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang muslim.

Al-Quran menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat manusia dalam hidup

dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Tanpa

kemampuan membaca al-Quran, seorang muslim akan kurang memahami

ajaran Islam yang benar dan kehilangan pedoman hidupnya.

Kemampuan menghafal surah-surah pilihan sangat berguna bagi

2
seorang muslim. Hafalan surah-surah pilihan tersebut sangat diperlukan pada

saat melaksanakan shalat wajib, berdoa kepada Allah, dan beberapa ibadah

yang lain. Selain itu, dengan menghafal beberapa surah al-Quran, maka

nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat diamalkan. Tindakan tersebut

merupakan salah satu bentuk pengamalan ajaran al-Quran. Kemampuan

menghafal surah-surah pilihan tersebut ditingkatkan melalui pelajaran al-

Quran Hadits.

Mata pelajaran al-Quran Hadits merupakan mata pelajaran yang

memuat informasi di sekitar teks yang berkaitan dengan al-Quran dan al-

Hadits dari Nabi Muhammad saw. Sebagaimana rasulullah saw pernah

bersabda bahwa sebaik-baiknya muslim adalah orang yang mempelajari al-

Quran dan mengajarkannya.

sebaik-baik diantaramu yaitu yang belajar Quran dan


mengajarkannya (HR. Bukhari) (Bahreisj, tt:200).

Melalui hadits tersebut dapat diketahui bahwa orang paling baik

adalah orang yang belajar al-Quran dan mengajarkannya. Belajar al-Quran

diawali dengan mengenal huruf-huruf al-Quran yang disebut dengan huruf

hijaiyah. Setelah itu belajar membaca kalimat-kalimat al-Quran dalam

bahasa Arab, atau belajar tentang bahasa Arab. Kemudian diteruskan dengan

menghafal al-Quran dan memahami makna yang terkandung di dalamya.

Belajar membaca al-Quran (belajar bahasa Arab) pada tingkat dasar

3
sangat penting karena memberikan dasar bagi kemampuan siswa memahami

kalimat-kalimat yang tertulis di dalam al-Quran. Kemampuan membaca al-

Quran sangat berguna bagi siswa seperti sabda nabi:

Bacalah al-Quran, maka sesungguhnya dengan bacaan Quran itu


akan datang pada hari kiamat untuk memberikan pertolongan kepada
para pembacanya (HR. Muslim) (Bahreisj, tt:201).

Kegunaan atau manfaat membaca al-Quran adalah memberikan

pertolongan bagi pembacanya di hari kiamat. Jika hal ini dikenalkan kepada

siswa, maka mereka akan memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk mampu

membaca al-Quran.

Adapun mengenai menghafal al-Quran, Zawawie (2011:71) menulis

bahwa menghafal al-Quran bukanlah hal yang impossible alias mustahil

dan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Allah sendiri memberikan

jaminan bahwa al-Quran mudah untuk dihafalkan dalam al-Quran

[Q.S.54:17].

dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran,


Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? (Depag RI,
2005:530).

Ayat tersebut mengindikasikan kemudahan menghafal al-Quran.

Kemudahan tersebut ditegaskan dengan pasti. Melalui ayat ini, Allah

memerintahkan kita untuk mempelajari al-Quran, menghafalkan dan

4
mengambil pelajaran darinya. Walaupun demikian, menghafal al-Quran

hukumnya fardhu kifayah, yaitu tidak semua orang Islam diwajibkan

menghafal al-Quran. Kewajiban tersebut telah terwakili dengan adanya

beberapa orang yang mampu meghafalkan al-Quran (Zawawie, 2011:72).

Siswa kelas II diarahkan untuk mampu membaca al-Quran dan

menghafal surah-surah pilihan secara bertahap. Kemampuan membaca al-

Quran dan menghafal surah-surah pilihan diajarkan pada mata pelajaran al-

Quran Hadits di kelas II MI Suruh 01. Mata pelajaran ini diberikan setiap

hari Sabtu selama dua jam pelajaran. Siswa diajarkan untuk menghafal surah-

surah pendek pada semester kedua.

Kemampuan menghafal surah-surah pendek bagi siswa kelas II MI

Suruh 01 masih tergolong rendah. Hal tersebut diketahui dari kajian awal

peneliti mengenai kemampuan siswa menghafal surah-surah pendek di kelas

II.

Tabel 1.1. Rekap Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek pada Siswa Kelas II

2009/2010 2010/2011
No Keterangan Keterangan
F % F %
1 Tuntas 6 28,6% 4 26,7%
2 Tidak Tuntas 15 71,4% 10 66,7%
3 Rata-rata 59,8 - 58,3 -
Sumber: Daftar Nilai Siswa Tahun 2009/2010 dan 2010/2011

Tabel 1.1. menunjukkan bahwa nilai kemampuan menghafal siswa

kelas II MI Suruh 01 pada tahun pelajaran 2009/2010 sebesar 28,6%

sedangkan pada tahun 2010/2011 justru menurun menjadi 26,7%. Demikian

pula dengan nilai rata-rata kelas pada kompetensi dasar terkait. Nilai rata-rata

juga mengalami penurunan dari 59,8 menjadi 58,3. Penurunan kemampuan

5
menghafal surah-surah pendek tersebut adalah persoalan yang mendesak

untuk segera dipecahkan. Salah satu penyebabnya adalah metode

pembelajaran yang kurang tepat.

Selain rendahnya prestasi siswa, peneliti juga melihat kurangnya

aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas. Kurangnya aktivitas siswa

tersebut dapat diketahui masih banyak siswa tidak mengerjakan tugas atau

LKS, siswa kurang mengajukan pertanyaan, tidak banyak siswa menjawab

pertanyaan guru, dan situasi kelas ramai. Situasi kelas ramai menunjukkan

bahwa siswa tidak tertarik pada pembelajaran dengan metode ceramah. Hal

tersebut menunjukkan bahwa guru perlu menggunakan strategi pembelajaran

yang menarik perhatian siswa.

Salah satu strategi pembelajaran yang ada adalah strategi peer lessons.

Strategi peer lessons adalah strategi belajar dengan cara mengajarkan kepada

orang lain (Zaini dkk, 2008:62). Strategi ini sangat baik digunakan untuk

menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada

temannya. Terlebih dulu siswa diminta untuk mempelajari materi pelajaran

tertentu, kemudian mengajarkannya kepada teman yang lain. Strategi ini

dapat dilakukan secara individual maupun berkelompok.

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas sebagai

usaha untuk memecahkan permasalahan rendahnya kemampuan menghafal

surah-surah pendek pada siswa kelas II MI Suruh 01. Tindakan perbaikan

yang penulis rencanakan adalah dengan melakukan pembelajaran

menggunakan strategi peer lessons. Metode ini merupakan alternatif tindakan

6
terbaik untuk meningkatkan kemampuan menghafal pada diri siswa. pada

akhirnya kemampuan menghafal siswa akan meningkat.

Berdasarkan beberapa hal tersebut, maka penulis akan melakukan

penelitian tindakan kelas dengan judul PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENGHAFAL SURAH-SURAH PENDEK MELALUI STRATEGI PEER

LESSONS PADA SISWA KELAS II MI SURUH 01 KECAMATAN

SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan

sebelumnya, dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran al-Quran

Hadis kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012?

2. Apakah kelebihan strategi peer lessons untuk permasalahan

pembelajaran mata pelajaran al-Quran Hadis kelas II MI Suruh 01

Tahun 2012?

3. Apakah penggunaan strategi peer lessons pada mata pelajaran al-Quran

Hadis dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek

siswa kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012?

4. Seberapa besar tingkat ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran al-

Quran Hadis?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui permasalahan pembelajaran yang ada pada mata

7
pelajaran al-Quran Hadis kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012?

2. Untuk mengetahui kelebihan strategi peer lessons untuk permasalahan

pembelajaran mata pelajaran al-Quran Hadis kelas II MI Suruh 01

Tahun 2012?

3. Untuk mengetahui apakah penggunaan strategi peer lessons pada mata

pelajaran al-Quran Hadis dapat meningkatkan kemampuan menghafal

surah-surah pendek siswa kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012?

4. Untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran

al-Quran Hadis?

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Sanjaya (2011:125) menulis bahwa dalam PTK hipotesis dirumuskan

sebagai dugaan mengenai apa yang akan terjadi jika suatu tindakan tertentu

dilakukan. Hipotesis di dalam PTK selain bertujuan untuk mengetahui

adanya keterkaitan antara variabel juga menggambarkan adanya perlakuan

yang harus dilakukan serta pengaruhnya terhadap hasil belajar. Dalam

proposal ini, penulis mengemukakan hipotesis tindakan strategi peer lessons

dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek pada siswa

kelas II di MI Suruh 01 tahun 2012.

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjawabnya empat

permasalahan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Pertama

adalah ditemukannya permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran al-

Quran Hadis. Kedua adalah ditemukannya kelebihan strategi peer lessons.

Ketiga adalah adanya peningkatan kemampuan menghafal surah-surah

8
pendek pada siswa kelas II MI Suruh 01. Keempat adalah diketahuinya

seberapa besar tingkat ketuntasan belajar siswa. Penelitian dikatakan berhasil

apabila kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa yang mencapai

kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 adalah sebanyak 85% dari jumlah

total siswa.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:

1. Siswa

a. Penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-

surah pendek pada siswa kelas II MI Suruh 01

b. Penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam

pembelajaran.

2. Guru

a. Menambah pengalaman guru dalam menggunakan estrategi

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa

b. Meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar.

3. Sekolah

a. Menjadi bahan evaluasi lanjut untuk meningkatkan prestasi siswa

b. Sebagai bahan referensi untuk menerapkan strategi pembelajaran

yang tepat di dalam kurikulum.

F. Definisi Operasional

Penulis merasa perlu untuk menjelaskan beberapa kata kunci di dalam

penelitian ini untuk menghindari kesalahan penafsiran. Beberapa kata kunci

9
tersebut adalah:

1. Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek

Kata kemampuan dalam Kamus Bahasa Indonesia dalam

Jaringan berarti: kesanggupan; kecakapan; kekuatan; kekayaan

(http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php,diunduh 30/04/2012,

16:13). Berdasarkan pengertian tersebut, maka penelitian ini

mengartikan kata kemampuan sebagai kesanggupan dan kecakapan

dalam melakukan sesuatu. Kata menghafal memiliki arti mengeja atau

melafalkan kembali apa yang tertulis tanpa melihat. Aktifitas menghafal

pada pengertian ini adalah menghafal surah-surah pendek pilihan di

dalam al-Quran tepat sesuai ilmu tajwid. Sebagai contoh, menghafal

surah al-Kafirun, surah al-Qadr, surah al-Maun, dan surah al-Fil.

Kemampuan menghafal surah-surah pendek berarti kecakapan

dalam melafalkan kembali surah-surah pendek pilihan dari al-Quran

sesuai kaidah ilmu tajwid. Pelafalan kembali surah-surah pendek tersebut

harus mengikuti kaidah ilmu tajwid agar tidak terjadi perubahan arti dan

makna kandungan ayat. Melalui aktivitas menghafal tersebut siswa

diharapkan sekaligus memiliki kemampuan untuk membaca al-Quran.

2. Strategi Peer Lessons

Strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak

dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam belajar

mengajar, strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak

didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai

10
tujuan yang telah digariskan (Djamarah, 2010:5). Hamdani (2011:19)

mengartikan strategi sebagai ... suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-

kaidah untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tenaga,

waktu, serta kemudahan secara optimal. Apabila dihubungkan dengan

proses belajar mengajar, maka strategi adalah cara yang dipilih untuk

menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu

untuk memberikan pengalaman belajar pada siswa.

Strategi peer lessons adalah strategi yang baik digunakan untuk

menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada

temannya. Strategi ini adalah penerapan dari pameo yang mengatakan

bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan

kepada orang lain. Melalui mengajarkan materi kepada orang lain, siswa

diarahkan untuk belajar secara lebih baik. Strategi ini dapat diterapkan

secara individual maupun berkelompok. Di akhir pembelajaran, guru

memberikan klarifikasi dan kesimpulan apabila ada pemahaman siswa

yang perlu diluruskan (Zaini dkk, 2008:62-63).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas diartikan sebagai proses pengkajian

masalah pembelajaran melalui refleksi diri dengan melakukan tindakan

terencana dalam situasi nyata (Sanjaya, 2011:26). Penelitian tindakan

kelas adalah sebuah progres investigasi terkendali yang berdaur ulang

dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru atau calon guru

11
yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap

sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi pembelajaran

(Susilo, dkk, 2009:1). Jenis penelitian ini penulis gunakan dengan tujuan

untuk memecahkan permasalahan pembelajaran di Kelas II MI Suruh 01.

Permasalahan tersebut adalah rendahnya kemampuan menghafal surah-

surah pendek pada siswa kelas II MI Suruh 01.

Model penelitian tindakan kelas yang penulis pakai dalam

penelitian ini adalah Model Hopkins. Menurut Hopkins, PTK dilakukan

melalui beberapa kegiatan yang membentuk sebuah spiral kegiatan.

Kegiatan-kegiatan tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi dan refleksi (Sanjaya, 2011:53-54). Berikut adalah gambar

spriral kegiatan Hopkins.

Identifikasi
Masalah

Perencanaan

Aksi
Refleksi

Observasi

Perencanaan
Ulang
Refleksi

Observasi

Aksi

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Model Hopkins


(Sumber: Sanjaya, 2011:54)

Penelitian ini disusun dengan menggunakan tiga siklus, dengan

12
harapan bahwa kondisi kelas telah sesuai harapan setelah siklus ketiga

selesai dilaksanakan. Kondisi kelas yang sesuai harapan ini maksudnya

adalah kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa telah baik.

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan bulan

Juni 2012.

2. Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Suruh 01 Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang. Subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas

II. Jumlah siswa yang diteliti adalah 20 orang terdiri dari 6 siswa laki-

laki dan 14 perempuan.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian direncanakan untuk dilaksanakan dalam 3 siklus.

Setiap siklus dilaksanakan sesuai perubahan yang dicapai dan perbaikan

pada penelitian sebelumnya. PTK dimulai dengan melakukan refleksi,

yaitu menganalisis pembelajaran yang berlangsung. Hasil refleksi

tersebut adalah ditemukannya masalah yang harus segera diatasi dan

solusi paling tepat untuk memecahkan masalah tersebut.

Berdasarkan hasil kegiatan tersebut ditentukan langkah paling

tepat untuk meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek

pada siswa kelas II. Peneliti memutuskan untuk menggunakan strategi

peer lessons. Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah:

a. Perencanaan

Penulis menyusun perencanaan awal mengenai tindakan yang

13
sesuai dengan studi pendahuluan yang sudah dilakukan. Penulis

merencanakan beberapa hal yaitu: tahapan kegiatan, berbagai alat,

media dan sumber belajar yang dapat digunakan, waktu yang

diperlukan. Selain itu penulis juga merencanakan instrumen,

khususnya pedoman observasi sebagai alat pengumpul data untuk

mengumpulkan informasi tentang efek yang ditimbulkan dari

perlakuan atau tindakan oleh penulis.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu mengimplementasikan rencana

tindakan yang telah disusun.

c. Observasi

Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan

lembar observasi yang telah disusun. Observasi ini dilakukan guru

sendiri sebagai peneliti dan meminta guru lain yaitu Mahfudi, S.Pd.I

untuk ikut serta menjadi observer untuk meminimalkan

subyektifitas.

d. Refleksi

Data hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan

hasil observasi guru melakukan refleksi tentang proses

pembelajaran, dengan refleksi akan diketahui kelemahan yang

terjadi selama proses pembelajaran untuk diperbaiki pada siklus

berikutnya.

Satu siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,

14
observasi, evaluasi, dan refleksi. Untuk memantapkan hasil

tindakan, tiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan.

Peneliti melakukan observasi secara terus menerus terhadap proses

yang dilakukan. Di sini peneliti juga berperan sekaligus sebagai

pengajar.

4. Instrumen Penelitian

a. Dokumentasi

Instrumen penelitian ini berupa: rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) buku daftar kelas, buku daftar nilai, buku

absen dan catatan pembelajaran.

b. Lembar observasi

Observasi terhadap siswa mengamati 8 kelompok aspek

yang mencerminkan aktivitas siswa baik secara fisik maupun

mental dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek tersebut adalah:

1) Aktivitas Visual (visual activities), meliputi: membaca,

memperhatikan gambar demonstrasi, pekerjaan orang lain,

guru.

2) Aktivitas Oral (oral activities), misalnya: menyatakan,

merumuskan, bertanya, memberi saran, berpendapat, diskusi,

interupsi.

3) Aktivitas Pendengaran (listening activities), misalnya:

mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4) Aktivitas Menulis (writing activities), misalnya: menulis

15
cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

5) Aktivitas Menggambar (drawing activities), misalnya:

menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6) Aktivitas Motorik (motor activities), misalnya: melakukan

percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain,

berkebun, beternak.

7) Aktivitas Mental (mental activities), misalnya: menanggapi,

mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat

hubungan, mengambil keputusan.

8) Aktivitas Emosional (emotional activities), misalnya: menaruh

minat, merasa bosan, gembira, semangat, bergairah, berani,

tenang, gugup (Sardiman, 2011:101).

Setiap item diberikan skor. Skor setiap item adalah 1-5

sesuai dengan kemunculan indikator pada masing-masing aspek.

Pada akhir proses pembelajaran skor setiap item dijumlahkan,

ditentukan skor rata-rata, dan dikategorikan. Skor minimal adalah

8 (1x8) dan skor maksimal adalah 40 (5x8). Nilai rata-rata (mean)

diperoleh dengan rumus:

Keterangan:

X : nilai rata-rata
: jumlah skor peserta
: jumlah peserta tes (Arikunto, 2010:264).

Setelah dilakukan pengukuran terhadap aktivitas siswa

16
dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, misalnya kita

menetapkan tingkat keberhasilan proses belajar siswa adalah:

kurang aktif, cukup aktif, aktif dan sangat aktif. Dengan skor

aktivitas 8 40, ditetapkan kriteria sebagai berikut:

Tabel 1.2 Kriteria Aktivitas Siswa

Kriteria Skor Kategori Skor


32 skor 40 Sangat Aktif
24 skor < 32 Aktif
15 skor < 24 Cukup Aktif
8 skor < 15 Kurang Aktif
.

Pembelajaran dikatakan berhasil jika persentase siswa yang aktif

minimal mencapai 75% dari total jumlah siswa.

c. Tes Lisan

Lembar Tes Lisan digunakan untuk memperoleh data

mengenai kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa. Tes

lisan yaitu tes yang dilaksanakan melalui komunikasi langsung

tatap muka antara peserta didik dengan satu atau beberapa penguji.

Pertanyaan ataupun jawabannya disampaikan secara langsung atau

spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman

penskoran. Lembar tes lisan terdiri dari beberapa surah-surah

pendek untuk dihafalkan oleh siswa yang memiliki skor tertentu

sesuai dengan bobot soal masing-masing (lembar soal terlampir).

Nilai yang diperoleh masing-masing individu kemudian

dicari nilai rata-rata kelas, ketuntasan belajar individu dan klasikal.

Siswa dikatakan tuntas jika memperoleh nilai minimal 70. Siswa

17
yang belum tuntas dianalisa penyebabnya untuk kajian siklus-

siklus selanjutnya. Pembelajaran dikatakan berhasil jika minimal

85% dari jumlah siswa memperoleh nilai minimal 70.

5. Pengumpulan Data

a. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa kelas

II MI Suruh 01 yang berjumlah 20 siswa (L=6, P=14) dan guru kelas

II sebagai sumber data primer. Sumber data yang lain adalah data

sekunder yaitu arsip, dokumen, tes hasil belajar, hasil observasi dan

hasil wawancara.

b. Jenis data

1) Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka

dan sifat informasi yang dikandungnya berupa informasi

angka-angka (Santosa dan Ashari, 2005:2). Data kuantitatif

dapat berupa data diskrit, yaitu diperoleh melalui

penghitungan, atau dapat berupa data kontinyu, yaitu

diperoleh melalui pengukuran. Data yang didapatkan adalah

nilai kemampuan menghafal surah-surah pendek yang

diperoleh melalui instrumen tes lisan pada setiap akhir siklus.

2) Data kualitatif

Data kualitatif adalah jenis data yang mempunyai sifat

non-angka dan informasi yang dikandungnya adalah informasi

18
yang bukan angka-angka (Santosa dan Ashari, 2005:3). Data

kualitatif dalam penelitian ini berupa kalimat penjelas yang

merupakan hasil pengamatan observer terhadap aktivitas siswa

pada pembelajaran melalui strategi peer lessons.

c. Cara pengambilan data

Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik:

1) Teknik Tes

Tes yaitu alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara

dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010:53).

Tes dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan,

misalnya: melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban,

menerangkan, mencoret jawaban yang salah, melakukan tugas

yang disuruh, menjawab secara lisan, dan sebagainya. Teknik

tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes lisan.

2) Teknik Non-tes

Teknik ini terdiri dari: observasi, wawancara, dan catatan

lapangan.

a) Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan

cara mengamati secara langsung terhadap objek yang

diteliti (Sugiyono, 2009:203). Observasi dilakukan untuk

mengkaji perilaku kelas, aktivitas siswa, dan hal-hal

19
lainnya yang dapat diamati.

b) Wawancara

Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan

tanya jawab langsung atau tidak langsung dengan

narasumber (Sugiyono, 2009:194). Wawancara dilakukan

sebagai studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti.

c) Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah data tertulis tentang segala

hal yang muncul saat penelitian berlangsung. Catatan

lapangan sangat penting karena dapat berisi data-data yang

sangat dibutuhkan untuk menarik kesimpulan yang tepat.

6. Analisis data

Analisis data dilakukan untuk menilai apakah strategi peer

lessons mampu meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah

pendek pada siswa di kelas II MI Suruh 01. Penilaian dilakukan pada

hasil pembelajaran tanpa menggunakan strategi peer lessons dan hasil

pembelajaran dengan menggunakan strategi peer lessons. Kedua hasil

pembelajaran tersebut kemudian dianalisis dan dibandingkan.

Data hasil penelitian yaitu berupa kemampuan menghafal surah-

surah pendek siswa kemudian dianalisis untuk selanjutnya diambil

kesimpulan pada setiap siklus. Masing-masing analisis hasil penelitian

tersebut adalah:

20
a. Aktivitas Siswa

Berdasarkan format lembar observasi lembar aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran terdiri dari 8 item dengan rentang

jawaban 1 sampai 5, maka rentang skor dari 8 - 40. Penentuan

kriteria aktivitas siswa dengan patokan skor dari lembar observasi

aktivitas siswa adalah sebagai berikut:

Tingkat kurang aktif, jika skor aktivitas siswa 8 sampai 18,

Tingkat cukup aktif, jika skor aktivitas siswa 19 sampai 29,

Tingkat aktif, jika skor aktivitas siswa 30 sampai 40.

Target yang ditetapkan adalah persentase minimal tingkat

aktif mencapai 75%, maka penelitian dihentikan. Penilaian

persentase aktivitas siswa dalam kelas menggunakan rumus sebagai

berikut:

K
a 1
x100 %
a
Keterangan:
K = nilai aspek aktivitas siswa dalam kelas
a1 = jumlah siswa dengan kriteria aktif
a = jumlah total siswa

b. Tes Kemampuan menghafal

1) Rata-Rata Kelas

Nilai rata-rata kelas diperoleh dengan rumus berikut:

21
x
x
N
Keterangan:
x = nilai rata-rata kelas
x = jumlah nilai kelas
N = banyak siswa

2) Ketuntasan belajar secara individual

Siswa dikatakan telah tuntas secara individual dalam

belajar apabila telah mencapai nilai minimal 70. Dengan

demikian, siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 belum

tuntas secara individual. Rumus untuk mengukur ketuntasan

belajar secara individual adalah:

NS
b x100
n
Keterangan:
NS = ketuntasan secara individual
b = jumlah jawaban yang benar
n = jumlah seluruh item soal

3) Ketuntasan belajar secara klasikal

Setelah diadakan penelitian tindakan kelas, penulis

mengadakan kuis untuk menganalisis ketuntasan belajar siswa.

Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar

siswa secara klasikal adalah:

P
n 1
x100%
n
Keterangan:
P = nilai ketuntasan belajar
n1 = jumlah siswa tuntas belajar secara individual (nilai

22
minimal 70)
n = jumlah total siswa
Target yang ditetapkan untuk kemampuan menghafal

adalah ketuntasan belajar klasikal siswa mencapai 85%.

H. Sistematika Penulisan

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini disusun dalam bentuk skripsi

dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan berisi: Latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan

penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II Kajian pustaka, berisi mengenai: belajar, belajar kelompok,

aktivitas belajar, ketuntasan belajar (ketuntasan individual, kelas dan ideal),

menghafal al-Quran, strategi pembelajaran, peer lessons (tutor sebaya), al-

Quran surah-surah pendek, peer lessons dan kemampuan menghafal.

BAB III Pelaksanaan penelitian berisi gambaran umum penelitian,

deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi

pelaksanaan siklus III.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan memuat: hasil penelitian

dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V penutup memuat: kesimpulan mengenai hasil penelitian dan

saran yang penulis berikan kepada beberapa pihak yang terkait.

23
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

Hamalik (2007:36) menyatakan bahwa belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Pengertian ini adalah pengertian

belajar yang populer. Hamalik juga menyatakan bahwa belajar adalah

memperoleh pengetahuan, belajar adalah latihan-latihan pembentukan

kebiasaan secara otomatis. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah

laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.

Menurut Gagne (dalam Agus Suprijono, 2009:2), belajar adalah

disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas.

Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses

pertumbuhan seseorang secara alamiah. Latihan-latihan dan pengulangan-

pengulangan tersebut didefinisikan oleh Gagne sebagai aktivitas. Perubahan

dari proses pertumbuhan tidak disebut sebagai belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat peneliti menyimpulkan bahwa belajar

adalah usaha sadar seseorang menuju ke arah perubahan tingkah laku melalui

serangkaian aktivitas tertentu yang dilakukan secara sadar.

B. Belajar Kelompok

Kelompok bukanlah semata-mata sekumpulan orang. Kumpulan

dikatakan kelompok apabila ada interaksi, mempunyai tujuan, berstruktur,

groupness. Interaksi adalah saling memengaruhi individu satu dengan

24
individu yang lain. Interaksi dapat terjadi secara fisik, non-verbal, emosional

dan sebagainya (Suprijono, 2011:57).

Belajar kelompok merupakan belajar secara berkelompok. Prinsip-

prinsip belajar diterapkan dalam sekumpulan siswa yang saling berinteraksi

dan memiliki tujuan. Masing-masing individu dalam kelompok sadar akan

tugas masing-masing dan memiliki perannya sendiri. Belajar kelompok

selanjutnya disebut sebagai pembelajaran kooperatif jika memenuhi lima

unsur yaitu: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan,

interaksi promotir, komunikasi antaranggota, dan pemrosesan kelompok

(Suprijono, 2011:58).

Pendekatan kelompok dapat mengembangkan sikap sosial siswa. Siswa

dibina untuk mengendalikan sikap egois sehingga terbina kesetiakawanan

sosial di kelas. Melalui cara ini persaingan yang positif terjadi di kelas dalam

rangka mencapai prestasi belajar yang optimal. Pada akhirnya akan tercipta

siswa yang aktif, kreatif, dan mandiri melalui belajar kelompok ini

(Djamarah, 2010:55-56).

Belajar kelompok merupakan salah satu pendekatan yang digunakan

dalam pengelolaan kelas. Djamarah (2010:183) menjelaskan bahwa

pengelolaan kelas adalah suatu proses untuk menciptakan kelas sebagai suatu

sistem sosial, dimana proses kelompok merupakan yang paling utama.

Dengan kata lain pengelolaan kelas erat hubungannya dengan bagaimana

caranya mengubah kelas menjadi sebuah kelompok belajar yang efektif.

Kegiatan di kelas harus diarahkan pada kepentingan bersama dan sedikit

25
mungkin kegiatan yang bersifat individual. Sedangkan tugas guru adalah

memelihara kelompok belajar agar menjadi kelompok yang efektif dan

produktif. Guru harus bisa mengaktifkan siswa bekerja sama dalam

kelompok. Untuk mencapai hal tersebut, guru harus memperhatikan prinsip-

prinsip pengelolaan kelas yaitu: hangat dan antusias, tantangan, bervariasi,

keluwesan, penekanan pada hal-hal yang positif, penanaman disiplin diri

(Djamarah, 2010:186).

Menurut Hamalik (2010:154-155), belajar kelompok terlaksana dalam

proses kelompok. Para anggota kelompok saling berhubungan dan

berpartisipasi, memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan hal tersebut, maka jika ada satu orang siswa yang tidak aktif

berpartisipasi dalam kelompok, maka belajar kelompok tidak akan terlaksana.

Oleh sebab itu, dalam belajar kelompok semua anggotanya harus memiliki

hubungan satu sama lain, memberikan sumbangan pemikiran, mendapatkan

pembagian tugas yang merata dan bersifat dinamis.

C. Aktivitas Belajar

Menurut Hamalik (2007:89), dalam diri masing-masing siswa terdapat

prinsip aktif yaitu keinginan berbuat dan bekerja sendiri. Segala sesuatu yang

dilakukan baik berupa kegiatan fisik maupun kegiatan nonfisik merupakan

suatu aktifitas. Aktivitas selama proses belajar mengajar merupakan salah satu

indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Aktivitas belajar merupakan prinsip atau azas yang sangat penting di

dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas yang dimaksud di sini bukan

26
hannya aktivitas fisik tetapi mencakup mental. Pada kegiatan belajar, kedua

aktivitas tersebut saling berkait. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat aktif

dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak

hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Peserta didik yang

mempunyai aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja

sebanyak-banyaknya dalam rangka pembelajaran. Seluruh peranan dan

kemauan dikerahkan dan diarahkan supaya daya itu tetap aktif untuk

mendapatkan hasil pengajaran yang optimal (Sardiman, 2011: 100).

Hamalik (2011:171) menjelaskan bahwa pengajaran yang efektif

adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar

sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Siswa belajar sambil bekerja

sehingga mampu memperoleh pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek

tingkah laku yang lain.

Paul D. Dierich dalam Hamalik (2011:172-173) mengemukakan

tentang 8 kelompok aktivitas belajar siswa.

1. Kelompok Kegiatan-kegiatan Visual

Terdiri dari kegiatan: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati

eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja

atau bermain.

b Kelompok Kegiatan-kegiatan Lisan (Oral)

Meliputi kegiatan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadia, mengajukan pertanyaan, memberi

saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

27
c Kelompok Kegiatan-kegiatan mendengarkan

Terdiri dari: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan

percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan,

mendengarkan radio.

d Kelompok Kegiatan-kegiatan menulis

Antara lain terdiri dari: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa

karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes,

dan mengisi angket.

e Kelompok Kegiatan-kegiatan Menggambar

Kelompok ini terdiri dari: menggambar, membuat grafik, chart,

diagram peta, dan pola.

f Kelompok Kegiatan-kegiatan metrik

Kelompok metrik terdiri dari: melakukan percobaan, memilih alat-

alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan

permainan, menari, dan berkebun.

g Kelompok Kegiatan-kegiatan mental

Terdiri dari: merenungkan, memecahkan masalah, menganalisis

faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

h Kelompok Kegiatan-kegiatan emosional

Termasuk di dalamnya: minat, membedakan, berani, tenang.

Delapan kelompok aktivitas tersebut akan diukur kemunculannya saat

pembelajaran dilaksanakan. Peneliti menyusun delapan aktivitas tersebut ke

28
dalam lembar observasi dan menyesuaikannya dengan materi menghafal

surah-surah pendek.

D. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam

pembelajaran yang mensyaratkan siswa menguasai secara tuntas seluruh

standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu

(Hamdani, 2011:60). Ketuntasan belajar dipengaruhi oleh faktor model

pembelajaran, peran guru, dan peran siswa.

KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran berdasarkan hasil

forum MGMP di satuan pendidikan. Kriteria ketuntasan menunjukkan

persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka

maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan

ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75.

Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah

target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap. KKM harus

dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam

menyikapi hasil belajar peserta didik (Hamdani, 2011:60-61). Penetapan nilai

kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar

minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya

dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar

dan standar kompetensi.

1. Ketuntasan Belajar Individual

Ketuntasan belajar individual adalah secara individu siswa

29
berhasil memperoleh kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan pada

awal tahun pelajaran. Pada penelitian ini, KKM ditetapkan 70. Artinya

untuk dikatakan tuntas, minimal siswa harus mampu menguasai 70%

dari materi yang diajarkan kepadanya.

2. Ketuntasan Belajar Kelas

Ketuntasan belajar kelas adalah persentase siswa yang berhasil

mencapai KKM pada kelas bersangkutan. Ketuntasan belajar kelas

digunakan sebagai penentu keberhasilan kegiatan pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

3. Ketuntasan Belajar Ideal

Ketuntasan belajar ideal adalah bahan yang dipelajari dikuasai

sepenuhnya oleh siswa atau disebut penguasaan penuh (Hamdani,

2011:60).

E. Menghafal al-Quran

Ali (2008:93) menulis bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang

memuat firman-firman Allah, sama benar dengan yang disampaikan oleh

Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai rasul-Nya sedikit demi

sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Tujuan diturunkannya Al-Quran

adalah sebagai pedoman bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupannya

agar mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat.

Zawawie (2011:71) mengatakan bahwa menghafal Al-Quran bukan

hal yang tidak mungkin dan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan.

30
Anjuran menghafal Al-Quran telah ada dalam firman Allah SWT dalam Al-

Quran surat Al-Qamar ayat 22.

Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, Maka


Adakah orang yang mengambil pelajaran? (Depag RI, 2005:530).

Menghafalkan Al-Quran hukumnya fardu kifayah. Artinya adalah

tidak semua orang Islam diwajibkan menghafal Al-Quran. Kewajiban ini

sudah cukup terwakili dengan adanya beberapa orang yang mampu

menghafalkannya. Hukum fardu kifayah ini merupakan bukti kasih sayang

Allah. Jika diwajibkan ke semua orang Islam, tentu akan memberatkan karena

Al-Quran bukan benda sembarangan dan menghafalkannya harus mengikuti

aturan-aturan khusus (Zawawie, 2011:72-73).

1. Keutamaan Orang yang Hafal Al-Quran

Zawawie (2011:73) menulis bahwa orang yang hafal Al-Quran

memiliki beberapa keutamaan.

a. Ahli Surga dan Memiliki Syafaat Khusus

Orang yang hafal Al-Quran diberikan keutamaan oleh Allah

berupa mampu memberikan syafaat kepada sepuluh keluarganya yang

dipastikan masuk neraka (Zawawie, 2011:73-74).

b. Memiliki Doa yang Mustajab (Manjur)

Seseorang yang hafal Al-Quran dianugerahi Allah dengan

doa yang manjur. Doa ini dapat mereka panjatkan untuk kepentingan

dunia atau akhirat (Zawawie, 2011:74).

31
c. Merupakan Nikmat yang Agung

Menghafal Al-Quran bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan

semua orang. Oleh sebab itu, mampu menghafal Al-Quran

merupakan nikmat yang agung. Tidak ada nikmat lain yang lebih

besar daripada kemampuan menghafal Al-Quran (Zawawie,

2011:75).

d. Terjaga Akalnya

Salah satu anugerah yang diberikan oleh Allah kepada para

penghafal Al-Quran adalah mereka akan selalu terjaga akalnya. Oleh

sebab itu, mereka akan selalu ingat hafalannya walaupun sudah tua

(Zawawie, 2011:75).

e. Orang Paling Kaya

Kekayaan paling hakiki bukan dihitung dari banyaknya harta

tetapi dari banyaknya karunia yang dianugerahkan Allah, yaitu yang

mampu menyelamatkan kehidupannya di dunia dan akhirat. Karena

hafal Al-Quran adalah anugerah Allah paling besar, maka ia juga

termasuk orang paling kaya (Zawiwie, 2011:76).

f. Batinnya Dihiasi dengan Keindahan

Manusia adalah manusia yang suka keindahan. Manusia

cenderung menyukai keindahan yang dipandang oleh mata. Namun

demikian manusia juga menyukai keindahan yang bersifat abstrak,

yang tidak mampu dilihat oleh mata. Keindahan tesebut adalah

keindahan dalam batinnya. Hafalan Al-Quran adalah penghias batin

32
manusia yang mampu membuat batinnya indah dan tidak gersang

(Zawawie, 2011:76-77).

g. Didahulukan untuk Menjadi Imam

Orang yang hafal Al-Quran harus didahulukan untuk menjadi

imam atau pemimpin dalam permasalahan agama, lebih-lebih dalam

shalat. Hal ini karena kebanyakan orang yang lebih banyak hafal Al-

Quran lebih banyak paham ilmu fikih (Zawawie, 2011:77-78).

h. Mulia dan Terhormat di Dalam Masyarakat

Para penghafal Al-Quran adalah orang-orang yang memiliki

kedudukan terhormat dan mulia di masyarakat mereka. Masyarakat

memberikan julukan al-hafidz kepada orang yang hafal Al-Quran

(Zawawie, 2011:78-79).

i. Pemimpin dan Pemegang Bendera Pasukan

Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Rasulullah pernah

memerintahkan seorang pemuda yang hafal Surat Al-Baqarah untuk

memimpin sebuah pasukan (Zawawie, 2011:79-80). Kisah tersebut

menunjukkan betapa muliahnya orang yang hafal Al-Quran.

j. Terlindung dari Segala Keburukan

Orang yang hafal Al-Quran tidak sepantasnya takut tertimpa

keburukan. Hal ini karena ia terlindung dari segala keburukan.

k. Tetap Didahulukan Meskipun Telah Meninggal

Kemulyaan yang diperoleh orang yang hafal Al-Quran tidak

hanya diperoleh saat ia hidup, melainkan juga saat sudah meninggal.

33
Pada peristiwa penguburan para sahabat yang meninggal dunia pada

perang Uhud, Rasulullah memerintahkan agar yang paling banyak

hafal Al-Quran dikuburkan lebih dulu (Zawawie, 2011:80-81).

l. Tidak Terbakar Api Neraka

Api neraka tidak berani membakar jasad penghafal Al-Quran

karena menghormati Al-Quran yang ada di dalam jiwa orang

tersebut. Sebenarnya hafal Al-Quran adalah anugerah yang

dikhususkan oleh Allah kepada umat Nabi Muhammad saw. Bahkan

Nabi Musa a.s. pernah memohon kepada Allah agar umat yang

mampu menghafal kitab-kitab mereka tersebut tergolong umat beliau,

namun Allah menjawab bahwa mereka adalah umat Muhammad saw

(Zawawie, 2011:81-83).

2. Metode Menghafal Al-Quran

Zawawie (2011:73-110) menulis ada beberapa metode yang dapat

digunakan untuk menghafal Al-Quran.

a. Menghafal Sendiri

b. Menghafal Berpasangan

c. Menghafal dengan Bantuan Al-Quran Digital

d. Menghafal dengan Alat Perekam

e. Metode Menghafal dengan Menulis

34
F. Strategi Pembelajaran

Strategi diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-

kaidah untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tenaga, waktu,

serta kemudahan secara optimal. Apabila dihubungkan dengan proses belajar

mengajar, maka strategi adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi

pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup,

dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada anak

didik (Hamdani, 2011:19).

Strategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang

menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas daripada

metode atau teknik pengajaran. Metode atau teknik pengajaran merupakan

bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran menjadi penting apabila

guru mengajar siswa dengan kemampuan, pencapaian, kecenderungan, dan

minat yang bervariasi (Hamdani, 2011:19).

Salah satu strategi yang ada dalam pembelajaran adalah active

learning. Strategi active learning adalah strategi belajar mengajar yang

bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dengan cara melibatkan siswa

secara efektif dan efisien dalam belajar. Belajar dalam cara pandang active

learning adalah membangun makna atau pengertian terhadp pengalaman dan

informasi yang dilakukan oleh siswa, bukan oleh guru (Hamdani, 2011:48-

49).

35
G. Peer Lessons

Peer lessons merupakan salah satu jenis strategi pembelajaran yang

termasuk kategori pembelajaran aktif (active learning). Strategi peer lessons

adalah strategi yang baik digunakan untuk menggairahkan kemauan peserta

didik untuk mengajarkan materi kepada temannya. Strategi ini adalah

penerapan dari pameo yang mengatakan bahwa metode belajar yang paling

baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Melalui mengajarkan

materi kepada orang lain, siswa diarahkan untuk belajar secara lebih baik.

Strategi ini dapat diterapkan secara individual maupun berkelompok. Di akhir

pembelajaran, guru memberikan klarifikasi dan kesimpulan apabila ada

pemahaman siswa yang perlu diluruskan (Zaini dkk, 2008:62-63).

Zaini dkk (2008:62-63) menjelaskan bahwa langkah-langkah strategi

peer lessons adalah:

1. Bagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen

materi yang akan disampaikan

2. Masing-masing kelompok kecil diberi tugas untuk mempelajari satu

topik materi, kemudian mengajarkannya kepada kelompok lain.

3. Setiap kelompok menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi

kepada teman-teman sekelas. Siswa disarankan untuk tidak

menggunakan metode ceramah atau seperti membaca laporan.

4. Guru memberi saran kepada siswa agar:

a. Menggunakan alat bantu visual

b. Menyiapkan media pengajaran yang diperlukan

36
c. Menggunakan contoh-contoh yang relevan

d. Melibatkan sesama peserta didik dalam proses pembelajaran

melalui diskusi, permainan,kuis, studi kasus, dan lain-lain.

e. Memberi kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya

5. Memberi waktu yang cukup bagi siswa untuk persiapan

6. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah

diberikan.

7. Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan

klarifikasi jika ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa.

H. Al-Quran dan Surah-surah Pendek

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, Al-Quran adalah kitab suci

yang memuat firman-firman Allah, sama benar dengan yang disampaikan

oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai rasul-Nya sedikit demi

sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Quran menjadi sumber dan

normat umat Islam dan terbagi menjadi 30 juz, 114 surah, lebih dari 6000 ayat

(Muhammadiyah: 6666 ayat, Masjid Agung al-Azhar Kebayoran: 6236 ayat).

Surat pertama adalah al-Fatihah, surat terakhir adalah an-Nas.

Al-Quran tidak disusun secara kronologis. Lima ayat pertama

diturunkan di gua Hira pada malam 17 Ramadhan tahun pertama sebelum

Hijrah atau pada malam pertama Nuzulul Quran ketika Nabi berusia 40-41

tahun, sekarang terletak di surat al-Alaq (96):1-5. Ayat terakhir yang

diturunkan di padang Arafah, ketika Nabi Muhammad berusia 63 tahun pada

tanggal 9 Zulhijjah tahun ke-10 Hijrah, kini terletak di surat al-Maidah (5):3.

37
Ayat-ayat al-Quran dapat dibedakan menjadi ayat-ayat Makkiyah dan

ayat-ayat Madaniyah. Ayat-ayat Makiyah yaitu ayat-ayat yang diturunkan di

Mekkah, umumnya pendek-pendek, terdiri dari 86 surat 4.780 ayat, dimulai

dengan ya ayyuhannas, diturunkan selama 12 tahun 13 hari, umumnya

mengenai tauhid, hari kiamat, akhlak dan kisah-kisah umat terdahulu. Ayat

Madaniyah yaitu ayat-ayat yang diturunkan di Madinah, umumnya panjang-

panjang, dadiri dari 28 surat 1.456ayat, dimulai dengan ya ayyuhallazina

amanu, diturunkan selama 10 tahun 2 bulan 9 hari, memuat soal hukum,

keadilan, masyarakat dan sebagainya (Ali, 2008:94-95).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka definisi surah-surah pendek di

dalam Al-Quran adalah surah-surah Makkiyah. Jumlah surah-surah pendek di

dalam Al-Quran berjumlah 86 surah. Sedangkan surah-surah pendek yang

akan dihafalkan oleh siswa kelas II MI Suruh 01 adalah: surah al-Qadr, surah

al-Maun, surah al-Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-Ashr.

I. Peer Lessons dan Kemampuan Menghafal

Peer Lessons adalah sebuah strategi pembelajaran yang tergolong

strategi pembelajaran aktif. Strategi ini digunakan untuk menggairahkan

kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada temannya. Belajar yang

paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Melalui

mengajarkan kepada teman yang lain diharapkan siswa dapat belajar dengan

lebih baik.

Berkaitan kemampuan menghafal siswa, terdapat salah satu metode

belajar menghafal Al-Quran yang telah dijelaskan oleh Zawawie (2011:108),

38
yaitu menghafal berpasangan. Pada menghafal berpasangan ini, hafalan

dilakukan oleh dua orang secara bersama-sama. Hafalan dimulai dengan

menyepakati ayat-ayat yang akan dihafal. Langkah-langkahnya adalah:

1. Memilih kawan menghafal yang cocok dan menentukan surat serta waktu

yang telah disepakati bersama.

2. Saling membuka mushaf Al-Quran pada bagian ayat yang akan

dihafalkan, lalu salah satu dari keduanya membaca ayat tersebut,

sedangkan yang lain mendengarkan dengan serius dan berusaha merekam

bacaan di otaknya. Selanjutnya dilakukan bergantian. Setelah selesai,

pendengar mengulang ayat tersebut tanpa melihat. Hal ini juga dilakukan

bergantian. Proses ini diulang sampai beberapa kali sampai keduanya

yakin telah berhasil menghafalkan ayat tersebut.

3. Proses selanjutnya adalah praktik tarabbuth, yaitu menyambung ayat-ayat

yang telah berhasil dihafalkan.

4. Terakhir, saling menguji hafalan diantara keduanya (Zawawie, 2011:108).

Adapun langkah-langkah strategi peer lessons yang diterapkan ke

dalam materi menghafal surah-surah pendek antara lain:

1. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4

siswa.

2. Masing-masing kelompok kecil diberi tugas untuk menghafalkan surah-

surah pendek tertentu, kemudian mengajarkannya kepada kelompok lain.

3. Minta setiap kelompok menyiapkan strategi yang tepat untuk menghafal

surah-surah pendek. Siswa diminta untuk menggunakan metode

39
menghafal yang paling disukai dengan arahan guru. Setelah itu

memperlihatkan hafalannya di depan kelas.

4. Guru memberikan beberapa saran:

a. Menggunakan alat bantu visual

b. Menyiapkan media pengajaran yang diperlukan

c. Menggunakan contoh-contoh yang relevan

d. Memberi kesempatan kepada yang lain untuk bertanya

5. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun di

luar kelas.

6. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah diberikan

7. Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan

klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari hafalan peserta didik.

40
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian

1. Sejarah Singkat MI Suruh 01

Madrasah Ibtidaiyah Suruh 01 merupakan lembaga pendidikan

formal yang diselenggarakan oleh yayasan LP Maarif. Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Suruh 01 didirikan pada tahun 1961. Bangunan sekolah

berdiri di atas tanah wakaf seluas 678 m2. MI Suruh 01 terletak di Jalan

Ploso Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

2. Profil MI Suruh 01

a. Nama Sekolah : MI Suruh 01

b. Alamat :

Jalan : Jl. Ploso

Desa/Kec. : Suruh/Suruh

Kabupaten : Semarang

No. Telp/HP :-

c. Nama Yayasan : Maarif

Alamat/Tlp. : Ungaran/(024) 70111712

d. NSS/NSM/NDS : 112332204058

e. Jenjang Akreditasi : B

f. Tahun didirikan : 1961

g. Tahun Beroperasi : 1961

41
h. Kepemilikian tanah : Swasta (Pribadi)

Status Tanah : Wakaf

Luas Tanah : 678 m2

i. Status Bangunan : Pribadi

Surat Izin Bangunan: No. 013271810506002 Tahun 2007

Luas Seluruh Bangunan : 502 m2

3. Lokasi

1. Geografi : Dataran tinggi

2. Potensi Wilayah : Pertanian

3. Wilayah : Pedesaan

4. Visi dan Misi MI Suruh 01

1. Visi

Terwujudnya siswa yang disiplin, terampil, cerdas, berbudi luhur dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Misi

a. Menanamkan sikap yang bekerja keras, ulet dan bertanggung jawab

b. Menumbuhkan siswa yang kreatif dan inovatif

c. Menciptakan siswa yang berpengetahuan luas dan berprestasi

d. Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur

e. Membentuk perilaku siswa yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan YME.

42
5. Jumlah Siswa MI Suruh 01

Jumlah siswa MI Suruh 01 mengalami naik turuh dari tahun ke

tahun. Data siswa di MI Suruh 01 mulai tahun 2005/2006 sampai dengan

tahun 2011/2012 dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Keadaan Siswa MI Suruh 01

Jumlah Sis wa
Tahun
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah
Pelajaran Total
L P L P L P L P L P L P L P
2005/2006 9 12 11 10 10 12 7 10 7 9 8 8 52 61 113
2006/2007 18 7 9 7 11 11 10 5 6 10 9 8 63 48 111
2007/2008 8 7 7 7 16 7 8 7 9 10 10 6 58 44 102
2008/2009 8 7 7 7 16 7 8 7 9 10 10 6 58 44 102
2009/2010 13 10 6 8 7 11 6 12 7 7 10 8 49 56 105
2010/2011 5 12 12 9 6 8 12 7 12 5 7 7 54 48 102
2011/2012 7 4 6 14 12 9 8 6 15 8 10 5 58 46 104
Sumber: Dokumen MI Suruh 01 Tahun 2011

Tabel 3.1 memperlihatkan bahwa dalam tujuh tahun terakhir

(2005-2011), jumlah siswa di MI Suruh 01 mengalami pasang surut.

Namun demikian, pada tahun pelajaran 2011/2012 ini jumlah siswa di MI

Suruh 01 mengalami peningkatan dari 102 siswa pada tahun pelajaran

2010/2011 menjadi 104 pada tahun pelajaran 2011/2012.

Peneliti memutuskan untuk mengadakan penelitian di kelas II.

Jumlah siswa di kelas II MI Suruh 01 pada tahun 2012 adalah 20 orang

dengan komposisi 14 perempuan dan 6 laki-laki. Data mengenai siswa

kelas II adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Data Siswa Kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012

Jenis
No Nama
Kelamin
1 Adila Setyawati P
2 Bagus Septian Nugraha L
3 Dwi Rahmawati P

43
Jenis
No Nama
Kelamin
4 Ihsanul Muttaqin L
5 Mega Yulia Prasasti P
6 Meli Tri Astuti P
7 Muhammad Reza L
8 Marcel rina Pantiyarti P
9 Novia Isaroh P
10 Nur Aini P
11 Nurul Azizah P
12 Nurfa Nurul Hidayah P
13 Nur Setyaningrum P
14 Nur Wahidatus Sholihah P
15 Santi Wigrayani P
16 Sheffa Nizham Afik L
17 Slamet Daryanto L
18 Wahidatul Azizah P
19 Yeni Lestari P
20 Angga Febrian L
Sumber: Dokumen MI Suruh 01 Tahun 2012

6. Tenaga Pengajar MI Suruh 01

MI Suruh 01 memiliki 9 orang guru ditambah dengan seorang

kepala sekolah dan seorang petugas perpustakaan. Adapun data lengkap

mengenai tenaga pengajar di MI Suruh 01 adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3 Keadaan Guru MI Suruh 01 Tahun 2012

No Nama Pendidikan Jabatan


1 Muh. Zaini, A.Ma D2 Kepala Sekolah/ Guru
Kelas VI
2 Tri Sundari S1 Guru Kelas V
3 Sri Sunarsih, A.Ma D2 Guru Kelas II
4 Masruroh, A.Ma D2 Guru Kelas I
5 Muh. Jahir, s.Pd S1 Guru Aswaja
6 Wiwik Wiji Lestari, S.Pd.I S1 Guru Kelas IV
7 Ali Imron PGAN Guru Penjaskes/KTK
8 Mahfudi S1 Guru Kelas III
9 Muallim S1 Guru Bahasa Arab
10 Istar Isroat S1 Buru Bhs. Inggris
11 Asih Sugiarti MAN Perpustakaan
Sumber: Dokumen MI Suruh 01 Tahun 2012

Dari Tabel 3.3 dapat diketahui bahwa sebagaian besar tenaga

pendidik dan kependidikan di MI Suruh 01 berpendidikan S1 (6 orang).

Sisanya berpendidikan D2 (3 orang), dan SLTA sederajat (2 orang).

44
Jumlah laki-laki dan perempuan hampir berimbang, yaitu laki-laki 5 orang

(45%) dan perempuan 6 orang (55%).

7. Struktur Organisasi MI Suruh 01

Struktur organisasi MI Suruh 01 dapat dilihat pada gambar 3.1

berikut.

KEPALA SEKOLAH
NARA SUMBER KOMITE
Muh. Zaini, A.Md

GURU KELAS I GURU KELAS II


Masruroh, A.Ma Sri Sunarsih, A.Md

GURU EKLAS III GURU KELAS IV


Mahfudi, S.Pd.I Wiwik Sri Wiji Lestari, S.Pd.I

GURU KELAS V GURU KELAS VI


Tri Sundari, S.Pd.I Muh. Zaini, A.Ma

GURU ASWAJA GURU B. ARAB GURU B. INGGRIS GURU PENJAS


Muh. Jahir,S.Pd Muallim Istar isroati, S.Pd Ali Imron

BENDAHARA SEKRETARIS SARPRAS PENJAGA


Wiwik Sri Wiji Lestari Masruroh Tri Sundari, S.Pd.I A. Munawir

SISWA

MASYARAKAT

Keterangan:
garis koordinasi
garis komando
Gambar 3.1. Struktur Organisasi MI Suruh 01

45
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus

Kegiatan penelitian dimulai dengan prasiklus. Prasiklus penelitian

dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2012. Kegiatan pembelajaran belum

menerapkan strategi peer lessons. Materi yang diajarkan adalah Surah al-

Kafirun dan surah al-Maun. Prasiklus bertujuan untuk mengetahui kondisi

awal siswa berupa kemampuan menghafal surah-surah pendek. Selain itu

prasiklus juga bertujuan untuk mencari permasalahan penelitian yang

sebelumnya telah dicari dengan wawancara terhadap siswa dan guru.

Peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah

disiapkan sebelumnya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada

saat pembelajaran berlangsung, observasi dilakukan untuk mengukur

pengaruh strategi peer lessons terhadap aktivitas siswa. Untuk mengetahui

aktivitas belajar siswa, peneliti menggunakan teknik observasi kepada siswa.

Lembar observasi diisi oleh guru mitra yang memperhatikan suasana

pembelajaran. Pada akhir pembelajaran dilakukan tes lisan hafalan surah-

surah pendek untuk mengukur kemampuan menghafal surah-surah pendek

siswa.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Siklus pertama penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Mei

2012. Materi pelajaran adalah Surah al-Kafirun dan surah al-Maun. Tahapan

penelitian yang dilaksanakan adalah:

46
1. Perencanaan

a. Membuat skenario pembelajaran yang berisi langkah-langkah kegiatan

dalam pembelajaran. Skenario pembelajaan tersebut tertuang dalam

RPP dengan menerapkan strategi peer lessons.

b. Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya

penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini, penulis mempersiapkan

media pembelajaran, kertas karton bertulis surah-surah pendek, lembar

kerja siswa, media untuk pelaksanaan strategi peer lessons.

c. Mempersiapkan instrumen penelitian, antara lain: format observasi

untuk keaktifan siswa, soal evaluasi dan instrumen penilaian

kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa.

2. Pelaksanaan

Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Mei 2012. Waktu yang

dipergunakan adalah 3 jam pelajaran atau 2 x 35 menit. Pembelajaran

dilaksanakan dengan strategi peer lessons. Materi pokok yang diajarkan

adalah Surah al-Kafirun dan surah al-Maun. Jalannya proses

pembelajaran adalah:

a. Penulis menggunakan nilai tes pada kegiatan pembelajaran prasiklus

sebagai nilai pretes, yaitu pembelajaran tanpa menggunakan strategi

peer lessons dengan materi yang sama pada siklus I penelitian.

b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai RPP

1) Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a) Menyampaikan salam pembuka yang ramah,

47
b) Memimpin doa,

c) Membaca presensi,

d) Pengkondisian kelas dengan menanyakan keadaan kesehatan,

keluarga, dan keinginan siswa

e) melakukan apersepsi dengan menanyakan:

- Siapakah yang kita sembah?

- Siapakah orang kafir itu?

- Siapa diantara kalian anak yatim?

- Apa yang kalian lakukan jika ada orang meminta-minta?

f) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan

kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini

2) Kegiatan Inti (45 menit)

a) Secara klasikal guru mendemonstrasikan bacaan surah al-

Kafirun dan surah al-Maun

b) Guru membaca surah pendek, siswa menirukan bacaan guru

c) Guru menjelaskan aturan belajar dengan strategi tutor sebaya

(peer lessons)

d) Siswa dibentuk berpasangan, terbentuk 10 pasangan siswa.

e) Setiap pasang siswa diminta membaca dan menghafalkan

surah al-Kafirun dan al-Maun dengan menerapkan strategi

tutor sebaya

48
f) Masing-masing pasangan siswa bebas menentukan cara paling

baik untuk menghafal surah dan arti surah pendek yang

dihafalkan

g) Guru memberikan bimbingan kepada masing-masing

pasangan tentang cara menghafal mereka

h) Masing-masing pasangan siswa mendemonstrasikan hafalan

dan arti surah al-Kafirun dan al-Maun

i) Guru memberikan kesempatan pasangan siswa lain untuk

bertanya

j) Guru meluruskan dan menyempurnakan hafalan masing-

masing pasangan siswa

k) Guru memberikan penghargaan pada 4 (empat ) siswa yang

berprestasi (hafalannya paling baik) dan memotivasi siswa lain

yang kurang.

3) Penutup (15 menit)

a) Secara klasikal guru mengulang kembali materi surah al-

Kafirun dan al-Maun

b) Siswa mengerjakan evaluasi

c) Menyampaikan tugas individual tertulis tentang surah al

Kafirun dan al Maun dan tugas untuk belajar membaca surah

al-Fil dan al-Ashr

d) Salam

49
3. Observasi

Observasi pada penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada saat

kegiatan pembelajaran berlangsung dan pada akhir pembelajaran.

Observasi tersebut dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi.

Observasi ini dilakukan guru sendiri sebagai peneliti dan meminta guru

lain untuk ikut serta menjadi observer. Observasi yang dilakukan guru

kolaborator memiliki kontribusi dalam mengetahui kondisi kelas saat

kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan tujuan observasi adalah

untuk mengetahui aktivitas siswa saat strategi peer lessons diterapkan.

Berikut adalah lembar observasi terhadap aktivitas siswa yang

digunakan oleh peneliti pada setiap siklus penelitian.

Tabel 3.4 Format Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Siswa

No. Indikator Deskriptor Aktivitas Skor


1. Aktivitas Visual (visual membaca buku/teks
activities) memperhatikan gambar
memperhatikan demonstrasi
memperhatikan guru

2. Aktivitas Oral (oral menyatakan


activities) bertanya
memberi saran
berpendapat

3. Aktivitas Pendengaran mendengarkan uraian


(listening activities) mendengarkan percakapan
mendengarkan hafalan
mendengarkan pendapat

4. Aktivitas Menulis menulis huruf hijaiyah


(writing activities) menulis arti ayat
menulis laporan
menyalin surah pendek

5. Aktivitas Menggambar menggambar kaligrafi


(drawing activities) membuat grafik
mewarnai gambar

50
No. Indikator Deskriptor Aktivitas Skor
membuat diagram

6. Aktivitas Motorik (motor maju untuk menghafal


activities) mengacungkan jari untuk bertanya
bermain
bertepuk tangan

7. Aktivitas Mental (mental menanggapi pendapat


activities) mengingat kembali hafalan
memecahkan soal surah pendek
melihat hubungan antar materi

8. Aktivitas Emosional berminat pada pelajaran


(emotional activities) gembira saat belajar
bersemangat
berani bertanya

Lembar observasi terhadap siswa mengamati 8 aspek aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran. Melalui lembar observasi ini peneliti

akan mengetahui kelebihan strategi peer lessons ketika diterapkan untuk

memecahkan masalah rendahnya kemampuan menghafal surah-surah

pendek. Kriteria penilaiannya adalah: nilai 5 jika semua deskriptor

tampak, nilai 4 jika hanya 3 deskriptor tampak, nilai 3 jika hanya 2

deskriptor tampak, nilai 2 jika hanya 1 deskriptor tampak, dan nilai 1 jika

tidak ada deskriptor tampak. Hasil observasi kemudian dianalisis untuk

mengetahui aktivitas apa saja yang berkembang pada diri siswa.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil pengamatan

aktivitas siswa, dan hasil evaluasi pembelajaran terhadap pencapaian

kompetensi dasar yang diinginkan. Pada tahap refleksi, peneliti melakukan

kajian tentang proses penelitian tindakan mengenai apa yang telah dan

51
yang belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi dan

tindakan apa yang perlu dilakukan. Refleksi yang penulis lakukan adalah

kegiatan analisis, sintesis, interpretasi, dan eksplanasi terhadap semua

informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan siklus I. Penulis

menguraikan dan mencari kaitan antara satu hal dengan hal yang lain,

membandingkannya dengan pengalaman sebelumnya terkait dengan teori

yang relevan. Hasil refleksi pada siklus I kemudian menjadi perbaikan

untuk pelaksanaan siklus II.

Pada akhir kegiatan refleksi, penulis mencari solusi atas

permasalahan-permasalahan yang ditemukan selama siklus I penelitian.

Solusi tersebut kemudian menjadi acuan dalam perbaikan siklus yang

akan dilaksanakan pada siklus II dan dimasukkan dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) perbaikan.

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Siklus kedua penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Mei

2012. Materi yang diajarkan adalah Surah al-Fil dan surah al-Ashr. Waktu

yang dialokasikan 2 x 35 menit. Strategi yang dipergunakan adalah peer

lessons. Adapun langkah-langkah tindakan adalah:

1. Perencanaan

a. Peneliti mengkaji permasalahan-permasalahan mengenai pembelajaran

sebelumnya (siklus I) bersama guru kolaborator. Permasalahan yang

ditemukan kemudian dicari solusinya untuk diterapkan dalam siklus II.

52
b. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

strategi peer lessons.

c. Peneliti menyiapkan sarana prasarana pembelajaran antara lain: lembar

absensi, buku pelajaran, lembar penilaian, daftar soal, karton

bertuliskan surah-surah pendek, bintang kertas warna-warni.

2. Pelaksanaan

Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai RPP.

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

1) Menyampaikan salam pembuka yang ramah,

2) doa, guru meminta seorang siswa memimpin doa

3) presensi, guru bertanya kepada ketua kelas siapa yang tidak hadir

4) pengkondisian kelas dengan menanyakan keadaan kesehatan siswa

dan keluarga, dilanjutkan dengan mengulangi materi yang lalu:

membaca surah al Kafirun dan al Maun bersama-sama

5) melakukan apersepsi dengan bertanya:

- Siapa yang tahu tentang Gajah?

- Apa yang kalian lakukan waku jam 6 pagi tadi?

6) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi

yang harus dikuasai siswa hari ini

b. Kegiatan Inti (45 menit)

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi peer

lessons.

53
1) Guru memperlihatkan gambar seekor gajah dan membacakan

surah al-Fil

2) Guru menjelaskan makna kandungan surah al-Fil

3) Guru memberikan kuis tentang makna kandungan surah al-Fil

4) Siswa menjawab pertanyaan guru

5) Guru membacakan surah al-Ashr

6) Guru menjelaskan makna kandungan surah al-Ashr

7) Guru memberikan kuis tentang surah al-Ashr

8) Siswa menjawab pertanyaan guru

9) Guru menjelaskan strategi tutor sebaya (peer lessons)

berkelompok kepada siswa

10) Guru memilih empat orang siswa yang paling baik hafalannya

berdasarkan nilai siklus I, kemudian mengelompokkan siswa

menjadi empat kelompok @ 5 orang menggunakan teknik ular

tangga

11) Guru menugaskan siswa menghafal surah al-Fil dan surah al-Ashr

dengan strategi peer lessons secara berkelompok (kelompok I dan

III menghafal surah al-Fiil, kelompok II dan IV menghafal surah

al-Ashr)

12) Guru membatasi waktu 30 menit

13) Masing-masing kelompok mengirimkan wakilnya untuk

menghafal di depan kelas dan menjelaskan kandungan surah

14) Siswa yang lain diberi kesempatan bertanya

54
15) Guru meluruskan dan menyempurnakan hafalan siswa dan

pemahaman siswa jika perlu

16) Guru memberikan penghargaan berupa bintang kepada siswa dan

kelompok yang baik dan memotivasi kelompok yang kurang.

c. Kegiatan akhir (15 menit)

1) Guru membimbing siswa menyimpulkan materi / hasil pembelajaran

2) Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti

3) Guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaan rumah pertemuan

yang lalu

4) Menyampaikan tugas pekerjaan rumah tentang surah al-Fiil dan al-

Ashr dan untuk belajar menghafal surah al-Qadr secara kelompok

di rumah

3. Observasi

Kegiatan observasi yang dilakukan sama seperti observasi pada

siklus I. Observasi dilakukan sejak tindakan dilakukan. Observasi

dilakukan dengan bantuan guru kolaborator.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi pada siklus II pada dasarnya sama dengan

kegiatan refleksi pada siklus I. Refleksi dilakukan terhadap aktivitas

belajar saat pembelajaran berlangsung dan hasil evaluasi pembelajaran

untuk mengukur kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa.

Kegiatan refleksi diakhiri dengan mencari solusi atas

permasalahan yang ditemukan pada siklus II. Solusi atas permasalahan

55
tersebut kemudian menjadi saran untuk perbaikan pelaksanaan siklus III.

Solusi tersebut dituangkan dalam RPP perbaikan untuk siklus III.

E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

Siklus ketiga penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Juni 2012

selama 2 jam pelajaran seperti pada siklus sebelumnya. Materi yang diajarkan

adalah Surah al-qadr.

1. Perencanaan

Dalam tahap ini, tercakup kegiatan sebagai berikut:

a. Menyusun RPP perbaikan

b. Menyusun alat Evaluasi

c. Menyiapkan bahan pembelajaran berupa gambar-gambar mengenai

menjaga kebersihan lingkungan

d. Menyiapkan alat Observasi

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran

sesuai dengan RPP yang telah disempurnakan, yaitu menggunakan

strategi peer lessons, dengan beberapa perbaikan berdasarkan pada

refleksi siklus kedua. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi:

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Membuka pembelajaran dengan:

1) Menyampaikan salam pembuka yang ramah,

2) doa, dipimpin ketua kelas

56
3) presensi, guru meminta masing-masing siswa melihat teman di

sebelahnya, apakah ada yang tidak hadir.

4) pengkondisian kelas dengan menanyakan keadaan kesehatan

siswa dan keluarga, dilanjutkan dengan membaca surah al Fil dan

al Ashr bersama-sama.

5) melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa dalam

mengenal lailatul qadar:

- Siapa yang pernah mendengar kata lailatul qadar? Apa itu?

Kapan turunnya?

- Siapa yang tahu bulan ramadhan? Bulan apa itu?

6) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi

yang harus dikuasai siswa hari ini.

b. Kegiatan Inti (45 menit)

1) Guru menjelaskan pada siswa tentang malam lailatul qadr

2) Guru meminta salah seorang siswa membaca surah al-Qadr

3) Guru bertanya kepada siswa arti surah al-Qadr

4) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok @ 5 siswa

menggunakan teknik ular tangga

5) Masing-masing kelompok bertugas menghafalkan surah al-Qadr

dan memahami makna yang terkandung di dalamnya

6) Guru memberi waktu 30 menit bagi siswa mengerjakan tugas

7) Masing-masing kelompok menentukan strategi terbaik bagi

mereka untuk menghafal lebih cepat

57
8) Guru membimbing setiap kelompok dalam menentukan strategi

menghafal yang baik

9) Guru menunjuk secara acak satu siswa setiap kelompok untuk

maju dan menunjukkan hafalannya

10) Guru meluruskan dan menyempurnakan hafalan siswa jika perlu

11) Guru mengajak kelas bertepuk tangan untuk menghargai hasil

kerja siswa dan memotivasi siswa lain

12) Guru memberikan reward berupa bintang kepada siswa

berprestasi

13) Guru memberikan umpan balik

c. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Siswa dibimbing guru menyimpulkan materi/ hasil pembelajaran.

2) Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti

3) Menyampaikan hasil penilaian tugas pekerjaan rumah pertemuan

sebelumnya

4) Memberikan tugas pekerjaan rumah tertulis tentang materi surah

al Qadr

5) Guru dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan doa

6) Salam

3. Observasi

Dalam observasi, peneliti menggunakan lembar pengamatan yang

sama dengan siklus I. Observasi dibantu oleh guru kolaborator. Tujuan

58
observasi adalah untuk menilai kondisi kelas, yaitu aktivitas siswa yang

muncul.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi pada siklus III pada dasarnya sama dengan

kegiatan refleksi pada siklus I dan II. Refleksi dilakukan terhadap

aktivitas belajar saat pembelajaran berlangsung dan hasil evaluasi

pembelajaran untuk mengukur kemampuan menghafal surah-surah

pendek.

59
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini, peneliti menjelaskan mengenai hasil penelitian yang

telah dilakukan sesuai dengan urutan tujuan penelitian. Pada setiap siklus

akan dipaparkan mengenai empat tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini

adalah: mengetahui permasalahan pembelajaran mata pelajaran al-Quran

hadis, mengetahui kelebihan strategi peer lessons, mengetahui apakah

strategi peer lessons dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah

pendek siswa, dan mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa. Penulis

berharap keempat tujuan penelitian tersebut dapat terjawab dengan

melakukan penelitian tindakan kelas ini.

Untuk mengetahui permasalahan pembelajaran yang ada pada mata

pelajaran al-Quran hadis, peneliti melakukan wawancara terhadap siswa dan

guru mata pelajaran al-Quran hadis di kelas bersangkutan. Hasil wawancara

ini kemudian dikuatkan dengan melakukan prasiklus penelitian. Hasil

wawancara awal terhadap siswa disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil Wawancara Terhadap Siswa

No Keterangan F % Keterangan
1 Senang Pelajaran Al-Qur'an Hadis 7 35,0% 13 (65%) menjawab tidak
2 Senang menghafal surah-surah 10 50,0% 9 (45%) tidak, 1 (5%) tidak
pendek tahu
3 Kesulitan menghafal surah pendek 13 65,0% 6 (30%) tidak, 1 (5%) tidak
tahu
4 Menghafal surah-surah pendek di 9 45,0% 11 (55%) tidak
rumah
5 Yang mengajari menghafal

60
No Keterangan F % Keterangan
a. Ayah, Ibu, Kakek 5 25,0%
b. Guru mengaji 4 20,0%
c. Tidak ada 11 55,0%
Sumber: hasil wawancara terhadap siswa kelas II MI Suruh 01 tanggal 5 Mei 2012

Berdasarkan wawancara peneliti kepada guru kelas II MI Suruh 01,

ditemukan beberapa hal penting. Siswa kurang bersemangat dan kurang

senang saat belajar al-Quran hadis. Siswa banyak yang main di kelas.

Sedangkan prestasi belajar siswa kurang memuaskan. Kendala yang dihadapi

adalah bagaimana cara meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah

pendek siswa (lampiran).

Selain berdasarkan wawancara, peneliti juga melakukan studi

dokumentasi terhadap nilai ulangan siswa. KKM untuk mata pelajaran Al-

Quran Hadis adalah 70. Hasil ulangan siswa dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Hasil Ulangan Siswa Kelas II MI Suruh 01

Kompetensi Dasar
No Nama L/P
4.1 Ketuntasan 4.2 Ketuntasan
1 Adila Setyawati P 75 Tuntas 72 Tuntas
2 Bagus Septian Nugraha L 65 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
3 Dwi Rahmawati P 65 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
4 Ihsanul Muttaqin L 70 Tuntas 65 Tidak Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti P 73 Tuntas 75 Tuntas
6 Meli Tri Astuti P 65 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
7 Muhammad Reza L 75 Tuntas 65 Tidak Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti P 75 Tuntas 72 Tuntas
9 Novia Isaroh P 60 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
10 Nur Aini P 72 Tuntas 73 Tuntas
11 Nurul Azizah P 65 Tidak Tuntas 70 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah P 70 Tuntas 55 Tidak Tuntas
13 Nur Setyaningrum P 65 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah P 74 Tuntas 71 Tuntas
15 Santi Wigrayani P 65 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik L 65 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas

61
Kompetensi Dasar
No Nama L/P
4.1 Ketuntasan 4.2 Ketuntasan
17 Slamet Daryanto L 50 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
18 Wahidatul Azizah P 74 Tuntas 75 Tuntas
19 Yeni Lestari P 70 Tuntas 73 Tuntas
20 Angga Febrian L 70 Tuntas 65 Tidak Tuntas
Rata-rata 68,2 64,3
Tuntas 11 55,0% 8 40,0%
Tidak Tuntas 9 45,0% 12 60,0%

Nilai ulangan tersebut di atas adalah nilai untuk dua buah

kompetensi dasar. Kompetensi dasar pertama (4.1) adalah: Melafalkan surah

al-Qadr, surah al-Maun, surah al-Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-Ashr

secara benar dan fasih. Sedangkan kompetensi dasar kedua (4.2) adalah:

Menghafalkan surah al-Qadr, surah al-Maun, surah al-Kafirun, surah al-Fil,

dan surah al-Ashr secara benar dan fasih.

Kelebihan strategi peer lessons diketahui melalui hasil pelaksanaan

penelitian. Peneliti berusaha mencari kelebihan strategi peer lessons pada

pembelajaran al-Quran hadist di kelas II MI Suruh 01 dengan

menerapkannnya di dalam penelitian tindakan kelas ini. Penelitian tindakan

kelas yang peneliti laksanakan terdiri dari prasiklus, siklus pertama, siklus

kedua, dan siklus ketiga.

1. Deskripsi Prasiklus

Prasiklus Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2012.

Pada tahapan ini peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa

menerapkan strategi peer lessons. Materi yang diajarkan adalah surah al-

Kafirun dan surah al-Maun. Metode pembelajaran yang digunakan

62
adalah: ceramah, tanya jawab, penugasan dan demonstrasi. Tahapan

prasiklus penelitian dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan

menghafal surah-surah pendek siswa sebelum strategi peer lessons

diterapkan. Hasil tes kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa

pada prasiklus penelitian dapat diketahui dari tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II
pada prasiklus

No Nama L/P Nilai Kedudukan Nilai

1 Adila Setyawati P 72 Tuntas


2 Bagus Septian Nugraha L 53 Tidak Tuntas
3 Dwi Rahmawati P 55 Tidak Tuntas
4 Ihsanul Muttaqin L 60 Tidak Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti P 70 Tuntas
6 Meli Tri Astuti P 60 Tidak Tuntas
7 Muhammad Reza L 70 Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti P 72 Tuntas
9 Novia Isaroh P 55 Tidak Tuntas
10 Nur Aini P 60 Tidak Tuntas
11 Nurul Azizah P 73 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah P 55 Tidak Tuntas
13 Nur Setyaningrum P 65 Tidak Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah P 70 Tuntas
15 Santi Wigrayani P 62 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik L 72 Tuntas
17 Slamet Daryanto L 60 Tidak Tuntas
18 Wahidatul Azizah P 70 Tuntas
19 Yeni Lestari P 70 Tuntas
20 Angga Febrian L 63 Tidak Tuntas
Rata-rata 64,35
Tuntas 9 45,0%
Tidak Tuntas 11 55,0%

Hasil kegiatan belajar mengajar prasiklus menunjukkan bahwa

nilai rata-rata kelas 64,35. Siswa yang tuntas berjumlah 9 anak (45%)

63
sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 11 orang (55%). Nilai

kemampuan menghafal siswa pada prasiklus ini akan dibandingkan

dengan nilai pada siklus pertama penelitian.

Selain nilai kemampuan menghafal siswa, peneliti juga

melakukan observasi terhadap kondisi siswa saat belajar. Peneliti

melakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama prasiklus penelitian.

Hasil observasi aktivitas siswa terlihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus

No Rentang Nilai F % Keterangan


1 32 - 40 0 0,0% Sangat Aktif
2 24 - 31 0 0,0% Aktif
3 15 - 23 1 5,0% Cukup Aktif
4 8 - 14 19 95,0% Kurang Aktif
Jumlah 20 100,0%

Hasil observasi kondisi kelas menunjukkan bahwa aktivitas siswa

pada prasiklus penelitian tergolong kurang. Hal tersebut diketahui dari

adanya 19 siswa (95%) yang kurang aktif di kelas. Diketahui pula bahwa

ada 1 siswa yang cukup aktif di kelas pada prasiklus.

Aktivitas yang dominan pada kegiatan prasiklus penelitian ini

adalah aktivitas visual, aktivitas oral dan aktivitas pendengaran. Aktivitas

visual berupa memperhatikan guru, aktivitas oral berupa bertanya, dan

aktivitas pendengaran berupa mendengarkan uraian materi. Aktivitas

menulis juga muncul namun tidak dominan. Aktivitas menggambar tidak

muncul sama sekali karena materi menghafal tidak mengakomodasi

kemunculan aktivitas jenis ini. Kemunculan aktivitas motorik berupa

64
siswa maju untuk menghafal masih rendah. Demikian pula dengan

aktivitas mental dan aktivitas emosional siswa. Kedua aktivitas ini juga

tergolong rendah.

Frekuensi banyaknya kemunculan keaktivan siswa pada prasiklus

dapat diketahui dari tabel 4.5.

Tabel 4.5. Kemunculan Keaktifan Siswa Pra Siklus

No Ketegori Aktivitas Skor % Keterangan


1 Visual 37 37,0% Kurang
2 Oral 33 33,0% Kurang
3 Pendengaran 34 34,0% Kurang
4 Menulis 29 29,0% Kurang
5 Menggambar 20 20,0% Kurang
6 Motorik 24 24,0% Kurang
7 Mental 26 26,0% Kurang
8 Emosional 29 29,0% Kurang

Peneliti menemukan bahwa permasalahan-permasalahan yang

ditemukan pada pra siklus penelitian adalah:

a. Aktivitas siswa tergolong kurang. Terlihat pada tabel 4.5 bahwa

kemunculan kategori aktivitas siswa semuanya masih kurang.

b. Keberanian siswa untuk maju ke depan kelas dan menghafal masih

rendah.

c. Manajemen waktu masih belum tepat, karena siswa belum

memperoleh waktu yang cukup untuk menghafal

d. Kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa masih rendah.

Hal ini dilihat dari hasil penilaian pra siklus yang menunjukkan

presentase ketuntasan siswa 45,0% atau baru 9 siswa yang tuntas.

65
2. Deskripsi Siklus I

Siklus I penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2012

dengan materi yang sama dengan prasiklus. Kegiatan belajar mengajar di

dalam siklus I telah menerapkan strategi peer lessons. Hasil tes

kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa pada siklus I penelitian

terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II
pada Siklus I

No Nama L/P Nilai Kedudukan Nilai

1 Adila Setyawati P 74 Tuntas


2 Bagus Septian Nugraha L 60 Tidak Tuntas
3 Dwi Rahmawati P 62 Tidak Tuntas
4 Ihsanul Muttaqin L 65 Tidak Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti P 75 Tuntas
6 Meli Tri Astuti P 75 Tuntas
7 Muhammad Reza L 72 Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti P 75 Tuntas
9 Novia Isaroh P 60 Tidak Tuntas
10 Nur Aini P 65 Tidak Tuntas
11 Nurul Azizah P 78 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah P 60 Tidak Tuntas
13 Nur Setyaningrum P 70 Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah P 73 Tuntas
15 Santi Wigrayani P 62 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik L 72 Tuntas
17 Slamet Daryanto L 60 Tidak Tuntas
18 Wahidatul Azizah P 70 Tuntas
19 Yeni Lestari P 70 Tuntas
20 Angga Febrian L 63 Tidak Tuntas
Rata-rata 68
Tuntas 11 55,0%
Tidak Tuntas 9 45,0%

Hasil kegiatan belajar mengajar siklus I menunjukkan bahwa

66
nilai rata-rata kelas 68. Siswa yang tuntas berjumlah 11 anak (55%)

sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 9 orang (45%).

Selain nilai kemampuan menghafal siswa, peneliti juga

melakukan observasi terhadap kondisi siswa saat belajar. Peneliti

melakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama prasiklus penelitian.

Hasil observasi aktivitas siswa terlihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Rentang Nilai F % Keterangan


1 32 - 40 0 0,0% Sangat Aktif
2 24 - 31 0 0,0% Aktif
3 15 - 23 17 85,0% Cukup Aktif
4 8 - 14 3 15,0% Kurang Aktif
Jumlah 20 100,0%

Hasil observasi kondisi kelas menunjukkan bahwa aktivitas siswa

pada siklus I penelitian tergolong cukup aktif. Hal tersebut diketahui dari

adanya 17 siswa (85%) yang cukup aktif di kelas. Diketahui pula bahwa

ada 3 siswa yang kurang aktif di kelas pada siklus I.

Frekuensi banyaknya kemunculan keaktivan siswa pada prasiklus

dapat diketahui dari tabel 4.8.

Tabel 4.8. Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus I

No Ketegori Aktivitas Skor % Keterangan


1 Visual 37 37,0% Kurang
2 Oral 49 49,0% Cukup
3 Pendengaran 51 51,0% Cukup
4 Menulis 43 43,0% Cukup
5 Menggambar 29 29,0% Kurang
6 Motorik 33 33,0% Kurang
7 Mental 45 45,0% Cukup
8 Emosional 39 39,0% Cukup

67
Aktivitas siswa pada kegiatan siklus I penelitian ini adalah

aktivitas oral, aktivitas pendengaran, aktivitas menulis, aktivitas mental

dan emosional. aktivitas oral berupa bertanya mengalami peningkatan,

aktivitas pendengaran berupa mendengarkan uraian materi juga

meningkat. Aktivitas menulis juga mulai muncul. Aktivitas menggambar

dan motorik tergolong kurang. Aktivitas mental dan aktivitas emosional

siswa tergolong cukup.

Beberapa masalah pada penelitian yang dihadapi antara lain:

a. Ketuntasan belajar siswa masih rendah, baru mencapai 55%.

b. Aktivitas siswa masih belum memuaskan, masih tergolong cukup

aktif. Terlihat dari 17 siswa yang memiliki aktivitas cukup.

c. Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar

menghafal Al-Quran

d. Guru masih belum memberikan motivasi kepada siswa berupa

penghargaan dalam belajar

e. Waktu masih belum cukup, sehingga guru perlu membentuk

kelompok beranggotakan 4 siswa untuk efektifitas waktu

f. Aktivitas visual siswa masih kurang, guru perlu menerapkan

pembelajaran dengan media visual yang menarik perhatian siswa.

g. Aktivitas motorik siswa kurang berkembang, sehingga guru perlu

menerapkan strategi yang tepat agar siswa berani maju menghafal di

depan kelas, misalnya dengan reward berupa bintang.

68
3. Deskripsi Siklus II

Siklus II penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2012

dengan materi Surah al-Fil dan surah al-Ashr. Kegiatan belajar mengajar

di dalam siklus II telah menerapkan strategi peer lessons. Hasil tes

kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa pada siklus II

penelitian terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4.9. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II
pada Siklus II

No Nama L/P Nilai Kedudukan Nilai

1 Adila Setyawati P 80 Tuntas


2 Bagus Septian Nugraha L 70 Tuntas
3 Dwi Rahmawati P 65 Tidak Tuntas
4 Ihsanul Muttaqin L 70 Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti P 80 Tuntas
6 Meli Tri Astuti P 80 Tuntas
7 Muhammad Reza L 75 Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti P 80 Tuntas
9 Novia Isaroh P 65 Tidak Tuntas
10 Nur Aini P 70 Tuntas
11 Nurul Azizah P 79 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah P 65 Tidak Tuntas
13 Nur Setyaningrum P 72 Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah P 75 Tuntas
15 Santi Wigrayani P 65 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik L 75 Tuntas
17 Slamet Daryanto L 60 Tidak Tuntas
18 Wahidatul Azizah P 75 Tuntas
19 Yeni Lestari P 75 Tuntas
20 Angga Febrian L 71 Tuntas
Rata-rata 72
Tuntas 15 75,0%
Tidak Tuntas 5 25,0%

Hasil kegiatan belajar mengajar siklus II menunjukkan bahwa

69
nilai rata-rata kelas 72. Siswa yang tuntas berjumlah 15 anak (75%)

sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 5 orang (25%).

Selain nilai kemampuan menghafal siswa, peneliti juga

melakukan observasi terhadap kondisi siswa saat belajar. Peneliti

melakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama prasiklus penelitian.

Hasil observasi aktivitas siswa terlihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Rentang Nilai F % Keterangan


1 32 - 40 0 0,0% Sangat Aktif
2 24 - 31 10 50,0% Aktif
3 15 - 23 9 45,0% Cukup Aktif
4 8 - 14 1 5,0% Kurang Aktif
Jumlah 20 100,0%

Hasil observasi kondisi kelas menunjukkan bahwa aktivitas siswa

pada siklus II penelitian tergolong aktif. Hal tersebut diketahui dari

adanya 10 siswa (50%) yang aktif di kelas. Diketahui pula bahwa ada 9

siswa (45%), dan 1 siswa (5%) yang kurang aktif di kelas pada siklus II.

Frekuensi banyaknya kemunculan keaktivan siswa pada prasiklus

dapat diketahui dari tabel 4.11.

Tabel 4.11. Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus II

No Ketegori Aktivitas Skor % Keterangan


1 Visual 56 56,0% Cukup
2 Oral 61 61,0% Baik
3 Pendengaran 65 65,0% Baik
4 Menulis 56 56,0% Cukup
5 Menggambar 38 38,0% Kurang
6 Motorik 58 58,0% Cukup
7 Mental 66 66,0% Baik
8 Emosional 62 62,0% Baik

70
Aktivitas siswa pada kegiatan siklus II penelitian ini adalah

aktivitas visual, aktivitas oral, aktivitas pendengaran, aktivitas menulis,

aktivitas mental dan emosional. aktivitas oral berupa bertanya mengalami

peningkatan, aktivitas pendengaran berupa mendengarkan uraian materi

dan hafalan teman juga meningkat serta termasuk kategori baik. Aktivitas

menulis juga mulai muncul. Aktivitas menggambar tergolong kurang.

Aktivitas mental dan aktivitas emosional siswa tergolong baik, hal ini

meningkat dibanding sebelumnya.

Masalah penelitian yang dihadapi adalah:

a. Kondisi kelas menjadi gaduh karena pembagian kelompok. Untuk

siklus selanjutnya, guru dapat menggunakan strategi ular tangga

untuk mengelompokkan siswa sehingga siswa merasa senang.

b. Siswa kurang aktif dalam melaksanakan perintah dari guru, guru

dapat memadukan tepuk tangan dan pemberian hadiah untuk menarik

minat siswa maju ke depan.

c. Guru kurang mampu mengendalikan suasana kelas dan kurang

mampu menciptakan suasana yang kondusif. Guru menerapkan

pembatasan waktu yang tepat, memotivasi siswa dengan benar, ramah

dan ceria di kelas.

4. Deskripsi Siklus III

Siklus III penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2012

dengan materi Surah al-Qadr. Kegiatan belajar mengajar di dalam siklus

71
III telah menerapkan strategi peer lessons. Hasil tes kemampuan

menghafal surah-surah pendek siswa pada siklus III penelitian terlihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.12. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II
pada Siklus III

No Nama L/P Nilai Kedudukan Nilai

1 Adila Setyawati P 82 Tuntas


2 Bagus Septian Nugraha L 70 Tuntas
3 Dwi Rahmawati P 68 Tidak Tuntas
4 Ihsanul Muttaqin L 72 Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti P 85 Tuntas
6 Meli Tri Astuti P 85 Tuntas
7 Muhammad Reza L 80 Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti P 82 Tuntas
9 Novia Isaroh P 70 Tuntas
10 Nur Aini P 72 Tuntas
11 Nurul Azizah P 80 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah P 72 Tuntas
13 Nur Setyaningrum P 73 Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah P 74 Tuntas
15 Santi Wigrayani P 68 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik L 80 Tuntas
17 Slamet Daryanto L 55 Tidak Tuntas
18 Wahidatul Azizah P 80 Tuntas
19 Yeni Lestari P 76 Tuntas
20 Angga Febrian L 73 Tuntas
Rata-rata 74,85
Tuntas 17 85,0%
Tidak Tuntas 3 15,0%

Hasil kegiatan belajar mengajar siklus III menunjukkan bahwa

nilai rata-rata kelas 74,85. Siswa yang tuntas berjumlah 17 anak (85%)

sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 3 orang (15%).

Selain nilai kemampuan menghafal siswa, peneliti juga

72
melakukan observasi terhadap kondisi siswa saat belajar. Peneliti

melakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama prasiklus penelitian.

Hasil observasi aktivitas siswa terlihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III

No Rentang Nilai F % Keterangan


1 32 - 40 2 10,0% Sangat Aktif
2 24 - 31 15 75,0% Aktif
3 15 - 23 1 5,0% Cukup Aktif
4 8 - 14 2 10,0% Kurang Aktif
Jumlah 20 100,0%

Hasil observasi kondisi kelas menunjukkan bahwa aktivitas siswa

pada siklus III penelitian tergolong aktif. Hal tersebut diketahui dari

adanya 15 siswa (75%) yang aktif di kelas. Diketahui pula bahwa ada 2

siswa (10%) yang sangat aktif, dan 1 siswa (5%) yang cukup aktif, dan 2

siswa (10%) yang kurang aktif di kelas pada siklus III.

Frekuensi banyaknya kemunculan keaktivan siswa pada prasiklus

dapat diketahui dari tabel 4.14.

Tabel 4.14. Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus III

No Ketegori Aktivitas Skor % Keterangan


1 Visual 76 76,0% Baik
2 Oral 78 78,0% Baik
3 Pendengaran 79 79,0% Baik
4 Menulis 58 58,0% Cukup
5 Menggambar 38 38,0% Kurang
6 Motorik 60 60,0% Baik
7 Mental 81 81,0% Sangat Baik
8 Emosional 83 83,0% Sangat Baik

Aktivitas siswa pada kegiatan siklus III penelitian ini adalah

73
aktivitas visual, aktivitas oral, aktivitas pendengaran, aktivitas menulis,

aktivitas mental dan emosional. Aktivitas visual, oral, dan pendengaran,

dan motorik menjadi baik. Aktivitas mental dan emosional siswa sangat

baik. Aktivitas menulis tergolong cukup. Sedangkan aktivitas

menggambar adalah kurang.

Masalah penelitian yang dihadapi guru adalah:

a. Siswa masih sering menangis karena ada siswa yang nakal. Untuk

memecahkan masalah ini guru harus memberikan perhatian yang

lebih kepada siswa yang nakal.

b. Guru masih perlu memperdalam strategi pembelajaran Peer lessons.

Guru dapat memadukan strategi tersebut dengan metode menghafal

yang lain, misalnya menghafal berpasangan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Permasalahan Pembelajaran pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadis

Permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran al-quran hadis

diketahui melalui wawancara dan observasi prasiklus penelitian.

Masalah utama dalam mata pelajaran al-Quran hadis adalah rendahnya

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa kelas II MI Suruh 01.

Tabel 4.2. menunjukkan bahwa pada kemampuan melafalkan surah-

surah pendek, sebanyak 11 siswa (55%) berhasil tuntas, sedangkan pada

kemampuan menghafalkan surah-surah pendek, sebanyak 8 siswa (40%)

berhasil tuntas. Kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa paling

rendah dan sangat mendesak untuk segera dipecahkan.

74
Rendahnya kemampuan menghafal surah-surah pendek tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

a. Siswa kurang senang pelajaran al-quran hadis (hanya 35% yang

senang).

b. Siswa kurang senang menghafal surah-surah pendek (baru 50%

yang senang) dan lebih suka bermain.

c. Banyak siswa yang kesulitan menghafal surah-surah pendek

(65%).

d. Hanya sedikit siswa yang menghafal surah-surah pendek di rumah

(45%), dan peran orang tua mengajari anak baru 25%.

Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa permasalahan pembelajaran al-quran hadis yang ada adalah

rendahnya kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa kelas II MI

Suruh 01.

2. Kelebihan Strategi Peer Lessons untuk Permasalahan Pembelajaran

Mata Pelajaran Al-Quran Hadis

Strategi peer lessons merupakan strategi pembelajaran aktif.

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa di kelas.

Kelebihan strategi peer lessons tampak setelah strategi ini diterapkan

pada pembelajaran. Aktivitas siswa pada prasiklus penelitian tergolong

kurang aktif karena ada 19 siswa (95%) yang termasuk kurang aktif.

Pada siklus I ada 17 siswa (85%) yang tergolong cukup aktif. Pada siklus

II ada 10 siswa (50%) yang tergolong aktif. Pada siklus III ada 15 siswa

75
(75%) yang tergolong aktif bahkan 2 orang siswa (10%) sangat aktif.

Artinya strategi peer lessons mampu meningkatkan aktivitas siswa pada

pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dengan menggunakan

strategi peer lessons, maka diperoleh hasil berikut:

a. Aktivitas Visual

Aktivitas visual yang tampak pada penerapan strategi peer

lessons adalah melihat surah-surah pendek, membaca buku/teks

berisi surah-surah pendek, dan memperhatikan guru saat

menjelaskan materi. Aktivitas ini meningkat dari siklus I hingga

siklus III berturut-turut: 37%, 56%, dan 76%. Disimpulkan bahwa

kelebihan strategi peer lessons adalah mampu meningkatkan

aktivitas visual siswa. Pada akhir siklus aktivitas ini tergolong baik.

b. Aktivitas Oral

Aktivitas oral yang tampak setelah strategi peer lessons

diterapkan dalam pembelajaran al-quran hadis adalah bertanya dan

mengucapkan hafalan surah-surah pendek. Penerapan strategi peer

lessons membuat siswa lebih bebas untuk bertanya materi yang

belum dipahaminya. Siswa semakin senang menghafal sehingga

semakin sering mempraktekkan hafalan surah-surah pendek. Pada

siklus I aktivitas oral siswa baru 49%, pada siklus II menjadi 61%,

dan siklus III menjadi 78%. Siswa semakin berani bertanya dan

sering menghafal dari siklus pertama hingga siklus III. Pada siklus

76
III aktivitas ini tergolong baik.

c. Aktivitas Pendengaran

Aktivitas pendengaran yang dilakukan oleh siswa adalah:

mendengarkan uraian guru dan mendengarkan hafalan siswa lain.

Siswa semakin banyak yang mendengarkan uraian materi dari guru,

khususnya bacaan surah-surah pendek. Mendengarkan bacaan guru

sangat penting agar siswa mampu menghafal surah-surah pendek

dengan baik dan benar. Pada siklus I aktivitas pendengaran siswa

51%, pada siklus II 65%, dan pada siklus III 79%. Aktivitas

pendengaran siswa pada siklus III baik. Namun guru perlu

mengembangkan kegiatan yang meningkatkan aktivitas pendengaran

siswa, misalnya menggunakan media audio.

d. Aktivitas Menulis

Aktivitas menulis siswa antara lain adalah menulis huruf

hijaiyah, aktivitas menulis arti ayat, dan menyalin surah pendek.

Ketiga aktivitas ini muncul pada pembelajaran surah-surah pendek

di kelas II MI Suruh 01. Besarnya persentase aktivitas ini pada

siklus I, II dan III adalah 43%, 56%, dan 58%. Di akhir siklus III

tergolong cukup. Guru perlu meningkatkan kegiatan-kegiatan yang

mendorong peningkatan aktivitas menulis siswa, misalnya dengan

meminta setiap siswa (secara individu) menyalin surah-surah

pendek.

77
e. Aktivitas Menggambar

Khusus untuk aktivitas menggambar, strategi peer lessons

yang digunakan pada materi menghafal surah-surah pendek kurang

mengakomodasi jenis aktivitas ini. Siswa cenderung untuk memiliki

aktivitas visual dan oral dibandingkan aktivitas menggambar. Oleh

sebab itulah jenis aktivitas menggambar ini pada siklus I, II dan III

bernilai sebesar 29%, 38%, dan 38%. Aktivitas ini tergolong kurang

di akhir siklus III. Dengan demikian penerapan strategi peer lessons

untuk memecahkan masalah rendahnya kemampuan menghafal

siswa tidak mampu meningkatkan aktivitas menggambar siswa.

f. Aktivitas Motorik

Jenis aktivitas motorik dapat dimunculkan dengan

menerapkan strategi peer lessons. Pada kegiatan pembelajaran,

siswa diberi motivasi untuk berani maju ke depan kelas untuk

memperdengarkan hafalannya, mulai mengacungkan jari jika ingin

mengacukan pertanyaan, dan bertepuk tangan jika keberhasilan

dicapai. Pada siklus I besar aktivitas motorik adalah 33%, siklus II

58% dan siklus III 60%. Di akhir pembelajaran siklus III tergolong

kategori baik.

g. Aktivitas Mental

Aktivitas mental siswa meningkat dari siklus I hingga siklus

III. Pada siklus I sebesar 45%, siklus II 66%, dan siklus III 81%.

Akhirnya aktivitas jenis ini tergolong sangat baik pada siklus III.

78
Siswa mengingat kembali hafalan yang telah mereka pelajari di

kelas. Aktivitas mengingat kembali ini sangat baik pada siklus III.

h. Aktivitas Emosional

Emosional siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan

yang signifikan. Jenis aktivitas emosional yang ada adalah siswa

menjadi berminat pada pelajaran, gembira saat beajar menghafal,

tampak bersemangat menghafal dan berani bertanya jika ada materi

hafalan yang kurang dipahami. Aktivitas ini pada siklus I hanya

39%, pada siklus II 62% dan siklus III menjadi 83%. Pada siklus III

tergolong kategori sangat baik.

Dari uraian tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa

kelebihan strategi peer lessons pada materi menghafal surah-surah

pendek adalah mampu meningkatkan aktivitas siswa yaitu: aktivitas

visual, aktivitas oral, pendengaran, motorik, mental dan emosional.

3. Penggunaan Strategi Peer Lessons pada Mata Pelajaran Al-Quran

Hadis dapat Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surah-Surah

Pendek

Penerapan strategi peer lessons pada pembelajaran al-quran

hadis di kelas II MI Suruh 01 dapat meningkatkan kemampuan

menghafal surah-surah pendek siswa. Kesimpulan ini didukung oleh

semakin bertambahnya jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar

pada setiap siklusnya.

79
a. Siklus I

Jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM adalah 11 orang.

Mereka adalah: Adila Setyawati (AS), Mega Yulia Prasasti (MYP),

Meli Tri Astuti (MTA), Muhammad Reza (MR), Marcel Rina

Pantiyarti (MRP), Nurul Azizah (NAz), Nur Setyaningrum (NS),

Nur Wahidatus Sholihah (NWS), Sheffa Nizham Afik (SNA),

Wahidatul Azizah (WA), dan Yeni Lestari (YL).

Ketuntasan AS pada siklus I didukung oleh nilai pada

prasiklus yang sudah tuntas (72), senang pada mata pelajaran al-

Quran Hadis, kesenangannya pada menghafal dan keberadaan ayah

sebagai orang yang mengajarinya di rumah. MYP juga tuntas pada

prasiklus (70), kesukaannya pada membaca, telah mampu membaca

al-Quran dan keberadaan ayah yang mengajari membaca al-Quran

di rumah. MTA pada prasiklus belum tuntas (60), kemudian pada

siklus I meningkat menjadi tuntas (75). Ketuntasan MTA seiring

dengan meningkatnya aktivitasnya dari prasiklus (10, kurang aktif)

ke siklus I (15, cukup aktif). Orang tua MTA adalah seorang buruh

berpendidikan SD, sehingga tidak ada yang mengajarinya membaca

al-Quran di rumah. Namun demikian, ia memiliki kemauan yang

kuat untuk dapat membaca al-Quran. MR memiliki nilai awal

prasiklus 70 (tuntas) sehingga pada sikus I juga tuntas (72). MR

awalnya juga mengatakan bahwa ia kesulitan menghafal surat-surat

pendek, dan tidak ada figur di rumah yang mengajarinya membaca

80
al-Quran. Orang tua MR seorang buruh berpendidikan SMP. MRP

memiliki nilai ketuntasan sejak prasiklus (72) dan pada siklus I juga

tuntas (75). MRP memang senang dengan mata pelajaran al-Quran

Hadis dan menganggap hafalan tidak sulit walaupun di rumah tidak

ada orang yang mengajarinya membaca al-Quran. Kekuatan

menghafal MRP memang sangat baik. Orang tua MRP adalah

seorang karyawan berpendidikan SMA. Naz tuntas pada prasiklus

(73) dan tuntas pada siklus I (78). Naz senang mengaji dan suka

pada mata pelajaran al-Quran Hadis, serta diajari mengaji di rumah

oleh ayahnya. Nilai NS pada prasiklus 65 (tidak tuntas) dan pada

siklus I 70 (tuntas). NS memiliki kesulitan dalam daya ingat atau

menghafal ditambah tidak ada yang mengajari di rumah sehingga

nilai prasiklusnya tidak tuntas. Setelah proses pembelajaran, ia

mampu memperoleh nilai 70, dengan peningkatan aktivitas dari

prasiklus (8, tidak aktif) ke siklus I (15, cukup aktif). Peningkatan

aktivitas inilah yang menyebabkan ia tuntas pada siklus I. NWS

telah tuntas pada prasiklus (70) dan siklus I (73). Orang tua NWS

adalah buruh berpendidikan SMP. NWS juga mengalami kesulitan

dalam menghafal, namun ia senang pada mata pelajaran al-Quran

Hadis dan belajar pada guru ngaji di rumah. Aktivitasnya meningkat

dari kurang aktif pada prasiklus menjadi cukup aktif pada siklus I.

SNA memiliki nilai yang tungas namun statis baik pada prasiklus

maupun siklus I (72). Walaupun demikian, ia memiliki aktivitas

81
yang meningkat dari prasiklus ke siklus I, yaitu dari tidak aktif

menjadi cukup aktif. Menganggap mata pelajaran al-Quran Hadis

susah, namun senang pada pelajaran hafalan. SNA mengikuti

kegiatan TPA di rumahnya. Orang tua SNA adalah karyawan

berpendidikan SMA. WA memiliki nilai yang tuntas pada prasiklus

dan siklus I (70). Orang tua WA adalah buruh berpendidikan SD

namun demikian ibu mengajarinya mengaji di rumah. Satu-satunya

dorongan belajar datang dari ibu. YL tuntas di prasiklus dan siklus I

(70). Orang tua YL adalah buruh berpendidikan SD. Berbeda dari

WA, orang tua YL tidak mengajarinya mengaji, namun memiliki

kesadaran tinggi sehingga mengundang guru ngaji ke rumah untuk

mengajarinya. Aktivitas YL pada siklus I meningkat menjadi cukup

aktif jika dibandingkan prasiklus yang tidak aktif.

Jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 9 orang, yaitu: Bagus

Septian Nugraha (BSN), Dwi Rahmawati (DR), Ihsanul Muttaqin

(IM), Novia Isaroh (NI), Nur Aini (NA), Nurfa Nurul Hidayah

(NNH), Santi Wigrayani (SW), Slamet Daryanto (SD), dan Angga

Febrian (AF).

BSN tidak tuntas pada siklus I (60), sedangkan pada

prasiklus juga tidak tuntas (53). BSN tidak suka pada mata pelajaran

al-Quran Hadis dan menganggap hafalan itu materi yang susah.

Disamping itu, ia tidak diajari oleh orang tuanya mengaji di rumah

ataupun ikut kegiatan TPA yang ada. Orang tua BSN adalah buruh

82
berpendidikan SD yang kekurangan waktu dengan keluarga.

Kenaikan aktivitas yang dialami BSN belum mampu membuatnya

memperoleh nilai tuntas pada siklus I karena ia masih belum

menyukai mata pelajaran terkait dan kesulitan dalam membaca al-

Quran. DR memiliki nilai 62 pada siklus I dan 55 pada prasiklus.

Walaupun telah ada peningkatan yang cukup besar namun masih

berada di bawah KKM (belum tuntas). DR mengaku tidak begitu

suka mata pelajaran al-Quran Hadis dan mengalami kesulitan

dalam membaca maupun menghafal al-Quran. Namun demikian,

pada kenyataannya kakek DR telah mengajarinya membaca al-

Quran di rumah. Aktivitas DR telah mengalami peningkatan

menjadi cukup aktif. IM memperoleh nilai 65 pada siklus I dan 60

pada prasiklus yang keduanya di bawah KKM. Orang tua IM

berpendidikan SD dan pekerjaan sebagai buruh. IM tidak suka mata

pelajaran al-Quran Hadis namun menyukai materi hafalan

walaupun menganggap materi tersebut susah. IM memiliki semangat

belajar, namun belum menemukan cara yang tepat dalam menghafal.

NI memperoleh nilai 60 pada siklus I dan 55 pada prasiklus (belum

tuntas). Latar belakang orang tua NI adalah buruh dengan

pendidikan SD. NI lebih senang bermain daripada belajar al-Quran

Hadis. NA memperoleh nilai 65 pada siklus I dan 60 pada prasiklus

(belum tuntas). Latar belakang orang tua NA adalah karyawan

berpendidikan SMA. NA dan Naz adalah saudara kandung, namun

83
NA memiliki kelemahan dalam hafalan dan tidak menyukai mata

pelajaran al-Quran Hadis karena sulit. NA memiliki aktivitas yang

masih rendah pada siklus I sehingga nilai yang diperoleh juga

rendah. NNH memperoleh nilai 60 pada siklus I dan 55 pada

prasiklus (belum tuntas). Aktivitas NNH pada siklus I masih kurang

aktif. Orang tua NNH adalah buruh berpendidikan SD dan tidak

mampu mengajarinya membaca al-Quran di rumah. NNH adalah

siswa yang menganggap gurunya galak di kelas. SW memperoleh

nilai 62 baik pada siklus I maupun prasiklus. Kondisi ini disebabkan

oleh kelemahannya dalam membaca al-Quran. SW belum mampu

membaca al-Quran dan tidak ada yang mengajarinya di rumah.

Walaupun demikian, pada siklus I aktivitasnya telah meningkat

menjadi cukup aktif. Orang tua SW adalah buruh dengan pendidikan

SMP. Adapun siswa SD memperoleh nilai 60 baik pada siklus I dan

prasiklus. Nilai ini masih di bawah KKM. Orang tua SD adalah

buruh berpendidikan SD. Saat pembelajaran siklus I, SD sering

terlihat tidak memperhatikan pelajaran dan aktivitas yang masuk

kategori kurang aktif. AF mendapatkan nilai 63 baik pada siklus I

maupun prasiklus. Orang tua AF adalah buruh dengan pendidikan

SD. AF tidak menyukai pelajaran al-Quran Hadis tetapi menyukai

materi menghafal surat-surat pendek karena ada kandungan cerita di

dalamnya.

84
Keberhasilan 11 orang siswa mencapai KKM disebabkan oleh:

1) Siswa mulai senang menghafal surah-surah pendek

2) Menghafal surah-surah pendek dengan strategi peer lessons

menjadi menyenangkan buat siswa

3) Siswa belajar menghafalkan surah-surah pendek dengan cara

mengajarkannya kepada teman siswa.

4) Melalui kegiatan belajar berkelompok, guru memiliki banyak

waktu untuk membimbing hafalan siswa.

5) Setiap siswa berlatih hafalan surah pendek dan dikoreksi

langsung oleh temannya sehingga cepat hafal.

b. Siklus II

Jumlah siswa yang tuntas pada siklus II adalah 15 siswa. Jika

dibandingkan dengan siklus I, maka ada 4 siswa yang berhasil

menyusul dalam mencapai KKM (70). Keempat siswa tersebut

adalah: Bagus Septian Nugraha (BSN), Ihsanul Muttaqin (IM), Nur

Aini (NA), dan Angga Febrian (AF).

Nilai BSN pada siklus II adalah 70. Aktivitas belajar BSN

meningkat menjadi aktif pada siklus II ini. Aktivitas yang meningkat

pesat pada siklus II adalah pendengaran dan emosional. Kemampuan

mendengar BSN dalam kegiatan KBM membantunya meningkatkan

kemampuan hafalan surah-surah pendek. BSN terlihat sangat

memperhatan pelajaran dan tidak ramai sendiri. IM memperoleh

nilai 70 pada siklus II. IM memiliki aktivitas yang tergolong aktif

85
pada siklus II ini. Aktivitas yang meningkat adalah aktivitas oral dan

mental. IM lebih banyak bertanya dan mengajukan diri untuk

menghafal di depan kelas. NA memperoleh nilai 70 pada siklus II.

NA tergolong cukup aktif di kelas dan termotivasi untuk banyak

bertanya dan menjadi perwakilan kelompok dalam menghafal di

depan kelas. AF juga mengalami peningkatan, dengan memperoleh

nilai 71 pada siklus II. Walaupun tidak mewakili kelompok dalam

menghafal di depan kelas, AF mampu mendengarkan materi

menggunakan peer lessons dengan baik dan menghafalkan surah-

surah pendek dengan cukup baik.

Faktor-faktor yang menyebabkan keempat siswa tersebut

mampu mencapai KKM adalah:

1) Guru mengaitkan arti surah-surah pendek dengan kehidupan

nyata (cotoh: surah al-fiil dengan gajah).

2) Melakukan apersepsi yang mampu menghubungkan

pengetahuan yang sudah siswa miliki dengan materi baru

3) Siswa telah mengetahui cara menghafal yang paling cocok buat

dirinya

4) Penggunaan media karton bertuliskan surah-surah pendek

mampu membuat siswa bertipe belajar visual belajar dengan

lebih baik

5) Adanya pembatasan waktu hafalan siswa memotivasi siswa

untuk mampu menghafal lebih baik

86
6) Dipilihnya empat siswa dengan hafalan terbaik sebagai tutor

masing-masing kelompok

c. Siklus III

Pada siklus III, jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM

adalah 17 orang. Dibandingkan dengan siklus sebelumnya, ada 2

siswa yang berhasil menyusul siswa lain dalam mencapai KKM.

Kedua siswa tersebut adalah: Novia Isaroh (NI) dan Nurfa Nurul

Hidayah (NNH).

NI memperoleh nilai 70 pada siklus III. Kategori

aktivitasnya adalah aktif. Hal ini terlihat dari peningkatan aktivitas

menulis, mental dan emosionalnya yang lebih tinggi dari

sebelumnya. NI aktif menyalin surah-surah pendek ke buku

catatannya, kemudian mengingat kembali dengan menghafalkannya

dan tampak senang dan gembira saat strategi peer lessons

diterapkan. NNH memperoleh nilai 72 pada siklus III. Aktivitasnya

tergolong kategori aktif dengan adanya peningkatan aktivitas oral,

mental dan emosional. NNH sering menjawab pertanyaan dari guru

dan siswa lainnhya, berani maju ke depan untuk menghafal, dan

senang belajar menghafal dengan strategi peer lessons.

Faktor-faktor yang menyebabkan mereka berhasil mencapai

KKM adalah:

1) Penggunaan permainan dalam menentukan kelompok dan

anggotanya meningkatkan kegembiraan siswa dalam belajar

87
2) Cara presensi yang diperbarui memberikan waktu lebih banyak

pada penyampaian materi

3) Materi yang harus dihafal lebih sedikit, yaitu hanya satu surah

dan surah-surah yang dihafal sebelumnya tetap diperdengarkan

4) Guru berhasil meningkatkan keingintahuan siswa dengan

apersepsi yang tepat (lailatur qadar dan bulan ramadhan)

5) Guru membimbing siswa tentang cara menghafal yang baik

6) Adanya penghargaan dari guru atas keberhasilan siswa dalam

menghafal yang diwujudkan dengan tepuk tangan dan bintang

7) Adanya tugas PR menghafal surah bersangkutan membuat

siswa lebih cepat menghafal

Jumlah siswa yang belum tuntas pada siklus III adalah tiga

orang. Ketiga orang tersebut adalah: Dwi Rahmawati (DR), Santi

Wigrayani (SW), dan Slamet Daryanto (SD). Faktor-faktor yang

menyebabkan siswa ini tidak berhasil mencapai KKM antara lain:

1) Siswa tidak aktif pada setiap siklus penelitian. SD dan DR

memiliki aktivitas kurang aktif dan SW memiliki aktivitas cukup

aktif. SD dan DR sering terlihat tidak memperhatikan pelajaran

dan tidak menjawab pertanyaan dari guru. SW sering tidak

mengerjakan tugas-tugas dari guru. SD, DR dan SW tidak

mengikuti strategi peer lessons dengan baik.

2) Siswa memiliki ingatan yang kurang terlatih, mudah lupa. Baik

SD, DR maupun SW sama-sama belum juga bisa membaca al-

88
Quran walaupun telah diajari di rumah.

3) Siswa tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar di rumah

karena tekanan masalah ekonomi keluarga. Pekerjaan orang tua

DR adalah wiraswasta sehingga waktunya habis untuk

berdagang, bahkan seringkali DR diminta membantu orang

tuanya berdagang. Pekerjaan orang tua SW dan SD adalah buruh

bangunan yang sering pergi ke luar kota mengikuti pekerjaan,

serhingga keduanya terpaksa membantu orang tua di rumah.

4) Orang tua siswa kurang berpendidikan dan tidak dapat mengajari

anaknya belajar. Pendidikan orang tua DR hanya SMP,

sedangkan SW dan SD hanya sampai tingkat SD. Ketiganya

tidak mampu membaca al-Quran.

5) Siswa memiliki masalah rendah diri yang cukup besar.

Peneliti merekomendasikan kepada siswa yang belum

berhasil mencapai KKM agar lebih aktif di kelas. Siswa diberikan

tugas pekerjaan rumah agar mampu menghafal lebih baik.

Menyarankan kepada orang tua siswa agar memberikan waktu dan

dukungan yang lebih kepada siswa untuk belajar di rumah. Guru

meningkatkan kepercayaan diri siswa dengan lebih memperhatikan

siswa dan memberikan hadiah jika siswa lebih berani dan percaya

diri.

89
4. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Al-Quran

Hadis

Ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran al-quran hadis

terbagi menjadi tiga.

a. Ketuntasan Belajar Individual

Siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika ia berhasil

mencapai nilai minimal 70. Ketuntasan individual yang diperoleh

siswa di kelas II MI Suruh 01 mengalami peningkatan dari siklus I,

II dan III yaitu: 11, 15, dan 17 siswa.

b. Ketuntasan Belajar Klasikal

Ketuntasan klasikal diperoleh dengan membagi jumlah siswa

yang tuntas secara klasikal dan jumlah total siswa, selanjutnya

dikalikan 100%. Secara klasikal, ketuntasan belajar siswa berturut-

turut dari siklus I, II dan III adalah: 55%, 75%, dan 85%. Ketuntasan

belajar klasikal telah berhasil mencapai target yaitu 85%.

c. Ketuntasan Belajar Ideal

Ketuntasan belajar ideal adalah ketuntasan belajar yang secara

teoritis dapat dicapai. Secara ideal, ketuntasan belajar siswa adalah

100%.

Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa dapat dilihat pada tabel

berikut:

90
Tabel 4.15. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa

Ketuntasan Ketuntasan Kelas Ketuntasan


No Nama L/P Individual Ideal
I II III I II III
1 Adila Setyawati P 74 80 82 55% 75% 85% 100%
2 Bagus Septian Nugraha L 60 70 70
3 Dwi Rahmawati P 62 65 68
4 Ihsanul Muttaqin L 65 70 72
5 Mega Yulia Prasasti P 75 80 85
6 Meli Tri Astuti P 75 80 85
7 Muhammad Reza L 72 75 80
8 Marcel rina Pantiyarti P 75 80 82
9 Novia Isaroh P 60 65 70
10 Nur Aini P 65 70 72
11 Nurul Azizah P 78 79 80
12 Nurfa Nurul Hidayah P 60 65 72
13 Nur Setyaningrum P 70 72 73
14 Nur Wahidatus Sholihah P 73 75 74
15 Santi Wigrayani P 62 65 68
16 Sheffa Nizham Afik L 72 75 80
17 Slamet Daryanto L 60 60 55
18 Wahidatul Azizah P 70 75 80
19 Yeni Lestari P 70 75 76
20 Angga Febrian L 63 71 73
Rata-rata 68 72 74,85
Tertinggi 78 80 17
Terendah 60 60 55
Tuntas 11 15 17
Tidak Tuntas 9 5 3

91
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Permasalahan pembelajaran yang ada pada mata pelajaran al-quran hadis

kelas II MI Suruh 01 adalah rendahnya kemampuan menghafal surah-

surah pendek. Permasalahan ini ditemukan melalui wawancara terhadap

siswa dan guru mata pelajaran al-quran hadis, serta pelaksanaan prasiklus

penelitian. Penyebab rendahnya kemampuan menghafal tersebut adalah:

siswa kurang senang dengan pelajaran, siswa kurang senang menghafal,

siswa mengalami kesulitan menghafal, dan sedikit siswa yang menghafal

surah-surah pendek di rumah. Permasalahan ini selanjutnya akan

dipecahkan dengan penerapan strategi peer lessons.

2. Kelebihan strategi peer lessons untuk permasalahan mata pelajaran al-

quran hadis kelas II MI Suruh 01 terletak pada kemampuannya

meningkatkan aktivitas siswa di kelas. Penentuan aktivitas siswa

berdasarkan jumlah siswa terbanyak pada kategori aktivitas tertentu.

Tercatat 19 siswa (95%) kurang aktif pada prasiklus, 17 siswa (85%)

cukup aktif pada siklus I, 10 siswa (50%) aktif pada siklus II, dan

meningkat menjadi 15 siswa (75%) aktif pada siklus III. Peneliti bahkan

mencatat adanya 2 siswa yang tergolong sangat aktif pada siklus III.

92
Adapun aktivitas yang berhasil ditingkatkan melalui strategi peer lessons

adalah: aktivitas visual, aktivitas oral, aktivitas pendengaran, aktivitas

motorik, aktivitas mental dan aktivitas emosional.

3. Penggunaan strategi peer lessons pada mata pelajaran al-quran hadis

dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa

kelas II MI Suruh 01. Kesimpulan ini didukung oleh semakin

bertambahnya jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada setiap

siklusnya. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I adalah 11

orang, pada siklus II menjadi 15 orang, dan pada siklus III menjadi 17

orang.

4. Tingkat ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran al-quran hadis

tampak pada ketuntasan individual, klasikal, dan ideal. Pada ketuntasan

individual, jumlah siswa yang tuntas pada siklus I, II dan III adalah 11,

15, dan 17 siswa. Pada ketuntasan belajar klasikal, persentase siswa yang

tuntas pada siklus I, II dan III adalah 55%, 75%, dan 85%. Target

ketuntasan klasikal yang ditetapkan adalah 85% sedangkan ketuntasan

ideal adalah 100%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan pada

penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru dapat menerapkan strategi peer lessons untuk meningkatkan

kemampuan menghafal surah-surah pendek.

2. Guru dapat menerapkan strategi peer lessons untuk meningkatkan

93
aktivitas belajar siswa di kelas.

3. Perlu adanya perbaikan strategi peer lessons agar dapat meningkatkan

aktivitas menulis siswa yang masih tergolong cukup.

4. Perlu dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan strategi peer lessons

untuk mata pelajaran menggambar

5. Perlu dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan strategi peer lessons

untuk mata pelajaran membaca

6. Guru perlu meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua

agar orang tua mau membimbing siswa belajar

7. Guru perlu lebih memahami cara-cara efektif untuk menghafal surah-

surah pendek

94
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad Daud. 2008. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Aqib, Zainal. 2009. Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bandung:


Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara

Bahreisj, Hussein. Tt. Hadits Shahih al-Jamius Shahih Bukhari-Muslim.


Surabaya: CV. Karya Utama.

Depag RI. 2005. Al-Quran dan Terjemahnya, al-Jumanatul Ali: Seuntai Mutiara
Yang Maha Luhur. Bandung: CV. Penerbit J-Art.

Depdiknas, Puskur Balitbang. 2003. Standar Kompetensi Pendidikan Agama


Islam SD & MI. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta

Hamalik, Oemar . 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

_____________. 2010. Psikologi Belajar danMengajar. Bandung: Sinar Baru


Algensindo.

____________. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM:


Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Semarang: RaSAIL Media Group.

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Santosa, Purbayu Budi, Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel
dan SPSS. Yogyakarta: ANDI

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali


Pers.

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfa Beta

95
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Susilo, Herawati, Husnul Chotimah, & Yuyun Dwita Sari. 2009. Penelitian
Tindakan Kelas Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan
Guru dan Calon Guru. Malang: Bayumedia Publishing

Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insani Madani

Zawawie, Mukhlishoh. 2011. Pedoman Membaca, Mendengar dan Menghafal al-


Quran. Solo: Tinta Medina.

www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf: Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, diunduh 30/04/2012, 16:13

96
Lampiran 1
PRASIKLUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah


Mata Pelajaran : Quran Hadis
Kelas/Semester : II (Dua) / 2 (Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 4. Menghafal surah-surah pendek secara benar dan fasih
Kompetensi Dasar : 4.1. Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Maun, surah al-
Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-Ashr secara benar dan
fasih

A. Materi Pelajaran
1. Surah al-Kafirun dan surah al-Maun
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu melafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih
2. Siswa mampu melafalkan surah al-Maun secara benar dan fasih
3. Siswa mampu menghafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih
4. Siswa mampu menghafalkan surah al-Maun secara benar dan fasih
C. Indikator
1. Melafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih
2. Melafalkan surah al-Maun secara benar dan fasih
3. Menghafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih
4. Menghafalkan surah al-Maun secara benar dan fasih
D. Metode Pembelajaran
1. Ceramah: Mendengarkan penjelasan guru mengenai surah al-Kafirun dan
surah al-Maun serta tajwid yang terdapat di dalamnya
2. Tanya jawab: tanya jawab tentang surah al-Kafirun dan surah al-Maun
3. Penugasan: mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
4. Demonstrasi: Mendengarkan guru membaca surah al-Kafirun dan surah
al-Maun.
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Langkah-langkah kegiatan Media/Sumber Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit
Menyampaikan salam pembuka yang
ramah dan menanyakan keadaan
kesehatan, keluarga, dan
keinginannya

97
Menyampaikan tujuan pembelajaran RPP/Sylabus
yang merupakan kompetensi yang
harus dikuasai siswa hari ini
Menggali pengetahuan siswa tentang Teknik
surah-surah pendek al-Quran apersepsi
Membentuk kelompok kecil Teknik
maksimal 4 anak pembagian
Mendesain kelas dalam bentuk kelompok
kelompok kecil
2. Kegiatan Inti 45 menit
Secara klasikal guru membacakan Guru, surah al-
surah al-Kafirun dan surah al-Maun Kafirun, al-
Maun
Guru memberi penjelasan tentang arti Arti surah
surah al-Kafirun dan surah al-Maun
Guru menjelaskan mengenai tajwid Ilmu tajwid
dalam surah al-kafirun dan al-Maun
Secara kelompok siswa belajar Instrumen kuis
membaca surah al-Kafirun dan surah dan kartu surah
al-Maun
Secara kelompok siswa
menghafalkan surah al-Kafirun dan
surah al-Maun dengan benar
Masing-masing kelompok Papan penilaian
menyampaikan hasil kerja
kelompoknya
Penjelasan umum tentang hasil kerja
kelompok

3. Penutup 15 menit
Secara klasikal guru mengulang Instrumen
kembali materi membaca surah al- tugas individu
Kafirun dan surah al-Maun
Tanya jawab tentang materi yang
belum dimengerti
Menyampaikan tugas untuk belajar
membaca surah al Fil dan surah al-
Ashr dengan benar

98
F. Media/Sumber
Al-Quran
Buku paket: Fata, Choirul. 2009. Cinta al-Quran dan Hadis, Jilid 2 untuk
Kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Solo: Tiga Serangkai
Buku yang relevan: Tim Creative Maestro. 2012. Buku Referensi Mestro
Kelas 2 MI. Karanganyar: CV. Hasan Pratama
G. Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Bentuk Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Melafalkan surah al-Kafirun Tes praktek Unjuk Bacalah surah al-
secara benar dan fasih prestasi Kafirun secara
benar dan fasih
Melafalkan surah al-Maun Bacalah surah al-
secara benar dan fasih Maun secara
benar dan fasih
Menghafalkan surah al- Hafalkan surah al-
Kafirun secara benar dan Kafirun!
fasih
Menghafalkan surah al- Hafalkan surah al-
Maun secara benar dan fasih Maun!

Suruh, 12 Mei 2012


Mengetahui, Praktikan
Kepala MI Suruh 01

Muh Zaini Sri Sunarsih

99
SOAL EVALUASI PRASIKLUS

1. Bacalah surah al-Kafirun berikut secara benar dan fasih!

2. Bacalah surah al-Maun berikut secara benar dan fasih!

3. Bacalah surah al-Kafirun tanpa melihat buku/teks!

4. Bacalah surah al-Maun tanpa melihat buku/teks!

100
Lampiran 2
SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah


Mata Pelajaran : Quran Hadis
Kelas/Semester : II (Dua) / 2 (Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 4. Menghafal surah-surah pendek secara benar dan fasih
Kompetensi Dasar : 4.1. Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Maun, surah al-
Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-Ashr secara benar dan
fasih

A. Materi Pelajaran
1. Surah al-Kafirun dan surah al-Maun
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu melafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih
2. Siswa mampu melafalkan surah al-Maun secara benar dan fasih
3. Siswa mampu menghafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih
4. Siswa mampu menghafalkan surah al-Maun secara benar dan fasih
C. Indikator
1. Melafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih
2. Melafalkan surah al-Maun secara benar dan fasih
3. Menghafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih
4. Menghafalkan surah al-Maun secara benar dan fasih
D. Metode Pembelajaran
1. Ceramah, tanya jawab, penugasan, demonstrasi
2. Strategi Peer Lessons
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Langkah-langkah kegiatan Media/Sumber Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit
Menyampaikan salam pembuka yang
Teknik
ramah,
ceramah, tanya
Memimpin doa, jawab
Membaca presensi,
pengkondisian kelas dengan
menanyakan keadaan kesehatan,
keluarga, dan keinginan siswa

101
melakukan apersepsi dengan
menanyakan:
- Siapakah yang kita sembah?
- Siapakah orang kafir itu?
- Siapa diantara kalian anak
yatim?
- Apa yang kalian lakukan jika
ada orang meminta-minta?
Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang merupakan kompetensi yang
harus dikuasai siswa hari ini
2. Kegiatan Inti 45 menit
Secara klasikal guru Guru,
mendemonstrasikan bacaan surah al- demonstrasi
Kafirun dan surah al-Maun
Guru membaca surah pendek, siswa
menirukan bacaan guru
Guru menjelaskan aturan belajar Tutor sebaya
dengan strategi tutor sebaya (peer
lessons)
Siswa dibentuk berpasangan, Tutor sebaya
terbentuk 10 pasangan siswa.
Setiap pasang siswa diminta Tutor sebaya
membaca dan menghafalkan surah
al-Kafirun dan al-Maun dengan
menerapkan strategi tutor sebaya
Masing-masing pasangan siswa Tutor sebaya
bebas menentukan cara paling baik
untuk menghafal surah dan arti surah
pendek yang dihafalkan
Guru memberikan bimbingan kepada Bimbingan
masing-masing pasangan tentang guru
cara menghafal mereka
Masing-masing pasangan siswa Demonstrasi
mendemonstrasikan hafalan dan arti
surah al-Kafirun dan al-Maun
Guru memberikan kesempatan Tanya jawab
pasangan siswa lain untuk bertanya
Guru meluruskan dan
menyempurnakan hafalan masing-
masing pasangan siswa

102
Guru memberikan penghargaan pada
4 (empat ) siswa yang berprestasi
(hafalannya paling baik) dan
memotivasi siswa lain yang kurang.
3. Penutup 15 menit
Secara klasikal guru mengulang informatif
kembali materi surah al-Kafirun dan
al-Maun
Siswa mengerjakan evaluasi Instrumen
evaluasi
Menyampaikan tugas individual Penugasan
tertulis tentang surah al Kafirun dan
al Maun dan tugas untuk belajar
membaca surah al-Fil dan al-Ashr
Salam

F. Media/Sumber
Al-Quran
Media visual: karton bertuliskan ayat al Kafirun dan al Maun.
Buku paket: Fata, Choirul. 2009. Cinta al-Quran dan Hadis, Jilid 2 untuk
Kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Solo: Tiga Serangkai
Buku yang relevan: Tim Creative Maestro. 2012. Buku Referensi Mestro
Kelas 2 MI. Karanganyar: CV. Hasan Pratama

G. Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Bentuk Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Melafalkan surah al-Kafirun Tes praktek, Unjuk Bacalah surah al-
secara benar dan fasih tes tertulis, prestasi, Kafirun secara
tes lisan tes benar dan fasih!
Apakah arti kata
al Kafirun?
Siapakah yang
disembah nabi
Muhammad?
Apakah syirik itu?
Bolehkan kita
bersahabat dengan

103
orang selain islam?
Melafalkan surah al-Maun Bacalah surah al-
secara benar dan fasih Maun secara
benar dan fasih
Apa arti kata al-
Maun?
Harus sayang atau
bencikah kita
kepada anak
yatim?
Jika tetanggamu
orang miskin, apa
yang kamu
lakukan?
Ada berapakah
shalat wajib yang
harus kita
jalankan?
Banggakah kamu
jika dipuji?
Apa yang kamu
lakukan jika
temanmu
kesulitan?
Menghafalkan surah al- Hafalkan surah al-
Kafirun secara benar dan Kafirun!
fasih
Menghafalkan surah al- Hafalkan surah al-
Maun secara benar dan fasih Maun!

Suruh, 19 Mei 2012


Mengetahui, Praktikan
Kepala MI Suruh 01

Muh Zaini Sri Sunarsih

104
SOAL EVALUASI SIKLUS I

1. Bacalah surah al-Kafirun berikut secara benar dan fasih!

2. Bacalah surah al-Maun berikut secara benar dan fasih!

3. Bacalah surah al-Kafirun tanpa melihat buku/teks!

4. Bacalah surah al-Maun tanpa melihat buku/teks!

105
Lampiran 3
SIKLUS II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah


Mata Pelajaran : Quran Hadis
Kelas/Semester : II (Dua) / 2 (Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 4. Menghafal surah-surah pendek secara benar dan fasih
Kompetensi Dasar : 4.1. Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Maun, surah al-
Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-Ashr secara benar dan
fasih

A. Materi Pelajaran
1. Surah al-Fil dan surah al-Ashr
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu melafalkan surah al-Fil secara benar dan fasih
2. Siswa mampu melafalkan surah al-Ashr secara benar dan fasih
3. Siswa mampu menghafalkan surah al-fil secara benar dan fasih
4. Siswa mampu menghafalkan surah al-Ashr secara benar dan fasih
C. Indikator
1. Melafalkan surah al-Fil secara benar dan fasih
2. Melafalkan surah al-Ashr secara benar dan fasih
3. Menghafalkan surah al-Fil secara benar dan fasih
4. Menghafalkan surah al-Ashr secara benar dan fasih
D. Metode Pembelajaran
1. Ceramah, tanya jawab, penugasan, demonstrasi, belajar kelompok
2. Strategi Peer Lessons
E. Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Langkah-langkah kegiatan Media/Sumber Waktu


1. Pendahuluan 10 Menit
Menyampaikan salam pembuka Teknik
yang ramah, ceramah, tanya
doa, guru meminta seorang siswa jawab
memimpin doa
presensi, guru bertanya kepada ketua
kelas siapa yang tidak hadir
pengkondisian kelas dengan
menanyakan keadaan kesehatan
siswa dan keluarga, dilanjutkan

106
dengan mengulangi materi yang
lalu: membaca surah al Kafirun dan
al Maun bersama-sama
melakukan apersepsi dengan
bertanya:
- Siapa yang tahu tentang Gajah?
- Apa yang kalian lakukan waku
jam 6 pagi tadi?
Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang merupakan kompetensi yang
harus dikuasai siswa hari ini
2. Kegiatan Inti 45 menit
Guru memperlihatkan gambar Guru, ceramah,
seekor gajah dan membacakan surah demonstrasi
al-Fil
Guru menjelaskan makna kandungan Ceramah
surah al-Fil
Guru memberikan kuis tentang Instrumen kuis
makna kandungan surah al-Fil
Siswa menjawab pertanyaan guru Tanya jawab
Guru membacakan surah al-Ashr Demonstrasi
Guru menjelaskan makna kandungan Ceramah
surah al-Ashr
Guru memberikan kuis tentang surah Instrumen kuis
al-Ashr
Siswa menjawab pertanyaan guru Tanya jawab
Guru menjelaskan strategi tutor Strategi peer
sebaya (peer lessons) berkelompok lessons
kepada siswa
Guru memilih empat orang siswa Pengelompokan,
yang paling baik hafalannya teknik ular
berdasarkan nilai siklus I, kemudian tangga
mengelompokkan siswa menjadi
empat kelompok @ 5 orang
menggunakan teknik ular tangga
Guru menugaskan siswa menghafal Strategi peer
surah al-Fil dan surah al-Ashr lessons
dengan strategi peer lessons secara
berkelompok (kelompok I dan III
menghafal surah al-Fiil, kelompok II
dan IV menghafal surah al-Ashr)
Guru membatasi waktu 30 menit
Masing-masing kelompok
mengirimkan wakilnya untuk
menghafal di depan kelas dan
menjelaskan kandungan surah

107
Siswa yang lain diberi kesempatan
bertanya
Guru meluruskan dan
menyempurnakan hafalan siswa dan
pemahaman siswa jika perlu
Guru memberikan penghargaan
berupa bintang kepada siswa dan
kelompok yang baik dan memotivasi
kelompok yang kurang
3. Penutup 15 menit
Guru membimbing siswa Informatif,
menyimpulkan materi / hasil bimbingan
pembelajaran
Tanya jawab tentang materi yang Tanya jawab
belum dimengerti
Guru meminta siswa mengumpulkan
pekerjaan rumah pertemuan yang
lalu
Menyampaikan tugas pekerjaan
rumah tentang surah al-Fiil dan al-
Ashr dan untuk belajar menghafal
surah al-Qadr secara kelompok di
rumah
F. Media/Sumber
Al-Quran
Media visual: karton bertuliskan surah al Fiil dan al Ashr
Bintang kertas warna-warni
Buku paket: Fata, Choirul. 2009. Cinta al-Quran dan Hadis, Jilid 2 untuk
Kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Solo: Tiga Serangkai
Buku yang relevan: Tim Creative Maestro. 2012. Buku Referensi Mestro
Kelas 2 MI. Karanganyar: CV. Hasan Pratama
G. Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Bentuk Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Melafalkan surah al-Fil Tes praktek, Unjuk Lafalkanlah surah al-
secara benar dan fasih tes tertulis, prestasi, Fil secara benar
tes lisan tes
Apakah arti kata al
Fiil?
Siapakah raja yang
ingin menghancurkan
kabah?
Apakah burung ababil
itu?

108
Dengan apakah burung
ababil menghancurkan
tentara gajah?
Untuk apakah Kabah
itu?
Apa yang kamu
lakukan setelah
menerima nikmat
Allah?
Bolehkah kita
sombong? Mengapa?
Melafalkan surah al- Lafalkanlah surah al-
Ashr secara benar dan Ashr secara benar!
fasih
Apakah arti kata al-
Ashr?
Apa yang akan terjadi
jika tidak
menggunakan waktu
dengan baik?
Mengapa kita harus
memanfaatkan waktu?

Menghafalkan surah al- Tanpa melihat tulisan,


Fil secara benar dan bacalah surah al-Fil di
fasih depan kelas!

Menghafalkan surah al- Tanpa melihat tulisan,


'Ashr secara benar dan bacalah surah al-AShr
fasih di depan kelas!

Suruh, 26 Mei 2012


Mengetahui, Praktikan
Kepala MI Suruh 01

Muh Zaini Sri Sunarsih

109
SOAL EVALUASI SIKLUS II

1. Bacalah surah al-Fiil berikut secara benar dan fasih!

2. Bacalah surah al-Ashr berikut secara benar dan fasih!

3. Bacalah surah al-Fiil tanpa melihat buku/teks!

4. Bacalah surah al-Ashr tanpa melihat buku/teks!

110
Lampiran 4
SIKLUS III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah


Mata Pelajaran : Quran Hadis
Kelas/Semester : II (Dua) / 2 (Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 4. Menghafal surah-surah pendek secara benar dan fasih
Kompetensi Dasar : 4.1. Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Maun, surah al-
Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-Ashr secara benar dan
fasih

A. Materi Pelajaran
1. Surah al-Qadr
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu melafalkan surah al-Qadr secara benar dan fasih
2. Siswa mampu menghafalkan surah al-Qadr secara benar dan fasih
C. Indikator
1. melafalkan surah al-Qadr secara benar dan fasih
2. menghafalkan surah al-Qadr secara benar dan fasih
D. Metode Pembelajaran
1. Ceramah, tanya jawab, penugasan, demonstrasi
2. Strategi Peer Lessons
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Langkah-langkah kegiatan Media/Sumber Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit
Menyampaikan salam pembuka yang
Teknik
ramah,
ceramah, tanya
doa, dipimpin ketua kelas
jawab
presensi, guru meminta masing-
masing siswa melihat teman di
sebelahnya, apakah ada yang tidak
hadir.
pengkondisian kelas dengan
menanyakan keadaan kesehatan
siswa dan keluarga, dilanjutkan
dengan membaca surah al Fil dan al
Ashr bersama-sama.
melakukan apersepsi dengan
menggali pengetahuan siswa dalam

111
mengenal lailatul qadar:
- Siapa yang pernah mendengar
kata lailatul qadar? Apa itu?
Kapan turunnya?
- Siapa yang tahu bulan
ramadhan? Bulan apa itu?

Menyampaikan tujuan pembelajaran


yang merupakan kompetensi yang
harus dikuasai siswa hari ini
2. Kegiatan Inti 45 menit
Guru menjelaskan pada siswa tentang Guru, al-
malam lailatul qadr Quran
Guru meminta salah seorang siswa
membaca surah al-Qadr
Guru bertanya kepada siswa arti Tanya jawab
surah al-Qadr
Guru membagi siswa menjadi 4 Strategi peer
kelompok @ 5 siswa menggunakan lessons
teknik ular tangga
Masing-masing kelompok bertugas Strategi peer
menghafalkan surah al-Qadr dan lessons
memahami makna yang terkandung
di dalamnya
Guru memberi waktu 30 menit bagi Strategi peer
siswa mengerjakan tugas lessons
Masing-masing kelompok Strategi peer
menentukan strategi terbaik bagi lessons
mereka untuk menghafal lebih cepat
Guru membimbing setiap kelompok Strategi peer
dalam menentukan strategi lessons
menghafal yang baik
Guru menunjuk secara acak satu Strategi peer
siswa setiap kelompok untuk maju lessons
dan menunjukkan hafalannya
Guru meluruskan dan Strategi peer
menyempurnakan hafalan siswa jika lessons
perlu
Guru mengajak kelas bertepuk Strategi peer
tangan untuk menghargai hasil kerja lessons
siswa dan memotivasi siswa lain

112
Guru memberikan reward berupa Strategi peer
bintang kepada siswa berprestasi lessons
Guru memberikan umpan balik Strategi peer
lessons
3. Penutup 15 menit
Siswa dibimbing guru menyimpulkan Informatif
materi/ hasil pembelajaran.
Tanya jawab tentang materi yang Tanya jawab
belum dimengerti
Menyampaikan hasil penilaian tugas
pekerjaan rumah pertemuan
sebelumnya
Memberikan tugas pekerjaan rumah Instrumen
tertulis tentang materi surah al Qadr tugas individu
Guru dan siswa mengakhiri
pembelajaran dengan doa
Salam

F. Media/Sumber
Al-Quran
Media Visual: Karton bertuliskan surah al Qadr
Bintang kertas warna-warni
Buku paket: Fata, Choirul. 2009. Cinta al-Quran dan Hadis, Jilid 2 untuk
Kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Solo: Tiga Serangkai
Buku yang relevan: Tim Creative Maestro. 2012. Buku Referensi Mestro
Kelas 2 MI. Karanganyar: CV. Hasan Pratama
G. Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Bentuk Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Melafalkan surah al-Qadr Tes Unjuk Bacalah surah al-Qadr secara
secara benar dan fasih praktek, tes prestasi, benar dan fasih!
lisan, tes tes
Apakah arti kata lailatul
tertulis
Qadr?
Puasa wajib dilakukan pada
bulan apa?
Shalat sunah apa yang
dilakukan khusus pada bulan
ramadhan?

113
Allah berfirman: berdoalah
kepadaku maka . Isi titik-
titik tersebut adalah?

Menghafalkan surah al- Baca surah al-Qadr di depan


Qadr secara benar dan kelas!
fasih

Suruh, 2 Juni 2012


Mengetahui, Praktikan
Kepala MI Suruh 01

Muh Zaini Sri Sunarsih

114
SOAL EVALUASI SIKLUS III

1. Bacalah surah al-Qadr berikut secara benar dan fasih!

2. Bacalah surah al-Qadr tanpa melihat buku/teks!

115
Lampiran 5
LEMBAR PENILAIAN
KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAH-SURAH PENDEK SISWA

Sekolah : MI Suruh 01
Kelas/Semester :2/2
Mata Pelajaran : Al-Quran Hadits
Materi :
Hari/Tanggal :
Nama Siswa :

Aspek yang Dinilai

Kelancaran
Jumlah

Mahraj

Jumlah
Tajwid

Etika
Ayat
No. SK/KD
Nilai

1. Melafalkan surah al-Qadr,


surah al-Maun, surah al-
Kafirun, surah al-Fil, dan
surah al-Ashr secara benar
dan fasih
2. Menghafalkan surah al-
Qadr, surah al-Maun, surah
al-Kafirun, surah al-Fil, dan
surah al-Ashr secara benar
dan fasih
Nilai Akhir

Keterangan:
Masing-masing aspek, nilai terendah adalah 0, nilai tertinggi adalah 20.
Nilai akhir maksimal adalah 100.

116
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA

Sekolah : MI Suruh 01
Kelas/Semester :2/2
Mata Pelajaran : Al-Quran Hadits
Materi :
Hari/Tanggal :
Nama Siswa :

Kriteria Penilaian:
Nilai 5 jika semua deskriptor tampak, Nilai 4 jika hanya 3 deskriptor tampak, Nilai 3 jika
hanya 2 deskriptor tampak, Nilai 2 jika hanya 1 deskriptor tampak, Nilai 1 jika tidak ada
deskriptor tampak

No. Indikator Deskriptor Aktivitas Skor


1. Aktivitas Visual membaca buku/teks
(visual activities) memperhatikan gambar
memperhatikan demonstrasi
memperhatikan guru

2. Aktivitas Oral (oral menyatakan


activities) bertanya
memberi saran
berpendapat

3. Aktivitas mendengarkan uraian


Pendengaran mendengarkan percakapan
(listening activities) mendengarkan hafalan
mendengarkan pendapat

4. Aktivitas Menulis menulis huruf hijaiyah


(writing activities) menulis arti ayat
menulis laporan
menyalin surah pendek

5. Aktivitas menggambar kaligrafi


Menggambar membuat grafik
(drawing activities) mewarnai gambar
membuat diagram

6. Aktivitas Motorik maju untuk menghafal


(motor activities) mengacungkan jari untuk bertanya
bermain

117
No. Indikator Deskriptor Aktivitas Skor
bertepuk tangan
7. Aktivitas Mental menanggapi pendapat
(mental activities) mengingat kembali hafalan
memecahkan soal surah pendek
melihat hubungan antar materi

8. Aktivitas Emosional berminat pada pelajaran


(emotional activities) gembira saat belajar
bersemangat
berani bertanya

118
Lampiran 7
ANALISIS PROGRAM EVALUASI PROGRAM PERBAIKAN DAN
PENGAYAAN

Mata Pelajaran : Quran Hadis Kelas/Semester : II / II


KKM : 70 Tahun Pelajaran : 2011/2012

Program

Dilaksanakan
Pengayaan
Perbaikan

Kegiatan
Kedudukan
No Nama Nilai Ket
Nilai

1. Adila Setyawati
2. Bagus Septian
Nugraha
3. Dwi Rahmawati
4. Ihsanul Muttaqin
5. Mega Yulia Prasasti
6. Meli Tri Astuti
7. Muhammad Reza
8. Marcel rina Pantiyarti
9. Novia Isaroh
10. Nur Aini
11. Nurul Azizah
12. Nurfa Nurul Hidayah
13. Nur Setyaningrum
14. Nur Wahidatus
Sholihah
15. Santi Wigrayani
16. Sheffa Nizham Afik
17. Slamet Daryanto
18. Wahidatul Azizah
19. Yeni Lestari
20. Angga Febrian
Suruh, Juni 2012
Mengetahui, Praktikan
Kepala MI Suruh 01

Muh Zaini Sri Sunarsih

119
Lampiran 8

PEDOMAN WAWANCARA

A. WAWANCARA KEPADA SISWA

1. Apakah kamu senang dengan pelajaran al-Quran Hadits? Apa

alasannya?

2. Apakah kamu senang menghafal surah-surah pendek? Apa alasannya?

3. Apakah menghafal surah-surah pendek sulit?

4. Apakah kamu di rumah menghafal surah-surah pendek?

5. Siapa yang mengajari kamu belajar membaca al-Quran di rumah?

B. WAWANCARA KEPADA GURU

1. Anda mengajar di kelas berapa?

2. Apakah Anda mengajar al-Quran Hadits di kelas?

3. Apakah siswa terlihat senang dan bersemangat ketika belajar al-Quran

Hadis? Jika tidak, apa yang mereka alami?

4. Bagaimanakah prestasi siswa dalam mata pelajaran al-Quran Hadis?

5. Apa saja kendala atau permasalahan dalam mengajar al-Quran Hadis?

120
Lampiran 9

HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA KELAS II MI SURUH 01

Hari/Tgl : 05 Mei 2012


Pewawancara : Sri Sunarsih, A.Ma

Pertanyaan
No Nama L/P
1 alasan 2 alasan 3 4 5
1 Adila Setyawati P Senang suka belajar al- senang suka menghafal enggak ya ayah
Qur'an
2 Bagus Septian L tidak susah nggak susah sulit tidak tidak ada
Nugraha tahu
3 Dwi P tidak susah nggak belum bisa sulit ya kakek
Rahmawati baca qur'an
4 Ihsanul L tidak tidak tahu suka tapi susah sulit tidak tidak ada
Muttaqin
5 Mega Yulia P senang suka membaca suka sudah bisa baca enggak ya ayah
Prasasti qur'an
6 Meli Tri Astuti P tidak sulit nggak susah bacanya sulit tidak tidak ada
7 Muhammad L tidak nggak mudeng tidak sulit menghafal sulit tidak tidak ada
Reza
8 Marcel rina P senang jadi banyak senang jadi hafal surah enggak tidak tidak ada
Pantiyarti tahu al-Qur'an
9 Novia Isaroh P tidak nggak asik tidak senang main enggak tidak tidak ada
tahu
10 Nur Aini P tidak nggak tahu tidak susah sulit ya ayah
11 Nurul Azizah P senang senang ngaji senang ayah suka enggak ya ayah
ngajari ngaji
12 Nurfa Nurul P tidak bu guru galak tidak aku nggak suka sulit tidak tidak ada
Hidayah
13 Nur P tidak nggak mudeng- tidak suka lupa sulit tidak tidak ada
Setyaningrum mudeng
14 Nur Wahidatus P senang pengen pinter senang dibaca sebelum sulit ya guru ngaji
Sholihah belajar
15 Santi P tidak nggak bisa baca tidak belum bisa sulit tidak tidak ada
Wigrayani qur'an baca qur'an
16 Sheffa Nizham L tidak susah senang di TPA diajari sulit ya guru ngaji
Afik juga
17 Slamet L tidak susah tidak nggak bisa-bisa sulit ya guru ngaji
Daryanto
18 Wahidatul P senang nggak tahu senang disuruh mama enggak ya mama
Azizah
19 Yeni Lestari P senang belajar al senang ada ceritanya enggak ya guru ngaji
Qur'an
20 Angga Febrian L tidak nggak tahu senang ada ceritanya sulit tidak tidak ada

121
Lampiran 10

HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU

Pewawancara : Mahfudi, S.Pd.I


Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Mei 2012
Hasil Wawancara :

Saya mengajar di kelas II. Saya mengajar al-Qur'an Hadits kelas II. Saat saya
mengajar al-Qur'an Hadits, siswa tampak kurang semangat. Sepertinya siswa kurang
senang belajar al-Qur'an Hadits. Banyak siswa yang bermain-main di kelas dan tidak
memperhatikan penjelasan saya. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur'an
Hadis juga kurang memuaskan. Masih banyak nilai siswa di bawah KKM yaitu 70.
Kendala atau permasalahan dalam mengajar al-Qur'an hadis adalah bagaimana
meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pewawancara

Mahfudi, S.Pd.I

122
Lampiran 11
REKAP PRESTASI SISWA DALAM MATA PELAJARAN

Mata Pelajaran : al-Qur'an Hadis


Semester/Kelas : 2 / II
Sekolah : MI Suruh 01
KKM : 70
Tahun Pelajaran : 2011/2012
Kompetensi Dasar :
4.1. Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Maun, surah al-Kafirun, surah al-Fil, dan surah
al-Ashr secara benar dan fasih
4.2. Menghafalkan surah al-Qadr, surah al-Maun, surah al-Kafirun, surah al-Fil, dan
surah al-Ashr secara benar dan fasih

Kompetensi Dasar
No Nama L/P Keterangan
4.1 Ketuntasan 4.2 Ketuntasan
1 Adila Setyawati P 75 Tuntas 72 Tuntas
2 Bagus Septian Nugraha L 65 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
3 Dwi Rahmawati P 65 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
4 Ihsanul Muttaqin L 70 Tuntas 65 Tidak Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti P 73 Tuntas 75 Tuntas
6 Meli Tri Astuti P 65 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
7 Muhammad Reza L 75 Tuntas 65 Tidak Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti P 75 Tuntas 72 Tuntas
9 Novia Isaroh P 60 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
10 Nur Aini P 72 Tuntas 73 Tuntas
11 Nurul Azizah P 65 Tidak Tuntas 70 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah P 70 Tuntas 55 Tidak Tuntas
13 Nur Setyaningrum P 65 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah P 74 Tuntas 71 Tuntas
15 Santi Wigrayani P 65 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik L 65 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
17 Slamet Daryanto L 50 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
18 Wahidatul Azizah P 74 Tuntas 75 Tuntas
19 Yeni Lestari P 70 Tuntas 73 Tuntas
20 Angga Febrian L 70 Tuntas 65 Tidak Tuntas
Rata-rata 68,2 64,3
Tuntas 11 55,0% 8 40,0%
Tidak Tuntas 9 45,0% 12 60,0%

123
Lampiran 12
PERHITUNGAN SKALA PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

Jumlah indikator = 8; dan Skala penilaian = 1 s.d 5


a. Skor Terendah (R) = jumlah indikator x skor penilaian terendah = 8 x 1 = 8
R=8
b. Skor Tertinggi (T) = jumlah indikator x skor penilaian tertinggi = 8 x 5 = 40
T = 40
Data Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Skor 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Data Ke 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Skor 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

c. Banyak skor (n) = (40-8)+1 = 33


d. Nilai (median)
2
= ( + 1)
4
2
= (33 + 1)
4
= 17
Jadi adalah data ke-17 = 24
e. Nilai
1
= ( + 1)
4
1
= (33 + 1)
4
= 8,5
Jadi adalah data ke-8 = 15
f. Nilai
3
= ( + 1)
4
3
= (33 + 1)
4
= 25,5
Jadi adalah data ke-25 = 32
g. Nilai
= = 40
h. Tabel Kategori Skor

Kriteria Skor Kategori Skor


32 skor 40 Sangat Aktif
24 skor < 32 Aktif
15 skor < 24 Cukup Aktif
8 skor < 15 Kurang Aktif

124
Lampiran 13
PERHITUNGAN SKALA KEMUNCULAN INDIKATOR AKTIVITAS DI KELAS

Jumlah siswa = 20; dan Skala penilaian = 1 s.d 5


a. Skor Terendah (R) = jumlah siswa x skor penilaian terendah = 20 x 1 = 20
R = 20
b. Skor Tertinggi (T) = jumlah siswa x skor penilaian tertinggi = 20 x 5 = 100
T = 100
Data Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Skor 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Data Ke 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Skor 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
Data Ke 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Skor 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
Data Ke 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81
Skor 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

c. Banyak skor (n) = (100-20)+1 = 81


d. Nilai (median)
2
= ( + 1)
4
2
= (81 + 1)
4
= 41
Jadi adalah data ke-41 = 60
e. Nilai
1
= ( + 1)
4
1
= (81 + 1)
4
= 20,5
Jadi adalah data ke-20 = 39
f. Nilai
3
= ( + 1)
4
3
= (81 + 1)
4
= 61,5
Jadi adalah data ke-61 = 80
g. Nilai
= = 100
h. Tabel Kategori Skor

Kriteria Skor Kategori Skor


80 skor 100 Sangat Baik
60 skor < 80 Baik
39 skor < 60 Cukup
20 skor < 39 Kurang

125
Lampiran 14
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA PRASIKLUS

Mata Pelajaran : al-Qur'an Hadis


Semester/Kelas : 2 / II
Sekolah : MI Suruh 01
KKM : 70
Tahun Pelajaran : 2011/2012

Kategori Aktivitas

Menggambar
Pendengaran

Emosional
Motorik
Menulis

Mental
No Nama L/P Jumlah
Visual

1 Adila Setyawati P 3 Oral


2 3 2 1 1 2 2 16
2 Bagus Septian Nugraha L 1 1 2 1 1 1 2 1 10
3 Dwi Rahmawati P 3 2 1 2 1 1 1 2 13
4 Ihsanul Muttaqin L 2 2 2 1 1 2 1 1 12
5 Mega Yulia Prasasti P 2 2 2 2 1 1 1 2 13
6 Meli Tri Astuti P 1 2 1 1 1 1 2 1 10
7 Muhammad Reza L 2 2 2 2 1 1 1 2 13
8 Marcel rina Pantiyarti P 2 2 1 1 1 1 1 2 11
9 Novia Isaroh P 2 2 2 2 1 1 2 2 14
10 Nur Aini P 1 1 1 1 1 1 1 1 8
11 Nurul Azizah P 1 1 1 1 1 2 1 1 9
12 Nurfa Nurul Hidayah P 2 2 2 2 1 1 1 1 12
13 Nur Setyaningrum P 1 1 1 1 1 1 1 1 8
14 Nur Wahidatus Sholihah P 2 2 2 2 1 1 2 2 14
15 Santi Wigrayani P 2 2 2 2 1 2 1 1 13
16 Sheffa Nizham Afik L 2 2 2 1 1 1 1 1 11
17 Slamet Daryanto L 1 1 1 1 1 1 1 1 8
18 Wahidatul Azizah P 2 2 2 1 1 1 2 2 13
19 Yeni Lestari P 2 1 1 2 1 2 1 1 11
20 Angga Febrian L 3 1 3 1 1 1 1 2 13
Jumlah 37 33 34 29 20 24 26 29

No Rentang Nilai F % Keterangan


1 32 - 40 0 0,0% Sangat Aktif
2 24 - 31 0 0,0% Aktif
3 15 - 23 1 5,0% Cukup Aktif
4 8 - 14 19 95,0% Kurang Aktif
Jumlah 20 100,0%

126
Lampiran 15

HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SISWA


PADA PRASIKLUS

Sekolah : MI Suruh 01
Kelas/Semester :2/2
Mata Pelajaran : Al-Quran Hadits
Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Mei 2012

Program

Dilaksanakan
Kedudukan

Pengayaan
Perbaikan
No Nama L/P Nilai Ket

Kegiatan
Nilai

1 Adila Setyawati P 72 Tuntas


2 Bagus Septian Nugraha L 53 Tidak Tuntas

3 Dwi Rahmawati P 55 Tidak Tuntas
4 Ihsanul Muttaqin L 60 Tidak Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti P 70 Tuntas
6 Meli Tri Astuti P 60 Tidak Tuntas
7 Muhammad Reza L 70 Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti P 72 Tuntas
9 Novia Isaroh P 55 Tidak Tuntas
10 Nur Aini P 60 Tidak Tuntas
11 Nurul Azizah P 73 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah P 55 Tidak Tuntas
13 Nur Setyaningrum P 65 Tidak Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah P 70 Tuntas
15 Santi Wigrayani P 62 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik L 72 Tuntas
17 Slamet Daryanto L 60 Tidak Tuntas

18 Wahidatul Azizah P 70 Tuntas
19 Yeni Lestari P 70 Tuntas
20 Angga Febrian L 63 Tidak Tuntas
Rata-rata 64,35
Tuntas 9 45,0%
Tidak Tuntas 11 55,0%

127
Lampiran 16
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I

Mata Pelajaran : al-Qur'an Hadis


Semester/Kelas : 2 / II
Sekolah : MI Suruh 01
KKM : 70
Tahun Pelajaran : 2011/2012
Kategori Aktivitas

Menggambar
Pendengaran
No Nama L/P Jumlah

Emosional
Motorik
Menulis

Mental
Visual

Oral
1 Adila Setyawati P 3 3 4 3 2 1 3 4 23
2 Bagus Septian Nugraha L 1 2 3 2 1 2 2 2 15
3 Dwi Rahmawati P 3 3 2 3 2 1 3 3 20
4 Ihsanul Muttaqin L 2 3 3 2 1 3 3 1 18
5 Mega Yulia Prasasti P 2 3 3 3 1 1 1 2 16
6 Meli Tri Astuti P 1 3 3 2 2 1 2 1 15
7 Muhammad Reza L 2 2 3 3 1 2 3 3 19
8 Marcel rina Pantiyarti P 2 2 3 3 2 1 3 3 19
9 Novia Isaroh P 2 2 3 3 1 2 2 2 17
10 Nur Aini P 1 2 1 1 1 1 1 2 10
11 Nurul Azizah P 1 2 2 2 2 2 3 1 15
12 Nurfa Nurul Hidayah P 2 3 2 2 1 1 1 1 13
13 Nur Setyaningrum P 1 2 1 2 2 2 3 2 15
14 Nur Wahidatus Sholihah P 2 3 3 2 1 1 2 3 17
15 Santi Wigrayani P 2 3 2 2 2 3 1 2 17
16 Sheffa Nizham Afik L 2 3 3 2 1 1 3 1 16
17 Slamet Daryanto L 1 1 2 1 1 2 1 1 10
18 Wahidatul Azizah P 2 3 3 1 1 1 4 2 17
19 Yeni Lestari P 2 2 1 3 2 3 3 1 17
20 Angga Febrian L 3 2 4 1 2 2 1 2 17
Jumlah 37 49 51 43 29 32 45 39

No Rentang Nilai F % Keterangan


1 32 - 40 0 0,0% Sangat Aktif
2 24 - 31 0 0,0% Aktif
3 15 - 23 17 85,0% Cukup Aktif
4 8 - 14 3 15,0% Kurang Aktif
Jumlah 20 100,0%

128
Lampiran 17

HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SISWA


PADA SIKLUS I

Sekolah : MI Suruh 01
Kelas/Semester :2/2
Mata Pelajaran : Al-Quran Hadits
Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Mei 2012

Program

Dilaksanakan
Kedudukan
No Nama L/P Nilai Ket

Pengayaan
Nilai

Perbaikan

Kegiatan
1 Adila Setyawati P 74 Tuntas
2 Bagus Septian Nugraha L 60 Tidak Tuntas

3 Dwi Rahmawati P 62 Tidak Tuntas
4 Ihsanul Muttaqin L 65 Tidak Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti P 75 Tuntas
6 Meli Tri Astuti P 75 Tuntas
7 Muhammad Reza L 72 Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti P 75 Tuntas
9 Novia Isaroh P 60 Tidak Tuntas
10 Nur Aini P 65 Tidak Tuntas
11 Nurul Azizah P 78 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah P 60 Tidak Tuntas
13 Nur Setyaningrum P 70 Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah P 73 Tuntas
15 Santi Wigrayani P 62 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik L 72 Tuntas
17 Slamet Daryanto L 60 Tidak Tuntas

18 Wahidatul Azizah P 70 Tuntas
19 Yeni Lestari P 70 Tuntas
20 Angga Febrian L 63 Tidak Tuntas
Rata-rata 68
Tuntas 11 55,0%
Tidak Tuntas 9 45,0%

129
Lampiran 18
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II

Mata Pelajaran : al-Qur'an Hadis


Semester/Kelas : 2 / II
Sekolah : MI Suruh 01
KKM : 70
Tahun Pelajaran : 2011/2012
Kategori Aktivitas

Menggambar
Pendengaran
No Nama L/P Jumlah

Emosional
Motorik
Menulis

Mental
Visual

Oral
1 Adila Setyawati P 4 4 4 3 2 3 4 4 28
2 Bagus Septian Nugraha L 3 2 4 3 2 3 3 4 24
3 Dwi Rahmawati P 4 3 3 3 2 3 4 4 26
4 Ihsanul Muttaqin L 3 4 3 2 2 3 4 3 24
5 Mega Yulia Prasasti P 3 4 3 3 2 3 2 3 23
6 Meli Tri Astuti P 2 3 4 3 2 3 3 3 23
7 Muhammad Reza L 3 2 4 3 1 3 4 4 24
8 Marcel rina Pantiyarti P 3 3 4 4 2 3 4 4 27
9 Novia Isaroh P 3 2 3 3 1 3 3 3 21
10 Nur Aini P 1 4 3 3 2 3 4 3 23
11 Nurul Azizah P 2 4 3 3 3 3 4 3 25
12 Nurfa Nurul Hidayah P 3 3 2 2 3 3 3 3 22
13 Nur Setyaningrum P 1 4 1 2 2 3 3 2 18
14 Nur Wahidatus Sholihah P 3 3 4 3 1 2 3 4 23
15 Santi Wigrayani P 4 3 3 3 3 3 3 3 25
16 Sheffa Nizham Afik L 2 4 4 3 1 3 3 2 22
17 Slamet Daryanto L 1 2 2 1 1 2 1 1 11
18 Wahidatul Azizah P 3 2 3 3 2 3 4 3 23
19 Yeni Lestari P 4 2 3 3 2 3 4 3 24
20 Angga Febrian L 4 3 5 3 2 3 3 3 26
Jumlah 56 61 65 56 38 58 66 62

No Rentang Nilai F % Keterangan


1 32 - 40 0 0,0% Sangat Aktif
2 24 - 31 10 50,0% Aktif
3 15 - 23 9 45,0% Cukup Aktif
4 8 - 14 1 5,0% Kurang Aktif
Jumlah 20 100,0%

130
Lampiran 19

HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SISWA


PADA SIKLUS II

Sekolah : MI Suruh 01
Kelas/Semester :2/2
Mata Pelajaran : Al-Quran Hadits
Hari/Tanggal : Sabtu, 26 Mei 2012

Program

Dilaksanakan
Pengayaan
Kedudukan

Perbaikan
No Nama L/P Nilai Ket

Kegiatan
Nilai

1 Adila Setyawati P 80 Tuntas


2 Bagus Septian Nugraha L 70 Tuntas
3 Dwi Rahmawati P 65 Tidak Tuntas

4 Ihsanul Muttaqin L 70 Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti P 80 Tuntas
6 Meli Tri Astuti P 80 Tuntas
7 Muhammad Reza L 75 Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti P 80 Tuntas
9 Novia Isaroh P 65 Tidak Tuntas
10 Nur Aini P 70 Tuntas
11 Nurul Azizah P 79 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah P 65 Tidak Tuntas
13 Nur Setyaningrum P 72 Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah P 75 Tuntas
15 Santi Wigrayani P 65 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik L 75 Tuntas
17 Slamet Daryanto L 60 Tidak Tuntas

18 Wahidatul Azizah P 75 Tuntas
19 Yeni Lestari P 75 Tuntas
20 Angga Febrian L 71 Tuntas
Rata-rata 72,35
Tuntas 15 75,0%
Tidak Tuntas 5 25,0%

131
Lampiran 20
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS III

Mata Pelajaran : al-Qur'an Hadis


Semester/Kelas : 2 / II
Sekolah : MI Suruh 01
KKM : 70
Tahun Pelajaran : 2011/2012

Kategori Aktivitas

Menggambar
Pendengaran
No Nama L/P Jumlah

Emosional
Motorik
Menulis

Mental
Visual

Oral
1 Adila Setyawati P 5 5 5 4 2 3 5 5 34
2 Bagus Septian Nugraha L 4 3 5 4 3 3 4 5 31
3 Dwi Rahmawati P 2 2 2 2 1 1 2 2 14
4 Ihsanul Muttaqin L 4 5 4 2 2 3 5 4 29
5 Mega Yulia Prasasti P 4 5 3 3 2 3 4 4 28
6 Meli Tri Astuti P 4 4 4 4 2 3 4 4 29
7 Muhammad Reza L 4 3 5 3 1 3 4 5 28
8 Marcel rina Pantiyarti P 4 4 5 4 2 3 4 5 31
9 Novia Isaroh P 4 3 3 4 2 3 4 5 28
10 Nur Aini P 3 5 3 3 2 3 5 4 28
11 Nurul Azizah P 3 5 5 3 3 3 5 4 31
12 Nurfa Nurul Hidayah P 4 5 2 2 3 3 5 5 29
13 Nur Setyaningrum P 3 5 5 2 2 3 4 4 28
14 Nur Wahidatus Sholihah P 4 4 4 3 1 4 4 5 29
15 Santi Wigrayani P 3 3 3 2 2 3 2 3 21
16 Sheffa Nizham Afik L 4 5 5 3 1 3 4 3 28
17 Slamet Daryanto L 2 2 3 1 1 2 1 1 13
18 Wahidatul Azizah P 5 3 4 3 2 3 5 5 30
19 Yeni Lestari P 5 3 4 3 2 4 5 5 31
20 Angga Febrian L 5 4 5 3 2 4 5 5 33
Jumlah 76 78 79 58 38 60 81 83

No Rentang Nilai F % Keterangan


1 32 - 40 2 10,0% Sangat Aktif
2 24 - 31 15 75,0% Aktif
3 15 - 23 1 5,0% Cukup Aktif
4 8 - 14 2 10,0% Kurang Aktif
Jumlah 20 100,0%

132
Lampiran 21

HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SISWA


PADA SIKLUS III

Sekolah : MI Suruh 01
Kelas/Semester :2/2
Mata Pelajaran : Al-Quran Hadits
Hari/Tanggal : Sabtu, 2 Juni 2012

Program

Dilaksanakan
Pengayaan
Kedudukan

Perbaikan
No Nama L/P Nilai Ket

Kegiatan
Nilai

1 Adila Setyawati P 82 Tuntas


2 Bagus Septian Nugraha L 70 Tuntas
3 Dwi Rahmawati P 68 Tidak Tuntas

4 Ihsanul Muttaqin L 72 Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti P 85 Tuntas
6 Meli Tri Astuti P 85 Tuntas
7 Muhammad Reza L 80 Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti P 82 Tuntas
9 Novia Isaroh P 70 Tuntas
10 Nur Aini P 72 Tuntas
11 Nurul Azizah P 80 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah P 72 Tuntas
13 Nur Setyaningrum P 73 Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah P 74 Tuntas
15 Santi Wigrayani P 68 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik L 80 Tuntas
17 Slamet Daryanto L 55 Tidak Tuntas

18 Wahidatul Azizah P 80 Tuntas
19 Yeni Lestari P 76 Tuntas
20 Angga Febrian L 73 Tuntas
Rata-rata 74,85
Tuntas 17 85,0%
Tidak Tuntas 3 15,0%

133
Lampiran 22
LATAR BELAKANG SISWA

No Nama L/P TTL Nama Orang Tua Pendidikan Pekerjaan

Edi Kurniawan,
1 Adila Setyawati P 15/03/2004 Maslahah SMA Karyawan
Bagus Septian Zaenuri, Nur
2 Nugraha L 07/09/2004 Hidayati SD Buruh
M. Mansur, Anik
3 Dwi Rahmawati P 04/06/2004 Muarifah SMP Wiraswasta
4 Ihsanul Muttaqin L 22/03/2003 M. Rosyid, Robiyati SD Buruh
5 Mega Yulia Prasasti P 11/07/2004 Suseno, Puji Rohati SD Buruh
6 Meli Tri Astuti P 11/05/2003 Saifudin, Hanifah SD Buruh
Anas Setyadi,
7 Muhammad Reza L 19/04/2004 isnaisah SMP Buruh
Marcel rina Hasyim Asyari,
8 Pantiyarti P 01/05/2002 Suparti SMA Karyawan
9 Novia Isaroh P 04/11/2003 Eko Yulianto, Yani SD Buruh
10 Nur Aini P 13/01/2004 Mursanto, Arbiatun SMP Karyawan
11 Nurul Azizah P 13/01/2004 Mursanto, Arbiatun SMP Karyawan
12 Nurfa Nurul Hidayah P 04/03/2004 Zaini, Basyiroh SD Buruh
13 Nur Setyaningrum P 07/02/2002 Sriyono, Bahriyah SD Buruh
Nur Wahidatus Ashari, Uswatun
14 Sholihah P 05/08/2004 Nadiyah SMP Buruh
15 Santi Wigrayani P 09/09/2003 Ariyanto, Daryanti SMP Buruh
16 Sheffa Nizham Afik L 22/07/2003 Nurul Afik, Yuliana SMA Karyawan
17 Slamet Daryanto L 09/10/2000 Saifudin, Hanifah SD Buruh
18 Wahidatul Azizah P 16/03/2003 Mat Rohim, Unasih SD Buruh
Zainal Arifin, Siji
19 Yeni Lestari P 11/11/2003 Lestari SD Buruh
20 Angga Febrian L 10/01/2004 naryo, Hidayati SD Buruh

134
Lampiran 23
LEMBAGA PENDIDIKAN AL-MAARIF KEC. SURUH
MADRASAH IBTIDAIYAH SURUH 01
Alamat: Ploso-Suruh-Kec. Suruh 50776
LP. MAARIF
NISM: 1112 3322 0049

STANDAR NILAI KETUNTASAN BELAJAR (KKM)


MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NO KOMPONEN KKM HURUF


A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama Islam
a. Quran Hadits 70 Tujuh puluh
b. Aqidah Akhlaq 70 Tujuh puluh
c. Fiqih 70 Tujuh puluh
d. Sejarah Kebudayaan Islam 65 Enam puluh lima
2 Pendidikan Kewarganegaraan 65 Enam puluh lima
3 Bahasa Indonesia 65 Enam puluh lima
4 Bahasa Arab 60 Enam puluh
5 Matematika 60 Enam puluh
6 Ilmu Pengetahuan Alam 65 Enam puluh lima
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 65 Enam puluh lima
8 Seni Budaya dan Ketrampilan 70 Tujuh puluh
9 Pendidikan Jasmani Olahraga dan 70 Tujuh puluh
Kesenian
B Muatan Lokal
a. Bahasa Jawa 70 Tujuh puluh
b. Bahasa Inggris 70 Tujuh puluh
c. BTA/BTQ 70 Tujuh puluh

Suruh, Juni 2012


Kepala Madrasah,

MUH. ZAINI, A.Ma


NIP.

135
Lampiran 24
LEMBAGA PENDIDIKAN AL-MAARIF KEC. SURUH
MADRASAH IBTIDAIYAH SURUH 01
Alamat: Ploso-Suruh-Kec. Suruh 50776
LP. MAARIF
NISM: 1112 3322 0049

SURAT KETERANGAN PENELITIAN


NO. 009/C.9/2011

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : MUH. ZAINI, A.Ma.
NIP :-
Jabatan : Kepala Madrasah Ibtidaiyah Suruh 01
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:
NAMA : SRI SUNARSIH, A.Ma.
NIM : 11410061
Mahasiswa : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
telah mengadakan penelitian tentang PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL
SURAH-SURAH PENDEK MELALUI STRATEGI PEER LESSONS PADA SISWA KELAS
II MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 mulai
tanggal 12 Mei 2012 sampai dengan 02 Juni 2012.
Penelitian tersebut berjalan dengan lancar dan baik. Kepada semua pihak yang terkait harap
menjadikan maklum adanya.

Suruh, Juni 2012


Kepala Madrasah,

MUH. ZAINI, A.Ma


NIP.

136
Lampiran 25
BIODATA PENELITI

Nama : SRI SUNARSIH

Alamat : Gundi, RT 04 / 08 Suruh, Kecamatan Suruh

Tempat, tanggal lahir : Kab. Semarang, 10 Desember 1980

Pendidikan : 1. MI Suruh 01 lulus Tahun 1993

2. SMP NU Suruh lulus Tahun 1996

3. MAN Suruh lulus Tahun 1999

4. DII STAIMUS Surakarta lulus Tahun 2004

5. Masuk STAIN Salatiga Tahun 2010

Pekerjaan : Guru Wiyata (Guru Kelas II)

Unit kerja : MI Suruh 01

Salatiga, Juni 2012

SRI SUNARSIH

137

Anda mungkin juga menyukai