Bab Rapiah (Vertikal)
Bab Rapiah (Vertikal)
Ir. Mohd. Thaher Gampong Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh.
Sekolah ini adalah Sekolah Menengah Lanjutan Tingkat Pertama milik pemerintah
yang saat ini dikepalai oleh Drs. Syarifuddin Muhammad dengan Nomor Statistik
Sekolah 2010661102031 dan mulai beroperasi terhitung sejak tanggal 1 Januari 1985
Bangunan gedung sekolah adalah permanen yang berdiri di atas tanah seluas 12.000
strategis sebagai salah satu sekolah yang berlokasi dekat dengan pusat kota dengan
kemudahan sarana transportasi sehingga mudah dijangkau. Selain itu juga didukung
oleh kondisi lingkungan yang kondusif yang terletak di sekitar kompleks perumahan
dan akses jalan utama. Hal ini menjadikan SMP Negeri 13 Banda Aceh sebagai salah
satu sekolah lanjutan tingkat pertama yang menjadi rekomendasi orang tua sebagai
kegiatan pendidikan dan pembelajaran siswa di sekolah. Adapun kondisi dan status
keadaan sarana dan prasarana sekolah secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 13 Banda Aceh
Dari data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa gedung SMP Negeri 13
Banda Aceh sudah memiliki sejumlah sarana dan prasarana yang memadai untuk
b. Keadaan Guru/Pegawai
Struktur organisasi SMP Negeri 13 Banda Aceh terdiri dari Kepala Sekolah,
dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah serta sejumlah guru pengajar dan tenaga
administrasi atau tata usaha yang diperbantukan demi kelancaran proses pendidikan
di sekolah.
Adapun keadaan tentang jumlah guru atau pegawai di SMP Negeri 13 Banda
Para guru mengajarkan pelajaran sesuai dengan ketentuan yang telah diatur
oleh pemerintah dalam Kurikulum 2013 yang baru diberlakukan sejak 2 (dua) tahun
terakhir dalam proses belajar mengajar. Sedangkan para pegawai dan tenaga
administrasi atau tata usaha yang diperbantukan untuk menunjang kegiatan sekolah
c. Keadaan Siswa
adalah sebanyak 427 siswa yang terdiri dari 251 siswa laki-laki dan 176 siswa
perempuan yang terbagi ke dalam 15 kelas dari kelas VII sampai dengan kelas IX.
Adapun keadaan siswa di SMP Negeri 13 Banda Aceh untuk setiap jenjang kelas
Tabel 3.3. Keadaan Siswa di SMP Negeri 13 Banda Aceh Tahun Ajaran 2015/2016
Banyak Siswa
Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
VII 17 14 31
VIII 27 19 46
IX 31 33 64
Total 75 66 141
Sumber: Dokumentasi SMP Negeri 13 Banda AcehTahun 2015
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Banda Aceh dengan memberikan tes awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan
siswa sebelum penerapan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada
Tabel 3.4. Perolehan Nilai Tes Awal (Pre-Test) Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 13
Banda Aceh
No. Induk Tingkat
No. Nama Nilai
Siswa Ketuntasan
1 0022130529 Abrar 60 Belum Tuntas
2 0023459864 Aciehlya Sundary 50 Belum Tuntas
3 9998662502 Alihardin 30 Belum Tuntas
4 0023172281 Anggie Aulya Dharma 40 Belum Tuntas
5 0030170571 Arif Arfa Putra 70 Tuntas
6 0017075173 Asmaul Husna 80 Tuntas
7 0010390036 Asrarul Fahmi 30 Belum Tuntas
8 0000365729 Aulia Rahman 40 Belum Tuntas
9 0021241788 Intan Andini 50 Belum Tuntas
10 9982489038 Julian Saputra 20 Belum Tuntas
11 0027010592 Khairunnisak 60 Belum Tuntas
12 0022130519 Laila Sawalna 30 Belum Tuntas
13 0022457290 M. Rian Pratama 20 Belum Tuntas
14 0021494882 Marlina 50 Belum Tuntas
15 0007570895 Muhammad Lutfhi 30 Belum Tuntas
16 0022130548 Nurrabika 10 Belum Tuntas
17 0013191061 Oja Adriana 60 Belum Tuntas
18 0022130532 Rafiqih Ulfi 50 Belum Tuntas
19 0020287787 Rayhan Nisa 70 Tuntas
20 0010755222 Riyan Alfandi 10 Belum Tuntas
21 0022797841 Nurul Adillah 10 Belum Tuntas
22 0023478900 Syahwal 30 Belum Tuntas
23 0016533603 Teuku Furqan 50 Belum Tuntas
24 0010755370 Zulkarnen 20 Belum Tuntas
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar fisika siswa pada materi
gaya masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai tes awal (pre-
test) siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan. Nilai KKM mata pelajaran fisika untuk materi gaya yang ditetapkan
untuk kelas VIII di SMP Negeri 13 Banda Aceh adalah 65 secara individual dan 75%
secara klasikal, artinya hasil belajar siswa dianggap tuntas jika perolehan nilai fisika
Berdasarkan tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa kemampuan awal siswa
kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh secara individu tuntas sebanyak 3 orang
dari 29 siswa. Persentase ketuntasan siswa secara keseluruhan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
% Ketuntasan =
Siswa Tuntas x 100%
Siswa Keseluruha n
3
= x 100%
24
= 12,5%
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum
tuntas karena daya serap siswa kurang dari 72% seperti yang diharapkan.
Investigation (GI) pada materi gaya siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh
yang dijadikan sampel penelitian, diberikan tes akhir (post-test). Adapun perolehan
penerapan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada materi gaya terhadap
perkembangan hasil belajar siswa tersebut dapat diperlihatkan pada tabel berikut.
Tabel 3.5. Perolehan Nilai Tes Akhir (Post-Test) Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 13
Banda Aceh
No. Induk Tingkat
No. Nama Nilai
Siswa Ketuntasan
1 0022130529 Abrar 70 Tuntas
2 0023459864 Aciehlya Sundary 70 Tuntas
3 9998662502 Alihardin 90 Tuntas
4 0023172281 Anggie Aulya Dharma 60 Belum Tuntas
5 0030170571 Arif Arfa Putra 80 Tuntas
6 0017075173 Asmaul Husna 90 Tuntas
7 0010390036 Asrarul Fahmi 80 Tuntas
8 0000365729 Aulia Rahman 60 Belum Tuntas
9 0021241788 Intan Andini 80 Tuntas
10 9982489038 Julian Saputra 70 Tuntas
11 0027010592 Khairunnisak 80 Tuntas
12 0022130519 Laila Sawalna 60 Belum Tuntas
13 0022457290 M. Rian Pratama 60 Belum Tuntas
14 0021494882 Marlina 70 Tuntas
15 0007570895 Muhammad Lutfhi 60 Belum Tuntas
16 0022130548 Nurrabika 70 Tuntas
17 0013191061 Oja Adriana 90 Tuntas
18 0022130532 Rafiqih Ulfi 100 Tuntas
19 0020287787 Rayhan Nisa 80 Tuntas
20 0010755222 Riyan Alfandi 70 Tuntas
21 0022797841 Nurul Adillah 60 Belum Tuntas
22 0023478900 Syahwal 100 Tuntas
23 0016533603 Teuku Furqan 70 Tuntas
24 0010755370 Zulkarnen 100 Tuntas
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015
Dari hasil pada tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa kemampuan akhir
siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh secara individu tuntas sebanyak 23
orang dari 24 siswa. Persentase ketuntasan siswa secara keseluruhan dapat dihitung
% Ketuntasan =
Siswa Tuntas x 100%
Siswa Keseluruha n
18
% Ketuntasan = x 100%
24
= 75,0%
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah
mencapai lebih dari 72% seperti yang diharapkan. Dengan demikian jelas bahwa
penerapan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada materi gaya dapat
perolehan nilai pre-test dan post-test siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh
Tabel 3.6. Perolehan Nilai Pre-Test dan Post-Test Keseluruhan Siswa Kelas VIII-1
SMP Negeri 13 Banda Aceh
Perolehan Nilai
No. No. Induk Siswa
Pre-Test Post-Test
1 2 3 4
1 0022130529 60 70
2 0023459864 50 70
3 9998662502 30 90
4 0023172281 40 60
5 0030170571 70 80
6 0017075173 80 90
7 0010390036 30 80
8 0000365729 40 60
9 0021241788 50 80
10 9982489038 20 70
11 0027010592 60 80
12 0022130519 30 60
13 0022457290 20 60
14 0021494882 50 70
15 0007570895 30 60
16 0022130548 10 70
17 0013191061 60 90
18 0022130532 50 100
19 0020287787 70 80
20 0010755222 10 70
1 2 3 4
21 0022797841 10 60
22 0023478900 30 100
23 0016533603 50 70
24 0010755370 20 100
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015
siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh, berikut ini adalah langkah-
langkahnya:
= 80 10
= 70
= 1 + (3,3) log 24
= 1 + (3,3) 1,38
= 1 + 4,55
= 5,55 6 (pembulatan)
Re n tan g
P =
Banyak Kelas
70
= = 11,67 12 (pembulatan)
6
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dengan mengambil ujung bawah kelas
interval pertama adalah 10 (data terkecil), maka dapat disusun tabel distribusi
Tabel 3.7. Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 13
Banda Aceh
Rentang Frekuensi Titik Tengah
(xi)2 fi . xi fi . (xi)2
Nilai (fi) (xi)
10 21 6 15,5 240,25 93,0 1441,50
22 33 5 27,5 756,25 137,5 3781,25
34 45 2 39,5 1560,25 79,0 3120,50
46 57 5 51,5 2652,25 257,5 13261,25
58 69 3 63,5 4032,25 190,5 12096,75
70 81 3 75,5 5700,25 226,5 17100,75
Jumlah 24 984,0 50802,00
Sumber: Analisa Data 2015
Dari tabel di atas, maka dapat ditentukan nilai mean ( x ), varian (S2) dan
f i . xi 984
Mean ( x ) = =
fi 24
= 41
n f i . xi f i . xi
2 2
Varian (S2) =
n n 1
24 (50802) - (984) 2
=
24(24 1)
1219248 - 968256
=
24(23)
250992
Varian (S2) =
552
= 454,7
Simpangan Baku (S) = S2
= 454,7
= 21,32
Untuk menguji normalitas data, perlu ditentukan batas kelas interval untuk
menghitung luas di bawah kurva normal bagi tiap kelas interval. Untuk batas bawah
kelas dikurang 0,5 dan batas atas ditambah 0,5. Rumus untuk menghitung z-score:
xi x
z-score =
S
oi ei 2
2
hitung = ei
disusun tabel distibusi frekuensi yang akan diuji normalitas sebagai berikut.
Tabel 3.8. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test Siswa Kelas VIII-1
SMP Negeri 13 Banda Aceh
Kelas Batas
Batas Luas oi ei 2
z-score Daerah Daerah ei oi
Interval Kelas ei
Kurva Kurva
9,5 -1,48 0,4306
10 21 0,1120 2,6880 6 4,08
21,5 -0,91 0,3186
22 33 0,1818 4,3632 5 0,09
33,5 -0,35 0,1368
34 45 0,2200 5,2800 2 2,04
45,5 0,21 0,0832
46 57 0,1962 4,7088 5 0,02
57,5 0,77 0,2794
58 69 0,1305 3,1320 3 0,01
69,5 1,34 0,4099
70 81 0,0614 1,4736 3 1,58
81,5 1,90 0,4713
Jumlah 7,82
Sumber: Analisa Data 2015
oi ei 2
Dari tabel di atas, diperoleh nilai chi-kuadrat 2
hitung = ei
= 7,82.
Pada taraf signifikan = 0,05 (95%) dengan derajat kebebasan (dk) = 2, dari tabel
distribusi chi-kuadrat diperoleh nilai 2tabel = 5,99. Jadi 2hitung > 2tabel. Dengan
demikian sebaran data nilai pre-test siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh
berdistribusi normal.
siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh, berikut ini adalah langkah-
langkahnya:
= 40
= 1 + (3,3) log 24
= 1 + (3,3) 1,38
= 1 + 4,55
= 5,55 6 (pembulatan)
Re n tan g
P =
Banyak Kelas
40
=
6
= 6,67 7 (pembulatan)
interval pertama adalah 60 (data terkecil), maka dapat disusun tabel distribusi
Tabel 3.9. Distribusi Frekuensi Nilai Post-Test Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 13
Banda Aceh
Rentang Frekuensi Titik Tengah
(xi)2 fi . xi fi . (xi)2
Nilai (fi) (xi)
60 66 6 63 3969 378 23814
67 73 7 70 4900 490 34300
74 80 5 77 5929 385 29645
81 87 0 84 7056 0 0
88 94 3 91 8281 273 24843
95 101 3 98 9604 294 28812
Jumlah 24 1820 141414
Sumber: Analisa Data 2015
Dari tabel di atas, maka dapat ditentukan nilai mean ( x ), varian (S2) dan
f i . xi 1820
Mean ( x ) = =
fi 24
= 75,8
n f i . xi f i . xi
2 2
Varian (S2) =
n n 1
24 (141414) - (1820) 2
=
24(24 1)
3393936 - 3312400
=
24(23)
81536
=
552
= 147,71
= 147,71
= 12,15
interval untuk menghitung luas di bawah kurva normal bagi tiap kelas interval.
Untuk batas bawah kelas dikurang 0,5 dan batas atas kelas ditambah 0,5. Adapun
xi x
z-score =
S
Sedangkan untuk mengetahui frekuensi harapan (ei) untuk masing-masing
oi ei 2
2
hitung = ei
disusun tabel distibusi frekuensi yang akan diuji normalitas sebagai berikut.
Tabel 3.10. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Nilai Post-Test Siswa Kelas VIII-1
SMP Negeri 13 Banda Aceh
Kelas Batas
Batas Luas oi ei 2
z-score Daerah Daerah ei oi
Interval Kelas ei
Kurva Kurva
59,5 -1,34 0,4099
60 66 0,1305 3,13 6 2,63
66,5 -0,77 0,2794
67 73 0,2041 4,90 7 0,90
73,5 -0,19 0,0753
74 80 0,2270 5,45 5 0,04
80,5 0,39 0,1517
81 87 0,1798 4,32 0 4,32
87,5 0,96 0,3315
88 94 0,1067 2,56 3 0,08
94,5 1,54 0,4382
95 101 0,0448 1,08 3 3,45
101,5 2,12 0,4830
Jumlah 11,40
Sumber: Analisa Data 2015
oi ei 2
Dari tabel di atas, diperoleh nilai chi-kuadrat 2
hitung = ei
= 11,40.
Pada taraf signifikan = 0,05 (95%) dengan derajat kebebasan (dk) = 2, dari tabel
distribusi chi-kuadrat diperoleh nilai 2tabel = 5,99. Jadi 2hitung > 2tabel. Dengan
demikian sebaran data nilai post-test siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh
berdistribusi normal.
penelitian ini dengan cara membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel digunakan
Md
t
xd 2
n(n 1)
Keterangan :
Adapun kriteria pengujian hipotesis diterima jika thitung > ttabel, dengan derajat
Tabel 3.11. Selisih (Gain) Nilai Pre-Test dan Post-Test Siswa Kelas VIII-1 SMP
Negeri 13 Banda Aceh
No. Induk Perolehan Nilai Gain
No. d2
Siswa Pre-Test Post-Test (d)
1 2 3 4 5 6
1 0022130529 60 70 10 100
2 0023459864 50 70 20 400
3 9998662502 30 90 60 3600
4 0023172281 40 60 20 400
5 0030170571 70 80 10 100
6 0017075173 80 90 10 100
7 0010390036 30 80 50 2500
8 0000365729 40 60 20 400
9 0021241788 50 80 30 900
10 9982489038 20 70 50 2500
1 2 3 4 5 6
11 0027010592 60 80 20 400
12 0022130519 30 60 30 900
13 0022457290 20 60 40 1600
14 0021494882 50 70 20 400
15 0007570895 30 60 30 900
16 0022130548 10 70 60 3600
17 0013191061 60 90 30 900
18 0022130532 50 100 50 2500
19 0020287787 70 80 10 100
20 0010755222 10 70 60 3600
21 0022797841 10 60 50 2500
22 0023478900 30 100 70 4900
23 0016533603 50 70 20 400
24 0010755370 20 100 80 6400
Jumlah 850 40100
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015
Nilai Gain (d) pada tabel di atas diperoleh dari selisih nilai tes akhir (post-
test) dengan tes awal (pre-test). Berdasarkan hasil dari tabel di atas, maka dapat
d 2
xd 2
= d 2
= 40100
850 2
24
722500
= 40100
24
= 40100 30104,17
= 9995,83
membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel digunakan analisis statistik uji-t dengan
rumus:
t
Md
, dimana Md =
d 850 35,42
xd 2 n 24
n(n 1)
35,42
Jadi, thitung =
9995,83
24(24 1)
35,42
=
9995,83
24(23)
35,42
=
9995,83
552
35,42
=
18,11
35,42
=
4,26
thitung = 8,32
Dari tabel distribusi t diperoleh nilai ttabel = 1,71 pada taraf signifikan () =
0,05 atau 95% dengan derajat kebebasan dk = (n-1) = 23. Berdasarkan hasil
pengolahan data diperoleh nilai thitung = 8,32, sehingga diperoleh nilai thitung > ttabel.
Maka hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ketuntasan belajar pada materi
gaya dengan menerapkan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) siswa kelas
Berdasarkan pengumpulan data dan hasil analisis data yang telah dilakukan,
maka diperoleh bahwa perbandingan antara nilai thitung lebih besar daripada ttabel, yaitu
8,32 > 1,71. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar pada materi gaya dengan
menerapkan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) siswa kelas VIII SMP
Negeri 13 Banda Aceh sudah berhasil. Dengan kata lain, penerapan model kooperatif
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gaya di SMP Negeri 13 Banda Aceh.
Sejalan dengan itu, dari hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) dapat
dilihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan berimplikasi terhadap
ketuntasan belajar siswa baik secara individual maupun klasikal. Dari hasil analisa
pencapaian ketuntasan belajar siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh,
diketahui bahwa pembelajaran fisika pada materi gaya siswa kelas VIII-1 SMP
Negeri 13 Banda Aceh dinyatakan tuntas. Hal ini berdasarkan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) siswa yang ditetapkan adalah 65 untuk perolehan nilai secara
individual dan 72% untuk pencapaian ketuntasan belajar secara klasikal. Dengan
demikian jelas bahwa penerapan model kooperatif tipe Group Investigation (GI)
pada materi gaya dapat membantu siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh
Walaupun masih ada sebagian siswa yang hasil belajarnya masih belum
tuntas. Hal ini dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran fisika, siswa masih
fisika siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh salah satunya dipengaruhi oleh
motivasi belajar siswa, faktor guru dalam mengarahkan siswa untuk mencapai
ketuntasan belajar yang diharapkan dan peran aktif orang tua di luar lingkungan
sekolah. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi hanya jika ada peran dan kerjasama
yang baik antara guru dan pihak sekolah dengan orang tua siswa dalam mengarahkan
Dukungan guru dan pihak sekolah secara khusus bertugas untuk mendidik
dan membimbing siswa belajar di lingkungan sekolah, dan untuk selanjutnya peran
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
nilai thitung > ttabel, yaitu 8,32 > 1,71. Hal ini menunjukkan hipotesis yang
model kooperatif tipe Group Investigation (GI) siswa kelas VIII SMP Negeri
13 Banda Aceh sudah berhasil dapat diterima. Dengan kata lain, penerapan
hasil belajar siswa pada materi gaya di SMP Negeri 13 Banda Aceh.
pembelajaran fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh dinyatakan
tuntas yaitu mencapai 75% secara klasikal. Hal ini berdasarkan Kriteria
individual dan 72% secara klasikal. Dengan demikian jelas bahwa penerapan
model kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada materi gaya dapat
membantu siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 13 Banda Aceh untuk mencapai
ketuntasan belajar.
5.2. Saran-saran
1. Idealnya demi tercapainya ketuntasan belajar dan perolehan nilai ujian siswa
yang lebih memuaskan, maka diperlukan adanya kajian dan evaluasi terhadap
setiap butir soal ujian fisika baik ditinjau dari aspek indeks daya pembeda