Anda di halaman 1dari 3

Topik : Mengatasi Desminore saat Menstruasi

Pernyataan Tematis : Kompres Hangat Mengatasi Desminore


Saat Menstruasi
Judul : Penurunan Desminore saat Menstruasi
Melalui Kompres Hangat
Kerangka Isi Makalah :
4. Pendahuluan
4.1 Latar Belakang
4.2 Konsep Menstruasi
4.2.1 Siklus Menstruasi
4.2.2 Gangguan dalam masa Menstruasi
4.2.3 Macam macam gangguan dalam menstruasi
4.2.4 Patofisiologi dari macam macam gangguan dalam
Menstruasi
4.2.5 Penatalaksanaan medis dari macam macam
gangguan menstruasi

4.3 Definisi Desminore


4.3.1 Klasifikasi Desminore
4.3.2 Gejala Desminore
4.3.3 Mengatasi Desminore

4.4 Definisi Kompres Hangat


4.4.1 Manfaat Kompres hangat untuk nyeri menstruasi
4.4.2 Tehnik dan Syarat penggunaan kompres hangat

5 Penutup
5.1 Daftar Pustaka
I

Pendahuluan

4.1.1 Latar Belakang

Masa remaja atau masa pubertas merupakan masa peralihan anak-anak dan
dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan masa remaja terjadi sangat pesat, baik
fisik maupun psikologis. Salah satu ciri masa pubertas yaitu mulai terjadinya
menstruasi yang berlangsung sekitar umur 10-11 tahun. Pada masa inilah banyak
perempuan merasakan masalah pada dirinya yaitu nyeri menstruasi atau
dismenore. (Ayu Ida, 2009 halaman 55-57)

Nyeri menstruasi atau dismenore merupakan kram yang terasa di perut


bagian bawah dan paha, punggung bawah, yang disertai mual muntah, diare,
lemah, dan badan berkeringat. Ada dua jenis nyeri menstruasi yaitu nyeri
menstruasi primer dan sekunder. (Ayu Ida, 2009 halaman 55-57)

Nyeri menstruasi atau dismenore dapat diatasi dengan terapi farmakologis


dan non farmakologis.Terapi non farmakologis yang praktis dan murah adalah
kompres hangat. Terapi ini merupakan terapi tradisional yang sering digunakan
oleh penderita dismenore. Kompres hangat dapat menimbulkan vasodilatasi
pembuluh darah, meningkatkan ekstensibilitas jaringan lunak dan ambang
rangsang nyeri, mempercepat aktifitas enzimatik serta mempercepat proses
penyembuhan. . (Kusuma, 2009 halaman 25-28)

Di Indonesia angka kejadian nyeri menstruasi sebesar 64,25%, yaitu


54,89% nyeri menstruasi primer dan 9,36 % nyeri menstruasi sekunder. Di
Surabaya didapatkan 1,07%-1,31% dari jumlah penderita nyeri menstruasi datang
ke bagian kebidanan. (Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol8, No1,Februari 2015.halaman
76-80).
2. Konsep Menstruasi
2.1 Definisi Menstruasi
Menstruasi adalah pengeluaran darah, mukus dari mukosa uterus
secara berkala. Menstruasi terjadi kurang lebih secara teratur, siklus, dan dapat
diperkirakan waktunya, sejak menarke sampai menopause kecuali saat hamil,
menyusui, (Kusuma, 2012 : 28-32)
Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,
disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus haid ialah jarak
antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid yang berikutnya. Hari
mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus.
Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap siklus haid yang
klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa
wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Lama haid biasanya antara 3 5 hari,
ada yang 1 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit, dan ada yang sampai 7 8 hari.
Pada setiap wanita biasanya lama haid itu tetap (Winkjosastro, 2008).

2.1.2. Siklus Menstruasi


Pada permulaan hanya hormon estrogen saja yang dominan dan
perdarahan (menstruasi) yang terjadi untuk pertama kali muncul pada usia 12
13 tahun. Estrogen yang dominan menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan tanda sek sekunder. Itulah sebab mengapa pada awal menstruasi
perdarahan sering tidak teratur karena bentuk menstruasinya anovulatior (tanpa
pelepasan Telur). Setelah usia wanita mencapai remaja sekitar 17-18 tahun,
menstruasi teratur dengan interval 26-32 hari. (Ayu, 2012 : 55)

2.1.3 Keadaan Patologis

Anda mungkin juga menyukai