TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Gambar 2.1
Plexus Myentericus Auerbach yang Terletak Antara Lapisan Otot 7
2
3
2.2 Insidensi
Pada penelitian di Amerika Serikat ditemukan bahwa 1 dari 5000 bayi lahir
5,8
menderita Hirschsprung . Terjadi pada semua ras. Insidensi pada laki-laki
banding perempuan adalah 4 : 1 1. Hirschsprung dengan aganglionosis di daerah
distal sigmoid dan rektum menyerang 80% laki-laki, sedangkan Hirschsprung
dengan segmen aganglionik yang panjang memiliki prevalensi yang sama antara
laki-laki dan perempuan 3. Pada penelitian, < 8 % kasus ini diturunkan secara
familial. Sekitar 15% pasien yang menderita Hirschsprung memiliki trisomi 21
(sindroma Down) 4.
2.3 Patofisiologi
2.4 Diagnosis
Tanda yang paling sering ditemukan adalah distensi abdomen. Namun bayi
dengan anus imperforatus atau atresia ani juga dapat memberikan gejala yang
sama.
Pemeriksaan rektal penting dilakukan untuk mendapatkan kesan penyebab dari
distensi. Pada penyakit Hirschsprung didapatkan musculus sphincter ani yang
hipertonik (jari pemeriksa terjepit keras) dan ampulla rektum yang kosong karena
massa fekal tidak dapat melalui segmen aganglionik akibat spasme dan tidak
adanya peristaltik.. Pada pemeriksaan dengan rectal tube atau termometer yang
dimasukkan ke dalam rektum akan menimbulkan semburan cairan feses dan
keluarnya gas bila sudah terjadi enterokolitis. Keluarnya cairan feses yang
menyemprot ini diakibatkan pengumpulan feses dengan tekanan tinggi di daerah
obstruksi.
1. BNO
Gambaran radiologi pada kasus Hirschsprung menunjukkan gambaran
yang serupa dengan gambaran obstruksi usus halus bagian bawah 3. Pada
BNO, didapatkan adanya gambaran dilatasi dari proksimal usus yang
mengalami obstruksi, gambaran udara intraluminar, tidak terlihat adanya
udara atau feses di daerah rektum. Pada posisi tegak, didapatkan gambaran
air fluid level l,3. Pada kasus dengan segmen aganglionik sangat pendek,
tampak distensi dari kolon sigmoid.
Gambar 2.8 Gambaran retensi dari barium dan feses di daerah rektum, setelah
pemeriksaan dengan kontras barium 24 jam yang lalu 1.
3. USG
USG bukan pemeriksaan pertama yang dilakukan untuk mendiagnosis
Hirschsprung. Pada penelitian dikatakan, anak usia 1 bulan yang tidak
disangka menderita Hirschsprung pada saat melakukan check up,
diperoleh gambaran distensi dari ususnya yang ternyata mengarahkan
diagnosis Hirschsprung. Gambaran USG menunjukkan gambaran yang
sama seperti barium enema, dilatasi dari colon sigmoid dan penyempitan
dari diameter rectum. Tingkat kepercayaan menegakkan diagnosis
Hirschsprung dengan USG termasuk rendah, sebab gambaran gas yang
sangat banyak di daerah usus proksimal dapat mengaburkan diagnosis 1.
2.4.3.2 Biopsi
Gambar 2.18 Small left colon syndrome, Foto lateral dengan posisi telentang,
pada bayi dengan distensi perut, muntah bersifat empedu, dan kegagalan dalam
mengeluarkan mekonium dalam 24 jam setelah lahir, menunjukkan gambaran
distensi dari usus, dan gambaran air fluid level 12.
Gambar 2.19 Small left colon syndrome, pemeriksaan dengan kontras barium
menunjukkan diameter yang normal pada rektum, diameter colon sigmoid dan
colon descenden yang menyempit, serta gambaran zona transisi pada fleksura
lienalis 12.
17
2.6 Komplikasi
2.7 Penatalaksanaan
2.8 Prognosis