Anda di halaman 1dari 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Drawning ( Tenggelam )

1. Definisi

Tenggelam didefinisikan oleh ILCOR (International Liaison Committee on Resuscitation)


sebagai proses yang menyebabkan gangguan pernapasan primer akibat submersi/imersi pada
media cair. Submersi merupakan keadaan di mana seluruh tubuh, termasuk sistem pernapasan,
berada dalam air atau cairan. Sedangkan, imersi berarti keadaan di mana terdapat air/cairan pada
sistem konduksi pernapasan yang menghambat udara masuk. Akibat dua keadaan ini, pernapasan
korban terhenti, dan banyak air yang tertelan. Setelah itu, terjadi laringospasme. Henti napas atau
laringospasme yang berlanjut dapat menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia. Tanpa penyelamatan
lebih lanjut, korban dapat mengalami bradikardi dan akhirnya henti jantung sebagai akibat dari
hipoksia.
Tenggelam ( Drawning ) adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi cairan ke dalam
pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan.

2. Patofisiologi

Hipoksia merupakan hal utama yang terjadi setelah seorang individu tenggelam. Keadaan
terhambatnya jalan napas akibat tenggelam menyebabkan adanya gasping dan kemungkinan
aspirasi, dan diikuti dengan henti napas (apnea) volunter dan laringospasme. Hipoksemia dan
asidosis yang persisten dapat menyebabkan korban berisiko terhadap henti jantung dan kerusakan
sistem saraf pusat. Laringospasme menyebabkan keadaan paru yang kering, namun karena asfiksi
membuat relaksasi otot polos, air dapat masuk ke dalam paru dan menyebabkan edema paru.
Aspirasi air yang masuk ke paru dapat menyebabkan vagotonia, vasokonstriksi paru, dan
hipertensi. Air segar dapat menembus membran alveolus dan mengganggu stabilitas alveolus
dengan menghambat kerja surfaktan. Selain itu, air segar dan hipoksemi dapat menyebabkan lisis
eritrosit dan hiperkalemia.

Anda mungkin juga menyukai