Anda di halaman 1dari 30

Panduan Praktikum

Manajemen Proyek Sistem Informasi

A. Sekilas Tentang Microsoft Project


Beberapa pengguna komputer mungkin masih asing dengan Microsoft Project, karena
Microsoft Project sangat erat kaitannya dengan manajemen proyek. Microsoft Project
merupakan suatu program computer yang berguna untuk menyusun rencana kerja
dalam sebuah proyek konstruksi.
Dalam perkembangannya Microsoft Project telah mengalami penyempurnaan.
Microsoft Project yang pertama adalah Microsoft Project versi 4.0/4.1, menyusul
kemudian Microsoft Project 2000 dan Microsoft Project 2003 yang mempunyai
beberapa kelebihan dibandingkan versi sebelumnya.

B. Pemahaman Manajemen Proyek


Proyek adalah suatu urutan dan peristiwa yang dirancang dengan baik dengan suatu
permulaan dan suatu akhir, yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang jelas.
Karena tujuan proyek yang tertentu, maka bukan peristiwa yang rutin dan bersifat
sementara, sehingga proyek memerlukan perencanaan, pelaksanaan, dan
pemanfaatan.
Manajemen proyek lebih menekankan pada penjadwalan dan pengendalian
dibandingkan dengan manajemen dan departemen fungsional.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam sebuah proyek adalah:
1. Melakukan perencanaan dan penjadwalan, dengan melibatkan semua orang yang
berkompeten dalam proyek;
2. Menentukan jenis pekerjaan (Task), sumber daya yang diperlukan (Resources)
baik manusia maupun material, biaya yang diperlukan (Cost), dan jadwal kerja
(Schedule) kapan pekerjaan harus dimulai dan kapan pekerjaan harus sudah
selesai. Jika semua telah ditentukan dan disetujui oleh semua pihak, maka kita
telah mempunyai rencana dasar (Baseline).
3. Rencana tersebut dijalankan dan perkembangannya dipantau dalam sebuah
tahapan pelaksanaan pekerjaan (Tracking). Apabila pekerjaan belum sesuai
dengan, maka dilakukan penjadwalan ulang (Rescheduling).
Permasalahan utama yang sering timbul dalam menangani suatu proyek adalah :
1. Sulitnya menyelesaikan proyek tepat waktu;
2. Seringnya pelaksanaan proyek membutuhkan waktu yang lebih besar dari
rencana;
3. Sulitnya menggunakan sumberdaya seefisien mungkin.

Perkembangan Penjadwalan Proyek


Diagram batang diperkenalkan untuk mengidentifikasikan unsur waktu dan urutan
dalam merencanakan suatu kegiatan. Metode diagram batang diperbaiki lagi
dengan Network Analisys yaitu metode tyang menyajikan secara jelas hubungan
ketergantungan antara bagian kegiatan dengan kegiatan lainnya yang
digambarkan dalam diagram network.
Dengan metode ini dapt diketahui bagian-bagian kegiatan yang didahulukan, yang
harus menunggu selesainya kegiatan lain, dan kegiatan yang tak perlu tergesa-
gesa. Metode Network Analisys mengalami penyempurnaan secara bertahap yaitu
:
Bar Chart
Bar Chart atau Diagram Batang diperkenalkan oleh Hendri Laurence
Gantt pada tahun 1917. Tujuannya : untuk mengidentifikasi unsure waktu
dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, yang terdiri dari waktu
mulai, waktu selesai dan pada saat pelaporan.
Penggambaranya terdiri dari baris dan kolom, pada kolom tersusun urutan
kegiatan, sedang baris menunjukkan peroide waktu (jam, hari, minggu
atau bulan)
Gambar :

Urutan Minggu ke
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perencanaan
2 Analisis
3 Desain
4 Pengembangan
5 Implementasi
6 Maintenance

Kelemahan : tidak menunjukkan keterkaitan antar kegiatan, sehingga


apabila terjadi keterlambatan atau perubahan suatu kegiatan, maka
perubahan yang terjadi tidak terlihat secara langsung mempengaruhi
kegiatan lainnya.

Kesimpulan :
1. Menunjukkan waktu mulai, waktu selesai dan pada saat pelaporan
2. Penggambaran : dengan baris dan kolom
3. Kelebihan : lebih mudah dipahami
4. Kelemahan : tidak bisa melihat keterkaitan antar kegiatan, jika 1 kegiatan
mundur apakah kegiatan lain terganggu atau tidak.

PERT (Program Evaluation and Review Tecnique)


Metode ini bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya
penundaan, maupun gangguan dan konflik suatu jadwal. Metode ini
menggambarkan ketergantungan antara bagian-bagian kegiatan yang
digambarkan dalam bentuk diagram network, sehingga diketahui kegiatan
mana yang harus didahulukan dan kegiatan mana yang harus menunggu
selesainya kegiatan lain. Namun tidak dapat mengetahui mana kegiatan
yang menjadi perhatian penuh agar proyek tersebut dapat selesai sesuai
rencana.
Kesimpulan :
1. Tujuan : mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan dan
konflik suatu jadwal
2. Mempunyai keterkaitan atau hubungan ketergantungan antar kegiatan
yang logis, bias diketahui jika 1 kegiatan terganggu maka berpengaruh
terhadap kegiatan lain.
3. Digambarkan dalam bentuk Diagram Network
4. Kelemahan : tidak bias di baca oleh semua level manajemen mana
lintasan kritis dan mana yang bukan
5. Tidak menunjukkan kapan dimulai dan kapan diakhiri, tetapi
menunjukkan aktifitas yang berurutan setelah aktifitas satu selesai

CPM (Critical Path Metode)


Metode ini ditemukan oleh perusahaan bahan kimia Amerika yaitu Du Pon
Company pada tahun 1958 untuk memecahkan kesulitan-kesulitan proses
fabrikasi. Metode ini berbentuk diagram network yang hampir mirip
dengan PERT.
Perbedaanya adalah dalam penentuan perkiraan waktu. CPM dapat
memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dan
dapat menentukan prioritas kegiatan yang harus mendapat perhatian dan
pengawasan yang cermat, agar kegiatan dapat selesai sesuai dengan
rencana.
Metode ini dinamakan Lintasan Kritis yaitu metode yang membentuk
suatu jalur atau lintasan yang memerlukan perhatian khusus (lintasan
dengan panah tebal).

D
5

=2
A=

6
=
F
8
=
E

Kesimpulan :
1. Hampir sama dengan PERT, hanya berbeda dalam penentuan
perkiraan waktu
2. Dapat memeperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
setiap pekerjaan
3. Dapat menentukan prioritas kegiatan yang harus mendapat perhatian
(Lintasan Kritis)
4. Dapat mengkontrol keterlambatan kegiatan yang mempengaruhi
selesainya suatu kegiatan.
5. Kelemahan : tingkat pembacaan pada level bawah

6. Masih banyak menggunakan Dummy Activity ( ) yaitu


aktifitas tanpa sumber daya (Akt + SD = 0), contoh : kegiatan istirahat
tetapi ada jadwalnya.
7. Setiap kegiatan dihitung waktu awal dan akhirnya
Untuk menunjukkan awal dan akhir aktifitas

Merge Event

* Jika Masukan banyak keluaran harus 1, jika keluaran lebih dari 1


maka Dummy
Burse Event

* Jika 1 Masukan keluaran banyak, jika masukan lebih dari 1 maka


lainnya Dummy

PDM (Metode Preseden Diagram)


Pada CPM metode yang dipakai adalah Activity on Arrow (AOA)
dimana aktifitas dan kegiatan diletakkan pada tanda panah, sedangkan
pada PDM Activity on Node (AON) dimana tanda panah hanya
menyatakan keterkaitan antar kegiatan. Kegiatan dari peristiwa pada PDM
ditulis dalam bentuk node yang berbentuk kotak segi empat, sedang anak
panah hanya sebagai petunjuk kegiatan-kegiatan yang bersangkutan.

C. Dasar Perhitungan Microsoft Project


Microsoft Project menggunakan perhitungan network planning dan menggunakan
diagram bar chart atau Gantt Chart sebagai tampilan grafisnya.
Untuk memahami perhitungan Microsoft Project perlu dipahami terlebih dahulu :

1. Durasi (D) : waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan


2. Earlies Start (ES) : saat paling cepat kegiatan dilaksanakan
3. Earlies Finish (EF) : saat paling cepat kegiatan diselesaikan
4. Late Start (LS) : paling lambat kegiatan tersebut dilaksanakan
5. Late Finish (LF) : paling lambat kegiatan tersebut diselesaikan
6. Free Float (FF) : jumlah waktu tunda atau memperpanjang waktu kegiatan
tanpa mempengaruhi waktu awal kegiatan berikutnya.
7. Total Float (TF) : jumlah waktu tunda atau memperpanjang waktu kegiatan
tanpa mempengaruhi akhir proyek.

Semakin besar harga total float, maka kegiatan tersebut mempunyai semakin
banyak waktu tunda tanpa akan mengakibatkan keterlambatan proyek.

Free Fload menunjukkan kegiatan dapat terlambat dikerjakan tanpa


mempengaruhi waktu awal aktivitas sesudahnya.

Rumus :
EF = ES + D
LS = LF D
FF = ES (j) EF (i)
TF = LF - EF

Contoh Kasus :
Sebuah kegiatan dapat diselesaikan dalam waktu 3 hari. Kegiatan dimulai hari
Senin dan paling lambat selesai adalah Sabtu.
Hari Senin adalah waktu paling awal dimulai (ES), hari Rabu adalah waktu paling
awal selesai (EF) dan kegiatan etrsebut mempunyai waktu luang atau tunda
(Float) sebanyak tiga hari (Kamis, Jumat, dan Sabtu). Dengan waktu luang
sebenarnya kegiatan tersebut dapat dimulai pada hari Selasa dan selesai pada hari
Kamis, ataupun pada hari Rabu dan selesai pada hari Jumat.
Jika dimulai pada hari Kamis maka hari Kamis adalah waktu paling lambat
dimulai (LS) dan hari Sabtu adalah waktu paling lambat selesai (LF), pada
kondisi ini tidak ada float lagi (nol) yang disebut Kegiatan Kritis (Critical Task).

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu





Perhitungan :
1. Perhitungan Kedepan
Perhitungan kedepan dilakukan dari awal dengan mengambil harga awal 0
dan selanjutnya diurut sampai akhir. Jika ada dua atau lebih waktu
kejadian maka yang diambil adalah Nilai Terbesar.
2. Perhitungan Ke Belakang
Perhitungan kebelakang dilakuakn dari akhir dengan mengambil harga
selesai dan selanjutnya diurut sampai awal. Jika ada dua atau lebih waktu
kejadian maka yang diambil adalah Nilai Terkecil.
Contoh Kasus I : Buku Halaman 19 (Tabel Slack)
No Kegiatan Durasi Sebelum Sesudah
1 Mulai 0 - G,D,A
2 G 4 Mulai H
3 D 5 Mulai F,E
4 A 10 Mulai B
5 H 12 G I
6 F 9 D I
7 E 20 D C
8 B 2 A C
9 I 7 H,F Selesai
10 C 10 B,E Selesai
11 Selesai 0 C,I -

Penyelesaian :
Perhitungan Kedepan : Pilih yang terbesar
Event Kegiatan Durasi ES EF Keterangan
1 Mulai 0 0 0
12 G 4 0 4 EF = ES + D
13 D 5 0 5 ES dari Node 2
14 A 10 0 10
25 H 12 4 16 Node 5 diambil yang
35 F 9 5 14 terbesar yaitu 16
36 E 20 5 25 Node 6 diambil yang
46 B 2 10 12 terbesar yaitu 25
57 I 7 16 23 Node 7 diambil yang
67 C 10 25 35 terbesar yaitu 35
7 Selesai 0 35 35
Perhitungan Kebelakang : Pilih yang terkecil
Event Kegiatan Durasi LF LS Keterangan
7 Selesai 0 35 35
67 C 10 35 25 LS = LF D
57 I 7 35 28
46 B 2 25 23
36 E 20 25 5 Node 3 diambil yang
35 F 9 28 19 terkecil yaitu 5
25 H 12 28 16
14 A 10 23 13
13 D 5 5 0 Node 1 diambil yang
12 G 4 16 12 terkecil yaitu 0
1 Mulai 0 0 0

Sehingga Menjadi :
Event Kegiatan ES EF LS LF FF TF
1 Mulai 0 0 0 0 0 0
1-2 G 0 4 12 16 0 12
1-3 D 0 5 0 5 0 0
1-4 A 0 10 13 23 0 13
2-5 H 4 16 18 28 0 12
3-5 F 5 14 19 28 2 14
3-6 E 5 25 5 25 0 0
4-6 B 10 12 23 25 13 13
5-7 I 16 23 28 35 12 12
6-7 C 25 35 25 35 0 0
7 Selesai 35 35 35 35 0 0

Keterangan : FF : untuk perhitungan maju (untuk penundaan)


TF : untuk perhitungan mundur
Tugas :
Latihan I
No Kegiatan Predesessor Duration
1 A Mulai 1
2 B Mulai 2
3 C Mulai 3
4 D A 4
5 E B 5
6 F B 4
7 G C,F 6
8 H D,E 6
9 I G 2
10 J F,H,I 3

1. Tentukan Waktu proyek !


2. Tentukan Lintasan Kritis!
3. Buat Diagran Network (CPM)
4. Hitung Tabel Slack (ES, EF, LS, LF FF, TF)

D. Menjalankan Microsoft Project


Lembaran task Sheet pada tampilan Gantt Chart terdiri dari field-field :
1. Task Name : nama kegiatan atau tugas
2. Duration : waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
3. Start : data tanggal kapan kegiatan tersebut di mulai
4. Finish : otomatis akan terisi mengenai kapan kegiatan tersebut akan selesai
jika sudah ditentukan durasi dari kegiatan tersebut.
5. Predesessor : suatu kegiatan yang harus dimulai atau selesai sebelum
kegiatan pada baris ini dilaksanakan. Contoh : jika kegiatan B terkait
hubungan dengan kegiatan A, maka kegiatan A dikatakan sebagai
Predesessor bagi kegiatan B, dan kegiatan B sebagai successor bagi
kegiatan A.
Latihan II :
No Kegiatan Durasi
1 Planing 0
2 Request for System Study 1
3 Initial Investigation 1
4 Feasibility Study 1
5 Analysis 0
6 Redefine the Problem 2
7 Understanding Existing System 2
8 User Requirement and Constraint 2
9 Logical Design 2
10 Pysical Design 0
11 System Design 2
12 Detailed Design 5
13 Implementation 0
14 System Building 4
15 Testing 4
16 Installation and Conversion 2
17 Operation 7
18 Post Implementation Review 5
19 Maintenance 0
20 Maintenance and Enhancement 5

Dari kasus dibawah ini, untuk melihat nilai ES, EF, LS, LF, FF dan TF dapat
dilakukan menukar lembar kerja untuk Gantt Chart yang dapat disesuaikan
dengan kolom isiannya dengan cara :
1. Menu View, Table: Entry, pilih Schedule (untuk melihat Float, dlm Ms.
Project Float = Slack)
2. Menampilkan Lintasan Kritis : menu Format, Text Styles > pada Item to
Change pilih Critical Task; pada Color pilih warna.
Format > Gantt Chart Wizard atau pilih Icon Gantt Chart Wizard >
pilih critical path > tekan Finish > format it dan Exit Wizard.
3. Untuk membuat garis kolom pada diagram bar, pilih menu Format >
Gridlines, pilih minor columns dan isi type dengan jenis garis > OK.
4. Untuk menukar tampilan penanggalan atau memperkecil tampilan grafik
Gantt Chart : menu format > timescale, lalu rubah label S.M.T menjadi
1,2,. Untuk memperkecil pada size diubah.
Latihan III : Hitunglah waktu pelaksanaan kegiatan, tentukan float dan lintasan
kritis yang terjadi?!!
Depend
No Kegiatan Durasi On
1 Request for System Study 3 -
2 Initial Investigation 3 1
3 Feasibility Study 2 1
4 Redefine The Problem 6 3
5 Understanding Existing System 2 4,8
6 User Requirement and Constraint 4 4,5
7 Logical Design 2 6
8 System Design 3 3
9 Detailed Design 2 14
10 System Building 3 2
11 Testing 2 4,5,10
12 Installation and Conversion 2 4,5,7
13 Operation 2 4,5,7,12
14 Post Implementation Review 6 11,13
15 Maintenance and Enhancement 5 11,13

Latihan IV : Hitunglah waktu pelaksanaan kegiatan, tentukan float dan lintasan


kritis yang terjadi?!!
Preseded
No Kegiatan By Duration
1 Start 0
2 A Start 10
3 B A 6
4 C A 18
5 D E,F 8
6 E B 17
7 F B 21
8 G D 11
9 H C,F 10
10 I D,H 6
11 J H 9
12 K G,I,J 4

E. Menjadwal Lebih Logis


Mengelompokkan Pekerjaan (Outline)
Outline Pekerjaan adalah suatu metode untuk mengelompokkan pekerjaan ke
dalam sebuah pokok pekerjaan yang lain. Pekerjaan pokok /utama biasa disebut
dengan Summary Task, sedangkan kegiatan rinci atau bagian bagian kegiatan
disebut Sub Task.
Pekerjaan yang tidak di beri perintah Indent akan dianggap Summary Task atau
kegiatan utama, yang ditandai warna lebih tebal dan tanda minus (-). Caranya :
- Klik pada pekerjaan yang akan dijadikan sebagai pekerjaan rinci atau bagian
- Pilih Menu Project > Outline kemudian pilih Indent.
- Untuk membuat pekerjaan Utama, Pilih Menu Project > Outline kemudian
pilih Outdent.

Jenis Hubungan Antar Pekerjaan


Hubungan antar pekerjaan dalam sebuah proyek tidak semua sama. Ada
pekerjaan yang dikerjakan sebelum pekerjaan lain selesai. Ada juga pekerjaan
yang mulainya harus bersamaan atu selesainya harus bersamaan.
Hubungan ketergantungan antar pekerjaan dibedakan dalam beberapa macam :
1. Finish to Start (FS)
Hubungan ketergantungan dimana suatu pekerjaan boleh dilaksanakan
setelah pekerjaan lain selesai.

2. Finish to Finish (FF)


Suatu hubungan ketergantungan dimana suatu pekerjaan harus selesai
bersamaan dengan pekerjaan lain.

3. Start to Start (SS)


Suatu hubungan ketergantungan dimana suatu pekerjaan harus dimulai
bersamaan dengan pekerjaan lain.

4. Start to Finish (SF)


Suatu hubungan ketergantungan dimana suatu pekerjaan baru boleh selesai
setelah pekerjaan lain mulai dikerjakan.

Hubungan Lag Time dan Lead Time


1. Lag Time merupakan tenggang waktu antara selesainya suatu pekerjaan
dengan dimulainya pekerjaan lain. Simbol : (+) atau %
Contoh : Predesessor : 2FS + 2d, artinya pekerjaan pengecatan bisa
dilaksanakan 2 hari setelah pekerjaan plesteran selesai.

2. Lead Time merupakan penumpukan waktu antara selesainya suatu


pekerjaan dengan dimulainya pekerjaan lain. Simbol : (-) atau %
Contoh : 2FS-2d, artinya pekerjaan plesteran harus dimulai 2 hari sebelum
pemasangan genting selesai.

Menentukan Tanggal Proyek


Untuk menentukan tanggal proyek dapat dilakukan dengan cara :
- Menu Project > Project Information.
- Pada Star date > rubah tanggal sesuai dengan tanggal dimulai proyek.
Sehingga Ms. Proyek akan menghitung sendiri kapan proyek akan
berakhir sesuai jumlah dan durasi kegiatan.
- Finish Date, yaitu tanggal berakhirnya proyek. Baris ini belum aktif, cara
mengaktifkannya : Schedule From harus diubah menjadi Project Finish
Date sehingga dapat diubah tanggal selesainya. Tetapi Start Date tidak
aktif. Sehingga tidak perlu diubah.
- Current Date, tanggal saat dibukanya file.
- Status Date, NA (non active)
- Calender, defaultnya : standar
- Priority: prioritas proyek.
Selain tanggal mulai dan selesai, masukan nama proyek, dengan cara :
- Menu File > Propertise.
- Pada Label Summary isikan data pada :
- Title : Pembangunan.., Subject : Pembuatan.,Author : Putri,
Manager :, Company :., Command : Dikerjakan di teluk Bayur.

Menentukan Hari Kerja


Microsoft Project memuat peraturan-peraturan hari kerja dan hari-hari libur.
Terlihat bahwa hari Sabtu dan Minggu adalah hari libur. Aturannya 5 hari kerja,
Senin sampai Jumat dengan jam kerja 08.00 12.00 dan 13.00 17.00.
Jika 7 hari kerja maka harus merubah hari kerja dengan cara :
- Menu Tools > Change Working Time. Pada hari Sabtu dan Minggu
berwarna abu-abu berarti tidak kerja.
- Klik dengan tekan Ctrl pada Sabtu dan Minggu, lalu aktifkan nondefault
working time. Sehingga Sabtu dan Minggu berwarna putih yang artinya hari
kerja.
- Untuk menentukan hari libur dengan cara klik pada tanggal, kemudian
tekan nonworking time.

Menentukan Jam Kerja


Untuk hari Jumat, blok hari Jumat, lalu rubah jam kerjanya untuk istirahat
dimulai jam 11.30 AM (Ingat untuk merubah PM menjadi AM), lalu dimulai
kerja kembali 1.30 PM dan berakhir jam 6.00 PM.

Setelah prosedur diatas dijalankan, ubah jam kerja perminggu dan perbulannya
dengan menekan option dan menyesuaikan jam perminggunya.
- week starts on : Sunday
- fiscal year start in : April
- Default start time : 8.00 AM
- Default end time : 5.00 PM
- hours per day : 8.00
- hours per month : 56.00
- dat per month : 30
Kasus I :
Hitunglah waktu pelaksanaan kegiatan di bawah ini, tanggal mulai 1 Mei 2008.
menggunakan 7 hari kerja, untuk hari Jumat bekerja mulai jam 8 istirahat mulai
jam 11.30 s/d jam 13.30 akan tetapi selesai jam 6, sehingga jam kerja tetap 8
jam. Tentukan lintasan kritisnya.
No Kegiatan Duration Predesessor
1 Start 0
2 A 11 1
3 B 7 2SS
4 C 4 2
5 D 3 4SS
6 E 4 3,5SS-1
7 F 6 5FS+2, 9FF+3
8 G 9 6, 7SF+3
9 H 7 4
10 I 3 7
11 J 4 8FF, 10FF-3
12 K 12 11FS+2
13 Finish 0 12

Kasus II : terkadang yang diketahui bukan hubungan ketergantungan


sebelumnya (Predecessor), akan tetapi yang diketahui adalah
hubungan sesudahnya (Successor). Bila menggunakan waktu 7
hari kerja dan dimulai pada 1 Mei 2008. Hitung waktu
pelaksanaan kegiatan dan lintasan kritisnya.
No Kegiatan Duration Successors
1 Start 0 2,6
2 A 8 2SS+1, 5FS+4
3 B 9 4
4 C 6 7SS, 9FS+2
5 D 3 9SS
6 E 6 10
7 F 2 8
8 G 12 11,14
9 H 7 10,11
10 I 9 12
11 J 4 13
12 K 8 13SS+3, 15
13 L 3 14SF, 16
14 M 6 16
15 N 4 16
16 Finish 0 -
Cara merubah judul kolom, klik 2x pada judul kolom, pada Column Definition >
rubah Title dengan judul yang kita kehendaki.
Cara Predecessor menjadi Successor adalah : pada Column Definition > Field
Name, pada Predecessor diganti Successor.
- kemudian masukkan ketergantungannya seperti biasa.
Organisasi Kegiatan
Untuk proyek-proyek yang berskala besar biasanya mempunyai master schedule
yang mengelompokkan kegiatan proyek menjadi beberapa kegiatan induk.
Mengelompokkan proyek menjadi beberapa bagian dari masing-masing kelompok
kegiatan induk tersebut dibust sub-sub kegiatan. Sub-kegiatan disebut Subordinate
Task sedangkan kelompok kegiatan induk disebut Summary Task.
Kelompok kegiatan yang besar disebut Summary Task dan sub-kegiatan
disebut subordinate task. Misalnya sebuah proyek terdiri dari kegiatan :
1. Kegiatan Persiapan
2. Kegiatan Pondasi, dst.
Kegiatan yang disebut diatas adalah kegiatan besar dan sebagai sub kegiatan
adalah rincian dari kegiatan tersebut misalnya kegiatan persiapan rinciannya
adalah :
1. Kegiatan persiapan
1.1. pembersihan lapangan
1.2. membuat gudang
1.3. bouplank dan pengukuran

Kasus III:
Sebuah proyek ruko berlantai 2, dengan jenis kegiatan sebagai berikut :
No Kegiatan Durasi Ketergantungan
1 Perencanaan Sistem
2 Mengkaji Tujuan 1
3 Menetapkan Sasaran 3 2
4 Menetapkan Kendala Sistem 2 3
5 Menetukan Prioritas Proyek Sistem 3 4
6 Membuat Laporan Perencanaan Sistem 5 5
7 Meminta Persetujuan Manajemen 7 6SS
8 Definisi Sistem
9 Identifikasi Ruang Lingkup dan Sasaran Proyek Sistem 2 6
10 Melakukan Studi Kelayakan 7 7
11 Membuat Usulan Proyek Sistem 5 7FS-3
12 Meminta Persetujuan Manajemen 18 11SS+2
13 Analisis Sistem
14 Mendefinisikan Masalah Sistem Lama 5 12
15 Mengerti Masalah Sistem Lama 4 13FF
16 Menentukan Batasan Masalah Sistem 20 11
17 Menentukan Solusi Sistem 14 16FS-50%
18 Design Sistem
19 Desain Database 5 28
20 Desain Input 7 19SS+2
21 Desain Output 10 20FS-5
22 Pengembangan Program dam Prosedure 30
23 Implementasi Sistem
24 Pengadaan Perangkat Keras 5 17
25 Mempersipakan Lokasi Sistem 5 20,24
26 Installasi Sistem 5 22
27 Testing Sistem 3 26
28 Pelatihan SDM 7 25
29 Tahap Dokumentasi 18 28FS+7
30 Running Program 5 29

Penyelesaian Kasus :
1. tentukan tanggal mulai proyek (start date 1 Oktober 2009). Tentukan hari
kerja menjadi 7 hari kerja (Sabtu, Minggu kerja).
2. masukkan kegiatan no. 1 sampai 4. untuk mendefinisikan sebuah kegiatan
sebagai sub-kegiatan adalah sebagai berikut :
sorot tugas yang akan dijadikan tugas rincian (2 sampai 4).
Klik icon Indent atau menu Project, Outlining, Indent.
3. lanjutkan nomor berikutnya dan lakukan hal yang sama.
4. apabila suatu kegiatan ingin dijadikan summary task dilakukan dengan meng-
klik icon outdent, atau menu Project, Outlining, Outdent.
5. tentukan kegiatan-kegiatan kritis yang terjadi.
6. terlihat didepan pekerjaan pondasi terdapat tanda (-). Kita dapat
menyembunyikannya dengan klik tanda tersebut, sehingga berubah menjadi
(+). Untuk memperlihatkan kembali klik tanda tersebut. Sub kegiatan nantinya
akan ditampilkan menjorok ke dalam.
7. Untuk menampilkan nomor outline, pilih tools, option, pada bagian view,
aktifkan (cecklist) Show Outline number.

Milestone
Milestone diartikan sebagai tonggak atau pertanda, biasanya diletakkan pada
suatu posisi pekerjaan agar mudah diketahui. Milestone tidak mewakili suatu
aktiftas yang berdurasi nol, melainkan digunakan sebagai petunjuk suatu
perkembangan proyek.misalnya suatu aktifitas harus selesai tanggal tertentu.

Constaint Task
Suatu proyek etrtentu seringkali dihadapkan pada batasan-batasan tertentu dimana
suatu kelompok kegiatan harus selesai pada tanggal tertentu. Ada beberapa tipe
batasan :
1. As late as possible : kegiatan harus diundur selama mungkin.
2. As soon as possible : menetukan suatu kegiatan untuk segera dilakukan tanpa
batasan.
3. Finish no earlier than : kegitan tersebut tidak boleh diselesaikan sebelum
tanggal yang ditentukan.
4. Finish no later that : kegiatan tersebut harus selesai tepat pada atau sebelum
tanggal yang ditentukan.
5. Must Finish On :kegiatan tersebut harus selesai tepat pad tanggal yang
ditentukan.
6. Must Start on : kegiatan tersebut harus mulai tepat pada tanggal yang
ditentukan.
7. Finish no later that : kegiatan tersebut harus dikerjakan tepat pada atau
sebelum tanggal yang ditentukan.
8. Finish no earlier that : kegitan tersebut tidak boleh dilaksanakan sebelum
tanggal yang ditentukan (boleh setelah tanggal yang ditentukan).

Misalkan pada kasus 3 diatas, user menginginkan Desain Sistem harus siap sesuai
rencana (30 November 2009). Ini berarti Desain Sistem harus selesai pada tanggal
30 November 2009.

Perhatikan lintasan kritis yang terjadi. Bila ada kejadian khusus sebaiknya
diletakkan suatu milestone.
Sisipkan (insert) milestone pada baris ke 23 dengan kegiatan Desain
sistem harus selesai dengan durasi nol (secara otomatis akan
didefinisikan sebagai milestone. Lalu lakukan link dengan kegiatan
terakhir Desain Sistem yaitu Pengembangan Program dan Prosedure (22)
atau pada beris ke 23 predesessornya 22.
Kemudian letakkan kursor pada baris ke 23, lakukan double klik atau
tekan F2 sehingga muncul menu task information.
Pada menu pilih advanced, tukar constrain type dengan Must Finish On,
tentukan constrain date dengan tanggal 30 November 2009. nantinya ada
planning wizard pilih continue, A must finish on.
Setelah prosedur dijalankanakan muncul kegiatan-kegiatan kritis baru
pada kegiatan Desain sistem, dimana semula kegiatan tersebut tidak kritis.
Ini disebabkan karena tanggal selesainya kegiatan Desain Sistem telah
ditentukan, maka perhitungan ke belakang untuk pekerjaan Desain Sistem
dihitung dari tanggal milestone bukan lagi dari tanggal Late Finish Desain
Sistem.

F. Sumber Daya (Resource Sheet)


Dalam suatu proyrk, tenaga kerja yang dipergunakan mempunyai porsi biaya
yang terbesar, sehingga harus diperhatikan agar tidak terjadi pemborosan. Ada hari
tertentu dimana tenaga kerja tidak mempunyai tugas, sedangkan pada hari lain diperlukan
banyak pekerja tetapi hanya untuk waktu yang pendek saja, sehingga grafik kebutuhan
tenaga kerja kerja naik turun (fluktuasi).

Grafik Kebutuuhan Kerja

70
60
Jml Tenaga

50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5
Waktu

Pada gambar telihat :


Periode pertama : kebutuhan tenaga kerja besar 50
Periode pertama : kebutuhan tenaga kerja sedikit 30
Kelebihan sumber daya sebanyak 20 orang
Untuk menghindari pemborosan biaya tenaga kelebihan pada periode pertama,
diberhentikan karena tidak mungkin tidak bekerja tetapi tetap di bayar.
Tetapi pada periode ke 3 kembali kebutuhan tenaga meningkat. Hal ini tidak
dapat dibenarkan karena tenaga kerja yang telah diberhentikan belum tentu mau
bekerja kembali atau mungkin sudah atu bekerja di tempat lain sehingga kan
kekurangan sumber daya (kebutuhan 40 orang yang tersedia pada periode
sebelumnya 30).
Kondisi sumber daya yang belum diratakan tersebut tidak menguntungkan.dengan
kondisi ini perusahaan hanya mempunyai dua pilihan yaitu : memindahkan tenaga
kerja dari satu proyek ke proyek lain setiap saat dibutuhkan atau menanggung
kerugian karena tetap membayar tenaga kerja meskipun tanpa tugas.
Cara yang terbaik adalah : apabila jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan adalah
meningkat dari awal proyek atau rata ataupun banyak kemudian sedikit-demi
sedikit menurun bisa juga naik kemudiantidak turun, jangan naik turun naik turun.

Grafik Kebutuuhan Kerja Grafik Kebutuuhan Kerja

70 60
60 50
Jml Tenaga

Jml Tenaga
50
40
40
30
30
20
20
10 10
0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Waktu Waktu

Grafik Kebutuuhan Kerja Grafik Kebutuuhan Kerja

60 60
50 50
Jml Tenaga

Jml Tenaga

40 40
30 30
20 20
10 10
0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Waktu Waktu

Aturan Perataan
Untuk mendapatkan grafik tenaga kerja yang baik kita dapat mengatur
atau menyesuaikan kembali jadwal kegiatan, kegitan yang berada pada
jalur kritis jangan diganggu dikarenakan akan menyebabkan
bertambahnya waktu akhir proyek.
Penyesuaian hanya dilakukan pada kegiatan tidak kritis, dan itu pun hanya
dengan memundurkan atau memajukan sesuai waktu tunda (float).

Contoh Kasus :
Sebuah proyek dengan jenis kegiatan A s/d H mempekerjakan 25 pekerja
setiap harinya.
Tenaga
No Kegiatan Waktu Predesessor Kerja
1 A 4 hari Pekerja[10]
2 B 5 hari Pekerja[15]
3 C 2 hari Pekerja[15]
4 D 5 hari 1 Pekerja[10]
5 E 4 hari 2,3 Pekerja[15]
6 F 3 hari 4 Pekerja[10]
7 G 4 hari 2 Pekerja[15]
8 H 3 hari 6 Pekerja[10]

Penyelesaian secara manual :


Hari Ke
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 A 10 10 10 10 Waktu senggang

2 B 15 15 15 15 15

3 C 15 15

4 D 10 10 10 10 10

5 E 15 15 15 15

6 F 10 10 10

7 G 15 15 15 15
8 H 10 10 10
Jml
Sumberdaya 40 40 25 25 25 40 40 40 40 10 10 10 10 10 10

Terlihat pada grafik untuk hari 1 dan ke 2 membutuhkan 40 pekerja, pada


hari ke 3 hingga ke 5 jumlahnya hanya 25, pada hari ke 6 hingga hari ke 9 kebutuhan
kembali meningkat dan pada hari ke 10 hingga ke 15 menurun kembali. Untuk itu perlu
dilakukan perataan sumber daya dengan cara menggeser-nggeser kegiatan yang tidak
dalam keadaan kritis, sementara yang kegiatan kritis jangan dipindahkan (A, D, F, dan H)
bila dipindahkan akan menyebabkan bertambahnya waktu akhir.

Hari Ke
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 A 10 10 10 10
Waktu
2 B 15 15 15 15 15 senggang
3 C 15 15
4 D 10 10 10 10 10
5 E 15 15 15 15
6 F 10 10 10
7 G 15 15 15 15
8 H 10 10 10
Jml Sumberdaya 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pemindahan kegiatan dilakukan pada kegiatan C : semula 1-2 menjadi 6-7,


akibatnya kegiatan E berubah karena keterkaitan E terhadap C. kegiatan kedua
yang dipindah adalah G : semula 6-9 menjadi 12-15.

Penyelesaian secara komputerisasi :


Untuk menyelesaikan dengan cara computer dilakukan dengan
cara :

o Memasukkan data pada kasus diatas dan tentukan mulai proyek (start
date 1 Maret 2009).
o Masukkan kegiatan, durasi dan ketergantungan.

Mengisi Lembar Kerja Resource Sheet


Untuk memasukkan sumberdaya terlebih dahulu tukar tampilan Gantt Chart
menjadi Resource Sheet yaitu dengan cara menu View > Resource Sheet.
Pada lembaran kerja sumberdaya ini terdiri dari beberapa kolom yaitu :
- Resource Name : yaitu nama sumberdaya dapat berupa tenaga, misalnya
tenaga kerja, peralatan, sub kontraktor, pemasok dan material misalnya
semen, pasir, dll.
- Type : adalah untuk menntukan apakah sumberdayanya termasuk work
atau material.
- Material Label : yaitu untuk menentukan satuan sumberdaya, jika
material maka zak, m3. jika sumberdayanya work maka kolom ini tidak
aktif.
- Initials yaitu awal atau singkatan nama sumberdaya.
- Group bila ingin mengelompokkan sumberdaya.
- Max. Unit : yaitu jumlah terbanyak sumberdaya tersedia, untuk material
kolom ini tidak aktif.
- Std rate, Ovt rate, Cost/Use, Accrue At, Base Calender dan Code nanti
akan dibahas pada kasus biaya.

Mengubah Satuan Harga Resource Sheet


- Ketika PEKERJA pada Resource Name dan tentukan Max. Unit 25, bila
yang terjadi adalah 25%, maka terlebih dahulu rubah menu Tools > Option
> pilih Schedule rubah Show Assignment Unit as a menjadi Decimal.

Menyusun Resource Sheet


- Untuk Memasukkan sumberdaya ke tiap-tiap kegiatan dilakukan dengan :
- Kembali ke tampilan Gantt Chart kemudian pilih Icon Assign Resource
dan muncul menu sumberdaya.
- Letakkan kursor pada kegiatan A, kemudian isi pada menu Assign
Resource jumlah tenaganya.
- Lakukan hal yang sama untuk kegiatan berikutnya sampai selesai.
- Untuk melihat grafik sumberdaya dengan mengubah tampilan menu View
> Resource Graph.
- Terlihat pada grafik terjadi kekurangan sumberdaya, sementara yang
tersedia hanya 25 orang, sehingga perlu dileveling (diratakan) dengan cara
:
a. Kembali ke tampilan Gantt Chart
b. Menu Tools > Level Resources, pilih Level Now dan OK.
c. Pada menu Level Now, pilih OK.
d. Nantinya akan terlihat berpindahnya kegiatan yang tidak
kritis dan tampilan Resource Graphnya telah rata menjadi
maksimum 25 orang.

Hubungan Sumberdaya dengan Durasi


Dalam menentukan durasi atau waktu suatu kegiatan harus memperhatikan
pengalaman keberhasilan kegiatan tersebut di masa lalu, batasan-batasan yang
mungkin ada dalam pengerjaan kegiatan tersebut, misalnya batasan cuaca atau
kemampuan, keterampilan serta keberadaan sumberdaya yang akan digunakan.

Satuan durasi kegiatan dapat dihitung berdasarkan kalender kerja, tetapi ada
beberapa kegiatan yang membutuhkan durasi waktu berdasarkan perhitungan
waktu tertentu :
- Fixed Duration : kegiatan tersebut akan selesai setelah waktuyang telah
ditentukan berakhir, penambahan sumberdaya tidak akan mempengaruhi
cepat selesainya kegiatan tersebut.
- Fixed Units : ini adalah kondisi defaultnya dimana kegiatan tersebut akan
selesai setelah Volume/ sasarannya telah selesai, waktu kegiatan tersebut
akan berubah apabila sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan tersebut
berubah.
- Fixed Work : kegiatan ini akan berakhir apabila waktu kontrak kerja telah
habis, walaupun kegiatan tersebut(volume atau sasarannya) belum selesai.
Microsoft Project dalam meleveling hanya meleveling apabila terjadi kelebihan
beban pekerja dan terkadang hasil levelingnya tidak sesuai dengan kehendak
perencana misal pada kasus dibawah ini.

Diketahui jumlah sumberdaya yang tersedia 7 unit mulai proyek tanggal 1


April 2009 dan 7 hari kerja, ratakan sumberdayanya.
Tenaga
No Kegiatan Waktu Predesessor Kerja
1 AA 2 hari Pekerja[2]
2 BB 6 hari AA Pekerja[4]
3 CC 3 hari AA Pekerja[3]
4 DD 6 hari BB Pekerja[3]
5 EE 1 hari BB Pekerja[]
6 FF 3 hari EE Pekerja[3]
7 GG 2 hari FF Pekerja[2]

Penyelesaian Kasus :
Penyelesaiannya dilakukan dengan memasukkan data ke Microsoft
Project. Pada Resource Graph terlihat bahwa sumberdaya yang dibutuhkan masih
terjadi naik-turun. Karena tidak ada yang mengalami kelebihan pemakaian
sumberdaya pada tiap hari, maka Microsoft Project tidak dapat melevelingnya.
Jika di coba meleveling seperti kasus sebelumnya hasilnya kan tetap seperti di
atas.
Agar kebutuhan sumberdaya sesuai dengan keinginan kita, maka kita
dapat melakukan leveling secara manual yaitu dengan menggeser-geser kegiatan
yang non kritis di dalam ruang senggangnya (float). Caranya adalah :
- Kembali ke tampilan Gantt Chart, dari menu Format > Gantt Chart
Wizard, pada step ke dua pilih Custom Gantt Chart > next > sampai step
ke 8 pilih Total Slack, Finish.
- Pada kegiatan CC terlihat garis hitam yang menandakan batasan waktu
senggangnya (slack).
- Bagi dua lembaran kerja Gantt Chart dengan cara memilih menu Windows
> Split, sehingga layer kerja terbagi dua.
- Tukar bagian bawah dengan resource graph dengan cara mengklik kursor
pada lembar kerja bagian bawah kemudian pilih menu View > Resouce
Graph.
- Geser kegiatan CC kebelakang misalnya semula tanggal 3 5 menjadi 7
9.
- Bila tampil menu planning wizard yang memperingati apakah hubungan
ketergantungannya akan diputus, maka pilih Keep the Link atau tetap
berhubungan. Sehingga sumberdaya akan berubah.
- Kondisi grafik diatas lebih baik dari pada grafik sebelumnya yang mnaik
turun. Kondisi ini masuk dalam kategori semula sedikit kemudian
membutuhkan jumlah yang banyak dan berakhir dengan pengurangan
sumberdaya.

Anda mungkin juga menyukai