Minum-minuman keras bagi kalangan anak dan remaja 2. Latar Belakang a. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang. Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak. Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak. Karena itu baik-buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak. Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga yang broken home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang, semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi remaja. Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua, terutama bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya masingmasing sibuk mengurusi permasalahan serta konflik batin sendiri. b. Kebutuhan fisik maupun psikis anakanak remaja menjadi tidak terpenuhi. Keinginan dan harapan anakanak tidak bisa tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan kompensasinya. c. Anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup normal. Mereka tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol-diri yang baik. d. Minimnya pemahaman tentang keagamaan. Di dalam kehidupan berkeluarga kurangnya pembinaan agama juga menjadi salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang sangat penting karena nilai-nilai moral yang datangnya dari agama tetap tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat. Dalam pembinaan moral ataupun agama bagi remaja melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Karena itu pembinaan moral pada permulaannya dilakukan di rumah tangga dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik. Maka pembinaan moral harus dimulai dari orang tua baik perlakuan, pelayanannya kepada remaja dapat memperlihatkan contoh teladan yang baik melaksanakan shalat dan sebagainya yang merupakan hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif karena apa yang diperoleh dalam rumah tangganya akan dibawa kelingkungan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan moral dan agama dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk mempersiapkan hari depan generasi yang akan datang, sebab kesalahan dalam pembinaan moral akan berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri. Sebenarnya pemahaman tentang agama sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua orang tua dengan cara memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar nantinya setelah mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka lakukan sesuatu di setiap harinya. Dalam masyarakat sekarang yang sudah begitu mengagungkan ilmu pengetahuan, kaidah-kaidah moral dan tata susila yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu menjadi tertinggal dibelakang. Dan didalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku dan perbuatan perbuatan orang dewasa yang tidak baik menjadi contoh atau tauladan bagi anak-anak dan remaja sehingga berdampak timbulnya kenakalan remaja. Kekurangan spiritual termasuk ketidak pahaman secara utuh tentang ajaran Islam sehingga mereka melakukan apa saja yang menjadi keinginan serta kemauan mereka. e. Pengaruh dari pada lingkungan sekitar, pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya. Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu ketentraman masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat, pergaulan dengan teman sebayanya yang mana sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagai mana kita ketahui bahwa para remaja sangat senag dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat faktor negatifnya. Karena dianggap ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya. 3. Solusi Masalah miras saat ini bukan hanya menjadi masalah bagi pemerintah melainkan juga menjadi masalah bagi kita semua. Sebagai individu dan masyarakat sosial kita mempunyai tanggungjawab sosial atas apa yang terjadi disekitar kita. Oleh karena itu, ada beberapa tindakan yang dapat kita lakukan untuk mengontrol peredaran misar yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain:
a. Kita dapat melakukan pengawasan terhadap penyalahgunaan minuman beralkohol
mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga dan kerabat sekitar kita. Kita dapat menjelaskan secara persuasif mengenai dampak buruk penggunaan miras bagi kesehatan dan kehidupan sosial. Harapan kita minimal keluarga sekitar kita tidak terjerumus oleh minuman keras. b. Tindakan lain yang dapat kita lakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya miras adalah melalui kampanye anti miras dan anti penjualan miras secara bebas. Terutama anti penjualan miras dan minol kepada anak dan remaja di bawah usia 21 tahun. Secara pribadi, kita dapat melakukan kampanye penyadaran publik tentang dampak buruk dari mengonsumsi miras dan minol terutama pada anak dan remaja di bawah 21 tahun melalui tulisan kita di media sosial seperti blog, facebook, twitter dan lain sebagainya. c. Tindakan kelompok untuk melakukan kontrol sosial terhadap peredaran miras dapat dilakukan dengan cara menyediakan berbagai materi sosialisasi seperti buku, selebaran, spanduk, stiker, dan materi sosialisasi lainnya yang berisi informasi terkait miras dan minol terutama di kalangan anak dan remaja di bawah 21 tahun. Kelompok sosial juga dapat menyediakan lembaga advokasi dan konsultasi bagi publik untuk hal-hal yang berkaitan dengan dampak buruk miras dan minol. Kita berharap kepada pemerintah dapat bertindak secara tegas dalam hal mengawasi dan mengatur peredaran miras dan minol mengingat miras sangat berbahaya bagi individu maupun masyarakat. Terutama bagi kalangan anak dan remaja di bawah usia 21 tahun. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas Selain daripada solusi dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME masih banyak solusi lainnya, Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Memperbaiki Cara Pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam kenyataan, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan- angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga bila ia mendapatkan kekecewaan dapat menghadapi dengan positif. 2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat. 3. Jujur Pada Diri Sendiri Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. 4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat 5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan Yaitu remaja harus memiliki cita-cita ,dan dia harus memiliki keinginan yang kuat untuk mewujudkannya sehingga waktu sehari-harinya digunakan dengan bermaanfaat guna untuk mencapai cita-citanya di masa depan. 6. Menanamkan Nilai Ketimuran Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. 7. Mengurangi Menonton Televisi Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis. 8. Banyak Beraktivitas Secara Positif 9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya.jadi sosialisasi pergaulan bebas sangat perlu .