Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi
BAB I PENGANTAR
1001. PENGERTIAN Dalam pengertian yang sempit kata statistik digunakan untuk menunjuk
semua kenyataan yang berwujud angka angka tentang sesuatu kejadian khusus.Misalnya
statistik kecelakaan lalu lintas, statistik nikah-talak-rujuk, dll.Dalam pengertian luas (teknik
metodologik) statistik berarti cara-cara
ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan menganalisa data
penyelidikan yang berwujud angka-angka.
1002. LANDASAN KERJA STATISTIK Tiga jenis landasan kerja pokok statistik adalah: Variasi,
Reduksi, dan Generalisasi
.1003. CIRI-CIRI POKOK STATISTIK
1. Ia bekerja dengan angka-angka. Angka-angka dalam statistik mempunyai 2 arti, yaitu angka
sebagai jumlah yang menunjukkan jumlah atau frekwensi, dan angka yang menunjukan nilai
atau harga .
2. Ia bersifat obyektif. Kerja statistik menutup pintu bagi masuknya unsur-unsur subyektif yang
dapat menyulap keinginan menjadi kenyataan atau kebenaran.
3. Ia bersifat universal. Dalam arti dapat digunakan hampir dalam semua bidang penyelidikan.
1004. MENGAPA STATISTIK ?
Hampir semua penyelidikan ilmiah dilakukan terhadap sampel kejadian .Tetapi oleh
karena sampel hampir tidak pernah dapat secara sempurna mewakili populasinya, maka semua
generalisasi yang didasarkan atas studi sampling pasti besar atau kecil mengalami kesalahan
atau kesesatan, maka segera timbul satu persoalan.
Persoalan inilah yang menjadi salah satu tugas terpenting statistik, yaitumemperhitungkan
kesalahan generalisasi.
1005. PENYAJIAN DATA STATISTIK
Bagaimana menyajikan data penyelidikan secara teratur, singkat, mudah dimengerti,
tetapi masih memberi gambaran yang tepat tentang sesuatu keadaan, adalah salah satu tugas
statistik yang sangat penting.Penyajian data statistik pada dasarnya ada dua bentuk :
1.Bentuk penyajian dengan tabel-tabel.
2.Bentuk penyajian dengan grafik-grafik.
1006. VARIABEL
Semua obyek yang menjadi sasaran penyelidikan kita sebut saja Gejala.Gejala-
gejala yang menunjukan variasi baik dalam jenisnya, maupun dalam tingkatanya, disebut
Variabel.Sesuatu gejala yang hanya dapat dibagi menurut jenisnya disebut
GejalaDiskrit, Gejala Kategorik, atau Gejala Nominal. Sedang sesuatu gejala yang
dapat digolongkan menurut tingkatan besar kecilnya disebut Gejala Kontinum
BAB II DISTRIBUSI FREKWENSI
1007. TABEL DISTRIBUSI
Bahan-bahan penyelidikan yang terkumpul dan belum disusun dengan cara
apapun disebut data kasar atau bahan mentah. Akan tetapi jika data itu telah disusun
menurut urut-urutan besar kecilnya, baik dari atas ke bawah ataupun dari bawah ke
atas,data itu disebut Array.
Suatu penyajian dalam bentuk tabel yang berisi data yang telah digolong-
golongkan ke dalam kelas-kelas menurut keurutan tingkatanya beserta jumlah individu
yang termasuk dalam masing-masing kelas itu disebut Tabel Distribusi,
atau lengkapnyaTabel Distribusi Frekwensi.
DATA KASAR
I.Q
116
97
109
102
114
89
I.Q. r
80 - 84 1
85 89 5
90 94 11
95 99 20
100 104 18
105 109 21
110 114 12
115 119 7
120 124 3
125 - 129 2
Total 100
2. Carilah angka yang tertinggi dan angka yang terendah, dan kurangkan.
3. Bagi range itu sejumlah kelas yang layak (diantara 5 dan 20)
4. Masukan kelas- kelas itu ke dalam kolom pertama blangko tabulasi, yaitu
kolom x
5. Hitung dengan jari-jari dan masukan dalam kolom kedua blangko tabulasi
semua frekwensi dari pada bilangan-bilangan atau skor yang termasuk dalam
tiap-tiap kelas
6. Hitung jari-jari dalam kolom kedua itu dan salin dalam angka dalam kolom
ketiga,yaitu kolom f
.
.1020. MODEL POPULASI
Poligon frekuensi yang merupakan garis patah patah dapat didekati oleh sebuah
lengkungan halus yang bentuknya secocok mungkin dengan bentuk polygon tersebut.
Lengkungan yang didapat dinamakan kurva frekuensi . Untuk polygon frekuensi dalam Gambar
III(2) misalnya , kurva frekuensinya, digambar dengan garis tebal , dapat dilihat dalam Gambar
III(6).
Gambar III(6)
Jika semua data dalam populasi dapat dikumpulkan lalu dibuat daftar distribusi
frekuensinya dan akhirnya digambarkan kurva frekuensinya , maka kurva ni dapat menjelaskan
sifat atau karakteristik populasi.
Kurva ini merupakan model populasi yang akan ikut menjelaskan ciri-ciri populasi.
Dalam praktek , model populasi ini biasanya didekati oleh atau diturunkan dari kurva frekuensi
yang diperoleh dari sampel representatif yang diambil dari populasi itu .
Untuk keperluan teori dan metode lebih lanjut , model populasi ini dituangkan dalam
bentuk persamaan matematik . Beberapa diantaranya akan dibahas kemudian . Pada saat
sekarang , hanya akan diberikan bentuk kurva untuk model populasi yang sering dikenal .
Diantaranya adalah : model normal , simetrik ,positif atau miring ke kiri ,negatif atau miring ke
kanan , bentuk bentuk J dan U.
Gambar III(7)
Untuk gambar-gambar diatas , kita kenal :
A) Model normal, yang sebenarnya akan lebih tepat digambarkan berdasarkan persamaan
matematiknya. Bentuk model normal selalu simetrik dan mempunyai sebuah puncak . Kurva
dengan sebuah puncak disebut unimodal .
B) Model Simetrik , disini juga unimodal. Perhatikan bahwa model normal selalu simetrik tetapi
tidak sebaliknya.
Kurva untuk model miring , positif ataupun negative, dapat dilihat dalam Gambar III(8).
Gambar III(8)
Model positif menggambarkan bahwa terdapat sedikit gejala yang bernilai makin besar.
Sedangkan model negative terjadi sebaliknya. Soal ujian terlalu mudah sehingga banyak peserta
yang mendapat nilai baik menggambarkan model negative.
Kedua gambar dibawah memperlihatkan fenomena yang modelnya terbentuk J. Ini
banyak terdapat dalam dunia ekonomi , industri dan fisika.
Model bentuk U dapat dilihat seperti dalam
Gambar III(10) . Dalam hal ini mula-mula terdapat
banyak gejala bernilai kecil , kemudian menurun
sementara gejala bernilai besar dan akhirnya
menaik lagi untuk nilai gejala yang makin besar.
Gambar III(10)
SOAL
1. Susunlah tabel distribusi frekuensi dari 76 orang mahasiswa!
Raw Data:
60 50 60 75 60 55 80 60 50 90
50 65 70 80 70 40 50 60 45 45
40 45 60 70 70 80 90 80 75 60
50 45 40 50 60 80 60 60 70 40
75 70 80 70 60 50 60 70 85 85
60 50 45 50 60 70 70 80 90 85
60 80 60 50 70 60 70 60 80 60
75 60 50 50 60 65
Jawaban
1. Mengurutkan Data:
Jawab:
40 40 40 40 45 45 45 45 45 50
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
50 55 60 60 60 60 60 60 60 60
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
60 60 60 65 65 70 70 70 70 70
70 70 70 70 70 70 70 75 75 75
75 80 80 80 80 80 80 80 80 80
85 85 85 90 90 90
2. Selesaikan Aturan Sturges
Jawab:
1. R = nilai tertinggi nilai terendah
= 90 - 40
= 50
2. K = 1 + 3.332 Log n
= 1 + 3.332 Log 76
= 1 + 3.332 (1.88)
= 1 + 6.266
= 7.266
=8
3. P = r / k
= 50 / 8
= 6.25
=7
Catatan: Dalam aturan sturges, bila hasilnya dalam bentuk koma, misalnya 7.266 maka
dibulatkan menjadi 8 atau 6.5 dibulatkan jadi 7.
2. Frekuensi: berapa kali muncul data pada kolom nilai. Misalnya, 40 - 46 (lihat array data yang
telah kita susun tadi), angka 40 muncul sebanyak 4 kali dan angka 45 muncul sebanyak 5 kali.
Jadi, frekuensinya adalah 9
3. Frekuensi kumulatif: lihat penjelasan sebelumnya (Frekuensi Kumolatif adalah frekuensi pada
setiap kelas interval dijumlahkan dengan seluruh frekuensi pada kelas - kelas interval
sebelumnya). Misalnya, dari tabel di atas kiat ambil Frekuensinya 22. Jadi, frekuensi
kumulatifnya adalah 22 + 21 = 43.
4. frekuensi relatif: membandingkan / membagi frekuensi setiap kelas dengan jumlah frekuensi
secara keseluruhan. Misalnya, dari tabel kita ambil frekuensinya 9, jadi frekuensi relatifnya
adalah 9 / 76 = 0.11
Keterangan: Gambar berbentuk grafik persegi panjang tersebut disebut grafik histogram dan
gambar berbentuk garis yang menghubungkan titik tengah setiap grafik disebut grafik polygon.