Anda di halaman 1dari 95

SIKAP PERAWAT DALAM MEMOTIVASI PASIEN KANKER

SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENYEMBUHAN DI


RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS JAKARTA

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam( S.Kom.I)

Oleh
Ratna Amaliah
NIM : 109052000036

PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H./2013 M.
SIKA? PERAWAT DALAM MEMOTIVASI PASIEN KAITKE& SEBAEAI SALAII '.
SATU TIPAYA PEI{YEMBUHAN DI RUMAE SAKIT KAIYKER DEARMAIS

Skipsi

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh

Celar SarjaDa Ilmu Komunikasi lslam ( S.Kom.f)


., 1
Oleh

Ratna Amaliah

NIM : 10905200086

JURUSAN BIMBINGAII DA}I PENYULUIIAIY ISLAM

FAKT'LTAS ILMU DAKWAE DAN ILMU KOMIJ}IIKASI

I]NTVERSITAS ISLAM MGERI SYARIF IIIDAYATI'LLAE

JAXARTA

2013M/1434H.
PENGESAJIANIANIIIA IItrAN
slcipsi yang berjudul " sikap Perarat n.ram
Memotivasi pasien K",rker sebagai sarah
Satu Upaya Penyernbuhan Di Rumah Sakit Kanker Dharmair Jakarta,, tetah di ujikan
dalam siding munaqosyah Fakurtas Ilrnu Dak*uh dan Ilmu Komuoikasi unive*itas
Islam
Neged (UIN) Syarif l{idayatullah Jakarta pada tarygal 29 Agustus 2013. Skdpsi ini telah
diterima sebagai salah satu sya.rat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam( S.Kom.I) pada
jurusan Bimbingan dan Penlrrluhan Islan.

Jakart4 29 Agushrs 2013

Sidang Munaqasyah

198103 I 002 9660806 199603 1 00r

Anggola

Penguji I

.i
f. Daud Effendi. AM
NIP. 19490504197703 100 I 199503 2 003

NIP. l9470s r
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya mengatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang digunakan dalam tulisan ini telah saya cantumkan
sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplak dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Pada lembar pengesahan panitia ujian untuk dosen pembimbing tanda
tangan nya di atas namankan ketua jurusan dikarenakan kondisi kesehatan
pembimbing kurang baik.

Ciputat, 28 Agustus 2013

Ratna Amaliah
ABSTRAK
RatnaAmaliah
NIM : 109052000036
Sikap Perawat Dalam Memotivasi Pasien Kanker Sebagai Salah Satu Upaya
Penyembuhan Di RumahSakit Kanker Dharmais Jakarta

Salah satu kebutuhan manusia yang sangat mendasar baik fisik maupun
psikis adalah kebutuhan akan kesehatan. Kesehatan memang sudah menjadi
kebutuhan yang essensial untuk sebagai tujuan. Dengan kesehatan, manusia dapat
melakukan aktivitas sehari-hari tanpa adanya hambatan. Rumah sakit sebagai
wadah sosial dalam bentuk organisasi merupakan wadah masyarakat, tempat
hidup dan berkembang dengan hubungan yang bersifat timbal balik, artinya
bahwa rumah sakit dan masyarakat terdapat hubungan yang tak terpisahkan.
Keduanya terdapat hubungan saling memberi dan saling menerima. Perawat
adalah orang yang dididik menjadi paramedik untuk menyelenggarakan perawatan
orang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu.
Perawat merupakan salah satu komponen penting dan strategis dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan. Profesi perawat diakui sebagai bagian integritas dari
pelayanan kesehatan.

Dalam proses hubungan timbal balik tersebut muncul sebuah komunikasi


yang biasa terjadi antara perawat dan pasien. Dalam hubungan ini perawat
memberikan pelayanan medis pada pasien dan pasien diharap aktif ketika dalam
hubungan demi kesembuhan dan kebaikan diri sendiri, yang juga dapat
diistilahkan dengan konseling. Kesiapan mental seseorang sangat dibutuhkan
dalam berinteraksi dengan orang lain. Karena Manusia adalah makhluk sosial
yang membutuhkan bantuan dan motivasi dari orang lain, walaupun motivasi yang
terbesar itu ada dalam diri manusia itu sendiri.

Sikap merupakan respon seseorang terhadap stimulus atau rangsangan yang


muncul pada diri seseorang yang melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, keyakinan,
kepercayaan dan gejala kejiwaan lainnya sehingga timbulnya suatu tindakan pada
seseorang. Sikap juga mengambarkan suka tidak suka seseorang terhadap suatu objek.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


kualitatif, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Adapun subjek penelitian ini adalah pasien yang menderita penyakit
kanker, kemudian yang menjadi objek penelitian adalah sikap perawat.

Berdasarkan hasil penelitian, sikap perawat dalam memotivasi pasien


kanker sebagai salah satu upaya penyembuhan di rumah sakit dharmais jakarta,
seorang perawat harus berperan sebagai motivator dan edukator bagi pasien yang
ditanganinya, seorang perawat juga sebagai mitra bagi pasien, sebagai penolong
untuk memenuhi kebutuhan pasien selama menjalani pengobatan. sikap yang
memenuhi tiga indikator yaitu kognitif, afektif, dan konatif. sikap optimis yang
diberikan oleh perawat kepada pasien kanker besar pengaruhnya, supaya pasien
semangat dalam menjalani pengobatan dan kesembuhan terhadap penyakitnya.

i
ABSTRACT
Ratna Amaliah
Student Number: 109052000036

Nurses Attitude in Motivating Cancer Patients as One Efforts of Healing In


Cancer Hospital Jakarta Dharmais

One of the very basic human needs both physically and psychologically is
the need for health. Healthcare is already a essential requirement to the goal. With
health, humans can perform their daily activities without any hindrance. Hospital
as a social forum in the form of organization is a place society; places to live and
thrive in reciprocal relationships, meaning that the hospital and the community are
inseparable connection. Both are mutual relationship of giving and receiving.
Both are inter-relationship of mutual giving and receiving. Nurses are trained to
be paramedics to hold care for the sick or in particular to explore specific field of
treatment. Nurse is one of the important and strategic components in the
implementation of health care. Nursing profession is recognized as part of the
integrity of the health service.
In the process of the reciprocal relationship appears a common
communication between nurses and patients. In this relationship nurses provide
medical services to patients and patients expected to active in this relationship for
the sake of their healing and goodness, which can also be termed counseling.
Mental preparedness is needed in interacting with others. Because Humans are
social creatures who need help and motivation from others, although the biggest
motivation is exists within man himself.
Attitude is a person's response to a stimulus or stimuli which arise in a
person that involves thoughts, feelings, attention, confidence, trust and other
psychiatric symptoms, that onset of an action to someone. Attitude is also portrait
of likes dislikes someone against an object.
The method used in this study is a qualitative research; qualitative research
is a research procedure that produces descriptive data in the form of words written
or spoken of the people and behavior observed. While the subject of this study is
that patients with cancer, then that becomes the object of this research is the
nurses behavior.
Based on this research, the attitude of nurses in motivating cancer patients
as a way of healing in Dharmais hospital, a nurse must act as a motivator and
educator for patients are handled, a nurse also as a partner for patients, as a helper
to fulfill the needs of patients during treatment. Attitude that meets the three
indicators of cognitive, affective, and conative. Optimistic attitude given by
nurses to cancer patients have a big influence to the spirit of the patient
undergoing treatment and cure of the disease.

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahm.

Allahumma Shalli al Muhammad wa li Muhammad.

Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karuniaNya

sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta

salam senantiasa tercurahkan atas manusia terpilih sebagai Sayyidul anbiya wa

nabiyyul Musthafa Muhammad, beserta keluarganya yang dimuliakan dan disucikan

dan para sahabatnya yang setia memegang teguh ajaran Islam.

Penelitian dan Penulisan skripsi ini penulis lakukan sebagai tugas terakhir

dalam menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

( UIN Jakarta ). Dan penulis persembahkan serta mengharapkan dapat memberikan

manfaat untuk dunia pendidikan. Tentunya penelitian dan penulisan skripsi ini tidak

akan terlaksana tanpa dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu,

penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Yang paling penulis Cintai, Sayangi dan Hormati yaitu Ayahanda Syakdian

Selan, Ibunda Darmawati dan saudara saudara ku tercinta, yang selalu

menjadi inspirasi pada setiap langkah penulis, dan selalu memberikan

motivasi sehingga penulis mampu melangkah dalam menjalani segala

aktivitas penulis selama ini.

iii
2. Bapak Drs. Arif Subhan , M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi ,Wahidin Saputra ,M.A.selaku Pembantu Dekan 1, Drs. Study

Rizal,L.K, M.Ag selaku pembantu dekan III dan Drs. Mahmud Jalal ,M.A,

selaku pembantu Dekan II.

3. Ibu Rini Laili Prihatini M.Si Selaku ketua jurusan Bimbingan Penyuluhan

Islam, serta Drs. Sugiharto M.A selaku Sekertaris Jurusan Bimbingan

Penyuluhan Islam.

4. Ibu Prof.Dr. Ismah Salman ,M.Hum, selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan waktunya dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan dan

petunjuk kepada penulis dan penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan siapapun yang membacanya.

5. Ibu Nurul Hidayati S.Ag M.Pd selaku pembimbing akademik mahasiswa

Bimbingan dan Penyuluhan Islam tahun 2009.

6. Segenap staf- staf serta Bapak/ibu dosen fakultas ilmu dakwah dan ilmu

komunikasi yang telah Banyak memberi bantuan, ilmu dan pengalaman dan

perpustakaan fakultas dakwah dan komunikasi, Serta perpustakaan utama

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

fasilitas memadai atas buku-buku nya.

7. Teman- teman luar biasa di kelas beasiswa program kajian khusus kemenag

BPI 2009.

8. Pihak Rumah Sakit Kanker Dharmais yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian Skripsi.

iv
Semoga semua jasa dan doa mereka mendapatkan balasan yang

sempurna, sehingga mereka mendapatkan karunia yang besar dari Allah SWT.

Tak ada gading yang tak retak peribahasa ini menggambarkan bahwa

penulisan ini tentunya jauh dari kesempurnaan, maka dari itu, kritik dan saran

sangat penulis harapkan untuk pengembangan bagi penulis.

Semoga penelitian dan skripsi ini memberikan manfaaat bagi

pengembangan pendidikan dimasa mendatang, dan hanya kepada Allah SWT.

penulis berharap kebaikan dari segala hal yang telah penulis lakukan.

Ciputat , 28 Agustus 2013

( Ratna Amaliah )

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ......................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 5
D. Tinjauan Pustaka ................................................................ 6
E. Metodologi Penelitian ........................................................ 7
F. Sistematika Penulisan......................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Sikap................................................................. 11
B. Pengertian Pelayanan Keperawatan ................................... 12
C. Pengertian Motivasi ........................................................... 17
D. Pengertian Pasien ............................................................... 24
E. Kondisi kejiwaan pasien .................................................... 28
F. Pengertian Bimbingan ........................................................ 31

BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT


KANKER DHARMAIS JAKARTA
A. Sejarah Berdirinya .............................................................. 34
B. Visi Misi ............................................................................. 36
C. Jenis- jenis Pelayanan Rumah Sakit Kanker Dharmais .... 40

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS


A. Deskripsi Informan............................................................. 42
B. Analisis Sikap Perawat dalam Memotivasi Pasien
Kanker Sebagai Salah Satu Upaya Penyembuhan
di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta ......................... 49

vi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 55
B. Saran ................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rumah sakit sebagai wadah sosial hidup dalam bentuk organisasi

merupakan wadah masyarakat, tempat hidup dan berkembang dengan hubungan

yang bersifat timbal balik. Artinya rumah sakit dan masyarakat terdapat hubungan

yang tak terpisahkan. Keduanya terdapat hubungan saling memberi dan menerima1.

Salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan menjaga mutu

pelayanan kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah gabungan

dari ilmu kesehatan dan seni merawat (care), suatu gabungan humanistik dari ilmu

pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi, dan ilmu sosial.

Oleh karena itu penting sekali dikembangkan berbagai usaha untuk meningkatkan

kualitas pelayanan keperawatan diberbagai aspek. Salah satu aspek yang dikaji

disini adalah perilaku perawat terhadap pasien. Perawat sebagai ujung tombak

pelayanan di rumah sakit tentunya mempunyai kualitas kepribadian berbeda-beda

yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Perbedaan

kualitas kepribadian perawat akan mempengaruhi cara perawat dalam berinteraksi

memberikan pelayanan, dimana akan berdampak pada tingkat kepuasan pasien

(Suryawati, Darminto, dan Shaluhiyah, 2006).

Dalam sebuah rumah sakit, perawat memegang peranan yang besar dalam

gerak kegiatan rumah sakit untuk menolong pasien. Peranannya sering kali

menentukan dalam proses penyembuhan pasien. Kepribadian perawat sebagai

pelanggan internal(pelaku pelayanan)mempunyai pengaruh terhadap pola

1
Erik P. Eckholm, Masalah kesehatan( lingkungan sebagai sumber penyakit) (Jakarta:
gramedia,1982), h.2

1
2

perilakunya terutama dalam memberikan pelayanan kepada pasien agar memuaskan.

Karena perawat senantiasa dua puluh empat jam bersama pasien maka sikap dan

perilaku perawat berpengaruh terhadap kepuasan pasien terhadap pelayanan

kesehatan.

Setiap rumah sakit berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan.

Pelayanan diwujudkan melalui upaya penyembuhan pasien (kuratif), pemulihan

kesehatan pasien(rehabilitatif),yang ditunjang upaya peningkatan kesehatan

(promotif) dan pencegahan gangguan kesehatan(preventif), secara menyeluruh

(holistik)dengan pendekatan biopsikososio spiritual sebagaimana disebutkan

oleh organisasi kesehatan sedunia (WHO).

Kebanyakan manusia cenderung menganggap bahwa cobaan atau ujian

hidup terbatas pada sesuatu yang tidak menyenangkan seperti bencana alam,

bangkrut, kesedihan, sakit, kecelakaan dan hal- hal yang lazim disebut musibah.

Paling tidak, nasihat untuk bersabar dan tabah menghadapi masalah yang

dirasakan menyakitkan. Terkadang tidak terlintas dalam benak kita bahwa

nikmat berupa kesehatan, kekayaan, kesenangan, jabatan dan kemewahan

merupakan ujian serta cobaan, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini dalam

surat ash syuara ayat 80, al isra ayat 82, fushshilat ayat 442:

)(
80. dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku

)(




2
Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran dan terjemah Juz 19, (Jakarta: Jamunu
1969), h. 370
3

82. dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi

orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang

zalim selain kerugian.

)( ...

44. Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang

mukmin.

Konsep sakit menurut Nani Maharany. S.Kep.Ners dari departemen

keperawatan rumah sakit islam adalah sesuatu keadaan tidak menyenangkan

menimpa seseorang sehingga orang tersebut mengalami gangguan aktivitas

sehari-hari, baik aktivitas jasmani, rohani maupun sosial. Sakit dapat juga

diterjemahkan sebagai sebuah keadaan penyimpangan dari status kesehatan yang

mempunyai arti lebih luas dari sekedar penyakit. pola penyembuhan pasien

selama ini biasanya lebih fokus pada penangganan penyakit secara medis.

Sementara itu, pendekatan proses tenaga medis(perawatan) yang lebih mengarah

pada kebutuhan dasar manusia masih belum banyak diterapkan.

Proses Pendekatan keperawatan adalah perawat sebagai penolong pasien,

perawat sebagai mitra pasien. Perawat berperan sebagai motivator dan edukator

bagi pasien yang ditanganinya. Hampir setiap orang pernah sakit musibah yang

satu ini memang dapat menimpa siapapun dan dimanapun. Tidak memandang

perbedaan pangkat dan status sosial, bahkan tanpa mengenal ruang dan waktu.

Penyakit ringan mungkin tidak terlalu berpengaruh terhadap kehidupan kita,

malah sering kita lihat penyakit sebagai peristiwa yang alamiah yang bisa

terjadi pada siapa saja. Tetapi jika yang datang itu penyakit berat atau yang
4

termasuk dalam stadium terminal (tertinggi) terkadang bisa menghilangkan

harapan hidup, bahkan tak jarang bisa menurunkan mental dan merontohkan

iman kita dalam waktu sekejap. Islam tidak menginginkan orang sakit tanpa

usaha, sebab nabi telah bersabda bahwa setiap penyakit ada obatnya dan kita

semua disuruh untuk berobat. Penyakit yang diderita seseorang tidak lepas dari

seluruh mata rantai kehidupan dan penyakit itu harus didudukkan dalam filsafat

ujian. Penyakit adalah salah satu ujian dari Allah yang dianggap orang sebagai

sesuatu yang tidak menyenangkan, pada waktu orang sakit imannya akan teruji,

karena sakit itu sesuatu yang tidak menyenangkan maka harus diterima dengan

kesabaran.

Bertitik tolak dari uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian

dalam bentuk skripsi dengan judul Sikap perawat dalam memotivasi pasien

kanker sebagai salah satu upaya penyembuhan di rumah sakit kanker

dharmais jakarta.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Perumusan masalah

Berpijak pada latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis dapat

merumuskan beberapa permasalahan diantaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh sikap perawat dalam memotivasi pasien kanker?

2. Adakah faktor lain yang memotivasi pasien dalam proses kesembuhan?

2. Batasan masalah

1. Perawat yang dimaksud adalah perawat yang berkerja di rumah sakit

kanker dharmais jakarta.


5

2. Pasien yang menjadi subjek penelitian adalah pasien kanker yang

berusia 40 tahun sampai 79 tahun ada di rumah sakit kanker

dharmais jakarta.

3. Sikap perawat yang dimaksud oleh peneliti dibatasi pada aspek

kognitif, afektif dan konatif.

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dari permasalahan yang

dikemukakan diatas. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui sejauh mana sikap perawat dalam memotivasi pasien

kanker sebagai salah satu upaya penyembuhan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi yang diberikan perawat

pada pasien kanker .

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

a. Secara akademis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca khususnya

mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam tentang pentingnya

memotivasi terhadap kesembuhan dari sebuah penyakit baik yang berbahaya

maupun yang tidak berbahaya.,

b. Secara praktis

Hasil penelitian ini diharapakan:

Untuk bahan evaluasi bagi pelayanan rumah sakit dalam meningkatkan

kualitas rumah sakit kanker dharmais jakarta.


6

Menambah referensi kajian tentang pentingnya bersikap terhadap orang

lain dan memotivasi terhadap pasien yang menderita kanker dan non

kanker.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis melakukan Tinjauan Pustaka di

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Mengecek data yang di

kejurusan, Penulis tidak menemukan seorang pun yang mengangkat judul diatas

atau pun yang mirip dengan judul yang akan penulis teliti. penulis menemukan

beberapa skripsi yang membahas tentang:

1. Hubungan sikap pasien terhadap komunikasi perawat-pasien dengan

kepuasaan pasien rawat inap rumah sakit pelabuhan Jakarta oleh Juli

sumartin mahasiswa psikologi.

2. Pola komunikasi perawat dan pasien rawat inap dalam pelayanan medis di

rumah sakit universitas islam negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta oleh

Armilatussholihah nim : 107051003695 mahasiswa jurusan Kpi.

3. Hubungan antara tipe kepribadian lima faktor dengan perilaku prososial

perawat oleh Siti Rahmani nim : 103070029064 mahasiswa Psikologi.


7

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy.J.Moleong mendefinisikan

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata- kata tertulis atau lisan dari orang- orang perilaku yang dapat

diamati3.Berdasarkan latar belakang tersebut dan masalah yang akan dijawab

dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif lebih sesuai untuk menggali masalah

tentang bagaimana perilaku perawat dalam memotivasi pasien kanker sebagai

salah satu upaya penyembuhan.

Untuk memperoleh hasil yang valid, dalam hal ini penulis melakukan

penelitian lapangan dengan mengunakan pendekatan kualitatif.Yang

menghasilkan data deskriptif, seperti perkataan orang dan perilaku yang dapat

diamati4. Dengan pendekatan kualitatif diharapkan fakta-fakta yang ada

dilapangan dapat digali lebih dalam lagi, guna mendapatkan gambaran yang

lengkap.

2. Lokasi dan Waktu.

Penelitian ini dilakukan Rumah Sakit Dharmais Pusat Kanker

Nasional yang beralamatkan Jl. Let. Jend S.Parman Kav 84-86, Slipi, Jakarta

Barat 11420 no telp. 021 5681570. Website :www.Dharmais.co.id.

Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Februari tahun 2013.

3
Lexi J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2007), h. 4.
4
Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 12
8

3. Subjek dan objek Penelitian

Adapun teknik pengambilan informan untuk dijadikan subjek dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik bola salju. Dalam teknik

ini, pengumpulan data dimulai dari beberapa orang yang memenuhi kriteria

untuk dijadikan anggota informan. Mereka kemudian menjadi sumber

informasi tentang orang-orang lain yang juga dapat dijadikan anggota

informan. Orang-orang yang ditunjukkan ini kemudian dijadikan anggota

informan dan selanjutnya diminta menunjukkan orang lain lagi yang

memenuhi kriteria menjadi anggota informan. Demikian prosedur ini

dilanjutkan sampai jumlah anggota informan yang diinginkan terpenuhi.5

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi, yaitu perhatian yang terfokus terhadap kejadian, gejala, atau objek

penelitian dengan menggunakan alat indera.6 Dalam penelitian ini, observasi

dilakukan dengan cara berkunjung langsung ke rumah sakit kanker dharmais

Jakarta.

b. Wawancara, yaitu interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam

situasi saling berhadapan. Dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi.7 Peneliti melakukan wawancara kepada pasien kanker

untuk memperoleh kelengkapan data. Sebelumnya penulis terlebih dahulu

menyusun pertanyaan tentang permasalahan yang berkaitan dengan objek

5
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2004 ), cet. 6, h.
63.
6
Prof. Dr. Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2012), h. 37.
7
Prof. Dr. Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data., h. 50.
9

peneliti sebagai pedoman wawancara yang dijadikan acuan pada saat

wawancara berlangsung.

c. Dokumentasi, yaitu dengan penambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen.8 Dokumen dalam penelitian ini terdiri dari brosur arsip

dan foto yang dimiliki rumah sakit.

d. Kuesioner ini digunakan sebagai Data pendukung penelitian kualitatif yang

digunakan diatas. Kuesioner ini diberikan kepada 30 orang untuk

memdapatkan data dan informasi yang mendukung dalam hasil penelitian.

4. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan yang digunakan berpedoman pada buku

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,Tesis,dan Disertasi)yang disusun

oleh Tim UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diterbitkan oleh CEQDA(Center

for Quality Developmant and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2007 cetakan ke -2.

G. Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam skripsi ini dibagi dalam lima Bab, adapun

penyusunan nya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah

tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

8
Prof. Dr. Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial Edisi 2
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 69.
10

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang landasan teoritis

yaitu pengertian perilaku,pengertian pelayanan

keperawatan, pengertian motivasi,dan pengertian pasien.

Kondisi kejiwaan pasien.

BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KANKER

DHARMAIS JAKARTA

Pada bab ini penulis mengemukakan akan membahas

tentang gambaran objek penelitian terdiri dari:latar

belakang berdirinya, visi dan misi rumah sakit kanker

Dharmais, jenis-jenis pelayanan di sumah Sakit kanker

Dharmais Jakarta

BAB IV TEMUAN DAN ANALISI DATA LAPANGAN


Pada bab ini berisi tentang temuan data yang terdiri dari
sikap perawat dalam memotivasi pasien kanker di rumah
sakit kanker dharmais jakarta.
BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran.


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Sikap

1. Pengertian Sikap

Secara historis istilah sikap (attitude) digunakan pertama kali oleh

Herbert Spencer tahun 1862,yang diartikan sebagai status mental seseorang.

Sejumlah ahli psikologi seperti Louis Thurstone, Rensis Likert, Charles Osgood

menyatakan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang

mana dapat memihak (favorable) maupun tidak memihak (unfavorable) pada

suatu obyek tertentu atau kesiapan antisipatif, dan predisposisi untuk

menyesuaikan dengansituasi sosial, atau secara sederhana sikap adalah respon

terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan (Azwar,1995).

Menurut Rogers menyatakan bahwa sikap adalah pendapat atau

pandangan seseorang tentang suatu obyek yang mendahului tindakannya.

Sedangkan Morgan merumuskan sikap bahwa sikap adalah kecenderungan untuk

merespon baik secara positif atau negatif terhadap orang, obyek atau

situasi.Menurut Trustone sikap sebagai total kecenderungan, perasaan, prasangka,

ide, rasa takut,ancaman, dan keyakinan seseorang tentang topik tertentu.

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek . menurut New comb yang dikutip

oleh Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau

kesediaan untuk bertindak , dan bukan merupakan pelaksaaann motif tertentu.

Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas , akan tetapi merupakan

11
12

predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup ,

bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkahlaku yang terbuka. Sikap

merupakan kesiapan untuk bereaksi teradap objek dilingkungan tertentu sebagai

suatu penghayatan terhadap objek.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sikap

merupakan respon seseorang terhadap stimulus atau rangsangan yang muncul

pada diri seseorang yang melibatkan pikiran, perasaan, perhatian,keyakinan,

kepercayaan dan gejala kejiwaan lainnya sehingga timbulnya suatu tindakan pada

seseorang. Sikap juga mengambarkan suka tidak suka seseorang terhadap suatu

objek.

Bagian Allprot dalam Notoatmojo,2007 menjelaskan bahwa sikap

itu mempunyai tiga komponen pokok yaitu:

a. Komponen Kognitif : kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap

suatu obyek.

b. Komponen Afektif : Merupakan Perasaan individu terhadap obyek sikap,

obyek dapat dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan, sukai /tidak

disukai.

c. Konatif(Perilaku): Menunjukan bagaimana perilaku/ kecenderungan

berperilaku yang ada pada diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang

dihadapinya. Asumsi dasarnya bahwa kepercayaan dan perasaan

mempengaruhi perilaku, kecenderungan secara konsisten, selaras,dan

perasaan ini membantu sikap individual. Ketiga komponen ini secara

bersama- sama membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap yang
13

utuh ini, pengetahuan, pikiran,keyakinan,dan emosi memegang peranan

penting1.Selanjutnya sikap itu terdiri dari berbagai tindakan yaitu:

a. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang(subjek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

b. Merespon (responding)

Memberi jawaban bila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan

tugas yang diberikan adalah indikasi dari sikap.

c. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya

seorang perawat mengajak perawat lain untuk memotivasi setiap

pasien.

d. Bertanggung jawab

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko, merupakan sikap yang paling tinggi.

1. Ciri Ciri Sikap

Adapun ciri ciri sikap adalah sebagai berikut2:

a. Dalam sikap selalu terdapat hubungan subyek- obyek.

b. Sikap tidak dibawa sejak lahir.

c. Sikap dipelajari.

d. Dalam Sikap tersangkut faktor motivasi dan perasaan.

e. Sikap tidak menghilang meski kebutuhan susah terpenuhi.

1
Alwisol . psikologi Kepribadian edisi revisi. ( Malang : UUM Press, 2011) h.220
2
Zikri Neni Iska. Psikologi Pengantar Diri dan Lingkungan.( Jakarta: Kizi Brothers,
2006),h.109.
14

f. Sikap itu bermacam- macam.

Jelasnya

a. Sikap seseorang tidak dibawa sejak lahir , tetapi harus dipelajari selama

perkembangan hidupnya. Karena itulah sikap selalu berubah ubah dan dapat

dipelajari.atau sebaliknya, bahwa sikap itu dapat dipelajari apabila ada syarat

tertentu yang mempermudahkan berubahnya sikap pada orang itu. Berbeda

dengan instink/naluri manusia dibawa nya sejak lahir. Ia bersifat tetap dan

mempunyai sifat motif-motif biogenetis seperti : rasa lapar, haus seksual, dan

lain sebagainya.

b. Sikap itu tidak semata- mata berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan

dengan suatu objek. Pada umumnya sikap tidak berkenaan dengan satu objek.

Pada umumnya sikap tidak berkenaan dengan satu objek saja, melainkan juga

dapat berkenaan denga deretan- deretan objek- objek yang serupa. Misalnya: si

A seorang pemberani, dalam hal ini kemungkinan bukan si A sendiri yang

berani, melainkan orang sebangsa A juga berani.

c. Sikap, pada umumnya menpunyai segi- segi motivasi dan emosi, sedangkan

pada kecakapan dan pengetahuan hal ini tidak ada3.

2. Fungsi sikap

Fungsi (tugas) sikap dapat dibagi menjadi empat golongan yaitu:

1. Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri. Bahwa sikap adalah

sesuatu yang bersifat communicable, artinya sesuatu yang mudah menjalar,

sehingga mudah pula menjadi milik bersa ma. Justru karena itu sesuatu

golongan yang mendasar atas kepentingan bersama dan pengalaman bersama

3
Drs. H. Abu Ahmadi Psikologi Sosial edisi RevisiJakarta : Rineka Cipta, 2007 h.165
15

biasanya ditandai oleh adanya sikap anggotanya yang sama terhadap suatu

objek. Sehingga dengan demikian sikap bisa menjadi rantai penghubung

antara orang dengan kelompok nya atau anggotanya yang lain.

2. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku.

3. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman- pengalaman. Dalam hal

ini perlu dikemukakan bahwa manusia didalam menerima pengalaman-

pengalaman dari dunia luar sikapnya tidak pasif, tetapi diterima secara aktif,

artinya semua pengalaman yang berasal dari luar itu tidak semuanya dilayani

oleh manusia, tetapi manusia memilih mana- mana yang perlu dan mana

yang tidak perlu dilayani.

4. Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian. Sikap sering mencerminkan

pribadi seseorang. Ini sebabnya sikap tidak pernah terpisah dari pribadi yang

mendukungnya. Oleh karena itu dengan melihat sikap-sikap pada objek-

objek tertentu, sedikit banyak orang bisa mengetahui pribadi orang tersebut4.

3. Proses Pembentukan Sikap dan Perubahan Sikap

Sikap setiap orang sama dalam perkembangan tetapi berbeda dalam

pembentukan nya. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan sikap seseorang atau

individu dengan sikap temannya, familinya,dan tetangganya. Banyak hal yang

perlu kita ketahui untuk mengetahui karakteristik sikap. Umpamanya, jika

meramalkan tingkah laku seseorang dalam waktu tertentu atau jika ingin

mengontrol tindakannya, kita harus mengetahui cara sikap itu berkembang dan

berubah.Masalah pembentukan sikap ini, menurut Krech dan kawan- kawan,

tidak hanya ditujukan untuk ilmu sosial saja.tetapi juga penting bagi semua orang

yang ingin memengaruhi kegiatan sosial, seperti orang tua, pendidik, pemimpin,

4
Drs. H. Abu Ahmadi Psikologi Sosial edisi Revisi h.165
16

pembaharu, politikus, pedagang, dan orang-orang yang tertarik untuk

mengetahui cara mengembangkan sikap- sikap baru dan cara menguatkan atau

melemahkan sikap. Ada orang atau sekelompok orang yang ingin

mempertahankan sikap tertentu, ada pula sementara orang yang ingin

menghilangkan sikap, umpamanya, ingin menghilangkan sikap diskriminatif.

Bagaimana sikap itu terbentuk? Sebagian orang berpendapat bahwa ada

faktor-faktor genetik yang berpengaruh pada terbentuknya sikap (Waller

dkk,1990: Keller dkk,1992)5. Meskipun begitu,sebagian besar ahli psikologi

social berpendapat bahwa sikap terbentuk dari pengalaman, melaui proses

belajar. pandangan ini mempunyai dampak terapan, yaitu bahwa berdasarkan

pendapat ini disusun berbagai upaya(pendidikan, pelatihan, komunikasi,

penerangan, dan sebagainya) untuk mengubah sikap seseorang. Terbentuknya

sikap sesorang pada dasarnya dilandasi oleh norma- norma yang sebelumnya

(telah dihayatinya), sehingga dengan kacamata norma- norma ini berserta

pengalamannya dimasa lalu, ia akan menentukan sikap, bahkan bertindak.

Dengan demikian, sikap terjadi setelah individu mengadakan internalisasi dari

hasil- hasil:

1. Observasi(terhadap kelompok dan kejadian) serta pengalaman partisipasi

nya dengan kelompok yang dihadapi.

2. Perbandingan pengalamannya yang mirip dengan respons atau reaksi

yang diberikannya, serta hasil dari reaksi terhadap dirinya.

3. Apakah pengalaman yang mirip dengan telah melibatkan emosinya atau

tidak, karena suatu kejadian yang menyerap perasaannya lebih sulit

5
Drs. Alex Sobur,M.si. Psikologi Umum. ( Bandung : CV Pustaka Setia,2003).h.362-363
17

dilupakan nya sehingga reaksinya akan merupakan reaksi berdasarkan

usaha menjauhi situasi yang diharapkannya.

4. Mengadakan perbandingan antara sesuatu yang dihadapinya dan

pengalaman orang lain yang dianggap lebih pengalaman, lebih ahli,dan

sebagainya.

4. Faktor- faktor Terbentuknya Sikap.

a. Faktor Internal. Faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang

bersangkutan sendiri, seperti selektifitas.

b. Faktor Eksternal. Faktor- faktor pembentukan sikap yang terdapat dari luar

diri seseorang, adalah:

1. Sifat obyek yang dijadikan sasaran sikap.

2. Kewibawaan orang yang mengemukakan sikap.

3. Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut.

4. Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap.

5. Situasi pada sikap itu terbentuk.

B. Keperawatan

1. Pengertian Keperawatan

Keperawatan adalah diagnosis dan penanganan respon manusia

terhadap masalah kesehatan aktual maupun potensial (ANA,2000). Dalam

keperawatan modern respon manusia yang didefinisikan sebagai pengalaman

dan respon orang terhadap sehat dan sakit yang merupakan suatu fenomena

perhatian perawat. Perawat atau nurse berasal dari kata nutrix yang berarti

merawat atau memelihara.


18

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu

dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit

maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia6.

Keperawatan merupakan profesi, dimana kedepan perlu semakin

tertib, menurut word medical association (1991) yaitu semakin tertibnya

pekerjaan profesi yang apabila semakin terus dipertahankan pada gilirannya

akan berperan besar dalam turut meningkatkan kulitas hidup serta derajat

kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Keperawatan dalam menjalankan

pelayanan sebagai pelayanan keperawatan secara sederhana dapat diartikan

sebagai suatu upaya untuk membantu orang sakit maupun yang sehat dalam

bentuk peningkatan pengetahuan, kemampuan yang dimiliki sehingga

seseorang dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri tranpa

memerlukan bantuan atau tergantung orang lain(Henderson,1980).

2. Perawat

Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang

berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2004), perawat adalah

seseorang (seorang profesional) yang mempunyai kemampuan, tanggung

jawab dan kewenangan melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan pada

berbagai jenjang pelayanan keperawatan. Perawat (nurse) berasal dari bahasa

latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Sedangkan

perawat menurut Wardhono (1998) adalah orang yang telah menyelesaikan

6
Kusnanto, Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional . Jakarta : Kedokteran
EGC,2004.
19

pendidikan professional keperawatan, dan diberi kewenangan untuk

melaksanakan peran serta fungsinya. Perawat (nurse) berasal dari bahasa

latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara.

Dari pengertian diatas dapat diuraikan pengertian dasar seorang

perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara,

membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injuri, dan proses

penuaan. Perawat profesional adalah perawat yang bertanggungjawab dan

berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau

berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan

kewenangannya.

3. Peran dan Fungsi Perawat

Fungsi perawat didalam melakukan pengkajian pada individu yang sehat

maupun sakit dimana segala aktifitas yang dilakukan dengan berbagai cara

untuk mengendalikan kepribadian pasien secepat mungkin dalam bentuk

proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, identifikasi masalah

(diagnosa keperawatan), perencanaan, implementasi dan evaluasi. berapa

peran perlu diemban oleh perawat ketika menjalankan dan membina

hubungan profesional yaitu:

(1) peran sebagai orang asing (starnger)

(2) narasumber (resource per son)

(3) pendidik (teacingrole)

(4) pemimpin (leadersip role), dan

(5) peran pengganti (surrogate role).

Fungsi perawat juga sebagai pembimbing bagi pasien baik secara

membimbing agama maupun psikis, sebagai saudara bagi pasien yang tidak
20

ada sanak keluarga, sebagai ibu bagi anak- anak yang tidak memiliki orang

tua.

C. Motivasi

Dalam Psikologi dikenal istilah motif dan motivasi. Motif atau

dalam bahasa Inggrisnya motive berasal dari kata motion, yang

berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. 7 Jadi istilah motif erat

kaitannya dengan gerakan yang dilakukan oleh manusia atau yang

disebut juga dengan perbuatan atau tingkah laku. Motif dalam

psikologi berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi

terjadinya satu tingkah laku.

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya

untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisme yang

menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku

atau perbuatan. 8

Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong


untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari diri di dalam subjek untuk melakukan aktivi tas-
aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Motif juga dapat
diartikan suatu kondisi intern(kesiapsiagaan). 9

Jadi motif adalah daya yang dapat mendorong seseorang untuk

melakukan suatu gerakan atau perbuatan (tingkah Laku) demi

tercapainya suatu tujuan.

7
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umu Psikologi (Jakarta : Bulan Bintang 1996) Cet. 7
h.152.
8
Moh. Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung, Remaja Rosda Karya 1997) Cet. 8 h.28
9
Sadiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grapindo Prsada
1996) Cet. 6 h.73.
21

Motivasi merupakan istilah yang lebih umum dari pada motif


yang menunjuk kepada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang
mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku
yang timbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir dari gerakan
atau perbuatan. 10

Dari beberapa teori tersebut dapat disimpulkan, bahwa

motivasi itu mengacu kepada kebutuhan manusia yang dapat membuat

seseorang untuk melakukan suatu kegiatan, motivasi juga mengacu

kepada sebab atau mengapa seseorang melakukan suatu kegiatan,dan

memberikan semangat kepada seseorang untuk melakukan suatu

kegiatan.

Mengenai jenis atau macam motivasi dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang. Jadi motif atau motivasi yang aktif itu sangat

bervariasi.

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya:

(a) Motivasi bawaan.

(b) motivasi yang dipelajari.

Motivasi bawaan adalah motivasi yang dibawa sejak lahir, jadi

motivasi itu ada tanpa dipelajari, seperti: dorongan untuk makan,

minum, bekerja dan lain-lain. Sedangkan motivasi yang dipelajari

adalah motivasi yang timbul karena dipelajari, seperti dorongan untuk

belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar

sesuatu dalam masyarakat, dan lain-lain.

10
Sadiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . h. 86-90
22

2. Jenis motivasi menurut pembagian Woordwoorth dan Marquis.

Jenis motivasi ini terdiri dari:

(a) Motif atau kebutuhan organis, misalnya, kebutuhan untuk makan,

minum, istirahat dan lain-lain(sesuai dengan motivasi bawaan).

(b) Motif-motif darurat seperti: Dorongan untuk menyelamatkan diri,

dorongan untuk membalas, dan lain-lain.

(c) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk

melakukan eksplorasi, manipulasi, untuk menaruh minat.

3. Motivasi Jasmaniah dan rohaniah. Yang termasuk motivasi

jasmaniah, seperti: refleks, instink otomatis, nafsu.Sedangkan

motivasi rohaniah, yaitu kemauan.

4. Motivasi intrinsik: Motivasi yang timbul dari dalam diri individu,

dan motivasi ekstrinsik: motivasi yang timbul karena adanya dorongan

dari luar. 11

Namun secara garis besar pendorong timbulnya tingkah laku atau

motivasi itu ada dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik.

Motivasi intrinsik ialah motivasi yang timbul dalam diri

seseorang. Dalam belajar, motivasi intrinsik erat kaitannya dengan

tujuan belajar, misalnya: ingin memahami suatu konsep, ingin

memperoleh pengetahuan, ingin memperoleh kemampuan, dan

sebagainya.

Motivasi ekstrinsik ialah motivasi yang datang dari luar

individu. Dalam belajar, motivasi ini tidak ada kaitannya den gan

11
Sadiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar h, 86-90.
23

tujuan belajar, seperti: Belajar karena takut kepada guru, atau karena

ingin lulus, ingin memperoleh nilai yang tinggi.

Dalam belajar motivasi sangat diperlukan keberadaannya. Hasil

belajar akan enjadi optimal jika terdapat motivasi dalam kegiatan

belajar tersebut. Makin tepat motivasi yang diberikan, maka akan

semakin berhasil suatu pelajaran. Jadi motivasi akan senantiasa

menentukan intensitas belajar bagi para siswa yang nantinya akan

sangat menentukan tingkat pencapaian hasil belajarnya.

Setidaknya terdapat tiga fungsi motifasi, yaitu :

1. Mendorong manusia untuk berbuat. Dalam hal ini motivasi

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yag akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai.

3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Motif dan motivasi memiliki tiga rantai dasar yang saling berkait an

dan tertampung dalam istilahlingkaran motivasiyaitu:

1. Timbulnya suatu kebutuhan yang dihayati dan didorong untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Bertingkah laku tertentu sebagai usaha untuk mencapai tujuan, yaitu

terpenuhinya kebutuhan yang dihayati.


24

3. Tujuan tercapai, sehingga seseorang akan merasa puas dan lega

karena kebutuhannya terpenuhi. 12

Dari uraian di atas terlihat bahwa lingkaran motivasi itu berkaitan erat

dengan kebutuhan. Kebutuhan berarti suatu keadaan internal yang

menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik. Suatu kebutuhan

yang tak terpuaskan menciptakan tegang yang merangsang dorongan di

dalam diri individu tersebut. Dorongan ini menimbulkan suatu perilaku

pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu yang jika tercapai

akan memenuhi kebutuhan itu dan mendorong ke pengurangan

tegangan.

D. Pasien

1. Pengertian pasien

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pasien adalah orang yang sakit,

yang dirawat oleh dokter13.

Pasien juga diartikan yang sakit, penderita sakit( Sakit) baik itu yang
menjalani rawat inap pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu ataupun
yang menjalani rawat inap pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu
ataupun tidak. Dan seseorang dikatakan sakit apabila orang itu tidak mampu
lagi berfungsi secara wajar dalma kehidupan sehari-hari karena fisiknya yang
sakit atau kejiwaannya terganggu.14
Pasien adalah orang sakit, penderita (sakit), baik itu yang menjalani
rawat inap pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu ataupun yang tidak.
Dan seseorang dikatakan sakit apabila orang itu tidak lagi mampu berfungsi
secara wajar dalam kehidupan sehari-hari karena fisiknya yang sakit atau
kejiwaannya yang terganggu.15

12
Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan (Surabaya Karya Abditama 1994) Cet.1 hal 102
13
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka,
2001), h.834
14
Hawari, Pelatian Relawan Bimbingan Rohani Pasien,Sawangan 9 Juli 2003 (Jakarta:
Dompet Dhuafa Republika, 2003) h 15.
15
Chiristine Booker, Kamus saku Keperawatan edisi 31,( Jakarta : EGC, 2001),h. 309
25

beberapa pengertian yang penulis paparkan, penulis dapat

memahami tentang pengertian pasien yaitu seseorang yang menderita suatu

penyakit baik jasmaniah maupun rohaniah yang mendapat pengobatan dan

perawatan medis. Dalam hal ini, ada penyakit yang dapat sembuh dengan

sendirinya, meskipun umumnya setiap pasien memerlukan bantuan dalm hal

pengobatan dan pengasuhan darinya, ia memerlukan bantuan dari seorang

dokter dan seorang perawat.

Beberapa pengertian pasien diantaranya :

a. Menurut Christine Brook dalam bukunya kamus saku Perawat:

1) Pasien adalah penderita penyakit yang mendapat penanganan

medis dan atau asuhan keperawatan.

2) Klien yang memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan.

b. Menurut Barbara F.Weller dalam buku kamus saku Perawat pasien

adalah orang yang sakit atau yang menjalani pengobatan karena

menderita penyakit16

c. Menurut Bahder Djohan, Pasien adalah seseorang yang menderita

penyakit Jasmaniah maupun rohaniah.

2. Pengertian kanker

Kanker adalah suatu penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal

yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi

tumor ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat.

Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak

orang sehingga ada baiknya kita mencegah kanker daripada mengobatinya.

16
Barbara F.Weller, Kamus Saku KeperawataneEdisi 22,( Jakarta : EGC,2005),h 508
26

a. Kanker Tiroid

Kanker thyroid adalah kanker yang terjadi pada sel-sel thyroid.

Thyroid adalah sebuah kelenjar yang terletak pada leher yang

berbentuk kupu-kupu. Kelenjar thyroid menghasilkan hormon

tiroksin yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, laju

metabolism, suhu dan berat badan. Kanker thyroid merupakan kanker

yang jarang terjadi, di amerika serikat diperkirakan jumlah penderita

kanker thyroid sekitar setiap tahunnya berdasarkan data dari National

Cancer Institute. Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin

mudah dan banyak ditemukan kanker thyroid.Kanker tiroid

merupakan salah satu gangguan endokrin. Kanker tiroid jauh lebih

jarang ditemukan jika dibandingkan dengan bentuk-bentuk kanker

lain. Meskipun demikian, penyakit kanker ini merupakan penyebab

90% semua kelainan malignasi endokrin. Kurang lebih 13.000 kasus

baru kanker tiroid terjadi setiap tahun. Menurut American Cancer

Society (1994), kurang lebih 1025 pasien meninggal setiap tahun

akibat kanker ini (Brunner dan Suddarth. Buku ajar Keperawatan

Medikal Bedah edisi 8 hal.131Kanker tiroid menempati urutan ke-9

dari sepuluh keganasan tersering. Lebih banyak wanita dengan

distribusi berkisar antara 2:1 sampai 3:1. insidensinya berkisar antara

5, 4 0, 3%. Berdasarkan histopatologi jenis kanker ini yaitu: kanker

tiroid jenis papiler (71,4%), kanker tiroid folikuler (16,7%), kanker

tiroid jenis anaplastik (8,4%) dan kanker tiroid jenis meduler (1,4%).

Berdasarkan usia kanker tiroid jenis papiler biasanya pada pasien

yang berusia kurang dari 40 tahun, berbeda dengan kanker tiroid


27

folikuler yang banyak pada usia diatas itu. Sedangkan kanker jenis

meduler sering ditemukan pada usia tua (50-60 tahun).Kanker tiroid

memiliki 4 tipe keganasan. yaitu; papiler, folikuler, ana plastic dan

meduler.Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar,

lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar.

Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak dan biasanya kanker tiroid

bisa disembuhkan. Kanker tiroid serinkali membatasi kemampuan

menyerap yodium dan membatasi kemampuan menghasilkan hormon

tiroid, tetapi kadang kanker menghasilkan cukup banyak hormon

tiroid sehingga terjadi hipertiroidism.

Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan menyerap

yodium dan membatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid,

tetapi kadang menghasilkan cukup banyak hormon tiroid sehingga

terjadi hipertiroidisme.

b. Kanker Serviks

Kanker serviks sering dianggap sebagai suatu penyakit menular

seksual yang disebabkan oleh infeksi tertentu virus papilloma,

Kanker serviks adalah kanker ginekologik yang biasanya tumbuh ke

arah luar dan ke arah dalam sehingga menimbulkan pembesaran

serviks(Derek,2002:68).

Pengertian Kanker leher rahim (serviks) adalah kanker yang terjadi

pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang
28

merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim

(uterus) dengan liang senggama (vagina) (Yohanes R, 1999).

3. Kondisi kejiwaan pasien,

a. Stress

)(


155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit

ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan

berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

Istilah stes dan depresi sering kali tidak dapat dipisahkan satu dengan yang

lainnya. Setiap permasalahan kehidupan yang menimpa pada diri seseorang

disebut stressor psikososial. Dapat mengakibatkan gangguan fungsi /faal

organ tubuh. Reaksi tubuh(fisik )ini dimanakan stress.

Berdasarkan penelitian telah terbukti adanya hubungan antara stres

dan penyakit, baik pada manusia maupun hewan. Sayangnya, bukti- bukti

tersebut tidak memberikan informasi mengenai hal- hal yang melandasi

hubungan tersebut. Mengetahui mekanisme antara stress dan penyakit

merupakan hal yang penting. Beberapa peneliti telah mencoba mengetahui

mekanisme tersebut dan menemukan bahwa stress ternyata dapat

mempengaruhi system kekebalan tubuh, suatu system yang berperan penting

pada muncul atau tidaknya penyakit infeksi, kanker ataupun alergi. Dalam

sebuah penelitian lainya disebutkan bahwa di Amerika Serikat terdapat enam


29

penyebab kematian utama yang erat hubungannya dengan stress dan

depresi17:

a. Penyakit jantung coroner.

b. Kanker.

c. Paru- paru.

d. Kecelakaan.

e. Pengerasaan hati.

f. Bunuh diri.

Menurut clonniger (1996) stress adalah keadaan yang membuat

tegang yang terjadi ketika seseorang mendapatkan masalah atau tantangan

dan belum mempunyai jalan keluarnya dan banyak pikiran yang

mengganggu seseorang terhadap sesuatu yang akan dilakukannya.

Kendall dan Hammen( 1998) menyatakan stress dapat terjadi pada


individu ketika terdapat ketidakseimbangan antara situasi yang menuntut
dengan perasaan individu atas kemampuannya untuk bertemu dengan
tuntutan- tuntutan tersebut. Situasi yang menuntut tersebut dipandang
sebagai beban atau melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya.
Ketika individu tidak dapat menyelesaikan atau mengatasi stress dengan
efektif maka stres tersebut berpotensi untuk menyebabkan gangguan
psikologisnya18.
b. Emosi

Ahli psikologi memandang manusia adalah makhluk yang secara

alami memiliki emosi.

Menurut James (Purwanto dan Mulyono,2006) emosi adalah keadaan

jiwa yang menampakkan diri dengan sesuatu perubahan yang jelas pada

tubuh. Emosi setiap orang adalah mencerminkan keadaan jiwanya, yang akan

17
Dadang Hawari, Alquran: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa.(Yogjakarta: PT.
Dana Bhakti Prima yasa,1997 .)h.49-50.
18
Triantoro safari, Nofrans eka saputra.Manajemen Emosi sebuah panduan cerdas bagaimana
mengelola emosi positif dan hidup anda. ( Jakarta: Bumi Aksara,2009).h.28.
30

tampak secara nyata pada perubahan jasmaninya19. Proses kemunculan emosi

melibatkan faktor psikologis maupun faktor fisiologis. kebangkitan emosi

kita pertama kali muncul akibat adanya stimulus atau sebuah peristiwa yang

bisa netral,positif ataupun negatif. Menurut pandangan teori kognitif , emosi

lebih banyak ditentukan oleh hasil interprestasi kita terhadap sebuah

peristiwa. Kita bisa memandang dan menginterprestasikan sebuah peristiwa

dalam persepsi atau penilaian negatif, tidak menyenangkan,

menyengsarakan, menjengkelkan, mengecewakan, atau sebaliknya dalam

persepsi yang lebih positif seperti sebuah kewajaran, hal yang indah,sesuatu

yang mengharukan, atau membahagiakan. Interprestasi yang kita buat atas

peristiwa mengkondisikan dan membentuk perubahan fisiologis kita secara

lebih positif maka perubahan fisiologis kita pun menjadi lebih positif.

4. Bimbingan

Bimbingan menurut bahasa (etimologi) ialah kata terjemahan

guidance yang berasal dari bahasa inggris. Bimbingan memiliki arti

sebagai bantuan atau tuntunan. Mengartikan guidance atau bimbingan

dengan kata menujukanmenuntun atau membimbing kejalan yang benar20.

Secara terminologi, bimbingan itu adalah suatu proses pemberian

bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambunganagar

individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup

mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan

tuntunan dan keadaan lingkungan, sekolah, keluarga, masyarakat serta

19
Triantoro safari, Nofrans eka saputra.Manajemen Emosi sebuah panduan cerdas bagaimana
mengelola emosi positif dan hidup anda h.11-12
20
H.M. arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama( Jakarta : Golden
Trayon Press, cet ke 1, h.1)
31

kehidupan pada umumnya dengan sumbangan yang berarti pada kehidupan

masyarakat. Bimbingan membantu individu mencapain perkembangan diri

secara optimal sebagai makhluk sosial21

Dewa Ketut Sukardi menjelaskan, bimbingan adalah suatu proses

yang diberikan kepada seseorang agar membanggakan potensinya yang

dimiliki, mengenal diri sendiri, mengatasi persoalan sehingga ia dapat

menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa

tergantung pada orang lain22.

Bima Walgito menyebutkan bahwa bimbingan adalah bantuan atau

pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-

individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan- kesulitan dalam

hidupnya. Agar individu atau sekumpulan individu individu dapat

mencapai kesejahteraan hidupnya.Sedangkan menurut Thohari Musnamar

Bimbingan adalah proses memberikan bantuan terhadap individu agar

mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga

mencapai kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.23

Dari uraian diatas maka dapat dipahami bahwa bimbingan adalah

upaya memberi bantuan dan motivasi kepada individu dalam ajaran agama

untuk mencapai tujuan kebaikan dunia dan akhirat.

5. Bentuk-bentuk Bimbingan dan Metode Bimbingan.

21
Rahman Natawijaya,peran Guru Dalam Bimbingan disekolah.(Bandung:CV Abardin,1998,
cet ke 1. H. 7)
22
Dewa Ketut sukardi,Bimbingan dan Penyuluhan Belajar disekolah,( Surabaya : Usaha
Nasional,1982),h.66
23
Thohari Musnamar. Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam. ( Yogjakarta :UUI
Press, 1992),h.76
32

Berbagai bentuk-bentuk bimbingan telah berkembang mengikuti

perkembangan tuntutan hidup manusia dalam masyarakat yang semakin

meningkat. Hal tersebut berdampak pula pada kehidupan mental spiritual

mental yang semakin kompleks, tidak sederhana dan tidak pula semakin

meredakan batin bahkan sebaliknya semakin meningkatkan ketegangan jiwa.

Untuk menolong meredakan ketegangan- ketegangan tersebut, maka

bimbingan mengarah pada bentuk- bentuk yang dapat dilihat dari segi

bidangnya, menurut M.Arifin diantaranya adalah:

a. Bimbingan dan penyuluhan dalam Bidang Kesehatan Jiwa

(Mental Health Counseling) yaitu suatu bimbingan atau nasihat

yang bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor yang

menimbulkan gangguan jiwa klain, sehingga dengan demikian

akan emperoleh ketenangan hidup rohaniah yang sewajarnya

sebagaimana yang diharapkan.24

b. Bimbingan dan penyuluhan Keagamaan yaitu bimbingan dan

penyuluhan yang diberikan pada seseorang yang bersifat

keagamaan yang bertujuan untuk membantu problema

perseorangandan melalui keimanan menurut agamanya. Dengan

menggunakan pendekatan keagamaan dalam bimbingan tersebut,

klien dapat diberi insigh( kesadaran terhadap adanya hubungan

sebab akibat dalam problem yang dialami) dalam pribadinya

yang berhubungan dengan keimananya yang mungkin pada saat

24
M.Arif , Teori- teori Konseling Agama dan Umum, ( Jakarta: Golden Terayon,1996) cet
.ke 3, h.17
33

itu telah lenyap dalam jiwa klien. Adapun metode Bimbingan

nya sebagai berikut:

a. Metode non direktif (cara yang tidak mengarah).

b. Metode Psikoanalisa(penganalisaan jiwa), metode ini

memperoleh data-data tentang jiwa tertekan bagi

penyembuhan jiwa klaen.

c. Metode Direktif ( Metode yang bersifat mengarah) metode

ini bersifat mengarah kepada klain untuk berusaha mengatasi

kesulitan (Problema) di hadapi.


BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

JAKARTA

A. Sejarah Rumah Sakit Kanker Dharmais

Penyakit kanker merupakan salah satu masalah kesehatan di

Indonesia. Oleh karena itu didirikanlah Rumah Sakit Kanker Dharmais

yang berfungsi memberi pelayanan yang merata bagi masyarakat, khususnya

penderita kanker. Rumah Sakit Kanker Dharmais dibangun pada tahun

1991-1993 oleh Yayasan Dharmais di atas tanah milik pemerintah seluas

38.920 M2 yang terletak di jalan Letnan Jendral S. Parman Kav.84-86 Slipi,

Jakarta. Dan peresmian dilakukan pada tanggal 30 Oktober 1993.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

72/Menkes/SK/I/1993 tanggal 25 januari 1993 tentang organisasi dan tata

kerja Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah rumah sakit milik pemerintah

yang pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Dharmais,

diselenggarakan oleh Dewan Penyantun dan sehari-harinya dilaksanakan

oleh Badan Pelaksana Harian Dewan Penyantun Rumah Sakit Kanker

Dharmais.

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI diatas

ditetapkan pula Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker

Nasional yang merupakan Pusat Rujukan Tertinggi Jaringan Pelayanan

Kanker di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan pemerintahan di

Indonesia, pada tahun 1998 Yayasan Dharmais menyerahkan kembali

34
35

pengelolaan Rumah Sakit Kanker Dharmais sepenuhnya kepada

pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI.

Rumah Sakit Kanker Dharmais berdasarkan Peraturan Pemerintah

nomor 128 tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000, resmi beroperasi sebagai

Rumah Sakit Perjan per tanggal 1 Januari 2002 dan sebagaimana diatur

dalam PP nomor 6 Tahun 2000 pasal 18, direksi wajib menyiapakan

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang merupakan

penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang. Pada tanggal 13 Juni 2005

pemerintah memberlakukan PP RI nomor 23 Tahun 2005, tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) terhadap 13 Rumah

Sakit Perjan, dimana salah satunya adalah Rumah Sakit Kanker Dharmais

dengan total karyawan 1017 karyawan yang terdiri dari medis 100 orang,

paramedis perawat 253 orang, paramedis non keperawatan 154 orang dan

non medis 510 orang, rumah sakit ini menyelenggarakan pelayanan

kesehatan dilaksanakan dengan pendekatan Tim Kerja (Timja) kanker yang

berpedoman pada pelayanan kanker terpadu, paripurna, terjangkau oleh

masyarakat.

B. Profil Rumah Sakit Kanker Dharmais

Profil RS Kanker Dharmais secara singkat adalah sebagai berikut:

Nama : RS Kanker Dharmais

Tipe Rumah Sakit : RS Khusus Kanker


36

Alamat : Jl. Letjen S.Parman Kav 84-86, Kel. Kota Bambu Selatan, Kec.

Palmerah, Kodya Jakarta Barat.No. Telpon : 021-5681570 Batas Wilayah RS

Kanker Dharmais:

a. Sebelah utara : RS Jantung dan RS Ibu dan Anak Harapan Kita, Jl. Kota

bambu Selatan

b. Sebelah Timur : Pemukiman penduduk Rt 07 & 08 Kel. Kota Bambu

Selatan

c. Sebelah Selatan : Rumah kantor dan gedung perkantoran

d. Sebelah Barat : Jalan tol dan Jl. Raya Letj. S. Parman

C. Visi, Misi, Moto, Falsafah,

A. Visi Rumah Sakit Kanker Dharmais

Menjadi Rumah Sakit dan Pusat Kanker Nasional yang menjadi

panutan dalam penanggulangan kanker di Indonesia.

B. Misi Rumah Sakit Kanker Dharmais

Melaksanakan pelayanan, pendidikan, dan penelitian yang bermutu

tinggi di bidang penanggulangan kanker

C. Moto Rumah Sakit Kanker Dharmais

Tampil lebih baik, ramah, dan profesional

D. Falsafah Rumah Sakit Kanker Dharmais

Rasa kebersamaan menyertai kegiatan terpadu demi mewujudkan

pelayanan prima di bidang kesehatan

E. Kebijakan Mutu Rumah Sakit Kanker Dharmais


37

Rumah Sakit dan Pusat Kanker Nasional yang melakukan pelayanan,

pendidikan dan penelitian yang bermutu tinggi di bidang kanker melalui

aktualisasi SMILE!C:

S : Senyum dan ramah pada setiap pelayanan

M : Mengutamakan mutu pelayanan

I : Ikhlas dalam melaksanakan tugas

L : Loyal pada pimpinan

E : Excellent dalam pelayanan, pendidikan, dan pelatihan

! : Merupakan simbol optimis yang berarti mempunyai sikap selalu optimis

menghadapi segala tantangan dan hambatan dalam tugas

C : Continually improvement, senantiasa melakukan perbaikan mutu

berkesinambungan

D. Tujuan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Didirikannya Rumah Sakit Kanker Dharmais memiliki tujuan untuk:

a. Mendukung terlaksananya program kesehatan nasional Departemen

Kesehatan RI dalam rangka meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat

melalui penyediaan fasilitas kesehatan

b. Berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah DKI Jakarta dan

daerah sekitarnya dengan menyajikan pelayanan rumah sakit dengan

keunggulan penyakit kanker yang berkualitas dengan biaya relative

terjangkau. Keunggulan pelayanan penyakit kanker tersebut diwujudkan

dengan dijadikannya RS Kanker Dharmais menjadi Rujukan Nasional

Penyakit Kanker.
38

E. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Kanker Dharmais

Rumah Sakit Kanker Dharmais mempunyai tugas menjadi Pusat

Rujukan Nasional di bidang penanggulangan kanker di Indonesia dan untuk

menyelenggarakan pelayanan penyembuhan dan perawatan penderita secara

paripurna, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di

bidang kesehatan kanker secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan

dengan berorientasi pada kepentingan masyarakat serta upaya-upaya

peningkatan status kesehatan lainnya. Dalam melaksanakan tugas tersebut,

Rumah Sakit kanker Dharmais menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan upaya peningkatan kesehatan

b. Pelaksanaan upaya pencegahan terjadinya penyakit kanker

c. Pelaksanaan penyembuhan terhadap pasien penyakit kanker

d. Pelaksanaan upaya rehabilitasi terhadap pasien penyakit kanker

e. Pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan

f. Pelaksanaan rujukan kesehatan kanker

g. Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit

h. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

i. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan

j. Pelaksanaan urusan administrasi umum dan keuangan

F. Sarana RS Kanker Dharmais

RS Kanker Dharmais terdiri dari 7 blok bangunan, yaitu bangunan

utama, bangunan asrama dan litbang, bangunan auditorium, bangunan

penunjang, banguanan teknik dan umum, bangunan genset, dan bangunan rumah
39

duka, serta tempat TPS dan incenerator, dan IPAL/STP. Bangunan utama terdiri

dari 8 lantai dan ditambah 2 lantai basement. Saat ini lantai yang sudah

dioperasikan adalah lantai basement, lantai 1, 2, 3, 4, 5, dan 8 sedangkan lantai

lainnya masih dalam tahap persiapan pengembangan fisik. Penggunaan masing-

masing lantai bangunan utama adalah sebagai berikut:

a. Lantai basement 2 digunakan untuk ruang pompa, sewage pit, dan pit lift.

b. Lantai basement 1 digunakan untuk ruang radiodiagnostik, radioterapi,

Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu (ISSB), Medical Record, Pengolahan

Data Elektronik, Bidang Administrasi dan Keuangan, Pusat Komputer, Pusat

Telepon, Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik Khusus, unit uji kesehatan dan deteksi

dini kanker), dan Divisi SDM.

c. Lantai 1 digunakan untuk lobby, Unit Admission &Marketing, Information

Center, Instalasi Rawat Jalan (termasuk Unit Diagnostik Terpadu, Unit Prosedur

Diagnostik, Unit Rawat Singkat), Instalasi Gawat Darurat, Instalasi

Pemeliharaan Sarana dan Rumah Tangga, Instalasi Patologi Klinik, Instalasi

Patologi Anatomi, Satelit Farmasi Rawat Jalan, Instalasi Pemulasaran Jenazah,

Kasir, Instalasi Gizi dan Dapur, Bank.

d. Dilantai 2 digunakan untuk Instalasi Rawat Jalan, Rehabilitasi Medik, kafe

dan mini market, Bank Darah, bank mini, Instalasi Farmasi dan Satelit Farmasi

rawat Inap , kantor pos, ruang perawat, dan Instalasi Kesehatan Lingkungan.

e. Dilantai 3 digunakan untuk Ruang Bedah Pusat, ICU, Ruang Direksi, dan

Ruang Administrasi dan Sekretariat.


40

f. Lantai 4, 5, dan 8 merupakan lantai yang digunakan untuk Ruang Perawatan

Rawat Inap dan Ruang Isolasi Imunitas Menurun dan Rawat Isolasi Radioatktif

(lantai 5).

G. Jenis Pelayanan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

1. Bidang medik:

a. Seksi pelayanan medik.

b. Seksi penunjang medik.

c. Seksi peningkatan dan pengendalian mutu pelayanan medik.

2. Bidang keperawatan.

a. Seksi Keperawatan Rawat Jalan.

b. Seksi Keperawatan Rawat Inap.

c. Seksi Keperawatan Rawat Khusus.

3. Bidang Rekam Medik.

a. Seksi catatan medik.

b. Seksi Admisi.

c. Seksi Pengkodean dan Penyimpanan.

4. Unit- unit Non Struktural.

a. Instalasi Rawat Jalan.

b. Instalasi Rawat Inap.

c. Instalasi Gawat Darurat.

d. Instalasi Rawat Intensif

e. Instalasi Bedah Sentaral

f. Instalasi Radioterapi
41

g. Instalasi Radiodiagnostik

h. Instalasi Endoskopi

i. Instalasi Rehabilitasi Medik

j. Instalasi Patologi Klinik dan Mikrobiologi

k. Instalasi Patologi Anatomi dan Pemulasaran jenazah

l. Instalasi Bank Darah dan Aferesis

m. Instalasi Farmasi

n. Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial


BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Informan

Berdasarkan data penulis peroleh dari penelitian dan demi lancarnya penulisan

skripsi, penulis melibatkan beberapa informan-informan yang bisa diajak kerjasama

diantaranya:

1. Informan I (Prosedur Diagnostik)

Endang berasal dari cinere berusia 66 tahun yang menderita kanker serviks
stadium satu, ibu endang berobat dirumah sakit kanker dharmais jakarta
mengunakan pelayanan askes, beliau menderita penyakit ini sekitar satu tahun yang
lalu. Selama pengobatan beliau melakukan kemoterapi 25 x dan sinar 5x, sebelum
melakukan operasi dan dirawat kurang lebih 4-5bulan gejala awal penyakit ini
muncul karena pendarahan dan dikira beliau itu haid padahal beliau udah
menopause dan keluarga beliau tidak mempunyai keturunan penyakit kanker.1

2. Informan II (Prosedur Diagnostik)

Mulyanti berasal dari radio dalam jakarta selatan berusia 70 tahun yang menderita
kanker indung telur selama 25 tahun, beliau mengunakan pelayanan askes ,sebelumnya
beliau pernah berobat diruamh sakit lain sebelum dirumah sakit kanker dharmais. Beliau
berobat dirumah sakit ini kurang lebih satu tahun dan beliau baru satu bulan yang lalu
melakukan operasi lanjutan dan saat diwawancara beliau melakukan kontrol pasca operasi
dan gejala awal dari penyakit ini muncul karena rasa sakit diperut yang tidak kunjung
sembuh, dan keluarga beliau tidak mempunyai keturunan penyakit kanker2.

3. Informan III(UDT )

Muhammad zen berasal dari Jakarta timur berusia 45 tahun yang menderita
kanker pita suara selama kurang lebih 1 bulan, bapak zen mengunakan pelayanan
gakin, sebelumnya beliau pernah berobat dimedika care, selama dimedika care

1
Wawancara pribadi dengan endang pada tanggal 14 februari 2013 pada pukul 10.30
2
Wawancara pribadi dengan mulyanti pada tanggal 14 februari 2013 pada pukul 13.30

42
43

beliau dirawat kurang lebih 1 minggu disana, gejala awal penyakit ini muncul
karena batuk biasa dan bapak ini tidak mempunyai keturunan penyakit kanker.3

4. Informan IV (Poli Khusus)


Andy evawati berasal dari bandung berusia 40 tahun menderita penyakit
kanker payudara kurang lebih 5 bulan, beliau menggunakan pelayanan askes,
sebelumnya beliau pernah berobat dirumah sakit bandung rawat jalan, karena tidak
ada perkembangan berobat jalan, akhirnya saudaranya menyarankan berobat
dirumah sakit khusus kanker dharmais Jakarta, setelah mendapat surat rujukan,
akhirnya beliau melakukan operasinya di rumah sakit dharmais Jakarta setelah
menjalani proses pengobatan. Awal muncul penyakit ini dikarenakan rasa sakit
disekitar payudara yang tak kunjung hilang dan 1 bulan berikutnya ada benjolan di
payudara.4
5. Informan V (UDT)

linda wati berasal dari bogor berusia 50 tahun menderita kanker teroid
stadium dua selama 14 tahun, beliau mengunakan pelayanan gakin, sebelumnya
beliau pernah berobat puskesmas dan dirumah sakit bogor, setelah dapat surat
rujukan barulah beliau melakukan pengobatan dirumah sakit kanker dharmais
jakarta. Awalnya beliau tidak mau berobat karena tidak merasa sakit, satu tahun
yang lalu beliau merasakan sakit dan atas dorongan anak-anaknya ibunya mau
menjalani operasi, penyakit ini muncul saat mengandung anak ke 45.

6. Informan VI (Rawat Singkat )


Fhang kwan berasal dari bangka Belitung dan sudah menetap di jakarta,
berusia 50 tahun menderita kanker serviks, beliau menggunakan pelayanan kartu
jakarta sehat, awalnya cuma flek biasa saja, lama kelamaan menjadi bauk dan
aromnya kurang enak, akhirnya beliau berobat dulu di puskesmas kata pihak
puskesmas mereka tidak sanggup, akhirnya beliau langsung ke dharmais setelah
melakukan kemoterapi,sinar dan operasi, setahun yang lalu tidak ada lagi, tapi
beliau merasa sesuatu yang menganjal dan akhirnya beliau berobat untuk yang
kedua kalinya disini6.

3
Wawancara pribadi dengan Muhammad zen pada tanggal 15februari 2013 pada pukul 09.00
4
Wawancara pribadi dengan andy evawati pada 15februari 2013 pukul 11.00
5
Wawancara pribadi dengan linda wati pada tanggal 18februari pukul 13.30
6
Wawancara pribadi denga fhang kwan pada tanggal 19 februari pada pukul 10.00
44

7. Informan VII ( Rawat Singkat)


Kusnadi berusia 66 tahun, dan menggunakan pelayanan askes, bapak
kusnadi adalah seorang pensiunan ABRI, saat diwawancarai pak kusnadi ditemani
oleh istrinya dan keluarga nya yang lain, pak kusnadi menderita penyakit kanker
leukemia yang mana tiap dua minggu sekali harus melakukan cuci darah, sebelum
berobat dharmais pak kusnadi pernah berobat di Rumah Sakit Cipto7.
8. Informan VIII( Prosedur Diagnostik)
Muhammad ali berusia 55 tahun menderita sakit kanker kelenjar getah
bening, dan mengunakan pelayanan perusahaan tempat beliau bekerja. Bapak ali,
pasien yang lama dirumah sakit ini, bapak ali kurang lebih dua bulan dirawat inap
karena kondisi nya yang selalu melemah, pak ali menderita kanker kelenjar getah
bening kurang lebih 2 tahunan, setiap kondisi tubuh yang melemah selalu dilakukan
tindakan pemotretan, agar tau kira-kira penyakitnya sudah menyebar atau belum
ketubuh, kelenjar getah bening yang ada di leher ini termasuk operasi yang besar,
dikarenakan dibagian leher terdapat banyak urat- urat yang harus diselamatkan, ada
pita suara, ada urat nadi, ada urat saraf dan banyak lagi urat- urat yang lainnya8.

Angket yang digunakan merupakan data pendukung dalam penelitian,

dengan kuesioner atau angket peneliti menggali informasi dari responden (orang

yang menjadi subyek penelitian). Dengan demikian pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan berkaitan dengan informasi(data) yang diperlukan untuk memecahkan

masalah dan menguji hipotesis penelitian.9 Tujuan pokok pembuatan kuesioner

menurut singarimbun dan handayani, selain untuk memperoleh informasi yang

relavan dengan tujuan penelitian, juga untuk memperoleh informasi dengan

reliabilitas dan validitas setinggi mungkin.10

7
Wawancara pribadi dengan kusnadi pada tanggal 20 februari 2013 pada pukul 10.30
8
Wawancara pribadi dengan Muhammad ali pada tanggal 21 februari 2013 pada pukul 11.00
9
Riantoadi, Metodelogi Penelitian Social dan Hukum, Jakarta : Granit 2004, h 77
10
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, Jakarta :LP3ES h.130
45

Dalam penelitian ini kuesioner atau angket yang digunakan adalah jenis

kuesioner penutup yakni pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan artinya

peneliti sudah menyediakan pilihan jawaban bagi responden. Tugas responden

hanyalah menjawab pertanyaan dan peneliti dan memilih salah satu dari beberapa

jawaban yang telah disediakan. Dalam hal ini responden tidak diperkenankan

memberi jawaban lain diluar jawaban-jawaban yang telah disediakan peneliti.

Alasan peneliti menggunakan kuesioner tertutup agar lebih mudah dalam

pengolahan data.

Dalam pembuatan kuesioner ini peneliti menggunakan Skala Likert. Skala

Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial11. Alasan peneliti

menggunakan skala Likert dalam penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui

Analisis Sikap Perawat dalam Memotivasi Pasien Kanker Sebagai Salah Satu

Upaya Penyembuhan.

Table .1

No Alternativ Jawaban Positif Negatif

1 Selalu 5 1

2 Sering 4 2

3 Kadang- kadang 3 3

11
Prof. Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: CV Alfabeta
2008, h 93
46

4 Jarang 2 4

5 Tidak pernah 1 5

Keuntungan penggunaan skala likert dari tingkat kepentingan dan tingkat

pelaksanaan yaitu adanya keragaman skor(variability of skor) sebagai akibat

pengunaan skala 1-5, dengan dimensi mutu tercermin dalam daftar pertanyaan,

memungkinkan sikap perawat dalam memotivasi pasien kanker sebagai salah satu

upaya penyembuhan.dari segi statistic, skala dengan lima tingkat (1-5) lebih tinggi

kendalanya dibanding dengan dua tingkatan ya dan tidak .

a. Uji validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang diukur. Jika seorang peneliti mengunakan kuesioner dalam pengumpulan

data, maka kuesioner yang disusunnya harus dapat mengukur apa yang diukur.

Sementara itu jenis validitas pengukuran dalam penelitian ini validitas isi yaitu

suatu alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana isi alat pengukur tersebut

mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep 12. Dalam

perhitungan validitas data ini peneliti mengunakan rumus korelasion product

moment untuk mengukur korelasi antara masing-masing pernyataan. Pengujian

validitas dilakukan dengan di Rumah Sakit Dharmais. Dengan mengunakan

SPSS. 16 for Windows.

12
Masri, Singarimbu, Metode Penelitian Survai, h. 128
47

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai

dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dalam teknik perhitungan

reliable ini peneliti menggunakan teknik internal consistency yaitu dilakukan

dengan cara mencoba instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh

dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi

reliabilitas instrument13.Dalam perhitungan ini peneliti mengunakan bantuan

komputerisasi SPSS.16 for Windows.Dengan menggunakan Cronbach Alpha.

Hasil Uji Validitas ( 30 Responden dan Taraf Signif 5%)

No butir r- hitung Keterangan

1 - 0.842 Tidak Valid

2 - 0.625 Tidak Valid

3 - 0.658 Tidak Valid

4 - 0.134 Tidak Valid

5 0. 099 Tidak Valid

6 0. 359 Valid

7 0. 634 Valid

13
Prof. Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung: CV Alfabeta
2008, h. 131
48

8 0. 642 Valid

9 0. 678 Valid

10 0. 698 Valid

11 0. 760 Valid

12 0. 924 Valid

13 0. 934 Valid

14 0. 919 Valid

15 0. 930 Valid

16 0. 898 Valid

17 0. 928 Valid

18 0. 920 Valid

19 0. 957 Valid

20 0. 948 Valid

21 0. 957 Valid

22 0. 940 Valid

23 0. 950 Valid

24 0. 920 Valid

25 0. 952 Valid

26 0. 958 Valid

27 0. 958 Valid

28 0. 935 Valid
49

29 0. 969 Valid

30 0. 950 Valid

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

B. Temuan dan Analisis Hasil Penelitian

1. Berdasarkan Wawancara dan Observasi

Manusia adalah makhluk sosial sekaligus makhluk individual. Sehingga

makhluk sosial,manusia memiliki motif untuk mengadakan hubungan dan hidup

dengan orang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar yang disebut

dengandorongan sosial. Ditempat pelayanan kesehatan dimana perawat bekerja, ada

beberapa macam jenis manusia. Ada klien, keluarga klien, dokter, fisioterafis,

petugas laboratorium ahli gizi maupun petugas kesehatan lainnya, serta seluruh

perangkat yang ada dalam mendukung pelayanankesehatan ditempat itu. Dalam

hidup bersama terjadi hubungan antar perawat-klien, perawat-perawat, perawat-


50

dokter, perawat- keluarga pasien, perawat-petugas kesehatan lain serta perawat

lingkungan lainnya.

Hubungan tersebut mewujudkan dan dilaksanakan dalam rangka untuk

mencapai tujuan pelayanan keperawatan yaitu pelayanan keperawatan yang prima

untuk mempercepat kesembuhan pasien(klien). Hasil penelitian menunjukkan enam

keadaan emosi utama yang tampak memalui ekspresi wajah: terkejut, takut, marah,

jijik, bahagia, dan sedih.

Peneliti menyimpulkan dari judul skripsi sikap perawat dalam memotivasi

pasien kanker sebagai salah satu upaya penyembuhan di rumah sakit kanker

dharmais jakarta ditemukan data bahwa sikap yang mempunyai indikator kognitif,

afektif dan konatif itu telah dilakukan oleh perawat yang berkerja di rumah sakit

tersebut, sebagaimana kita ketahui dirumah sakit lain kebanyakan sikap perawatnya

kurang baik dan kurang memenuhi dari ketiga indikator diatas, padahal perawat itu

tidak hanya sebagai petugas yang memberikan suntikan dan menganti infus saja,

tetapi seorang perawat sebagai penolong pasien, dan perawat sebagai mitra pasien

dan menjadi seorang konselor bagi pasien. Perawat berperan sebagai motivator dan

edukator bagi pasien yang ditanganinya.di rumah sakit kanker dharmais para

perawat nya juga berperan sebagai motivator disaat pasien dan keluarga pasien

mulai putus asa dalam menghadapi penyakit kanker tanpa harus diminta oleh pasien

atau keluarga pasien. Berdasarkan hasil wawancara beberapa informan dan

penyebaran kuesioner baik yang rawat inap maupun rawat jalan semunya
51

menyatakan bahwa perawat yang bertugas di rumah sakit dharmais mempunyai

sikap kognitif, afektif dan konatif dan para perawatnya juga ramah-ramah, sabar

dalam melayani pasien dan memenuhi kebutuhan pasien walaupun itu dalam

keadaan istirahat mereka tetap melayani pasien yang membutuhkan bantuan

mereka, dari sekian pewawancara menyatakan sangat puas dengan pelayanan dan

sikap, kualitas disini. Padahal rumah sakit ini punya orang non islam dan pelayanan

nya sangat baik dibanding rumah sakit lain. Pewawancara mengatakan rumah sakit

ini memang terkenal perawat nya paling ramah, sabar dan baik. Ternyata itu tidak

cuma isu saja tapi memang benar-benar terbukti, peneliti melakukan wawancara

kepada Kepala Diklat Ibu Rita Kemala:

Pelayanan di rumah sakit dharmais lebih menekankan kepada


kepuasaan pasien dan kami pun selalu memotivasi mereka dalam
menghadapi penyakit yang diderita, kami juga tidak pernah menganggap
mereka sebagai orang yang sakit, dikarena orang yang sakit dianggap sakit
sangat sensitif, dan kejiwaan nya juga akan mengalami kecemasan, yang
kami tekan kepada para petugas, kepada para dokter dan para perawat
agar selalu memberikan pelayanan yang baik untuk pasien, dan kami pun
menekankan kepada semua petugas yang ada di rumah sakit ini tidak kasar
dalam bersikap, tidak kasar dalam berbicara, dan selalu menganggap
mereka seperti saudara, mendoakan pasien disini,itu juga salah satu upaya
untuk membantu mereka agar selalu semangat dalam menghadapi masalah
yang mereka hadapi yaitu penyakit yang mereka derita. Dan Alhamdulillah
selama saya bekerja di rumah sakit ini dan kami pun pernah melakukan
riset kepada para pasien dan hasilnya membuat kami semangat dalam
menjalan kan tugas kami dan saya pun mengarahkan kepada semua petugas
disini agar tidak membawa masalah yang dirumah ketempat kerjaan, bila
masalah dibawa ketempat kerjaan itu bisa mempengaruhi kedua belah
pihak, pihak rumah sakit akan menjadi jelek dalam melayani dan dari pihak
pasien akan mengalami psikis yang kurang baik selama menjalani
pengobatan disini.14

14
Wawancara pribadi dengan kepala pelatiahan diklat.
52

Dari uraian diatas berdasarkan wawancara adalah sikap perawat

yang berkerja di rumah sakit dharmais sangat berperan dalam proses

penyembuhan pasien sebagaimana kita ketahuai orang yang mengalami sakit

itu terkadang psikis nya juga sakit, putus asa dalam menghadapi penyakit

disana perawat harus berperan, kebanyakan dari rumah sakit yang lain

perawatnya hanya bertugas menganti infus dan menyuntik, padahal perawat

juga berperan dalam penyembuhan atau pengobatan bagi pasien. Manusi

aadalah makhluk social sekaligus makhluk individual. Sehingga makhluk

sosial, manusia memiliki motif untuk mengadakan hubungan dan hidup

dengan orang lain dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dasar yang

disebut dengan dorongan sosial.

2. Berdasarkan kuesioner

Dari uraian berdasarkan kuesioner, menyatakan bahwa hasil nya

valid dan sikap perawat salah satu faktor yang mempengaruhi penyembuhan

bagi pasien kanker, dan seorang perawat juga bisa berperan sebagai konselor

bagi pasien yang berobat disana,

Sifat yang dimiliki oleh perawat yang berkerja di rumah sakit kanker

Dharmais sudah termasuk kedalam tiga komponen yaitu kognitif, afektif,

dan konatif.
53

Dalam menghadapi suatu penyakit, hendaknya penyakit yang

diderita itu dianggap sebagai cobaan dari Allah SWT, sebagai ujian

keimanan seseorang dan untuk mengatasinya diperlukan kesabaran

sebagaimana Allah Firmankan dalam surah Al Baqarah ayat 153:

153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Biasanya bila seseorang menderita suatu penyakit, orang itu berkeluh kesah,

tidak sabar, dan tidak jarang berburuk sangka terhadap Allah, dengan

mengatakan Allah tidak adil dan lain sejenisnya, oleh karena itu agar

diperoleh kesembuhan hendaknya tetap berbaik sangka kepada Allah,

sebagaimana firman Nya dan hadist Nabi berikut ini.

80. dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku,

Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad Saw sebagaimana yang diriwayatkan

oleh Muslim dan Ahmad ( dari jabar bin Abdullah ra) bersabda :
54

Likulli daain dawaaun faidzaa ushiiba dawaaaud daai baroa bi izdni laahi

azza wa jalla. Artinya setiap penyakit ada obatnya jika obat itu tepat

mengenai sasarannya, maka dengan izin Allah Penyakit itu akan sembuh

Dari hadist diatas menerangkan setiap penyakit pasti ada obatnya dan

dengan izin Allah penyakit itu akan sembuh bisa melalui operasi atau obat

herbal dan obat kimia. Tinggal bagaimana manusia itu sendiri yang akan

menyikapi suatu penyakit yang dideritanya, seperti Allah berfirman didalam

Alquran surat Albaqorah ayat 256.

)(

256. tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan

yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut

dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang

Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Ayat diatas menerangkan bahwa Allah tidak akan Membebankan sesuatu

diluar Batas kemampuannya sekecil atau sebesar apapun penyakit yang

akan diderita oleh manusia semuanya tidak akan keluar dari batas

kemampuan manusia itu sendiri.


55

3. Berdasarkan wawancara dan kuesioner

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwan sikap perawat dalam

memotivasi pasien kanker sebagai salah satu upaya penyembuhan di rumah sakit

kanker dharmais Jakarta mempunyai pengaruh terhadap kesembuhan pasien kanker

walaupun faktor utama kesembuhan suatu penyakit ada pada dalam diri setiap

manusia, dan faktor ekternal juga mempunyai pengaruh atas kesembuhan pasien,

faktor eksternal itu bisa dari pihak keluarga, budaya dan lingkungan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang ingin mengetahui(1)

Bagaimana pengaruh sikap perawat dalam memotivasi pasien kanker? (2)Adakah

faktor lain yang memotivasi pasien dalam proses kesembuhan?

Dari hasil penelitian skripsi yang berjudul sikap perawat dalam

memotivasi pasien kanker sebagai salah satu upaya penyembuhan di rumah sakit

dharmais slipi Jakarta barat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Seorang perawat harus berperan sebagai motivator dan

educator bagi pasien yang ditanganinya,seorang perawat juga

sebagai pather bagi pasien, sebagai penolong untuk memenuhi

kebutuhan pasien selama menjalani pengobatan. Sikap yang

memenuhi tiga indikator yaitu kognitif, afektif dan konatif telah

dipenuhi oleh para perawat yang berkerja di rumah sakit

dharmais Jakarta.

2. Tanggapan dari pasien mengenai kualitas pelayanan dan sikap

para petugas nya baik bagian pendaftaran, bagian keamanannya

(satpam), perawatnya dan dokternya yang berkerja disana dapat

dikatakan sangat baik dan perlu dipertahankan dan bisa juga

ditingkatkan lagi agar menjadi contoh dan tauladan bagi

rumah sakit lain baik itu rumah sakit negeri maupun rumah

sakit swasta.

56
57

3. Dari pertanyaan rumusan masalah di bab sebelumnya

bagaimana cara perawat memotivasi pasien kanker, dari sekian

jawaban dari pasien, cara atau metode sikap yang digunakan

perawat yang berkerja di rumah sakit dharmais sangat berbeda-

beda dan kebanyakan dari perawat mengunakan metode direktif

dan komponen sikap yang afektif yang banyak digunakan oleh

perawat disana.

4. Sikap optimis yang diberikan oleh perawat kepada pasien besar

pengaruhnya, agar pasien semangat dalam menjalani

pengobatan dan keasembuhan terhadap penyakitnya.

B. Saran

Saran yang diberikan penulis kepada pembaca khususnya

mahasiswa yang akan melanjutkan penelitian ini diharapkan agar :

a. Dapat menjadikan Penelitian ini sebagai bahan kajian lebih

lanjut dan lebih sempurna. Sehingga lebih meningkatkan sikap

perawat dalam memotivasi pasien kanker sebagai upaya salah

satu penyembuhan di rumah sakit kanker dharmais jakarta.

b. Perawat harus mengerti dan menyadari bahwa pasien datang ke

rumah sakit dalam rangka meminta pertolongan untuk

mengurangi keluhan yang dirasa, dan hal yang paling penting

perawat dipercayamampu menangani klien dengan benar,

penuh kesabaran, supel, ramah dan sangat responsif

Adapun saran yang diberikan untuk rumah sakit Dharmais atau

rumah sakit yang bersifat negeri atau swasta lainnya yaitu:


58

a. Rumah sakit dharmais, sikap ramah, tamah, murah senyumnya

dipertahankan dan semoga menjadi contoh bagi rumah sakit

lain dan untuk bagian apotiknya perlu ditingkatkan lagi agar

pasien atau keluarga pasien merasa nyaman dengan

pelayanannya serta jadilah wadah motivasi buat para pasienn

yang berobat disana.

b. Untuk Rumah sakit lain, sikap perawatnya harus ditingkatkan

lagi agar pasien yang berobat merasa nyaman dan tidak merasa

dibedakan, sikap yang baik, ramah tamah akan membuat kesan

yang baik juga bagi pasien dan keluarga pasien.


DAFTAR PUSTAKA

DepDikBud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1991.

Gunarsa singgah D. konsep dasar-dasar Teori Perkembangan anak, Jakarta:


PTTBPK gunung Mulia ,1997.
Hidayat ,A.A. Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Peta.
Jakarta: Salemba Medika, 2007.
Hurluck ,E. Psikologi Perkembangan, Jakarta:Erlangga.1990.

Iska,Zikri Neni. Psikologi Pengantar Diri dan Lingkungan. Jakarta: Kizi


Brothers.2006.
Kusnanto. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta:
Kedokteran EGC, 2004.
Lexy . J.Meleong. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
RemajaRosdakarya.1998.
Martania Srimulyani, Motif Sosial Remaja Suku Jawa dan Keturunan China
Yogyakarta: Gajah Mada University Press 1994.
Mcmahon, R. Et al . Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer.Jakarta :
Kedokteran EGC, 1999.
Muhammad Nur Abdul hafiz. Mendidik Anak bersama Rosullullah. Bandung:
Albayan,1999.
Muninjaya ,A. A. Gde. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Kedokteran EGC,
2004.
Neni, Zikri Iska. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan.
Jakarta : Kizi Brothers, 2006.
Sabri Alisuf, Psikologi Pendidikan Jakarta : Pedoman Ilmu jaya, 1996.

Sadiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar .Jakarta: Raja


Grapindo Prsada 1996.
Salman Nasir, Peranan Pendidikan Agama terhadap Pemecahan Problem

Remaja,Jakarta : kalam Mulia, 1999.

Sobur,Alex, Msi.Dr. Psikologi Umum . Bandung : Pustaka Setia. 2009.


Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2008.

59
60

Suhaemi, M. E. Etika Keperawatan. Jakarta: Kedokteran EGC, 2002.

Sunaryo.Psikologi Untuk Keperawatan.Jakarta:KedokteranEGC, 2004.

Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan .Surabaya Karya Abditama 1994.

Ulwan , Abdullah Nashih. Pendidikan Anak dalam Islam. Jakarta : Pustaka


Amani,1995.
Usman,Moh. Menjadi Guru Profesional, Bandung, Remaja Rosda Karya
1997.
Wirawan Sarlito Sarwono, Pengantar Umu Psikologi Jakarta : Bulan Bintang
1996.
Yafie, Ali. dkk. Sakit Menguatkan Iman . Jakarta : Gema Insani Press, 1996.

Yusuf LN, Syamsu.Mpd. Psikologi Perkembangan Anak- dan Remaja.


Bandung : Remaja RosdaKarya,2000.
Zahrotun , Dkk. Psikologi Perkembangan Tinjauan Psikologi Barat dan
Psikologi Islam. Ciputat Jakarta: UIN Jakarta Press, Desember 2006.
An k\\-,_
r -
- St\'*"' '
I loor4 ' '
ir,l \\ l - !.-
*s {e" dr'
'
n, f No,,'o,
Lampiran
:Istimewa
: 1 Berkas
\.\ Jakafia, 22 Oktober 2012

Perihal : Pengaiuan Judul Sklipsi

4paAa Y angTe fionnat:


Ketua DewaD Pertimbangan Skripsi
UIN Syarif l{idayatr.tllah Jakarta
Di
Tempat

A ssalamu' alaikum lFarr ahm a tu I I a hi ll/a b at a katu h


Salam sejahtera saya sampaikan, semoga Bapav Ibu dalam lindungan Allah SW"I, serta
selalu sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hai. Selanjutnya saya yang bertanda tangan
di bawah ini:
Nama RATNA AMAIIAH
NIM t 09052000036
S6mester VII (TujuL)
Fakultas/ Juusan Ilmu Dakwah dan IImu Komunikasi / Bimbingan Penluluhan Islam

Bermaksud mengajukan judul skripsi dengan judul, Sikap Perawst Dalam Memotivasi
Pasien Kanker Di Layanan Kesehatan Cuma- Cuma Dompet Dhuafa Ciputat proposal
skipsi ini selanjutnya diharapkan dapat dilanjutkan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar
I
S.Kom.I dalarn jenjang Strata di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini saya
lampirkan :
l.
Outline
2. Proposal Skripsi
J, Daffar Pustaka Sementara
Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas segala perhatian BapalJ Ibu saya
ucapkan tedmakasih.
Il a s s a I amu' a Iai ht m War r ahm at ul I ahi rYd b arr a kat u h

Mengetahui,

Penasehat Akademik Pemohon

lll '1,(aJl
,41
/xnt
a! \
tfitvt!
//ltvt'0t'4
'Me
-0o n

Nurul Hidavati. M.Pd Hama(Amaliah


NrP. 19690322199603 2001 Nrrrz.lo oszoooo:o
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
'tdepo\/rax: (o21) 7432123 / 747OX580
JL Ir. H. Jlanda No. 9s Ciputat 15.112 Indonesia websie: m.rdlninjara*a ac id, E-majt : ddlEh@rdl.uija*arra a(.jd

y'/2012
Nomor : Un.01/F5/l(M.ol 3 r 4J9 Jakan4 l, November 2012
Lamp : 1(satubundel)
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.
Prof. Dr. Hj.Ismah Salman, M.Hum.
Dosen Fakultas IImu Dakwah dan llmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarla

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Bersama ini kami sampaikan sebuah out tine skipsi yang diajukan oleh
mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sebagai berikut,

Nama Ratna Amaliah


Nomor Pokok 109052000036
Jurlrsan /Semester Bimbingan dan Penyrluhan Islam (BPD / VII
Judul Skipsi Sikap Perawat dalam Memotivasi Pasien Kanker di Layanan
Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa Ciputat.

Kami Dohon kesediaarmya untuk membimbing mahasiswa teNebut dalam


penyusunao dan penyelesaian skipsinya dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Atas perhatia[ dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih,

,Yas sal amu' al di kum Wr. lYb.

ahidin Sapu
9700903 199603 r 0011
Tembusan :
1- Dekan
2. Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ITMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
T.tepan/Ed: (o21)74n27 / 747v3580
.)l- Ir. H. Iuanda No. 95 Ciputat 15412 krdonesia Websfie M.Irtluinjarrrtaaci4 E En ; d.iwahordk.uin atai, ac.id

Nomor : Un.0llF5/KM .Ol.3l5l 6] n}l3 Jakarta, I Januari 2013


Lamp : -
Hal : Penelitian/Wawancara

Kepada Yth.
Pimpinan RS Kanker Dharmais
di Tempat

lss alamu' al ai hum Wr. llb.


Dengao horrnat kami sampaikan bairwa mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta di bawah ini,

Nama : Raha Amaliah


NomorPokok : 109052000036
Jurusan /Semester : Bimbingaa dan Pel),uluhan Islam (BPD / ViI
bermaksud melaksanakan penelitiar/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang
beind)l Sikdp Peruwat dalah Memoti,asi Pasien Kanker sebagai Salah Sat Up6ya
Penyembuhan.

Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/Ibu/S<lr. kianya


berkenan menedma/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan
penelitian/wawaucara dimaksud.

Demikian, atas perhatian dan perkenarurya kami mengucapkan terima kasih.


llassal amu' al aikum Wr. Wb.

Subhan, M.{
660110 199303

Tembusan :
1. Pembantu Dekan Bidang Akademik
2. Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyruluhan Islam (BPl)
Fakultas llmu Dakwah dan Ilmu Komuaikasi
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDEML BINA UPAYA KESEHATAN
RUMAH SAKIT KANKER'DHARMAIS"
PUSAT KANKER NASIONAL
Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Baral11420
Tolepon : (02'l) - 5681570 Faksimile : (021) - 5681579

Nomor : 050/DiklaVRSkD/[2013 Jakana, I I Februari 2011


Lampiran : -
Perihal : Iiin Penelitian dan WswancarA

Kepada Yth,
Kepala lnstalasi Rawat lalan
RS Kanker "Dharmais"
di_
Jakarta.-

Shubungan dengan surat Direktur SDM dan Pendidikan Nomor: DL.O2-0314/4\OO7l I12013
tanggal 23 Januari 2013 Perihal ljin Penelirian dan Wa\,,,ancara, maka dengan ini kami
hadapkan I (satu) orang Mahasiswa :
Nama: Ratna Arraliah
NIM : i09052000036
Judul : Sikap Perawat dalan Memorivasi pasien Kanker sebagai Salah Satu Upaya
Penyembuhan

Adalah Mahasiswa Fakuttas Itmu Daklvai dan Ilmu Komunikasi Universitas Isllim
Negeri (UIN) yang akan melakukan penelitian dan \ryawancam di Rumah Sakit Kanker
"Dharmais" dalam rangka memeruhi tugas yang d;wajibkan oleh Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Utriversitas lslam Negeri (UnD dengan pembimbing dari RS
Karker "Dharmais" adalah Ns. Kemala Rita Wahidi, SKp, Sp.Onk, I4ARS.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas. maka dengan ini kami sampaikan bahwa selain
melakukan PeDelilian dan Wawarcara Bagian Diklat Kanker ,.Dharmais,,, yang
bersangkutan juga akan melakukan penelitian dan Wawancara di Satuan Kerja terkait RS
Kanker "Dharmais", oleh karena itu kami mohon bantuannya untuk dapat me;berikan data
kepada yang bersangkutan sesuai Data yang dibutuhkan.

Atas perhatian serta kerjasama yang baik kami ucapkan terimakasih.

Kepala Bagian
Pendidikan dan Pelatihan.

"---H,-**r-.
Ns. Kemata Rita wahidi. SKp. Sp.Onl, MARS4
NIP. 195E10041982032001

Tembusan
l. Kepala Ruangan Rawat Singkat
2. Kepala Ruangan UDT t-/'
l. Kepala Ruangan Prosedur Diagnostik
4. Kepala Ruansan Poli Khusus
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
RUMAH SAKIT KANKER'DHARMAIS'
PUSAT KANKER NASIONAL
Jl. Let. Jend. S. Parman Kav.84-86. Stipi, Jakana
Barat.t.t420
Ielepon : (021)-5681570 Faksimite : (021). 5681579

$air_rQrEBAItcAN
Nomo. : 058Diklar/RSKDTI/20 I 3

I
Yang bertanda-tangan di bawah ini :

Nama : Ns. Kemata Iijra Wehidi, SKp, Sp.Onk, ETN, MAtiS


NIP : I q58 004 I 08201200
I r
Jabatan : Kepala Bagian pendidikan dan pelarihan
,,Dhamais,, RS. Kanker

Meneranglan dengan sesungguhnya bahwa


:

Nama : Ratna Amaliah


NPM :109052000036

Mahasiswa tersebut BENAR telal melal<ukan penelitian


Sakit Kanker ,,Dharmais,, Jakarta dengan judul
dan Wawancara di Rumah
Sikap perawat dalam Mehotiyasi
Pasien Kanker sebagai satah s"t" Up-"y""
Februari 2013, dalam raneka melaksanakaD
p;;;";i,i* jrri #rri,]',i, ,r
,lu
oleh Fakuttas ltmu Dakwah dan rr-,
tugas al<]rir maiasiswa,
ffi
d;wa;ibkan
xo.r,iiiri i;";:ffiii;;rnff"I
-.1 (r, )
l Demikian Sumt Keterargan ini dibuat dan dibedkan
;a{ dapat dipergunakan sebagaimatra mestinya.
kepada yang bersangkutan untuk

Jakarta, 19 Februari 2013

Bagian
dan Pelatihan,

pusrrxrrxraiii,tili

fRita Wahidi, SKp, Sp.Onk, MARSa6


0047982032001

(anpit Lefiifr Oaift Rarnafr ddn emfesioruf


Horeqe 4.sltd D'r' o "&m!L6@
Nama : Endang

Umur : 66 tahun

Instalansi pengobatan : Prosedur Diagnostik

1. Berapa lama bapak/ ibu berobat di rumah sakit ini? Dan berapa lama ibu dirawat?

Ibu udah 1(satu)tahun, disini ibu dirawat kurang lebih 4-6 bulanan karena ibu harus

melakukan kemoterapi 25 x dan sinar 5x, sebelum dioperasi saya melakukan rangkai

itu dulu.

2. Bapak/ ibu sakit apa?dan berapa lama bapak/ibu sakitnya?

ibu sakit kanker serviks stadium satu, kurang lebih 1 tahun.

3. Apakah faktor kesembuhan bapak/ibu dipengaruhi oleh sikap perawat dan dokter

disini?

Sedikit banyak nya ada peran perawat juga dalam proses kesembuhan ibu,karena

berperilaku baik. Dan bikin pasien nyaman.

4. Adakah kesan yang baik atau buruk dari sikap perawat selama menjalani pengobatan

di rumah sakit ini?

Pasti ada baik dan buruknya, tapi selama menjalani pengobatan disini baik rawat

jalan atau inap ibu blm menemukan perilaku perawat yang kasar dan cuek.

5. Apa yang dilakukan perawat ketika lelah dalam merawat bapak/ ibu ?marah-marah?

Cemberut?ketus atau lain-lain?

Alhamdulillah selama ibu rawat inap, belum ada perawat yang berperilaku kasar,

cetus dalam merawat ibu.

6. Cukup sabarkah perawat dalam merawat bapak/ ibu?

Ya cukup sabar dan baik.


7. Pernahkah anda putus asa menghadapi penyakit, dan melampiaskan kepada perawat?

(senyum)kalau putus asa ibu pernah mengalaminya, karena ibu udah tua dan

berpikiran apakah akan sembuh setelah dioperas, kemoterapi dan sinar, apalagi

penyakit ibu termasuk penyakit yangbisa dibilang mematikan. Ibu tidak pernah

melampiasakan pada perawat.

8. Bagaimana cara perawat memotivasi bapak/ibu selama pengobatan?

Biasanya selalu memberi semangat setiap ibu akan melakukan kemoterapi,sinar dan

mau menjelang operasi. Selalu dengan kalimat-kalimat yang memotivasi, ibu harus

kuatlah, harus ingat Allah sebagai tempat penyembuh penyakit.

9. Biasanya apa yang membuat bapak/ ibu sadar dan termotivasi untuk kesembuhan dari

penyakit kanker?

Yang membuat ibu sadar kesehatan itu lebih mahal dari segala-galanya dan yang

namanya penyakit tidak mengenal umur,motivasi dan semangat dalam diri yang

membuat kita yakin akan sembuh.

10. Apakah ada perbedaaan antara sikap perawat disini dengan sikap perawat dirumah

sakit lain?Rumah sakit ini perawatnya terkenal dengan keramahan, kalau rumah

sakit lain kebanyakan perawatnya kurang ramah, apalagi dirumah sakit yang

berbasis negeri. Kurang cekatan dan kurang ramah dalam menangani pasien1.

1
Wawancara pribadi dengan endang
Nama : mulyanti

Umur : 70 tahun

Instalansi pengobatan : Prosedur Diagnostik

1. Berapa lama bapak/ ibu berobat di rumah sakit ini? Dan berapa lama dirawat?

Kurang lebih 3(tiga)tahun, disini ibu dirawat kurang lebih 2-3bulanan.

2. Bapak/ ibu sakit apa?dan berapa lama bapak/ibu sakitnya?

ibu kanker indung telur, dan sekarang ibu kontrol pasca operasi sebulan yang

lalu. Sakitnya udah 25 tahun.

3. Apakah faktor kesembuhan bapak/ibu dipengaruhi oleh sikap perawat dan dokter

disini?

Alhamdulillah selama dirawat inap perawatnya baik, ramah dan sabar, dan

kata- kata yang selalu keluar dari mulut setiap perawat yang merawat selalu

memotivasi dan memberi semangat dan menganggap ibu sebagai nenek mereka

sendiri.

4. Adakah kesan yang baik atau buruk dari sikap perawat selama menjalani

pengobatan di rumah sakit ini?

Selama ibu dirawat tidak pernah menemukan sikapa perawat yang buruk, kasar dan

cuek.

5. Apa yang dilakukan perawat ketika lelah dalam merawat bapak/ ibu ?marah-

marah? Cemberut?ketus atau lain-lain?

Alhamdulillah selama ibu rawat inap, belum ada perawat yang berperilaku kasar,

cetus dalam merawat ibu.bahkan perawat yang piket pun baik, ramah.

6. Cukup sabarkah perawat dalam merawat bapak/ ibu?


Ya cukup sabar dan baik.

7. Pernahkah bapak/ ibu putus asa menghadapi penyakit, dan melampiaskan

kemarahan bapak/ibu kepada perawat?

Kalau putus asa pasti ada,namanya juga orang yang sudah tua.

8. Bagaimana cara perawat memotivasi bapak/ibu selama pengobatan?

perawat disini memotivasi ibu, seraya berkata, ibu, sebenarnya segala penyakit

itu ada obatnya dan ibu masih beruntung bisa jalan, dan masih bisa kemana-

mana walaupun dengan kondisi perut begini, coba ibu berpikir masih banyak

orang-orang yang menderita dari ibu dan berusaha melawan kanker yang

mereka derita, ibu harus semangat dalam menjalani penyakit ini, dari situ saya

semangat lagi dalam menjalani pengobatan,

9. Biasanya apa yang membuat bapak/ ibu sadar dan termotivasi untuk kesembuhan

dari penyakit kanker?

Dari pihak keluarga apa lagi suami ibu masih menemani kemanapun ibu

berobat.selagi dikasih umur panjang ibu ingin sembuh.tak mau merepotkan

orang.

10. Apakah ada perbedaaan antara sikap perawat disini dengan sikap perawat

dirumah sakit lain?

Ada, dirumah lain kurang bagus sikap perawatnya dibanding dengan sikap

perawat disini, mungkin karena pasien nya banyak jadi sikap perawatnya juga

kurang ramah, apa lagi di cipto anterinnya panjang banget dan terkadang sikap

perawat disana kurang ramah, apa lagi dengan pasien yang kelas menegah

kebawah, sudah antrean panjang ditambah sikap perawat yang kurang baik,
tanpa disadari itukan bisa membuat pasien putus asa, siapa pun orang nya pasti

tidak akan mau menerima penyakit kanker2

Nama : Muhammad Zen

Umur : 45 tahun

Instalansi pengobatan : UDT

1. Berapa lama bapak/ ibu berobat di rumah sakit ini? Dan berapa lama dirawatnya?

Kurang lebih 2 bulan, bapak baru rawat jalan belum pernah dirawat inap, sebelum

disini bapak pernah rawat inap dimedika care.

2. Bapak/ ibu sakit apa?dan berapa lama bapak/ibu sakitnya ?

Bapak sakit kanker pita suara, bapak sakitnya udah 5 bulan yang lalu, karena

dianggap batuk biasa bapak biarkan saja dan minum obat warung.

3. Apakah faktor kesembuhan bapak/ibu dipengaruhi oleh sikap perawat dan dokter

disini?

Yang bapak rasakan ada pengaruhnya karena bapak dan istri bapak sudah putus asa

perawat nya sellau memberika kata- kata semangat,

4. Adakah kesan yang baik atau buruk dari sikap perawat selama menjalani pengobatan

di rumah sakit ini?

Sejauh ini sikap perawat pada baik semua.

5. Apa yang dilakukan perawat ketika lelah dalam merawat bapak/ ibu ?marah-marah?

Cemberut?ketus atau lain-lain?

belum ada perawat yang bersikap kasar, cetus dalam merawat bapak.

6. Cukup sabarkah perawat dalam merawat bapak/ ibu?

Benar-benar cukup sabar


2
Wawancara pribadi dengan mulyanti
7. Pernahkah anda putus asa menghadapi penyakit, dan melampiaskan kepada perawat?

Pernah putus asa, dan pernah marah dengan perawat karena lama antrean.

8. Bagaimana cara perawat memotivasi bapak/ibu selama pengobatan?

Nyuruh sabar, banyak- banyak jaga kesehatan dan berdoa kepada tuhan.

9. Biasanya apa yang membuat bapak/ ibu sadar dan termotivasi untuk kesembuhan dari

penyakit kanker?

Istri dan anak-anak yang membuat bapak agar segera sembuh, kalau sembuh dari

penyakit ini bapak akan mengurangi merokok.

10. Apakah ada perbedaaan antara sikap perawat disini dengan sikap perawat dirumah

sakit lain?

Jauh perbedaan disini sabar, perilakunya baik,kalau sikap perawat dirumah sakit

lain, kebanyakan pada kurang ramah3.

3
Wawancara pribadi dengan Muhammad zen
Nama : Andy Evawati

Umur : 40 tahun

Instalansi pengobatan : Poli Khusus

1. Berapa lama bapak/ ibu berobat di rumah sakit ini? Dan berapa lama dirawat?

Kurang lebih 5 bulan, dirawat sekitar 3minggu.

2. Bapak/ ibu sakit apa?dan berapa lama bapak/ibu sakit?

Kanker payudara, kurang lebih satu tahun.

3. Apakah faktor kesembuhan bapak/ibu dipengaruhi oleh sikap perawat dan dokter

disini?

Untuk pengaruh ada, walaupun faktor kesembuahan saya bisa di pengaruhin oleh

keluarga saya.

4. Adakah kesan yang baik atau buruk dari sikap perawat selama menjalani pengobatan

di rumah sakit ini?

selama menjalani pengobatan sampai ke operasi sikap perawat dirumah sakit ini

sabar, ramah, berperilaku yang baik, lembut.

5. Apa yang dilakukan perawat ketika lelah dalam merawat bapak/ ibu ?marah-marah?

Cemberut?ketus atau lain-lain?

Selama rawat inap dan rawat jalan ibu belum menemukan perawat yang marah-

marah karena bosen melayani kami para pasien disini.

6. Cukup sabarkah perawat dalam merawat bapak/ ibu?

Alhmdulilah sangat sabar.

7. Pernahkah anda putus asa menghadapi penyakit, dan melampiaskan kepada perawat?
kalau masalah putus asa, sempat terpikir tapi yang namanya penyakit pasti ada

obatnya.

8. Bagaimana cara perawat memotivasi bapak/ibu selama pengobatan?

Kalau ibu biasanya kata-kata yang selalu keluar adalah selalu semangat bu.

9. Biasanya apa yang membuat bapak/ ibu sadar dan termotivasi untuk kesembuhan dari

penyakit kanker?

Keluarga yang membuat ibu terdasar betapa penting nya kesehatan dalam diri.

10. Apakah ada perbedaaan antara sikap perawat disini dengan sikap perawat dirumah

sakit lain?

Soal perbedaan jangan ditanya nak, pasti ada perbedaan antara rumah sakit ini dan

yang lainya,karena setiap rumah sakit mempunyai perbedaan dalam bersikap dan

dalam pelayananan4.

4
Wawancara pribadi dengan andy evawati
Nama : Linda wati

Umur : 50 tahun

Instalansi pengobatan : UDT

1. Berapa lama bapak/ ibu berobat di rumah sakit ini?dan berapa lama dirawat?

Ibu udah 2 tahun berobat disini, dirawatnya 1bulan.

2. Bapak/ ibu sakit apa?dan berapa lama bapak/ibu di sakitnya ?

ibu sakit kanker teroid selama 14 tahun, penyakit ini muncul waktu kelahiran anak

ibu yang keempat.

3. Apakah faktor kesembuhan bapak/ibu dipengaruhi oleh sikap perawat dan dokter

disini?

Ya ada nak, karena ibu paling takut dengan yang mananya dioperasi, jadi pihak

keluarga, perawat dan dokter disini menjelaskan bahwa operasinya tidak akan

membuat ibu perih, tidak seperti yang ibu pikirkan. Dari situ ibu termotivasi untuk

dioperasi, sikap perawat yang baik, ramah dan santun.

4. Adakah kesan yang baik atau buruk dari sikap perawat selama menjalani pengobatan

di rumah sakit ini?

Baik semuanya, walaupun harus menunggu antrean lama.

5. Apa yang dilakukan perawat ketika lelah dalam merawat bapak/ ibu ?marah-marah?

Cemberut?ketus atau lain-lain?

Biasanya nada/intonasi bicaranya agak beda, tapi ibu maklumi karena perawat

capek bukan hanya ibu yang dirawat.

6. Cukup sabarkah perawat dalam merawat bapak/ ibu?

Benar-bnear sabar.
7. Pernahkah anda putus asa menghadapi penyakit, dan melampiaskan kepada perawat?

Kalau putus asa tidak, mungkin malu saja dengan para tetangga.apalagi

penyakitnya sudah lama diderita.

8. Bagaimana cara perawat memotivasi bapak/ibu selama pengobatan?

Ibu harus yakin kalau operasinya lancar dan yakin ibu akan sembuh dari penyakit

ini.

9. Biasanya apa yang membuat bapak/ ibu sadar dan termotivasi untuk kesembuhan dari

penyakit kanker?

Dorongan dari keluarga dan para perawat dan dokter yang bilang penyakit ini bisa

disembuhkan dengan cara operasi, kalau dengan obat sudah tidak berfunggsi lagi.

10. Apakah ada perbedaaan antara sikap perawat disini dengan sikap perawat dirumah

sakit lain?

Ibu berobat disinikan mengunakan gakin,kalau dirumah sakit lain perbedaan dalam

pelayanan, tapi klo di rumah sakit ini semuanya sama, baik itu askes, maupun gakin5.

5
Wawancara pribadi dengan lindawati
Nama : Fhang Kwan

Umur : 50 tahun

Instalansi pengobatan : Rawat singkat

1. Berapa lama bapak/ ibu berobat di rumah sakit ini?dan berapa lama dirawat?

Berobat disini, dulu penyakit ibu udah tidak ada, tapi sekarang ada lagi, kalau

dirawat kurang 6bulanan.

2. Bapak/ ibu sakit apa?dan berapa lama bapak/ibu di sakitnya ?

Sakit kanker serviks, kurang lebih satu tahun yang lalu, tapi sekarang ada lagi

penyakitnya.

3. Apakah faktor kesembuhan bapak/ibu dipengaruhi oleh sikap perawat dan dokter

disini?

Ada pengaruhnya yang ibu rasakan karena ibu harus menjalani lagi 10x kemoterapi

dan 5x sinar, kalau tubuh tidak kuat maka badan bisa kurus, rambut rontok. Dengan

sikap perawat yang selalu memotivasi dan selalu memberi semangat.

4. Adakah kesan yang baik atau buruk dari sikap perawat selama menjalani

pengobatan di rumah sakit ini?

Perawatnya baik semua.

5. Apa yang dilakukan perawat ketika lelah dalam merawat bapak/ ibu ?marah-

marah? Cemberut?ketus atau lain-lain?

Orang yang capek itukan kelihatan, sering ibu ajak bercanda saja.

6. Cukup sabarkah perawat dalam merawat bapak/ ibu?

Sangat sabar.
7. Pernahkah anda putus asa menghadapi penyakit, dan melampiaskan kepada

perawat?

kalau putus asa ada, apalagi ibu sudah 2x kena penyakit ini, ada rasa takut,khawatir

tidak bisa sembuh kembali, kalau melampiaskan kemarahan kepada perawat tidak

pernah sama sekali.

8. Bagaimana cara perawat memotivasi bapak/ibu selama pengobatan?

Karena ibu sudah 2x menjalani pengobatan ini.perawat selalu membuat ibu

tersenyum, membuat ibu sabar dan selalu memberita sentuhan dan kata-kata yang

mengandung semangat.

9. Biasanya apa yang membuat bapak/ ibu sadar dan termotivasi untuk kesembuhan

dari penyakit kanker?

Orang yang sayang dengan ibu, termasuk perawat, karena orang yang memotivasi

kita berarti mereka sayang dengan kita. Karena suami ibu sudah tidak ada anak-

anak jauh semua.

10. Apakah ada perbedaaan antara sikap perawat disini dengan sikap perawat dirumah

sakit lain?

Untuk perbedaan adalah, apalagi ibu mengunakan kartu Jakarta sehat, tapi disini

ibu memperhatikan sikap perawat baik semua, penuh perhatian buat kesembuhan

pasien, agar tidak putus asa6.

6
Wawancara pribadi dengan Fhang kwan
Nama : Kusnadi

Umur : 66 tahun

Instalansi pengobatan : Rawat singkat

1. Berapa lama bapak/ ibu berobat di rumah sakit ini? Dan berapa lama dirawat?

Bapak sudah satu tahun setengah, dirawatnya sudah hampir satu tahunan.

2. Bapak/ ibu sakit apa?dan berapa lama bapak/ibu sakitnya ?

Bapak kanker leukemia sudah 2 tahun memderita sakit ini beliau selalu merasa

cemas, gelisa,putus asa dan setiap bulan harus transpusi darah.

3. Apakah faktor kesembuhan bapak/ibu dipengaruhi oleh sikap perawat dan dokter

disini?

Kalau soal pengaruh dari sikap perawat ada pengaruhnya walaupun tidak begitu

besar, tapi dorongan yang diberikan oleh perawat ada pengaruhnya misalnya dalam

memotivasi, agar selalu semangat melawan penyakit, ada efeknya agar cepat

sembuh. Apa lagi dengan kata-kata semga cepat sembuh. Itu kan kata-kata yang

berupa doa.

4. Adakah kesan yang baik atau buruk dari sikap perawat selama menjalani

pengobatan di rumah sakit ini?

Buruknya Cuma pelayanan dalam pengambilan obat, kalau pelayanan lain sangat

baik..

5. Apa yang dilakukan perawat ketika lelah dalam merawat bapak/ ibu?marah-

marah? Cemberut?ketus atau lain-lain?

Kalau yang bapak amati, perawat yang capek tidak pernah berkata yang

kasar,mungkin agak pendiam tidak seperti biasanya.


6. Cukup sabarkah perawat dalam merawat bapak/ ibu?

lumayan

7. Pernahkah anda putus asa menghadapi penyakit, dan melampiaskan kepada

perawat?

Putus asa pasti ada, apalagi bapak sudah tua,alhmdullah tidak pernah

melampiaskan kepada perawat, mereka sudah merawat kita dengan sabar.

8. Bagaimana cara perawat memotivasi bapak/ibu selama pengobatan?

Kalau bapak biasanya selalu dibilangin semoga cepat sembuh, yakin akan sembuh

dan selalu disuruh berdoa kepada Allah

9. Biasanya apa yang membuat bapak/ ibu sadar dan termotivasi untuk kesembuhan

dari penyakit kanker?

Lingkungan dan keluarga

10. Apakah ada perbedaaan antara sikap perawat disini dengan sikap perawat dirumah

sakit lain?

Seperti bapak bilang tadi disini hanya pelayanan dalam pengambilan obat nya

yang kurang baik7.

7
Wawancara pribadi dengan kusnadi
Nama : Muhammad ali

Umur : 55 tahun

Instalansi pengobatan : Rawat diagnostik

1. Berapa lama bapak/ ibu berobat di rumah sakit ini?dan berapa lama dirawat?

5bulanan, dan dirawat nya 2bulan

2. Bapak/ ibu sakit apa?dan berapa lama bapak/ibu sakitnya ?

Kanker kelenjar getah bening, sudah hampir 1tahun sakitnya

3. Apakah faktor kesembuhan bapak/ibu dipengaruhi oleh sikap perawat dan dokter

disini?

Bapak merasa ada pengaruhnya,apalagi bapak paling lama dirawatnya 2bulan,

perawatnya juga baik,tidak merasa jenuh merawat bapak dan tidak jijik dengan

penyakit bapak.

4. Adakah kesan yang baik atau buruk dari sikap perawat selama menjalani

pengobatan di rumah sakit ini?

Menurut bapak,baik semua perawat disini.

5. Apa yang dilakukan perawat ketika lelah dalam merawat bapak/ ibu ?marah-

marah? Cemberut?ketus atau lain-lain?

Belum pernah keluar kata-kata yang kasar dari mulut perawat yang merawat bapak.

6. Cukup sabarkah perawat dalam merawat bapak/ ibu?

Sangat sabar
7. Pernahkah anda putus asa menghadapi penyakit, dan melampiaskan kepada

perawat?

Pernah, waktu itu bapak udah putus asa, dan melampiaskan nya kepada perawat dan

bertanya kapan saya bisa sembuh, dengan sabar perawat menjawab, bapak pasti

akan sembuh dan bapak harus semangat dan berdoa agar diberi kesembuhan.

8. Bagaimana cara perawat memotivasi bapak/ibu selama pengobatan?

Kalau bapak biasanya selalu dengan kata-kata bagaiman keadaanya bapak, sehat ya

untuk hari ini, kalau bapak sehat, nanti bisa pulang kerumah.

9. Biasanya apa yang membuat bapak/ ibu sadar dan termotivasi untuk kesembuhan

dari penyakit kanker?

Pihak saudara, karena bapak tidak punya istri lagi, yang menemani bapak dirumah

sakit ini adk bapak. Dengan sabarnya saudara dan perawat merawat bapak, dari

dalam diri bapak mau sembuh.

10. Apakah ada perbedaaan antara sikap perawat disini dengan sikap perawat dirumah

sakit lain?

Ada, dulu sebelum mendapat rujukan dari rumah sakit ini, kebanyakan

perawatnya masih cuek dan masih merasa jijik, tapi disini, bapak merasa enak,

nyaman dan perawtnya juga ramah-ramah.


Pasien Kanker Indung Telur Pasien Kanker Indung Telur

Pasien Kanker Teroid pasca operasi pasien kanker Teroid


Daftar Nama Pasien dan Tindakan nya

Nama pasien Tindakan nya

1. Hidayat Biopsy

2. Eka dewi Paru- paru

3. Sri Hartati Echo

4. Reajung Wsd

5. Ade Suryani Care biopsy

6. mursiah Kanker serviks

7. dody Care biopsy

8. erli patih Biopsy

9. anita Echo

10. andi Pahanya berdarah

11. najma Bmp

12. audi bibran Bmp

13. henny Widiyanti Control jahitan

14. devi ariyanti Biopsy

15. safrini Jantung

16. rohima Biopsy

Anda mungkin juga menyukai