Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEDOMAN
PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
BERSIH DAN SEHAT
SMP N 1 KLATEN
0
PENYUSUN
i
KATA PENGANTAR
Sekolah Bersih dan Sehat merupakan salah satu program untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan prestasi belajar peserta didik. Program ini dilaksanakan melalui
penciptaan lingkungan Sekolah yang bersih dan sehat, peningkatan pengetahuan,
perubahan perilaku, serta pemeliharan kebersihan dan kesehatan yang pada akhirnya dapat
menciptakan sebuah budaya, yaitu budaya bersih dan sehat.
Pelaksanaan pengembangan Sekolah bersih dan sehat ini mencakup berbagai
informasi yang perlu diketahui oleh warga Sekolah agar dapat melaksanakan program
pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan Sekolah bersih dan sehat dengan baik.
Dengan program ini diharapkan tercipta lingkungan Sekolah yang dapat berkontribusi
terhadap peningkatan proses belajar peserta didik dan dapat meningkatkan prestasi belajar
peserta didik yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan SMP 1 Klaten di
masa yang akan datag ,
Semoga panduan ini bermanfaat bagi pembinaan Sekolah bersih dan sehat. Kepada
ibu Endah sulistyowati selaku ketua program dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyempurnaan buku panduan pelaksanaan pengembangan Sekolah bersih dan sehat ini,
kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya.
H . Ismadi SPd. MM
NIP:196404251987031002
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Dasar hukum... 1
C. Tujuan Program... 2
D. Manfaat Program .... 2
E. Sasaran. 2
F. Definisi Istilah 3
BAB II KONSEP DASAR ...... 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan institusi formal dan strategis dalam menyiapkan sumber
daya manusia yang sehat secara fisik, mental, social, dan produktif. Salah satu yang
mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar di Sekolah adalah status
kesehatan dan kondisi lingkungan Sekolah.
Masalah kesehatan di Sekolah menjadi kompleks dan bervariasi terkait dengan
kesehatan peserta didik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya kondisi
lingkungan Sekolah dan perilaku hidup bersih. Sekolah dapat menjadi salah satu tempat
penyebaran penyakit seperti demam berdarah. Menurut Rois (2012), 3 sampai 4 anak
dalam setiap 1000 anak berusia 712 tahun berisiko menderita demam berdarah.
Dari penderita itu, 33,8% adalah kelompok usia Sekolah. Dua per tiga penderita tertular
di luar lingkungan tempat tinggalnya, salah satunya di Sekolah. Hal tersebut
membuktikan bahwa kebersihan lingkungan Sekolah merupakan faktor penting yang
harus diperhatikan.
Guna mencegah dan mengurangi berbagai permasalahan di atas diperlukan
perilaku hidup bersih dan sehat melalui pengembangan pola hidup bersih dan sehat di
Sekolah. Upaya tersebut tidak hanya mengandalkan proses belajar mengajar
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, tetapi perlu didukung oleh kebijakan,
sarana dan prasarana, serta program yang tepat sehingga perilaku hidup bersih dan
sehat akan menjadi budaya di kalangan warga Sekolah.
Tujuan Panduan sekolah Bersih dan Sehat ini adalah memberikan informasi
dan solusi untuk menjawab berbagai permasalahan dan hambatan yang muncul.
Dengan begitu, Sekolah dapat menumbuhkan pembiasaan perilaku hidup bersih dan
sehat pada setiap warga Sekolah.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 1/U/SKB/2003, Nomor:
1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor: MA/230A/2003, Nomor: 26 Tahun 2003
tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1429/ Menkes/SK/XH/2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah.
1
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
5. Surat Kepala Dinas Pendidikan Klaten No 421.3/1666/11 tentang Pembinaan
dan Lomba Sekolah Bersih dan sehat Kab Klaten tahun 2015
C. Tujuan Program
1. Mewujudkan Sekolah yang memenuhi syarat kesehatan untuk meningkatkan kualitas
hidup bersih dan sehat warga Sekolah.
2. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan di Sekolah dan menyelenggarakan upaya
promotif dan preventif di Sekolah.
3. Meningkatkan kebersihan dan kesehatan bangunan dan halaman Sekolah .
4. Meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar Sekolah.
5. Mewujudkan warga Sekolah yang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat.
D. Manfaat Program
1. Terwujudnya Sekolah yang memenuhi syarat kesehatan untuk meningkatkan kualitas
hidup bersih dan sehat warga Sekolah.
2. Terselenggaranya pendidikan dan pelayanan kesehatan di Sekolah
3. Meningkatnya kebersihan dan kesehatan gedung dan halaman Sekolah H.
4. Terwujudkannya perilaku hidup bersih dan sehat pada seluruh warga Sekolah.
E. Sasaran
1. Budaya perilaku hidup bersih dan sehat peserta didik sekolah
2. Keteladanan hidup bersih dan sehat kepala Sekolah, guru, dan karyawan.
3. Optimalisasi fungsi dan pemeliharaan sarana dan prasarana hidup bersih dan sehat
di Sekolah oleh seluruh warga Sekolah.
4. Harmonisasi kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan hidup bersih dan sehat.
BAB II
KONSEP DASAR
SEKOLAH BERSIH DAN SEHAT
2
Salah satu tolok ukur pengembangan pendidikan karakter adalah kebersihan dan
kesehatan. Terkait dengan fungsi pendidikan ini, Sekolah sebagai tempat belajar memiliki
lingkungan bersih dan sehat untuk mendukung berlangsungnya proses pembelajaran yang
baik. Sekolah berperan membentuk peserta didik agar memiliki perilaku bersih dan sehat
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
BERBAGAI PIHAK
PENDIDIKAN BERSIH
KONDISI IDEAL
MANAJEMEN
PENCIPTAAN
3
PELIBATAN
PRASARANA
SEKOLAH
DAN SEHAT
STRATEGI
PELAKU
WARGA SEKOLAH DAN KOMITE SEKOLAH
Program Sekolah Bersih Sehat akan tercapai melalui pembudayaan perilaku hidup
bersih dan sehat, pengelolaan bangunan, lingkungan Sekolah, dan perencanaan program
Sekolah dengan didukung oleh manajemen Sekolah, sarana dan prasarana, pendidikan
bersih dan sehat, penciptaan kondisi ideal, dan pelibatan berbagai pihak. Keberhasilan
program ini terutama ditentukan oleh komitmen seluruh warga Sekolah.
2. Program Kerja
Sekolah memiliki visi, misi, tujuan yang mendukung pelaksanaan SEKOLAH
Bersih Sehat. Visi, misi, dan tujuan Sekolah dituangkan dalam rencana program,
rencana kegiatan, dan rencana anggaran yang melibatkan peran serta aktif dari
seluruh warga Sekolah dan komite Sekolah. Perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi
atas rencana dan pelaksanaan program untuk dijadikan dasar perencanaan program
selanjutnya. Visi , Misi terdapat pada lampiran 1
4
24 tahun 2007 dan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1429/Menkes/ SK/XII/2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah.
Program sekolah Bersih dan Sehat didukung bangunan yang terdiri atas :
a. ruang kepala Sekolah,
b. ruang guru,
c. ruang perpustakaan,
d. ruang kelas,
e. laboratorium
f. kamar mandi/WC,
g. ruang UKS,
h. kantin,
i. gudang,
j. tempat ibadah,
k. halaman, dan
l. pagar Sekolah.
Semua unit bangunan di Sekolah bebas dari suara gaduh dan bising yang
mengurangi konsentrasi belajar peserta didik dan kenyamanan mengajar guru.
b. Ruang Kepala Sekolah
Ruang bersih dan tertata rapih, ada sirkulasi udara memadai, kecuali ruang ber-AC.
Ukuran luas ruang kepala Sekolah minimal 12 m2 dengan lebar minimal 3 m dan
memiliki jendela yang dapat ditutup dan dibuka ke arah keluar dengan pencahayaan
alami yang jelas.
c. Ruang Guru
Ukuran luas ruang guru minimal 32 m2 dengan rasio minimal 4 m2/orang.
d. Ruang Perpustakaan
Ukuran luas perpustakaan minimal sama dengan luas satu ruang kelas. Lebar
minimal 5 m.
e. Ruang Kelas
Rasio minimal luas ruang kelas 2 m2/siswa.
Jarak papan tulis dengan meja siswa paling depan minimal 2,5 m dan jarak
papan tulis dengan meja paling belakang minimal 9 m.
Kapasitas maksimal ruang kelas 38 siswa.
Tersedia tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
Minimal satu tempat cuci tangan untuk dua kelas.
Di setiap kelas disediakan tempat sampah bertutup.
f. Kamar mandi/WC
Rasio kamar mandi/WC dan urinoir adalah perbandingan antara jumlah
peserta didik dengan banyaknya kamar mandi/WC dan urinoir yang tersedia.
Untuk peserta didik rasionya adalah 1:60; sedangkan untuk siswi rasionya
adalah 1:50.
5
Kamar mandi/WC dan urinoir peserta didik/siswi terpisah dengan kamar
mandi/WC dan urinoir guru dan pegawai.
Ukuran kamar mandi/WC tidak kurang dari 2 m2. Dinding berwarna terang.
Lantai memiliki perkerasan tidak licin, air tidak menggenang, memiliki
kemiringan minimal 1%.
Closet memiliki ketinggian 30 cm dari lantai baik closet untuk guru maupun
untuk peserta didik.
Ruangan memiliki lubang penghawaan dan pencahayaan yang cukup, bebas
dari jentik nyamuk, memiliki alat kebersihan (sikat, sabun, karbol), dan tempat
sampah tertutup.
g. Ruang UKS
Ruang UKS dilengkapi :
tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir, tersedia sabun,
memiliki : tempat tidur periksa, timbangan badan, alat pengukur tinggi badan,
alat pengukur suhu tubuh, dental kit, UKS kit, P3K, lemari obat, torso rangka
atau alat tubuh, snellen chart, dan tempat sampah.
ruang tidur putra dan putri terpisah
Standar luas ruang UKS adalah minimal 27 m2 yang dilengkapi dengan buku
kesehatan dan buku adminsitrasi.
h. Kantin
Lokasi kantin berjarak minimal 20 m dari tempat pembuangan sampah
sementara. Kantin memiliki
tempat cuci peralatan makan dan minum dengan air bersih yang
mengalir,
tempat cuci tangan dilengkapi dengan air bersih mengalir, sabun dan
lap tangan untuk pengunjung kantin,
tersedia tempat penyimpanan bahan makanan terpisah dari makanan
jadi/siap saji dan tempat pajangan (display) makanan jadi/siap saji
yang tertutup.
Kantin dilengkapi dengan tempat duduk dan saluran air limbah yang
tertutup.
Tersedia tempat untuk mengolah makanan sederhana (memanasi,
mengukus, dan memanggang).
6
Makanan kemasan berlabel BPOM/ Dinkes dan tidak kadaluarsa.
Makanan dan minuman yang dijual sudah dilakukan uji bebas
formalin, boraks, dan pewarna kimia berbahaya.
Kemasan bersih dan tidak menggunakan styrofom.
Petugas kantin berpakaian rapi, bersih, bercelemek, bertudung, dan
sehat.
Pengambilan makanan selalu menggunakan alat bantu pengambil
makanan.
i. Gudang
Gudang Sekolah memiliki luas minimal 18 m2.
Gudang berdinding bersih, tidak lembab, dan dicat berwarna terang. Dinding
yang terkena percikan air terbuat dari bahan campuran kedap air, tidak
mudah retak, tidak dicat dengan larutan kapur tohor, dan memiliki pintu yang
tertutup.
Gudang memiliki ventilasi pada dinding, diberi pengamanan berupa kasa
ayam untuk mencegah masuknya vektor penyakit dan binatang pengerat,
serta diberi penerangan yang cukup.
j. Tempat Beribadah
Ukuran minimal 12 m2.
tersedia perlengkapan ibadah , jadwal .
tempat wudlu terpisah antara pria dan wanita
bak sampah tertutup
drainase baik dan tertutup
7
Sekolah memiliki atap yang kuat, tidak bocor, tidak menjadi sarang tikus,
serta memiliki kemiringan yang cukup.
Sekolah yang mempunyai ketinggian atap lebih dari 10 m harus dilengkapi
dengan penangkal petir.
Gedung Sekolah memiliki talang air yang berfungsi baik, langit-langit yang
kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan. Ketinggian plafon tidak kurang
dari 270 cm.
a. Dinding
Dinding bangunan Sekolah bersih, tidak lembab, dan dicat berwarna terang. Pada
dinding yang terkena percikan air, bahan dinding tersebut dibuat dari bahan
campuran kedap air, tidak mudah retak, dan tidak dicat dengan larutan kapur tohor.
b. Lantai
Lantai kelas, kantor, dan perpustakaan terbuat dari bahan kedap air, kuat,
permukaan rata, tidak licin, tidak retak, dan mudah dibersihkan. Lantai
menggunakan bahan penutup yang berwarna terang.
Terdapat perbedaan tinggi lantai antara selasar dengan ruang kelas,
perpustakaan, dan kantor.
Lantai kamar mandi/WC memiliki kemiringan yang cukup sehingga
memudahkan air mengalir.
c. Tangga
Tangga bangunan Sekolah bertingkat dapat berfungsi ganda. Tangga
berfungsi sebagai sarana lalu lintas dan sebagai sarana penyelamat.
Tangga dilengkapi dengan pegangan tangan dan sarana keamanan setinggi
bahu peserta didik.
d. Pintu
Pintu memiliki lebar sekurang-kurangnya 1 m. Pintu tersebut dapat terdiri atas
satu daun pintu atau dua daun pintu dengan arah buka keluar.
Pintu dilengkapi dengan pengunci dan pegangan (handle) yang terbuat dari
bahan yang kuat.
pintu dilengkapi dengan kunci
e. Jendela
Jendela dapat dibuka dan ditutup dengan arah buka keluar dan diberi
pengaman.
Kaca jendela memungkinkan cahaya masuk secara alami dan tidak tertempel
kertas
f. Ventilasi
Ruang-ruang di Sekolah diupayakan mempunyai ventilasi silang yang dapat
menjamin aliran udara segar. Ventilasi udara dapat berupa ventilasi alami dan
ventilasi mekanis. Ventilasi mekanis memperhitungkan kekuatan pendinginan mesin
dengan jumlah penghuni. Pada ruang yang menggunakan ventilasi mekanis
8
hendaknya tersedia jendela yang dapat dibuka dan ditutup untuk menjamin udara
segar di Sekolah.
g. Sanitasi
Sekolah memiliki sarana sanitasi dasar berupa :
sarana air bersih, berupa sumur gali, sumur pompa tangan, atau sumur bor.
sarana air bersih yang mencukupi untuk warga Sekolah, memenuhi kualitas
air bersih secara fisik, kimia, dan bakteriologis
saluran pembuangan air limbah, dan
jamban (WC). Jamban di Sekolah minimal berbentuk leher angsa dan
dilengkapi septic-tank kedap air serta saluran peresapan.
Jarak antara sarana air bersih dan septic-tank minimal 10 m.
h. Sumber Air
Sumber air dapat berasal dari air tanah, air permukaan, dan air hujan. Air tanah
dapat berupa air sumur atau air mata air. Air permukaan berupa air sungai, air
danau, atau air payau. Jika air permukaan akan digunakan sebagai sumber air
minum, maka harus dilakukan proses pengolahan lebih lanjut.
i. Tempat Sampah
Sekolah memiliki :
tempat sampah sementara yang bertutup dan terpilah di setiap ruangan.
Sampah diangkut setiap hari ke tempat pengolahan sampah.
9
BAB III
STRATEGI PELAKSANAAN SEKOLAH BERSIH SEHAT
Manajemen sebagai salah satu pilar kunci dalam pelaksanaan sekolah Bersih
Sehat pada dasarnya terkait dengan kapasitas kelembagaan Sekolah dalam mengelola
pelaksanaan sekolah Bersih Sehat. Strategi manajemen pelaksanaan SEKOLAH Bersih
Sehat adalah sebagai berikut.
1. Pembentukan atau penguatan Tim Pelaksana SEKOLAH Bersih Sehat yang terdiri
atas Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, Orang Tua, Tokoh Agama, Tokoh Adat,
Tokoh Masyarakat, dan Warga; surat keputusan Tim Pelaksanan terdapat pada
lampiran 2.
2. Peningkatan kapasitas Sekolah dalam aspek perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pelaporan dan pengelolaan pengetahuan
pelaksanaan sekolag Bersih Sehat dengan melibatkan komite Sekolah dengan cara
a. Sekolah menyusun RKAS yang di dalamnya terdapat kegiatan untuk mendukung
pelaksanaan SEKOLAH Bersih Sehat sesuai dengan kebutuhan.
b. Sekolah menyusun laporan kegiatan SEKOLAH Bersih Sehat dan
pertanggungjawaban penggunaan anggaran yang transparan dan terbuka.
c. Sekolah mampu memonitoring penggunaan dan kebutuhan operasional fasilitas
kesehatan dan sanitasi.
d. Sekolah mampu mengelola pengetahuan pelaksanaan SEKOLAH Bersih Sehat
e. Replikasi dan scaling-up penanganan sanitasi di Sekolah melalui dukungan
pendanaan dari berbagai sumber.
Manajemen Sekolah bersih dan sehat yang diharapkan akan tercapai dengan
memperhatikan tugas warga Sekolah meliputi hal sebahagai berikut.
a. Kepala Sekolah
10
1) Menyusun program, merumuskan visi, misi, dan tujuan Sekolah yang sesuai
dengan Sekolah Bersih Sehat.
2) Memasukkan kegiatan Sekolah Bersih Sehat ke dalam Rencana Kegiatan Sekolah
(RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
3) Menyusun struktur organisasi beserta tugas dan fungsi dalam pelaksanaan
Sekolah Bersih Sehat.
4) Menyusun kalender pendidikan dan kegiatan pembelajaran yang mendukung
pelaksanaan Sekolah Bersih Sehat.
5) Membuat kebijakan, penyediaaan, dan pengelolaan sarana prasarana sesuai
Sekolah Bersih Sehat
6) Meningkatkan peran guru dalam memberikan materi kesehatan dan pemantauan
PHBS dan kompetensi psikososial peserta didik.
7) Meningkatkan peran orang tua , komite Sekolah, masyarakat, dan pihak swasta
dalam pelaksanaan dan pemantauan Sekolah Bersih Sehat.
8) Melibatkan institusi pendidikan kesehatan di wilayah kerjanya untuk berperan aktif
dalam pelaksanaan SEKOLAH Bersih Sehat.
9) Memfasilitasi penyampaian pesan kesehatan melalui media tradisional dan acara-
acara keagamaan dalam bentuk ceramah agama dan khutbah.
10) Memonitoring dan Mengevaluasi keberlangsungan kegiatan terkait SEKOLAH
Bersih Sehat.
11) Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada seluruh warga Sekolah.
12) Mengupayakan dan membina pelaksanaan kantin sehat yang memenuhi
persyaratan keamanan pangan dengan mengikuti program Piagam Bintang
Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKP-KS).
13) Partisipasi dalam program Sekolah, di antaranya meningkatkan kualitas pelayanan
kantin sehat dan ramah lingkungan melalui :
tidak menjual makanan/minuman yang mengandung bahan
pengawet/pengenyal, pewarna, perasa yang tidak sesuai dengan standar
kesehatan;
tidak menjual makanan yang tercemar/terkontaminasi, kadaluwarsa, serta
tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah lingkungan, seperti
plastik, styrofoam, atau aluminium foil.
b. Tenaga Pendidik
1) Melaksanakan program sekolah bersih dan sehat yang telah direncanakan.
2) Melaksanakan kegiatan SEKOLAH Bersih Sehat sesuai dengan Rencana
Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
11
3) Melaksanakan tupoksi sesuai dengan organisasi dalam pelaksanaan SEKOLAH
Bersih Sehat.
4) Melaksanakan kegiatan membimbing dan pembelajaran yang mendukung
pelaksanaan SEKOLAH Bersih Sehat kepada peserta didik.
5) Memberikan materi kesehatan kepada peserta didik.
6) Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada perserta didik.
7) Membiasakan pelaksanaan PHBS.
8) Menjaga dan mengikutsertakan peran aktif peserta didik dalam menjaga sarana
prasarana sesuai kriteria SEKOLAH Bersih Sehat.
9) Melaksanakan penyampaian pesan kesehatan melalui media tradisional dan
acara-acara keagamaan dalam bentuk ceramah agama dan khutbah.
c. Tenaga Kependidikan
1) Mendukung pelaksanaan program SEKOLAH bersih dan sehat yang telah
direncanakan sesuai dengan tupoksinya.
2) Mendukung pelaksanaan kegiatan SEKOLAH Bersih Sehat sesuai dengan
Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS).
3) Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada perserta didik.
4) Membiasakan pelaksanaan PHBS.
5) Menjaga dan mengingatkan peran aktif peserta didik dalam menjaga sarana
prasarana sesuai kriteria SEKOLAH Bersih Sehat.
d. Peserta Didik
1) Memahami PHBS.
2) Melaksanakan PHBS.
3) Membiasakan PHBS.
4) Menjaga sarana prasarana Sekolah.
5) Menjadi kader kesehatan dengan menyebarkan informasi kesehatan dan
memberi contoh kepada temannya untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
6) Menjadi agen perubah bagi lingkungan di sekitarnya.
e. Komite Sekolah
1) Berperan aktif dalam pertimbangan, pelaksanaan dan pemantauan
SEKOLAH Bersih Sehat, baik yang berwujud pendanaan, Pemikiran,
penyediaan tenaga, kegiatan, sarana dan prasarana.
2) Mengusulkan dan ikut membahas RKAS agar mendukung SEKOLAH Bersih
12
Sehat.
3) Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada peserta didik.
Perilaku hidup bersih dan sehat memerlukan akses terhadap fasilitas yang layak
dan terjangkau secara ekonomi. Hal ini untuk mencegah warga Sekolah kembali ke
perilaku lama yang dapat mengganggu keberhasilan program SEKOLAH Bersih Sehat.
Tujuan dari penyediaan sarana yang layak dan terjangkau adalah menjamin
tersedianya akses warga Sekolah terhadap sarana penunjang pelaksanaan perilaku
hidup bersih dan sehat. Strategi penyediaan sarana SEKOLAH Bersih Sehat yang layak
dan terjangkau secara ekonomis adalah sebagai berikut.
1. Menyediakan sarana SEKOLAH Bersih Sehat yang ramah anak;
2. Menjamin kemudahan operasional dan perawatan sarana;
3. Mengalokasikan dana perawatan dan operasionalisasi fasilitas dalam RKAS
4. Memfasilitasi warga Sekolah dalam penentuan pilihan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi setempat;
5. Meningkatkan kontribusi warga Sekolah dan pihak luar (termasuk orang tua murid)
dalam pembangunan sarana/teknologi terpilih;
1. Internal Sekolah
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain, sebagai berikut.
a. Dokumentasi pelaksanaan SEKOLAH Bersih Sehat di Sekolah.
b. Pelatihan Duta SEKOLAH Bersih Sehat.
c. Pemasangan slogan/himbauan tentang kebersihan/kesehatan/keamanan pangan
di tempat yang strategis, misalnya Buanglah sampah pada tempatnya!.
d. Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat dalam penggunaan fasilitas umum.
e. Melibatkan peserta didik dalam kegiatan SEKOLAH BERSIH DAN SEHAT.
13
f. Mengadakan workshop, kampanye, dan lomba tentang pentingnya menjaga dan
memelihara kebersihan, kesehatan, penghijauan lingkungan, dan keamanan
pangan di Sekolah.
g. Pelaksanaan perayaan hari nasional/internasional terkait kesehatan dan
lingkungan (Hari Air, Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS), dan lain-lain).
2. Eksternal Sekolah
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain, sebagai berikut.
a. Membuat program kemitraan pendidikan kebersihan dan kesehatan dengan
instansi terkait (Puskesmas, Kepolisian, PMI, Petugas Penyuluh Lapangan
Pertanian, dan lain-lain).
b. Menyebarluaskan pembelajaran pelaksanaan Sekolah Bersih Sehat dalam forum
MKKS.
c. Menyebarluaskan pembelajaran pelaksanaan Sekolah Bersih Sehat dalam forum
MGMP.
d. Melakukan penyuluhan kebersihan dan kesehatan bagi warga Sekolah.
Penciptaan kondisi yang ideal sebagai salah satu pilar pelaksanaan Sekolah Bersih
Sehat merupakan salah satu hal penting yang harus menjadi perhatian.Tujuan
penciptaan kondisi yang ideal ini adalah menjamin meningkatnya dukungan (advokasi,
regulasi, pendanaan, dan fasilitasi) berbagai pihak dalam pelaksanaan program Sekolah
Bersih Sehat. Beberapa kegiatan utama dalam penciptaan kondisi ideal adalah sebagai
berikut.
1. Melakukan advokasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pelaksanaan Sekolah
Bersih Sehat kepada warga Sekolah untuk menyamakan persepsi dan mendapatkan
dukungan/partisipasi dalam pelaksanaan program. Contohnya, dalam pertemuan
dengan komite dan orang tua peserta didik, Sekolah menyosialisasikan rencana
kerja pelaksanaan program sekolah Bersih Sehat atau kondisi lingkungan Sekolah.
2. Memfasilitasi pengembangan kebijakan atau peraturan yang dapat mendukung
pelaksanaan sekolah Bersih Sehat di Sekolah. sebagai Contoh:
a. Sekolah memberikan kebijakan terkait pelaksanaan kebersihan di Sekolah
dengan memberikan sanksi bagi warga Sekolah yang membuang sampah
sembarangan.
b. Sekolah mencanangkan Hari Jumat Bersih dan jumat Sehat . Setiap hari Jumat
dilaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan Sekolah yang melibatkan seluruh
warga Sekolah dan kegiatan olahraga .
c. Sekolah mewajibkan kelas untuk melaksanakan piket bersama untuk
membersihkan dan merapikan kelas masing-masing.
d. Sekolah mengadakan lomba ruang bersih antarkelas.
14
3. Menentukan kebijakan terhadap dukungan pendanaan pelaksanaan program
Sekolah Bersih Sehat. Contoh:
a. Kepala Sekolah mengeluarkan kebijakan penggunaan dana BOS untuk
membiayai pelaksanaan program Sekolah Bersih Sehat, sesuai aturan
penggunaan dana BOS yang ada.
b. Sekolah menyediakan rencana pembangunan dan pengembangan media
informasi yang dapat diketahui oleh warga Sekolah dan umum. Media ini berupa
papan informasi rencana pengembangan dan pembangunan Sekolah.
4. Memfasilitasi kemitraan dengan pemerintah daerah (UPTD), swasta, donor, LSM,
warga, akademisi, dan pelaku lainnya dalam pelaksanaan Sekolah Bersih Sehat.
Contoh:
a. Sekolah bekerjasama dengan pihak lain dalam mendukung pelaksanaan Sekolah
Bersih Sehat.
b. Sekolah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mendapatkan fasilitas dan
bimbingan teknis dalam pelaksanaan program Sekolah Bersih Sehat.
a. Mendorong terciptanya ruang publik atau jejaring sosial sebagai forum diskusi
dan koordinasi pemangku kepentingan baik individu maupun lembaga yang
memiliki komitmen terkait pelaksanaan program Sekolah Bersih Sehat atau
lingkungan Sekolah yang sehat. Contohnya, Sekolah membuka peluang untuk
memfasilitasi proses pembelajaran pelaksanaan program Sekolah Bersih Sehat
dengan berbagai pihak terkait (Sekolah lain, warga sekitar, pihak lainnya).
15
BAB IV
IMPLEMENTASI PROGRAM
16
kebersihan dan kesehatan, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang kebersihan
dan kesehatan secara keseluruhan, serta membuat dokumentasi kegiatan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana
kegiatan sekolah Bersih Sehat. Hal yang dimaksud adalah (a) pendidikan
kebersihan dan kesehatan; (b) penyelenggaraan pelayanan kesehatan; (c)
peningkatan kompetensi guru dan peserta didik dalam bidang kebersihan dan
kesehatan; (d) pengadaan sarana prasarana kebersihan dan kesehatan; (e)
pembinaan lingkungan Sekolah bersih dan sehat; serta (f) penciptaan budaya
perilaku hidup bersih dan sehat di Sekolah.
Rencana kegiatan Terdapat di lampiran 4
3. Pembiayaan
Pembiayaan pelaksanaan kegiatan Sekolah Bersih Sehat dapat bersumber
dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), CSR, dan partisipasi masyarakat.
C. Sosialisasi
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan Sekolah Bersih Sehat ditentukan oleh
seberapa besar komitmen kepala Sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik,
komite Sekolah, dan masyarakat sekitar Sekolah terhadap pentingnya pelaksanaan
kegiatan Sekolah Bersih dan Sehat. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi secara
intensif terhadap seluruh warga Sekolah dan masyarakat sekitar lingkungan Sekolah.
17
3. Lemari obat, kotak P3K dan obat-obatan sederhana (obat luka, oralit,
parasetamol, dll.);
e. Penyediaan sarana dan prasarana kantin Sekolah yang memenuhi syarat
kesehatan seperti berikut ini.
1. Lokasi kantin/warung Sekolah minimal berjarak 20 m dengan TPS (tempat
pengumpulan sampah sementara).
2. Langit-langit terlihat bersih, tidak ada debu, tidak ada sarang laba-laba, tidak
ada bekas bocor, tidak jebol, tidak mengelupas, dan mudah dibersihkan.
3. Dinding terlihat bersih, tidak ada debu, tidak ada sarang laba-laba, tidak ada
bekas bocor, tidak retak, dan mudah dibersihkan.
4. Lantai terlihat bersih, tidak licin, tidak ada sampah berserakan, tidak retak,
dan mudah dibersihkan.
5. Mebeulair berupa meja dan kursi makan terlihat bersih, tidak ada debu, dan
dalam kondisi baik.
6. Peralatan kantin Sekolah terlihat bersih, tidak ada debu, tidak rusak, tidak
mudah berkarat.
7. Terdapat tempat sampah tertutup organik, nonorganik, dan limbah
8. Terdapat tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dilengkapi
dengan sabun dan lap bersih.
9. Ada ventilasi yang memadai.
10. Ruangan kantin terlihat terang, bersih, dan rapi.
11. Bahan makanan disimpan di tempat yang tertutup dan terpisah dari
makanan jadi.
12. Penyimpanan bahan makanan dan makanan harus sesuai dengan suhu
penyimpanan yang dianjurkan.
13. Tempat pengolahan makanan sederhana (memanasi, mengukus, dan
memanggang) terlihat bersih, rapi, tertutup, terdapat lampu penerangan
yang cukup dan jauh dari kamar mandi/ WC.
14. Tempat penyajian makanan harus selalu tertutup, bersih, dan tidak berkarat.
15. Waktu penyajian makanan tidak boleh lebih dari 4 jam, terutama makanan
yang berprotein tinggi dan bersantan tidak lebih dari 2 jam.
16. Peralatan pengolahan masak dan peralatan makan disimpan dalam tempat
penyimpanan yang bersih dan tertutup.
17. Tempat cuci peralatan masak dan makan terlihat bersih dan tersedia air
bersih yang mengalir dan sabun.
18. Di sekitar tempat cuci alat tidak boleh ada air yang tergenang.
18
19. Saluran pembuangan air limbah kantin terbuat dari bahan kedap air dan
tertutup.
20. Alat kebersihan (sapu, pel, ember, sabun, dll) tersedia di kantin
21. Makanan dan minuman yang dijual terdaftar di BPOM untuk pangan olahan
pabrikan (dengan nomor izin edar MD atau ML) atau terdaftar di Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota untuk produk industri rumah tangga (dengan
nomor izin edar PIRT).
22. Kemasan makanan dan minuman yang dijual tidak rusak.
23. Makanan dan minuman yang dijual belum kadaluwarsa.
24. Makanan dan minuman yang dijual tidak mengandung bahan kimia
berbahaya yang dilarang.
25. Makanan dan minuman dikemas dengan kemasan untuk makanan dan
bersih.
26. Makanan dan minuman yang dijual tidak menggunakan bahan tambahan
makanan melebihi batas maksimal (termasuk garam, gula dan lemak),
bahan berbahaya, dan memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Baju kerja petugas/ penjaga kantin bersih, rapi, menggunakan celemek
berwarna terang, menggunakan tutup kepala, beralas kaki dan kuku
terpotong pendek dan bersih, serta tidak memakai cincin dan gelang
b) Petugas penjual makanan menggunakan penjepit dan sarung tangan
dan masker (jika diperlukan) serta tidak berbicara/bersin/batuk pada
saat menjamah makanan
c) Petugas/ Penjaga Kantin tidak sedang menderita: sakit mata, batuk,
pilek, kulit dan penyakit menular, segera melapor jika sakit
d) Penjamah makanan selalu cuci tangan memakai sabun sebelum
memungut makanan.
f. Penyediaan kamar mandi/WC dan urinoir beserta kelengkapannya yang
terpisah antara peserta didik putra dengan putri sesuai persyaratan, dan kamar
mandi/WC untuk guru dan karyawan.
g. Penyediaan sumber air bersih yang cukup dan tidak jauh dari kantin.
h. Penyediaan saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan,
kedap air, tertutup, dan airnya dapat mengalir dengan lancar.
i. Penyediaan unit penampungan air limbah yang memenuhi syarat.
j. Penyediaan saluran penuntasan air hujan.
k. Penyediaan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan kelengkapan sabun
cuci tangan di setiap ruangan.
l. Penyediaan tempat sampah bertutup dan terpilah di ruang terbuka dan diberi
keterangan (organik/anorganik, basah/kering, dan bergambar).
m. Penyediaan tempat sampah bertutup organik dan anorganik di setiap ruangan.
19
n. Penyediaan sarana sosialisasi dan publikasi SEKOLAH Bersih Sehat seperti:
stiker, poster, spanduk.
20
2. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan melalui kegiatan Sekolah yang berkaitan
dengan kesehatan/keamanan pangan, seperti kegiatan berikut ini.
a. Studi Wisata.
b. Perkemahan.
c. Ceramah, diskusi, dan praktik.
d. Lomba-lomba.
e. Bimbingan hidup sehat.
f. Apotek hidup.
g. Kebun Sekolah.
h. Kerja bakti.
i. Majalah dinding.
j. Pramuka.
k. Piket Sekolah.
l. Mengakses e-learning 5 (lima) kunci keamanan pangan untuk anak Sekolah di
website http://klubpompi.pom.go.id.
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah yang meliputikegiatan sebagai
berikut.
a. Melakukan penjaringan kesehatan (gigi, mata, telinga, anemia,
kecacingan, dan perilaku anak) bekerjasama dengan Puskesmas.
b. Memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan
Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P) termasuk keracunan
makanan dan merujuk ke Puskesmas apabila membutuhkan
penanganan lebih lanjut. melalui program PMR
c. Melakukan pengawasan warung/kantin Sekolah bekerjasama dengan
Puskesmas.
d. Melaksanakan imunisasi bagi peserta didik bekerjasama dengan
Puskesmas.
e. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala tiap 6 bulan
termasuk pengukuran tinggi dan berat badan bekerjasama dengan
Puskesmas.
f. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan peserta didik pada
buku kesehatan.
g. Melakukan pemeriksaan kebersihan gigi.
h. Melakukan pelayanan konseling kesehatan remaja bekerjasama
dengan Puskesmas.
i. Melakukan pengukuran tingkat kesegaran jasmani secara berkala.
4. Menyelenggarakan kebersihan dan kesehatan lingkungan Sekolah meliputi:
a. Penataan sarana dan prasarana Sekolah bersih dan sehat sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.
b. Setiap ruangan, baik ruang tertutup maupun terbuka, dibersihkan 2 (dua) kali
sehari atau sesuai kebutuhan Sekolah.
c. Penyiangan/pemotongan rumput dan tanaman pengganggu lainnya secara
berkala.
d. Setiap 2 (dua) kali sehari atau sesuai kebutuhan dilakukan pemindahan dari
tempat sampah kecil ke tempat penampungan sementara di Sekolah (bak
21
besar/ kontainer permanen) baik dari ruang terbuka maupun tertutup sesuai
dengan jenisnya.
e. Pengelolaan sampah (kompos, daur ulang dan bank sampah).
f. Pemeriksaan dan pemeliharaan saluran penuntasan air hujan agar tetap
berfungsi dengan baik.
g. Pemeriksaan dan pemeliharaan saluran pembuangan air limbah agar tetap
berfungsi dengan baik.
h. Pemanfaatan air hujan dan pengolahan air limbah.
i. Pemeriksaan sanitasi lingkungan secara berkala.
22
G. Tindak Lanjut Pengembangan
Beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain, mengadakan sosialisasi program
sekolah Bersih dan Sehat terhadap warga Sekolah imbas dan masyarakat sekitar
lingkungan Sekolah.
23
BAB V
Salah satu kegiatan dalam rangka pembinaan sekolah Bersih Sehat adalah kegiatan
pengendalian pelaksanaan. Pengendalian pelaksanaan ini mencakup kegiatan monitoring,
evaluasi, dan pelaporan.
A. Monitoring
1. Pengertian
Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan dan
pengendalian kegiatan yang sedang dilaksanakan, untuk umpan balik pelaksanaan
kegiatan di masa datang.
Kegiatan monitoring dilakukan dengan melihat langsung pelaksanaan kegiatan
untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan dengan
keberhasilan program.
2. Tujuan
Tujuan monitoring sekolah Bersih Sehat adalah untuk mengetahui daya guna dan
hasil guna pelaksanaan program.
3. Fungsi
Fungsi dari monitoring adalah:
a. untuk pemetaan kegiatan sekolah Bersih Sehat di Sekolah;
b. memperoleh umpan balik untuk pembinaan sekolah Bersih Sehat di
Sekolah/madrasah.
4. Ruang lingkup
Ruang lingkup monitoring meliputi semua aspek di dalam program, proses, maupun
hasil pelaksanaan pembinaan kegiatan sekolah Bersih Sehat.
5. Sasaran
Sasaran monitoring:
a. dokumen kegiatan,
b. pengelolaan kegiatan, dan
c. capaian kegiatan.
6. Pelaksanaan Monitoring
Pelaksanaan monitoring dilakukan oleh petugas yang ditunjuk Tim Pembina dan Tim
Pelaksana sekolah Bersih Sehat. Monitoring dilakukan dengan cara:
a. pemeriksaan dokumen (instrumen monev),
b. pengamatan (observasi), dan
c. wawancara.
7. Frekuensi Pelaksanaan Monitoring
Waktu monitoring dilakukan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
di buat rentang waktu 1 bulan , tri wulan , semester dan tahunan
Dalam pelaksanaan monitoring penjaringan data dan informasi dilakukan
dengan wawancara dan pengamatan yang selanjutnya dicatat pada
instrumen penilaian.
24
intrumen penilaian ada di lampiran 4
B. Evaluasi
1. Pengertian
Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil
yang dicapai dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan
penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan Sekolah Bersih Sehat.
2. Tujuan Evaluasi
Evaluasi ini dimaksudkan untuk :
a. Mendapatkan gambaran tentang keberhasilan pelaksanaan program
SsekolahBersih Sehat
b. Memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan program pembinaan
SEKOLAH Bersih Sehat
3. Ruang lingkup
Ruang lingkup evaluasi meliputi semua komponen perencanaan program SEKOLAH
Bersih Sehat proses maupun hasil pelaksanaannya.
4. Sasaran Evaluasi
a. Warga Sekolah (peserta didik, guru, tenaga kependidikan, dll)
b. Lingkungan Sekolah (bangunan, halaman, dll)
c. Hasil pembinaan terhadap perilaku peserta didik
d. Pengelolahan program pada jenjang sekolah
5. Unsur unsur yang dievaluasi
a. Perubahan tingkah laku kebiasaan hidup sehari-hari dan ketrampilan dalam
melaksanakan prinsip pola hidup bersih dan sehat
b. Kemampuan hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan yang telah terjadi
pada peserta didik karena adanya pelayanan kesehatan di Sekolah
c. Perubahan lingkungan Sekolah menjadi bersih dan sehat
d. Tingkat keberhasilan kegiatan pembina dan pengelolaan program sekolah
Bersih Sehat
6. Prinsip-prinsip Evaluasi
a. Menyeluruh (meliputi seluruh komponen program Sekolah Bersih Sehat mulai
dari perencanaan, proses serta hasil pelaksanaan, yang merupakan satu
kesatuan
b. Berkesinambungan (secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, fungsi dan
tanggung jawab pelaksanaan program)
c. Objektif, berdasarkan kriteria yang jelas sesuai pedoman pelaksanaan sekolah
Bersih Sehat
d. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai penghargaan bagi yang berhasil, dan
merupakan pendorong bagi yang belum berhasil
7. Cara dan Teknik
a. Cara Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam bentuk kuantitatif sesuai dengan monitoring yang
dilakukan
b. Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi dengan cara menganalisa data hasil monitoring dan
memasukkan ke tabel evaluasi. Tabel evaluasi dijadikan dasar rekomendasi
terhadap pihak yang berkepentingan.
25
C. Pelaporan
1. Mekanisme Pelaporan
Tim pelaksana sekolah Bersih Sehat melaporkan secara tertulis setiap semester
kepada kepalas sekolah dan selanjutnya kepala sekolah akan melaporkan ke
Tim Pembina kabupaten/Kota
2. Format Pelaporan
a. Tim Pelaksana sekolah Bersih Sehat, menggunakan sistematika laporan
kegiatan program yang meliputi:
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PERSIAPAN PROGRAM
A. Sosialisasi internal Sekolah
B. Pembentukan tim pelaksana SEKOLAH Bersih Sehat
C. Penyusunan rencana dan jadwal kegiatan
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM
A. Deskripsi visi, misi, tujuan Sekolah, dan RKAS
B. Deskripsi Kondisi fisik sarana dan prasarana (ruang kepala Sekolah, ruang
guru, ruang kelas, pengelolaan sampah, dll.)
C. Deskripsi pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat
BAB III EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM
A. Faktor Pendukung
B. Faktor Penghambat
C. Solusi
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Dokumen (Visi, Misi, RKAS, dll)
2. Foto Kegiatan
3. Lain-lain
26
BAB VI
PENUTUP
27
PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 KLATEN
Alamat: Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo 20 Klaten Tlp./Fax. 0272 321934
TENTANG
Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Sekolah Bersih dan Sehat perlu
Dilakukan revisi terhadap visi dan misi sekolah dalam mewujudkan SMP N
1 Klaten sebagai Sekolah Bersih dan Sehat
Mengingat :
Menetapkan :
Pertama : perlu dilakukan revisi Visi dan Misi SMP N 1 Klaten untuk mewujudkan
sebagai Sekolah Bersih dan sehat Tahun 2015 . Revisi Visi dan Misi seperti
tersebut pada lampiran I Keputusan ini.
28
Kedua : Visi dan Misi sekolah selanjutnya disosialisasikan kepada warga sekolah
dan orang tua siswa
Ketiga : Visi dan Misi sekolah mulai dilaksanakan tahun pelajaran 2015/2016
Ke empat : Segala beaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan
pada anggaran yang sesuai
Kelima : Segala sesuatu akan diubah sebagaimana mestinya bila dikemudian hari
ternyata ada kekeliruan dalam penempatan ini
Ke enam : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Klaten
Kepala Sekolah
H.ISMADI SPd . MM
NIP. 19641201 198601 1 003
.
Tembusan :
29
Lampiran SK Kepala SMP N 1 KLATEN
VISI
MISI
30
PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 KLATEN
Alamat: Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo 20 Klaten Tlp./Fax. 0272 321934
TENTANG
Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Sekolah Bersih dan Sehat perlu
ditetapkan Tim pelaksanan Sekolah Bersih dan Sehat SMP N 1 KLATEN
Mengingat :
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : perlu dibentuk Tim Pelaksana Sekolah Bersih dan Sehat SMP N 1 Klaten
untuk mewujudkan sebagai Sekolah Bersih dan sehat Tahun 2015 . Tim
Pelaksana Sekolah Bersih dan Sehat SMP N 1 Klaten seperti tersebut
pada lampiran I Keputusan ini.
Kedua : Tim pelaksana Sekolah Bersih dan Sehat selanjutnya akan disosialisasikan
kepada warga sekolah dan orang tua siswa
Ketiga : Tim pelaksana Sekolah Bersih dan Sehat mulai melaksanakan tugas dan
fungsinya tahun pelajaran 2015/2016
Ke empat : Segala beaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan
pada anggaran yang sesuai
31
Kelima : Segala sesuatu akan diubah sebagaimana mestinya bila dikemudian hari
ternyata ada kekeliruan dalam penempatan ini
Ke enam : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Klaten
Kepala Sekolah
H.ISMADI SPd . MM
NIP. 19641201 198601 1 003
.
Tembusan :
32
Tanggal : 09 juli 2015
Ketua :
1. Dra Endah Sulistyowati .MSi
2. Sagiman, S.Pd.
33
5. Tempat ibadah Musleyanto . SPdi
6. Ruang Agama Tri Siwiyati S. Th
7. Gudang Suryanto
34
sementara sampah
4. Pengeloaan sampah
organik / komposting
5. pengelolaan sam
anorganik / bank
sampah / 3R
R. Toga 1. jenis tanaman Pujiyati . S.Pd
(tanaman 2. pemeliharaan Sugeti titik Unik
obat 3. pemanfaatan
keluarga)
S. BUDAYA 1. sosilaisasi ke 1. kepala sekolah
BERSIH warga sekolah 2. Ketua komite sekolah
DAN 2. slogan / poster 3. Ketua Program
SEHAT sekolah bersih
sehat
3. kampanye hidup
sehat dan bersih
Kepala Sekolah
H.ISMADI SPd. MM
NIP. 19641201198601 1 003
LAMPIRAN 3
RKAS SMP N 1 KLATEN TAHUN 2015
35
LAMPIRAN 4 :
I. IDENTITAS
a. Nama Sekolah : ...................................................
b. Alamat : .......................................................................................
c. Puskesmas Pembina : .......................................................................................
d. Kecamatan : .......................................................................................
e. Kabupaten/Kota : ...................................................
II. INSTRUMEN
A. Ruang Kepala Sekolah
NILAI YANG
ITEM YANG DI NILAI SKOR KETERANGAN
DIBERIKAN
1. Kebersihan dan kerapihan 1-10 Tidak ada debu, sarang
ruangan laba-laba, dan sampah,
serta terlihat rapi dan
menarik dalam penataan
ruangan
37
Jumlah A
B. Ruang Guru
NILAI YANG
ITEM YANG DI NILAI SKOR KETERANGAN
DIBERIKAN
1. Kebersihan dan kerapihan ruangan 1-10 Tidak ada debu, sarang
laba-laba, dan sampah,
serta terlihat rapi dan
menarik dalam penataan
ruangan
Jumlah B
C.Ruang Kelas
NILAI YANG
ITEM YANG DI NILAI SKOR KETERANGAN
DIBERIKAN
1. Kebersihan dan kerapihan ruangan 1-10 Tidak ada debu, sarang
38
laba-laba, dan sampah,
serta terlihat rapi dan
menarik dalam penataan
ruangan
Jumlah C
D.Ruang Perpustakaan
39
NILAI YANG
ITEM YANG DI NILAI SKOR KETERANGAN
DIBERIKAN
1. Kebersihan dan kerapihan ruangan 1-10 Tidak ada debu, sarang
laba-laba, dan sampah,
serta terlihat rapi dan
menarik dalam penataan
ruangan
Jumlah D
E.Tempat Ibadah
NILAI YANG
ITEM YANG DI NILAI SKOR KETERANGAN
DIBERIKAN
1. Kebersihan dan kerapihan ruangan 1-10 Tidak ada debu, sarang
laba-laba, dan sampah,
serta terlihat rapi dan
menarik dalam penataan
ruangan
40
2. Ventilasi 1-10 Luas ventilasi. 20% dari
luas lantai atau pakai AC
Jumlah E
F.Ruang UKS
NILAI YANG
ITEM YANG DI NILAI SKOR KETERANGAN
DIBERIKAN
1. Kebersihan dan kerapihan ruangan 1-10 Tidak ada debu, sarang
laba-laba, dan sampah,
serta terlihat rapi dan
menarik dalam penataan
ruangan
2. Ventilasi 1-10 Luas ventilasi. 20% dari
luas lantai atau pakai AC
3. Dinding 1-10 Permukaan dinding rata,
bersih, tidak lembab,
berwarna terang
41
4. Lantai 1-10 Lantai bersih, mudah
dibersihkan, permukaan
rata, kedap air, tidak licin,
dan terbuat dari bahan
yang kuat
5. Pencahayaan 1-10 Terang dengan bantuan
lampu atau terang alami
(biasa membaca dengan
jarak 30 cm dari buku,
diuji dengan menyalakan
lampu
6. Tempat cuci tangan di ruang UKS 1-10 Menggunakan air mengalir
dengan sabun dan
tissue/lap
7. Tempat Sampah 1-10 Tertutup dan dipilah
8. Perlengkapan ruang UKS 1-10 Luas ruang UKS 27 m2,
ada tempat tidur, alat ukur
berat dan tinggi badan,
termometer, moel rahang
dan sikat gigi, sarana
pelayanan UKGS, snellen
chart/Kartu E, lemari,
senter, air minum, sendok
9. Bahan dan obat-obatan P3K 1-10 Obat luar, kain kasa steril,
alkohol, plester kecil untuk
luka, elastis verban,
plester, verbal, spalk,
mitela/kain segitiga,
gunting dan atiseptik
10. Obata-obatan P3P 1-10 Obat turun panas/obat
pengurang rasa sakit,
oralit, talk/bedak cair
untuk gatal-gatal, obat
maag, obat gosok dan
pembalut
11. Kartu/buku data kegiatan UKS 1-10 KMS AS/buku catatan
pengukuran BB/TB, data
hasil pemeriksaan
kesehatan, data rujukan
kasus, data harian dan
bulanan, data kegiatan
pembinaan UKS dan data
penjaringan kesehatan
kelas I
42
12. Bagan struktur organisasi 1-10 Ada, ditempel di dinding
16. Guru dan atau kepala sekolah yang 1-10 Minimal 2 orang yang
mengikuti pelatihan UKS telah ditatar/dilatih UKS
Jumlah F
G.Fasilitasi Sanitasi
NILAI YANG
ITEM YANG DI NILAI SKOR KETERANGAN
DIBERIKAN
1. Air 1-10 Sumber air bersih dari
sumur/PAM artetis/gali/
pompa tangan, kualitas
dan kuantitas cukup
43
Jumlah G
NILAI YANG
ITEM YANG DI NILAI SKOR KETERANGAN
DIBERIKAN
1. Kebersihan dan kerapihan ruangan 1-10 Tidak ada debu, sarang
laba-laba, dan sampah,
tempat cuci tangan dan
peralatan mandi lengkap
dan bersih
2. Ventilasi 1-10 Luas ventilasi. 20% dari
luas lantai atau pakai AC
NILAI YANG
ITEM YANG DI NILAI SKOR KETERANGAN
DIBERIKAN
6. Bau kamar mandi/WC 1-10 Semua KM/Wctidak bau
7. Penampungan atau bak air pada 1-10 Tidak ada jentik dan
WC/KM seluruhnya bersih dan
tidak berlumut
44
10. Air pada WC/KM 1-10 Seluruhnya mencukupi
12. Alat mengambil air/gayung secara 1-10 Ada, aman, bersih, tidak
umum membahayakan: tajam,
barkarat, berlumut
15. Jumlah alat dan bahan pembersih 1-10 Ada 4 macam atau lebih
untuk seluruh keperluan
WC/KM alat dan bahan
pembersih :
- Sikat lantai
- Sapu lantai
- Sabun
- Disinfektan
- Kamper
- Sikat WC
- Termasuk yang ada di
gudang
Jumlah H
45
- Narkoba
- P3K
- Penyakit lainnya (P3P)
- PHBS
Jumlah I. 1.
b.Pelayanan Kesehatan
NILAI YANG
ITEM YANG DINILAI SKOR KETERANGAN
DIBERIKAN
a. Penyuluhan kesehatan satu tahun 1-10 Minimal 10 materi
terakhir tahun 2012 ditambah gigi mulut dan
flu baru
Catatan :
Penyuluhan yang
dilakukan oleh
Puskesmas, BNK, Komite
Sekolah
46
- Kecelakaan
- Cedera patah tulang
Jumlah I. 2.
NILAI YANG
ITEM YANG DINILAI SKOR KETERANGAN
DIBERIKAN
a. Halaman 1-10 Tidak becek, menjadi tempat
bersarang dan berkembangbiaknya
serangga/binatang, ada tempat untuk
upacara/olah raga/aula, tersedia
saluran penuntasan air hujan yang
47
diserap ke dalam tanah atau dialirkan
ke saluran umum, bersih.
b. Tanaman perindang 1-10 Tanaman perindang minimal 2,
dan tanaman hias tanaman hias beragam minimal 10
jenis, tanaman hias tertata rapi,
tanaman tidak membahayakan.
c. Kebun sekolah/apotik 1-10 Terdapatberagam minimal 7 jenis,
tertata rapi, diberi label/nama, dan
hidup
dimanfaatkan
d. Pagar 1-10 Pagar terawatt dengan baik, bersih,
aman bagi warga sekolah, dan
berfungsi sebagai pelindung
e. Penerapan kawasan 1-10 Ada himbauan tertulis/
tanpa rokok di pointer/stiker/spanduk, dan kebijakan
sekolah dari kepala sekolah tentang rokok
Jumlah I. 3.
Jumlah nilai A - H
..,
2015
Penilai
__________________
LAMPIRAN 6
48
FORMAT MONITORING DAN EVALUASI SEKOLAH BERSIH SEHAT
49
50
51
52
LAMPIRAN 6
PETUNJUK PENILAIAN INSTRUMEN SEKOLAH BERSIH SEHAT
1. Instrumen Penilaian SEKOLAH BERSIH SEHAT terdiri atas tiga Variabel yaitu
Perencanaan/ Landasan Kegiatan, Sarana dan Prasarana, dan Budaya Hidup Bersih.
2. Variabel Perencanaan/ Landasan Kegiatan terdiri atas dua Sub Variabel mencakup 8
(delapan) indikator. Variabel Sarana dan Prasarana terdiri atas delapan Sub Variable
mencakup 112 butir indikator. Variabel Budaya Hidup Bersih terdiri atas 5 Sub Variable
mencakup 27 butir indikator.
3. Pembobotan nilai variable Sarana dan Prasarana sebesar 40%, Pembobotan skor variable Budaya
Hidup Bersih sebesar 60%. Secara rinci pembobotan masing-masing Sub Variable dan jumlah
butir tiap sub Variabel diuraikan pada tabel berikut.
Jumlah Bobot
Nomor Variabel/Sub Variabel
Butir Skor
53
UKS tersedia lemari obat, kotak p3k,
dan obat-obatan sederhana
1
(obat luka, oralit, dan
parasetamol)
Contoh:
Pada indikator kelengkapan saran UKS ada empat komponen. Jika hanya
ditemukan kurang dari separo (satu atau dua komponen) maka diberi skor 0. Jika
ditemukan lebih dari dua komponen maka diberi skor 1.
7. Skor setiap variable (N1) dihitung dengan rumus sebagai berikut:
8. Skor yang dicapai untuk tiap variable dihitung dengan menjumlahkan pencapaian skor
sub variabel. Sedangkan Nilai Akhir (NA) yang dicapai Sekolah dihitung dengan
menjumlahkan seluruh skor variabel SEKOLAH Bersih Sehat.
9. Skor Akhir yang dicapai Sekolah dikelompompokkan dalam peringkat dan kategori
sebagai berikut.
Skor: 90,50-100 Peringkat: A dengan kategori Sangat Baik
Skor: 70,50-90,00 Peringkat: B dengan kategori Baik
Skor: 50,50-70,00 Peringkat: C dengan kategori Cukup
Skor: <50 Peringkat: D dengan kategori Kurang
10. Skor akhir tersebut dimasukkan dalam Format Evaluasi.
11. Jika terdapat skor akhir yang sama, peringkat akan ditentukan berdasarkan pencapaian
nilai tertinggi setiap indikator.
12. Berdasarkan peringkat yang sudah diperoleh dari Sekolah selanjutnya tim penilai
memberikan analisis terhadap keefektipan pencapaian kegiatan SEKOLAH Bersih
Sehat.
13. Analisis bisa dilakukan dengan cara membandingkan pencampaian variabel yang satu
dengan variable yang lain, menjelaskan faktor hambatan -hambatan dan pendukung,dll.
14. Bedasarkan hasil analisis ( butir 11 )tim penilai memberikan rekomondasi kepada pihak
-pihak terkait sebagai tindak lanjut pengembangan SEKOLAH Bersih Sehat.
15. Rekomendasi harus dirumuskan secara operasional yaitu:
( 1) menunjukkan siapa sasaran,
(2) apa yang harus dilakukan,
(3) bagaimana cara melakukan, dan
(4) kapan waktu dilakukan.
16. Hasil akhir monev SEKOLAH Bersih Sehat dirumuskan dalam berita acara pelaksanaan
monev, ditandatangani oleh petugas monev dan disetujui Kepala Sekolah (format berita
acara diuraikan dalam format berita acara Monitoring dan evaluasi)
54
LAMPIRAN 5.
FORMAT EVALUASI PELAKSANAAN SEKOLAH BERSIH SEHAT
Ketercapaian Keterangan
NO Variabel/Indikator (Komponen yang
A B C D
kurang)
A. Perencanaan/ Landasan
Kegiatan
1. Visi, misi, tujuan yang relevan
dengan SEKOLAH BERSIH
SEHAT
2. Dokumen RKS/RKAS yang
berkait dengan SEKOLAH
BERSIH SEHAT
Jumlah
B. Sarana dan Prasarana
1. Bangunan Sekolah
2. Sarana Kebersihan
3. KM/WC/Urinoire
4. UKS
5. Kantin
6. Halaman
7. Sumber Air dan Sanitasi
8. Tempat Sampah
Jumlah
C. Budaya Hidup Sehat
1. Sosialisasi
2. Kegiatan Kepala Sekolah
3. Kegiatan Tenaga Pendidik
4. Kegiatan Tenaga Kependidikan
5. Kegiatan Peserta didik
6. Kegiatan Komite Sekolah
Jumlah
Analisis :
Kesimpulan:
Contoh: RKAS belum dibuat secara rinci.
Rekomendasi :
Contoh rekomendasi
1. Kepala Sekolah segera menjabarkan program - program SEKOLAH- BERSIH
SEHAT secara rinci, agar bisa dilaksanakan oleh tim
Petugas Monev
55
LAMPIRAN 7
BERITA ACARA MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN
SEKOLAH BERSIH SEHAT
Pada hari ini .......... tanggal ......... bulan ........ tahun ........ telah dilakukan monitoring dan
evaluasi (Monev) kegiatan SEKOLAH-BERSIH-SEHAT pada Sekolah:
Hasil:
Rekomendasi:
56
Demikian Berita Acara Monitoring dan Evaluasi ini dibuat bersama untuk digunakan sebagai
pengembangan program SEKOLAH Bersih Sehat.
(Nama........................................) (Nama........................................)
NIP NIP
(Nama........................................) (Nama........................................)
NIP NIP
57
LAMPIRAN 5
Menghubungi Sekolah
Menemui Kepala Sekolah dan Tim
Menyerahkan Surat Tugas
Melakukan visitasi/observasi : dokumen,
bangunan, lingkungan, aktifitas guru/Tenaga Mengirimkan Hasil
Kegiatan Adminstrasi Menghubungi Dinas Kependidikan/Siwa/Komite Sekolah Monev dan
Menerima Surat Tugas Pendidikan kab/Kota Mengambil dokumentasi dokumen, sarana dan kelengkapan
dari Direktorat Menyerahkan Surat Tugas prasarana, kegiatan (dalam bentuk soft file. administrasi ke Dir.
Dokumen SPPD Meminta Pengesahan SPPD Melakukan penilaian, analisis , dan kesimpulan Pembinaan
serta rekomendasi) SEKOLAH
Menempel striker SEKOLAH-BERSIH SEHAT
Menyusun laporan
51
52